Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“Belajar Mengenal informasi Akuntansi”

Oleh:
STEVA VANESSA KEY

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besr dapat membantu penulis dalam menyelesaikan dan dapat
membantu penulis dalam pembuatan makalah “ Sistem Informasi Manajemen”. Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Pengantar Bisnis”. Dan
tak lupa penulis berterima kasih kepada Dosen matakuliah Sistem Informasi Manajemen di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan tetapi karena dukungan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dpat
terselsaikan. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami ucapkan kepada pihak yang telah
mambatu saya dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat saya sebut satu per satu.
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca mengenai Bisnis, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan beupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi
pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Bisnis.

Banjarbaru, 16 Maret 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai
macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon
investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi
untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan
perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu
perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan
menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn
computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang
digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem
Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern. Karakteristik sistem informasi
akuntansi adalah SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang
relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi pemecahan
masalah.
Alasan mempelajari SIA adalah karena informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, serta digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset yang dimiliki organisasi
tersebut dan menyiapkan data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat
gunapengambilankeputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA adalah
bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan,
bagaimana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan,
bagaimana caranya menjamin reabilitas, keakuratan dan kecepatan data dan informasi yang
disajikan. Sebuah SIA menambah nilai dengan cara yaitu menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan sharing knowledge, dan menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

1.2. Rumuan Masalah

Permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah :


1. Apa saja golongan pemakai sistem informasi akuntansi?
2. Peran akuntan dalam sistem informasi akuntansi?
3. Peran akuntansi bagi pihak manajemen dan perusahaan?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Menjelaskan tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang berhubungan dengan
peran akuntan tersebut dan apa saja yang dilakukan seorang akuntan dalam SIA. Yang bertujuan
untuk dapat memberikan pengajaran atau pemahaman untuk kita yang ingin mendalami tentang
bagaimana cara kerja SIA tersebut dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
2. Kegunaan Penelitian
Dapat membantu kita dalam memahami tentang cara kerja SIA yang dapat bermanfaat
bagi kita sendiri ataupun orang lain.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan
data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan dari
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan Informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan
operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi
hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Sebagai sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi
informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar perusahaan.
Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information
System) yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.
Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab
terhadap arus dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran,
manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua arus dana agar
penggunaannya bisa efektif.
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan. Jika
dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak eksternal dan
internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan pertumbuhan perusahaan ,
terutama pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang
dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam kegiatan
perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.

2.2. Permasalahan yang Timbul


2.2.1. Golongan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Golongan pemakai sistem informasi akuntansi terdiri dari dua golongan yaitu :
1). Pemakai Informasi Internal
Pemakai Informasi Internal adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam
perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a. Manajemen
b. Purchasing management
c. Inventary control management
d. Production management
e. Personal management
f. Finansial management
2). Pemakai Informasi Eksternal
Pemakai Informasi Eksternal adalah pemakai Informasi yang berasal dari luar
perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a. Pelanggan
Kebutuhan pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti: harga,
bentuk barang, dimana dan bagaimana barang tersebut dapat dibeli, apa jenisnya, pelayanan apa
yang dapat diberikan perusahaan.
b. Pemasok
Apabila perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta
informasi mengenai tingkat kepercayaan realibility,jumlah kredit yang telah diperoleh dan
kemampuan atau ability untukmembayar kembali.
c. Para pemegang saham
Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan
yang akan datang.Penyediaan laporan tahunan atau annual report untuk para pemegang saham
disebut sebagai fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan
tanggung jawab system informasi akuntansi.
d. Para karyawan
Karyawan berkepentingan terhadapinformasi umum, seperti tingkat upah rata-rata,
tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan lain-lain.
e. Para Pemberi Pinjaman
Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana sangat berkepentingan atas
faktor-faktor seperti reputasi atau nama baik dan kemempuan manajemen perusahaan,
kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa
depan.
f. Instansi pemerintah
Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan
dan jumlah pajak yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintahan atau negara.
2.2.2. Peran Akuntan Dalam Sistem Informasi Akuntansi
Akuntan sebagai salah satu profesi dapat bekerja di suatu perusahaan swasta maupun di
pemerintahan atau mendirikan suatu perusahaan. Jika akuntan mendirikan perusahaan, akuntan
tersebut disebut akuntan publik (public accountant) yang pekerjaannya adalah mengaudit laporan
keuangan perusahaan sebagai pihak yang independen dan hasilnya berupa pendapat atas laporan
keuangan tersebut. Jika bekerja di dalam perusahaan swasta/pemerintahan, akuntan tersebut
disebut akuntan pribadi (private accountant).
Pekerjaan/tugas/fungsi yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan di dalam suatu
perusahaan adalah sebagai:
 Controller
 Treasurer (bendaharawan)
 Tax specialist (spesialis pajak)
 Financial Analyst (analis keuangan)
 Cost accountant (akuntan biaya)
 General accountant (akuntan umum)
 Information systems (sistem informasi)
 Budgeting specialist (spesialis anggaran)
 Internal auditor (pemeriksa internal)
Tiga peran akuntan dalam SIA adalah sebagai user, designer, dan auditor. Sebagai user
atau pemakai sistem, akuntan harus bisa memastikan bahwa sistem baru berisi ciri-ciri (features)
yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan/tugas/fungsinya dalam organisasi. Dengan kata
lain, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada
para profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka. Karena itu, akuntan sebagai
pemakai sistem harus mengetahui bagaimana sistem dikembangkan, teknik-teknik yang
digunakan dalam pengembangan sistem, dan teknologi yang akan digunakan dalam sistem yang
baru.
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem informasi
adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai pemakai sistem informasi
akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena akuntan mempunyai pengetahuan
mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi,
dan metode pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara
akuntan dengan profesional/spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem
konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem fisiknya.
Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan informasi mengenai kredit para
pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan dibuatnya. Akuntan menentukan hakikat
informasi yang diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu
diterapkan. Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi yang paling ekonomis dan efektif
untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut.
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai dengan kualitas suatu
informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA yang akan menghasilkan laporan keuangan
tersebut. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public accountant melakukan
pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung
pada laporan keuangan tersebut. Akuntan sebagai auditor perlu mengetes sistem kontrolnya,
menilai efisensi dan efektifitas sistem, dan berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem.
Agar lebih efektif melakukan pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik
pengembangan sistem, pengendalian, teknologi yang digunakan perancangan dan pengoperasian
SIA.

2.3. Peran Akuntansi Bagi Pihak Manajemen dan Perusahaan

2.3.1. Peran Akuntansi Bagi Pihak Menejemen


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi pihak manajemen mempunyai fungsi
menyediakan informasi yang berguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang
disediakan SIA mempunyai dua kategori yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial. Bagi
pihak luar perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Misalnya saja dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian
kredit dan investasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan manajerial terdiri dari dua
jenis yaitu laporan anggaran dan kinerja. Anggaran adalah alat perencanaan keuangan,
sedangkan laporan kinerja digunakan untuk pengendalian keuangan.

2.3.2. Peran Akuntansi Terhadap Perusahaan


Evolusi dalam informasi dan komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi.
Kompetisi dunia usaha semakin ketat, selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan
melakukan perbaikan strategi dan operasi perusahaan. Informasi akuntansi menjadi salah satu
unsur dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan. Kemampuan menjalankan bisnis tanpa
diikuti dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat akan membuat perusahaan
mengalami masalah dikemudian hari seiring dengan berkembangnya bisnis mereka.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani
segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. peran penting SIA pada sebuah organisasi
antara lain, mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Selain itu, SIA
juga dapat memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan dan juga melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi agar pelaku bisnis
dapat menerapkan strategi yang tepat dalam perusahaannya dan dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Informasi Akuntansi memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan. walaupun demikian, sistem informasi akuntansi yang berlaku di Indonesia sekarang
masih didominasi oleh konsep-konsep akuntansi keuangan yang lebih diarahkan untuk
menyajikan informasi pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen kepada pihak luar
perusahaan.
Dengan demikian, sistem informasi akuntansi manajemen belum berperan dalam
menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
alokasi berbagai sumber daya dalam perusahaan.
Dalam SIA dan efektivitas struktur pengendalian intern terdapat suatu hubungan yang
timbal balik dimana struktur pengendalian intern tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana
atau alat untuk menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi. Sedangkan SIA dikatakan
memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern. keberhasilan suatu
sistem informasi akuntansi ditentukan oleh kualitas informasinya. Untuk itu perlu adanya sistem
yang baik untuk menghasilkan informasi yang biasa digunakan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan. dan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengoperasian sistem
tersebut diharapkan mempunyai nilai manfaat bagi perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Unsur-unsur yang dapat
mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
 Analisa Perilaku
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat
didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
 Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
 Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan
rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk
dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2) Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
3) Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Karakteristik Sistem Informasi Akutansi


Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
a) SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
b) Berpegang pada prosedur yang relatif standar
c) Menangani data rinci
d) Berfokus historis
e) Menyediakan informasi pemecahan minimal

3.2. Perbedaan SIA dan SIM


 SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan sedang.
 SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
semua tipe informasi.
Ada 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya
suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen
lainnya untuk mengambil keputusan.

3.3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Pada Organisasi


Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data
menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan
kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi
keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.

3.4. Informasi yang Dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi


Berikut informasi yang dihasilkan system informasi akuntansi adalah :
a) Aktiva (assets), adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan.
b) Kewajiban/utang (liabilities/pasiva) adalah kewajiban membayar kepada pihaklain yang
disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya. Berdasarkan jangkawaktu pelunasannya,
kewajiban diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitukewajiban lancar, kewajiban jangka
panjang dan kewajiban lain-lain.
c) Ekuitas/modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaan
bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiridari setoran pemilik dan sisa laba
yang ditahan (retained earnings)
d) Pendapatan adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan secara bruto
dalam satu peroide.
e) Beban atau biaya adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Informasi Akuntansi Keuangan : informasi berbentuk laporan keuangan yangditujukan kepada
pihak extern.
b) Informasi Akuntansi Manajemen : informasi yang berguna bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntansi (SIM) adalah subsistem dari SIM yang menyediakan
informasi akuntansi keuangan, dan informasi lain atas transaksi akuntansi. Enterprise Resource
Planning (ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek proses
bisnis perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA), yaitu :
a) Membuat laporan eksternal, Laporan ini mencangkup laporan keuangan, seperti pajak dan
laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam
industri perbankan dan utilitas
b) Mendukung aktifitas rutin, Sistem SIA digunakan untuk menangani aktifitas operasi rutin
sepanjang siklus operasi perusahaan.
c) Mendukung Pengambilan Keputusan, Informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat pada suatu organisasi
d) Perencanaan dan Pengendalian, Suatu sistem informasi diperlukan untuk aktifitas
perencanaan dan pengendalian.
e) Menerapkan Pengendalian Internal, Pengendalian internal ( internal control) mencangkup
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan
data keuangan.
Pengguna-pengguna hasil informasi (output) yang dihasilkan oleh SIA adalah:
a) Pimpinan (manager) perusahaan: mempunyai tanggung jawab pokok untukmengambil
keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalianoperasi perusahaan.
b) Pemilik perusahaan
c) Karyawan penting seperti akuntan, insinyur perusahaan, dan karyawan pentinglainnya.
d) Kreditur: pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memilikitagihan
kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau layanan jasa yangdiberikannya (biasanya
dalam bentuk kontrak atau perjanjian) dimana diperjanjikan bahwa pihak kedua tersebut akan
mengembalikan properti yang nilainya sama atau jasa. Contoh: bank, koperasi, dan lain-lain.
e) Investor dan calon investor: orang perorangan atau lembaga baik domestik atau nondomestik
yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang
dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
f) Pemerintah (berhubungan dengan pajak).
g) Konsumen
Peran akuntan dalam hubungannya dengan SIA, International Federation of Accountants
(IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11, “Teknologi informasi didalam kurikulum
akuntansi,” yang mengidentifikasi 4 peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi,
diantaranya :
 Pengguna, Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua
fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dll)
 Manajer, Manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
 Konsultan, Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak
bidang, termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi
internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensic
 Evaluator, Akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada
sistem informasi akuntansi.
Adapun Sub Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
1) Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
2) Sistem buku besar/ pelaporan keuangan.
3) Sistem Penutupan dan Pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang
dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
3.5. Siklus Pemrosesan Data dalam Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansimulai dari
sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya.
 Siklus pendapatan, dimulai dari bagian penjualan otorisasikredit, pengambilan barang,
penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
 Siklus pengeluar, Prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembeliansampai ke proses
pembayaran.
 Siklus Produksi, Siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi.
 Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM),melibatkan prosedur penggajian
 Siklus buku besar dan laporan keuangan,prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan
buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanyadiambil dari buku besar.

3.6. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi


Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
a) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
b) Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
c) Meningkatkan efisiensi
d) Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
e) Meningkatkan sharing knowledge, menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

3.7. Model Sistem Informasi Akuntansi


3.7.1. Model Proses Manual
Adalah bentuk sistem yang paling tua dan paling tradisional. Sistem ini terdiri dari
berbagai kegiatan, sumberdaya, dan personel fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis.
Meliputi: pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual,
pengiriman barang ke pelanggan, penempatan pesanan ke pemasok.

3.7.2. Model File Datar


Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan
file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai
ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan datanya dilakukan oleh aplikasi
yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.
Masalah signifikan dalam file datar adalah:
 Penyimpanan Data : sistem informasi yang efisien hanya menangkap dan menyimpan data
sekali serta membuatnya menjadi sebuah sumber yang tersedia bagi semua pengguna yang
membutuhkannya.
 Pembaruan Data : perusahaan memilki banyak sekali data yang disimpan dalam berbagai file
dan yang membutuhkan pembaharuan berkala untuk mencerminkan berbagai perubahan.
 Kekinian Informasi : Jika informasi yang baru tidak disebarkan secara tepat, perubahan
tersebut tidak akan tercermin dalam data pengguna, hingga mengakibatkan adanya keputusan
yang didasarkan pada informasi yang kadaluwarsa.
 Dependensi Pekerjaan Data : adalah ketidakmampuan penggunanya untuk mendapatkan
tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna tersebut berubah.
 File Flat Membatasi Integrasi Data : strukturisasi semacam ini dapat tidak memasukkan
atribut data yang berguna bagi pengguna lainnya, sehingga menghambat keberhasilan
integrasi data di perusahaan.

3.7.3. Model Basis Data


Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar dengan
mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data. Akses ke sumber daya data
dikendalikan melalui sistem manajemen basis data (database management sistem-DBMS).
DBMS adalah peranti lunak sistem khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana
yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya.

3.7.4. Model REA (Resource Event Agent)


REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali direkayasa untuk
usia komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai
model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen. REA adalah model
yang populer dalam sistem informasi akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis-
perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka untuk memenuhi
tuntutan radikal REA's.
Model REA menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia
komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan
menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai
obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan account tersebut
secara real time menggunakan catatan sumber dokumen. Model REA adalah suatu alat
pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan
database SIA. Dalam model REA ditentukan entity apa yang harus disertakan dalam database
SIA dan bagaimana susunan relationship antara entity dalam database SIA.
Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Resources.
Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi
tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan
tanah.
2. Events
Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan
informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan
mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus
dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut.
3. Agents.
Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa
informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent
adalah pengawai, pelanggan, dan pemasok.

3.7.5. Sistem ERD (Entity Relationship Diagram)


Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976.
Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi
obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut
relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan
dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER
( Entity Relationship)
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika.
Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-
entity, atribut-atribut dan relationship-relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R,
tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu
entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan
abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationshipadalah salah satu metode
pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model
data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya
bersifat top-down.

3.7.6. Sistem ERP (Enterprise Resourse Planning)


Perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resourse Planning) adalah model
sistem informasi yang memungkinkanperusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan
berbagaia proses bisnis utamanya. Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambilalihan
besar-besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa tahun. Karena kompleksitas dan
ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia atau dapat menyediakan sumber daya keuangan
serta fisik dan menanggung resiko untuk mengembangkan sistem ERP secara internal. Jadi,
semua ERP adalah produk komersial. Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal,tetapi
penghematan dari segi efisiensi akan sangat signifikan.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan
data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi Informasi serta
menyediakan Informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam maupun dari
luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database. Setelah itu
semua data yang telah berbentuk database, diubah dengan menggunakan perangkat lunak
menjadi sebuah Informasi yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai Informasi. Kemudian data
yang telah diubah menjadi Informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti
manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan. Konsep Pengolahan Data
SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif
standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi dan pemecahan
masalah. Tugas Pengolahan data dalam SIA yaitu: Pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data, penyiapan dokumen. Contoh Dari Sistem Pengolahan Data/ Sistem
Informasi Akutansi SIA yaitu: Subsistem Distribusi Yang di bagi menjadi 3 ( subsistem pesanan
pelanggan, subsistem pemesan stok tambahan, dan subsistem buku besar).

4.2. Saran

Semoga isi dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat mempelajari
dan melakukannya dalam kehidupan sehari- hari agar bisa mengatur keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.anekamakalah.com/2013/01/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html
http://fairuzelsaid.com/konsep-dasar-sistem-informasi-akuntansi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_akuntansi_info2032.html
http://tomdjoke.blogspot.com/2010/12/definisi-sistem-informasi-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai