Anda di halaman 1dari 10

KEADAAN BENIH IKAN MAGELANG

4.1 Balai Benih Ikan Magelang

Letak Geografis Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai benih Ikan (BBI) Sawangan
berlokasi di Kabupaten Magelang, Desa Sawangan ± 17 km ke Kabupaten Magelang
atau 30 km dari Yogyakarta menempati areal seluas 21.954 m² yang terdiri dari
14.300 m² perkolam, 450 m² bangunan serta sarana pendukung lainnya seluas 7.195
m² . Bangunan terdiri dari laboratrium, ruang serbagunan, perkantoran, dan rumah
dinas. Kawasan UPT BBI ini memiliki suhu udara harian antara 24 – 27 ˚C. Air yang
dimanfaatkan bersal dari sumber mata air Sendang Mudal dengan suhu air 24 – 26 ˚C
dan PH berkisaran 6 – 7 ppt. Lokasi BBI Sawangan termasuk kedalam daerah
beriklim tropis dengan musim kemarau sepanjang tahun. Musim
penghujanberlangsung dari bulan November sampai bulan Mei dan musim kemarau
pada bulan Juli sampai bulan September. Dilihat dari segi Hidrologis Kbupaten
Magelang merupakan wilayah daratan berbentuk cawan air raksasa. Bibir cawing
berupa pegunungan berhutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air hujan dan
pengisian mata air ( re charge area ) sehingga merupakan daerah yang cukup baik dan
memiliki sumber mata air yang berlimpah. Kondisi ini menjdaikan Kabupaten
Magelang di lalui 94 sungai besar dan kecil. Sungai yang cukup besar dengan aliran
sepanjang tahun yaitu Sungai Elo, Sungai Progo, Sungai Lamat, Sungai Putih, Sungai
Tangasai< Sungai Blongkeng dan Sungai Krasak.

Sesuai dengan kondisi dan potensi sumberdaya air dan iklim yang ada di
kabupaten Magelang, maka usaha pengembangan perikanan budidaya yang ada di
kabupaten Magelang dibagi menjadi 3 wilayah (Zona) yaitu :

1. Zona Pengembangan I ( Zona Pembenihan )


Zona ini dikembangkan untuk usaha pembenihan, pendederan, dan
pembesaran ikan kolerasi antara ikan nila, gurame, lele, mas, tawes, patin,
bawal air tawar, ikan hias, udang galah, dan lobster air tawar. Zona
pengembangan I ini meliputi daerah yang cukup air meliputi Kecamatan
Salam, Nguluwar, Muntilan, Mungkid, Sawangan, Mertoyudan, dan Serang.
2. Zona Pengembangan II (Zona Pembesaran)
Zona ini dikembangkan untuk usaha pembesaran ikan di kolam pembesaran
maupun di kolam pekarangan. Usaha pembesaraan yang meliputi pembesaran
ikan nila, gurame, lele, mas, tawes, patin dan bawal air tawar.
3. Zona Pengembangan III (Zona Argo Minausaha)
Zona pengembangan III meruoakan zona untuk menyerap produk hasil
perikanan didaerah zona pengembangan I dan zona pengembanganII seta
diarahkan sebagai usaha pemasaran hasil perikanan dengan pengembangan
usaha pancingan, rumah makan, dan wisaha aquabisnis. Zona Pengembangan
III ini meliputi Kecamatan Sawangan bagian atas, Grabag, Ngabalak, Pakis,
Dukun, Srumbung, Borobudur, Kajoran, Kaliangkrik, dan Bandongan.

4.1.2 Sejarah UPT BBI

Untuk menunjang pelaksanaan program pembangunan dan peningkatat


produksi perikanan di jawa tengan maka didirikan Balai Benih Ikan (BBI) di
Mertoyudan. Serah terima BBI Mertoyudan dari gubernur jawa tengan kepada Bupati
Kepala Daerah Kabupaten Magelang terjadi pada 07 Juni 1977. Kerna kesulitan
mendapatkan air untuk kegiatan budidaya maka BBI Mertoyudan dipindahkan Ke
Sawangan Pada tanggal 19 Juli 1991 Balai Benih Ikan (BBI) Sawangan berada pada
lahan milik pemerintah Kabupaten Magelang Kecamatan Sawangan dengan nomor
sertifikat 11.15.89.01.4.00005 serta 11.15.89.01.4.00006. Balai Benih Ikan (BBI)
Kecamatan Sawangan diresmikan pada 2004 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan
Indonesia.
4.1.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja

UPT BBI Kabupaten Magelang Kecamatan Sawangan berada di bawah


naungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang. Kepala BBI
membawahi bagian tata usaha serta teknisi lapangan. Wakil Kepala BBI merangkap
sebagai Kepala Tata Usaha yang membahwahi Staf Tata Usaha. Sedangkan Teknisi
Lapangan langsung dibawahi oleh Kepala Balai. Adapun Struktur organisasi UPT
BBI Sawangan lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

Kepala Dinas

Ketua Balai

Staf Tata Usaha Kepala Tata Usaha

Seksi Standarisasi dan Staf Teknisi Lapangan


Informasi
4.1.3 Tugas dan Fungsi UPT BBI Sawangan

UPT BBI Sawangan memiliki tugas dan fungsi dalam menjalankan program
yang dicanangkan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang.

Adapun Program tersebut yaitu :

 Menghasilkan benih berkualitas unggul berbagai macam jenis ikan dari hasil
pembenihan sendiri
 Meningkatkan mutu induk dan benih ikan melalui kegiatan
penelitian/pengujian teknik pembenihan pembudidayaan ikan air tawar.
 Memberikan pelayanan informasi dan tata cara pembenihan ikan air tawar
kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan.

4.1.4 Insfarstruktur dan Sarana Produksi

Fasilitas yang dimiliki oleh UPT BBI Sawangan terdiri dari fasilitas utama
dan fasilitas pendukung.

4.1.4.1 Fasilitas Utama

4.1.4.1.1 Wadah

Wadah merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam budidaya
perikanan, baik pada kegiatan pembenihan, pemijahan, maupun pembesaran. Wadah
yang digunakan dalam pembenihan meliputi kolam pemeliharaan induk, bak seleksi
induk, bak pemijahan dan penetasan, serta kolam pendederan.

a. Kolam pemeliharaan induk


Kolam yang digunakan untuk pemeliharaan induk adalah kolam
permanen dengan pematang kolam terbuat dari semen, sedangkan
dasar kolam berupa tanah liat berpasir. Jumlah kolam permanen yang
dimiliki oleh UPT BBI Sawangan yang digunakan untuk pemeliharaan
induk adalah 10 unit yang terbagi menjadi 5 unit kolam untuk
pemeliharaan induk jantan dan 5 unit untuk pemeliharaan induk
betina.

GAMBAR

Luas kolam pemeliharaan induk betina adalah 21,58 m² dengan


panjang 8,3 m lebar 2,6 m dan tinggi 80 cm. Ketinggian air pada
kolam induk betina antara 78 – 80 cm dengan suhu antara 23 – 25 ˚C.
sedangkan luas 1 kolam pemeliharaan induk jantan adalah 17,94 m² ,
dengan panjang 4,6 m, lebar 3,9 m dan tinggi 80 cm. Ketinggian 75 –
79 cm dan suhu berkisar antara 23 – 25 ˚C Seluru kolam dilengkapi
dengan saluran pemasukkan air (inlet) dan saluran pengeluaran air
(outlet). Pada ujung saluran inlet dipasang pipa paralon berbentuk L
berdiameter 6 inci, sedangkan pada ujung saluran outlet dipasang pipa
paralon berdiameter 6 inci yang seluruh sisi berlubang. Tujuan
pemasangan pipa paralon tersebut pada ujung inlet dsn outlet adalah
untuk mengatur besar kecilnya debit air yang masuk ataupun keluar air
koalm. Pada bagian sudut kolam dekat saluran outlate diberi bambu
panjang dengan posisi melintang. Hal ini supaya pada saat pemberian
pakan, pakan tidak keluar terseret air

GAMBAR
b. Bak pemijahan/penetasan/perawatan larva
Bak pemijahan digunakan sebagai tempat untuk memijahkan sekaligus
menetaskan dan merawat larva sebelum ditebar kekolam pendederan.
Bak pemijahan yang dimiliki UPT BBI Sawangan berjumlah 2 unit,
masing masing berukran panjang 5,1 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m.
pada bak ini dilengkapi 8 saluran inlet dan 1 saluran outlet yang
terletakk dibagian bawah sudut bak. Pada saat pengisian air untuk
kegiatan pemijahan, ditambhakan pipa paralon pada posisi horizontal
di bagian atas bak. Tujuan penambahan pipa paralon tersebut adalah
untuk mempercepat pengisian air. Bak pemijahan juga dilengkapi
dengan aerator untuk penyuplai oksigen.

GAMBAR

c. Bak seleksi induk


Bak seleksi induk digunakan untuk memilih induk ikan yang
berkualitas unggul yang akan di pijahkan dan menampung semnetara
induk ikan psca memijah sebelum dipindah kekolam
perawatan/pemeliharaan. Bak seleksi induk berupa kolam permanen
dengan dinding dan dasar kolam terbuat dari keramik. Bak seleksi
induk yang dimiliki UPT BBI Sawangan berjumlah 2 unit masing -
masing berukuran 1 x 2 m. pada bak ini dilengkapi 1 saluran inlet yang
terletak di bagian atas bak dan 1 saluran outlet yang terletak dibagian
sudut bawah bak.

Gambar
d. Kolam Pendederan
UPT BBI Sawangan memiliki 10 unit kolam pendederan berupa kolam
permanen. Kolam pendederan UPT BBI Sawangan terbagi menjadi 2
blok yaitu blok A dan Blok B yang masing – masing memiliki ukuran
yang berbeda-beda. Blok A terdiri dari kolam A1 berukuran 340 m²,
A2 berukuran 290 m², A3 berukuran 330 m², A4 berukura 664 m², dan
A5 berukuran 396 m². Blok B terdiri dari kolam B1 berukuran 1150
m², B2 berukuran 1100 m², B3 berukuran 900 m² dan B4 berukuran
850 m² dan B5 berukuran 800 m². Blok A terletak di bagian timur
gedung serbaguna, sedangkan Blok B terletak pada bagian barat di
seberang jalan kantor UPT BBI Sawangan. Masing-masing kolam
pendederan dilengkapi 1 saluran inlet dan 3 saluran outlet yang posisi
tingginya berbeda.

Gambar

4.1.4.2 Air

Seperti halnya wadah budidaya, air merupakan sumber utama dalam kegiatan
budidaya perikanan. Air yang digunakan oleh UPT BBI Sawangan berasal dari
sumber mata air sendang. Sumber mata air ini sangat bersih dan selalu disetiap
musim.

Gambar
4.1.4.2.Fasilitas Pendukung

4.1.4..2.1 Sumber energi

Sumber energi yang digunakan oleh UPT BBI Sawangan berasal dari PLN
cabang Kabupaten Magelang. Jaringan listrik berkapasitas 5000 watt. Liastrik
digunakan untuk mendukung kegiatan budidaya khususnya pada pembenihan.

4.1.4.2.2 Bangsal Pemijahan

Bangsal pemijahan ( hatchery ) merupakan tempat yang digunakan untuk


melaksanakan kegiatan pembenihan yaitu pemijahan, penetasan, dan perawatan larva
luas gedung bangsal pemijahan yaitu 13x7 meter. Di dalam bangsal pemijahan ini
terdapat bak pemijahan/penetasan/perawatan larva dan bak seleksi induk.

4.1.4.2.3 Laboratorium

UPT BBI Sawangan memiliki 2 jenis laboratorium yaitu laboratorium kering


dan laboratorium basah. Kedua laboratorium tersebut terletak terpisah.

a. Laboratorium kering
Laboratorium kering berfungsi sebagai tempat melaksanakan penelitian,
missal untuk melakukan identifikasi penyakin ikan. Luas laboratorium kering
yaitu 11x10 m didalam laboratorium terdapat peralatan seperti mikroskop,
peralatan mikrobiologo, disikator, freezer dll. Serta bahan-bahan yang
digunakan dalam pembenihan ikan seperti hormon Ovaprim, Nacl, Aquades,
dll.
b. Laboratorium basah
Laboratorium basah berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
pengamatan/perawatan larva berbagai jenis ikan yang dipijahkan.
Laboratorium basah memiliki luas gedung 6x3 m, di dalam laboratorium
basah terdapat 3 bak fiber dan 10 corong panel yang sering digunakan untuk
penetasan telur sampai tahap pendederan 1.
4.1.4.2.4 Gedung dan Sarana lain
Gedung dan sarana lainnya yang dimiliki oleh UPT BBI Sawangan
yaitu kantor UPT BBI, gedung serbaguna, asrama, garasi, dan alat
taransportasi.
a. Kantor UPT BBI Sawangan
Kantor UPT BBI Sawangan memiliki luas 12x6 m. kantor tersebut terbagi
menjadi 3 ruangan yaitu ruang kepala UPT BBI, ruang tamu dan ruang
administrasi.
b. Gedung serbaguna
Gedung serbaguna memiliki fungsi utama sebagai tempat melaksanakan
penyuluhan/sosialisasi/pelatihan bidang perikanan. Selain itu, gedung ini
juag di gunakan untuk menyimpan alat dan pakan. Gedung serbaguna
memiliki ukuran 13x8 m.
c. Asrama
Asrama yang dimiliki UPT BBI Sawangan berjumlah 2 unit. Masing-
masing unit memiliki luas 24 m² dan 36 m². asrama digunakan sebagai
tempat istirahat para pekerja dan sebagai tempat tinggal siswa dan
mahasiwa yang sedang melakukan kegiatan PKL.
d. Garasi dan Gudang
Garasi berfungsi untuk parkir alat transportasi yang dimiliki UPT BBI.
Gudang di gunakan untuk tempat menyimpan alat-alat berupa
genset,selang, paralon dan alat alat lainnya.
e. Sarana Transportasi
UPT BBI Sawangan memiliki sarana transportasi berupa 3 unit motor dan
1 unit mobil operasional yang di gunakan untuk kegiatan pengangkutan
dan pemasaran benih serta mendatangkan induk dari luar.

Anda mungkin juga menyukai