Anda di halaman 1dari 12

MM.

Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEM (RAS)

POKOK BAHASAN
Kompetensi dasar yang diharapkan dalam pokok bahasan ini adalah
mahasiswa dapat mengetahui salah satu teknologi dalam budidaya air
tawar, khususnya dalam sistem tertutup dan terintegrasi adalah budidaya
dengan recirculating aquaculture system (RAS). Budidaya dengan sistem
ini memiliki konsep zero waste dengan memanfaatkan media filter untuk
memperbaiki kondisi air yang telah digunakan (reuse). Budidaya dengan
sistem ini juga memungkinkan pembudidaya menggunakan padat tebar
tinggi karena kompleksitas teknologi yang digunakan.

INDIKATOR
1. Memahami konsep dasar budidaya dengan sistem RAS.
2. Mahasiswa dapat merangkum faktor penentu keberhasilan sistem RAS.
3. Mahasiswa dapat mendesain budidaya RAS untuk budidaya air tawar.

MATERI
PENDAHULUAN
Recirculating Aquaculture System (RAS) adalah sistem resirkulasi
air terkendali yang merupakan salah satu bentuk sistem akuakultur yang
berkembang dengan pesat, khususnya dalam budidaya intensif. Sistem ini
berhubungan dengan pengolahan dan penggunaan air kembali dengan
pergantian air kurang dari 10% setiap hari. Konsep yang dikembangkan
dalam RAS adalah penggunaan kembali air yang sudah terpakai melalui
pengolahan secara kontinyu untuk mendukung kehidupan organisme yang
dibudidayakan. Dalam rangka menghemat penggunaan air dan mendapatkan
kestabilan lingkungan air, unit budidaya dirangkai dalam suatu sistem
resirkulasi. Secara umum RAS disusun dengan bak pemeliharaan yang
dirangkaikan dengan media filter dan dialirkan kembali ke bak
pemeliharaan, pergerakan atau aliran air dilakukan dengan bantuan pompa

1
dan secara gravitasi. Media filter berfungsi untuk mengurangi atau
menghilangkan kotoran dari hasil budidaya, sehingga air yang telah
melewati media tersebut memiliki kualitas yang lebih baik.
Dua komponen utama dalam RAS adalah media budidaya dan filter.
Wadah budidaya merupakan tempat ikan yang dibudidayakan sedangkan
filter merupakan rangkaian alat dan bahan yang digunakan untuk menyaring
material yang tidak dikehendaki seperti amonia, residu organik, padatan dan
bahan kimia lain yang tidak diinginkan. Pada umumnya media filtrasi terdiri
atas tiga bagian yaitu filter fisik, filter biologi dan filter kimia. Susunan
ketiga filter ini harus berurutan sesuai dengan proses kimia yang terjadi.
Filter fisik merupakan cara pemisahan secara fisik dan
mengkosentrasikan bahan tersuspensi dari sirkulasi air. Bak filtrasi bekerja
secara mekanis sehingga fungsinya hanya menyaring kotoran, sisa pakan,
debu dan koloid. Partikel-partikel organik yang berukuran besar dan tidak
terlarut dalam air akan mengendap, sedangkan yang berukuran kecil tidak
mengendap akan disaring melalui filter biologis. Material yang dapat
dipakai sebagai filter fisik contohnya spons, ijuk, atau serat kapas.
Filter biologi merupakan inti dari sistem resirkulasi. Filter biologi
didefinisikan sebagai alat atau bahan untuk mineralisasi senyawa nitrogen
organik yang tersuspensi dalam air dan yang menempel pada butiran-butiran
filter. Filter ini berfungsi sebagai pengurai senyawa nitrogenus yang beracun
menjadi senyawa tidak beracun melalui proses nitrifikasi dan nitratasi.
Material yang biasa dijadikan filter biologi contohnya tumbuhan air, bakteri
nitrifikasi, atau pasir kasar, kerikil kecil, serat gelas atau spons yang dapat
dimanfaatkan sebagai substrat dari bakteri nitrifikasi. Dua golongan bakteri
memegang peranan utama dalam filter biologi, yaitu bakeri Nitrosomonas
sp. dan bakteri Nitrobacter sp.
Bakteri Nitrosomnas sp. berperan mengoksidasi amonia menjadi
nitrit, sedangkan Nitrobacter sp. berperan mengoksidasi nitrit menjadi
nitrat. Nitrosomonas dan Nirobacter hidup dengan melekatkan diri pada
benda padat dalam akuarium. Oleh karena itu, agar keperluan hidup (tempat
tinggal) mereka terpenuhi perlu disediakan tempat untuk melekatkan diri.

2
MM. Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

Segala jenis benda padat, selama itu tidak bersifat racun bagi si bakteri, akan
dapat digunakan sebagai tempat tinggal bakteri tersebut. Faktor yang perlu
diperhatikan dalam memilih "tempat tinggal" atau media bagi bakteri adalah
keterkaitannya dengan bidang kontak antara air dan bakteri. Agar air dapat
difilter dengan baik oleh bakteri maka air tersebut perlu kontak dengan
bakteri yang bersangkutan. Oleh karena itu, pemilihan media harus
memperhitungkan luas bidang kontak ini. Semakin luas bidang kontak maka
akan semakin efektif filtrasi biologi berlangsung. Luas bidang kontak
berhubungan erat dengan ukuran media yang digunakan. Secara umum
dapat dikatakan bahwa persatuan volume, media yang mempunyai ukuran
butiran lebih kecil akan memiliki luas bidang kontak atau luas permukaan
lebih besar. Filter biologi secara periodik perlu dibersihkan, terutama untuk
menghilangkan partikel-partikel yang mungkin dapat menimbulkan
penyumbatan. Pembersihan perlu dilakukan dengan hati-hati jangan sampai
membuat bakteri yang hidup disana mati. Pembersihan dapat dilakukan
dengan cara dibilas dengan menggunakan air bersih bebas klorin.
Filter kimia berfungsi untuk menyerap nitrat hasil filtrasi biologi
sebagai unsur hara tanaman. Tanaman yang digunakan sebagai filter kimia
adalah tanaman akuatik. Nitrat dalam konsentrasi yang berlebihan akan
menyebabkan keracunan bagi ikan sehingga perlu dirombak menjadi
nitrogen oleh bakteri denitrifikasi. Selain itu filter kimia juga dapat bekerja
secara langsung dalam memfilter air dan menyerap polutan yang terlarut,
contoh filter kimia yang biasa digunakan antara lain, airasi, penggunaan
batu zeolite, karbon aktif, sinar ultraviolet, pemberian hydrogen peroksida
(H2O2) atau klorin, pemberian oksigen (O2) atau karbondioksida (CO2).
Efektivitas pada sistem resirkulasi air dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti debit air yang keluar, kelancaran aliran air secara kontinyu dan
proses yang terjadi di bak sedimentasi maupun filtrasi dalam menjaga
kualitas air. Sistem resirkulasi akan efektif apabila memenuhi beberapa
prinsip, yaitu : airasi, membuang partikel-partikel kotoran yang sangat
kecil, filtrasi biologi untuk membuang limbah amoniak dan nitrat,

3
mempertahankan pH optimum. Keuntungan yang dapat diperoleh dari
penggunaan sistem resirkulasi antara lain :
1. Volume air yang digunakan tidak terlalu besar, karena air dapat
digunakan kembali untuk memelihara ikan sehingga lebih hemat
dalam penggunaan air.
2. Kualitas air dapat terjaga, sehingga memungkinkan pertumbuhan
ikan tetap baik.
3. Tingkat kematian ikan dapat ditekan serendah mungkin karena
kualitas air dan kuantitas air tetap terjaga.
4. Sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme yang mengendap di
dalam bak pengendapan dimanfaatkan sebagai media untuk
pertumbuhan tanaman atau untuk memelihara jenis-jenis ikan yang
lebih tahan terhadap kualitas air yang buruk.

TEKNOLOGI, PERFORMA DAN OPRASIONAL RAS


Recirculating aquaculture system (RAS) adalah upaya peningkatan
kualitas air secara buatan, sehingga sangat memungkinkan untuk diterapkan
pada segala sector budidaya bahkan cross culture, yaitu membudidayakan
ikan tropis pada daerah non-tropis begitu juga sebaliknya. Disamping itu
juga, kualitas air dapat dipertahankan tetap optimum sehingga dapat
menunjang kelangsungan hidup, pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Optimalisasi dilakukan dengan menghilangkan kotoran yang terdapat dalam
media, seperti pakan yang tidak termakan melalui water treatment dengan
filtrasi dan cleansing technology. Air yang berada dalam media
pemeliharaan hanya terganti sebanyak 5-10% perhari disesuaikan dengan
jumlah air yang hilang ketika dilakukan filtrasi dank arena evaporasi.

Dasar-dasar RAS
Air yang terdapat dalam Sistem RAS pertama-tama harus
dibersihkan dari partikel tersuspensi seperti, pakan yang tidak termakan dan
feses, kemudian selanjutnya dihilangkan partikel tidak tersuspensi (terlarut)
seperti, ammonia, nitrit dan CO2, setelah itu dilakukan peningkatan oksigen

4
MM. Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

terlarut sebelum air tersebut dikembalikan lagi ke dalam media


pemeliharaan.
RAS pada umumnya dilengkapi juga dengan airasi (oxygenation),
sterilisasi (untuk menghilangkan pathogen, bakteri yang tidak diinginkan),
pemberian larutan kimia penyangga. Penyangga ini ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan dipengaruhi oleh kepadatan biota yang dibudidayakan,
berbagai factor pembatas seperti pakan, tingkat metabolisme ikan dan
sebagainya. Berikut adalah skema RAS yang banyak dikembangkan
pembudidaya (Gambar 1).

Gambar 1. Skema RAS.

Operasional RAS
Mechanical Filtration (Filter Mekanis)
Berfungsi untuk menghilangkan suspended solid waste (SSW) atau partikel
tersuspensi. Filter mekanis adalah salah satu media filter yang penting
dalam menunjang perbaikan kualitas air. Filter mekanis juga didesain untuk
menyaring partikel berukuran kecil yang tidak larut dalam air dan
menunjang fungsi dari media filter lainnya seperti filter biologi dan kimia.
Saat ini telah ada banyak jenis media filter mekanis (fisik) untuk
menghilangkan SSW, namun demikian ada tiga faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih media tersebut :

5
1. Beban SSW yang akan ditanggung atau kemampuannya dalam
mengolah limbah
2. Kecepatan air sehingga dapat terfilter dengan baik
3. Filter mekanis harus dapat menghilangkan SSW dengan cepat tanpa
merusak atau membahayakan organisme budidaya dan komponen
budidaya lainnya.
Beberapa jenis filter mekanis antara lain :
1. Drum filter

Gambar 2. Sistematika drum filter.


2. Screen filter

Gambar 3. Sistematika screen filter.

6
MM. Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

3. Beads (manik-manik) filter

Gambar 4. Sistematika filter manik-manik.


4. Filter pasir

Gambar 5. Sistematika sand filter.


5. Vortex filter

Gambar 6. Sistematika vortex filter.

7
Biological Filtration (Filter Biologis/Biofilter)
Filter biologis biasanya dirangkaiakan untuk memfiltrasi air yang
telah difilter secara mekanis. Sehingga, filter biologis tidak diperuntukkan
untuk mengilangkan SSW. Prinsip utama pada filter biologis adalah sebagai
tempat untuk menumbuhkan bakteri nitrifikasi yang penting untuk
mengilangkan ammonia (NH3) dan nitrit (NO2) yang berbahaya bagi
organisme budidaya. Bahan atau substrat yang dirangkai dalam media filter
ini harus memungkinkan untuk meningkatkan keberadaan bakteri baik pada
ukuran atau luasan terbatas.
Saat ini telah ada banyak jenis biofilter yang digunakan oleh
pembudidaya, namun secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
biofilter submerged (tenggelam) dan nonsubmerged (tidak ternggelam).
Berikut adalah contoh penerapan biofilter dalam RAS.

Gambar 7. Sistematika rangkaian biofilter dalam RAS.

Biofilter memiliki berbagai fungsi antara lain :


1. Meningkatkan kepadatan bakteri heterotropik (bakteri baik)
2. Membantu pencampuran air dengan bakteri nitrifikasi atau bakteri
baik sehingga mampu menekan NH3 dan NO2
3. Meningkatkan level oksigen pada media pemeliharaan
4. Untuk mengecek keamanan air setelah perlakuan kimia
5. Menyerap kelebihan nutrient terlarut

8
MM. Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

Aeration/Oxygenation (Airasi)
Penurunan konsentrasi oksigen dalam media pemeliharaan sangat
berbahaya bagi keberlangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Berbagai
upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen dalam
media pemeliharaan, diantaranya adalah pemberian airasi (penyuntikan
gelembung udara ke dalam air), sehingga dapat meningkatkan difusi
oksigen dari udara bebas ke dalam air. Alat yang biasa digunakan adalah
aerator, kincir air, water blower, O2 injector (oksigen murni).

Heating and Cooling (Pemanasan dan Pendinginan)


Pengaturan suhu media dipengaruhi oleh peruntukannya. Untuk
daerah tropis, pemanasan dilakukan pada saat penurunan suhu lingkungan
(musim) yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan ikan, sehingga
perlu dilakukan pemanasan media agar metabolisme ikan kembali
meningkat. Pendinginan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
kepentingan transportasi ikan. Suhu media perlu didinginkan agar ikan
tenang dan pingsan, sehingga dapat menurunkan metabolisme tubuhnya,
yang juga berimplikasi terhadap penurunan konsumsi oksigen dan
mencegah stress oksigen selama transportasi.

Sterilisation of Inlet (sterilisasi air pada pintu masuk)


Tujuan dari sterilisasi adalah untuk membunuh patogen,
menghilangkan bakteri yang tidak diinginkan dan mengatur kualitas air.
Dua metode sterilisasi yang umum dilakukan adalah dengan pemaparan
sinar UV dan ozon pada air. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang dipengaruhi oleh situasi media. Ultraviolet
(UV) pada umumnya lebih murah namun hanya efektif pada air yang bersih,
untuk air yang keruh tidak dapat dilakukan dengan optimal karena penetrasi
UV yang lemah. Ozon lebih mahal, namun lebih sehat dan aman dalam
aplikasinya dan sangat efektif untuk diterapkan pada air keruh. Kelebihan
lain dari penggunaan ozon adalah dapat menghilangkan flavor (rasa)
geosmin dan toksik organik.

9
Gambar 8. UV filter.

Gambar 9. Ozon filter.

Monitoring System (sistem monitoring)


Saat ini penggunaan RAS dalam industri akuakultur sudah sangat
maju, salah satu wujudnya adalah penggunaan sistem alarm pintar yang
dapat menginformasikan secara otomatis perubahan berbagai parameter
kualitas air media pemeliharaan seperti level oksigen terlarut (DO), pH,
nitrogen dan sebagainya, sehingga dapat segera dilakukan penanganan.

Gambar 10. Komputasi data kualitas air (Data Logger).

10
MM. Rusdani, Bahan Ajar MKA UNRAM

Contoh Penerapan RAS

Berikut adalah contoh sistematika penerapan RAS dalam kegiatan


budidaya perikanan (Gambar 11 dan 12).

Gambar 11. Ssitematika RAS dengan filter.

Gambar 12. Sistem budidaya dengan RAS.

11
TUGAS MAHASISWA

1. Jelaskan perbedaan RAS dengan budidaya konvensional.


2. Mengapa RAS banyak digunakan di negara-negara maju dan
kekurangan air tawar.
3. Buat sebuah desain RAS dalam budidaya air tawar lengkap dengan
media filternya.

REFFERENSI

Boyd CE. 1990. Water quality in pond for aquaculture. Alabama (US) :
Brimingham Publishing Co. 482p.

Keith J., N. Stinton, & T.Ellis. 2011. A review of the land based, warm-
water recirculation fish farm sector in England and Wales.
Weymouth (UK) : Cefas, 48p.

Rusdani, MM. 2015. Aplikasi sistem resirkulasi dalam pemeliharaan ikan


tanpa pergantian air (zero water exchange). J. Biotropis, 15 (1): 70-
78.

12

Anda mungkin juga menyukai