Danau Sentarum
Taman Nasional Danau Sentarum selain sebagai kawasan konservasi juga mempunyai pontensi wisata yang sangat menarik, antara lain:
1. Artevak berupa Rumah Betang (rumah panjang) di Sungai Sedik, Empaik dan Ukit-ukit, Batu Bulan di Bt. Semujan, serta Pulau Melayu (tempat yang dikeramatkan masyarakat Melayu).
2.
Keindahan bentangan alam berupa hamparan danau yang luas dan perbukitan yang mengelilinginya. 1.
2.
Bekantan
4.
Berupa keunikan flora yang jenisnya berbeda dengan yang ada di DAS Kapuas.
Ketentauan Lain
Berikut ini beberapa ketentuan yang harus ditaati oleh para pengunjung : 1. Menaati petunjuk petugas lapangan 2. Tidak membuat api yang tidak perlu 3. Tidak menggangu/mengambil spesimen satwa dan tumbuhan 4. Tidak membawa cat, senjata api, senjata tajam 5. Tidak membuang sampah sembarangan
5.
Berupa kebudayaan yaitu tata cara dan adat istiadat masyarakat Melayu dalam mengelola sumber daya ikan dan beternak lebah secara tradisional serta tata cara atau adat-istiadat masyarakat Iban dan Kantuk dalam melakukan upacara adat ritual mereka serta membuat barang-barang anyaman dan tenun ikat.
Fauna
Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat kekayaan jenis mamalia tertinggi dibanding negara manapun di dunia, yaitu memiliki 515 jenis mamalia. Diantara jenis tersebut sekitar 29 % atau 147 jenis dapat ditemukan di Taman Nasional Danau Sentarum. Selain kaya akan jenis, sebagian besar jenis mamalia yang ada disini juga merupakan jenis endemik, langka atau menjelang kepunahan. Seperti misalnya Bekantan (Nasalis larvatus), Kepuh (Presbytis melalophos cruniger), Orang utan (Pongo pygmaeus), Ungko Tangan Hitam (Hylobates agilis), Kelempiau Kalimantan (Hylobates muelleri), Macan Dahan (Neofelis nebulosa) dan sebagainya (sekitar 23 jenis lainnya). Di kawasan ini juga terdapat 310 jenis burung dan termasuk jenis burung bangau hutan rawa (Ciconia stormi) yang tergolong langka dan beluk ketupa (Ketupa ketupu), Bangau Tuntong (Leptoptilus javanicus) dan 8 jenis Rangkong (Bucerotidae) yang dilindungi secara Internasional. Jumlah jenis burung yang terdapat di kawasan ini juga diategorikan kaya karena dari 1.519 jenis burung yang ada di Indonesia 20% diantaranya dapat ditemukan disini.
Sejarah penunjukan kawasan Danau Sentarum : 1. Ditunjuk sebagai kawasan Suaka Alam pada tahun 1981 dengan status sebagai Cagar Alam berdasarkan SK DirJen Kehutanan No. 2240/DJ/I/1981 tanggal 15 juni 1981 dengan luas 80.000 ha. Tahun 1982 Cagar Alam Danau Senatarum berubah status menjadi Suaka Margasatwa Danau Sentarum berdasarkan SK No. 757/Kpts/ Um/10/1982 dengan luas 80.000 ha. Pada tahun 1994 Suaka Margasatwa Danau Sentarum ditetapkan menjadi lokasi Ramsar di Indonesia, karena merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung, floodplain) yang sangat penting, tidak saja bagi bangsa Indonesia, namun juga bagi dunia. Pada tahun 1999, kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum berubah fungsi menjadi kawasan Taman Nasional Danau Sentarum melalui SK Menhutbun No. 34/Kpts-II/1999 tanggal 4 Februari 1999 dengan luas 132.000 ha. Pada tanggal 1 Februari 2007 melalui Peraturan Menteri Kehuatanan No P.03/Menhut-II/2007, merupakan awal legalitas berdirinya Unit Pelaksana Teknis Balai Taman Nasional Danau Sentarum. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hutan Rawa Kerdil (tinggi pohon 5-8 m, tiap tahunnya tergenang air selama 8-11 bulan) Hutan Rawa Terhalang (tinggi pohon 10-15 m, setiap tahun selama 4-7 bulan tergenang setinggi 3-4 m sehingga hanya terlihat tajuknya) Hutan Rawa Tergenang (tinggi pohon 5-8 m, didominasi pohon perdu dan pohon kerdil, tergenang air selama 4-10 bulan setinggi 5,5 m) Hutan Tepian (didominasi pohon rengas, hutan ini tergenang selama 6 bulan dalam setahun) Hutan Rawa Kawi (hutan terbuka, tinggi pohon 6-25 m) Hutan Rawa Gambut (tinggi rata-rata pohonya sekitar 23 m, dengan pohon tertinggi bisa mencapai 50 m) Hutan Dataran Rendah Perbukitan (berada di Bt. Semujan dan Bt. Menyukung, didominasi jenis-jenis family Dipterocarpaceae perbukitan rendah) Hutan Kerangas (kerangas dalam bahasa iban berarti lahan yang tidak dapat ditumbuhi padi, tumbuhannya biasanya agak kerdil dengan tinggi 20-26 m dengan diameter batang kecil menyerupai pohon pada tingkat tiang. Tipe hutan ini ditemui di Bt. Semujan dan Empaik.
2.
3.
4.
Perbedaan yang kontras pada musim yang berbeda (pasang dan kering) adalah merupakan kondisi yang turut mempengaruhi keragaman jenis ikan air tawar yang tinggal, berkembang biak dan mencari makan di kawasan ini, mulai dari ukuran yang paling kecil sekitar 1 cm yaitu ikan Linut (Sundasalax cf. Microps) sampai yang paling besar seperti ikan Tapah (Wallago leeri) dapat mencapai ukuran lebih dari 200 cm; dari yang tidak bernilai ekonomis sampai pada ikan hias yang mempunyai nilai hingga puluhan jutaan rupiah seperti ikan Arwana Merah (Scleropages legendrei). Hingga saat ini jumlah jenis ikan yang berhasil didata yaitu sebanyak 266 jenis.
Arwana Merah
5.
Ular dan reptil lain, kura-kura maupun labi-labi jumlah jenisnya belum banyak terdata, sampai saat ini jumlah jenis yang ditemukan baru mencapai 31 jenis. Kawasan Danau Sentarum juga dikenal sebagai penghasil madu alam dari jenis lebah Apis dorsata dengan hasil madu alamnya pertahunnya mencapai 20-25 Ton per tahun dan telah mendapat sertifikat madu organik dari BIOCert.