Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“KETAHANAN NASIONAL INDONESIA”

“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok


pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan”

Disusun Oleh:
Nama Fauzan Hazel Prakasa (114170022)
Maulidya Anggun A. (114170023)
Aliendina Jwalita (114170024)
Marela Zhafira (114170025)
Kelompok :8
Kelas :A
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk penyelesain tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan.

Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide,
materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu.
Makalah ini membahas tentang Ketahanan Nasional.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
berharap kepada Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta , Mei 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Rumusan Masalah

BAB II ISI

2.1 Pengertian Ketahanan

2.2 Pokok – Pokok Pikiran Dasar Ketahan Nasional

2.3 Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

2.4 Asas Ketahanan

2.5 Sifat Ketahanan

2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara

2.8 Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Ketahanan Nasional Terbentuknya negara Indonesia dilator


belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi
incaran banyak Negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari
wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya
ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan
dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk
tegaknya Negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan
dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana
damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang


meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang,serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain
konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan ialah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional
terhadap ancaman dari luar maupun dalam.

1.2 Tujuan
Tujuan dari Ketahanan Nasional Tujuan Pertahanan Negara Adalah Untuk
Menjaga Dan Melindungi Kedaulatan Negara, Keutuhan Wilayah NKRI Dan
Keselamatan Segenap Bangsa Dari Segala Bentuk Ancaman.

Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam


mencapai tujuan nasional. Seluruh warganegara suata Bangsa harus mempunyai
kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut. Diharapkan dengan penulisan makalah
ini pembaca dapat :

a. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,

b. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi


kemerdekaan,

c. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang


menjadi tujuan nasional,

d. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional Semoga


setelah pembaca membaca makalah ini apa yang menjadi tujuan penulisan
makalah ini dapat tercapai.

e. Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan


sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa itu Ketahanan Nasional ?

2. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional ?

3. Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional dan konsepsi ketahanan Nasional ?

4. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?

5. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?

6. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional ?

7. Apa saja pengaruh aspek ketahanan nasional dalam kehidupan bernegara ?


8. Bagaimana ancaman dari dalam dan luar negeri bagi negara Indonesia ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa


yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan
dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Ketahanan nasional juga diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan


agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.

2.2 Pokok – Pokok Pikiran Dasar Ketahan Nasional

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan


bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan
nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional. Keuletan dan
ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional yang disebut Ketahanan
Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran berikut:

a) Manusia Berbudaya.

Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk


yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan
berbagai keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan
eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya
memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan;

a. Dengan Tuhan, disebut Agama.

b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.

c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.

d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.

e. Dengan manusia, disebut Sosial.

f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi,

g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.

b) Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.

Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional


karena suatu organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan
masalahmasalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang
telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam mencapai
tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi
masalah-masalah tersebut.

Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari
makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:

Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya


kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak
asasi manusia.

Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan


Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan
makmur.” Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang
merupakan dorongan spiritual.

Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk


membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas
citacita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2.3 Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan


bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan nasional.

b. Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan, selaras dalam,
seluruh aspek,kehdupan nasioanal.

2.4 Asas Ketahanan


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut : (Lemhannas, 2000: 99 – 11)

Asas kesejahteraan dan keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat


dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan
keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini
merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok.

Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.


Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan
secara selaras, serasi, dan seimbang.

Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,


tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini
diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara
serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.

2.5 Sifat Ketahanan

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan
seperti dibawah ini :
a) Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin
suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan
semata-mata tergantung oleh pihak lain

b) Dinamis Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan


sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk
menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat
kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain Artinya tidak
tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa
depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

c) Wibawa Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan


berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan
kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan
kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka
berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan
semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara
kehidupan nasional.

d) Konsultasi dan kerjasama Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai


dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan
kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga
ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka
hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi
serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata.

2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

1. Kedudukan : Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini


kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan
cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut
dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh
Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

2. Fungsi : Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar


nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola
pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter –
sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotakkotak (sektoral). Satu
alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan
berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunman nasional disegala bidang dan sektor
pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.

2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar,
secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh
aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional meliputi :
1. Pengaruh Aspek Ideologi Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan
kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung
konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu
ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Ideologi-ideologi di dunia
antara lain:

a. Liberalisme (individualisme) : Negara adalah masyarakat hukum


(legal society) yang disusun atas kontrak semua orang
(individu) dalam masyarakat (kontrak sosial). Liberalisme
bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik)
yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak.

b. Komunisme (class theory) Negara adalah susunan golongan (kelas)


untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas
golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh
dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis.

c. Paham Agama Negara membina kehidupan keagamaan umat dan


bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah
keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan
hukum agama dalam kehidupan dunia.

d. Ideologi Pancasila Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi)


dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Ketahanan
ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam,
langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.

2. Pengaruh Aspek Politik Politik di indonesia:

Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan


Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu sistem yang unsur-unsurnya adalah struktur
politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi
politik.

Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD


1945 yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan
anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan
dan keadilan. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas
dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak
kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti
Indonesia dalam pergaulan internasional tidak bersifat
reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas
dasar cita-citanya.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi Sistem perekonomian yang diterapkan oleh


suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara
yang besangkutan. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara
murni akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Sistem perekonomian
sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan
tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia
tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.
Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem
perekonomian kerakyatan.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya Kebudayaan diciptakan oleh faktor
organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan
lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local
genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir
pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil
(resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya
asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur
paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan
nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas
bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat
dasar: - Religius - Kekeluargaan - Hidup seba selaras - Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial


budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.

5. Pengaruh Aspek Hankam Pertahanan Keamanan Indonesia :


Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem
ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan
negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan
TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan
negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. Postur kekuatan pertahanan keamanan
mencakup: - Struktur kekuatan - Tingkat kemampuan - Gelar kekuatan

2.8 Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
Tantangan, Hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar,
Secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, Identitas, Kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional

Pada prinsipnya adanya suatu ancaman bagi ketahanan nasional suatu bangsa
yaitu ketika bangsa tersebut sudah dianggap lemah oleh si pembuat ancaman
tersebut baik berupa negara atau organisasi. Contoh Bentuk-bentuk ancaman
menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) ada 2 yaitu:

1. Ancaman di dalam negeri : Contohnya adalah pemeberontakan dan


subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia

2. Ancaman dari luar negeri : Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan


intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, Udara
dan laut oleh musuh dari luar negri.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai
warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain,
maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah
cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan
Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional
kita sangat solid.

3.2 Saran

Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam
dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebabnya kita
sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan
mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan
dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan
smudah menerina ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh
dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional,
dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat
membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik dan
membawa serta menjaga kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sesuai dengan cita- cita bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

http://helmyhadisasono.blogspot.co.id/2012/04/hakikat-ketahanan-nasional-danhakika
t.html

https://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/ketahanan-nasional/

https://nadillaikaputri.wordpress.com/2013/04/28/pengaruh-aspek-ketahanannasional-
pada-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/

Muchji, Achmad, dkk.2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Universitas


Gunadarma

Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta :


Paradigma

http://organisasi.org/

https://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/makalah-ketahanannasion
al/

http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=769

https://naynienay.wordpress.com/2007/12/05/ketahanan-nasional-2/

Anda mungkin juga menyukai