Dosen Pengasuh :
Khaerun Nisa’a Tayibu, M.Pd
0
Daftar Isi
Cover .............................................................................................. 0
Daftar Pustaka
1
A. SISTEMATIKA/CARA PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN
2
d) Halaman penerimaan
e) Kata pengantar
f) Abstrak
g) Daftar isi
h) Daftar tabel
i) Daftar grafik, bagan, atau skema.
j) Daftar singkatan dan lambing.
3
2. Bagian Inti
4
c. Metodologi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah
pada motodologi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai
pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode
pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya
menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series,
eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau
pendekatan umum lainnya.
Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran
dalam generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan
tentang kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya
merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus
menyajikan bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta
metode analisis. Misalnya, apakah data dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner/daftar pertanyaan, wawancara atau observasi langsung.
Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian
adalah uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang
telah dilakukan. Misalnya: keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan
kontaminasi data (apabila penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan
dana penelitian.
5
2) Hasil analisis pokok yang berhubungan dengan tujuan dan
pernyataan/hipotesis penelitian
3) Pembahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan
penelitian terdahulu yang di sajikan dalam bagian kajian pustaka dan
kerangka teori.
3. Bagian Penutup
Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian
lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari:
a. Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh
penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1) Nama penulis
2) Tahun terbit
3) Judul pustaka
4) Tempat terbit
5) Nama penerbit
6
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang
secara alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya
mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari association
of American phychology (APA).
Contohnya:
Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
b. Lampiran
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian,
seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah
dipaparkan dalam bagian inti laporan.
Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis adalah makalah, baik
itu untuk dipresentasikan pada suatu pertemuan ilmiah, seperti seminar dan
konferensi, maupun untuk dipublikasikan melalui suatu majalah ilmiah, seperti
jurnal atau bulletin.
7
diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Namun demikian, makalah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun
mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah. Penyajian masalah
sebuah makalah dapat didasarkan pada proses berfikir deduktif atau induktif.
8
Berisi uraian tentang latar belakang, tinjauan pustaka, masalah,
tujuan, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan dan analisis
data, serta aspek lain yang relevan.
Hasil dan Pembahasan
Berisi uraian tentang temuan penelitian dan pembahasannya
Penutup (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang simpulan penelitian dan rekomendasi
Referensi
Hanya berisi daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam
artikel/makalah
9
Dari contoh diatas terlihat bahwa ada sedikit perbedaan sistematika yang
diminta oleh jurnal tersebut antara tata cara penulisan makalah hasil penelitian dan
bukan hasil penelitian atau makalah tentang suatu konsep pemikiran tertentu.
a. Bagian Pembuka
Oleh:
Tian Belawati
Disajikan pada
UNIVERSITAS TERBUKA
2002
10
b. Bagian Inti
Seperti telah diuraikan, bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya
pada laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian,
kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan
saran (Turk & Kirkman, 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin 1987; Indriati, 2001).
Perbedaannya dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini
pada bagian inti dapat bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-unsur
tersebut tersampaikan.
1. Pendahuluan
11
2. Metodologi
c. Bagian Penutup
Dalam bagian penutup hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah
mengenai penyusunan referensi. Referensi adalah berupa daftar pustaka yang
benar-benar dirujuk dalam artikel/makalh. Dengan demikian, penulis harus benar-
benar memilih daftar pustaka mana yang dirujuk dalam artikel tersebut. Penulis
tidak perlu menulis seluruh daftar pustaka, seperti yang disuusn dalam laporan
penelitian lengkap.
Cara menulis daftar pustaka dalam referensi tidak berbeda dengan cara
penulisan daftar pustaka, yaitu mengikuti aturan baku penulisan daftar pustaka
yang berlaku. Aturan mana yang digunakan tidak menjadi masalah, selama
12
penggunaannya konsisten. Salah satu aturan baku yang sering digunakan adalah
standar internasional dari Association of America Psychology (APA).
C. PENYUSUNAN ABSTRAK
1. Pengertian Abstrak
Secara umum abstrak dapat diartikan sebagai versi mini dari sebuah karya
ilmiah. Menurut Houghton (1975) abstrak dapat didefinisikan sebagai rangkuman
informasi yang terdapat dalam sebuah dokumen. Menurut American National
Standards Institute (I977) abstrak yang dipersiapkan dengan baik akan
memungkinkan pembaca untuk mengidentifikasi materi inti dari sebuah dokumen
secara cepat dan akurat sehingga pembaca dapat mengetahui apakah dokumen
tersebut terkait dengan kebutuhan mereka, kemudian mereka dapat mengambil
keputusan untuk membaca dokumen tersebut secara menyeluruh atau tidak.
13
sebuah tulisan. Penjelasan ini menjawab mengapa abstrak walaupun diletakkan di
bagian depan penulisan tetapi ditulis pada akhir sebuah penulisan.
2. Kegunaan Abstrak
3. Sifat Abstrak
Disamping karateristik representasi informasi secara umum yang telah
disebutkan terdahulu, abstrak yang baik adalah abstrak yang mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut:
14
1) Ringkas: dinyatakan dengan kata atau kalimat yang ringkas dan terhindar
dari ekspresi yang berlebihan (redundancy).
2) Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti
ganda (ambiguity)
3) Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam
menggambarkan isi dokumen
4) Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan
dapat dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.
5) Objektif: terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi
4. Karakteristik Abstrak
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah
sebagai berikut.
a) Bentuk tulisan bersifat: a) informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung
jenis laporan atau karya ilmiah, dan b) deskriptif, analisis, induktif, atau
deduktif bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
b) Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata
c) Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat,
cara kerja, dan proses yang sudah dikenal atau lazim.
d) Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai
penyimpulan dan data yang sudah diolah.
e) Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber
informasi asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau
istilah yang sama dengan tulisan aslinya.
f) Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new
roman atau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.
5. Jenis-jenis Abstrak
Menurut Day (1993) abstrak yang dikenal dalam penulisan sebuah karya
setidaknya ada 2 jenis, yaitu abstrak informatif dan abstrak deskriptif. Abstrak
informatif merupakan ringkasan dan memuat hal-hal pokok yang asli
15
dalamsebuah karya ilmiah, yang banyak digunakan dalam penulisan makalah
jurnal atau penulisan karya ilmiah hasil penelitian. Pada umumnya, abstrak .
informatif dirancang untuk merangkum sebuah karya ilmiah yang harus
memaparkan permasalahan, metode penelitian, data utama hasil penelitian, dan
simpulan. Sesuai dengan isinya, abstrak informatif sering kali mampu
menggantikan kebutuhan pembaea untuk membaea karya ilmiah secara utuh.
Dengan membaca abstrak informatif, para ilmuwan dapat memperluas wawasan
mereka terhadap informasi tentang jenis-jenis penelitian yang telah dilakukan oleh
para ilmuwan lainnya. Dengan karakteristik seperti ini, memang tepat bila abstrak
jenis digunakan sebagai heading.
6. Penyusunan Abstrak
16
Sekarang akan kita bahas secara lebih mendalarn bagaimana menyusun
abstrak untuk karya ilmiah hasil penelitian. Dalam menyusun abstrak, bagian
pertama yang harus ditulis adalah latar belakang. Latar belakang yang dituliskan
di sini adalah menuliskan beberapa informasi latar belakang yang penting yang
mendasari pelaksanaan penelitian secara singkat. Informasi yang melatarbelakangi
penelitian harus cukup selektif agar penulisan tidak terjebak dalam pemaparan
yang berpanjang panjang. Tuliskan informasi latar belakang yang dianggap
penting dan perJu dituliskan serta mendukung pentingnya penelitian tersebut
dilakukan.
Informasi lain yang harus dituliskan dalam abstrak adalah metode dan
hasil penelitian. Tuliskan metode penelitian dengan singkat dan jelas, demikian
pula hasil penelitian yang paling penting dan utama. Bagian terakhir dalam
penyusunan abstrak adalah penulisan simpulan dan rekomendasi.
17
Abstrak
Tutorial merupakan bagian integral dari sistem pendidikan jarak jauh. Universitas
Terbuka (UT) telah mengembangkan dan menawarkan berbagai modus tutorial melalui
berbagai media. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, UT
juga menawarkan tutorial online melalui Internet. Makalah ini melaporkan hasil
penelitian yang dilakukan untuk melihat korelasi antara partisipasi mahasiswa dalam
tutorial on/ine dengan hasil belajar mereka. Berdasarkan data dari 1000 mahasiswa
dalam 160 mata kuliah tutorial online selama dua semester, hasil analisis data
menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam
tutorial on/ine dengan tingkat hasil belajar mereka.
Pada contoh tersebut, apabila dibaca dengan cermat kalimat pertama dan
kedua merupakan latar belakang dari penelitian yang dilakukan, sedangkan
berikutnya dipaparkan tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian, diikuti dengan
metodologi yang digunakan dalam penelitian. Kalimat berikutnya adalah
penjelasan tentang hasil penelitian dan diakhiri dengan simpulan. Perlu
diperhatikan bahwa jumlah kata pada contoh abstrak di atas hanya 89 kata, namun
telah secara komprehensif menggambarkan keseluruhan isi karya ilrniah.
Menuliskan sesuatu secara singkat, tetapi jelas pada umumnya sulit untuk
dilakukan. Dalam menulis abstrak, penulis kerap kali mengalami abstrak yang
ditulisnya masih terlalu panjang. Jika hal ini terjadi maka penulis harus membaca
kembali abstraknya dengan cermat kemudian mengurangi hal-hal yang tidak
begitu penting. Walaupun demikian, perlu diperhatikan agar pengurangan tersebut
tidak mengurangi kepentingan.
18
dapat dikurangi adalah latar belakang. Kemudian, dapat pula dilakukan penyatuan
antara tujuan dan metode penelitian yang digunakan. Pada bagian terakhir
simpulan dan rekomendasi juga dapat dipadatkan dalam satu atau dua kalimat
saja. Salah satu proses memperpendek abstrak dapat dilakukan dengan cara
menyatukan metode serta mengintegrasikan simpulan dan rekomendasi.
Contoh abstrak di atas merupakan abstrak yang sudah sangat pendek.
Kegiatan belajar mahasiswa pada sistem belajar jarak jauh (SBJJ) dilakukan secara
rnandiri oleh mahasiswa di tempat mereka masing-masing. lnstitusi penyelenggara dalam
hal ini berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan layanan bantuan belajar sesuai
kebutuhan rnahasiswa. Dengan demikian, layanan bantuan belajar yang pada sistem SPJJ
merupakan bagian integral dari keseluruhan sistern yang tidak dapat ditinggalkan agar
jarak antara kegiatan mengajar (teaching act) dengan belajar (learning act) atau
transactional distance pada proses pernbelajaran dapat dijembatani. Universitas Terbuka
(UT) telah menyelenggarakan SPJJ selama 20 tahun. Selama kurun waktu tersebut,
berbagai model dan format layanan bantuan belajar telah dikernbangkan, diujicobakan
dan ditawarkan kepada mahasiswa, di antaranya layanan tutorial. Modus tutorial yang
ditawarkan UT meliputi tutorial tatap muka dan tutorial jarak jauh melalui pemanfaatan
berbagai media, seperti surat-menyurat, radio, televisi, telepon, dan fox. Seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta jaringan infrastrukturnya di
Indonesia, sejak tahun 1997 UT juga menyediakan layanan tutonal jarak jauh melalui
Internet atau tutorial online. Penelitian yang dilaporkan pada tulisan ini ditujukan untuk
rnelihat efektivitas tutorial online terhadap upaya untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa. Secara spesifik makalah ini melaporkan hasil penelitian yang dilakukan untuk
melihat korelasi antara partisipasi mahasiswa dalam tutorial online dengan hasil belajar
mereka. Data dikumpulkan dari 1000 mahasiswa dalam 160 mata kuliah tutorial online
selama dua semester, yaitu semester 2002.1 dan 2002.2. Data dianalisis dengan uji t dan
hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat partisipasi
19
rnahasiswa dalam tutorial on line dengan tingkat hasil belajar mereka. Berdasarkan hasil
ini, penulis merekomendasikan bahwa kegiatan tutorial online perlu terus diakukan.
Tutorial rnerupakan bagian integral dari sistem pendidikan jarak jauh Kegiatan belajar
mahasiswa pada sistem belajar jarak jauh (SBJJ) dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa di tempat mereka masing masing. Institusi penyelenggara dalam hal ini
berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan layanan bantuan belajar sesuai
kebutuhan mahasiswa. Dengan demikian, layanan bantuan belajar yang pada sistem SPJJ
merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem yang tidak dapat ditinggalkanagar
jarak antara kegiatan mengajar (teaching act) dengan belajar (learning act) atau
transactional distance pada proses pembelajaran dapat dijembatani. Universitas Terbllka
(UT) telah menyelenggarakan SPJJ selama, 20 tahun. Selama kurun waktu tertentu,
berbagai model dan format layanan bantuan belajar telah di mengembangkan,
dimengujicobakan dan dimenawarkan kepada mahasiswa, di antaranya berbagai layanan
tutorial. Modus tutorial yang ditawarkan UT meliputi tlutorial tatap muka dan tutorial
jarak jauh melalui pemanfaatan melaluli berbagai media seperti surat menyurat, radio,
televisi, telepon, dan fax. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi serta jaringan infrastrukturnya di Indonesia, sejak tahun 1997 UT juga
menyediakan layanan tutorial jarak jauh melalui Internet atau tutorial online melalui
Internet. Penelitian yang dilaporkan pada tulisan ini tujukan untuk melihat efektivitas
tutorial online terhadap upaya untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Secara
20
spesifik makalah ini melaporkan hasil penelitian yang dilakllkan untuk melihat korelasi
antara partisipasi mahasiswa dalam tutorial online sengan hasil belajar mereka.
Berdasarkan data dikumpulkan dari 1000 mahasiswa dalam 160 mata kuliah tutorial
online selama dua semester, yaitu semester 2002.1 dan 2002.2. Data dianalisis sengan uji
t dan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat
partisipasi mahasiswa dalam tuterial online dengan tingkat hasil belajar mereka.
Berdasarkan hasil ini, penulis merekomendasikan bahwa kegiatan tuterial online perlu
terus dilakukan.
Tutorial merupakan bagian integral dari sistem pendidikan jarak. Universitas Terbuka
(UT) telah mengembangkan, mengujicobakan dan menawarkan berbagai layanan tutorial
melalui berbagai media. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi UT juga menyediakan tutorial on line melalui Internet. Makalah ini melaporkan
basil penelitian yang dilakukan untuk melihat korelasi antara partisipasi mahasiswa dalam
tutorial on line dengan hasil belajar mereka. Berdasarkan data dari 1000 mahasiswa
dalam 160 mata kuliah tutorial on line selama dua semester, hasil analisis data
menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam
tutorial online dengan tingkat hasil belajar mereka
21
D. Menyusun Proposal
1. Pengertian
22
b. Bila ingin memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial
sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan
orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna
tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut,
mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi, menurut
penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut
penelitian kualittaif. Sebagai contoh ada 99 orang menyatakan bahwa A
adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Menurut
penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya
sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak suami
mencium istri, maka malah tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura.
Data untuk mencari makna dati setiap perbuatan tersebut hanya cocok
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendlam,
observasi berperan serta dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulsn data
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan
apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded
research. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya
melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang
mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan
antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan
23
pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka
akan menjadi tesis atau teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan
data secara triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data
tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain),
maka kepatian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode
kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh. Ibarat
mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum ditemukan siapa
provokator yang dimaksud maka penelitian belum dinyatakan selesai.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan
masyarakat tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat
yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga
bisa dilakukan di bidang pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja
mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatan secara terus
menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan
berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.
Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial tertentu dari situasi sosial
yang tunggal, sampai masyarakat yang kompleks. Situasi sosial ditunjukkan pada
gambar 8.1, dan scope penelitian digambarkan seperti gambar 8.2 berikut.
24
Place/tempat
Social
situation
Actor/orang Activity/aktivitas
Inti dari situasi sosial adalah orang-orang (actor) yang melakukan aktivitas
pada tempat/lokasi (space) tertentu.
25
3. Komponen dan Sistematika Proposal
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Keranga Berfikir
C. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penilaian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG PERLUKAN
26
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang
terjadi pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak
ada penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini,
peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas.
Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu
penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini
perlu diteliti.
b. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek
yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang
tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
c. Batasan Masalah
27
mana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta
bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan
masalah penelitian.
d. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang
akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan
supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu
perlu dirumuskan secara spesifik.
e. Tujuan Penelitian
28
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis),
dan penyusunan instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang,
pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya. Di sini
juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang
ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan
tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka
jumlah teori yang akan dikemukakan juga ada lima.
b. Kerangka Berfikir
c. Hipotesis
29
III. Prosedur Penelitian
a. Metode
c. Instrumen Penelitian
30
e. Teknik Analisis Data
b. Jadwal Penelitian
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan
pendukungnya, tingkat risiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan
tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada
umumnya 60% untuk tenaga, dan 40% persen untuk penunjang seperti bahan,
31
transpor, sewa alat-alat komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan
secara rinci.
32
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
II. STUDI KEPUSTAKAAN
A. ...........................................................................
B. ...........................................................................
C. ...........................................................................
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode dan alasan menggunakan metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penilaian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
IV. Organisasi dan Jadwal Penelitian
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. Biaya yang diperlukan
33
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari sudi
pendahuluan, dokumentasi, laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang
dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika. Penelitian
juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat
berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan.
Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada
potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi
dalam latar belakang masalah ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan,
mengapa perlu dilakukan penelitian.
b. Fokus Penelitian
34
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang
yang dipandang ahli. Fokus dalam penlitian ini juga masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah peneliti di lapangan.
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
35
e. Manfaat Penelitian
f. Studi Kepustakaan
36
III. Metode Penelitian
Dalam hal ini yang pelu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pada umummnya alasan menggunakan
metode kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis,
dan penuh makna.
b. Tempat Penelitian
c. Instrumen Penelitian
Yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim
peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen
penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan
menggunakan instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan
pada bagian ini.
37
f. Teknik Analisis Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan
dilakukan. Uji keabsahan meliputi kredibilitas data, uji depenabilitas (reliabilitas)
data, uji transferbilitas, atau uji komfirmabilitas. Namun yang utama adalah uji
kredebilitas data.
b. Jadwal Penelitian
38
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan proposal
2 Diskusi proposal
3 Memasuki lapangan, grand tour dan
miniatour question, analisis domain
4 Menentukan fokus, minitour question,
analisis taksonomi
5 Tahap selection, structural question, analisis
komponensial
6 Menentukan tema, analisis tema
7 Uji keabsahan data
8 Membuat draf laporan penelitian
9 Diskusi draf laporan penelitian
10 Penyempurnaan laporan
39
Daftar Pustaka
Rosdakarya.
40