Anda di halaman 1dari 9

Kata Pegantar

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya,

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah tentang Penipisan Lapisan Ozon dan Zat NOx.

    Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

    Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat memberikan manfaat

terhadap pembaca.

Yogyakarta ,22 April 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penipisan lapisan ozon menjadi salah satu isu kerusakan lingkungan hidup yang
sedang dihadapi oleh seluruh masyarakat dibelahan bumi ini. Penipisan lapisan ozon
menjadi perhatian masyarakat internasional berawal sejak tahun 1970-an, para
ilmuwan sudah mencurigai bahwa lapisan ozon stratosfer berada dalam bahaya.
Menipisnya lapisan ozon diduga ada kaitannya dengan gas CFC
(Cholorofluorocarbon), dugaan tersebut ternyata benar sejak Sherwood Rowland dan
Mario Molina mengumumkan hasil penelitiannya. Kedua ilmuwan dari Universitas
California ini yang pertama kali menemukan bahwa 99 persen dari gas CFC yang
teremisi ke atmosfer akan mencapai stratosfer dan akan tetap tinggal di sana sampai
puluhan tahun, mereka juga menduga bahwa akumulasi gas CFC dan Halon inilah
yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon.
Ozon (O3) adalah suatu senyawa yang terdiri dari 3 (tiga) atom oksigen. Sebagai
gas alam, ozon terdapat di atmosfer, sedangkan sebagai produk aktifitas manusia ozon
terkonsentrasi di dekat permukaan bumi. Ozon terdapat pada dua lapisan atmosfer,
yakni lapisan troposfer dan lapisan stratosfer. Ozon pada lapisan troposfer merupakan
gas rumah kaca, karena dapat menyerap radiasi sinar matahari. Sedangkan, ozon di
stratosfer terbentuk secara alamiah akibat reaksi radiasi matahari dengan molekul
oksigen. Lapisan ozon berfungsi sebagai payung pelindung bumi dari radiasi sinar
ultraviolet (UV) yang berbahaya karena sebagian sinar ini diserap olehnya. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan terjadinya pemanasan suhu di bumi, mencairnya es di
kutub, dan peningkatan permukaan air laut beberapa kali lipat. Menipisnya lapisan
ozon meningkatkan paparan radiasi sinar ultraviolet terutama UV-B yang masuk ke
permukaan bumi. Peningkatan radiasi sinar UV-B ini menyebabkan masalah pada
kesehatan manusia, antara lain, kerusakan jaringan kulit, seperti kanker kulit dan
penuaan dini, kerusakan pada mata seperti katarak, dan menurunnya daya tahan tubuh
sehingga mengakibatkan berbagai penyakit infeksi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lapisan ozon?
2. Bagaimana proses terjadinya penipisan lapisan ozon?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari penipisan lapisan ozon bagi manusia dan
lingkungan?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tentang lapisan ozon.
2. Mengetahui proses terjadinya penipisan lapisan ozon.
3. Mengetahui dampak penipisan lapisan ozon bagi manusia dan lingkungan.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah memberikan kita
pengetahuan dan wawasan mengenai apa yang dimaksud dengan ozon, mengetahui
proses terjadinya penipisan pada lapisan ozon, dan mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh penipisan lapisan ozon terhadap lingkungan dan manusia.
Pengetahuan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga
lingkungan serta mengubah pola hidup untuk mendukung pelestarian lingkungan
hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ozon


Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon
merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan
simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan
atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu
signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer berada
pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50
km di atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini
dinamakan sebagai lapisan ozon. Ozon terbentuk
Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan
berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau yang
keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus
elektrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah
gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila
terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan kematian.

2.2 Proses Terjadinya


Ozon terbentuk di atmosfer melalui beberapa langkah proses kimia yang
memerlukan bantuan sinar matahari. Di lapisan stratosfir, proses pembentukan ozon
dimulai dengan pecahnya molekul oksigen (O2) oleh radiasi ultraviolet dari Matahari.
Pada atmosfir bawah (troposfir), ozon terbentuk melalui serangkaian reaksi kimia yang
berbeda yang melibatkan gas-gas yang mengandung hidrokarbon dan nitrogen.
Ozon stratosfir secara alami terbentuk melalui reaksi kimia yang melibatkan radiasi
ultraviolet matahari dan molekul oksigen yang tersedia di atmosfir (21% dari
kandungan atmosfir). Langkah pertama, sinar matahari memecah molekul oksigen (O 2)
menghasilkan dua atom oksigen (2O) Langkah kedua, masing-masing atom oksigen
tersebut bereaksi dengan sebuah molekul oksigen menghasilkan molekul ozon (O3).
Reaksi tersebut terjadi terus menerus karena keberadaan radiasi ultraviolet matahari di
stratosfir. Akibatnya, produksi ozon terbesar terjadi di stratosfer tropis.
Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung
khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan
Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin
dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gasgas lain di
atmosfer, termasuk ozon. Molekulmolekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal
oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.
Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon
semakin parah.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV dan
membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan
bertindak sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi
oksigen (O2). Reaksi ini dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang
merupakan salah satu dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC
bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah
ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon
selama bertahun-tahun.
Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai 100.000 senyawa
ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer. Padahal stratosfer hanya bisa
menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada akhirnya meskipun penggunaan CFC
ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih cukup besar dan perlu waktu yang
sangat lama untuk diserap.
 Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC Fotodisosiasi CFC :
CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
Reaksi dengan O3 :
O3 + Cl ==> ClO + O2
ClO + O ==> Cl + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
 Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV
sehingga melepaskan Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :
O3 + Br ==> BrO + O2
BrO + O ==> Br + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
2.3 Manfaat
Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi
sebagai :
1) Melindungi makhluk hidup yang ada di bumi dengan cara menyerap hampir 90%
radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Telah diketahui bahwa
Sinar UV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan:
a. Penyakit kanker kulit
b. Katarak
c. Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
d. Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di
air
e. Mengurangi hasil pertanian dan dan merusak tanaman
f. Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi
jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan
hewan- hewan laut.
2) Memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia
2.4 Dampak
Apabila lapisan ozon semakin tipis akan mengakibatkan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Lapisan ozon akan membentuk lubang sehingga makin banyaknya sinar UV
yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan
terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Hal ini sangat berbahaya
terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan:
a. Kanker kulit pada manusia
b. Penyakit katarak pada mata manusia
c. Rusaknya sistem imunisasi tubuh
d. Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e. Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume
sinar ultra ungu melebihi batas normal
f. Menurunkan produktifitas pertanian.
g. Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu
reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan
jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan
asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2) Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan naiknya
permukaan air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun akan
tenggelam
3) Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi
yang sering disebut sebagai “Global Warming”. Sebagian besar ozon stratosfer
dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan
skala besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya
kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lapisan Ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet
dari matahari. Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang terletak di sekitar 15-
50 km di atas permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan
bahanbahan yang mengandung Bahan Perusak Ozon (BPO) telah banyak digunakan
oleh masyarakat dunia hingga sekarang. Sehingga menimbulkan kerusakan pada
lapisan ozon dengan terbentuknya lubang ozon. Oleh karena itu dilakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan oleh semua masyarakat dunia untuk mengantisipasi
kerusakan pada lapisan ozon. Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dunia
untuk mencegah penipisan lapisan ozon diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
2) Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak
ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan
lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak
merusak lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar-seminar dan
penyuluhan secara rutin di berbagai organisasi masyarakat.
3.2 Saran
Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industri maupun umum, untuk
bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan
polusi udara seperti Konvesi Wina dan Protokol Montreal agar dapat terlaksana dan
diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan polusi udara, diharapkan akan
mampu mencegah terjadinya penipisan Ozon yang membawa akibat buruk tidak hanya
terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia. Agar masyarakat di
bumi mengurangi pemakaian alat-alat yang menghasilkan gas CFC seperti, AC, kulkas,
dan alat pendinginlainnya karena gas CFC dapat merusak lapisan ozon dan membuat
menipisnya lapisan ozon.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: ANDI


http://e-journal.uajy.ac.id/12109/1/HK113131.pdf (13.36)
https://www.scribd.com/doc/56907443/Pengertian-Lapisan-Ozon-Dalam-Atmosfer-Dan-
Strukturnya (25April 2018 13:18)
https://ithamasithah25.files.wordpress.com/2013/05/jurnal-menipisnya-lapisan-ozon-
pengkomp-e1a012016.pdf (16.13)

Anda mungkin juga menyukai