Anda di halaman 1dari 8

159

Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

ANALISA TATA LETAK INDUSTRI PENGALENGAN


BUAH NENAS DI BATU JAWA TIMUR

Endang Rusdiana dan Sakunda Anggarini


PS. Teknologi Industri Pertanian, Fakultas IPSA, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
All fruits, in the post harvest were easily to damage. Pineapples were also easily to damage
so it need the method to maintain its quality. Canning was the process that food or fruits
were proceed and than packed in a sealed container and sterilized to kill microbial
decomposers and pathogens that were harmful and detrimental to human. The aimed of
this study were to analyze the plant layout and facilities at PT. Berjaya Sekawanindo Batu.
The results showed that needed for improvements and restructuring the layout of the plant
because the material flow pattern and interrelationships of activities were still not an
appropriated places and materials. The accumulation of material flow and material handling
and facilities spacing were still maximum. The recommendations for new layout design has
ability for minimum crossing. This layout would helped to reduce material handling costs,
considering the frequency of work flow and increase flexibility to change in demand.
Key words: canning, layout design, material handling

Pendahuluan
Buah nenas seperti halnya dengan jenis tidak adanya kontaminasi mikroba setelah
buah yang lain, setelah dipanen mudah dilakukan proses ini. Bahan pangan yang
sekali mengalami kerusakan. Kerusakan telah dikalengkan, dapat disimpan tidak
terjadi setelah 48 jam, baik oleh mikrobia pada kondisi dingin dalam lemari es,
perusak maupun akibat perubahan tanpa takut bahaya keracunan atau busuk
fisiologis lepas panen dalam buah itu (Anonymous, 2011). Wadah untuk
sendiri. Oleh karena itu, untuk mengalengkan buah, dapat berbahan
mempertahankan mutu kesegarannya gelas (jar) atau kaleng. Hal-hal yang harus
upaya pengawetan dengan cara diperhatikan dalam pengalengan buah
pengalengan. Pengalengan adalah proses adalah tidak digunakannya buah yang
pengolahan terhadap bahan pangan yang terlalu masak (over ripes) dan proses
kemudian dikemas dalam suatu wadah pencucian buah yang diharapkan dapat
yang tertutup dan dipanaskan untuk menghilangkan semua kotoran yang
membunuh mikroorganisme dalam bahan menempel pada buah termasuk bahan
pangan, dalam hal ini mikroba pembusuk kimia yang digunakan saat
dan patogen yang berbahaya dan pembudidayaannya. Namun proses
merugikan manusia (Hariyadi, 2007; pencucian harus dilakukan dengan baik
Muchtadi et. al., 1979). Bahan makanan sehingga buah tidak mengalami kerusakan
yang dikalengkan, berada dalam kondisi atau cacat, yang dapat mengurangi nutrisi
hermitis dalam kaleng, yang disterilisasi dan aromanya (Anonymous, 2008).
untuk membunuh mikroba. Seal yang Pencegahan terhadap browning, dapat
hermitis ini bertujuan untuk memastikan dilakukan dengan merendam potongan
buah dalam larutan asam askorbat 3.000
160

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

mg dalam 1 galon air, kemudian sebaik-baiknya, dan (6) Pengaturan tata


keringkan buah sebelum dikemas letak harus fleksibel. Dalam menentukan
(Anonymous, 2001; Anonymous, 2007; plant layout atau tata letak pabrik yang
Buchanan, 2007). baik haruslah ditentukan berdasarkan
Diagram alir industri pengalengan, pengaruh faktor-faktor yang ada seperti
seperti pada Gambar 1. Berdasarkan jenjang tahapan/tahap proses produksi,
diagram alir tersebut, industri macam hasil keluaran produksi, jenis
pengalengan buah terdiri atas komponen- perlengkapan yang dipakai atau
komponen alat dan bahan yang semuanya digunakan serta berdasarkan sifat
terangkai dalam sistem produksi. Untuk produksi dari produk yang diproduksi
meningkatkan efisiensi sistem produksi, tersebut.
diperlukan tata letak alat-alat tersebut di Jenis tata letak pada pabrik ada 3,
dalam suatu sistem yang efisien. Proses yaitu: (1) Tata letak berdasarkan
komersial pengalengan meliputi proses produk/layout by product. Tata letak jenis
pencucian, sortasi dan grading, persiapan ini membentuk suatu garis mengikuti
alat dan bahan, filling, exhausting, container jenjang proses pengerjaan produksi
sealing, sterilisasi, cooling, labelling, suatu produk dari awal hingga akhir,
penyimpanan dan pengangkutan (2) Tata letak berdasarkan proses/layout
(Susanto, 2011). Tata letak pabrik by process. Layout pada jenis tata letak
merupakan suatu landasan utama dalam berdasarkan proses memiliki bagian yang
dunia industri. Tata letak pabrik yang saling terpisah satu sama lain dimana
terencana dengan baik akan ikut aliran bahan baku terputus-putus dengan
menentukan efisiensi dan efektivitas mesin disusun sesuai fungsi dalam suatu
kegiatan produksi dan dalam beberapa grup departemen, dan (3) Tata letak
hal akan juga menjaga kelangsungan berdasarkan stationary/layout by stationary.
hidup atau keberhasilan suatu Tata letak jenis ini mendekatkan sumber
perusahaan. Peralatan produksi yang daya manusia serta perlengkapan yang
canggih dan mahal harganya akan tidak ada pada bahan baku untuk kegiatan
berarti apa-apa jika perencanaan tata letak produksi (Anonymous, 2004;
tidak dirancang dengan baik. Karena Anonymous, 2006). Industri pengalengan
aktivitas produksi suatu industri secara buah PT. Berjaya Sekawanindo Batu,
normal harus berlangsung dalam jangka merupakan salah satu industri di Jawa
waktu yang panjang dengan tata letak Timur yang memproduksi buah untuk
yang tidak berubah-ubah, maka dikalengkan, yang hasil produksinya telah
kekeliruan yang dibuat dalam banyak dikonsumsi masyarakat. Namun
perencanaan tata letak ini akan berdasarkan pengamatan awal di
menyebabkan kerugian yang tidak kecil. lapangan, terlihat pola pengaturan layout
Dalam perencanaan tata letak pabrik ada yang belum baik antara fasilitas dengan
6 prinsip dasar yang biasa dipakai, yaitu: aliran bahan, sehingga penelitian ini
(1) Integrasi secara menyeluruh semua bertujuan untuk menganalisa tata letak
faktor yang mempengaruhi faktor pabrik tersebut.
produksi, (2) Jarak perpindahan bahan
diusahakan seminimal mungkin, (3) Metode Penelitian
Aliran kerja berlangsung secara normal,
(4) Semua area yang ada dimanfaatkan Penelitian ini dilaksanakan di PT. Berjaya
secara efektif dan efisien, (5) Kepuasan Sekawanindo Batu, pada Bulan Juni
kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sampai Agustus 2010. Jenis data yang
161

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

diambil dalam penelitian ini adalah data kepada urutan proses dari bahan baku
primer dan data sekunder. Data primer sampai menjadi produk bahan akhir,
adalah data yang diperoleh langsung dari penempatan mesin dan peralatan
sumbernya, diamati dan dicatat. produksi yang dipergunakan dalam pabrik
Pengumpulan data primer dilakukan tersebut akan didasarkan kepada urutan
dengan pencatatan hasil dari observasi proses yang ada di dalam perusahaan
dan wawancara. Observasi adalah tersebut (Ahyari, 1986).
pengumpulan data dengan jalan Alasan mempergunakan sistem
pengamatan langsung, dan wawancara layout produk menurut PT. Berjaya
adalah pengambilan data dengan cara Sekawanindo, adalah sebagai berikut: (1)
tanya jawab secara langsung ke karyawan Produk yang diproduksi oleh perusahaan
atau staf yang ada di perusahaan tersebut. tersebut adalah produk-produk standart
Data primer yang diambil meliputi data dan jenis produk yang dihasilkan hanya
proses produksi dan pemasaran. Sebagai terdiri satu macam atau beberapa macam
bahan pembanding, diambil data saja, (2) Produk yang dihasilkan oleh PT.
sekunder yang diperoleh dari pustaka dan Berjaya Sekawanindo adalah pengalengan
laporan lain yang masih terkait. buah dan sayur. Tidak ada produk lain
selain produk dalam kaleng, (3) Total
Hasil dan Pembahasan produksi masing-masing produksi sangat
besar. Pengaturan tata letak sistem layout
sangat cocok untuk industri yang
Buah nenas
menghasilkan produk yang tidak banyak,
Pencucian dalam jumlah yang besar secara terus
Sortasi menerus seperti yang dilakukan oleh PT.
Berjaya Sekawanindo. Total produksi
Pengupasan
yang dihasilkan rata-rata 1.300
Pemotongan kaleng/hari, (4) Studi waktu
Pencucian dipergunakan untuk penentuan waktu
Exhausting
yang dipergunakan dalam setiap
penyelesaian pekerjaan dalam perusahaan,
Sealing (5) Setiap bagian diusahakan adanya
Sterilisasi keseimbangan kapasitas, (6) Pengawasan
Pendinginan yang dilaksanakan pada setiap tahap
proses belum tentu mutlak diperlukan, (7)
Pelabelan Bahan baku, barang setengah jadi
maupun barang jadi dapat dipindahkan
Buah nenas kalengan
dengan mempergunakan peralatan
material handling yang bersifat permanen,

(8) Mesin dan peralatan produksi yang


dipergunakan di dalam pelaksanaan
Gambar 1. Diagram alir proses proses perusahaan merupakan mesin
pengelengan buah nenas khusus, yang tidak akan dipergunakan
untuk tujuan-tujuan yang lain, (9) Tidak
Sistem tata letak pada PT. Berjaya terdapat arus putar di dalam pelaksanaan
Sekawanindo adalah layout produk atau proses produksi dalam perusahaan yang
product layout. Layout produk merupakan bersangkutan.
letak fasilitas produksi yang didasarkan
162

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

Bangunan pabrik PT. Berjaya kerja dari mereka yang bertanggung jawab
Sekawanindo terdiri dari ruang tamu, terhadap desain tata letak pabrik.
ruang kamar, ruang direktur, ruang Pengaturan tata letak pabrik yang
proses, gudang produk, gudang bahan terkoordinir dan terencana baik akan
tambahan, gudang pengemasan dan dapat mengurangi waktu tunggu yang
peralatan, ruang penyimpanan bahan berlebihan, misalnya karena adanya
baku, toilet dan kamar mandi, ruang lintasan balik. Jalan lintasan, material yang
generator, serta ruang istirahat. PT. menumpuk, jarak antara mesin-mesin
Berjaya Sekawanindo, belum menerapkan yang berlebihan, semuanya akan
desain tata letak yang baik, sehingga menambah areal yang dibutuhkan untuk
masih terjadi ketidak seimbangan dalam pabrik. Perencanaan tata letak optimal
proses. Desain tata letak peralatan di PT. berarti mencoba meminimalisir segala
Berjaya Sekawanindo, dianjurkan keborosan pemakaian area ini dan
berbentuk huruf U atau L yang pastinya berusaha mengkoreksi sehingga biaya
sangat baik dan menunjang proses penanganan bahan dapat ditekan. Dengan
produksi pengalengan buah nenas dan memperpendek jarak antara operasi
sayur, serta kelancaran dalam proses dengan operasi berikutnya dan
pemindahan bahan. Pada umumnya tata menunggu, serta mengurangi terjadinya
letak pabrik yang terencana dengan baik lintasan balik, maka waktu yang
akan ikut menentukan efisiensi dan dalam diperlukan oleh bahan untuk berpindah
beberapa hal akan ikut menjaga dari satu proses ke proses lain bisa
kelangsungan hidup ataupun kesuksesan diperpendek sehingga total waktu
kerja dalam suatu industri, karena alasan produksi dapat dipersingkat. Perencanaan
utama dalam desain tata letak yang tata letak yang baik harus membuat
dianjurkan ini adalah untuk suasana kerja nyaman dan aman bagi
meminimalkan total biaya yang antara lain pekerja, contohnya jarak antara mesin
menyangkut elemen-elemen biaya sebagai satu dan mesin lain harus memenuhi
berikut: (1) Biaya untuk konstruksi dan kelonggaran tertentu sehingga
instalasi baik untuk bangunan mesin, memungkinkan pergerakan yang aman
maupun fasilitas produksi lainya, (2) dan leluasa bagi pekerjanya. Apabila tata
Biaya pemindahan bahan, (3) Biaya letak pabrik baik dan nyaman,
produksi, maintenance, safety dan in-process penerangan cukup, kebutuhan sirkulasi
storage cost. Tujuan utama tata letak pabrik udara terpenuhi maka terciptanya
yang dianjurkan ini adalah mengatur area lingkungan kerja yang menyenangkan dan
kerja dan segala fasilitas produksi yang akan meningkatkan moral dan kepuasan
paling ekonomis untuk operasi produksi, kerja. Hasilnya adalah terjadi peningkatan
aman dan nyaman sehingga dapat produktifitas kerja. Tata letak pabrik yang
meningkatkan moral kerja dan baik akan mempermudah aktifitas
performansi operator. supervisi. Tata letak yang baik akan
Tata letak yang baik akan mengurangi kerusakan-kerusakan yang
memberikan output yang lebih besar terjadi pada bahan baku maupun produk
dengan ongkos tetap atau lebih kecil, jam jadi. Getaran, debu, panas, sirkulasi udara
kerja orang yang lebih sedikit, serta tidak lancar, akan menurunkan kualitas
mengurangi jam kerja mesin. Mengatur bahan baku, material in proses ataupun
keseimbangan antara waktu untuk operasi produk jadi. Hasil analisa terhadap
produksi dan beban dari masing-masing alternatif layout ini, selanjutnya dapat
departemen atau mesin adalah bagian dipakai sebagai dasar dari pengaturan
163

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

fasilitas pabrik yang terlibat dalam proses kebutuhan, struktur organisasi yang ada
produksi baik secara langsung maupun dan derajat hubunganya. Tata letak
tidak langsung. Penetapan departemen fasilitas PT. Berjaya Sekawanindo dapat
penunjang (kantor, gudang, fasilitas dilihat pada Gambar 2, sedangkan untuk
personalia, ruang produksi, area parkir, Tata letak hasil perbaikan dapat dilihat
dan lainnya) serta tata letak departemen pada Gambar 3.
masing-masing akan didasarkan pada

Gambar 2. Tata letak fasilitas di PT. Berjaya Sekawanindo

Keterangan: (1) Tempat istirahat karyawan pria, (2) Tempat parkir, (3) Ruang direktur, (4) Ruang
sekretaris direktur, (5) Tempat penimbangan asam sitrat, (6) Tempat pengisian bahan, (7) Mesin
penutup kaleng, (8) Tempat penimbangan bahan baku, gula dan garam, (9) Ruang istirahat direktur,
(10) Toilet, (11) Gudang, (12) Tempat penyimpanan kaleng, (13) Meja untuk pengeplongan buah,
(14) Tong untuk perendaman dan pencucian bahan, (15) Tempat mendinginkan bahan dan
pencampuran, (16) Tungku untuk blanching, (17) Autoklaf, (18) Tong pendingin kaleng, (19) Tempat
pelapisan parafin, pelabelan dan pengepakan, (20) Meja tempat peralatan, (21) Tangki untuk
minyak, (22) Kompresor, (23) Tempat pembuangan sampah sementara, (24) Tempat penerimaan
bahan baku, serta (25) Tempat Istirahat karyawan wanita
164

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

Gambar 3. Desain tata letak yang diajurkan

Keterangan: (1) Bahan baku, (2) Sortasi, (3) Pengupasan, Pencucian, (4) Pemotongan dan
pengeplongan, (5) Pencucian, (6) Blanching, (7) Pengisian, Penimbangan, dan Penutupan kaleng, (8)
Sterilisasi, (9) Pendinginan, Pengeringan, (10) Pelapisan parafin, Pelabelan dan Pengepakan, serta
(11) Pintu Masuk/Keluar.

Gambar 3 merupakan gambar tata letak bahan, (2) Memperhatikan frekuensi arus
yang sudah mengalami perubahan. pekerjaan, (3) Mengurangi biaya produksi,
Gambar tersebut dapat dikatakan layout (4) Meningkatkan hasil produksi, (5)
yang cukup baik karena adanya pola Mengurangi biaya investasi, (6)
aliran bahan dan keterkaitan kegiatan Meningkatkan fleksibilitas terhadap
yang terencana sehingga aliran menjadi perubahan permintaan, (7) Mengurangi
teratur dan lancar yang menyebabkan waktu pengerjaan barang, (8) Efisiensi
langkah balik menjadi minimum salain itu pemakaian barang, (9) Pengawasan
metode pemindahan antar operasi operasi mesin lebih mudah, serta (10)
menjadi minimum sehingga jarak Mengoptimalkan pemakaian peralatan
pemindahan menjadi minimum. dan fasilitas. Pola aliran barang
Perubahan layout ini disebabkan oleh: (1) merupakan salah satu hal yang
Perubahan teknologi yang baik, (2) menentukan efisien dan tidaknya suatu
Perubahan desain produk, (3) Adanya proses produksi. Jadi semakin terencana
produk baru, (4) Adanya perubahan pola aliran barang maka semakin efisien.
volume produksi, (5) Kondisi kerja yang Sebuah pola aliran barang yang
kurang baik, serta (6) Penghematan biaya. direncanakan dengan baik dan cermat
Tujuan penyusunan yang baik ini adalah mempunyai beberapa keuntungan, dan
untuk (1) Mengurangi biaya pemindahan pola aliran yang baik akan menuju
165

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

pencapaian beberapa tujuan rancangan memperhatikan frekuensi arus pekerjaan


fasilitas. Beberapa keuntungan ini adalah: dan meningkatkan fleksibilitas terhadap
(1) Menaikan efisiensi produksi, (2) perubahan permintaan.
Pemanfaatan ruangan yang lebih baik, (3)
Kegiatan pemindahan yang lebih Daftar Pustaka
sederhana, (4) Mengurangi waktu dalam
proses, (5) Pemanfaatan tenaga kerja yang Ahyari, A. 1986. Manajemen Produksi.
lebih efisien, (6) Mengurangi kerusakan BPFE. Yogyakarta.
produk, serta (7) Dasar bagi tata letak Anonymous. 2001. Preserve It Right.
yang efisien. Jadi hasil akhir dari konsep Canning Fruits.
http://www.extension.iastate.edu/Publi
ini yaitu:
cations/PM1043.pdf. [28 April 2011].
1. Satu perencanaan yang efisien bagi Anonymous. 2004. Mengatur Tata Letak
aliran barang adalah prasyarat bagi Pabrik.
produksi yang ekonomis. http://himathrik2.tripod.com/tata
2. Pola aliran barang menjadi dasar bagi letakpabrik.htm. [28 April 2011].
penyusunan fasilitas yang efektif. Anonymous. 2006. Macam dan Jenis Tata
3. Pemindahan barang merubah pola Letak/Plant Layout Pabrik - Berdasarkan
aliran statis kedalam satu kenyataan Produk, Proses dan Bahan Baku -
cerdas, memberi cara bagaimana Product, Process & Stationary.
barang dipindahkan. http://organisasi.org/macam_dan_jenis
4. Susunan fasilitas yang canggih di _tata_letak_
plant_layout_pabrik_berdasarkan_
sekitar aliran barang dapat
produk_proses_
menghasilkan pelaksanaan berbagai dan_bahan_baku_product_process_stati
proses yang berkaitan secara efisien. onary. [28 April 2011].
5. Penyelesaian proses yang canggih Anonymous. 2007. Canning Fruit.
dapat memininumkan biaya http://www.uga.edu/nchfp/
produksi. publications/uga/uga _can _f ruit.pdf.
6. Biaya produksi minimum dapat [28 April 2011].
memberikan keuntungan maksimum. Anonymous. 2008. Canning Fruit. Pressure
Canning Fruit & Water Bath Canning.
http://www .canning-food-
Kesimpulan recipes.com/canningfruits.htm. [28 April
2011].
Berdasarkan hasil penelitian ini Anonymous. 2011. Canned Food Safety: The
Canning Process. http://www.enotalone.
disimpulkan bahwa diperlukannya
com/article/7794.html. [27 April 2011].
perbaikan dan penataan tata letak pabrik Buchanan, G. A. 2007. Preserving Food:
karena pola aliran bahan dan keterkaitan Canning Fruit. Andress, E.L., Harrison,
kegiatan masih belum terencana dengan J.A.
baik, sehingga masih adanya penumpukan (Eds.).http://www.birdflumanual.com/r
aliran bahan serta jarak pemindahan esources/Food_Preservation/files/prese
bahan dan fasilitas yang masih rveFood CanFruitUGA00.pdf. [28 April
maksimum. Rekomendasi desain tata 2011].
letak yang baru, telah memungkinkan Hariyadi, P. 2007. Food Canning Industry in
adanya aliran menjadi teratur dan lancar Indonesia. The Need for Quality
sehingga langkah balik menjadi minimum. Optimization. 10 th ASEAN Food
Conference. Malaysia. 21-23 Agustus
Tata letak ini telah membantu untuk
2007.
mengurangi biaya pemindahan bahan,
166

Endang R dan Sakunda A / Buana Sains Vol 10 No 2: 159-166, 2010

Muchtadi, D., R. Muchtadi dan E. Gumbira. Susanto, H. 2011. Canning as a Method


1979. Pengolahan Bahan Hasil Pertanian Preserving Fruits and Vegetables.
II Nabati. Departemen Tenologi http://agroindustriindonesia.com/2011/
Pertanian Institut Pertanian Bogor. 01/canning-as-method-preserving-fruits-
and.html. [28 April 2011].

Anda mungkin juga menyukai