Anda di halaman 1dari 22

KONSEP PENGEMBANGAN ILMU KELAUTAN DI MASA DEPAN

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 – ILMU KELAUTAN (26)

1. AHMAD AUFAASIKKI SULKIFLI (L011211067)


2. LORENS FERNANDO ETEUA (L011211066)
3. WAHDANIAL FITRI (L011211068)
4. TAUFIK HIDAYAT (L011211069)
5. ROWINA JULIA RADJA (L011211070)

WAWASAN IPTEKS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNyalah akhirnya makala ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas
Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (WIPTEKS) UNHAS Kelas-26 Ilmu
Kelautan. Makala ini disusun agar seluruh pembacanya dapat dapat mengetahui peran
ilmu kelautan dan konsep pengembangaannya di masa hadapan.

Dalam proses pemyusunan makala ini, kami para penyusun berupaya


mengumpulkan informasi dari berbagai referensi agar dapat merumuskan pokok-
pokok bahasan tentang peran ilmu kelautan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.

Semoga makala ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa ataupun para
pembacanya mengenai peran ilmu kelautan dan konsep pengembangaannya di masa
hadapan. Tentu saja isi dan pembuatan makala ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang
ada, kami selalu menanti saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar
makalah ini menjadi leboih baik lagi kedepannya.

Makassar, 26 September 2021

(Penyusun)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Lautan merupakan habitat terbesar di dunia yang di dalamnya masih tersimpan banyak
rahasia yang belum terungkap. Laut menutupi lebih dari dua per tiga atau tujuh puluh
persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut yang menutupi permukaan
bumi ialah 3,61 × 108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.800 m dan menyediakan
sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi. Lautan di dunia memiliki
terbagi atas lima, yakni Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, Laut
Selatan dan Laut Antartika. Luas keseluruhan wilayah tersebut yang sangat tinggi telah
memberi kontribusi ekonomi yang sangat besar di dunia. Khususnya Indonesia, wilayah
kedaulatan dan yuridiksinya membentang luas di cakrawala khatulistiwa dari 94 o sampai
141o Bujur Timur dan 6o Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan, dan merupakan
negara kepulauan yang memiliki peran sangat besar bagi bangsa Indonesia adalah
bagian yang tak terlupakan dari hidup keseharian, tidak saja penting secara politik yaitu
menyatukan gugusan pulau – pulau yang tersebar di wilayah NKRI, tetapi juga memberi
manfaat ekonomi, sosial serta pengetahuan yang sangat kaya dan beragam.

Laut merupakan suatu dunia tersendiri yang memiliki keanekaragaman bentuk dan
kehidupan khas dan sangat kompleks yang ditemukan di permukaan hingga kedalaman
lebih dari 1,000 meter. Beberapa contoh-contoh tersebut seperti, terdapat berbagai
golongan binatang filter-feeder yang hidup dari kandungan partikel dalam air laut;
kandungan klorofil (zat hijau daun) yang terdapat di seluruh permukaan laut; tingkat
keragaman hayati yang tinggi utamanya di areal terumbu karang yang sangat indah yang
tidak ditemukan di darat.

Beberapa ahli memberi pengertian kelautan atau kemaritiman secara umum ialah segala
sesuatu atau peran yang berhubungan dengan laut (peran geopolitik dan peran
geoekonomi) atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan di laut yang meliputi
dasar laut dan tanah di bawahnya, landas kontinen termasuk sumber kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya, kegiatan di permukaan laut dan ruang udara di atasnya.
Jadi, Ilmu Kelautan bisa didefinisikan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang
kompleks menyangkut segala sesuatu tentang dinamika laut dari berbagai aspek sepeti::

Biologi Laut (Lamun Biology) yaitu ilmu yang mempelajari aspek biologi laut serta
factor-faktor yang mempengaruhi kehidupan hayati di laut seperti plankton, nektron,
benthos, lamun, mangrove, terumbu karang, dan kerang-kerangan.

Fisika Oseanografi (physical oceanography) merupakan ilmu yang mempelajari tentang


dinamika fisik yang terjadi di laut seperti arus, gelombang, pasang surut, proses
upwelling termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga pembangkit
pasang dan gelombang dan sistem arus-arus yang terdapat di lautan dunia, termasuk di
dalamnya arus-arus yang terdapat di lautan dunia, termasuk di dalamnya ilmu geologi.

Teknologi energy laut (ocean technology energy conversion) yang merupakan


pemanfaatan perbedaan suhu air permukaan dan suhu air kedalaman pada laut dalam
yang dapat konversi menghasilkan energy listrik.

Kimia Laut (marine chemis) yang merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur kimia
di laut dan reaksi pembentukan senyawa untuk kepentingan kehidupan hayati dan
pembentukan kimia anorganik di laut, termasuk farmasitika kelautan yang merupakan
ilmu yang berkaitan dengan ekstraksi senyawa bioaktif dari bahan hayati yang berkaitan
dengan ekstraksi senyawa bioaktif dan bakteri laut yang mengandung bahan bioaktif.

Ekologi laut (marune ecology) yakni ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara unsur organic dan anorganik terhadap kehidupan hayati di laut.

Ilmu Perikanan (fisheries science) yaitu ilmu yang mempelajari tentang perikanan
termasuk budidaya, teknologi perikanan tangkap, sosial ekonomi perikanan, dinamika
populasi.

Pencemaran laut (marine pollution) merupakan proses terjadinya atau masuknya bahan
cemar ke perairan laut serta interaksinya terhadap ekosistem laut.

Industri Kelautan (marine industry) yang mempelajari tentang industry bioteknologi,


proses pengolahan hasil perikanan, industry kapal dan jasa kelautan, seperti wisata
bahari.
Dari sekian banyaknya potensi pembangunan, diyakini bahwa sumber daya pesisit dan
lautan akan menjadi sumber pertumbuhan baru serta tumpuan utama bagi
kesinambungan pembangunan nasional di masa mendatang. Wilayah pesisir laut
Indonesia yang kaya dan beragam SDA nya telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia
sebagai salah satu sumber bahan makanan utama, khususnya protein hewani; kekayaan
hidrokarbon dan mineral juga telah dimanfaatkan untuk pembangunan; transportasi dan
pelabuhan, rekreasi dan pariwisata telah dijadikan kawasan pemukiman sejak berabad-
abad lamanya.

Banyaknya pembangunan dan kemajuan serta naik turunnya pola kemaritiman serta
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia khusunya Indonesia banyak
belajar mengenai prosedur dan apa saja hal yang boleh atau tidak dilakukan guna
mengembangkan dunia kemaritiman ini baik di masa yang sedang berjalan maupun di
masa yang akan datang.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang diperoleh dari bahan literasi dan literatur antara lain:

a. Apa saja perkembangan Ilmu Kelautan yang telah terjadi pada masa yang telah
lepas sampai dengan yang sedang berjalan pada masa yang sedang kini?
b. Apa saja rencana Pengembangan Ilmu Kelautan pada masa berjalan hingga pada
masa yang akan datang?
c. Apa saja pengaruh Pengembangan Ilmu Kelautan di beberapa aspek (ekonomi,
lingkungan, teknologi dan sosial budaya)?
1.3.TUJUAN

Tujuan yang diharapkan setelah menelaah literatur dan menyelesaikan permasalahan


masalah yang ada antara lain

a. Mengetahui apa saja kemajuan dalam bidang perkembangan Ilmu kelautan dari
perkembangan yang telah terealisasi, sedang berjalan dan direncanakan
b. Mengetahui dan memikirkan kondisi kelautan dan perairan dunia khususnya
Indonesia di masa yang akan datang
c. Mengetahui bagaimana pengaruh dan kondisi perekonomian, lingkungan,
teknologi dan sosial budaya dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang
1.4.MANFAAT

Manfaat yang diperoleh setelah membaca literatur, memecahkan permasalahan yang ada
serta mendapatkan harapan yang telah didiskusikan ialah

a. Sudah menyiapkan diri atas perubahan dan mobilitas sosial di dalam bidang
Kelautan dan Perikanan yang ada di dunia khususnya Indonesia.
b. Sudah memikirkan lapangan kerja apa saja yang dapat terealisasikan dengan
adanya mobilitas sosial dalam perkembangan Ilmu Kelautan di masa yang akan
datang.
c. Dapat mencegah adanya kesenjangan dalam bidang apapun dari dampak yang
ada akibat Perkembangan Ilmu Kelautan di masa depan di berbagai aspek
kehidupan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PERUBAHAN DAN MOBILITAS PENGEMBANGAN ILMU KELAUTAN


DI MASA YANG TELAH LALU DAN MASA YANG SEDANG BERJALAN

Setelah manusia mulai memahami mengenali dan menguasai teknologi dalam


mengarungi lautan sejak itulah dipahami bahwa laut ternyata media yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Seperti halnya dengan ilmu-ilmu yang lain yang sifatnya
dinamis dan terus berkembang sejak pertama kali dilakukan penelitian di muka bumi ini
perkembangan ilmu kelautan seiring dengan pembangunan teknologi dan pemanfaatan
sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan dan hayat hidup manusia pun
berkembang.

Aristoteles ilmuwan bangsa Yunani pada abad ke-4 sebelum masehi telah melakukan
suatu penelitian yang mendetail mengenai pengklasifikasian hewan-hewan dan
tumbuhan tumbuhan laut meskipun masih sangat sederhana pada abad ke-2 sebelum
masehi atau zaman Ptolemous sarjana Eropa telah membuat peta lautan Mediterania
bagian Utara Afrika dan bagian Pantai Selatan Asia daratan. Adapun hubungannya
dengan gerakan pasang dan letak bulan yang merupakan bagian ilmu kelautan sebagai
suatu sains telah dipahami dan dimengerti oleh manusia untuk pertama kalinya pada
abad ke-1 sebelum Masehi. Pengalaman serta pengetahuan tersebut menjadikan manusia
mampu membuat ramalan mengenai iklim di lautan untuk kepentingan pelayaran dan
perdagangan Adapun hubungannya dengan pelayaran mulai berperan dalam
perdagangan lintas laut diperkirakan terjadi pada permulaan abad masehi yang
menghubungkan antara dagangan daratan arab dan juga Cina yang telah terjalin pada
abad ke-5 dan telah dibuktikan dengan penemuan relief yang menggambarkan Perahu
Layar bertiang ganda yang cukup maju yang diketahui berasal dari abad ke-8.

Fernando De Magelhaens yang merupakan bangsawan Portugis pada awal abad ke-14
setelah masehi telah membuktikan bahwa bumi ini berbentuk bulat melalui
pelayarannya mengelilingi dunia dan setelah adanya pengetahuan tersebut maka
mulailah peradaban manusia mulai maju pelaut-pelaut bangsa Eropa berlayar melalui
samudra samudra dan menemukan benua-benua baru yang akhirnya pada abad ke-18
bangsa Inggris bernama jeans kok membuat seluruh peta dari Lautan Pasifik. Keadaan
samudra yang teduh dijadikan nama untuk Pacific Ocean serta dikarenakan negara yang
membatasi Samudra ini di sebelah utara atau India maka Samudra Hindia pun
dinamakan sebagai Samudra Hindia atau India Ocean. Kemudian Samudra Artika atau
etik ujian dan perairan yang terletak sepanjang daratan kutub selatan atau Antartika
yang dinamakan Samudra Antartika atau great Southern Ocean.

Setelah penemuan pulau-pulau atau benua-benua baru Maka terdapat sejumlah kerajaan
yang memiliki visi bahari dan mengimplementasikannya dalam menegakkan kedaulatan
dan meningkatkan perekonomian kerajaannya dan juga sebaliknya seperti VOC yang
menguasai Jawa lebih disebabkan oleh pengabdian kekuatan laut oleh kerajaan Mataram
yang merupakan kekuatan paling berpengaruh di Jawa pada saat itu.

Kerajaan Singasari dibawah Raja Kertanegara dengan Ekspedisi Pamalayu untuk


mengimbangi invasi Armada Kubilai Khan ke Jawa, Kerajaan Sriwijaya yang mampu
mengontrol aktivitas perdagangan laut di nusantara bagian barat, Kerajaan Majapahit
yang memiliki pemimpin bervisi Bahari seperti raja Hayam Wuruk Mahapatih Gajah
Mada dan panglima angkatan laut Nala mampu mengembangkan pengaruh di perairan
nusantara, dan kekuatan laut Demak mampu mengendalikan perniagaan Laut Jawa dari
pengaruh Portugis.

Sebelum berhubungan dengan orang-orang pendatang dari Indocina dan juga Eropa
Indonesia atau nenek moyang dari nusantara telah lebih dahulu berkomunikasi atau
berhubungan dengan suku Aborigin di Australia melalui artefak suku Aborigin di
Australia yang ditemukan di Pulau Jawa. Kenyataan sejarah ini memperlihatkan bahwa
bangsa nusantara adalah pelaut-pelaut ulung yang jejak kebudayaannya masih dapat
diikuti sampai sekarang.

Kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim pernah mengalami keterpurukan


dan kemerosotan kualitas sumber daya manusia setelah masuknya VOC ke Indonesia
pada 1602 masehi hingga 1798 Masehi salah satu peristiwanya adalah dengan keluarnya
perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang dilakukan oleh Belanda dengan raja Surakarta
dan Yogyakarta yang di mana kedua raja tersebut menyerahkan perdagangan hasil bumi
dan rempah-rempah dari wilayahnya kepada Belanda keputusan ini dikendalikan oleh
Belanda setelah memasuki kemampuan maritim bangsa Indonesia atau nusantara pada
saat itu akibatnya terjadi proses penurunan semangat dan jiwa maritim bangsa serta
perubahan nilai-nilai sosial dalam masyarakat Indonesia yang semula bercirikan
maritim menjadi sifat ke daratan.

Kegiatan ilmiah kelautan terus berkembang sejak dilakukannya ekspedisi laut


menggunakan kapal layar mengelilingi dunia yang pertama kali pada tahun 1872 hingga
1876 dan dikenal dengan ekspedisi chalenger kapal peneliti yang dilengkapi dengan
beberapa ruang laboratorium tersebut telah mengadakan pelayaran sejauh 68890 mil
laut membuat 492 kali pengukuran kedalaman dan berhasil mengukur dan
mengumpulkan data arus, suhu, salinitas, contoh sendi Mer dasar laut Plankton serta
mengkoleksi sekitar 4717 spesies baru organisme laut dari berbagai Stasiun pengamatan
di seluruh perairan laut di dunia Sejak saat itulah dianggap lahirnya ilmu pengetahuan
yang baru yakni ilmu kelautan.

Sejak abad ke-19 penelitian-penelitian kelautan mulai dilakukan seperti ekspedisi


chalenger pada tahun 1872 hingga 1976, meteor pada tahun 1925 hingga 1927, galatea
Pada tahun 1951. Adapun ekspedisi snellius pada tahun 1929 hingga 1930 peneliti
berkebangsaan Belanda bersama dengan peneliti dari Indonesia melakukan studi di
perairan Samudra Hindia khususnya di selatan pulau Jawa.

Perkembangan inilah yang sampai saat ini sampai masa yang berjalan sekarang ini
menimbulkan banyak perubahan di bidang ilmu kelautan di Indonesia dan juga dunia
contohnya sejak tahun 1999 presiden Abdurrahman Wahid menyatakan komitmennya
terhadap paradigma pembangunan kelautan di departemen eksploitasi kelautan yang
kemudian diganti menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan atau DKP hal ini
memberikan indikasi bahwa bangsa Bahari atau maritim Indonesia yang pernah kuat di
Jaya masa lalu harus bangkit lagi. Sejak di cafe terbentuk pada bulan November 1999
sektor Kelautan dan Perikanan mulai mendapat perhatian yang serius bidang Kelautan
dan Perikanan diharapkan menjadi tulang punggung penggerak pembangunan Indonesia
dalam upaya menjadikan laut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa
penelitian kelautan kerjasama dengan negara-negara lain semakin banyak dilakukan
seperti pada tahun 2003 peneliti Indonesia bersama pemerintah Jepang dengan
menggunakan Sinka 2000 meneliti tentang sumber-sumber hidrotermal yang kaya akan
mineral dan juga Indonesia bekerjasama dengan peneliti dan pemerintah Jepang
melakukan survei Kelautan dan sumber daya perikanan di Samudera Hindia
menggunakan kapal Umi takamaru.

Selanjutnya pada Agustus 2003 telah dilakukan ekspedisi kelautan untuk tampak tilas
rute kayu manis yang pernah diperdagangkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia
pada zaman hindu-budha menggunakan kapal kayu layar Nusantara hingga ke Afrika
Barat.

Pada bulan Juni 2010 penelitian kerjasama kelautan antara kapal riset Amerika Serikat
Okeqnos Explorer dari National oceanic and atmospheric administration bersama kapal
Republik Indonesia dari bppt Baruna Jaya 4 melakukan eksplorasi kolaboratif di laut
dalam perairan Sangihe-Talaud Sulawesi Utara. Dalam penelitian bersama tersebut telah
ditemukan banyak informasi mengenai sumber daya hayati laut dalam yang hingga hari
ini belum terpublikasikan.

Perkembangan-perkembangan inilah yang merupakan adanya bukti perkembangan serta


mobilitas pengembangan ilmu kelautan pada masa lalu yang berdampak pada masa kini
atau masa yang sedang berjalan.

Contoh perubahan:

(perahu layar zaman dahulu)

(perahu layar modern)


(pengolahan hasil kelautan dan perikanan)

(pengolahan hasil kelautan dan perikanan modern)

2.2.PERENCANAAN PEMBANGUNAN ILMU KELAUTAN PADA MASA


YANG AKAN DATANG
2.2.1. Latar Belakang Perencanaan

Dari perubahan dan mobilitas pembangunan Ilmu Kelautan di waktu yang lalu menuju
waktu yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa apabila keilmuan
mengani kelautan dan perikanan itu terus dimantapkan di tambah dengan adanya
pembaharuan teknologi setiap waktunya, maka tentu saja di masa yang akan datang,
sector kelautan dan perikanan ini akan semakin membaik.

Hal yang terpenting saat ini untuk pengembangan perubahan dan mobilitas
pembangunan kelautan dan perikanan kemaritiman di dunia terutama di Indonesia,
adalah SDM-nya. Kualitas pendidikan dan pengetahuan setiap elemen masyarakat yang
ada di Indonesia harus ditingkatkan sebelum mereka dilepas menuju dunia kerja yang
benar-benar merupakan ujung tombang perekonomian bangsa Indonesia.

Membangun kembali sektor perikanan dan memulihkan stok ikan di tahun yang berjalan
merupakan hal yang penting demi keberlanjutan pangan. Sektor perikanan dan kelautan
sangat penting bagi dunia. Sekitar 1,5 miliar orang memiliki mata pencarian di sektor
perikanan dan 2,6 miliar orang mendapatkan protein sebanyak 20% dari ikan. Selain
mengetahui pentingnya wawasan maritim berkelanjutan, mahasiswa juga ditekankan
untuk berkontribusi bagi nasib para nelayan kecil. Saat ini nelayan kecil di negara
berkembang masih memiliki kesejahteraan hidup yang rendah dibandingkan jasanya
yang besar dalam pengadaan makanan laut.
Komponen impor yang besar dalam aktivitas berbagai industri merupakan permasalahan
yang membuat budidaya perikanan Indonesia rentan. Seperti pada pemenuhan
kebutuhan tepung ikan yang merupakan bahan baku pakan. Indonesia masih bergantung
kepada impor dari negara-negara Amerika Latin dalam pemenuhannya. Begitupun soal
indukan, Indonesia masih bergantung pada indukan udang Vaname impor yang berasal
dari Florida Amerika Serikat.

Suatu hal yang harus dipahami bahwa elemen-elemen yang harus dikembangkan
sebagaimana elemen-elemen pengembangan kapasitas sebagai satu kesatuan, sebagai
sebuah sistem, apabila dibenahi yang satu maka dapat mempengaruhi yang lain. Bila
dicermati, elemen-elemen ini menyangkut kemampuan, proses (pencapaian dan
penerapan teknik atau metode yang tepat). Feedback (perbaikan input dan output) dan
lingkungan (penciptaan situasi dan kondisi yang kondusif).

Secara umum pengembangan dan peningkatan kapasitas meliputi tiga (3) tingkatan agar
dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan yaitu:

1. Tingkat individu, yaitu keterampilan, kualitas, pengetahuan/wawasan, sikap


(attitude), etika dan motivasi individu- individu yang bekerja dalam suatu
organisasi.
2. Tingkat kelembagaan atau entitas, yaitu struktur organisasi, proses-proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, prosedur-prosedur dan
mekanismemekanisme kerja, hubungan-hubungan dan jaringan antar organisasi
dan lainlain.
3. Tingkat sistem, yaitu kerangka peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
mendukung atau membatasi pencapaian tujuan-tujuan kebijakan tertentu.

Pengembangan dan peningkatan kapasitas ini mendukung pula adanya UU RI no.9/1985


dan UU RI no.31/2004 tentang sektor perikanan yang mana disebutkan bahwasannya
kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan

pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan, dan peraturan ini
mendukung adanya kegiatan pengembangan sector kelautan dan perikanan untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah. Sumbangsih yang diberikan sektor kelautan dan
perikanan untuk pendapatan daerah ini berupa pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, lain-lain pendapatan, dan sumber penerimaan lain (dikutip dari Khorirul
Muluk 2007, h.146-148)

Selain itu, perencanaan pembangunan sector kelautan di Indonesia pun masih terus
dirancangkan dan dilaksanakan oleh pemerintahan periode kepemimpinan Jokowi
Amin.

2.2.2. Perencanaan program program

Di masa depan apabila seluruh permasalahan dalam bidang kelautan dan kemaritiman di
Indonesia telah dapat terselesaikan dan segala infrakstruktur telah dikembangkan dapat
saja Indonesia dikatakan dengan sah bahwa Indonesia merupakan poros maritime dunia.

- Pembasmian Kriminalitas Laut


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bekerja keras melawan tindak
kriminal di perairan Indonesia. Strategi yang dilancarkan berhasil membongkar
berbagai kasus dan mengurangi potensi kerugian negara. Dengan strategi
a. Moratorium kapal eks-asing
b. Penenggelaman kapal ilegal
c. Larangan bongkar muat di laut
d. Larangan alat tangkap perusak lingkungan
e. Mengatur perlindungan HAM untuk nelayan
f. Transparansi pengelolaan kelautan dan perikanan
- Pembasmian Alih Muat Ilegal
(misalnya alih muat illegal di Bitung) kenaikan produksi hasil tangkapan
nelayan lokal dan perdagangan ikan domestic. Penangkapan Penggunaan tenaga
kerja asingtanpa izin, mayoritas oleh kapal eks. Moratorium kapal eks-asing
mengurangi keuntungan perusahaan yang tidak berkontribusi pada pemasukan
daerah.
- Kemaritiman yang ramah lingkungan
Meningkatkan usaha perikanan sekaligus menjaga ekosistem laut merupakan
komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Untuk
merealisasikannya, setidaknya empat langkah dijalankan, mulai pembagian alat
tangkap hingga pemberian pelatihan kepada para nelayan. Dengan strategi:
a. Membagikan alat tangkap ramah lingkungan
b. Memberi pelatihan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan
c. Membekukan izin kapal pengguna alat tangkap terlarang
d. Membebaskan pungutan hasil perikanan bagi kapal kecil di bawah 10 Gross
Ton

Perencanaan perencanaan ini nantinya akan menjadikan proses mobilitas


pembangunan di sector kelautan di Indonesia akan terus bergerak dan
mengalami pertumbuhan dan pastinya akan membangun perekonomian dunia.

2.3.PENGARUH PERUBAHAN DAN MOBILITAS PENGEMBANGAN ILMU


KELAUTAN
Setelah adanya rancangan yang telah di realisasikan, pandangan perubahan dan
mobilitas pengembangan Ilmu kelautan di Indonesia pastinya akan terlihat jelas.
Perubahan dan mobilitas atas pengembangan ilmu kelautan pastinya akan
berdampak bagi beberapa sector baik itu dampak yang positif maupun tidak.
a. Teknologi
Peranan teknologi yang saat ini dapat berkembang kapan saja dan dimana saja
tentunya akan terlihat setelah adanya perubahan dan mobilitas pengembangan
ilmu kelautan terutama di Indonesia. Dampak yang mungkin dapat di rasakan di
masa hadapan bisa saja sebagai hasil dari kerja keras pemerintah dan masyarakat
Indonesia saat ini. Kemungkinan besar:
1) Sistem pencaharian dan navigasi dasar laut yang semakin baik

Sistem navigasi yang memerlukan teknologi tingkat tinggi yang akurat dapat
saja menjadi salah satu dampak yang akan nampak dari perubahan dan
mobilitas pengembangan kelautan di Indonesia. Saat ini kita membutuhkan
banyak waktu hanya untuk mencari lokasi dari sesuatu yang dicari di dasar
laut, misalnya kapal atau benda asing yang membahayakan negara,
ekosistem dan lingkungan hidup di sector perairan dan perikanan Indonesia.
Jika di masa sekarang, teknologi mengenai sistem navigasi di Indonesia
dapat dikembangkan, bisa saja Indonesia menjadi salah satu penyuplair
sistem navigasi terbesar di dunia yang dapat mengirimkan bala bantuan ke
spot-spot kritis terkait bencana alam ataupun gangguan yang berada di laut.
2) Sistem Robotika laut yang semakin berkembang

Nantinya mungkin saja, kehidupan manusia akan terus lebih mudah dengan
hadirnya robot atau applikasi yang dapat diprogram untuk memasuki wilayah
laut. Keterbatasan manusia membuat manusia menciptakan robot atau sistem
aplikasi yang dapat mengurangi keterbatasan manusia. Setelah baiknya
sistem navigasi sebelumnya, maka selanjutnya manusia akan kembali
dibantu oleh kecerdasan buatan berupa robot yang membantu kerja manusia
karena robot tidak membutuhkan (misalnya) oksigen serta tidak memiliki
tingkat tegangan di dalam tubuhnya, maka mereka dapat mengerjakan
pekerjaan di bawah laut lebih lama dibandingkan manusia.
3) Sistem keamanan dan keselamatan biota dan lingkungan hidup perairan dan
kelautan akan semakin maju.

Karena sudah matangnya sistem navigasi yang sebelumnya telah dibahas,


maka selanjutnya akan berpengaruh pada sistem keamanan dan keselamatan
seluruh makhluk yang berada di perairan laut. Akibat bagusnya sistem
navigasi dan sistem robotika sebelumnya, maka keselamatan dan keamanan
biota dan lingkungan laut akan semakin terjamin. Tidak membutuhkan
waktu untuk kapan kiranya memeriksa keadaan laut, namun dapat
memeriksa keadaannya kapan saja dan dari mana saja.
b. Lingkungan
Perubahan dan Mobilitas dalam pengembangan sector Kelautan dapat
memengaruhi sector lingkungan hidup yang ada di laut. Perbaikan dalam sistem
teknologi akan berpengaruh terhadap kehidupan dan lingkungan yang ada di
dalam laut ataupun di perairan.
1) Perbaikan dalam ekosistem dan perlindungan biota laut

Perbaikan dan perlindungan ekosistem dan biota laut pastinya merupakan


tujuan utama dari mobilitas dan pembangunan dalam sector kelautan.
Penyelamatan dan perlindungan biota laut dapat kemudian memulihkan dan
memperkuat kondisi perekonomian negara
2) Ketidak stabilan perolehan dan penerimaan sampah dan limbah rumah
tangga di lautan
Salah satu dampak tertragis yang dapat saja diperoleh untuk umat manusia
kedepannya ialah tidak berbanding lurusnya pembelian dan pemakaian
barang-barang sebagai kebutuhan manusia, maka dari itu volume sampah
dan limbah masyarakat akan semakin banyak di masa depan. Jika kiranya
tidak diperhatikan dengan baik, suatu saat mungkin bumi hanya akan penuh
dengan sampah
3) Perkembangan dalam sector pariwisata bahari
Pariwisata merupakan hal yang tak bisa dilupakan bagi suatu negara. Saat ini
saja ada banyak wisata bahari yang melimpah di Indonesia, namun
sayangnya belum terurus dengan baik.

Apabila dalam perkembangan dan mobilitas Kelautan di masa depan tidak


melupakan sector pariwisata, maka dari itu bisa saja dengan gabungan
teknologi rekayasa dan teknologi alami, Indonesia akan memiliki wisata
bahari secanggih efek film yang ada di film Aquaman.
c. Sosial Budaya
Perilaku sosial dan tradisi budaya merupakan hal yang sangat melekat di
Indonesia. Indonesia dikenal dengan keragaman budaya nya dan kesatuan
pendiriannya. Jika terdapat mobilitas dalam hal perbaikan kelautan di Indonesia,
maka pergerakan tersebut pun akan menggerakkan sisi sosial dan budaya
masyarakat di dalamnya, misalnya
1) Jiwa Nasionalisme yang semakin tinggi

Ketika kedamaian dan ketentraman laut, setiap permasalahan telah usai,


pemaksimalan penggunaan infrakstruktur sudah dilakukan, masyarakat akan
semakin senang dan kembali mempercayakan segala aktivitasnya terhadap
hukum dan pemerintahan Indonesia. Masyarakat akan lebih senang dan
mudah untuk mencari lahan pekerjaan dan akan lebih mudah untuk
melakukan banyak hal. Perkembangan di dalam ilmu pengetahuan
khususnya pendidikan pun akan semakin terjamin jika perubahan dan
mobilitas pembangunan sector kelautan sudah dilakukan 100%. Masyarakat
pun akan turut andil dan lebih menjaga ketentraman wilayah kelautan yang
ada di Indonesia. Akan saling membantu dengan petugas keamanan seperti
satpam atau penjaga wilayah, PolRI dan juga TNI untuk melindungi dan
mengamankan serta menjaga wilayah kedaulatan Indonesia dari bangsa
manapun.
2) Perubahan perilaku suku pedalaman

Adanya ketidakselarasan suku-suku tertentu dengan perubahan zaman,


membuat factor-faktor pendukung kemajuan di Indonesia khususnya dalam
hal SDA berkurang. Dengan lebih terfasilitasinya masyarakat yang berasal
dari pedalaman (seperti contoh saat ini, suku laut di Batu licin) nantinya
akan lebih membuka dirinya. Seperti contoh, di tahun ini perubahan perilaku
kaum ini lebih modern dengan meninggalkan jiwa penganutan animism
mereka, dan kurangnya wawasan serta informasi mengenai yang ada diluar
dari suku mereka. Ketidak selarasan ini nantinya akan memudar dengan
sendirinya tanpa melupakan adat istiadat yang ada (mengikuti perkembangan
zaman)
3) Berkembangnya pendidikan
Semakin meningkatnya factor-faktor yang ada, pastinya kualitas pendidikan
dan edukasi yang ada di Indonesia akan semakin meningkat.
Perluasan wawasan, penyeleksian metode pembelajaran, merupakan hal hal
yang nantinya akan terjadi untuk mengikuti modernisasi. Di masa depan
kemampuan wawasan dan berbahasa seorang siswa sangatlah penting.
Mereka akan diajarkan kepariwisataan yang ada di Indonesia dengan
menggunakan bahasa yang terkuasa dengan baik. Mereka akan dituntut
untuk dapat berbicara dalam beberapa bahasa guna menjunjung tinggi
Indonesia sebagai negara pusat kemaritiman dunia.
d. Ekonomi
Bidang ekonomi pastinya akan semakin meningkat. Pendapatan yang akan
didapatkan oleh bangsa ini akan semakin baik, namun sebelumnya negara
membutuhkan dana yang berlebih guna mwujudkan cita-cita sebagai poros
maritime dunia. Beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
1) Akan dilakukan Redenominasi Rupiah
redenominasi merupakan proses penyederhanaan mata uang dengan
mengurangi digit angka nol dalam sebuah mata uang

Redenominasi ini perlu dilakukan Indonesia sebelum melakukan mobilitas


perkembangan Kelautan dan Perikanan. Redenominasi ini ditujukan untuk
Meningkatkan Kredibilitas dan Kesetaraan Mata Uang Rupiah,
Redenominasi akan memberikan kesan bahwa nilai tukar Rupiah setara
dengan mata uang asing lainnya. Hal tersebut terlihat positif dalam kacamata
perdagangan dan psikologi market. Namun ada juga dampak negative dari
redenominasi ini seperti pembulatan nilai tukar barang (missal Rp.8,800
menjadi Rp.9) yang berujung akan terjadi inflasi
2) Income dalam hal kepariwisataan
Semakin baiknya sector kepariwisataan yang ada akan membuat
pengungjung baik itu WNI ataupun WNA dapat berlibur dan berkunjung ke
dalam objek objek pariwisata bahari. Semakin baiknya teknologi dan
informasi akan mengundang banyak wisatawan asing dan domestic menuju
ke destinasi-destinasi wisata yang ada
3) Semakin meningkatnya Ekspor yang dilakukan Indonesia

Perbaikan dalam bidang teknologi akan membantu para nelayang dalam hal
penangkapan dan pembudidayaan hasil laut. Hal ini akan membuat Indonesia
tak akan kalah saing dengan negara lain dalam urusan hasil laut, misalnya
ikan, udang, cumi-cumi, dan mutiara sekali pun. Ini akan memberikan
dampak positif untuk Indonesia melakukan ekspor yang lebih luas dan lebih
banyak ke negara negara itu. Selain itu kondisi ekonomi membaik karena
adanya income yang bertaburan.
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Lautan merupakan habitat terbesar di dunia yang di dalamnya masih tersimpan
banyak rahasia yang belum terungkap. Indonesia merupakan salah satu negara
dengan luas laut terluas di dunia yang dapat memberikan keuntungan tersendiri
bagi Indonesia. Perkembangan kemaritiman dan ilmu kelautan di masa depan
kembali berbalik terhadap kesiapan dan pengalaman bangsa Indonesia itu
sendiri. Pengalaman – pengalaman yang ada berasal dari sejarah mulai dari
sejarah ilmu kelautan di dunia hingga sejarah perkembangan kemaritiman di
zaman kerajaan hingga Indonesia merdeka. Kemampuan untuk perkembangan
dalam hal kelautan tersebut, membuat Indonesia memiliki rencana dan
rancangan serta bayangan dari seberapa penting Ilmu Kelautan dan apa dampak
dan pengaruhnya terhadap sector-sektor yang ada seperti ekonomi, sosial
budaya, teknologi dan lingkungan. Hal hal tersebut berbalik lagi kepada
kesiapan Indonesia terhadap pendidikan dan ekonomi yang ada. Ada banyak hal
yang harus dilakukan Indonesia agar dapat membangun dan mewujudkan cita
cita kemaritimannya.
3.2.SARAN
Saran dari penulis kepada setiap pembaca termasuk penulis itu sendiri adalah,
kembangkanlah ilmu pengetahuan, pelajarilah teknologi dan jangan lupakan
budaya. Ilmu kelautan merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan
langsung dengan teknologi dan kebudayaan yang ada. Semua harus dilindungi
dan diingat agar dapat menciptakan individu, organisasi, bahkan negara yang
hebat
3.3.DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/77702-ID-pengembangan-sektor-
kelautan-dan-perikan.pdf (diakses pada 26 September 2021, puku; 14:00 WITA)
http://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-
pendukung/kkp/Booklet_3th-Capaian-Kinerja-KKP.pdf (diakses pada 26
September 2021, pukul; 14:35 WITA)
https://jurnal.umrah.ac.id/archives/8440 (diakses pada 26 September 2021,
pukul; 14;45 WITA)
https://www.modalrakyat.id/blog/redenominasi-apa-tujuan-dan-risikonya-
(diakses pada 26 September 2021, pukul; 15:00 WITA)
https://kamus.tokopedia.com/i/impor/#:~:text=Impor%20adalah%20sebuah%20
kegiatan%20transportasi,di%20negara%20pengirim%20dan%20penerima.
(diakses pada 26 September 2021, pukul 15:20 WITA)
Baharuddin, Andi Iqbal dan H.M. Natsir Nessa, 2017 Pengantar Ilmu Kelautan
& Perikanan : Perkembangan Ilmu Kelautan dan Perikanan|Bagian-bagian
wilayah laut dan pesisir|Potensi Ekologis, Ekonomis Wilayah Laut dan Pesisir|
Permasalahan pemanfaatan Sumberdaya Kelautan & Perikanan,
Yogyakarta:Indonesia Deepublish

Anda mungkin juga menyukai