Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR DAN SUMBER DAYA

ALAM PESISIR DI KECAMATAN DONOMULYO


KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh :
Ikhlassul adam.h ( 052119039 )

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN 2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Wilayah Indonesia sebagian besar terdiri dari lautan dan memiliki potensi hasil laut
yang cukup besar. Potensi yang besar ini seharusnya dapat mensejahterakan kehidupan
masyarakat daerah pesisir pantai. Namun kenyataannya kehidupan masyarakat pesisir
pantai senantiasa dilanda kemiskinan, bahkan kehidupan masyarakat pesisir sering
diidentikkan dengan kemiskinan. Tingkat kesejahteraan para pelaku perikanan (nelayan)
pada saat ini masih di bawah sektor-sektor lain, termasuk sektor pertanian agraris
(Nasution, 2005).
Sumber daya ikan di laut Indonesia meliputi 37% dari spesies ikan di dunia, dimana
beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti tuna, udang, lobster,
ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kekerangan, dan rumput laut. Pada tahun 2015
tercatat produksi perikanan mencapai 22,31 juta ton, meningkat mencapai 22,87 juta ton
pada tahun 2019, yang terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 7,33 juta ton dan
produksi perikanan budidaya sebesar 15,54 juta ton (termasuk rumput laut). Sementara itu,
nilai ekspor hasil perikanan tahun 2015 mencapai sekitar USD 3,94 miliar dan pada tahun
2019 meningkat mencapai USD 4,94 miliar (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2020).
Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya wilayah pesisir dan lautan. Dengan
demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi
dengan potensi dan kondisi sumber daya pesisir dan lautan. Masyarakat pesisir adalah
sekumpulan masyarakat (nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan, dan lan-lain) yang
hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki yang keras
dimana selalu diliputi oleh adanya ketidakpastian dalam menjalankan usahanya.
Kecamatan Donomulyo adalah Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Malang
Kecamatan Donomulyo terletak di pojok selatan barat wilayah Kabupaten Malang yang
berbatasan dengan kabupaten Blitar di sebelah barat, Samudra Hindia disebelah selatan,
Kecamatan pagak disebelah timur dan kecamatan kalipare disebelah utara.
Sumberdaya yang dapat pilih terdiri dari berbagai jenis ikan, udang, rumput laut,
padang lamun, mangrove, terumbu karang termasuk kegiatan budidaya pantai dan
budidaya laut (marine culture). Ketersedian lahan pesisir merupakan salah satu potensi
yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perikanan. Wilayah Kecamatan Donomulyo
terletak di Kabupaten Malang. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang memiliki
potensi kekayaan alam yang beragam, diantaranya adalah ekosistem mangrove.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Letak Geografis
Kecamatan Donomulyo merupakan kecamatan yang terletak paling selatan
barat dari Kabupaten Malang (+48 Km dari Kota Malang), yang mempunyai kontur
bergunung, dengan letak geografis yang berbatasan dengan kabupaten Blitar.
Secara astronomis, Kecamatan Donomulyo terletak diantara 112,2330 0 - 112,2964
0 BT dan 8,1981 0 - 8,1675 0 LS. Wilayah Kecamatan Donomulyo mempunyai
luas 19.259 Ha atau 19,259 Km2 (sekitar 6,47% dari total luas Kabupaten Malang),
terdiri dari 10 Desa 39 dusun dengan ketinggian kurang lebih 480 Mdpl.
Kecamatan Donomulyo terletak di pesisir Selatan Kabupaten Malang dengan
kawasan pantai yang panjang dan 6 dari 10 desa di Kecamatan Donomulyo
merupakan kawasan pesisir . Sebagai daerah yang topografi sebagian wilayahnya
berupa perbukitan, Kecamatan Donomulyo memiliki pemandangan alam yang
sangat indah. Namun kekayaan alam yang dimiliki kecamatan ini hingga saat ini
belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal.

Peta Administrasi Kabupaten Malang


2.2 Sumber Daya Pesisir
2.2.1 Mangrove
Sumberdaya yang dapat pilih terdiri dari berbagai jenis ikan, udang, rumput
laut, padang lamun, mangrove, terumbu karang termasuk kegiatan budidaya pantai
dan budidaya laut (marine culture). Ketersedian lahan pesisir merupakan salah satu
potensi yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perikanan.
Kecamatan Donomulyo adalah Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten
Malang Kecamatan Donomulyo terletak di pojok selatan barat wilayah Kabupaten
Malang yang berbatasan dengan kabupaten Blitar di sebelah barat, Samudra Hindia
disebelah selatan, Kecamatan pagak disebelah timur dan kecamatan kalipare disebelah
utara. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kekayaan alam
yang beragam, diantaranya adalah ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove selain
berfungsi ekologis bagi sektor perikanan, juga berfungsi sebagai pelindung garis
pantai, mencegah abrasi air laut, habitat aneka biota perairan, serta sebagai pengatur
iklim mikro. Manfaat penting lain ekosistem mangrove adalah mampu menyerap
karbon dioksida (CO2 ) dari udara.
Hutan Mangrove di Kabupaten Malang dalam kondisi rusak berat.hutan
mangrove ini tersebar di 6 kecamatan dengan luas total 340 hektar. Berdasarkan
catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 2007 jumlah hutan mangrove yang
rusak sekitar 209 hektar. Dari 209 hektar hutan mangrove tersebut, sekitar 181,50 ha
dalam kondisi rusak berat dan sisanya sekitar 27 hektar dalam kondisi rusak ringan.
Sampai saat ini Kabupaten Malang baru merehab sekitar 15,5 hektar lahan. Terdiri dari
11,5 hutan mangrove dan 4 ha lainnya merupakan tanaman pantai.
Dengan banyaknya wilayah hutan mangrove yang mengalami kerusakan yang
sangat parah.ada juga wilayah dengan tingkat perkembangan hutan mangrove yang
baik ada di wilayah Donomulyo yang mempunyai sekitar 131,50 ha hutan mangrove
yang berstatus baik. Di Kecamatan Donomulyo Desa Banjarejo, dari 130 ha hutan
mangrove, sekitar 70 ha masih baik, 50 ha rusak berat dan 10 ha rusak ringan.

2.2.2 Terumbu Karang


Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir dengan tingkat keanekaragaman
tertinggi dengan jumlah sekitar satu juta spesies di seluruh dunia (Reaka-Kudla,
1997). Terumbu karang didiami berbagai macam biota laut yang merupakan sumber
protein dari laut dan sumber bahan baku yang berguna dalam farmasi dan kedokteran.
Terumbu karang sebagai ekosistem yang memiliki keindahan yang bernilai tinggi dan
sangat potensial sebagai daya tarik pariwisata. Selain itu terumbu karang juga dikenal
sebagai benteng alami yang berfungsi melindungi pulau dan pantai dari bahaya abrasi
yang disebabkan oleh gempuran ombak.
Pantai Kondang merak Termasuk kedalam daerah Kecamatan Donomulyo
dengan memiliki karakter pantai berbatu ,berombak besar dan berarus yang deras.
Dikarenakan pantai kondang Merak berhubungan langsung dengan ssamudra hindia
Kondang Merak merupakan merupakan sebuah teluk dengan garis pantai sepanjang 3
km. Zonasi terumbu karang di wilayah Kondang Merak tersebar di wilayah Back
reef, reef flat, reef crest ,reef slope.
Kondisi ekosistem terumbu karang pada wilayah pantai Kondang Merak
Kecamatan Donomulyo pada wilayah reef flat termasuk kedalam katagori sedang.
Penyebab terjadinya kerusakan pada ekosistem terumbu karang di pantai kondang
merak kondisi fisika perairan pada daerah reef flat sangat ekstrim.salinitas perairan
mencapai 36% dan suhu perairan ketika surut mencapai 36 oC itu merupakan batas
toleransi bagi karang untuk hidup normal. 82,61% aktivitas wisatawan dilakukan
pada kedalaman 1 meter dan 64,29% aktivitas tersebut dilakukan pada jarak.

2.2.3 Padang Lamun


Padang Lamun yang terdapat di pantai kondang merak bahwa padang lamun
tersebut merupakan vegetasilamun homogeny yaitu Syringodium isoetifolium.Spesies
lamun ini
ditemukan didasar perairan yang masih terpapar sinar matahari dan terpengaruhi oleh
pasang surutair laut dengan ke dalaman sekitar 1-1,5 m. Individu lamun yang
diperoleh memiliki panjang 4 – 30 cm keberagamannya di pengaruhi dengan kondisi
ekosistem lamun juga sehinggasemakin baik ekosistem maka semakin beragam
organism yang ada. Dalam vegetasilamun di pantai Kondang Merak, terdapat
berbagai organisme laut baik flora danfauna. Antaranya dalam berbagai flora
Phaeophyta, Chlorophyta, Rhodophyta besertaragam fauna dari filum Annelida
(Polychaeta), Mollusca (Echinoidea, Ophiuroidea,Holothuroidea), Chordata
(Actinopterigii), Arthropoda (Maxillopoda).
Kerusakan yang sering terjadi di wilayah Pantai Kondangan Merak
Kecamatan Donomulyo Disebabkan karena tingginya aktifitas eksploitasi masyarakat
dan kegiatan wisata. Aktifitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah
memancing dan meeting (mencari ikan dan kerang dalam keadaan surut terendah),
ataupun kegiatan praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa. Aktivitas ini dilakukan
ketika surut terendah dengan berjalan diatas Lamun yang masih hidup Hal ini jelas
mengganggu kondisi ekosistem padang lamun di sepanjang pantai Kondang
Mekar,Kecamatan Donomulyo dan berpengaruh pada keragaman spesies ikan dan
kelimpahan individunya.

2.3 Karakteristik Masyarakat Pesisir


2.3.1 Mata Pencaharian
Sebagaian besar Mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Donomulyo adalah
Nelayan, Petani musiman (petani padi, tebu, jagung, kelapa, ketela pohon,Kedelai.
Sebagian diataranya menjadi pegawai negeri, pedagang. Tidak sedikit pula
diantaranya yang menjadi TKI ke Luar Negeri (Hongkong, Taiwan, Singapura
dan Korea). Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun, Masyarakat kecamatan
Donomulyo Tidak hanya bergantung pada satu sumber penghasilannya saja melaikan
banyak masyarakat di kecamatan Donomulyo yang mencari sumber penghasilan
lainnya yang bisa menghasilkan untuk memenuhi kebutuhannya.
2.3.2 Ketergantungan Pada Musim
Bagi nelayan di Kabupaten Donomulyo melakukan diversifikasi pekerjaan
merupakan aktivitas yang penting untuk dilakukan. Diversifikasi pekerjaan merupakan
strategi yang umum dilakukan di banyak komunitas nelayan dan sifatnya terbatas.
Jenis peluang kerja yang yang bisa dilakukan oleh nelayan sangat tergantung pada
sumberdaya-sumberdaya yang tersedia di desa nelayan dan sumberdaya nelayan itu
sendiri. terkait dengan keterbatasan aktivitas melaut yang tidak bisa dilakukan
sepanjang tahun, terutama bagi nelayan perorangan yang aktivitas melautnya sangat
tergantung pada musim.
Karena itu umumnya nelayan tidak hanya mengharapkan penghasilan dari
melaut, sebab penghasilan melaut selama beberapa bulan tidak bisa menutupi
kebutuhan hidup sepanjang tahun. Saat musim ikan, penghasilan yang diperoleh
nelayan dapat memenuhi kebutuhan hidup nelayan, sebagian di antara mereka
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung di Koperasi atau Bank. Di saat
musim paceklik biasanya tabungan tersebut diambil untuk menutupi kebutuhan hidup
sehari-hari mereka. Karena itu untuk menutupi kebutuhan hidup selama musim
paceklik, nelayan melakukan pekerjaan di luar sebagai nelayan. Dengan melakukan
diversifikasi pekerjaan, bagi nelayan memiliki tujuan yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan ekonomi rumah tangganya. Hal ini terkait dengan ketidakteraturan dan
ketidakstabilan kegiatan mereka dalam kegiatan melaut yang berakibat pada
penghasilan dari hasil melaut.

2.3.3 Ketergantungan Pada Pasar


Berdasarkan data penelitian, masyarakat Pesisir di Kecamatan Donomulyo
menjual hasil tangkapannya kepada penampung, dan menjual hasil tangkapannya ke
pasar. Jika hasil tangkapan dalam jumlah sedikit, pada umumnya mereka menjual hasil
tangkapannya kepada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
Sebaliknya, jika hasil tangkapan dalam jumlah yang cukup banyak, mereka lebih
memilih menjualnya ke pengumpul karena lebih efektif dan efisien.

2.3.4 Jumlah Penduduk


Jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Donomulyo lebih banyak
dibandingkan penduduk perempuan, yakni 34.498 orang laki-laki dan 33.838 orang
perempuan. Dengan jumlah penduduk di Kecamatan Donomulyo yaitu 68.336 orang.
Dengan Kepadatan Penduduk di kecamatan Donomulyo sekitar 354,82 Jiwa per km 2 .
Artinya secara rata rata wilayah di kecamatan Donomulyo setiap 1 km 2 di diami oleh
355 penduduk .Desa dengan jumlah penduduk paling banyak adalah Desa Donomulyo
dengan jumlah penduduk yaitu 12.452 orang, sedangkan Desa Tlogosari dengan
jumlah penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 3.432 orang.

2.3.5 Sistem Transportasi


Kondisi fasilitas transportasi yang ada di Kecamatan Donomulyo cukup
terbatas, hal ini karena Lokasinya yang cukup jauh dari pusat ibu kota kabupaten
Malang dengan topografi yang cukup curam, Sehingga angkutan pedesaan yang
beroperasi jumlahnya cukup terbatas, dan dari tahun ke tahun jumlahnya semakin
berkurang. Hal ini disebabkan karena penduduk setempat lebih memilih untuk
Memiliki angkutan Transportasi sendiri berupa motor. Angkutan pedesaan yang
beroperasi di Kecamatan
Donomulyo antara lain GN1 yang melalui Kecamatan Kalipare, dan GN2 yang
melalui Kecamatan pagak, dimana keduanya melewati Kecamatan Kepanjen dan
berakhir di Terminal Gadang. Selain Angkutan pedesaan, ada fasilitas transportasi lain
yang berkembang di kecamatan Donomulyo, antara lain ojek sepeda motor, pick up,
dan truk. Fasilitas transportasi yang berkembang tersebut mengikuti Topografi dan
potensi yang ada di Kecamatan Donomulyo. Dengan topografi yang sedikit curam
dibeberapa lokasi , fasilitas transportasi berupa ojek menjadi pilihan yang cukup
mudah. Sedangkan potensi yang ada di Kecamatan Donomulyo lebih banyak
didominasi oleh perkebunan dan kehutanan.

2.3.5 Kondisi Lingkungan


A. Pemukiman
kondisi bangunan rumah yang ada di Kecamatan Donomulyo umumnya
terbuat dari bahan non permanen (kayu) karena hasil hutan berupa kayu yang
cukup banyak dan mudah didapatkan.Sedangkan kondisi bangunan yang sudah
permanen dan layak huni sebagian besar merupakan milik para penduduk yang
bekerja sebagai TKI di luar negeri.
B. Air Bersih
Kecamatan Donomulyo merupakan salah satu wilayah prioritas daerah rawan
air dan termasuk dalam Wilayah Pengembangan II Kepanjen dalam prioritas
pengembangan infrastruktur air bersih, cakupan pelayanan air bersih PDAM dan
HIPPAM saat ini hanya sebesar 23%. Kecamatan Donomulyo merupakan
kecamatan peringkat ketiga yang memiliki rumah tangga miskin di Kabupaten
Malang dengan jumlah 11.298 rumah tangga. Hal ini didukung pula dengan
kesulitan air bersih yang terjadi setiap tahun, umumnya berlangsung selama tiga
bulan serta memiliki dampak yang cukup parah di empat desa yakni Desa
Donomulyo, Desa Tempursari, Desa Purworejo dan Desa Purwodadi. Kecamatan
Donomulyo sebagai kawasan rawan kekeringan juga memiliki permasalahan
pada kualitas air tanah yang memiliki tingkat pencemaran air ringan, tingginya
pengguna air non-perpipaan (sumur dan mata air) dengan persentase sebesar
84%, berpotensi mengakibatkan penyakit akibat pemanfaatan air tanah yang
telah tercemar, sesuai dengan hasil uji terhadap kualitas air di Kabupaten Malang
yang memiliki tingkat pencemaran ringan
C. Pembuangan sampah dan limbah
untuk kondisi persampahan tidak terlalu menjadi permasalahan yang besar di
kawasan permukiman , masyarakat cukup mampu mengolah sendiri sampah
yang dihasilkan karena sebagian besar sampah dari kawasan permukiman
tersebut merupakan sampah organik.Pemasalahan Penanganan persampahan
seringkali terjadi hanya pada desa yang memiliki pasar tapi tidak di sediakan
tempat pembuangan sampah yang memadai , sehingga sampah yang dihasilkan
dari kegiatan pasar yang ada di timbun di tanah lapang yang berdampak
mengganggu dan menurunkan kualitas lingkungan sekitarnya.

D. Kondisi Jalan
kondisi jalan lingkungan di Kecamatan Donomulyo sebagian besar berupa
Tanah dan Makadam.Hanya di sebagian rusak jalan-jalan poros saja yang sudah
memiliki perkerasan aspal dan rabat beton.Selebihnya yang menghubungkan
antar kawasan permukiman masih merupakan jalan tanah yang kondisinya
rusak.Kondisi jalan yang lebih banyak berupa jalan tanah ini diakibatkan oleh
luas dan menyebarnya kawasan permukiman pada setiap desa

Anda mungkin juga menyukai