Of
Learning
Experiences
Pendekatan Saintifik
Fakta
Konsep
Prinsip
(Organisasi
Pengalaman Belajar)
G. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it
Prosedur
untuk Melakukannya)
Langkah Kedua, Testing of Experimental Units
Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating
Langkah Keempat Developing a Framework
Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New
Unit
Kesulitan Siswa yang cenderung takut salah mengucapkan beberapa kosa kata dalam
Bahasa Inggris. Hal itu menyebabkan beberapa siswa tersebut hanya tediam pada
3. Kondisi kelas yang terlalu padat (siswa ynga terlalu banyak) cenderung membuat
guru kesulitan memberikan perhatian terhadap keseluruhan murid. Dimana Murid
juga takut mengungkapkan keadaan dirinya atau apa yang sedang ia alami.
4. Persepsi Siswa tentang belajar adalah tidak melakukan kesalahan sama sekali.
Sehingga jika terdapat siswa yang salah mengucapkan kosa kata Bahasa Inggris,
maka siswa tersebut menjadi bahan ejekan temannya.
B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok-Pokok)
Berdasarkan masalah dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris yang telah di diagnosis
kebutuhan belajar pada anak maka, dihadirrkan formulasi tujuan-tujuan umum yang dikhususkan
berdasarkan
Teaching Leaming Unit. Namun demikian tidak semua tujuan khusus tersebut dapat tercapai oleh
masing-masing imit/indicator. Berikut ini merupakan salah satu kurikulum yang sadur dari
kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA 2014
Nama Sekolah
: SD CENDEKIA MAKASSAR
Bidang Studi
Kelas/Semester
: VI/II
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
mempraktikannya secara langsung dengan melakukan percakapan dengan antar guru dan siswa
atau siswa dan siswa. Yang kemudian diakhiri dengan membuat cerita bergambar seputar
kesehatan dengan tetap memperhatikan Grammar.
E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman Belajar)
Pengalaman belajar disusun dengan maksud terjadi interaksi antara siswa dan materi
pelajaran. Pengalaman ini hadir ketika siswa mampu melakukan percakapan dengan siswa atau
gurunya dengan tetap memperhatikan gambar serta berpantomim tentang sakit yang dialaminya
(sesuai dengan materi tentang Healthy) dengan menggunakan bahasa Inggris. Sehingga, setiap
materi memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar siswa dimanapun ia berada.
F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi Pengalaman Belajar)
Kegiatan belajar siswa diarahkan dari induktif (menyatakan rasa sakit) kegeneralisasi dan
abstraksi (materi tentang Kesehatan/Healthty) serta difokuskan pada pengembangan ide-ide
utama, langkah-langkah pembelajaran perolehan konsep dan prilaku yang baik. Yaitu sebagai
berikut:
1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada
siswa secara bergantian whats the matter with you?. Untuk menjawab siswa harus
melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru
stomachache (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru
menyiapkan gambar yang berbeda-beda kemudian dibuat percakapan.
Contoh :
Siswa A
: Whats the matter with you?
Siswa B
: I have a Headache
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran
mereka.
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan
Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.
Aktivitas
Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru
Ranah Kompetensi
percakapan
antara
siswa
lainnya.
Kemudian
simpatik)
3.
mempraktekkannya
Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
4.
Kognitif
Psikomotorik
bergambar dengan menggunakan Stick-Man.
Prosedur Pengembangan Kurikulum 2013 Menurut Hilda Taba
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD Cendekia Makassar
Tema/Bidang Studi
Kelas/Semester
: VI/II
Tanggal
: 20 April 2015
Judul
Materi
Standar Kompetensi
:
:
:
membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
Kompetensi Dasar
(Grammar)
Siswa mampu membuat percakapan seputar masalah
Indikator
Alokasi Waktu
Prosedur Aktivitas
:
:
man
1 x 35 menit
A. Alpha Zone
:
1. Salam Pembuka
2. Ice Breaking
a. Siswa dibentuk dalam 2-3 kelompok
b. Siswa ditunjukkan beberapa gambar-gambar orang sakit gigi, sakit telinga, pinggang,
perut , mata, kepala, flu, dan sakit batuk,
c. Guru menyebutkan dalam bahasa Inggris keterangan gambar-ga,bar tersebut.
d. Setelah yakin bahwa siswa telah menguasai kosa kata tersebut, gambar-gambar
ditebarkan dilantai dengan maksud saat guru mengatakan toothache, Siswa akan
mencari gambar di lantai, kemudian menginjaknya.
e. Demikian dengan kosa kata yang lain
B. Scene Setting
:
1. Guru Berpantomim seolah-olah sedang sakit gigi, yang kemudian menyuruh siswa
bertanya whats matter with you?. Kemudian Guru menjawab I have toothache
2. Guru meminta siswa lain mengulangi kata-kata tersebut,
3. Dilanjutkan lagi dengan berpantomim dengan kosa kata lain seperti sakit kepala, sakit
mata, dan lain-lain.
Aktivitas
A. Pertemuan Pertama
1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada
siswa secara bergantian whats the matter with you?. Untuk menjawab siswa harus
melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru
stomachache (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru
menyiapkan gambar dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-beda
kemudian dibuat percakapan dan dipraktekkan.
Contoh :
Siswa A
: Whats the matter with you?
Siswa B
: I have a Headache
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran
mereka.
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan
Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.
Whats the Matter
wit you?
I have a
toothache
menderita sakit
Aktivitas
Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru
Ranah Kompetensi
Psikomotorik dan
Dalam hal ini, guru menyiapkan gambar yang berbeda-beda Afektif (Komunikatif,
dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-
Interaktif, dan
simpatik)
3.
4.
Kognitif
Psikomotorik
bergambar dengan menggunakan Stick-Man.
Skala Penilaian
No
1.
2.
3.
Indikator Aktivitas
Indikator Penilaian
Menjawab pertanyaan guru Benar semua : 100
secara lisan disesuaikan melihat Benar 7 - 9
: 85
: 75
Benar 5 6
Benar 1 4
: tidak tuntas
Melakukan percakapan tentang Benar semua Bertanya dan menjawab
: 100
macam-macam penyakit
: 85
: 75
Benar 4
: 85
Benar 3
: 75
man
: Tidak tuntas
Khaerun
Nisaa
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Cendekia Makassar
lainnya. Produk dari langkah-langkah ini adalah dokumen kurikulum yang siap untuk
diimplementasikan dan diidentifikasikan).
5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New Unit
Pengembangan kurikulum ini harus disetujui oleh Guru kelas/Wali kelas dan Guru bidang
Studi tersebut serta di sahkan oleh kepala Sekolah. Tanggung jawab ini dibebankan pada
Administrator Sekolah SD Cendekia Makassar. Pengambilan kebijakan ini harus tetap
memperhatikan berbagai masalah yang muncul
melaksanakan kurikulum di kelasnya, penyediaan fasilitas pendukung yang memadai, alat atau
bahan yang diperlukan dan biaya yang tersedia, semuanya perlu mendapat perhatian dalam
penerapan kurikulum agar tercapai hasil optimal.