Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL FIELDTRIP PENANGANAN HASIL

PERIKANAN DI TPI MUNCAR, LAMONGAN

Dosen Pengampu : Titiek Indhira Spi, MP

Nama Kelompok II :

1. Rif’an Najahi (20170250015)


2. Arif Rahman (20170250016)
3. Vira (20170250019)

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

PERIKANAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan dan rahmat- Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Fieldtrip Pelabuhan Perikanan di Muncar, Lamongan. Yang
dilaksanakan tanggal 7 November 2018. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan, suhu keranjang ikan, suhu pusat daging
ikan dan PH ikan.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah PHP


(penanganan hasil perikanan), karena berkat beliau kami mendapatkan dasar teori
yang kami terapkan dilapangan serta semua pihak yang berperan dalam
pembuatan laporan ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan terhadap


laporan ini sehingga penulis berharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa berguna semestinya dan
dijadikan informasi bagi para pembacanya. Amin

Surabaya, 25 November 2018

Tim Penulis
BAB l

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Lamongan merupakan daerah yang berada pada jalur pantai utara ,

sehingga lamongan memiliki potensi sumber daya alam berupa hasil laut yang

jumlahnya tidak terbatas. Kabupaten lamongan memiliki kekayaan laut dengan 47

km pantai yang meliputi 17 desa pesisir , dari Lohgung, Brodong Lor, Weru dan

kecamatan Paciran. Di Pusat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Brondong adalah

tempat untuk 18.248 nelayan aktif dengan pendapatan ikan dan hasil laut sekitar

34.323 ton setiap tahun. (www.eastjava.com/tourism/lamongan/brondong.html).

TPI di brondong dibawah dinas perikanan brondong yang dikelola oleh

KUD Bina Tani tidak hanya mengelola hasil perikanan saja tetapi meliputi banyak

penanganan hasil perikananan yang lainnya antara lain seperti tempat pelelangan

ikan, perdagangan ikan, pengolahan ikan, koperasi simpan pinjam, pabrik es batu,

puskesmas, dan lain – lain.

Untuk Nelayan Lamongan di daerah brondong biasannya yang sering

menggunakan alat tangkap yaitu paying atau cantrang ciri khasnya adalah

ukurannya lebih kecil beda dengan daerah lainnya. Selain cantrang/ paying

nelayan juga menggunakan alat tangkap lainnya antara lain gill net, long line,

pukat hitam. Dan untuk kapal dari nelayan sendiri menggunakan ukuran kapal 20

GT, sedangkan untuk hasil tangkapan ikan nelayan beragam antara lain ikan

laying, ikan tongkol, ikan kerok, ikan baronang, dan lain – lainnya.
Ikan merupakan bahan makanan yang mudah mengalami pembusukan

sehingga upaya pengolahan dan pengawetan hasil perikanan mutlak diperlukan

untuk menjaga kualitas ikan agar sampai ditangan konsumen dalam keadaan baik

dan layak dikonsumsi sebagai makanan.Selama ini usaha memperendah suhu ikan

dengan menerapkan teknik pendinginan hasil perikanan sudah terbukti berhasil

dalam mengawetkan ikan (Putra dan Eka, 2009).

Secara tradisional setelah nelayan memperoleh hasil tangkapan mereka

lalu mencoba menjual sendiri ke konsumen setempat,melalui cara barter dan nilai

uang tertentu. Kegiatan ini pada umumnya tidak terorganisir dengan baik dan

kurang efisien dan tidak produktif. Karena mutu ikan kurang terjaga sehingga

harga cenderung menurun. TPI (Tempat Pelelangan Ikan) memegang peranan

penting dalam suatu pelabuhan perikanan dan perlu dikelola dengan sebaik-

baiknya agar dapat tercapai manfaatnya secara optimal.

Ikan merupakan hasil perairan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia

karena beberapa manfaatnya yakni merupakan sumber protein hewan yang sangat

potensial karena daging ikan banyak dijumpai senyawa yang sangat penting bagi

manusia yaitu karbohidrat, lemak, protein, garam-garaman mineral dan vitamin.

Yang termasuk dalam ikan adalah binatang yang hidup dalam air,

mempunyai sirip, dan bernafas dengan insang.Ikan yang hidup di perairan

Indonesia banyak banyak jenisnya dari yang berukuran kecil samapi berukuran

besar.Dari sekian banyak jenis ikan yang perlu diketahui sebanyak 45 jenis.Jenis-

jenis ini termasuk dalam jenis ikan yang ekonomis penting dari perairan laut. Pada

garis besarnya ikan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu ikan bertulang

rawan dan ikan bertulang keras (Murachman, 2006)


Ikan memiliki efek yang baik bagi kesehatan.Dagingnya relative lunak,

lebih cepat dan mudah diolah serta harganya murah. Akan tetapi dengan

kandungan air dan protein yang tinggi dengan kondisi pH mendekati netral, ikan

juga menjadi media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroba pembusuk

sehingga ikan cepat menjadi rusak (Djumarti, 2004)

B. Tujuan

1.   untuk mengetahui hasil-hasil perikanan yang terdapat di TPI Muncar

2.   untuk mengetahui Penanganan Hasil Perikanan di TPI Muncar

3.      untuk mengetahui jenis-jenis ikan mulai dari ikan pelagis kecil,ikan pelagis

besar dan ikan demersal


BAB ll

 METODE PRAKTIK

1. Waktu dan Tempat

Waktu kunjungan dilaksanakan di TPI Muncar , Lamongan, pada hari Rabu

tanggal 07 November  2018 . Dimana waktu pengambilan data yakni pada pukul

10.00 WIB s/d selesai.

2.    Alat dan Bahan

No Alat Kegunaan
1 Kamera Untuk mengambil gambar ikan
2 Ph ikan Untuk mengukur PH ikan
3 Alat tulis menulis Untuk mencatat hasil Tugas
4 Termometer jarum Untuk mengukur suhu ikan
5 Mortar Untuk menghaluskan daging ikan

Sedangkan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan Kakap

Putih/ ikan Kerok (Lates Calcarifer) yang ada di TPI Muncar

3.    Metodologi Praktik

1.    Metode wawancara,metode ini di lakukan untuk melengkapi data-data yang

diperoleh khususnya pada nelayan yang ada di sana

2.    Metode observasi,metode ini dilakukan agar mahasiswa terjung langsung ke

lapangan untuk pengambilan data

3.    Metode  studilateratur,yaitu dimana kita bisa lebih mengetahui ilmu yang ada di

lapangan secara langsung.


BAB lll

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Suhu Pusat Ikan Segar

Mengukur suhu Pusat daging ikan yaitu bagian daging yang paling tebal

atau titik pusat yang paling lama menerima penetrasi suhu kemudian tancapkan

dengan alat thermometer jarum pada bagian daging ikan yang paling tebal yang

dicapai sebelum suhu naik kembali dan hasilnya suhu pusat ikan kakap putih/ ikan

kerok diperoleh 13,0 derajat celcius

B. Suhu Keranjang Ikan Segar

Diperoleh Suhu keranjang ikan segar adalah 3,1 derajat celcius.


Suhu keranjang di TPI Brondong tidak optimal dan tidak dianjurkan
karena pada saat menjual ikan es batu telah meleleh sebaiknya disimpan
atau diberi esbatu yang merata.Sebaiknya yang benar dijelaskan dibawah
ini menurut pakar :

Salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran ikan adalah dengan


menempatkan ikan pada suhu rendah yaitu dibawah 0 derajar Celcius. Dalam
penanganan ikan segar dikenal dengan istilah rantai dingin (Cold Cain), yaitu
penanganan ikan sejak mulai ditangkap, transportasi, pendistribusian, pemasaran,
pengolahan sampai penyimpanan dalam produk olahan. Sebaiknya tetap
diusahakan berada dalam kondisi dingin suhu akhir yang digunakan dalam rantai
dingin adalah 12-18 hari, tergantung pada cara penanganan, kestabilan suhu, dan
tingkat kesegaran ikan (Purnomowati et al 2007)
C. Mengukur PH Daging Ikan Segar

Untuk mengukur PH daging ikan segar dengan cara yaitu antara lain :
a. sayat daging ikan segar sekitar 5 gram kemudian haluskan dengan
menggunakan mortar yang telah dialasi plastic dan masukkan ke dalam
beker glass 100 ml
b. tambahkan aquades 10 ml ke dalam beker glass dan aduk dengan batang
pengaduk sampai homogen dengan mengunakan pH pen ukur Ph daging
ikan tersebut
c. selanjutnya hasilnya diperoleh PH ikan kakap putih sebesar 7,3
D. Menilai Tingkat Kesegaran Ikan Segar Dengan Score Sheet

Sasaran
Pengamatan Keadaan / Kondisi Nilai
Cembung, kornea transparan, pupil hitam, agak mengkilat 9
Cembung, kornea agak berkabut, pupil agak redup 8
Datar, kornea berkabut, pupil keabu - abuan, redup 7
Agak cekung, kornea keruh, pupil abu-abu 6
Cekung, kornea keruh, pupil abu-abu, agak membenam 5
Cekung, kornea putihsusu, pupil keputihan, tenggelam 3
Mata Kornea keruh, kotor, pupil putih, tenggelam 1
Warna merah cerah, filamen teratur, bau segar, tidak berlendir 9
Merah muda, ujung filamen agak pucat, terdapat lendir tipis 8
Merah kecoklatan, ujung filamen pucat, berlendir 7
Merah kecoklatan, bau amis keras, pucat pada ujung filamen meluas 6
Pucat kecoklatan, filamen jarang tidak teratur, bau tengik 5
Coklat pucat kehijauan, ujung filamen putih, bau menusuk, berlendir 3
Ingsang Memutih, kotor, tidak menarik, bau busuk menusuk 1
Perut utuh tidak ada perubahan warna pada dinding perut 9
Dinding Perut seperti diatas tetapi mulai redup 8
Susunan berubah, abu amis, selaput keabu-abuan, mudah lepas 7
Bau amis tengik, pucat, selaput keabu-abuan, mudah lepas 6
dan Isi Perut Susunan tidak teratur, pucat, bau amis sekali, dinding lembek 5
Bau alkali sangat kuat, dinding perut mudah sekali pecah 3
(Intestine) Dinding perut berubah warna secara total dan sangat lembek 1
Cemerlang sesuai jenis, sangat elastis, kompak (rigid) 9
Kemerahan, tidak transparan, kurang kompak, darah tulang belakang merah 8
Elastis, sedikit amis, sayatan tidak berair, darah tulang belakang merah 7
Agak lunak, sedikit berair, bau netral, sayatan agak berair 6
Darah tulang belakang merah gelap 5
Pucat, lunak, berlendir, bau tengik, darah berwarna coklat 3
Daging Sangat lunak, berair lengket, bau tengik menusuk 1
Bau segar sesuai spesifik 9
Bau amis lembut 8
Bau amis hampir netral 7
Bau netral 6
Bau mulai tengik (rancid) 5
Bau tengik 3
Bau (Odor) Bau busuk sangat jelas dan kuat 1

Jadi jumlah total rata – rata nilai kesegaran ikan adalah 6+7+5+6+7 = 31 :
5 = 6,2
BAB IV
Kesimpulan & Saran

a. Kesimpulan

Dari praktek lapang (fieldtrip), mahasiswa lebih mengerti dan tahu


mengenai aktivitas Pelabuhan Perikanan Brondong, Lamongan.. Di TPI
Brondong, sungguh di sayangkan karena penanganan hasil perikanan sangat
prihatin/ sangat tidak baik yang kondisi TPI nya sangat tidak higienis dan kotor.
Kondisi lingkungan menjadi permasalahan utama pada setiap pelabuhan. Baik
permasalahan sampah maupun permasalahan pencemaran air oleh BBM.

b. Saran

Seharusnya TPI Brondong melaui dinas perikanan menyedikan fasilitas


yang lebih modern, memadai, lengkap, higienis, dan bersih. Kemudian melakukan
penyuluhan atau sosialisasi tentang pentingnya penanganan hasil perikanan yang
bersih dan higienis agar masyarakat terbiasa pentingnya kebersihan lingkungan
untuk kesehatan masyarakat sendiri.

Anda mungkin juga menyukai