Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI (INOVASI)

TEPAT GUNA
TEKNOLOGI (INOVASI)
“Sesuatu ide, produk, informasi teknologi,
kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan
praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, diterima, dan digunakan oleh
sebagian besar warga masyarakat dalam
suatu lokasi tertentu, yang dapat
mendorong terjadinya perubahan –
perubahan di segala aspek kehidupan
masyarakat”
Syarat-syarat inovasi/teknologi :
a)     Ekonomis menguntungkan: Beberapa
komponen pendukung aspek ekonomis
yang dinyatakan menguntungkan yaitu: 1)
hasilnya cukup menonjol, 2) mengandung
risiko yang rendah, dan 3) hanya
memerlukan ongkos tambahan yang kecil
• Produksi ayaman purun dapat menjadi
nilai lebih dengan cara kombinasi produk
(bakul, tikar, dll  topi, tas, dompet dan
diberi kombinasi warna, diberi kain
sasirangan dll
b). Teknis memungkinkan: Secara teknis
inovasi yang dianjurkan hendaknya memberi
peluang yang tinggi untuk dilaksanakan.
Beberapa komponen pendukung aspek
teknis yang memberi peluang tinggi untuk
dilaksanakan, yaitu: 1). mudah dipraktikkan,
2). cepat dapat dimanfaatkan, dan 3).
sederhana yaitu tidak rumit dan tidak
memerlukan skill yang tinggi.
• Telor bebek  telor asin
• Rasa bawang, rasa madu, pasak bumi dll
c). Sosiologis dapat dipertanggung
jawabkan: Dipandang dari aspek sosiologis,
inovasi yang dianjurkan hendaknya tidak
bertentangan dengan norma-norma budaya
yang hidup di masyarakat dan tidak
bertentangan dengan akidah agama yang
dianut oleh masyarakat.
Sumber Teknologi (Inovasi) :
1. Lembaga
Produksi pangan berteknologi tinggi
Tomat dan ikan dapat hidup dalam
lingkungan artifisial yang menggunakan
teknologi untuk memastikan hasil yang
optimal oleh Bela Werner Kloas.
2. Wirausahawan
Novindra, S.P., M.Si
Padi Varietas Inpago 6, dapat dipanen pada
113 hari; tahan blas; mutu beras baik;
tekstur nasi pulen cocok untuk bahan baku
tahu.
3. Inovasi mahasiswa
UNY berhasil memanfaatkan kulit terong
ungu sebagai masker wajah yang berfungsi
sebagai obat awet muda.
“Khasiat terkuat dari terong ungu itu adalah
merangsang dan meningkatkan laju
peremajaan sel sehingga kulit tampak lebih
segar dan lebih muda,”
4. Peneliti
“Makhluk Halus untuk Kesehatan Tanah” karya
Prof. Dr. Tualar Simarmata, Dr. Betty N Fitriatin,
Prof. Dr. Hersanty, dan Dr. Tien Turmuktini dari
Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad. Dalam
penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
peningkatan pemakaian pupuk bio dan kompos
jerami beragen hayati dapat memulihkan
kesehatan lahan serta meningkatkan produktivitas
padi.
5. Petani
Inovasi Baru Seorang Petani di Huraba,
Produksi Padi 118 Kaleng Per Bun-Bun.
Sistem perlakuan pada tanaman padi ini
mulai dari metode umur persemaian, pola
pengolahan dan pengeringan lahan, jadwal
pemupukan dan jenis pupuk yang berbeda
dari biasanya.

Anda mungkin juga menyukai