Cari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan
kolam.
Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman 50 cm.
Tanah hasil galian tadi digunakan untuk tanggul di sisi kolam dan dipadatkan supaya
tanggul tersebut kuat lalu permukaan tanggul diberi batako / bata merah supaya
permukaannya rata.
Setelah penggalian selesai, selanjutnya dasar kolam diberi sekam secar merata.
Diatas terpal diberi batako / bata merah lagi supaya aman dan rapi. Hal ini dimaksudkan
juga supaya terpal tidak gampang berubah posisi, terutama saat angin berhembus
lumayan kencang.
Pada saat reproduksi, ikan nila memerlukan kolam air tanah atau kolam semen yang airnya
tenang. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mempercepat ukuran besarnya nila jantan :
Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak
mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang
mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak
ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah.
Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk mempelajari hormon XX
yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina
menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak
digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa saja.
Bagaimanakah proses jantanisasi?
Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan
mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini
akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di
Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan
mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan
pada ikan nila.
Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di
Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan
harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini terus
meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.
Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?
Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:
1. Siapkan induk nila jantan dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor.
Pembibitan ikan nila ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika
dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan menyimpan larva
dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari. Anakanak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan air, dan saat inilah penangkapan
dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu
di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar
hormone dapat bekerja dengan efektive.
2. pemberian pakan berhormon pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat
mengunakan kolam tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5
meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.
3.
pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di ikanila.com
Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat
biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram
perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7 hari.
Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan
dalam kolam menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua
sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa,
kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.
Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam
menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai
rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20
gram perhari selama 7 hari.
Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan
menghasilkan 97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen
jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.
Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon!
Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.
Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran
Bibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat ratarata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran jangan
ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu kolam.
Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak-anak ikan yang
tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
Bagaimana Hormon Sex Reversal Bekerja?
Hormon kelamin pada wanita dikenal dengan kromoson XX dan jantan XY. Hormone kelamin
pada manusia terdapat juga pada species binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak
ikan betina pada umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya dapat dilakukan pada
anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha
methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan
tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.
Pengubahan sex jantan pada ikan bertujuan untuk mengendalikan populasi perkembangbiakan
ikan dalam satu kolam. Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada
menurunnya pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex menjadi jantan
pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih unggul dari betina.
jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.
5.
Perbandingan perkawinan nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan
empat sampai lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.
-
Temperature antara 15C-20C ikan nila lambat membesar. 22C-31C ikan nila akan
bertumbuh dengan cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.
-
Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton
Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan
konsumen dan pasar.
-
Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.
Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan
nila merupakan potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan
yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung seperti air, ketersedian
pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti
bisa membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.
Sumber : Ikannila.com
Info Terkait :
Jamur tiram