PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka disusunlah rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apa sajakah komponen yang terdapat dalam bagian pembuka dalam
laporan penelitian?
1.2.2 Apa sajakah komponen yang terdapat dalam bagian inti dalam laporan
penelitian?
1.2.3 Apa sajakah komponen yang terdapat dalam bagian penutup dalam
laporan penelitian?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dana penelitian atau seseorang yang bertanggung jawab terhadap penelitian
yang dilakukan.
Kata pengantar, dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum
kepada pembaca tentang latar belakang konteks penelitian, seperti rasional
dilakukannya penelitian, tujuan yang ingin dicapai, serta hal-hal lain yang
dpaat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penelitian dan penulisan
laporan secara umum. Pada bagian kata pengantar juga biasanya penulis
menyampaikan ucapan-ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam
penulisan laporannya.
Abstrak merupakan gambaran umum mengenai substansi laporan
penelitian. Pada abstrak inilah penulis menyampaikan gambaran singkat
mengenai latar belakang, metode serta temuan hasil penelitian. Dengan
demikian, pembaca dapat mengetahui secara umum isi dari laporan sebelum
mereka membuka halaman berikutnya.
4
pembuatan hipotesis. Dengan penjelasan yang lugas dan sistematis, bagian
pendauluan akan mengantar pembaca laporan penelitian kepada
permasalahan penelitian serta tujuan yang ingin dicapai di akhir kegiatan
penelitian. Isi bagian pendahuluan ini biasanya tidak jauh berbeda dengan
isi bagian pendahuluan pada proposal penelitian, yang merupakan dasar
pijakan bagi peneliti untuk melakukan kegiatan kajian pustaka sebelum
penelitian dilakukan.
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yaitu (1)
penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain
yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti; (2) penjelasan mengapa
peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk
dipelajari/diteliti; dan (3) manfaat hasil penelitian bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam praktik. Apabila ketiga hal pokok
ini sudah dijabarkan dengan jelas namun cukup singkat, kemudian
diteruskan dengan penyajian rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat berupa pernyataan
ataupun hipotesis. Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara
mengenai ada tidaknya hubungan antara 2 atau lebih variabel/fenomena
yang diteliti.
Contoh lain cara merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut.
Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Hipotesis
1. Apakah ada
1. Untuk melihat
1. Pemberian pelayanan
pengaruh pemberian pengaruh pemberian konseling kepada siswa
pelayanan konseling pelayanan konseling berpengaruh positif
pada siswa terhadap pada siswa terhadap terhadap perilaku siswa
perilaku siswa di perilaku siswa di di sekolah
sekolah sekolah 2. Keikutsertaan siswa
2. Apakah ada
2. Untuk meneliti ada SMU pada bimbingan
perbedaan antara tidaknya perbedaan tes meningkatkan
prestasi belajar siswa prestasi belajar antara prestasi belajar siswa
SMU yang mengikuti siswa SMU yang yang bersangkutan
5
bimbingan tes mengikuti bimbingan
dengan yang tidak tes dengan baik
mengikuti bimbingan
tes
6
Dalam suatu laporan penelitian unggulan, seperti tesis atau disertasi
biasanya juga disusun suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau
kajian pustaka yang telah dilakukan. Kerangka teori ini merupakan dasar
pemikiran yang menerangkan dari sudut mana suatu permasalahan akan
ditinjau, yaitu dengan menjelaskan hubungan antar konsep yang nantinya
dijabarkan menjadi berbagai variabel penelitian (Puspitasari dan
Anggoro,1997). Kerangka teori inilah yang juga menjadi dasar dari
hipotesis yang disajikan pada bagian pendahuluan tadi.
Perhatikanlah contoh berikut untuk memberi gambaran tentang cara
penyajian cuplikan/sitasi/atau kutipan dalam pemaparan suatu kajian
pustaka.
Dalam bentuk cuplikan/sitasi
Media merupakan bentuk generik komunikasi yang berkaitan dengan cara
penyajian ilmu pengetahuan atau materi pendidikan (Bates,1995).
atau
Bates (1995) menyatakan bahwa media merupakan bentuk generik
komunikasi yang berkaitan dengan cara penyajian ilmu pengetahuan atau
materi pendidikan.
atau
Seperti dikemukakan oleh Bates (1995), media merupakan suatu bentuk
komunikasi generik komunikasi yang berkaitan dengan cara penyajian
ilmu pengetahuan atau materi pendidikan.
Dalam bentuk kutipan seperti pernyataan aslinya
“…media is a generic type of communication related to content delivery
(Bates, 1995, hal. 221)”
atau
Moore (2001) mengkategorikan e-learning ke dalam synchronous dan
asynchronous e-learning, seperti pernyataannya sebagai berikut.
Synchronous e-learning imitates a classroom, which means classes take
place in real-time and connect instructors and students via streaming audio
or video or through a chat room. Asynchronous e-learning lets a student
7
access prepackaged training on his own time, working at his own pace and
communicating with the instructor or other students through e-mail (hal 1).
Seperti dalam contoh tersebut jika pernyataan yang dikutip cukup
panjang, biasanya jika terdiri dari tiga baris atau lebih maka kutipan
disampaikan dalam paragraf tersendiri dengan indent. Hal yang perlu
diperhatikan juga bahwa kajian pustaka disampaikan dalam bentuk kutipan
maka sumber perlu disebutkan sampai dengan nomor halamannya,
sedangkan jika hanya dikutip/disitasi maka cukup ditulis sampai dengan
tahun penerbitnya saja.
Sedangkan cara memaparkan kerangka teori umumnya sangat ekstensif
sehingga sulit untuk memberikan contoh singkat yang komprehensif.
Namun, sebagai gambaran umum, perhatikan cuplikan paragraf berikut.
Fenomena dropout merupakan fenomena yang telah banyak dikaji para
pakar dan praktisi pendidikan, khususnya dalam pendidikan jarak jauh ….
Menurut Tinto (1975), perilaku dropout dipengaruhi oleh karakteristik
awal siswa ketika masuk yang membentuk tujuan dan komitmen
belajarnya, serta proses integrasi siswa dalam sistem pembelajaran, baik
secara normatif maupun struktural. Tinto juga membedakan antara
integrasi sosial yang didefinisikan sebagai integrasi siswa dengan sistem
sosial sekolah/kampus dengan integrasi struktural yang didefinisikan
sebagai integrasi siswa dengan standar-standar akademik yang harus
dipenuhinya. Kedua proses integrasi ini diyakini Tinto dapat diintervensi
oleh institusi dengan upaya tertentu, untuk mengiringi siswa ke arah
persistensi …. Model Tinto ini, kemudian dikembangkan oleh Kember
(1989) yang menekankan pentingnya pemahaman tentang lingkungan dan
latar belakang pekerjaan siswa jika model tersebut akan diaplikasikan pada
konteks pendidikan jarak jauh karena siswa pendidikan jarak jauh pada
umumnya adalah orang dewasa yang telah bekerja …. Berdasarkan kedua
model tersebut serta dengan memperhatikan karakteristik dan konteks
pendidikan jarak jauh di Indonesia, fenomena perilaku “dropout” pada
sistem pendidikan jarak jauh di Indonesia dapat dijelaskan dalam bagan
berikut.
8
Latar
Belakang Lingkungan Sosial/Kerja/Keluarga Perilaku
Sosial/Kerja/
Persisten
Keluarga
Bagan 5.
1
3. Metodologi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah
pada metodologi. Karya ilmiah termasuk laporan penelitian adalah suatu
karya yang melaporkan suatu kegiatan ilmiah yang dicirikan dari prosedur
pelaksanaannya yang logis dan sistematis. Prosedur tersebut dalam laporan
penelitian dituangkan dalam bagian metodologi. Pada bagian ini biasanya
dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan/desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data,
serta kelemahan-kelemahan penelitian.
9
Uraian mengenai pendekatan dan atau desain penelitian pada umumnya
menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian kuantitatif atau kualitatif, sensus atau survey, cross-
section atau time-series, eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni
atau eksperimen buatan ataupun pendekatan-pendekatan umum lainnya
yang digunakan sebagai kerangka umum penelitian.
Penjelasan mengenai populasi menerangkan mengenai kelompok target
yang menjadi sasaran dalam generalisasi temuan, sedangkan penjelasan
mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok wakil populusi yang
dijadikan sumber data penelitian. Misalnya, populusinya udalah seluruh
SMU Se-provinsi Jawa Timur maka sampelnya dapat berupa beberapa
SMU yung di anggap mewakili kurena karakterristik tertentu. Pada bugian
ini juga biasanya dijelaskan tentang metode penarikan sampel, upakah
misalnya secara acak, acak bertahap. Klaster atau terpilih (Purposive)
sesuui dengan kebutuhan data berdasarkan tujuan penelitian. Pembahasan
tentang metode pcngumpulan dan analisis data pada dasarnya merupukan
inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis hurus menyajikan
secara cermat dan jelus mengenai bagaimana duta dikumpulkan dari
responden/ sampel penelitian serta metode analisis, seperti apa yang
digunukun untuk menjawab pertanyaan penelitian ataupun hipotesis yung
diajukan pada bagian pendahuluan, Misalnya, apakah data dikumpulkan
melalui penyebaran kuisioner atau daftar pertanyaan, Puda bagian ini,
penulis jugu perlu menjelaskan pemilihan metode atau teknik yang
digunakan tersebut didasarkan pada relevansi dengan tujuan penulisan .
10
penemuan penemuannya dalam studi atau penelitian yang telah dilakukan
apabila penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penulis pada bagian ini
biasanya difokuskan pada hasil analisis statistik secara singkat, kemudian
diikuti dengan pembahasannya. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan
secara naratif ataupun dalam bentuk gambar, grafik, diagram, dan tabel.
Secara umum, bagian ini harus menekankan tiga hal, yaitu:
1. Hasil analisis lengkap;
2. Hasil analisis pokok yang berhubungan dengan tujuan dan
pertanyaan/hipotesis penelitian;
3. Pembahsan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan
penelitian terdahulu yang disajikan dalam bagian kajian teori dan
penelitian terdahulu yang disajikan dalam bagian kajian pustakadan
atau kerangka teori.
Untuk dapat lebih memahami bagaimana menuliskan bagian "hasil dan
pembahasan" dalam satu laporan penelitian, perhatikan contoh singkat
berikut yang memperlihatkan 3 bagian penting yang perlu dituliskan,
seperti yang telah dijelaskan. Pertanyaan utama penelitian ini adalah untuk
mengetahui, apakah pemberian layanan konseling kepada siswa dapat
meningkatkan tingkat penyelesaian tugas belajar yang diberikan kepada
rnereka. Tabel X menunjukkan hasil analisis statistik (uji t) yang
memperlihatkan bahwa ternyata perlakuan yang diberikan kepada siswa,
yaitu pemberian layanan konseling, secara nyata dapat meningkatkan
penyelesaian belajar mereka,
11
merumuskan simpulan simpulan tentang temuan penelitiannya berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya.
Penulisan simpulan dapat menggunakan penomoran (1,2,3,4, dan
seterusnya) ataupun secara naratif. Setelah simpulan pada bagian ini
biasanya disampaikan pula saran saran yang dianggap penting untuk
dikemukakan oleh penulis, walaupun saran dapat dituliskan pada bagian
akhir dari sebuah karya ilmiah, tetapi penulisan mengenai saran ini tidak
menjadi keharusan.
12
Terbuka.
2. Monograf
Keegan, D. (1993). Theory of transactional distance. Dalam G.
Moore, Theoretical principles of distance education (hal.22-
38). New York: Routledge.
3. Majalah/jurnal ilmiah
Belawati, T. 1998). Increasing student persistence in Indonesian
post-secondary distance education. Distance Education, 19
(1), hal. 23-34.
4. Majalah atau jurnal eletronik
Seehusen, V. (2000). Consortia approach to distance education
delivery and management. Community College Journal of
Research & Practice, 24(1), 27-36. Dapat diakses pada URL:
http://www.ccla.fl.us.WebZ/ (memerlukan ID and password).
5. Dalam pertemuan ilmiah (seminar)
Yuhetty, H. (2003). ICT and Education in Indonesia. Makalah
dipresentasikan pada the UNESCO High Level Policy-
Makers Workshop, Bangkok: 18-21 Februari.
6. Dalam situs internet/website
International Telecommunication Union (ITU). (20020. Kretek
Internet: Indonesia Case Study. Dapat diakses pada URL:
http://www.itu.int/asean2001/repots/ material/DN%20CS.pdf
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian,
seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasui, dan bentuk lain yang
terkait dengan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.
Selain lampiran, laporan penelitian yang lengkap biasanya juga
menyertakan indeks dan atau glosarium untuk istilah-istilah khusus yang
digunakan dalam laporan. Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat
pada laporan. Efendi (1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau
indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan
dituliskan. Penulisan indeks pada umumnya ditujukan agar pembaca dapat
dengan cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam
13
laporan tersebut. Penulisan indeks dapat dibuat berdasarkan nama atau subjek
secara alpabetikal. Untuk lebih jelas tentang indeks, perhatikan contoh indeks
berikut.
1. Berdasarkan nama :
Ahrens, S. 70, 250
Burge, L 169, 271
Conway, C. 185, 206, 271
Dan seterusnya.
(menunjukan bahwa teks atau narasi berhubungan dengan nama Ahrens,
S. dapat ditemukan pada halaman 70 dan 250; yang berhubungan dengan
Burge, L. dapat ditemukan pada halman 169 dan 271, sedangkan yang
berhubungan dengan Conway, C. Dapat ditemukan pada 185, 206, dan
271)
2. Berdasarkan subjek:
Atmosfer akademik 9, 52, 55
Bagan sekolah 2, 15
Evaluasi diri 40, 50
Manajemen berbasis sekolah 66, 80
(menunjukkan bahwa teks atau narasi yang berhubungan dengan masalah
atmosfer akademik dapat ditemukan pada halaman 9, 52 dan 55; yang
berhubungan dengan masalah bagan sekolah dapat ditemukan pada
halaman 2 dan 15; yang berhubungan dengan masalah evaluasi diri dapat
ditemukan pada 40 dan 50, sedangkan yang berhubungan dengan
masalah manajemen berbasis sekolah dapat ditemukan pada 66 dan 80).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi
antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan
dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut. Laporan penelitian dapat
berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif. Suatu laporan penelitian
harus disusun secara jelas sehinga mudah dipahami oleh pembacanya yang
tidak terlibat di dalam penelitian itu sendiri. Penulisan laporan penelitian yang
runtut dan jelas akan melancarkan proses transfer gagasan dan pemikiran
penulis ke pembacanya. Secara umum laporan penelitian harus memiliki unsur
(1) Judul tulisan, (2) Absrak, (3) Pendahuluan, (4) Bahan dan metode
penelitan, (5) Hasil, (6) Pembahasan, (7) Simpulan dan saran, (8) daftar
pustaka. Ke delapan unsur ini merupakan komponen dasar yang harus terdapat
dalam sebuah laporan penelitian sehingga laporan penelitian ini dapat
dipahami oleh pembacanya.
3.2 Saran
Laporan penelitian sebaiknya disusun secara jelas dan sistematis. Dalam
penulisan laporan penelitian hendakya menggunakan ke delapan unsur yang
harus ada dalam laporan penelitian. Penulisan laporan yang jelas dan runtut
dapat membantu pembaca yan tidak terlibat dalam penelitian untuk
memahami maksud dari penulisan penelitian.
15