PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
desa Prapag lor. Desa Prapag Lor merupakan salah satu desa di kawasan
pesisir Kabupaten Brebes. Desa prapag lor merupakan salah satu desa yang
terbilang unik karena mata pencaharian masyarakatnya berbeda-beda sesuai
dengan lokasi tempat tinggalnya. Masyarakat yang dekat dengan laut
menggantungkan hidupnya sebagai nelayan dan petani tambak, sementara
masyarakat yang hidup agak jauh dari perairan menggantungkan hidupnya
sebagai peternak kambing dan petani.
Desa prapag lor dulunya mempunyai lahan pertanian yang cukup
subur, tanahnya dapat ditanami berbagai macam tanaman seperti bawang,
padi, jagung dan sebagainya. para petani yang dulunya menggantungkan
hidupnya di lahan sekarang tidak bisa lagi menikmati hasil panennya,
karena sejak tahun 2005 lahan pertanian tidak produktif lagi dikarenakan
tanahnya sudah tercampur kandungan garam, sehingga tanaman yang
ditanam di lahan persawahan tidak dapat tumbuh dengan baik, dikarenakan
tanahnya sudah tidak lagi subur. Krisis lingkungan yang terjadi membuat
sebagian besar petani memilih menyewa tanah di desa sebelah seperti Desa
Prapag Kidul, Losari dan Tanjung untuk ditanami berbagai tanaman. Namun
tidak semua petani memilih menyewa lahan persawahan, sebagian petani
juga beralih profesi menjadi petani tambak.
Tabel I
Produksi perikanan laut dan darat tahun 1994-1998
Tahun Total Produksi perikanan Total Produksi
Laut (Ton)
1994 3.080.168 -
yaitu Filipina dan Taiwan (Estu Nugroho, 2008:5). Di Indonesia sendiri ikan
bandeng dapat dibudidayakan ditambak maupun di keramba jaring apung
(KJA) namun kebanyakan masyarakat indonesia lebih senang
membudidayakann ikan bandeng di tambak. Bandeng adalah ikan herbivor,
karena selain memakan banyak tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton
(tumbuhan dan hewan-hewan yang melayang didasar air), juga karena
bergigi pada lengkung ingsang terdapat alat lapisan, kerongkonganya
berlekuk dua kali yang berpilin-pilin, perutnya berdinding tebal dan berusus
panjang, sekitar 3-12 kali panjang badanya. Dengan ciri-ciri seperti ini,
bandeng digolongkan sebagai pemakan tumbuhan dan herbivora (Gufron,
2010:15). Ikan bandeng ditemukan hidup di samudera Hindia serta
Samudera pasifik, hidup secara bergerombol dan banyak ditemukan di
perairan sekitar pulau-pulau dengan dasar karang. Ikan bandeng pada masa
hidup di laut selama 2-3 minggu, kemudian berpindah ke rawa-rawa bakau,
daerah payau. Setelah dewasa, bandeng kembali ke laut untuk berkembang
biak (WWF 2014:4). Karena tergolong ikan herbivora, pemeliharaan ikan
bandeng tidaklah terlalu sulit karena di dalam tambak terdapat berbagai
macam makanan alam, sehingga tidak terlalu bergantung terhadap pakan
buatan.
Pekerjaan budidaya tambak merupakan pekerjaan yang tidak terlalu
sulit, tetapi membutuhkan ketekunan. Pengelola tambak harus rutin ke
tambak untuk mengecek kondisi tambak, memberi pakan ikan, dan juga
memeriksa kondisi tanggulnya. Jadi hasil tambak yang baik tergantung
bagaimana pengelola mengelola tambaknya. Jika menginginkan hasil yang
melimbah maka harus pandai-pandai merawat tambaknya seperti sering
mengecek kualitas air tambak dan memberikan pakan secara rutin dan
teratur. Berbagai macam masalah yang sering dihadapai petani tambak
diantaranya : ancaman hama, rob air asin, bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja.
5
muatan air, akibatnya ikan bandeng kecil (nener) yang baru berusia
beberapa minggu ikut terbawa arus rob. Pada akhirnya produksi bandeng
yang tadinya 100% setelah terjadi rob air asin produksinya hanya mencapai
50-70% tergantung volume rob air asin yang terjadi. Ini mengakibatkan
pendapatan petani tambak mengalami penurunan pendapatan yang cukup
drastis. irama alam sangat menentukan produktivitas hasil tambak, Oleh
karena itu dibutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai terkait faktor
kalender musim untuk mengetahui musim apa yang sedang dihadapi
sekaraang, karena setiap musim ataupun bulan bisa berbeda-beda hasil
panen ikannya sesuai dengan musim yang sedang dihadapi, dengan
mengetahui kalender musim maka petani tambak tahu bagaimana
menghadapi segala macam resiko dalam segala macam keadaaan
(Wawancara dengan Dalim, 2017).
B. Fokus Kajian
Budidaya Ikan Bandeng merupakan sektor utama bagi masyarakat
Desa Prapag Lor, keberadaan lahan Pertambakan mampu dimanfaatkan
secara maksimal oleh petani Tambak agar keberhasilan pengelolaan
pertambakan dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan warga
masyarakatnya. Sesuai dengan konsep pemberdayaan ( community
development ) dengan menggunakan stategi untuk mencapai tujuan tertentu,
dalam hal ini peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan kultural masyarakat
(Soetomo, 2013:95). Tambak merupakan salah satu profesi andalan
masyarakat Prapag lor, kegiatan usaha budidaya ikan bandeng secara
lansung dan tidak lansung berdampak pada masyarakat sekitar, salah
satunya berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Kesejahteraan
masyarakat sangat bergantung pada hasil tambak, jika petani tambak
mendapatkan hasil panen ikan yang melimpah secara lansung akan
mendorong daya beli masyarakatnya, sehingga dapat membantu
perekonomian masyarakat yang lain seperti di sector perdagangan dan jasa.
Namun sekarang hasil produksi tambak tidak dapat diprediksi terkadang
8
mengalami penurunan atau kenaika diesebabkan oleh faktor alam dan juga
sumber daya manusia yang rentan.
Fokus penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan budidaya ikan
bandeng yang bandeng dan menganalisis budidaya tambak bandeng yang
ada di desa Prapag lor yang sesuai dengan kebutuhan petani tambak
masyarakat Desa Prapag Lor dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
khusunya dalam pengelolaan hasil tambak udangnya
C. Identifikasi Masalah
1. Wilayah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten
Brebes.
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakam dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan menggunakan studi kasus.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas,
penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat yang banyak. Manfaat
yang dihasilkan dari penelitin ini berupa manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk sumbangsih dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat pada
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam khususnya pada analisis
produktivitas tambak udang.
b. Untuk menambah referensi hasil penelitian terutama yang sedang fokus
meneliti seputar tambak dan juga sebagai bahan rujukan bagi
mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam angkatan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Pemerintah
Manfaat bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah Kabupaten
Brebes, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementrian Kelautan dan
Perikanan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menyusun
teknik dan strategi pada program budidaya tambak bandeng.
10
b. Masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah mengetahui mengenai
permasalahan tambak yang dihadapi petani tambak yang nantinya dapat
memaksimalkan potensi potensi sumber daya pertambakan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir
G. Tinjauan Pustaka
Tulisan yang membahas tentang tambak sudah banyak diteliti oleh para
peneliti yang tertarik dengan kajian tentang tambak, hanya saja fokus kajian
yang diteliti berbeda-beda dengan penelitian sebelumnya. Untuk mengetahui
keaslian yang dihasilkan peneliti, maka perlu disajikan beberapa hasil
penelitian yang pernah diteliti dan bagaimana keberhasilanya dalam proses
pemgembangan masyarakat. Berikut beberapa penelitian diantaranya :
3) Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ayu Dewi Ruchwana Spd dengan
judul Proses Pembelajaran Usaha Tambak Di Desa Ujungwatu
Kecamatan donorojo Kabupaten Jepara. Penelitian tersebut menjelaskan
kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran usaha tambak, selain
itu penelitian ini juga berusaha memecahkan berbagai mavam masalah
12
H. Sistematika Penulisan