BOOK
MATERI
MULOK
IX
SEMEST
ER
GENAP
PELESTARIAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan luas laut mencapai 5,8 juta
km2 dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kondisi tersebut membuat
Indonesia memiliki potensi lestari sumber daya ikan laut sebesar 6,4 juta
ton per tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar
5,12 juta ton per tahun.
Mengapa dibatasi?
1. Perikanan tangkap
c. Pembuatan garam
Industri garam di Indonesia lebih banyak berbentuk garam rakyat
yang diusahakan secara tradisional, karena minat investor untuk
menanamkan modal dalam usaha produksi garam sangat rendah.
Berbagai permasalahan yang di dihadapi petani garam antara lain
adalah:
1. Masih rendahnya kualitas/mutu garam yang dihasilkan karena
proses pengolahannya masih dikerjakan secara tradisional.
2. Masih kurangnya penggunaan teknologi pembuatan garam
rakyat yang baik oleh petani
3. Produksi garam masih sangat tergantung pada cuaca
4. Harga garam sangat rendah dan belum ada pemberi pinjaman
modal yang dibutuhkan petani garam.
Perhatian terhadap pentingnya wilayah pesisir dan laut dapat dilihat dari
lahirnya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) melalui Keppres
no. 355/M tahun 1999, yang dilengkapi dengan Direktorat Jenderal
Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau kecil/KP3K. Pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil telah diatur dalam UU No. 27/2007
mengenai pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Apa yang dimaksud dengan pengelolaan wilayah pesisir terpadu?
1. Konsep
Pengelolaan pesisir sebaiknya dilakukan bersama/terpadu dan
tidak boleh bersifat sektoral/terpisah karena wilayah pesisir
merupakan wilayah multiguna.
2. Asas
Apa saja yang harus dilakukan agar pengelolaan terpadu?
a. Keterpaduan
Yaitu keterpaduan antar sektor pertanian, perikanan, dan lain-
lain, serta antar ekosistem darat-laut. Misalnya tidak membuang
sampah sembarangan, apalagi ke sungai karena sampah akan
hanyut melalui sungai ke laut dan akan mengotori laut sehingga
mematikan biota laut.
b. Keberlanjutan
Apa yang dimaksud dengan keberlanjutan? Yang di maksud
dengan keberlanjutan yaitu sumber daya pesisir dan laut tetap
dapat dimanfaatkan tanpa merusak/menghabiskan tanpa sisa.
Misalnya ikan yang ditangkap hanya yang besar-besar saja,
sedangkan ikan-ikan kecil dibiarkan dewasa dan berkembang
biak.
c. Konsistensi
Apa yang dimaksud dengan konsistensi?
Konsistensi maksudnya adalah antara yang direncanakan
harus sesuai dengan yang dilaksanakan. Pemantauan perlu
dilakukan untuk melihat kesesuaian tersebut.
d. Peran serta masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program pengelolaan pesisir terpadu, termasuk dalam proses
pengambilan keputusan akan meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan pengelolaan. Dengan demikian masyarakat semakin
menyadari tanggung jawab mereka dalam melestarikan dan
mengelola sumber daya pesisirnya secara lestari.
3. Sasaran
Untuk apa kita melakukan pengelolaan wilayah pesisir terpadu?
Sasaran utama pengelolaan wilayah pesisir terpadu adalah:
- Pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan
- Perlindungan dan rehabilitasi lingkungan dan habitat pesisir
- Keamanan pangan
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pelestarian Ekosistem Pesisir
Ekosistem pesisir dan laut merupakan ekosistem yang sangat kaya dan
memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, tetapi rentan
terhadap perubahan lingkungan, baik akibat perubahan alam maupun
perubahan akibat kegiatan manusia.
1. Tujuan
Tujuan pembentukan dan penetapan suatu wilayah menjadi
Kawasan Konservasi Laut :
a. Pengawetan keanekaragaman hayati dan keanekaragaman
genetika
Keanekaragaman makluk hidup terdapat dilaut sangat banyak,
dari berbagai makluk hidup tersebut masih banyak yang belum
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, misalnya bahan
obat-obatan, pangan dan lain-lain sehingga harus di jaga
jangan sampai punah
b. Pelestarian ekosistem dan pemeliharan proses ekologis
Dengan melindungi kelestarian suatu ekosistem, maka dapat
terus menjaga proses-proses di dalamnya. Rantai makanan
dan jaring-jaring kehidupan akan terjaga.
c. Pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.
Jika kegiatan-kegiatan pemanfaatan sumber daya pesisir
dilakukan dengan menerapkan asas pemanfaatan
berkelanjutan, yaitu tidak melakukan tebang habis, mengambil
ikan dengan ukuran tertentu, maka kita akan dapat mengambil
manfaat secara terus menerus.
d. Perlindungan jenis-jenis biota yang bernilai ekonomis
Hal ini perlu dilakukan agar biota yang memiliki nilai ekonomi
tidak punah.
e. Pemulihan stok ikan dan biota lain yang sudah menipis
f. Pendidikan dan penelitian
g. Rekreasi dan pariwisata.
2. Bentuk – bentuk pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir Laut
Dalam ketentuan UU No. 5 tahun 1990, tentang konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, kawasan konservasi
dibagi menjadi dua yaitu Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan
Suaka Alam.
a. Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan pelestarian laut di defenisikan sebagai kawasan darat
atau perairan dengan ciri khas tertentu, yang mempunya fungsi
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman serta pemanfaatan secara lestari sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya, yang mencakup
1. Kawasan Taman Nasional, yaitu kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola untuk keperluan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi
daya, pariwisata dan rekreasi.