Anda di halaman 1dari 66

2 Cara Budidaya Udang Hias Bagi Pemula

Sponsors Link

Udang hias adalah jenis udang dengan warna


cerah yang unik dan terlihat sangat indah sehingga dinamakan dengan udang hias. Udang hias
yang harganya lumayan mahal ini bisa dijadikan lahan bisnis sehingga cocok dibudidayakan.
Udang hias yang merupakan hewan invertebrata ini sangat mudah beradaptasi pada lingkungan
baru dan dapat bertahan pada air dengan pH 6.8 sampai 8.0.
ads

Akan tetapi untuk udang hias yang berasal dari Asia kurang cocok dengan pH air tersebut
karena bisa menyebabkan udang stress atau bahkan mati. Selain itu, jika dalam tempat
budidaya juga dipelihara jenis ikan yang besar dan kuat, maka bisa membuat udang hias
menjadi takut sehingga udang akan menyendiri karena merasa terancam dengan kehadiran ikan
tersebut.

Berikut ini adalah cara membudidayakan udang hias yang baik dan benar.

1. Memilih Jenis Udang Hias

Untuk memulai budidaya udang hias seperti halnya budidaya udang galah, maka langkah
pertama yang bisa dilakukan adalah memilih jenis udang. Untuk jenis udang hias air tawar yang
bisa dipilih diantaranya adalah vampire shrimp, black kingkong, black bee, red nose, cardinal
shrimp, neon shrimp, snow white, blue pearl, red fire, sunkist, blue bolt, sunkist green, yellow
tiger dan berbagai jenis udang hias air tawar lainnya.

2. Memilih Mitra Hidup

Untuk mitra hidup udang hias atau matetank udang hias terbilang cukup sulit. Jika tempat
budidaya cukup besar dan terdapat ikan yang berukuran cukup besar, maka udang hias akan
sering bersembunyi karena merasa terancam. Untuk beberapa jenis ikan hias yang bisa hidup
bersama dengan udang hias diantaranya adalah ikan plati, ikan tetra dan beberapa jenis udang
hias lainnya. Sedangkan untuk jenis ikan yang tidak boleh disatukan dengan udang adalah ikan
cupang, ikan cichild dan juga catfish karena bisa membunuh udang hias.

3. Persiapan Tempat Budidaya

Udang hias membutuhkan tempat hidup di dasar air dan juga membutuhkan tempat untuk
bersembunyi seperti bebatuan seperti juga budidaya udang air tawar di aquarium. Selain itu,
udang hias juga akan berganti kulit serta kanibalisme sehingga ada banyak hal yang harus
dipersiapkan seperti:

 Tempat budidaya udang hias bisa berupa aquarium, bak atau kolam semen. Tempat budidaya
udang hias harus diusahakan berbentuk memanjang atau lebar serta tidak terlalu tinggi karena
udang merupakan hewan yang hidup di dasar air.
 Jika tidak ingin menggunakan tanaman air, maka bisa diganti dengan pasir malang untuk
berpijak dan tempat makanan udang berkumpul.
 Tambahkan bebatuan atau pipa paralon yang berguna untuk tempat berlindung.
 Aerator juga harus ditambahkan sebab udang hidup di dasar air sehingga aerator ini dipakai
untuk suplai oksigen udang hias.

4. Memasukan Udang Hias

Pada saat akan memasukan udang hias, ada baiknya aquariun atau wadah budidaya sudah diuji
secara kimia sebab udang hias rentan terhadap perubahan yang terlalu cepat. Pakai jaring jala
yang lunak untuk memindahkan udang ke dalam tempat budidaya secara hati hati. Pastikan
untuk menutup bagian atas jaring dengan tangan supaya udang hias tidak melompat. Udang
hias yang stress terlihat dari udang yang tidak mau bergerak atau berenang diatas permukaan
air atau mengambang yang bisa terjadi karena kualitas air kurang baik. Apabila ini terjadi maka
segera periksa air dan ganti.
Sponsors Link

5. Pakan Udang Hias

Untuk pakan udang hias bisa berupa cacing beku, lumut dan pelet khusus udang yang
tenggelam yang hampir sama dengan budidaya lobster air tawar. Pemberian pakan ini
dilakukan dua kali sehari yakni pagi dan sore hari dan takaran juga harus pas. Jangan
memberikan pakan terlalu banyak sebab bisa mencemari air dan berpengaruh pada kesehatan
udang. Namun untuk beberapa jenis udang hias juga berbeda dalam jenis pakan.

Untuk jenis udang neocaridina atau caridina dan halocaridina rubra, maka pakan yang
diberikan berupa hijau hijauan seperti kubis, selada beku, alga atau spirulina tablet. Sedangkan
untuk jenis udang hias pearl bisa diberikan pakan berbahan dasar daging atau tablet dan untuk
jenis macrobachium bisa diberikan cacing darah beku, cacing rambut atau udang renik beku.
Untuk jenis atya tipe pembersih bisa diberikan artemia.

6. Pergantian Kulit Udang Hias

Molting atau pergantian kulit ikan hias terjadi pada saat udang bertambah besar sebab
cangkang bagian luar udang tidak bertambah besar karena tersusun senyawa chitin keras dan
tidak elastis. Semakin sering udang hias berganti kulit maka akan semakin pesat
pertumbuhannya seperti cara budidaya lobster air laut. Namun pada saat udang hias sedang
molting, maka kondisinya akan semakin rentan dan udang akan menyerap kalsium serta
magnesium cukup tinggi untuk mempercepat proses molting.
ads

Selain itu selama molting, udang juga akan menurun nafsu makan-nya dan tidak banyak
bergerak karena sistem imun tubuh yang menurun. Untuk itu suhu air harus dijaga dengan baik
sekitar 28 hingga 30 derajat celcius sekaligus hindari mengganti frekuensi atau volume air
sebab guncangan bisa memperburuk keadaan udang selama proses molting. Berikan juga pakan
khusus untuk udang hias yang mengandung chitin untuk menutrisi cangkang atau kulit udang.
Gunakan juga pakan yang mengandung spirulina atau yeast sehingga bisa menstimulasi sistem
imun dan menjaga udang hias supaya terhindar dari penyakit.

7. Pergantian Air

Tempat budidaya udang hias idealnya harus diganti minimal 30% untuk setiap minggu. Selain
itu, dechlorinate juga harus dilakukan sebab udang hias sangat sensitif dengan logam berat
serta klorin. Air yang akan digunakan untuk mengganti air kolam budidaya sebaiknya disiapkan
beberapa hari sebelumnya dan diberikan dechlorinator agar senyawa beracun dalam air seperti
klorin akan terpecah dan hilang.

8. Alas dan Habitat Tempat Budidaya

Untuk memilih alas tempat budidaya udang hias, bisa menggunakan pasir halus untuk substract
dan jangan memakai kerikil besar. Selain itu bisa ditambahkan juga dengan kayu dan batu
karang untuk tempat udang bermain. Untuk pH air ideal yang digunakan dalam budidaya
udang hias adalah antara 6.2 hingga 7.3 dan untuk suhu adalah 25 sampai 27 derajat celcius.

9. Mengawinkan Udang

Untuk mengawinkan udang hias sebaiknya dilakukan secara massal supaya udang bisa bebas
memilih pasangan sendiri. Untuk perbandingan jantan dan betina dalam sebuah wadah adalah
1:2 atau maksimal 2:5. Udang dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan dan secara
sendirinya udang hias akan mencari pasangan lalu kawin.

10. Proses Udang Hias Bertelur

Sesudah udang betina dibuahi, maka akan masuk ke tahap menggendong telur dimana udang
betina akan memisahkan diri dari udang lain kemudian mencari tempat bersembunyi agar larva
udang tidak dimakan oleh udang lain yang sudah dewasa. Apabila wadah budidaya maka tidak
perlu dipindahkan untuk menghindari telur terguncang dan terlepas dari perut udang. Namun
jika wadah terlalu kecil maka bisa dipindahkan dengan cara serok memakai gelas atau gayung
dan lakukan dengan hati hati supaya induk tidak stress.

Hindari memindahkan indukan memakai jaring sebab bisa berdampak buruk pada telur udang
hias. Saat anakan sudah menetas, maka akan langsung mencari tempat bersembunyi dari
pemangsa sebab ukuran udang yang baru menetas masih sangat kecil serta lunak. Saat sudah
tumbuh menjadi lebih besar, maka udang hias bisa dipindahkan pada kolam pembesaran.

Waktu pemijahan telur hingga menetas berkisar antara 1 hingga 3 minggu tergantung dari jenis
udang. Umur indukan udang yang baik berkisar antara 7 sampai 10 bulan dengan warna cerah,
tidak cacar dan geraknya lincah. Sedangkan untuk membedakan udang jantan dengan betina
bisa dilihat dari bagian tubuhnya. Udang hias jantan mempunyai tubuh kecil dari kepala sampai
ekor dan tubuh betina lebih gendut jika dibandingkan udang jantan. Udang umumnya akan
bertelur sebanyak 100 butir, akan tetap hanya setengahnya sekitar 50 butir saja yang bisa
menetas dan bertahan hidup.
Sponsors Link

11. Pemeliharaan Udang Hias

Benih udang yang sudah dipisahkan dari induk akan dibesarkan hingga mencapai 1 bulan atau
berukuran 1.2 cm dan sudah siap untuk dijual berbeda dengan budidaya lobster air tawar di
kolam terpal yang membutuhkan berat tertentu supaya bisa layak jual.

Hindari memakai air langsung dari keran dan tampung terlebih dahulu selama 2 hari untuk
menurunkan tingkat keasaman air dan baru air bisa dimasukan dalam tempat budidaya dan
ditambahkan dengan beberapa tanaman air. Perhatikan sirkulasi oksigen dalam tempat
budidaya yang bisa menggunakan pompa air atau gelembung udara dan tambahkan dengan
pendingin udara supaya bisa optimal serta hindari dari sinar matahari langsung.

12. Pengemasan Udang Hias

Untuk mengirimkan udang hias ke luar Pulau Jawa bisa menggunakan prosedur packing
memakai kantung plastik kapasitas 5 kilogram yang ditambahkan dengan oksigen. Setiap
kantung plastik akan diisi dengan 250 ekor udang hias dan dimasukkan ke dalam kardus atau
styrifoam. Untuk antisipasi udang mati dalam perjalanan maka bisa ditambahkan bonus
sebanyak 20 ekor per seribu udang yang dipesan dan untuk yang memesan langsung ke toko
bisa diberikan bonus sekitar 10 ekor bonus.

Selain udang konsumsi, budidaya udang hias air tawar atawa dwarf
freshwater shrimp juga tak kalah menjanjikan. Dari sekian banyak
varian udang hias air tawar, salah satu yang paling banyak menjadi
buruan adalah red cherry atau dikenal dengan nama red cherry
shrimp (RCS).

Sesuai dengan namanya, udang ini memiliki warna dasar merah


dengan garis-garis putih berkilat di bagian punggungnya. Bentuk
tubuh udang ini mungil dengan ukuran 1,5 centimeter (cm). Selain
indah, udang ini bisa menjaga kebersihan akuarium.

Lantaran permintaannya lumayan tinggi, kini banyak orang mulai


membudidayakan udang red cherry. Salah satunya ialah
Setiawan Budi, pemilik CV Fajar Alam Jaya Aquatic & Plants di Kota
Bandung, Jawa Barat.

Ia mulai membudidayakan red cherry sejak tahun 2003. Tapi,


menurut Budi, udang ini baru mulai booming dalam setahun terakhir.
"Udang red cherry selalu dicari para pehobi ikan hias dan pasarnya
terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Dalam sebulan, Budi bisa menjual hingga 60.000 ekor red


cherry. Pelanggannya mulai dari toko ikan hias hingga para eksportir
yang kerap melempar udang ini ke pasar mancanegara. "Kebanyakan
peminatnya dari lokal, yakni dari Bogor, Jakarta, dan wilayah lain di
Indonesia," jelasnya.

Dengan harga jual sebesar Rp 500 per ekor, Budi mampu meraup
omzet hingga Rp 30 juta setiap bulan. Udang red cherry yang ia lego
rata-rata berusia satu hingga dua bulan.

Budi bilang, harga red cherry bisa melonjak tinggi jika pembudidaya
mampu mengeluarkan warna yang menawan. "Harganya bisa
mencapai Rp 2.000 - Rp 3.000 per ekor," ujar dia.

Tingginya permintaan red cherry, Budi mengatakan, masih akan


berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, pehobi tanaman
aquascape semakin bertambah dan mereka umumnya membutuhkan
udang ini sebagai pembersih. "Permasalahan utama dalam aquascape
adalah cepat dihinggapi lumut, dan lumut inilah yang dimakan
oleh red cherry," tutur Budi.

Selain permintaannnya tinggi, budidaya udang ini juga relatif mudah.


Budidaya bisa dilakukan di kolam maupun akuarium.

Pembudidaya lainnya adalah Zulfikri asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ia


mengakui, budidaya udang red cherry sekarang cukup menjanjikan.
Zulfikri telah menjadi pembudidaya udang hias termasuk jenis red
cherry sejak tahun 2008.

Dalam sebulan, Zulfikri memasarkan minimal 2.000 ekor anakan


udang red cherry. Harga jual per ekor Rp 1.000. Selain anakan, ia
juga menjual indukan red cherry dengan harga Rp 5.000 per ekor.

Saban bulan, Zulfikri bisa menlego sebanyak 50 pasang indukan red


cherry.Pelanggan Zulfikri kebanyakan berasal dari kawasan Jawa
Timur, seperti di Kota Surabaya dan Sidoarjo.

Subhan Tahir memperlihatkan beberapa udang kecil dalam bak penampungan


sederhana dari papan dilapisi plastik. Di salah satu sudutnya, ada oksigen dan
gelembung udara dari dinamo yang terus menerus menggerakkan permukaan air.

Dia memperlihatkan ratusan udang kecil dari enam jenis. Ada tiger Celebes. Udang
tak sampai satu sentimeter. Berjalan dengan kaki kecil kurus. Sepintas, udang-
udang itu hanya seukuran garis kecil, dalam coretan kertas kosong.

Saya bertemu Subhan, sejak 2011. Kini, di sepanjang jalan menuju kediamannya di
Timampu, pesisir Danau Towoti, Kecamatan Wondula, Luwu Timur, lahan-lahan
menjadi kebun merica. Bukit-bukit dulu berpohon besar, terganti tiang-tiang
merica. Kebun-kebun merangsek, masuk hutan.

“Saya hanya dapat tertegun mendengar kabar terbaru: lima Danau Malili terkepung
pembalakan liar… Kegiatan yang merusak ekosistem penyokong kehidupan danau,
termasuk tata air, itu makin mengganas, tanpa memedulikan masa depan,” kata ahli
Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Peter Hehanusa, dikutip
dari National Geogrhapic Indonesia, Desember 2008.
Celebes beauty. Toto: Eko Rusdianto

Kombinasi lima danau dalam kompleks Danau Malili, menyajikan bukit-bukit terjal
dengan puncak mencapai 1.200 meter. Karena pergerakan dua lempeng besar secara
horisontal, Pasifik dan Asia, yang memberikan gaya dorong dan bertemu di Danau
Matano, menjadikannya laboratorium alam menakjubkan.

Edemisitas setiap danau berbeda, meskipun semua jaringan danau bertemu. Dari
paling tinggi Danau Matano, kemudian Mahalona, Masapi, lalu Danau Towuti, dan
dialirkan ke laut melalui Sungai Larona.

Dalam beberapa penelitian, biota hidup Danau Towuti lebih beragam dibanding
Matano. Terlihat air Danau Towuti lebih keruh dibanding Matano. Di Towuti
terdapat ikan pangkilang–mirip teri laut–tidak ada di Matano. Beberapa udangpun
demikian, di Towuti sedikitnya 10 jenis udang endemik, di Matano, hanya satu.

Subhan, menjadi pencari udang hias di Towuti sejak 2006. Sekali waktu dia
mengirim sekitar 1.000 udang berbagai jenis. Dia paketkan sesuai jenis dalam
wadah kantong berisi oksigen melalui darat.
Kumis putih dan red orchid. Foto: Eko Rusdianto

Tahun ini, harga satu udang Rp700 dikirim ke Makassar. “Saya tidak tahu diapakan
lagi udang itu. yang jelas, saya mengirim ke orang yang menjadi langganan,”
katanya.

Sekian lama Subhan menjadi pencari udang hias, dia tak pernah tahu apa makanan,
dan cara membudidayakan udang itu. Kala menangkap, dia masukkan air Danau
Towuti bersama dalam wadah penampung. Begitupula beberapa batu dan potongan
kayu dari dasar danau.

Udang-udang itu diperoleh Subhan pada kedalaman tiga sampai empat meter. Dia
menyelam tanpa menggunakan bantuan oksigen. Udang hias, bersembunyi di balik
batuan atau potongan kayu. “Jadi saya pake jarring halus kecil. Biasa saya ambil
dengan menyendok. Kalau sudah begitu, batu atau kayu yang ditempati, saya
masukkan ke air. Siapa tahu ada telur, jadi bisa besar lagi itu udang.”
Di pesisir Towuti, ada dua pencari udang hias. Seorang lagi tak mau disebut nama
takut pelarangan. “Saya nda apa-apa disebutkan. Karena ini memang salah satu
kerjaan saya,” kata Subhan.

“Bapak tidak takut udang ini nanti habis di danau?” kata saya.

“Nda mungkin. Di danau ini ada banyak. Memang kalau musim kemarau agak
kurang, musim hujan banyak lagi,” katanya.

Subhan mengeja beberapa nama udang yang selalu ditemuka: leher putih, kumis
putih, titik kuning, garis dua, liris besar, liris kecil, black tiger, rubi biru, red orchid,
black orchid, dan zebra.

Saya berhasil melihat langsung beberapa diantara udang itu. Leher putih (Celebes
beauty). Badan kecil dan transparan, hingga jelas memperlihatkan isi perut.

Di bagian leher, warna putih melingkar serupa kalung. Ekor kemerah-merahan juga
transparan. Di bagian punggung, ada beberapa paduan warna seperti coklat dan
bintik-bintik hitam.

Red orchid juga tak kalah menarik. Bintik-bintik putih dan merah mengelilingi
tubuh. Si kumis putih, warna tubuh merah, kontras dengan kumis putih. Untuk
zebra, memiliki garis-garis badan unik dan berpola.

Saya bertanya pada beberapa penduduk di Timampu, mengenai udang hias itu.
Sebagian besar, heran. Mereka tak pernah tahu.

Pada 27 -29 November 2015, ada acara besar di pesisir Danau Matano, bertema
Festival Danau Matano menuju Warisan Dunia, dihelat. Penyelenggara Pemerintah
Luwu Timur.

Saya meminta jadawal kegiatan. Agenda penuh hiburan musik, dari Arkarna hingga
Sahuleka. Dari Lomba dayung hingga gala dinner di pesisir danau. Sayangnya, tak
ada sedikitpun membicarakan bagaimana menjaga kompleks Danau Malili…
Kumis putih. Foto: Eko Rusdianto

Jenis Jenis Udang Hias Air Tawar


yang Cocok Untuk Aquascape
Syaiful Kharis — Mei 10, 2017
3.355 0 0
Udang hias air tawar adalah udang yang memiliki warna yang cerah yang
membuatnya cantik, tetapi ada juga yang transparan yang tidak kalah cantiknya.
Untuk itu, udang hias air tawar ini sangat cocok menghiasi akuarium aquascape
Anda.

Ada beberapa Jenis Jenis Udang Hias Air Tawar yang Cocok Untuk Aquascape.
Dunia air akan memberikan informasi beberapa jenis udang hias yang cocok
menghiasi aquascape Anda.

Berikut ini informasi jenis udang hias air tawar, harganya, dan cara merawatnya:

1. Udang Hias Air Tawar Red Cherry Shrimp (RCS)


Di Indonesia Red Cherry Shrimp populer dengan warna merah. Tetapi sebenarnya
ada banyak warna dari jenis udang hias Red Cherry Shrimp ini.

Untuk harga dari udang hias Red Cherry Shrimp tidak terlalu mahal. Di pasaran
udang hias ini dijual di kisaran 10 ribu hingga 20 ribu rupiah per ekor. Cukup murah
dan sebanding dengan keindahan dan kecantikan yang diberikan udang Red Cherry
Shrimp ini.

Yang perlu diperhatikan jika ingin memelihara Red Cherry Shrimp adalah sifatnya
yang sensitif terhadap fluktuasi kimia air atau zat adiktif. Suhu ideal untuk merawat
Red Cherry Shrimp (RCS) adalah sekitar 25 – 27 drajat celcius. Dan kadar Ph yang
pas untuk merawatnya adalah kisaran 6,2 – 7,3.

Untuk memaksimalkan keindahan Red Cherry Shrimp, yang dibutuhkan adalah


setingan aquascape yang dibuat agak gelap dengan tanaman hijau.

Baca juga: Red Cheery Shimp, Si Udang Merah Pemanis Aquascape

2. Udang Hias Air Tawar Black Rili Shrimp


Udang hias Black Rili Shrimp memiliki keunikan di warnanya yang putih dengan
bintik bintik hitam, sesuai dengan namanya.

Setingan aquascape untuk udang hias Black Rili Shrimp bertolak belakang dengan
udang hias Red Cherry Shrimp yang membutuhkan setingan agak gelap. Itu karena
setingan aquascape yang terang dengan subtrak yang cerah akan menjadikan Black
Rili Shrimp terlihat begitu cantik.

Untuk kalian yang tertarik ingin membeli udang Black Rili Shrimp, di pasaran
udang hias ini dijual kira-kira sekitar 10 ribu rupiah.

3. Udang Hias Air Tawar Blue Pearl Shrimp

Udang Hias Air Tawar Blue Pearl Shrimp adalah udang hias yang cantik dan indah
karena memiliki warna biru terang, dan akan terlihat lebih cantik ketika malam
datang.

Warna biru Tawar Blue Pearl Shrimp ini akan sangat cocok dengan setingan
aquascape yang terang.

Untuk harga udang cantik ini tidak jauh beda dengan Red Cherry Shrimp dan Black
Rili Shrimp, yaitu sekitar 10 ribu rupiah. Cukup murah untuk udang hias secantik
itu.

4. Udang Hias Air Tawar Red Bee Shrimp


Red Bee Shrimp tidak kalah cantik dengan udang hias yang lainnya. Tidak
berlebihan jika udang hias ini kita katakan “Indonesia Banget”, karena memiliki
corak warna putih susu berpadu dengan warna merah yang sesuai dengan warna
bendera Indonesia. Red Bee Shrimp ini akan sangat serasi dengan setingan
aquascape yang bersih dan tanaman hijau.

Kisaran harga udang hias Red Bee Shrimp juga tidak jauh berbeda dengan udang
hias air tawar yang lainya, yaitu sekitar 10 ribu rupiah per ekor.

5. Udang Hias Air Tawar Yellow Fire Shrimp

Tentunya udang Yellow Fire Shrimp ini memiliki warna kuning sesuai dengan
namanya. Warna kuning transpara inilah yang membuatnya cantik.

Setingan aquascape yang cocok untuk Yellow Fire Shrimp ini adalah dengan subtrat
hitam dan tanaman hijau agar udang hias Yellow Fire Shrimp terlihat semakin
cantik dan indah.
Untuk harga udang hias Yellow Fire Shrimp ini, masih sama dengan udang hias jenis
lain, yaitu sekitar 10 ribu rupiah per ekor.

6. Udang Hias Air Tawar Mandarin Shrimp

Kalau ada jenis ikan hias yang memiliki manfaat bersih bersih akuarium, yaitu ikan
sapu sapu, maka dari jenis udang hias pun ada yang suka bersih bersih akuarium,
yakni udang hias Mandarin Shrimp.

Uadang Mandarin Shrimp memiliki perpaduan warna yang sangat cantik, yaitu
orange tranparan dan bintik bintik merah. Perpaduan warna inilah yang
menjadikanya nampak terang dan bercahaya.

Untuk kalian yang suka berbudidaya, mungkin udang hias Mandarin Shrimp ini
cocok untuk kamu. Karena udang ini mudah dikembangbiakan. Siapa tahu bisa
menjadi bisnis untuk Anda!

7. Udang Hias Air Tawar Cardinal Shrimp


Ada banyak sekali ikan hias asli dari Indonesia, seperti misalnya arwana, botia dan
lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis udang hias air tawar yang asli dari Indonesia
ada Cardinal Shrimp. Cardinal Shrimp berasal dari daerah Sulawesi.

Udang hias asli dari Indonesia ini, tidak kalah cantik dengan udang hias dari negara
lain. Warna udang Cardinal Shrimp gelap kemerah-merahan berpadu dengan bintik
bintik putih diseluruh bagian tubuhnya, dan di bagian ujung ekor berwarna putih.

Untuk memelihara udang Cardinal Shrimp ini dianjurkan pada dasar aquascape
diisi dengan batu karang. Itu karena kesukaan udang hias Cardinal Shrimp adalah
berjalan melewati batu-batu karang.

8. Udang Hias Air Tawar Red Nose Shrim

Udang hias air tawar Red Nose Shrim ini cantik dan juga unik. Itu karena hidungnya
yang berwarna merah menyerupai cula sesuai dengan namanya. Dan warna
tubuhnya yang putih transparan disertai garis-garis merah menyala membuatnya
tambah cantik dan indah.

Kalau udang hias Cardinal Shrimp berasal dari Indonesia, udang hias Red Nose
Shrim ini berasal dari negara India.

Itulah tadi beberapa jenis jenis udang hias air tawar yang cocok untuk aquascape.
Mungkin masih lebih banyak lagi jenis jenis udang hias air tawar yang belum
disebutkan. Semoga bermanfaat!

Cara Budidaya Udang Ceri Bagi Pemula


dengan Mudah
Sponsors Link

Bagi anda yang memiliki hobi memelihara hewan


dang ingin melakukan cara membuat pupuk kandang dari kotoran ayam dengan EM4, tidak ada
salahnya untuk memelihara jenis hewan air. Ada banyak sekali hewan jenis air yang bisa anda
pelihara, mulai dari berbagai jenis ikan hingga udang.
ads

Jika anda memelihara ikan, anda bisa memilih 2 macam media untuk memelihara yaitu
aquarium dan kolam. Ada beberapa jenis ikan yang bisa dipelihara di kolam, namun ada juga
jenis ikan yang hanya bisa di pelihara di aquarium.

Ikan memiliki bentuk yang beragam serta warnanya, inilah yang menjadi daya tariknya
tersendiri. Namun jika anda memilih memelihara udang hias, anda perlu memperhatikan
karakteristiknya. Setiap udang hias yang berbeda jenis memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Udang hias berbeda dengan jenis udang konsumsi, jika udang konsumsi kebanyakan
berukuran besar dan berdaging maka kebanyakan udang hias memiliki ukuran tubuh yang kecil
hingga sedang.

Untuk memeliharanya pun tidak bisa sembarangan berbeda jika anda ingin melihat cara
membuat pupuk kompos dari buah busuk, anda perlu menyiapkan media yang tepat dan
melakukan langkah pemeliharaan dengan tepat pula. Ada banyak sekali udang hias yang saat ini
menjadi incaran banyak orang dan salah satunya yaitu udang ceri. Udang ceri atau biasa disebut
dengan udang Red Cherry memiliki nama ilmiah Neocaridina divide yang merupakan salah satu
jenis udang air tawar.

Udang ceri berasal dari jepang dan Taiwan, seiring dengan berkembangnya era perdagangan
maka udang ceri dapat masuk ke Indonesia dengan mudah. Berbeda dengan udang hias air
tawar lainnya, udang ceri merupakan salah satu jenis udang yang memiliki ketahanan tubuh
kuat dan mampu bertahan serta hidup di berbagai kondisi air. nama udang ceri sendiri berasal
dari warna tubuh udang yang berwarna merah seperti ceri dengan garis- garis putih mengkilat
di bagian punggung.

Banyaknya orang yang ingin memelihara udang ceri membuat sebagian besar orang
membudidayakan udang ceri. Tidak hanya indah namun dengan membudidayakan udang ceri,
ini merupakan salah satu bisnis yang menguntungkan. Bagi anda yang tertarik ingin
membudidayakan udang ceri untuk dijual ataupun dipelihara begitu saja, berikut kami
sampaikan cara budidaya udang ceri secara sederhana, mudah, dan praktis.

Cara Budidaya Udang Ceri


1. Persiapan Budidaya Udang Ceri

Sebelum anda melakukan cara budidaya udang ceri dan ingin membaca 4 jenis tanaman rambat
yang tidak merusak dinding, anda perlu mengetahui karakteristik serta menyiapkan apa saja
yang harus anda siapkan sebelum membudidayakan udang ceri seperti berikut ini :

 Udang red ceri di habitatnya lebih suka untuk bersembunyi di bebatuan dan tanaman air.
 Hal itu dilakukan untuk berlindung ketika udang baru saja mengalami pergantian kulit, selain
itu tanaman air sangat baik untuk perkembangan udang ceri yang masih muda.
 Sehingga anda disarankan untuk menanam beberapa jenis tanaman air seperti java moss atau
java tern terlebih dahulu di media budidaya.
 Berbeda dengan jenis udang lainnya, udang ceri hanya bisa diberi makan berupa ganggang atau
lumut.
 Selain itu anda bisa memberinya sayuran yang dihaluskan seperti sayur berdaun lunak, timun
jepang, kacang, dan bayam.
 Untuk membentuk pigmen merah terang pada udang ceri, anda bisa memberinya makanan
berupa wortel secara rutin.
 Setelah mengetahui bagaimana karakteristik dari udang ceri, anda perlu menyiapkan media
budidaya berupa aquarium untuk pemijahan dan sebagai media budidaya.

2. Benur Udang Ceri

Setelah itu dalam cara budidaya udang ceri, anda


perlu menyiapkan benur udang ceri dengan kualitas yang baik dan layak budidaya. Ada dua
cara untuk mendapatkan benur udang ceri sebagai berikut :

 Anda bisa mendapatkan benur dengan membelinya pedagang ikan hias ataupun
mendapatkannya langsung dari sesame budidayawan udang ceri.
 Adapun cara ke dua yaitu dengan memijahkan indukan udang ceri betina dan jantan.
 Adapun perbedaan antara indukan betina dan jantan, untuk indukan betina memiliki warna
yang pekat berbeda dengan indukan jantan yang warnanya lebih pudar.
 Ekor udang betina lebih terlihat gemuk dan sedikit melebar karena digunakan untuk meletakan
telur sedangkan udang jantan lebih ramping dan kecil.
 Untuk proses pemijahan sendiri bisa dilakukan di media pemijahan berupa aquarium.
 Masukkan tumbuhan air seperti java moss dan pastikan suhu air di aquarium mencapai 250c
dengan pH air sekitar 7.
 Jika udara terlalu panas maka gunakan chiller untuk menurunkan suhu aquarium.
 Masukkan indukan jantan dan betina ke dalam aquarium secara bersamaan.
 Lakukan proses pemeliharaan dengan mengganti air pada aquarium dan memberi pakan secara
rutin.
 Tiap indukan rata- rata dapat menghasilkan sekitar 20 ekor lebih anakan dan diperlukan
kurang lebih 3 minggu untuk masa penetasan telur.

3. Media Budidaya Udang Ceri

Jika anda sudah mendapatkan benur udang ceri dan sudah melihat cara budidaya benur udang
vaname, langkah selanjutnya dalam cara budidaya udang ceri yang harus anda lakukan yaitu
membuat media budidaya seperti berikut ini :

 Udang ceri sangat suka bersembunyi sehingga anda perlu menyiapkan tempat sembunyinya
udang ceri berupa pipa paralon ataupun batuan di dasar aquarium.
 Sebagai pijakan dasar, anda bisa menggunakan tanaman air berupa java moss atau java ner.
 Jika anda tidak bisa menemukan tanaman air, anda bisa menggunakan pasir malang.
 Pastikan anda juga memasang aerator sebagai alat mengatur dan peningkat kadar oksigen
dalam air.
 Setelah semua persiapan selesai, anda bisa memasukkan udang hias dengan menggunakan
jaring jala lunak secara perlahan.
 Pastikan anda menutup bagian atas jala untuk mencegah benur lompat.

4. Pemeliharaan Udang Ceri


Langkah berikutnya yang harus anda lakukan
dalam cara budidaya udang ceri yaitu melakukan pemeliharaan dengan benar. Pemeliharaan
udang ceri sangatlah mudah dan praktis seperti berikut ini :

 Berilah pakan udang ceri berupa alga atau lumut setiap hari sebanyak 2 hingga 3 kali sehari.
 Penggantian air selama seminggu sekali sangatlah penting untuk menjaga kebersihan serta
mencegah adanya hama dan penyakit.
 Jika ada udang yang terkena hama atau pun penyakit, pisahkan dengan udang lainnya dan
lakukan perawatan khusus seperti pemberian obat dan vitamin khusus.
 Adapun pengemasan yang baik jika anda mengirim udang ceri hingga ke luar kota yaitu
masukkan udang ke dalam plastik yang tebal dan masukkan oksigen sekitar setengah hingga
seperempat bagian dari volume plastik.
 Tutup plastik menggunakan karet dan masukkan ke dalam sterofoam, setelah itu beri label dan
lakban bagian tutup sterofoam.
 Selain menggunakan sterofoam, anda juga bisa menggunakan kardus dengan cara memasukkan
guntingan kertas terlebih dahulu ke dalam kardus dan memasukkan bungkusan udang ceri yang
sudah terplastik rapi ke dalam kardus.
 Tutup kardus dan lakban bagian atas kardus, jangan lupa untuk memberi label.

Itulah langkah- langka sederhana dan praktis dalam cara budidaya udang ceri yang bisa kami
sampaikan. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi anda
dan jangan lupa untuk melihat juga cara budidaya udang amano, lakukan langkah di atas
dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Selamat mencoba.

Yuk, Intip Keelokan Tubuh


Udang Hias Air Tawar Ini....
Menggabungkan ikan dengan udang hias air tawar ini akan menjadi hal yang cukup sulit
6 November 2014 13:47 WIB


ISTIMEWA

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Udang hias air tawar, invertebrata ini


menjadi hewan pilihan utama dalam aquascape karena indah dipandang,
ramah, mudah berbiak, dapat membersihkan kotoran dalam aquarium dan
tidak terlalu rewel dengan kondisi air. Ia dapat hidup berkelompok,
bersanding dengan berbagai varian udang sejenis, bahakan dapat hidup
berdampingan dengan jenis ikan tertentu.
Pada umumnya tata cara pemeliharaan udang hias air tawar untuk tiap-tiap
spesies tidak terlalu jauh berbeda, namun tetap ada yang perlu diperhatikan
jika Anda tertarik untuk sekadar memelihara atau berniat membudidayakan
hewan ini, antara lain :
Kondisi air
Perkuat Struktur Ekonomi Pembudidaya Ikan, KKP Siapkan Program
Prioritas 2019
Udang hias air tawar dapat hidup dengan baik pada kondisi air dengan
keasaman atau pH 6.8 – 8. Untuk jenis udang yang berasal dari asia, pH yang
lebih rendah dapat menyebabkan stres hingga kematian. Kecuali untuk jenis
Macrobrachium shrimp yang berasal dari Peru dan Brasil, akan hidup lebih
baik dengan pH yang lebih rendah. Suhu air berkisar antara 14 - 30 °C.
Menggabungkan dengan ikan
Menggabungkan ikan dengan udang hias air tawar ini akan menjadi hal yang
cukup sulit. Beberapa jenis ikan akan memakan udang yang berukuran tubuh
lebih kecil, dan bahkan udang yang lebih besar terpaksa lari bersembunyi
karena takut diserang. Jika anda benar-benar menginginkannya, maka hal
yang paling mungkin adalah menggabungkan udang hias air tawar anda
dengan ikan jenis plati, barb, dan tetra, karena ikan tersebut memiliki ukuran
tubuh yang tidak jauh berbeda dengan udang air tawar dan tidak memiliki
sifat pemangsa.
Mencampur beberapa spesies
Secara umum, menggabungkan udang dengan ukuran yang sama tidak akan
menjadi kendala. Namun mencampurkan beberapa spesies udang hias dalam
satu aquarium tidak dapat dilakukan sembarangan karena tidak seluruh
spesies dapat digabungkan dengan spesies lainnya, sifat dan ukuran tubuh
lagi-lagi menjadi faktor yang perlu pertimbangkan.
Bagi anda yang ingin memelihara udang hias air tawar untuk tujuan
komersial, kemurnian spesies menjadi hal yang patut dijaga. Kecuali jika anda
memang bermaksud menyilangkan demi mendapatkan strain baru.
Aquascaping
Berapapun ukuran aquarium yang akan anda gunakan untuk memelihara
udang hias air tawar, hal yang harus anda perhatikan adalah rancangan awal
isi aquarium. Anda akan membutuhkan pasir halus sebagai substrat, kayu dan
juga batu karang bagus untuk tempat persembunyian dan bermain udang.
Anda juga perlu menanam tanaman air di dasar aquarium, terutama java
moss (lumut jawa).
Makanan
Jenis makanan yang diberikan bergantung pada jenis yang dipelihara.
Walaupun udang hias air tawar termasuk kedalam jenis hewan
omnivora,namun ada jenis-jenis tertentu mendapat perhatian dalam
pemberian pakan karena ada jenis yang lebih menyukai pakan hijau
seperti Caridina, Neocaridina atau yang lebih menyukai daging seperti
jenis Halocaridina Rubra, macrobrachium Luzifugum.
Pembiakan
Jika anda mencari udang hias air tawar yang mudah dikembangbiakan, maka
kelompok Neocarodina adalah pilihan yang tepat. Macrobrachium luzifugum,
udang cokelat (Macrobrachium sp.), udang red-spotted (Macrobrachium sp.)
dan udang yellow-banded juga masuk ke dalam kelompok ini. Untuk species
lain dari macrobrachium, Atya gabonensis dan Amano (Caridina Japonica),
membutuhkan air payau untuk membesarkan larvanya. Hal ini menjadikan
mereka lebih sulit berkembang biak dibanding species lainnya.
Revolusi Industri 4.0, KKP Dorong Sentra Budidaya Lele Berbasis Digital

enis Udang Aquascape


POSTED BY: FACHRIZAL NOVAN - 02.18
Tweet

inShare
Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda)

Udang yang terkenal untuk aquascape dan jadi favorit selain mudah di dapat di tempat
jualan ikan udang ini tergolong murah alias kantong pelajar hehe..
Udang ini memiliki warna dari orange sampai merah tua tergantung grade dan parameter
air dalam aquarium. Cukup aktif dalam memakan spora lumut dan dapat berkembang biak
dalam air tawar. Dapat tumbuh sampai 2.5 cm.

Udang Amano (Caridina multidentata)

Udang yang sangat dicari dan disarankan untuk aquascape, selain harganya yang relatif
mahal udang ini juga termasuk susah di cari di tempat penjual ikan. Dikenal sebagai udang
yang paling efektif dalam memakan lumut. Tidak dapat berkembang biak dalam aquarium
air tawar. Dapat tumbuh sampai 5 cm.

Udang Mandarin
Udang mandarin atau mandari shrimp merupakan jenis udang yang memiliki warna oranye
transparan yang dihiasai dengan bintik-bintik kecil berwarna merah. Jenis udang hias ini
senang tinggal di tempat yang terdapat banyak tanamannya atau jenis rerumputan Karena
ia akan melacak makanannya di bagian dasar aquarium. Udang hias ini dapat dijadikan
pembersih dalam aquarium Karena udang ini mengkonsumsi seluruh jenis alga yang
tumbuh di sekitar tanaman serta sampah organik yang dihasilkan oleh tanaman hias
disekitarnya. Selain cantik udang ini juga berguna untuk pembersih jadi muti fungsi kan
hehe..

Udang Red Nose

Udang red nose yaitu jenis udang hias yang cukup terkenal di kalangan para pecinta
aquascape Karena warnanya yang unik dan tubuhnya yang transparan. Selain itu, masih
terdapat juga dengan garis merah menyala yang memanjang. Udang hias ini memiliki
kebiasaan berenang di sekitar wilayah dasar aquarium. Ia juga senang berada di sekitar
bebatuan, jenis kayu-kayuan, dan tanaman air yang ada di dalam aquascape.

Udang Cardinal
Udang hias aquascape ini adalah jenis udang hias yang memiliki warna yang merah agak
gelap dengan hiasan bintik-bintik yang berwarna putih. Selain itu, warna ekornya pun
berwarna putih yang semakin membuat udang hias ini bertambah unik. Udang ini lebih
suka berjalan-jalan di sekitar pasir atau bebatuan yang terdapat pada aquascape.
Makanannya yaitu sejenis alga, sejenis karnivor dan cacing darah (beku).

JENIS UDANG HIAS AQUASCAPE


Udang hias selain fungsi untuk membersihkan algea, lumut dan sisa makanan ikan. udang
juga bisa dijadikan salah satu hiasan fauna air berikut ini jenis-jenis udang hias yang cantik
dan menarik, dari yang termahal sampai yang termurah.
Black King Kong

Black Bee
Black Rili

Blue Bolt

Blue Cherry
Blue Diamond

Blue Pearl

Blue Rili

Blue Tiger
Green

Orange Rili
Maraknya Akuarium Dijadikan Sebagai Pemanis
Ruangan

Rumah berdesain minimalis akan semakin indah apabila dihias dengan


akuarium. Selain berguna untuk menampung ikan yang cantik, akuarium
dengan tampilan unik akan memberikan kesan tersendiri dalam diri Anda,
seperti rasa kepuasan dan ketenangan jiwa.

Tidak hanya berguna sebagai penghias ruang dan perabot rumah, akuarium
memiliki manfaat untuk kesehatan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa
memandang ikan berenang dalam akuarium selama sepuluh menit dapat
mengurangi tekanan darah tinggi dan detak jantung yang berlebihan.

Aktivitas ini juga bisa membantu untuk mengurangi stres, kecemasan,


ketegangan otot, depresi, frustrasi, dan meningkatkan perasaan tenang. Efek
terapi kecil ini juga tak terbatas pada perbaikan kesehatan mental saja,
kebiasaan makan dan pola perilaku penderita Alzheimer juga akan mengalami
perubahan kearah positif setelah melihat ikan berenang di dalam akuarium.
Selain menjadi tempat untuk hidup dan berkembang biak ikan, akuarium juga
menjadi identitas kehidupan yang mewakili habitat asli ikan. Difungsikan
sebagai penghias ruangan, akuarium bisa dijadikan sebagai ajang penyaluran
hobi. Meskipun secara fisik akuarium hanya bersifat sebagai sebuah wadah,
ternyata akuarium punya filosofi dan manfaat yang cukup penting bagi
kehidupan Anda lho.
Back to top

Tips Merawat Akuarium Hias


Periksa Suhu Air

Sumber gambar www.shopyourway.com

Mendesain akuarium layaknya habitat asli ikan hias akan membuat ikan
bebas, gampang beradaptasi, dan tak mudah stres. Samakan suhu air dengan
tempat asli ikan hias tinggal sebelumnya. Sesuaikan suhu air untuk
mempertahankan usia ikan hias hingga sepuluh hingga dua puluh tahun.
Anda bisa menyesuaikan suhu air antara 22 derajat Celsius hingga 28 derajat
Celsius, hindarkan juga dari sinar matahari langsung dan lokasi yang dekat
dengan radiator. Idealnya suhu air untuk ikan adalah 24-25 derajat Celsius,
semakin jarang suhu berfluktuasi, semakin baik pula untuk ikan Anda.

Anda dapat menggunakan heater untuk menstabilkan suhu air, matikan


ketika suhu meningkat dan nyalakan kembali ketika suhu air menurun.
Heater juga berguna untuk mengurangi populasi jamur dan bakteri, serta
menyembuhkan ikan dari berbagai penyakit. Alat ini dapat Anda pakai ketika
ikan hias mulai mogok makan dan sakit, ketika sudah kembali sehat heater
tak diperlukan lagi.

Heater memiliki manfaat yang sangat besar untuk merawat jenis ikan yang
memerlukan perawatan khusus. Hal ini mengacu pada tempat ikan hias
berasal sehingga berguna untuk memanaskan air sesuai dengan temperatur
air pada tempat asalnya, begitu juga sebaliknya. Tempat asal ikan yang
berbeda-beda membuat heater sangat berguna untuk merawat serta
memberikan daya tahan tubuh ikan tertentu.
Periksa dengan Rutin Fungsi Filter dan Lampu

Sumber gambar aquaticmag.com

Perawatan ikan yang hidup di kolam dan akuarium memiliki sedikit


perbedaan terutama dalam hal pencahayaan. Letak akuarium yang biasanya di
dalam ruangan membuatnya sulit terkena sinar matahari. Hal ini membuat
akuarium diberi lampu ultraviolet yang berguna untuk menjaga kesehatan
ikan dan memperindah tampilannya.

Kebutuhan cahaya dalam akuarium sangat bergantung pada jenis ikan.


Beberapa jenis ikan tak membutuhkan banyak cahaya, misalnya ikan neon
tetra. Memiliki tubuh yang menyala seperti neon, ikan yang satu ini biasa
hidup di tempat yang gelap dan tak banyak memerlukan cahaya.

Selain cahaya, ikan hias harus hidup dalam tempat yang memiliki arus air
sesuai dengan habitat aslinya. Hal ini akan berpengaruh pada sistem
pernapasan, sistem peredaran darah dan sistem ekskresi ikan supaya tetap
berfungsi dengan baik.
Penggunaan filter air yang bisa menyembur dan mengalirkan ikan akan
membantu sirkulasi air untuk ikan. Anda harus menempatkan batu atau
karang pembatas di depan semburan arus filter itu.
Kalau Perlu Tambahkan Pupuk Cair

Sumber gambar angelfishlove.blogspot.com

Di dalam akuarium biasanya Anda akan menempatkan tanaman hias supaya


tampilan akuarium Anda makin cantik dan segar. Untuk memeliharanya,
Anda harus mencukupi kebutuhan nutrisi menggunakan pupuk khusus untuk
tanaman. Aneka pupuk untuk tanaman hias akuarium dijual di pasaran,
cukup sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Lebih dikenal dengan nama aquascape, tanaman akuarium harus diberi


pupuk cair khusus. Apabila jenis tanaman yang ada dalam akuarium Anda tak
memiliki sistem akar pada substrat, maka gunakanlah pupuk cair yang mudah
larut dan terserap oleh daun pada tanaman.

Salah satu bahan organik yang bisa dijadikan pupuk untuk aquascape adalah
limbah air cucian beras. Pemakaian pupuk organik yang satu ini bisa
menggantikan pupuk anorganik seperti TCL dan KCL pada tanaman hias.

Air cucian beras memiliki kandungan yang berguna sebagai penyuburan


tanaman dan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens,
yaitu mikroba yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit
karat dan memicu pertumbuhan tanaman.

Nutrisi yang terkandung dalam air cucian beras sangat meilmpah. Mulai dari
karbohidrat berupa sari pati 85-90%, protein glutein, selulosa, hemiselolsa,
gula, dan vitamin terkandung di dalamnya. Cukup semprotkan air cucian
beras secukupnya, jangan sampai berlebihan karena akan berpengaruh pada
tatanan biologis aquascape.

Selain pupuk organik, Anda juga bisa menggunakan produk pupuk cair utuk
tanaman hias, yaitu Macro+ dan Micro+. Kedua pupuk ini memiliki manfaat
dan khasiat yang berbeda sehingga Anda harus memastikan kebutuhan
tanaman sebelum membelikannya pupuk cair yang tepat. Anda juga harus
tahu bagaimana cara pemberian yang tepat untuk aquascape yang Anda
miliki.
Lakukan Perawatan pada Media Filter Biologi

Terdapat dua jenis filter yang biasa dipakai untuk akuarium maupun kolam,
yaitu filter mekanik dan filter biologi. Filter mekanik merupakan filter
pendukung filter biologi yang rentan terhadap sumbatan dan kotoran
sehingga Anda harus rajin membersihkannya. Filter biologi merupakan filter
alami yang dilakukan oleh bakteri anaerob dalam mengurangi senyawa
beracun dalam air.

Siklus nitrogen atau nitrifikasi yang ada dalam filtrasi biologi memiliki urutan
yang cukup rumit. Dimulai dari amonia yang berasal dari kotoran ikan
diuraikan menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas, kemudian nitrit diuraikan
menjadi nitrat oleh Nitrobacter.

Sesampainya pada tahap tersebut, proses nitrifikasi sudah selesai. Untuk


mengurangi nutrisi yang tersisa, seperti nitrat dan fosfat bisa dilakukan
dengan menambah filter kimia, mengganti air sebagian, memberi tanaman
penyerap nutrisi, menyediakan filter untuk denitrifikasi dimana pada proses
ini bakteri yang berperan adalah bakteri anaerob.

Untuk merawat media filter biologi, Anda harus mencuci dan membilas
medianya menggunakan air akuarium. Hindari bahan kimia maupun air
panas, cukup gunakan siraman air maupun merendamnya dalam akuarium.
Periksalah substract-nya juga, pastikan tak terjadi pemadatan dan bersihkan
juga baling-baling pada pompa filter.

Filter biologi memiliki banyak manfaat untuk ikan maupun akuarium Anda.
Tanpa filter biologi, air kolam maupun akuarium tak akan terlihat jernih. Tak
hanya itu saja, ikan-ikan akan lebih mudah mati karena filter biologinya yang
tak terawat.
Periksa Parameter Air Akuarium

Keberhasilan pemeliharaan ikan ditentukan oleh airnya. Pemeliharaan air


perlu dilakukan supaya ikan bisa hidup dengan baik, oleh sebab itu Anda
perlu parameter akuarium. Beberapa parameter yang kerap digunakan dalam
akuarium, antara lain adalah kesadahan, GH, KH, alkalinitas, pH, temperatur,
dan karbondioksida terlarut.

Parameter air akan mengatur setiap faktor dalam akuarium yang akan
berpengaruh pada kesehatan ikan dan tanaman air di dalamnya. Air dari
kucuran keran biasanya tak memiliki parameter yang layak untuk akuarium
sehingga Anda perlu menyesuaikannya dengan jenis ikan dan tanaman yang
hidup di dalamnya. Perhatikan parameter akuairum, mulai dari pH, KH, GH
dan parameter lainnya.
Back to top

Berbagai Jenis Hiasan Akuarium yang Bisa Anda


Gunakan
Batu Karang

Sumber gambar www.pinterest.com

Akuarium laut memang memiliki tampilan yang sangat indah dan enak
dipandang. Kesannya yang elegan dan mewah membuat Anda akan betah
memandangnya. Penggunaan hiasan pasir dan batu karang dalam akuarium
air tawar bisa dibilang sangat umum. Meskipun demikian, apabila Anda
mengambil pasir dan batu karang dari laut, hilangkan dahulu kadar garam
yang ada di dalamnya.
Penggunaan batu karang dalam akuarium dapat memengaruhi kualitas air.
Hal ini akan berakibat buruk pada pertumbuhan tanaman dan ikan yang ada
di dalamnya. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa membeli batu
karang khusus siap pakai untuk akuarium Anda.

Batu karang jahe atau karang laut untuk aquascape dan akuarium bisa Anda
beli secara online dalam kemasan satu kilogram. Batu karang hiasan gravel
akuarium tersebut bisa dijadikan filter sebagai rumah bakteri anaerob
pengurai amonia menjadi nitrat. Batu ini juga mengandung peninggi pH
alami yang cocok untuk jenis ikan cichild supaya sehat dan warnanya makin
terlihat indah. Anda bisa membelinya di Bukalapak dengan harga Rp
8.000/kg.
Kayu Bakau

Sumber gambar www.pinterest.com

Tampilan aquascape akan makin terlihat indah dengan dekorasi tambahan


berupa kayu di dalamnya. Selain mempercantik tampilan akuarium, kayu ini
bisa digunakan sebagai media pertumbuhan tanaman air.

Bukan sembarangan kayu atau driftwood melainkan kayu bakau yang sudah
dihilangkan getahnya sehingga tak akan membuat air dalam akuarium
menguning. Apabila Anda sudah membeli kayu khusus untuk akuarium, Anda
bisa merebusnya terlebih dahulu sebelum memasukkannya dalam akuarium
untuk mengeluarkan getahnya.

Kayu bakau sangat cocok digunakan sebagai media tanam aquascape.


Kandungan taninnya yang cukup tinggi dan cabangnya yang sedikit dan
runcing membuatnya sangat pas untuk akuarium. Sebelum memasukkannya
dalam akuarium, jangan lupa untuk merebusnya terlebih dahulu.

Salah satu rekomendasi kayu bakau untuk akuarium datang dari Tokopedia.
Kayu ini sangat cocok dijadikan dekorasi pohon dalam aquascape atau
akuarium. Tak perlu merebusnya kembali, karena kayu bakaunya sudah siap
pakai.

Kayu yang ditawarkan oleh seller Tokopedia ini sudah melalui proses
perendaman yang sangat lama sehingga tak membuat air akuarium berubah
warna menjadi kecokelatan. Memiliki cabang yang kuat dan kokoh, kayu ini
dipotong dengan layout yang mudah diatur setelah diletakkan dalam
akuarium Anda.

Kayu bakau untuk akuarium ini bisa Anda dapatkan secara online di
Tokopedia dengan harga Rp 30.000.
Mainan Plastik
Sumber gambar www.banggood.com

Mirip dengan ekosistem dalam tangki yang berisi banyak komponen yang
saling berinteraksi membuat akuarium lebih dari sekadar wadah ikan.
Digunakan oleh bangsa Romawi dan Mesir, akuarium awalnya digunakan
sebagai penyimpanan persediaan ikan.

Pada zaman Dinasti Song, Tiongkok, ikan mas mulai dipelihara dalam bejana
keramik besar. Penangkaran secara selektif juga sudah dimulai oleh bangsa ini
sejak 2000 tahun yang lalu.

Sekarang ini akuarium memiliki banyak manfaat. Selain menjadi tempat


memelihara ikan, akuarium bisa memberi kepuasan dan ketenangan jiwa.
Pemberian banyak dekorasi sesuai selera bisa Anda lakukan dalam akuarium.
Salah satu hiasan yang paling sehing digunakan adalah mainan plastik.

Mainan plastik dekoratif dari Shopee ini terdiri dari 10 buah mainan yang
mampu menciptakan tampilan akuarium yang indah dan lebih hidup. Terdiri
dari hiasan ikan buatan, mainan ini memiliki ekor yang bisa bergerak dan
berpindah dari satu sisi ke sisi lain sehingga terlihat berenang bersama ikan
lainnya.

Hiasan ikan plastik ini dapat mengapung dalam air yang mengalir. Memiliki
lukisan dengan detail besar dan kualitas yang realistis, dekorasi ikan ini
memiliki ukuran 3.5-4 cm. Dalam setiap paket pembeliannya, Anda akan
mendapat 10 buah mainan plastik berbentuk ikan. Anda bisa membelinya di
Shopee dengan harga Rp 21.800/paket.
Batu Berwarna

Sumber gambar www.tokopedia.com

Selain batu karang, dekorasi alami yang kerap kali dipakai dalam akuarium
adalah kerikil atau bebatuan kecil. Hiasan yang satu ini dinilai mampu
memberi kesan natural dan mudah dibersihkan, cukup dicuci dengan air
bersih saja.

Banyak manfaat yang akan Anda dapatkan ketika menggunakan dekorasi


kerikil dalam akuarium. Hiasan ini berguna sebagai penjernih air, misal batu
karang atau cangkang kerang. Kandungan kapur yang ada di dalamnya
mampu menyeimbangkan kadar pH dalam air akuarium.

Berbeda dengan tawas yang memiliki manfaat untuk menjernihkan air,


bebatuan tak akan membuat ikan maupun tanaman di dalamnya mati seperti
ketika menggunakan tawas dalam akuarium. Hal ini membuat tawas lebih
sering digunakan untuk menjernihkan air dalam kolam renang.
Rekomendasi Batu Hias Warna Aquarium 400grm datang dari Tokopedia.
Memiliki berat 400 gram, hiasan batu warna ini berfungsi untuk
mempercantik akuarium. Tersedia dalam berbagai warna, Anda bisa
mencantumkan pilihan warna saat memesannya. Pilihan warna yang tersedia
antara lain: merah, hijau, kuning, hitam, dan putih.

Anda bisa memesan batu hias warna untuk akuarium ini di Tokopedia dengan
harga Rp 5.000/pcs.
Tanaman Aquascape

Sumber gambar www.tokopedia.com

Tak hanya berfungsi untuk meningkatkan nilai estetika saja, tanaman hias
akuarium atau lebih dikenal dengan nama tanaman aquascape bisa berguna
sebagai sarana pemantau situasi dan mutu air. Sederhananya, apabila
tanaman hidup sehat berarti kualitas airnya bagus sehingga ikan dapat
berkembang biak dengan baik, begitu juga sebaliknya.

Salah satu aquascape yang punya pertumbuhan sedang dan ketinggian yang
rendah adalah Dwarf Baby Tears. Memiliki daun yang kecil, tumbuhan ini bisa
jadi alternatif tanaman dalam akuarium. Hemianthus Callitrichoides
merupakan tanaman yang perlu cahaya yang cukup banyak, meskipun
demkian tumbuhan ini juga bisa beradaptasi pada kondisi cahaya menengah.

Konsumsi cahaya yang cukup banyak akan membuat karbondioksida larut,


serta subtrat kaya nutrisi bisa memberikan hasil berupa pertumbuhan yang
baik pada tanaman ini.

Aquascape rekomendasi untuk Anda adalah Ricardia atau Mini Phelia.


Tanaman ini termasuk jenis lumut yang akan memberi kesan liar pada
hardscape yang Anda tanam. Memiliki perawatan yang mudah, tanaman ini
dijual menjadi salah satu favorit untuk kejuaraan aquascape.

Dijual dalam kemasan plastik zip dengan ukuran 5 cm x 3 cm, Mini phelia
cukup mengikat media seluas 20 cm x 10 cm. Anda bisa mendapatkan
tanaman ini di Tokopedia dengan harga Rp 15.000.
Lampu

Sumber gambar www.tokopedia.com


Memegang aspek yang sangat penting bagi akuarium, pencahayaan haruslah
Anda perhatikan. Intensitas cahaya yang masuk pada akuarium berguna bagi
penerangan sekaligus membantu pembentukan warna sisik dan sirip ikan
hias. Biasanya tubuh ikan akan berwarna pucat kusam apabila jumlah
cahayanya kurang.

Lampu menjadi salah satu alternatif cahaya pengganti yang terbaik untuk
akuarium. Anda dapat memilih lampu berwarna merah cerah, neon hijau
redup, putih atau merah muda untuk menerangi akuarium Anda.

Perbedaan warna lampu akan mempengaruhi pertumbuhan makhluk hidup di


dalamnya, misalnya lampu warna merah akan membantu pertumbuhan sisik
dan merangsang tumbuhnya tanaman dalam akuarium. Anda bisa
menambahkan alat pengatur suhu untuk menjaga temperatur air dalam
akuarium.

Untuk menjaga suhu air tetap stabil, Anda tak perlu menyalakan lampu
akuarium selama 24 jam penuh. Penerangan akuarium bisa dilakukan selama
8-10 jam/hari.

Lampu rekomendasi untuk akuarium adalah Lampu LED 25 Luckiness dari


Tokopedia. Lampu ini sangat cocok untuk akuarium berukuran 30-40 cm.
Sellernya menyediakan tiga variasi warna lampu, yaitu biru, hijau, dan merah.
Jangan lupa menuliskan pilihan warna saat Anda memesannya. Tak perlu
khawatir akan pengiriman lampunya, karena seller akan memberikan packing
pipa pvs untuk melindungi lampunya.

LED 25 Luckiness bisa Anda pesan secara online di Tokopedia dengan harga
Rp 30.000.
Pasir

Sumber gambar www.ebay.com

Meskipun terlihat seperti pasir pada umumnya, pasir dalam akuarium yang
baik adalah pasir yang berasal dari sungai maupun perairan tawar lainnya.
Pasir yang berasal dari laut memiliki kandungan garam mineral yang tinggi
sehingga akan membuat tanaman aquascape layu kemudian mati.

Pilihlah pasir yang butirannya tak terlalu kecil, agar pasir tak larut dan
membuat air dalam akuarium menjadi keruh. Pasir yang terlalu besar akan
terlihat seperti pecahan kerikil, jadi pilihlah butiran pasir dengan ukuran
sedang.

Substrat yang padat dari pasir akan menyebabkan perputaran gas menjadi
terhambat. Substrat pasir yang terlalu besar juga tak terlalu baik dalam nilai
estetika serta mengakibatkan tanaman air mudah lepas dan mengambang.
Pupuk dasar yang diberikan juga akan mudah teraduk dan terurai dalam air.
Salah satu jenis pasir yang bisa digunakan untuk akuarium adalah pasir silika
atau kuarsa (SiO2). Pasir tersebut memiliki fungsi untuk menghilangkan
kandungan lumpur atau tanah, serta sedimen pada air minum maupun air
tanah PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air.

Rekomendasi pasir silika untuk akuarium Anda bisa dibeli di Tokopedia.


Dengan berat satu kilogram, pasir ini memiliki warna putih dengan tekstur
yang halus sehingga sangat cocok sebagai media tanam, air terjun aquascape,
dan aneka desain lainnya. Anda bisa mendapatkannya secara online dengan
harga Rp 7.500/kg.
Batu Kristal / Akrilik

Sumber gambar id.aliexpress.com

Untuk memaksimalkan penyaringan air dalam akuarium, penggunaan pompa


filtrasi saja tidaklah cukup. Pompa ini berfungsi untuk menyedor air dalam
akuarium untuk disaring di dalam kotak penyaring yang kemudian
dikeluarkan ke dalam akuarium. Ada juga beberapa orang yang menyaring air
untuk akuarium menggunakan kapas saja.
Hal tersebut tidaklah cukup. Anda bisa menggunakan pasir, batu kerikil, dan
media penyaring lainnya seperti serabut tanaman, kelereng, dan busa untuk
menyaring air dalam akuarium. Kerikil memiliki rongga bulir yang dapat
menyaring kotoran. Biasanya kotoran akan menempel pada rongga bulir
tersebut sehingga akuarium Anda akan terjaga kebersihan airnya.

Batuan dalam akuarium memiliki kegunaan lain, yaitu sebagai stomata dan
klorofil, layaknya sebuah pohon. Nah, hiasan akuarium berikut ini merupakan
batu akrilik kristal transparan yang sangat cocok untuk mempercantik
dekorasi dan desain akuarium Anda. Terbuat dari akrilik, batu ini memiliki
ukuran rata-rata 2.5 cm x 1.8 cm. Sebanyak 200 batu akrilik bisa dijadikan
dekorasi dalam akuarium berukuran 40 cm x 20 cm.

Shopee menawarkan batu akrilik akuarium dengan berat 113 gram. Berisi 50
batu akrilik, Anda bisa membelinya secara online dengan harga Rp 12.975.
Udang
Sumber gambar redcherryshrimp.net

Para penggiat aquascape pasti tahu kepopuleran udang hias. Selain bisa
membersihkan Algae, hewan ini bisa mempercantik aquascape karena motif
dan warnanya yang sangat indah.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di Asia yang diperhitungkan


karena penggiat udang hias. Udang hias air tawar asal Asia akan hidup dengan
baik dalam kondisi air dengan keasaman/pH sebesar 6,8 pH-8 pH. Apabila
pH-nya lebih rendah, bisa membuat udang stres. Kesadahan air berkisar
antara 3 dkh-15 dkh sedangkan suhunya sekitar 14°C – 30°C.

Salah satu udang hias yang cukup populer adalah Udang Red Cherry. Jenis
udang air tawar ini berasal dari famili Caridina dari Taiwan. Memiliki warna
merah transparan yang cantik, Red Cherry dapat hidup hingga 2 tahun. Red
Cherry merupakan jenis udang pemakan alga serta menyukai ekosistem
berupa tanaman serta rumput.

Terdapat perbedaan warna yang cukup mencolok antara Red Cherry jantan
dan betina. Udang jantan Red Cherry mempunyai warna lebih menyala serta
berukuran lebih kecil dibandingkan udang betina.

Tokopedia merawarkan preorder udang hias jenis Red Cherry. Dijual per 100
ekor, Anda bisa memesannya dengan cara mengontak seller. Memiliki fungsi
yang sangat mernarik, mulai dari membersihkan debu, algae, dan jenis
kotoran lainnya, udang hias ini bisa jadi alternatif menarik buat akuarium.

Udang hias Red Cherry bisa Anda pesan secara online di Tokopedia dengan
harga Rp 75.000.
Ikan

Sumber gambar www.loaches.com

Selain digemari di Indonesia, ikan hias Botia sudah terkenal hingga


mancanegara. Termasuk dalam famili Cobtidae, ikan Botia memiliki jenis
yang cukup beragam, antara lain: ikan Botia Badut, Botia Morleti, dan Botia
India. Ikan Botia asli Indonesia adalah Botia Macan dan Botia Badut.

Sekarang ini banyak sekali ikan Botia yang diekspor dari Indonesia. Ikan
Badut atau Choromobotia macrachantus digemari banyak pencinta ikan
karena bentuknya yang bulat memanjang dan agak pipih ke samping sehingga
terlihat sangat lucu.

Tak hanya itu saja, ikan ini tak memiliki sisik dan bentuk mulutnya agak ke
bawah sehingga terlihat seperti torpedo dengan empat pasang antena atau
sungut di atasnya. Ikan ini biasanya memiliki warna kuning cerah dengan tiga
garis lebar warna hitam.

Habitat asli ikan Botia adalah perairan jernih dengan batuan di bagian
dasarnya. Hidup sebagai ikan nokturnal, ikan Botia lebih mudah ditangkap di
malam hari. Sekarang ini, ikan Botia menjadi ladang bisnis ikan hias karena
warna dan keindahannya yang banyak diminati.
Ikan hias paling populer di Indonesia adalah ikan Guppy. Setelah ikan
Cupang, Guppy menjadi ikan hias yang mudah ditemukan di akuarium-
akuarium rumahan. Bentuk tubuh ikan Guppy seperti layaknya seorang
wanita yang mengenakan rok. Terbilang imut, ikan Guppy memiliki ukuran
rata-rata 2.5 cm.

Ikan Guppy Neon bisa Anda beli secara online di Tokopedia. Dengan motif
mozaik, ikan Guppy ini sangat cocok menjadi koleksi tambahan aquascape
Anda. Ikan tersebut tersedia dalam dua pilihan gender, yaitu jantan dan
betina. Ikan Guppy ini dijual dengan harga Rp 1.450/ekor. Pesan secara
online di Tokopedia.

20 Jenis Udang Hias Air Tawar Paling


Bagus Dan Harganya Terbaru 2019

HoBinatang

FacebookTwitter

Udang hias air tawar- tatkala mendengar kata "udang hias" yang ada
dalam benak kita adalah aquascape. Binatang yang satu ini memang terkenal
sebagai fauna aquascape yang multifungsi, selain bisa mempercantik
tampilan, udang hias juga bisa dijadikan sebagai algae eater/fauna pemakan
alga, kalau bahasa kasarnya "cleaning service aquascape". Di dalam air ia akan
membersihkan alga-alga yang nempel di tanaman, batu, kayu dan kaca.

Begitu juga pada akuarium, umumnya para hobis memelihara udang di dalam
akuarium mini bersamaan dengan jenis ikan ikan kecil yang cantik. Sehingga
penampilan akuarium nampak semakin cantik dan eksotis karena diisi dengan
fauna yang beragam.

Nah apabila kalian tertarik membeli udang hias, sebaiknya ketahui dulu jenis
jenis udang hias air tawar yang bagus dan cantik, supaya saat kalian berada di
toko ikan hias tidak kebingungan memilih jenis yang mau dibeli.

Jenis Udang Hias Air Tawar dan Harganya

Di bawah ini hobinatang.com sudah merangkum jenis udang hias air tawar
yang paling bagus dan populer di Indonesia. Di samping itu kami juga sudah
menyertakan estimasi harga terbaru 2019, dari yang termurah sampai
termahal. Tapi ingat harga di sini tidaklah baku, sebab masing-masing
wilayah memiliki harga yang berbeda-beda, tergantung tempat dan
kualitasnya.

1. Jenis Udang Hias Red Cherry

Jenis udang hias yang paling terkenal dan populer di kalangan pecinta
aquascape adalah red cherry shrimp. Udang satu ini memiliki ciri-ciri warna
yang unik seperti buah ceri, yaitu merah pekat di sekujur tubuhnya dengan
sedikit kombinasi putih di bagian kakinya.

Yang menarik jenis udang ini dapat menyesuaikan kondisi lingkungannya,


ketika berada di dalam kondisi air yang gelap merahnya akan terlihat seperti
menyala sehingga nampak cerah dan indah. Di sisi lain ia juga memiliki
kekebalan tubuh yang kuat dan handal membersihkan kotoran, alga atau
lumut yang ada di dalam akuarium.
Berhubung udang ini mudah diternak, jika suatu saat bertelur tidak perlu
dipisah karena dia bukan kanibal dan wajib memakai filter akuarium setinggi
35cm. Harga udang red cherry cukup ekonomis. Kalau di online ukuran 1,5cm
dihargai Rp1.000 sampai Rp1.500 perekornya dengan syarat pembelian
minimal beli 100 ekor. Jadi siapkan saja uang Rp. 100.000. Untuk eceran
paling lebih mahal, bisa saja dibandrol antara Rp5000 hingga Rp10.000
perekornya.

2. Amano Shrimp/Udang Hias Amano

Sampai sekarang udang amano dipercaya sebagai pembasmi alga dan


ganggang. Memiliki nama ilmiah Cardina Japonica namun di masyarakat
umum kerap disebut amano algae dan udang amano. Kalau di habitat aslinya
(Jepang) dipanggil udang yamato, yamato-numa ebi dan japang marsh.
Ukurannya terbilang mungil yaitu 2 inci-5 cm.

Ciri-ciri fisik amano cukup bagus, memiliki warna dasar hitam transparan dan
terdapat sedikit garis kuning pada kaki dan tubuhnya. Selain itu karakternya
yang pendamai cocok dicampur dengan ikan-ikan hias kecil seperti guppy,
neon tetra, cardinal, red nose dan lain sebagainya. Sangat cocok ditempatkan
pada aquascape dengan background terang. Jika ingin membeli udang
yamato/amano bawa saja uang 40 ribu, sudah dapat beberapa ekor.

3. Udang Red Bee paling Bagus

Berbeda dengan red cherry, udang red bee memiliki warna dasar putih
disertai corak merah melingkar di sekitar tubuhnya, kalau dilihat dari dekat
nampak sangat bagus dan indah. Menurut catatan red bee mempunyai nama
ilmiah cardinal cantonesis, dari keluarga atyidae. Habitat aslinya di Jepang
dan memiliki ukuran maksimum 1 inch. Yang pasti dilihat dari sudut mana
pun udang dengan panggilan crystal red ini cocok dijadikan alternatif
melengkapi fauna yang ada di aquascape anda

Dalam memelihara red bee diperlukan kualitas air yang jernih dengan
paremater suhu air di bawah 26C° serta tingkat keasamaan/PH airnya sekitar
6 sampai 7. Harga udang Red Bee shrimp tidak jauh beda sama di atas, antara
Rp5.000 atau Rp10.000 eceran. Kalau online antara Rp.1.500 sampai
Rp2.000.

4. Udang Blue Pearl

Udang asal Taiwan ini sangat cocok dipelihara di dalam akuarium maupun
aquascape. Blue pearl dihiasi warna biru yang terang. Saat suasana gelap alias
malam hari warna birunya semakin terang seperti sedang menyala. Dengan
kecantikannya tidak heran kalau spesies ini memiliki banyak penggemar.
Adapun harganya hampir sama dengan harga udang red cherry sekitar Rp.
10.000/ekor.

5. Red Rili Shirmp


Udang red rili juga berasal dari Taiwan yang ditemukan pada tahun 2010
silam dan mulai dikenalkan pada masyarakat seluruh dunia. Udang ini
termasuk dari keluarga Caridina. Melihat gambar di atas ia mirip red cherry
hanya saja warna putih yang membedakannya. Di sana ada warna transparan
pada sebagian tubuhnya sedangkan bagian tubuh lainnya berwarna merah.
Sangat indah bukan? Harga per ekornya sekitar Rp. 1000 sampai Rp. 2000.

6. Red Nose Shrimp

Red nose dalam bahasa Indonesia artinya hidung merah. Sebagaimana yang
anda lihat, jenis udang ini memiliki warna dasar transparan pada hidungnya
berwarna merah panjang seperti cula, dari kepala sampai ekor terdapat garis
unik memanjang dan membentuk lekukan tubuh.

Meski mudah beradaptasi, ternyata udang red nose sangat agresif jarang
berdiam diri, dia lebih suka berenang atau berjalan jalan di akuarium dan
tempat tempat yang ia sukai seperti tanaman aquascape, kayu ranting dan
bebatuan. Sehingga apabila sobat memelihara udang red nose harus
menyediakan aksesoris berupa tanaman, kayu dan bebatuan. JatgH mulai dari
10.000
7. Neon Yellow Shirmp

Sesuai namanya neon yellow shrimp memiliki warna kuning cerah bercahaya
seperti lampu neon. Neon shrimp sangat mudah dipelihara bahkan bisa
berkembang biak dengan sendiri dalam satu akuarium. Sebab udang tersebut
bisa memakan sampah organik yang berasal dari ikan dan tanaman. Selain itu
udang imi juga memakan alga dan lumut yang ada di akuarium.

Habitat yang biasa ditempati oleh udang neon adalah di area rerumputan
aquascape berjenis java moss. Untuk warna udang neon jantan jauh lebih
terang dari betina, begitu juga bentuk tubuhnya lebih kecil dibanding betina.
Saya juga masih bingung apa bedanya neon yellow (gambar no 1) sama jenis
yellow fire (gambar no 2). Karena ragu maka kami anggap yellow fire sama
dengan neon yellow. Silahkan beri pendapat di kolom komentar kalau kalian
tahu.

8. Green Neon (Caridina cf. Babault) Udang Hias


Tercantik

Udang green neon terlihat sangat mepesona, sepertinya udang green neon
banyak diminati masyarakat. Karena warnanya yang mencolok dan indah
apalagi pada saat malam hari terlihat terang dan enak dipandang. Jika sobat
menggunakan fauna ini pada aquascape kami sarankan gunakan background
hitam. Sehingga si hijau cantik akan terlihat sangat indah dengan perpaduan
background tersebut.

9. Udang Hias Jenis Mandarin (Caridina cf.


Propinqua)
Udang hias jenis mandarin juga tak kalah unik dengan udang hias lainnya.
Warna tubuhnya orange transparan dengan bintik bintik merah. Ia dapat
berkembang biak dengan mudah dan cepat. Jenis udang kecil ini datang dari
perairan Sulawesi Indonesia. Udang mandarin memiliki kelebihan seperti
ikan sapu sapu. Yakni memakan lumut atau kotoran yang ada di akuarium.

Kalau dilihat dari kekeluargaan, mandarin shrimp termasuk family caridina.


Biasanya banyak menghabiskan di tanaman rumput seperti moss.

10. Golden Bee Shrimp (Caridina Cantonensis sp)

Udang merah kristal emas adalah sebutan lain dari udang jenis golden bee.
Warnanya sangat cantik dan elegan, seperti yang anda lihat di atas. Tubuh
golden bee berwarna putih salju serta didominasi warna keemasan di bagian
tubuhnya. Diketahui ia suka memakan ganggang air dan alga. Untuk nama
ilmiahnya adalah Caridina Cantonensis sp.

11. Udang Hias Cardinal

Udang cardinal merupakan jenis udang lokal berasal dari Indonesia lebih
tepatnya di daerah Sulawesi. Bagi sobat yang mempunyai aquascape dengan
desain banyaknya bebatuan dan pasir maka sangat cocok diisi udang hias
jenis cardinal. Karena karakternya suka berada di area bebatuan dan pasir.

Warna tubuhnya cukup eksotis, yakni merah pekat dengan kombinasi bintik
bintik putih. Uniknya lagi ekor udang cardinal berwarna putih merona yang
membuatnya semakin lebih cantik. Makanan kesukaan udang cardinal adalah
sampah organik dan hewan kecil kecil. Cocok dijadikan sebagai pembersih
akuarium seperti udang mandarin.

12. Vampire Shrimp


Udang jenis vampire berasal dari negara Afrika Barat dan Amerika Selatan, ia
termasuk dari keluarga Atyidae. Makanan kesukaannya alga, ikan kecil dan
planton planton yang ada di akuarium. Ukurannya bisa mencapai 4 inc lebih,
makanya dikatakan udang hias terbesar di antara lainnya. Ciri cirinya sangat
mencolok yaitu abu abu agak keputihan.

13. Bamboo Shrimp

Udang bamboo termasuk keluarga Atyidae, yakni masih saudara dengan


udang vampire. Meski satu keluarga, udang bamboo bukan berasal dari
Afrika. Akan tetapi dari Asia Tenggara. Sebagian masyarakat ada yang
menyebut udang bamboo dengan sebutan udang kayu, udang kipas atau
udang kayu singapura. Bentuk fisiknya nyaris menyerupai kayu, dan ia suka
memakan alga dan planton planton akuarium. Harganya sekitar Rp. 1000
hingga Rp. 3000 perekor.

14. Udang Hias Black Rili

Udang hias air tawar tercantik selanjutnya adalah jenis black rili. Ciri khas
udang black rili berwarna hitam bercampur warna putih transparan dan
terdapat bintik bintik di tubuhnya. Bila sobat memakai aquascape maka
sangat cocok jika di desain dengan substrat yang terang. Udang black rili
mampu berkembang biak pada suhu air 20-25 derajat celcius dengan ph air 6-
8. Harga terbaru perekor Rp 2.500 hingga Rp. 3.500.

15. Udang Ninja (Caridina Serriatirostris)


Jenis udang hias air tawar ke-15 adalah Udang Ninja. Memiliki sifat pemalu
dan suka menyembunyikan wajahnya dari orang banyak. Biasanya mereka
bersembunyi di rerumputan dan keluar hanya ketika makan saja. Udang ninja
berasal dari Indonesia. Berbeda dengan udang hias lainnya, ia memiliki warna
tubuh bervarian, ada yang perunggu, merah hingga kebiruan.

Udang hias dengan nama latin caridina serriatirostris ini sangat sensitif
dengan senyawa tembaga serta nitrogen yang ada di dalam akuarium. Selain
itu perawatan udang hias jenis ninja juga cukup sulit, karena ia butuh kadar
garam pada air yang ia tinggali.

16. Caridina Spinata

Udang caridina spinata masih termasuk keluarga caridina yang berasal dari
pulau Sulawesi Indonesia. Udang tersebut tergolong udang hias tercantik yang
pernah kami temui. Warna tubuhnya sangat unik, dominasi merah dengan
sedikit garis kuning. Di samping itu, mulut udang caridina spinata agak
melengkung, panjang serta sangat runcing.

17. Udang Hias Jenis King Kong


Saya sendiri juga tidak paham mengapa dinamakan Black kingkong padahal
mukanya sama sekali tidak mirip kingkong melainkan mirip udang. Seperti
yang Anda lihat di gambar, jenis udang air tawar satu ini berwarna hitam
disertai corak putih pada tubuhnya.

Ia dikembang biakkan di negara Taiwan dan panjangnya bisa mencapai 2,5


cm. Banyak sekali kalangan masyarakat yang berminat memeliharanya.
Namun sayangnya, udang black kingkong ini sangat langka, bahkan di Taiwan
pun para peternaknya hanya mampu mendapatkan 100 ekor udang setiap
bulannya. Itu semua disebabkan karena daya tahan hidup udang black
kingkong sangat minim alias mudah mati.

18. Udang Orange Rili


Udang orange rili termasuk udang yang berasal dari keluarga rili. Bentuknya
sama seperti udang pada umumnya dan warnanya juga unik yakni kepala dan
ekor berwarna orange sedangkan bagian tubuhnya transparan. Sebab itulah
udang jenis ini banyak diminati masyarakat untuk pelengkap aquascape
mereka.

19. Udang Hias Bumble Bee

Layaknya udang hias black bee dan red bee, udang bumble bee juga termasuk
keluarga caridina. Warna tubuhnya unik yakni perpaduan kuning dan hitam.
Udang bumble bee suka sekali tinggal di aquascape yang penuh dengan
tanaman air, kayu dan batu hias. Biasanya mereka berada di kayu sambil
menikmati aliran air aquscape.

20. Udang Blue Cherry


Akhirnya sampai pada jenis udang terakhir, udang blue cherry satu keluarga
sama red cherry yang memiliki ketahanan tubuh kuat. Ia mampu bertahan
hidup di air dalam kondisi apapun. Jika sobat memilih udang ini sebagai
fauna di aquascape sebaiknya jangan dicampur dengan ikan yang lebih besar
darinya. Satukan dengan ikan atau udang yang memiliki ukuran tubuh sama.
Udang blue cherry juga termasuk dari salah satu algae eater.

Demikianlah sekumpulan udang hias air tawar yang paling bagus dan populer.
Kami mohon maaf jika sebagian jenis tidak diberi estimasi harga karena saya
tidak mendapatkan datanya. Saya menulis ini karena saya adalah admin yang
hobi aquascape. Semoga bermanfaat, jangan lupa dibagikan supaya admin
admin di sini semangat berbagi informasi. hehe

Anda mungkin juga menyukai