Memahami
Karakteristik dan Zat
Perusak Ozon
Nama Kelompok;
I Gusti Putu Dodi Gunawan (13)
I kadek Tony Suantara (38)
Dewa Made Rsi Prastya (33)
Aditya Putra irawan (01)
Bona Ventura Z (10)
Dwi Aditya Putra (14)
Angga Wahyu Pratama (05)
SIFAT DAN KARAKTERISTIK
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida
(OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara
Ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk diudara
pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan
memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom
oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah
panjang gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon didaerah ultraviolet dan
inframerah digunakan dalam metode-metode analitik.
trimolekul ozon
Gas yang terdiri dari tiga atom oksigen. Gas ini berwarna biru pucat pada temperature dan tekanan
ruang, namun pada konsentasi yang ditemukan di atmosfer,ozon tidak berwarna. Ozon yang dianggap
sebagai pencemar adalah ozon pada lapisan troposfer. Ozon pada lapisan ini disebut sebagai ozon
permukaan dan dianggap berbahaya karena menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, tanaman,
dan ekosistem.
Ozon termasuk pencemar sekunder karena tidak diemisikan secara langsung oleh suatu
sumber,melainkan terbentuk akibat reaksi dari sinar matahari dan udara yang mengandung CO, NOx, dan
VOC.
Ozon bersifat oksidator kuat yang dapat merugikan kesehatan manusia. Konsentrasi ozon sering
berubah-ubah akibat beberapa factor seperti: kondisi iklim, meteorologis, serta keberadaan pencemar-
pencemar primer yang bereaksi membentuk ozon.
Ozon mengalami transport jarak jauh karena memiliki waktu tinggal yang relative lama
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir, unsur kimia yang terkandung dalam partikel ozon
adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah
atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi ) sayangnya kandungan pada
lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfir (50km dr puncak troposfer)
disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan
03 (ozon) yang paling banyak.
Pertanyaannya kemudian bagaimana jika lapisan ozon menipis?, “ Menipisnya lapisan ozon
menyebabkan meningkatnya radiasi ultraviolet matahari terutama UV-B yang mampu mencapai
permukaan bumi”. Dari data dan pengamatan kondisi ozon di atmosfir kondisi dari bulan Oktober 1980
sampai dengan Oktober 1991 kondisi lubang pada lapisan ozon makin memprihatinkan dan makin
membesar, hampir sebesar benua Australia. Kondisi terbaru memang sudah lebih baik menurut data per –
9 September 2011 minimum 164 DU terletak di lokasi 76 derajat selatan dan 108 derajat sebelah
baratdengan luas sekitar 18.12 million km2 dan kehilangan partikel ozon sebesar 8.14 megatron. Dari
foto satelit lubang ozon di kutub utara masih terlihat terjadi penipisan. penipisan itu berada di sekitar
Rusia dan Skandinivia, selain yang juga terlihat di Australia.
Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan
perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan
disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O 3 juga
merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan molekul O 3 membentuk
unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O 3.
Kadangkala unsur oksigen akan bergabung dengan N2 untuk membentuk nitrogen oksida; yang apabila
bercampur dengan cahaya mampu membentuk ozon.
Selain itu CFC dan HCFC dipergunakan untuk membuat busa pelapis insulasi panas yang digunakan
untuk menahan panas agar tidak masuk kedalam lemari pendingin dan mencegah dingin tidak keluar dari
peralatan pendingin. Penggunaan CFC dan HCFC pada pembuatan busa sol sepatu, tempat tidur, jok kursi
dan stereoform pada wadah makanan. SElain CFC dan HCFC, dikenal pula istilah halon, penggunaan
halon untuk bahan pemadam kebakaran dan masih banyak seperti dibawah ini;
Penggunaan BPO CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin padaAC, Penggunaan BPO CFC dan HCFC
sebagai bahan pendingin untuk Refrigerasi.
Penggunaan CFC-11 sebagai bahan pengembang tembakau pada rokok rendah tar.
Penggunaan BPO : CFC, HCFC, CTC dan TCA untuk bahan pelarut digunakan sebagai bahan untuk
membantu membersihkan peralatan. Fumigasi Hama : Metil Bromida dan Penggunaan BPO Methil
Bromida untuk fumigasi hama
Permasalahan selain merusak lapisan ozon, BPO yang terlepas ke atmosfir memberikan kontribusi
terhadap pemanasan global dengan adanya emisi CO2. Semakin banyaknya peralatan yang menggunakan
BPO semakin besar tantangan untuk mencegah terjadinya emisi yang merusak lapisan ozon dan
menyebabkan pemanasan global. Oleh sebab itu penangan barang-barang bekas yang memiliki BPO
dalam sistemnya menjadi penting diperhatikan.
-
ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun
1970an. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra violet memasuki
bumi. Radiasi ultra violet ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut,
ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit
kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan
sistem imunisasi badan. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti ‘barli’ dan
‘oat’ menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman
diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak
hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting
dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan
kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut
sebagai “efek rumah kaca”. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna