Anda di halaman 1dari 15

PETA RUANG EKOLOGIS

SENDANG BIRU, KABUPATEN MALANG

1. Pendahuluan
Salah satu wilayah yang memiliki sumber daya perikanan yang
besar di Jawa Timur adalah perairan Sendang Biru, Malang Selatan.
Sendang Biru terletak di kawasan perairan pesisir selatan Jawa Timur
yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia merupakan salah
satu wilayah dengan potensi kelautannya yang sangat besar, baik ditinjau
dari segi keberlimpahan biotanya maupun cakupan sebaran wilayahnya.
Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kesuburan perairan Indonesia.

Gambar 1. Peta Sendang Biru, Kab. Malang.


Secara administrasi perairan Sendang Biru berada diwilayah Desa
Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang.
Sedangkan letak geografisnya adalah 08o37` - 08o41` LS dan 112o35` 112o43` BT dengan ketinggian 0 100 m di atas permukaan laut. Secara

administrasi perairan Sendang Biru berada diwilayah Desa Tambak Rejo,


Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang. Sedangkan letak
geografisnya adalah 08o37` - 08o41` LS dan 112o35` - 112o43` BT dengan
ketinggian 0 100 m di atas permukaan laut. Batas administrasi perairan
Sendang Biru adalah sebagai berikut :

Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Sitiarjo

Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Kedung Banteng

Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Tambak Asri

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia


Sendang Biru merupakan daerah pantai Selatan yang tidak

terdapat landasan benua tetapi curam dan berkarang, dengan demikian


gelombang yang terjadi adalah mulai dari gelombang sedang sampai
gelombang besar serta terjadi dua kali pasang surut dengan arus pasang
yang kuat. Sedangkan dasar perairan pantai berupa pasir, lumpur dan
karang dengan kedalaman 100 m. Secara umum wilayah daratan
Sendang Biru memiliki topografi berbukit-bukit dengan medan berlereng
sedang hingga curam pada ketinggian 50 - 250 meter dari permukaan air
laut. Kemiringan lereng di kawasan studi cukup bervariasi yaitu datar
(<3%), agak landai (3-8%), agak curam (25-40%) dan sangat curam
(>40%). Bagian pantai Sendang Biru sebagian merupakan batuan kapur
dan karang serta berdinding terjal, bagian lain merupakan pantai yang
agak landai dengan panjang relatif pendek (50-100m) terdapat di bagian
Timur dan Barat. Di Sendang Biru terdapat dua macam jenis tanah yaitu
Aluvial Kelabu yang subur dan komplek Litosol, Mediterania dan Renzina
yang mengandung kapur. Secara umum tanah di Sendang Biru
merupakan lapisan kapur yang mudah tererosi dan tidak subur.

2. Sumber Daya Hayati


Yang dimaksud dengan sumber daya hayati adalah sumber
daya alam yang berasal dari makhluk hidup, misalnya tumbuhan dan
hewan. Berikut ini adalah sumber daya hayati yang terdapat di
sendang biru, yaitu :

a) Ekosistem hutan Mangrove :


Bakau (Rhizobhara sp), dan Api-api (Avicenia sp) dan jenis-jenis
satwa yang umum di jumpai pada daerah perairan hutan mangrove
adalah ikan Glodok, Kepiting dan Udang
b) Ekosistem Hutan Pantai
Areal hutan pantai terdapat di utara, barat dan selatan terutama
pada tanah yang landai dan mempunyai jenis-jenis tanaman yang
terdiri dari ketapang (Terminalia catapa), Baringtonia asitica, Waru
laut (Hibicus tidiacus) dan pandan (Pandanum tectorius) serta
satwa yang berada di hutan pantai adalah burung Elang Laut
(Helicetus leucogaster), burung Dara Laut (Sterna albiforn), Biawak
(Varanus sp), Umang Laut dan lain-lain.
c) Ekosistem Danau
Daratan Cagar Alam Pulau Sempu memiliki dua buah danau yaitu
Danau Telaga Lele dengan areal seluas 2 Ha, yang merupakan
danau air tawar. Danau Segoro anakan dengan areal seluas 4 Ha
yang merupakan danau asin.
Danau Air Tawar Telaga Lele terletak dibagian timur kawasan
Cagar Alam, sedangkan Segoro Anakan berada dibagian Barat
Daya. Masing-masing memiliki peranan yang pemting sebagai
sumber air bagi kehidupan satwa liar, terutama pada musim
kemarau
d) Ekosistem Hutan Tropis Dataran Rendah
Type ekosistem ini menempati areal yang terluas dan tersebar
hampir di seluruh kawasan, sehingga menjadi ciri utama dari
kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Tanaman yang dominan yaitu
Bendo (Artocarpus elasticus), Triwulan (Mishocarpatus sundaica),
Wedang (Pterocarpus javanicus) danBuchanania arborescens
e) Flora
Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu memiliki 223 jenis tumbuhan
yang tergolong dalam 144 marga dan 60 suku
f) Fauna
Satwa liar yang hidup di dalam kawasan Cagar Alam Pulau Sempu
sekitar 51 jenis yang terdiri dari 36 jenis Aves, 12 jenis mamalia
dan 3 jenis reptil. Yang paling sering di jumpai diantaranya Babi
hutan (Sus scopa), Kera hitam (Presbytis cristata), Belibis
(Dendrosyqna sp) dan burung Rangkong (Buceros undulatus).

3. Aset Sendang Biru


a) Potensi Perikanan
Luas potensi perairan laut Kabupaten Malang mencapai
570.801 km2 (setara 57.080 ha). Jika rata-rata produksi per hektar
per tahun = 456,66 kg, maka potensi produksi perikanan laut
dapat mencapai 26.066,2 ton ikan per tahun. Jumlah ikan yang
didaratkan pada Tempat pelelangan ikan PPP Pondokdadap
Sendang Biru Sepanjang tahun 2013 menghasilkan ikan seberat
5.418 ton. Sedangkan tahun 2014 ini, produktivitas ditargetkan
naik 100 persen lebih menjadi 10.578 ton. Dari seluruh jumlah
tersebut dihasilkan dari berbagai alat tangkap, misalkan payang,
pancing tonda, rawai, gill net, pancing jukung, kunting, dan purse
seine. Dari semua jenis alat tangkap tersebut ikan yang
didapatkan bermacam-macam, misalkan pada alat tangkap
pancing tonda ikan yang di tangkap yaitu cakalang, baby tuna,
tuna, dan marlin. Alat tangkap pancing tonda ini sebagaian besar
digunakan oleh nelayan di PPP pondokdadap Sendang Biru.
Daerah penangkapan ikan tuna bagi nelayan di sendang biru
adalah perairan Samudera Hindia. Jenis ikan hasil tangkapan di
daerah sendang biru termasuk ikan pelagis meliputi : Ikan Tuna,
Ikan Cakalang, Ikan Tongkol dan Ikan Layang.

b) Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Sendangbiru
terletak di Dusun Sendang biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
(Jatim), berjarak sekitar 78 kilometer (km), selatan Kota Malang.
Pelabuhan Perikanan di Sendang Biru merupakan Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) dan terletak di Desa Tambakrejo
Kecamatan

Sumber-manjing

Wetan,

Kabupaten

Malang.

Pelabuhan ini lebih dikenal dengan sebutan Pelabuhan Perikanan

Pantai (PPP) Pondokdadap Sendangbiru, dan pelabuhan ini telah


dibangun pada tahun 1987.
Fasilitas yang dipersiapkan cukup lengkap antara lain :
dermaga, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pabrik es, sarana air
bersih dan fasilitas penjualan solar khusus nelayan (SPDN). PPP
Pondokdadap juga dilengkapi Kantor Unit Pengelola Pelabuhan,
gedung pertemuan, mess dan perbengkelan. PPP Pondokdadap
merupakan pelabuhan perikanan yang disiapkan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi perikanan di wilayah selatan propinsi jawa
timur. Sejalan dengan pengembangan jalur lintas selatan yang
sekarang sedang dikerjakan oleh Pemerintah Propinsi Jawa
Timur.
Dengan komoditi unggulannya yaitu ikan tuna, pelabuhan ini
secara geografis sangat strategis dan menguntungkan bagi usaha
penangkapan

ikan

tuna

karena

dekat

dengan

daerah

penangkapan ikan tuna (tuna fishing ground), dan ke depan


fasilitas infrastruktur transportasi akan terus dibangun/disiapkan
oleh Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur.
c) Pulau Sempu
Pulau Sempu adalah sebuah pulau kecil yang terletak di
sebelah selatan Pulau jawa. Pulau ini berada dalam wilayah
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kawasan Cagar Alam Pulau
Sempu ditetapkan berdasarkan SK. GB No. 46 Stbl. 1928 No. 69
tahun 1928 ( Besluit van den Gouverneur Generaal van
Nederlandsch Indie ) dengan luas 877 Ha. Penetapan kawasan
tersebut sebagai Cagar Alam karena keadaan alamnya yang
khas, juga diperuntukan bagi kepentingan penelitian dan ilmu
pengetahuan. Letak kawasan Cagar Alam Pulau Sempu di
perairan

Samudera

Indonesia

yang

secara

administratif

pemerintahan termasuk ke dalam desa Tambakrejo Kecamatan


Sumbermanjing wetan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten
Malang.

Kawasan Pulau Sempu yang menjadi objek daya tarik wisata


adalah pantai, mangrove, hutan hujan tropis dataran rendah,
ekosistem danau dan gua. Hutan mangrove yang ada di Cagar
Alam Pulau Sempu tersebar di sisi barat dan utara pulau
merupakan kawasan yang sering dikunjungi wisatawan karena
paling mudah dijangkau. Lokasi mangrove di Cagar Alam Pulau
Sempu sangat sesuai dijadikan atraksi wisata pendidikan. Bagi
masyarakat di sekitar kawasan Cagar Alam Pulau Sempu hutan
sangat penting bagi penyangga ekologi di kawasan tersebut.

4. Pelaku Ekonomi
a) Masyarakat Nelayan
Jumlah penduduk Desa Tambakrejo menurut data sensus
penduduk tahun 2010 berjumlah 4122 orang, yang terdiri dari 2075
orang laki-laki dan 2047 orang perempuan. Sebagian besar
masyarakat Desa Tambakrejo bermata pencaharian sebagai
nelayan, karena daerah tersebut berdekatan dengan pantai selatan
Jawa Timur.
Jumlah nelayan yang beroperasi di Desa Tambakrejo
khususnya di Pelabuhan Perikanan Pantai Sendang Biru pada awal
tahun 2010 atau antara bulan Januari sampai Mei mengalami
peningkatan. Pada tabel 3 dapat di lihat bahwa peningkatan paling
tinggi terdapat pada bulan Mei yaitu berjumlah 2.691 orang. Namun
mulai bulan Juni sampai Desember 2010 jumlah nelayan sangat
menurun, sampai pada puncaknya bulan Desember jumlah nelayan
hanya mencapai 1.936 orang.
Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap
Sendang Biru tidak semuanya berasal dari lingkungan sendang
Biru maupun Desa Tambakrejo. Sebagian nelayan berasal dari luar
daerah malang bahkan berasal dari luar pulau jawa. Misalkan
banyak terdapat nelayan yang berasal dari Banyuwangi, Jember,

Surabaya, ada juga yang berasal dari luar pulau yaitu berasal dari
Balikpapan, Makassar/Bugis dll
b) Pengolah Hasil Perikanan.
Dari ikan hasil tangkapan nelayan yang didapat pada
Tempat pelelangan ikan PPP Pondokdadap Sendang Biru ada
yang dijual segar secara langsung. Biasanya para bakul atau
pedagang menjual ikan tersebut pada pasar yang terletak di
lingkungan tempat pelelangan ikan. Selain di jual secara langsung,
ada pula dengan cara di olah, misalkan ikan dijadikan sebagai
pindang, asin/kering, abon, kerupuk, petis, dan stik tuna. Hal
tersebut dilakukan agar ikan hasil tangkapan bisa lebih awet dan
bermanfaat sebagai bentuk makanan lain yang tentunya lebih baik.
Jumlah pedagang dan pengolah di PPP pondokdadap mencapai
jumlah 75 orang.
Setelah ikan di lelang dan sampai ke tangan para pengusaha,
biasanya oleh pengusaha ikan tersebut langsung dijual secara
segar adapula yang secara bentuk ikan olahan. Pengolahan di
Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Sendang Biru masih
bersifat sederhana. Namun di Sendang Biru ini tidak ada sisa
bahan dasar ikan yang tersisa, semua dijadikan bentuk olahan.
Selain di jual secara segar biasanya ikan diolah menjadi pindang,
abon dan sebagainya. Berikut macam-macam pengolahan ikan
yang ada di Sendang Biru
i.

Ikan Segar
Untuk ikan ini, penanganannya hanyalah di beri es atau di
bekukan saja. Misalnya pada ikan tuna, baby tuna, cakalang,
tongkol, kakap merah dll.

ii.

Ikan Pindang
Biasanya ikan ini dilakukan dengan cara ikan di rebus saja.
Ikan yang di pindang meliputi Baby Tuna, cakalang dan
tongkol. Di Sendang Biru ini pengusaha abon ikan mencapai 6
orang.

iii.

Ikan Asin
Ikan asin ini biasanya dilakukan oleh istri dari nelayan itu
sendiri. Pengolahan ini dilakukan dengan cara penggaraman
dan kemudian dilakukan penjemuran.

iv.

Abon Ikan
Jenis ikan olahan ini dilakukan dengan berbagai cara dan
olahan yang cukup rumit, karena membutuhkan keahlian dalam
pembuatannya. Di Sendang Biru ini pengusaha abon ikan
mencapai 2 orang. Bahkan ada 1 orang pengusaha abon ikan
yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang
dalam proses pembuatannya maupun pemasarannya.

v.

Stick Tuna
Jenis ikan olahan ini merupakan bentuk makanan yang paling
diminati

setelah

abon

tuna.

Namun

sayangnya

jumlah

pengusaha stik tuna ini hanyalah mencapai 2 orang saja.


Biasanya bahan dasar stik tuna ini diambilkan dari daging baby
tuna
vi.

Petis Ikan
Pada olahan petis ikan ini, biasanya bahan yang digunakan
adalah limbah dari ikan tuna. Limbah tersebut meliputi insang
dan daging dalam tuna yang kebanyakan dibuang. Jumlah
pengusaha petis ini berjumlah 3 orang.

vii.

Kerupuk Ikan Lemuru


Produk yang paling susah dicari adalah ikan lemuru ini, karena
memang sebagian besar nelayan di Sendang Biru menangkap
menggunakan pancing tonda, maka hasil yang di tangkappun
biasanya ikan tuna. Jumlah pengusaha kerupuk ikan lemuru ini
hanya 1 orang.

c) Koperasi Unit Desa


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KUD Mina Jaya
berada di bawah dua pembinaan sekaligus yaitu secara teknis dan
manajemen. Pembinaan secara teknis KUD Mina Jaya berada
dalam binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Malang, karena peranannya dalam membantu penyelenggaraan
pelelangan ikan di TPI. KUD Mina Jaya juga turut membantu dalam
pengelolaan Solar Paket Diesel Nelayan (SPDN) yang fungsinya
untuk mendistribusikan Bahan Bakar Motor (BBM) untuk memenuhi
kebutuhan nelayan. Pendirian SPDN ini, KUD Mina Jaya
bekerjasama dengan sebuah lembaga yang bernama Lembaga
Ekonomi dan Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPMMM).
Lembaga tersebut membantu sebuah modal dalam pendirian
SPDN tersebut. Selain itu terdapat pula pengadaan kios ikan segar
oleh KUD Mina Jaya yang berfungsi sebagai salah satu sarana
pemasaran

hasil

perikanan,

juga

merupakan

bentuk

dari

pelaksanaan fungsi KUD dalam proses pemasaran.


Peraturan daerah tentang retribusi di berlakukan di Tempat
pelelangan ikan Pondokdadap Sendang Biru adalah peraturan
daerah (PERDA) Kabupaten Malang no. 8 tahun 2003 tentang
penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI dalam wilayah kab.
Malang, dan untuk pelayanan penyelenggara pelelangan ikan di
Tempat Pelelangan Ikan ditetapkan sebesar 5% dari harga
penjualan ikan. Hal tersebut dengan ketentuan 2,5% dipungut dari
pengusaha/pembeli ikan dan selanjutnya 2,5% diambil dari
nelayan/penjual. Kemudian menurut Ketua KUD Mina Jaya,
pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten
Malang no. 1 Tahun 2009 jasa lelang diputuskan menjadi 3% yaitu
1,5% dari penjual dan 1,5 dari pembeli.
Pembagian retribusi dari hasil pungutan sebanyak 3%
diakumulasikan dan dijadikan menjadi 100%. Pungutan tersebut

dibagi dengan beberapa hal, yaitu sebanyak 50% untuk pemerintah


daerah dan 50% untuk KUD
d) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang
Perubahan paradigma pembangunan nasional dari landbased economic delelopment menjadi ocean-based economic
development.

Pembangunan

kelautan

dijadikan

platform

pembangunan ekonomi pemerintah Kabupaten Malang, khususnya


di Malang Selatan. Sehingga hampir

semua variable politik-

ekonomi diarahkan terhadap kinerja ekonomi kelautan. Diharapkan


dari tujuh program unggulan yang dicanangkan oleh pemerintah
Kabupaten Malang (Rubianto, I., 2001), pembangunan sektor
kelautan dapat dijadikan prime mover economic yang memiliki
keterpaduan antar sektor,

sehingga setiap sektor mampu

menghasilkan barang (goods) dan jasa (services) yang berdaya


saing tinggi secara berkeadilan dan berkelanjutan dan dapat
dijadikan sumber kemakmuran masyarakat, khususnya masyarakat
Malang .
Salah satu kawasan pesisir yang dijadikan prioritas tersebut
adalah kawasan Pesisir Sendang Biru, karena pada saat ini
memiliki Pusat Pendaratan Ikan Pondokdadap dan merupakan
pusat kegiatan perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Malang.
Program Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang
dalam mengembangkan kawasan pesisir di Sendang biru adalah
menjadikan wilayah Sendang biru

dan kawasan pesisir di

sekitarnya menjadi kota nelayan. Pemerintah Kabupaten Malang


menerima dana dari APBN untuk membangun infrastruktur serta
sarana dan prasarana di pesisir Sendang biru. Adapun programprogram yang dicanangkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Malang untuk 10 tahun ke depan adalah :

Pengembangan Sumberdaya manusia antara lain Peningkatan


pengembangan

kegiatan

sosial

ekonomi,

Peningkatan

pengembangan sistem budaya untuk Peningkatan kualitas

10

SDM, dan Penyuluhan pelatihan teknologi pasca panen atau


pengolahan hasil.

Pengembangan Sarana dan Prasarana jalan antara lain


Peningkatan Pengembangan TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
dan Peningkatan Pengembangan Jaringan jalan dan sarana
transportasi.

Pengembangan Kelembagaan
Kelompok

Nelayan

Melalui

antara

lain

Pembinaan

Peningkatan

Kemampuan

manajemen dan Pembentukan Lembaga Permodalan Bagi


Nelayan.
e) Kementerian Kelautan Dan Perikanan
Potensi pengembangan dan pembangunan sektor kelautan
di kawasan Pesisir Sendang Biru Kabupaten Malang sangat
prospektif apabila diimplentasikan, karena

secara geografis,

tofografis dan oceanografis pantainya memiliki selat yang dalam,


lebar dan tenang karena terlindung oleh pulau Sempu dan
berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (WPP IX) yang
kaya akan sumberdaya ikan pelagis besar seperti tuna dan
cakalang. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, nelayan
Sendang Biru juga adaptif terhadap perubahan teknologi dan
mudah. Namun demikian, walaupun potensi sumberdaya alam
kelautan tersebut melimpah, akan tetapi tingkat pemanfaatannya
masih rendah.
Untuk meningkatkan pemanfaatan potensi perikanan perlu
adanya

peningkatan

ketrampilan

bagi

nelayan,

melalui

Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) juga peduli terhadap


peningkatan keahlian maupun skill para nelayan. Bentuknya yakni
yang seperti dilakukan pelatihan kepada para nelayan.
Pelatihan yang diberikan

bekerjasama dengan Balai

Pelatihan dan Pendidikan Perikanan (BPPP) di Banyuwangi.


Intensitas pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan

11

kelompok nelayan seperti melatih sekitar 30 nelayan Pantai Licin


untuk mengoperasikan alat rumpon. Pelatihan ini dapat membantu
meningkatkan ikan hasil tangkapan, yakni rumpon.
Para nelayan juga dibekali pelatihan keselamatan di lautan.
Tujuannya adalah, meminimalisir angka kecelakaan yang terjadi di
lautan, saat mereka menjalankan aktivitasnya.
Selain pelatihan nelayan yang bersifat teknis, KKP juga
memberikan pelatihan kepada keluarga nelayan, utamanya para
istri. Pelatihan yang diberikan yakni berupa membuat makanan
olahan berbahan baku dari ikan laut. Diantaranya seperti bakso
ikan, nugget ikan, biskuit ikan, camilan ikan, kripik ikan dan
sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan wirausaha
nelayan. Jadi, ikan laut yang mereka tangkap, tidak selalu dijual.
Melainkan sebagiannya lagi, bisa diolah menjadi beberapa produk
makananan tersebut.
Kementerian
Pelabuhan

Kelautan

Sendang

Biru

dan

Perikanan

menjadi

merealisasikan

pelabuhan

perikanan

internasional. Potensi ikan wilayah perairan sejauh 200 mil dari


bibir pantai sangat tinggi, yakni 80 ribu ton. Di antaranya cakalang,
tongkol dan tuna. Selain itu juga rumput laut, ikan hias, dan
terumbu karang. Diharapkan dengan adanya pelabuhan perikanan
yang

memadai

dapat

meningkatkan

perekonomian

bagi

masyarakat dengan nilai tambah ikan tuna hasil tangkapan yang


akan diekspor ke Eropa dan Jepang.
f) Pengusaha Perikanan
Pengusaha/bakul adalah orang yang membeli ikan untuk
dijual kembali. Pengusaha/bakul di Sendang Biru ada 3 golongan,
yaitu :

12

i.

Golongan pengusaha/pembeli besar, golongan ini membeli ikan


dengan jumlah yang besar atau banyak, dan selanjutnya untuk
didistribusikan ke beberapa daerah.

ii.

Golongan pengolah, golongan ini membeli ikan dengan jumlah


yang disesuaikan dengan besar atau kecilnya pengolahan ikan,
golongan ini membeli ikan untuk di olah lagi menjadi aneka
bentuk ikan olahan. Misalkan abon, petis, pindang dll yang
kemudian dijual lagi.

iii.

Golongan pengecer, golongan ini membeli ikan tidak terlalu


besar dan ikan yang dibeli akan dijual secara ecer per kilo gram
di pasar penjualan ikan di sekitar Sendang Biru

5. Pola ekonomi Yang Berkembang di Sendang Biru.


a. Pola Ekonomi dari sektor wisata
Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah
selatan Pulau jawa. Pulau ini berada dalam wilayah kabupaten
malang, jawa timur. Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu ditetapkan
berdasarkan SK. GB No. 46 Stbl. 1928 No. 69 tahun 1928 ( Besluit
van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie ) dengan luas
877 Ha. Potensi wisata yang terdapat di Sendangbiru meliputi : segara
anakan, pantai waru waru, telaga Lele, telaga sat, Goa Macan,
pantai air tawar dan pantai pasir panjang.
Untuk mempermudah akses wisata ke sendang biru, pemerintah
daerah telah membangun infrastuktur jalan dan transportasi

ke

daerah tersebut. Pantai Sendang Biru dikelola oleh perusahaan


negara milik Forestay. Untuk itu, terdapat beberapa fasilitas untuk
menunjang pariwisata di Sendang Biru seperti, penginapan, guess
house, rumah jaga dan persewaan perahu bagi wisatawan.
Masyarakat memperoleh keuntungan dengan adanya wisata ke pulau
sempu dengan memberikan pelayanan penyebrangan kepulau
sempu. Dengan

adanya promosi dari pihak pengelola mampu

meningkatkan pengunjung untuk datang pulau tersebut. Sehingga

13

masyarakat memperoleh keuntungan ekonomi dari sektor pariwisata


ke Pulau Sempu.

b. Pola Ekonomi dari sektor Potensi Perikanan


Kawasan Pesisir Sendang Biru Merupakan salah satu pantai
yang prospektif untuk dikembangkan menjadi kawasan Industri
Maritim yang berbasis pada Industri Perikanan Terpadu. Keunggulan
dari pantai

Sendang Biru

adalah memiliki selat dengan

barier

P. Sempu, sehingga memberikan keamanan kepada armada tangkap


yang

berlabuh di Pusat Pendaratan Ikan Pondokdadap dan

berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.


Pemerintah

membangun

pelabuhan

perikanan

dalam

menunjang usaha penangkapan ikan di sendang biru. Pelabuhan


Perikanan di Sendang Biru merupakan Pelabuhan Perikanan Pantai
(PPP) dan terletak di Desa Tambakrejo Kecamatan Sumber-manjing
Wetan, Kabupaten Malang. Pelabuhan ini lebih dikenal dengan
sebutan

Pelabuhan

dipersiapkan

cukup

Perikanan
lengkap

Pantai

antara

(PPP).

lain

Fasilitas

dermaga,

yang

Tempat

Pelelangan Ikan (TPI), pabrik es, sarana air bersih dan fasilitas
penjualan solar khusus nelayan (SPDN). PPP Pondokdadap juga
dilengkapi Kantor Unit Pengelola Pelabuhan, gedung pertemuan,
mess dan perbengkelan.
Tabel 1. Armada Perikanan Yang Berlabuh Di PPI Pondokdadap Periode Januari - Desember 2010
NO

JENIS ARMADA

KAPAL MOTOR
a. 5 GT
b. 5 GT - 10 GT
158 158
c. 10 GT - 30 GT
1
1
PERAHU MOTOR
163 163
TEMPEL
PERAHU TANPA
72 72
MOTOR

2
3

JAN

PEB MART

APR

MEI JUN JUL

AGST

SEP

OKT

NOP

DES

165
1

165 323 338 338


1
1
1
1

338
1

322
0

192
0

182
0

174
0

201

201 359 374 374

374

358

228

218

210

69

69

73

76

73

73

73

76

73

73

Sumber: Laporan Tahunan PPI Pondokdadap, 2010

Armada penangkapan yang digunakan di Pelabuhan Perikanan


Pantai Pondokdadap ada 2 jenis, yaitu perahu tanpa motor dan
14

perahu motor tempel. Pada perahu motor tempel biasanya para


nelayan menggunakan perahu motor dengan <10 GT.
Jumlah armada penangkapan terbanyak terjadi pada tahun
2009, yaitu berjumlah 1.027 buah. Namun pada tahun 2010 jumlah
armada penangkapan turun mencapai 589 buah.
Tabel 2. Alat Tangkap Yang Digunakan Di TPI Pondokdadap Periode Januari- Desember 2010
JENIS ALAT
NO
JAN PEB MRT APRL MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP
TANGKAP
1 Payang
27
27
25
25
27
27
27
27
27
27
27

DES

Pancing Tonda

311

311

311

295

165

155

147

3
4

Pancing Tetel
72
72
69
69
76
76
Purse Saine
1
1
1
1
1
1
Sumber : Laporan Tahunan PPI Pondok Dadap, 2010

76
1

76
1

76
0

73
0

73
0

73
0

131

131

Nelayan

140

di

140

296

Pelabuhan

Perikanan

Pantai

27

Pondokdadap

Sendang Biru tidak semuanya berasal dari lingkungan sendang Biru


maupun Desa Tambakrejo. Sebagian nelayan berasal dari luar daerah
malang bahkan berasal dari luar pulau jawa. Misalkan banyak
terdapat nelayan yang berasal dari Banyuwangi, Jember, Surabaya,
ada juga yang berasal dari luar pulau yaitu berasal dari Balikpapan,
Makassar/Bugis dll.
Tabel 3. Jumlah Nelayan Yang Beroperasi di Sendang Biru Periode Januari - Desember 2010
NO Nelayan JAN
1

Jumlah

PEB

1.377 1.377

MART

APR

MEI

JUN JUL

AGST SEP

OKT

NOP DES

1.377 1.376 2.208 2.283 2.283 2.283 2.181 1.528 1.478 1.438

Sumber : Laporan Tahunan PPI Pondok Dadap, 2010.

15

Anda mungkin juga menyukai