Anda di halaman 1dari 69

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

Disusun oleh:

Tim Gugus Kendali Mutu

Program Studi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB 1. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN PENDIDIKAN KUANTITATIF ........................... 3
BAB 2. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN PENDIDIKAN KUALITATIF ............................ 11
BAB 3. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................................. 18
BAB 4. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN NON PENDIDIKAN ........................................... 29
BAB 5. KAIDAH PENULISAN SKRIPSI .................................................................................. 35
BAB 6. PENGUTIPAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 54
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 55
Lampiran 1. Format Sampul Skripsi ......................................................................................... 55
Lampiran 2. Format Halaman Judul Skripsi ............................................................................. 56
Lampiran 3. Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................. 57
Lampiran 4. Lembar Pengesahan Penguji Skripsi .................................................................... 58
Lampiran 5. Format Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ........................................................... 59
Lampiran 6. Format Abstrak/Abstract pada Skripsi................................................................. 60
Lampiran 7. Contoh Abstract pada Skripsi ............................................................................... 61
Lampiran 8. Format Abstract pada Skripsi .............................................................................. 62
Lampiran 10. Format Daftar Isi pada Skripsi ............................................................................ 65
Lampiran 11. Format Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran pada Skripsi ................ 67
Lampiran 12. Format Riwayat Hidup Pada Skripsi .................................................................. 68

2
BAB 1. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN PENDIDIKAN KUANTITATIF

Sistematika Penulisan Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif


Skripsi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah penelitian eksperimen di dalam kelas, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan penelitian dengan pendekatan kuantitatif lainnya. Sistematika skripsi
hasil penelitian kuantitatif dibagi tiga bagian,yaitu bagian awal,bagian akhir dan bagian akhir.
Masing-masing bagian dapat dirinci dan dijelaskan dalam uraian berikut.

Bagian Awal
Struktur penulisan skripsi penelitian kuantitatif pada bagian awal yaitu:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Motto dan Persembahan
6. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
7. Halaman Pernyataan Uji Kemiripan
8. Abstrak
9. Abstract
10. Kata pengantar
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar
14. Daftar Lampiran

Bagian utama skripsi hasil penelitian kuatitatif meliputi hal-hal sebagai berikut
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian

3
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 (Teori 1)
2.1.2 (Teori 2)
2.1.3 dst
2.2 Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian (jika diperlukan)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu (jika diperlukan)
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian (Khusus PTK)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Bagian Akhir
Bagian akhir pada skripsi laporan penelitian kuatitatif antara lain:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
3. Daftar Riwayat Hidup

4
Penjelasan Isi Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir
Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup halaman seperti dijelaskan diatas. Halaman Pengesahan adalah
halaman berisi pengesahan oleh ketua jurusan dan juga dekan FKIP Universitas Bengkulu.
Halaman persetujuan berisi mengenai persetujuan pembimbing dan penguji. Halaman
pengesahan dan halaman persetujuan di print menggunakan kertas berlatar belakang logo
Universitas Bengkulu dengan huruf timbul. Kedua halaman ini tidak terdapat logo jelas
seperti pada sampul.

Isi Bagian Inti


Bagian inti penulisan skripsi hasil penelitian kuatitatif adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1. Latar belakang masalah dalam skripsi hampir sama dengan yang terdapat dalam usulan
penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas. Sebab itu pada latar belakang skripsi juga
ada identifikasi masalah, keaslian penelitian, dan hasil yang diharapkan. Latar belakang ini
bertujuan untuk menguraikan permasalahan yang dihadapi dengan beberapa metode,
biasanya diuraikan dari permasalahan luas ke permasalahan yang lebih khusus. Identifikasi
masalah dapat diambil dari terjadinya gap antara teori dan kenyataan yang ada.
2. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah berisi mengenai jangkauan dan Batasan
penelitian yang dilakukan. Subbab ini bertujuan agar penelitian tidak meluas ke bagian-
bagian yang lain. Peneliti harus dapat membatasi penelitian yang dilakukan dengan
pertimbangan secara ilmiah.
3. Rumusan masalah skripsi dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah sebaiknya
spesifik, terukur dan menggambarkan fokus penelitian. Rumusan masalah ini nantinya
yang akan dijawab oleh hasil penelitian dan disimpulkan di bagian simpulan.
4. Tujuan penelitian diuraikan sesuai rumusan masalah yang ada. Kedua bagian ini biasanya
saling berhubungan.
5. Manfaat hasil penelitian hendaknya diuraikan sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Manfaat hasil penelitian diformulasikan manfaat praktis dan manfaat teoritis.

5
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Isi kajian pustaka pada skripsi hampir sama dengan yang dikemukan pada usulan
penelitian, dan mungkin telah diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang
dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.
2. Landasan teori skripsi juga tidak berbeda dengan yang disajikan pada usulan penelitian dan
mungkin telah diperluas dan disempurnakan.
3. Penelitian yang Relevan berisi mengenai penelitian-penelitian terdahulu (bisa dari skripsi,
tesis, maupun artikel jurnal) yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Subbab ini menjabarkan nama peneliti, judul peneliti dan pernyataan relevan di bagian
mana dengan penelitian yang sedang dilakukan. Tidak perlu mencantumkan hasil dari
skripsi, tesis atau artikel jurnal yang diambil di subbab ini.
4. Kerangka Berpikir berisi mengenai bagan bagaimana peneliti berpikir dari adanya latar
belakang masalah hingga munculnya solusi untuk permasalahan itu. Dalam bagian ini, juga
dapat ditambahkan paragraf sedikit penjelasan mengenai alur berpikir peneliti.
5. Hipotesis (jika ada) berisi uraian singkat yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan hampir sama dengan yang sudah dipaparkan pada usulan penelitian.

BAB III Metode penelitian


Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian (research design) ialah rencana, struktur, dan
strategi penyusunan apa yang akan ditemukan dan usaha mengontrol varian (penyimpangan-
penyimpangan). Rancangan merupakan skema dari kegiatan yang akan dilakukan (program
penelitian) yang meliputi penggarisan tentang apa yang akan di perbuat dengan hipotesis yang
diajukan (jika ada) dan analisis apa yang akan dipakai terhadap data yang telah dikumpulkan.
Struktur penelitian merupakan penjabaran dari rencana yang sudah dibuat yang menjelaskan
ubahan-ubahan yang digunakan dan kaitannya. Sedangkan strategi menyangkut dengan metode
apa yang akan dipakai untuk menggumpukandan menganalisis data.
Pada umumnya desain penelitian kuantitatif dibedakan atas desain yang bersifat eksperimen
dan desain yang non eksperimen. Kedua model atau desain ini dapat dimodifikasikan sehingga

6
diperoleh berbagai bentuk desain penelitian. Dalam penelitian eksprerimental, rancangan
penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk menggendalikan
variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu
mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian non-eksperimental, bahasan dalam subbag rancangan penelitian berisi
penjelasan tentangjenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah
penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survey, penelitian historis, korelasional atau
komparasi kausal. Disamping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang
dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Populasi dan Sampel


Populasi ialah sejumlah kasus yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Populasi bisa merupakan
sekumpulan orang, benda, atau kejadian(peristiwa). Penentuan populasi bergantung kepada apa
yang ingin dicari dan ditemukan oleh seorang peneliti. Pendefinisian populasi hendaknya
mencakup tiga unsur, yaitu: (1) content, (2) extent dan (3) time (Nachmias,1981:419). Content
menunjukkan apa atau siapa yang akan dijadikan populasi. Extent menyatakan sampai seberapa
jauh seorang peneliti akan mengkajinya, dan time menjelaskan bagaimana populasi itu diamati.
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan menggambil
sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota
populasi akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian
eksperimental. Dalam survey sumberdata lazim disebut responden dan dalam penelitian kuantitatif
disebut informan atau subjek tergantung pada cara penggambilan datanya.
Hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (1) identifikasi dan batasan-
batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (2) prosedur dan teknik penggambilan sampel,
serta (3) besarnya sampel.
Dalam menentukan populasi dan mendefinisikannya hendaknya diperhatikan juga apa
yang disebut external validity, yaitu pengaruh-pengaruh yang datang dari luar yang menyebatkan
subjek (objek) yang akan diamati mungkin dapat disalahtafsirkan. Hal yang harus dilakukan
sebelum menentukan teknik penggambilan sampel, yakni menentukan ukuan besar kecilnya
sampel yang diambil. Dalam hal ini perlu diingat bahwa hasil penelitian tidak ditentukan oleh
berapa persen sampel yang diambil, melainkan oleh karakteristik sampel yang diambil. Sampel

7
yang baik adalah yang mewakili secara karakteristik populasi. Prinsip ini hendaknya dipegang oleh
seorang peneliti, yaitu makin besar jumlah sampel yang diambil hasilnya akan lebih baik.

Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang di
teliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrument, pengumpul atau
pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah
instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi
isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk
melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.

Teknik Pengumpulan Data


Hendaknya dibedakan anatra teknik pengumpulan data dengan teknik penelitian (prosedur
penelitian). Teknik pengumpulan data mengacu kepada instrumen yang digunakan, sedangkan
teknik penelitian menyangkut desain penelitian. Dalam bagian ini, peneliti harus menjabarkan satu
per satu teknik yang digunakan dalam mendapatkan data penelitian.
Cara terbaik untuk menentukan teknik yang tepat ialah membuat suatu rencana yang tepat
tentang (1) jenis data yang diinginkan atau diperlukan, dan berapa banyak data, (2) dimana data
tersebut diperoleh, (3) bagaimana cara menggumpulkannya dan mencatatnya, dan (4) kapan
sebaiknya data tersebut dikumpulkan.

Teknik Analisis Data


Cara menganalisis data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika dan dapat pula
tidak menggunakan statistika, melainkan menggunakan logika atau penalaran yang di dukung oleh
fakta, pendapat atau hasil penelitian terdahulu. Dalam uraian batang tubuh skripsi ini yang akan di
bicarakan adalah analisis statistika, baik yang bersifat deskripsi maupun yang bersifat inferensial
induktif. Kedua kelompok statistiska ini terdiri dari bermacam-macam teknik pula. Penggunaan
stastiska ditentukan oleh jenis data (deskrit atau kontiyu) dan tingkat pengukurannya (nominal,
ordinal, interval, atau rasio).

8
Data nominal dapat dianalisis dengan menggunakan grafik, diagram, mode, frekuensi,
persentase, chi-kuadrat, v-craemer dan sebagainya. Untuk data ordinal dapat di pakai (selain yang
digunakan untuk data nominal) antara lain seperti histogram, median, tes tanda, tes wilcoxen, tes
medain, korelasi tingkat spearman, analisis varian, koefisien kecocokan kendal, q metodologi dan
sebagainya. Sedangkan data interval dan rasio selain yang disebutkan, juga dapat digunakan garfik
garis, korelasi, tes, analisis varian, analisis regresi, dan sebagainya. Uraian mengenai analisis data
hendaknya dikemukakan secara jelas dan bila dianggap perlu cantumkan juga rumus-rumus atau
formula yang digunakan.
Untuk menguji tingkat hubungan (menguji hipotesis) dapat dipergunakan Chi Kuadrat atau
model lainnya. Demikian juga halnya bila seorang peneliti (mahasiswa)akan menggunakan teknik
korelasi supaya mencantumkan rumus serta alasan-alasannya, misal uji-linearitas, uji-normalitas
dan sebagainya.

Indikator Keberhasilan Penelitian (Khusus PTK)


Bagian ini berisi mengenai indikator yang digunakan sebagai acuan apakah PTK yang dilakukan
sudah berhasil atau belum. Indikator ini dirumuskan diawal, agar peneliti mengerti kapan siklus
PTK harus dihentikan karena ketercapaian indikator keberhasilan inio.

BAB IV Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian berisi pemaparan deskripsi data dan pembahasan. Hasil penelitian yang
didapatkan kemudian dibahas. Kedua bagian ini menjadi satu dan tidak terpisah. Pembahasan atas
hasil penelitian berupa temuan penelitian memiliki arti penting bagi keseluruhan kegiatan
penelitian. Tujuan pembahasan adalah menjawab masalah-masalah penelitian (menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian tercapai), menafsirkan temuan-temuan penelitian, mengintergrasikan
temuan-temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, memodifikasi teori
yang ada atau menyusun teori baru, dan menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian,
termasuk keterbatasan-keterbatasan penelitian. Dalam bagian ini juga ditambahkan penelitian
terdahulu yang mempunyai kesamaan hasil (relevan) untuk mendukung hasil penelitian yang
didapatkan. Pada Bab ini, peneliti dapat menjabarkan hasil penelitian dan pembahasannya dengan
menguraikan setiap rumusan masalah atau dapat juga berdasarkan desain penelitian yang telah
disusun di awal.

9
BAB V Penutup
Dalam bab penutup skripsi di muat dua hal, yaitu simpulan dan saran. Isi simpulan
penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Simpulan penelitian terkait secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang
mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan.
Saran yang diajukan hendaknya bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan
hasil penelitian. Saran hendaknya berisi implikasi-implikasi yang relevan dengan konteks
penelitian.

Bagian akhir skripsi hasil penelitian kuantitatif


Isi bagian akhir skripsi adalah daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
Lampiran yang dibutuhkan adalah yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.
Misal Surat Izin, Surat Keterangan Selesai Penelitian, Data Mentah, Instrumen Penelitian,
Dokumentasi Penelitian dan hal-hal lain yang dianggap mendukung penelitian tersebut.

10
BAB 2. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN PENDIDIKAN KUALITATIF

Sistematika Penulisan Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif


Laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki
fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek eveluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan
penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi
maksud yang tercermin dalam fokus penelitian.
Gaya penulisan laporan kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya penulisan dapat
bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan gaya formal
memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-aspek yang dianggap
penting dipaparkan beserta contoh-contoh dan data. Laporan bergaya informal, misalnya berisi
paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan simpulan
Sistematika skripsi hasil penelitian kualitatif pada dasarnya terdiri tiga bagian uama, yakni:
bagian awal, bagian inti, bagian akhir.

Bagian Awal Skripsi Kualitatif.


Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Motto dan Persembahan
6. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
7. Halaman Pernyataan Uji Kemiripan
8. Abstrak
9. Abstract
10. Kata pengantar
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar

11
14. Daftar Lampiran

Bagian Inti Skripsi Kualitatif


Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan format seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Fokus Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori 1
2.1.2 Teori 2
2.1.3 dst
2.3 Penelitian yang Relevan
2.4 Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Kehadiran Peneliti
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Sumber Data
3.5 Prosedur Penggumpulan data
3.6 Analisa Data
3.7 Pengecekan keabsahan temuan
3.8 Tahap-tahap penelitian

12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Bagian Akhir Skripsi Kulaitatif


Pada bagian akhir ini memuat;
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
3. Riwayat Hidup

Bagian Awal Skripsi Hasil penelitian Kualitatif


Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal skripsi hasil penelitian kualitatif sama dengan
isi bagian awal skripsi hasil penelitian kuantitatif. Periksa uraian bagian awal skripsi hasil
penelitian kuantitatif.

Isi Bagian Inti


Bagian inti penulisan skripsi hasil penelitian kuatitatif adalah sebagai berikut
Bab I dan Bab II
Penjelasan mengenai BAB I dan BAB II sama seperti pada penjelasan penelitian kuantitatif
sebelumnya. Hal yang membedakan adanya fokus masalah pada penelitian kualitatif. Bagian ini
berisi penjelasan mengenai permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian kualitatif ini.

Bab III Metode Penelitian


Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional
yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, situs penelitian, sumber data,
prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
perhatikan uraian berikut.

13
Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang di gunakan adalah
pendekatan kualitatif dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa penekatan ini digunakan.
Selain itu juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna
suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etno-metodologis, atau
kritik seni (hermeneutik). Penelitian juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan
apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaksi, ekologis, partisipatoris, penelitian
tindakan atau penelitian kelas.

Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu di sebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan yang lain, tetapi fungsinya
terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu kehadiran peneliti
dilapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan
secar eksplisit dalam lapangan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan
penuh, pengamat partisipan, atau pangamat penuh. Di samping juga perlu disebutkan apakah
kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.

Sumber Data dan Data


Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan
keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristinya, siapa yang dijadikan subjek dan informan peneliti, bagaimana ciri-ciri subjek dan
informan itu dan bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data
dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).
Istilah penggambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh
kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan penggambilan sampel adalah untuk mendapatkan
informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan
sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan dan waktu.
Data dalam penelitian kualitatif dapat berupa transkrip wawancara, foto, video, naskah dan
lain-lain yang relevan. Data penelitian harus benar-benar valid diperoleh dengan cara ilmiah. Data
yang dianalisasi harus dilakukan validasi.

14
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi
partisipan, wawancara mendalam atau dokumentasi. Dalam prosedur pengumpulan data dijelaskan
langkah-langkah yang secara teknis digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang
relevan dengantujuan penelitian dan sesuai dengan alat pengumpul data (instrumen) yang
digunakan.

Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis
transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat
menyajikan temuannya. Analisis ini meibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan
isikripsi data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, serta penentuan apa yang
dilaporkan.
Dalam penelitian kulitatif, analisis data dilakukan selam dan setelah pengumpulan data,
denganteknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial dan
analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan satistik nonparametrik, logika, etika atau
estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misanya
matriks dan logika.

Pengecekan Keabsahan Temuan


Bagian ini memuat uraian tentang usaha-uaha peneliti untuk memperoleh keabsahan
tumuannya. Agar diperoleh temuan dan interprestasi yang sah maka perlu diteliti kredibilitasnya
dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang
mendalam, trianguulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti teori), pembahasan
sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan penecekan anggota. Selanjutnya
perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransper ke latar lain (transferability),
ketergantungan pada konteksnya (dependability) dan dapat tidaknya dikompirmasikan kepada
sumbernya (confirmability)

15
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada Bab ini, hasil temuan yang didapatkan kemudian langsung dibahas. Tidak ada Batasan
subbab antara hasil dan pembahasan. Bab IV memuat uraian tentang data dan temuan penelitian
yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab III. Uraian
ini terdiri atas paparan data yang di sajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang
terjadi) dan/atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya
berasal dari dokumen, foto, rekaman video dan hasi pengukuran).
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola,kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan/teori yang diungkap dari lapangan. Hasil penelitian dan
pembahasan sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri.
Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto atau
bentuk lain dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah
mengikuti uraian. Pada alenia pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian
dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif,
kuantitatif atau secara statistis. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan
hasil penelitian terdahulu yang sejenis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pembahasan adalah;
(1) Analisis data harus dipaparkan dibagian hasil, tanpa analisis data, pembahasan akan
meloncat-loncat
(2) Jangan mengulang atau merumuskan kembali hal-hal yang telah dikemukakan. Diskusikan
hasil penelitian dan jangan hanya melaporkannya
(3) Bila terdapat kekurangan pada cara pengumpulan data, akui sebagai keterbatasan, tidak
perlu membela diri dengan meminta maaf, keterbatasan perlu diungkapkan apabila
mempengaruhi simpulan hasil studi.
(4) Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut harus singkat, jangan meromendasi penelitian
lebih lanjut, bila hal itu dapat anda jawab sendiri melalui studi anda
(5) Hindari hal-hal yang terlalu mendetail dan berpikirlah ke kerangka yang lebih luas dalam
menginterprestasikan hasil studi, dalam konteks teori yang ada sekarang.

16
Bab V Penutup
Penutup memuat temuan pokok atau simpulan dan saran-saran yang diajukan. Dalam
penelitian kualitatif, temuan pokok atau simpulan harus menunjukkan ‘makna’ temuan-temuan
tersebut. Simpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah. Simpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan
kepada para peneliti dalam bidang sejenis,yang ingin melanjukan atau memperkembangkan pihak
lain yang terkait.

Bagian Akhir Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif


Isi bagian akhir skripsi hasil penelitian kualitatif adalah daftar pustaka, pernyataan keaslian
tulisan, lampiran-lampiran dan riwayat hidup. Penjelasan mengenai bagian akhir ini sama dengan
uraian tentang bagian akhir skripsi hasil penelitian kuantitatif. Periksa uraian tentang bagian akhir
ini pada penjelasan bagian akhir skripsi hasil penelitian kuantitatif

17
BAB 3. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Skripsi pengembangan berisi aktivitas yang menghasilkan rancangan suatu produk yang
dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Misalnya, pengembangan produk
teknologi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran. Kegiatan pegembangan
tersebut ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-
temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi yang ditulis berdasarkan hasil kerja
pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
Skripsi yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan pegembangan terdiri atas dua bagian,
yaitu:
Bagian I : Memuat kajian analisis pengembangan produk. Kajian analitis ini dituangkan dalam 5
bab seperti terlihat pada format sistematika penulisan skripsi hasil penelitian dan
pengembangan di bawah ini.
Bagian II : Memuat produk yang dihasilkan dari kegiatan pengembangan seperti telah
dispesifikasikan dalam bagian I.
Bagian I dan II disusun dalam naskah terpisah, sedangkan penjilitannya dapat disatukan.

Sistematika Penulisan Skripsi Hasil Penelitian dan Pengembangan


Sistematika penulisan skripsi Penelitian dan Pengembangan pada dasarnya terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir
Bagian awal skripsi hasil penelitian dan pengembangan
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Motto dan Persembahan
6. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
7. Halaman Pernyataan Uji Kemiripan
8. Abstrak
9. Abstract
10. Kata pengantar

18
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar
14. Daftar Lampiran

Bagian inti skripsi hasil penelitian dan pengembangan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pengembangan
1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.5 Pentingnya Pengembangan
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.6.1 Asumsi Pengembangan
1.6.2 Keterbatasan Pengembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori
2.1.1 (Judul subbab sesuai topic penelitian)
2.1.2 (Judul subbab sesuai topic penelitian)
2.1.3 (Judul subbab sesuai topic penelitian)
2.2 Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENGEMBANGAN


3.1 Model Pengembangan
3.2 Prosedur Pengembagan
3.3 Desain Uji Coba
3.4 Subjek Uji Coba
3.5 Jenis Data
3.6 Instrumen Penelitian

19
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Kajian Produk Akhir yang Telah Direvisi
5.3 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
5.2.1 Saran Pemanfaatan
5.2.2 Saran Diseminasi
5.2.3 Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Bagian akhir skripsi hasil penelitian dan pengembangan


Pada bagian akhir skripsi termuat:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
3. Riwayat Hidup

Penjelasan Isi Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir


Isi Bagian Awal
Isi bagian awal pada skripsi penelitian dan pengembangan sama halnya dengan skripsi hasil
penelitian lainnya. Susunan dan uraiannya tersebut juga sama. Cek format bagian awal untuk
penelitian kuantitatif.

Isi Bagian Inti


Bagian inti penulisan skripsi pengembangan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bagian Bab I Pendahuluan ini berisi tentang wawasan umum penelitian yang akan
dilakukan. Peneliti dapat mengemukakan pada bagian ini latar belakang pemilihan masalah,
rumusan masalah, tujuan pengembang, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya

20
pengembangan, asumsi dan keterbatasan pengembangan, definisi istilah, dan sistematika
penulisan.

Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah mengungkapkan konteks penelitian & pengembangan projek
dalam masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, uraian perlu diawali dengan identifikasi
kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata denngan kondisi ideal, serta dampak yang
ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan
itu perlu dipaparan secara singkat disertai dengan identifikasi faktor penghambat dan
pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecahan masalah beserta rasionalnya
dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah. Hasil kajian pustaka yang
berupa teori-teori dan temuan-temuan empiris yang relevan dengan produk yang dikembangkan
perlu dipaparan secara terpadu dalam latar belakang masalah.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian pengembangan diungkapkan melalui kalimat Tanya.
Rumusan masalah sebaikya spesifik, terukur, dan menggambarkan fokus penelitian. Rumusan
masalah pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin dipecahkan dengan
menggunakan alternatif yang telah dipilih. Arahkan rumusan masalah penelitian pengembangan
ke pencapaian kondisi ideal seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.

Tujuan Pengembangan
Tujuan penelitian pengembangan mengungkapkan alterative untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi. Hal ini dinyatakan dengan jelas sebagaimana yang diuraikan dalam
bagian rumusan masalah di atas. Bedanya rumusan masalah ditulis dalam bentuk pertnyaan.

Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Bagian ini diharapkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk
yang diharapkan dari penelitian pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas
penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya.

21
Produk yang dimaksud dapat berupa modul, buku teks, instrument penilaian, bahan ajar
multimedia dan multimedia interaktif atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan pendidikan.

Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan penelitian pengembangan megungkapkan argumentasi
mengapa perlu ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal. Dengan kata lain, pengtingnya
pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu dan mendesak untuk
dipecahkan.
Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi pemecahan masalah
dengan konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini dimaksudkan untuk menjelaskan
bahwa pemecahan suatu masalah yang konteksnya mikro benar-benar dapat member sumbangan
bagi pemecahan masalah lain yang konteksnya lebih luas.

Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


Asumsi dalam penelitian pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan
karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur
pengembangannya. Asumsi hendaknnya diangkat dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan
ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan
menggunakan produk yang akan dikembangkan.
Keterbatasan penelitian penelitian pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari
produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks
masalah yang lebih luas. Paparan ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dari kegiatan
penelitian pengembangan ini disikapi hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi
pijikannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya.

BAB II Kajian Pustaka


Kajian pustaka pada penelitian pengembangan mengemukakan landasan teoritis dan
empiris yang melandasi penelitian pengembangan yang akan dilaksanakan. Kajian teoritis dan
empiris ini berdasarkan varibel-variabel yang digunakan pada penelitian ini. Dalam penyajian
kajian pustaka hendaknya ditunjukan bahwa permasalahna yang akan diteliti belum terjawab atau

22
terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sedapat mungkin diambil dari
sumber aslinya, terbaru, dan relevan. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis, tahun terbit dan halamannya.
Disamping itu juga memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang didapat
oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan berdasarkan
hasil-hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan melalui sumber-sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan keotentikan dan orisinalitasnya.
Kerangka berpikir disajikan dengan mengidentifikasi kondisi ideal yang seharus terjadi
dalam pembelajaran, kemudian dibandingkan dengan kondisi lapangan berdasarkan hasil
observasi awal peniliti dilapangan. Kemudian upaya pemecahan masalah yang akan dilakukan dan
terakhir diperoleh produk hasil penelitian dan pengembangan.

BAB III Metode Pengembangan


Metode Pengembangan hendaknya memuat butir-butir: model pengembangan, prosedur
pengembangan, dan uji coba produk. Dalam butir prosedur pengembagan perlu diungkapkan
analisis, desain pengembangan, pelaksanaan pengembangan dan implementasi, dan evaluasi.
Dalam buti uji coba produk diungkapkan desain uji coba, subjek uji coba, jeis data, instrument
pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Model Pengembangan
Model pengembangan dapat berupa model procedural, model konseptual, dan model
teoritis. Model procedural adalah model yang bersikap deskriptif, yaitu menggariskan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang
bersifat analitis yang memberikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta
keterkitan antarkomponen. Model teoritis adalah model yang menunjukan hubungan perubahan
antarperistiwa.
Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang digunakan sebagai
dasar pengembangan produk. Apabila model yang digunakan merupakan model adaptasi dari
model yang sudah ada, maka pemilihannya perlu disertai dengan alasan komponen-komponen
yang disesuaikan serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan
dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan

23
antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu diperhatikan bahwa uraian model
diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan produk.

Prosedur Pengembangan
Bagian ini memaparkan langkah-langkah prosedural yang ditempuh oleh pengembang
dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan. Apabila
model pengembangannya adalah procedural, maka prosedur pengembangannya tinggal mengikuti
langkah-langkah seperti terlihat dalam modelnya. Model pengembangan juga bisa berupa
konseptual dan teoritis. Kedua model ini tidak secara langsung memberi petunjuk bagaimana
langkah procedural yang dilalui sampai ke produk yang dispesifikasi. Oleh karena itu, perlu
dikemukakan lagi langkah proseduralnya.

Desain Uji Coba


Secara lengkap uji coba produk pengembangan biasaya dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu uji perseorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Dalam kegiatan pengembagan,
pengembang mungkin hanya melewati dan berhenti pada tahap uji perseorangan, atau dilanjutkan
dan berhenti pada tahap uji kelompok kecil, atau sampai uji lapangan. Hal ini sangat bergantung
pada urgesi dan data yang dibutuhkan melalui uji coba itu. Desain uji coba produk bisa
menggunakan desain yang biasa diguakan dalam penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau
eksperimental. Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan memilih desain untuk tahapan tertentu
(perseorangan, kelompok kecil, atau lapangan) agar data yang dibutuhkan untuk memperbaiki
produk dapat diperoleh secara lengkap.

Subjek Uji Coba


Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara jelas dan lengkap, termasuk cara
pemilihan subjek uji coba itu. Subjek uji coba bisa terdiri dari ahli di bidang isi produk, ahli di
bidang perancangan produk, atau sasaran pengguna produk. Subjek uji coba yang dilibatkan harus
disetai identifikasi karakteristiknya secara jelas da lengkap, tetapi terbatas dalam kaitannya dengan
produk yang dikembangkan. Teknik pemilihan subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak rinci,
apakah menggunakan teknik rambang rumpun, atau teknik lainnya yang sesuai.

24
Jenis Data
Uji coba produk dimaksudkan utuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan.
Dalam konteks ini sering pengmebang tidak bermaksud mengumpulkan data secara lengkap dan
mencakup ketiganya. Bisa saja, sesuai dengan kebutuhan pengembangan, pengembang hanya
melakukan uji coba utuk melihat daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat
efisiensinya, atau keduanya. Keputusan ini tergantung pada pemecahan masalah yang telah
ditetapkan di bab I. penekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan menentukan data
tentang efisiensi produk yang dikembangkan. Begitu pula halnya dengan penekanan pada
keefektifan dan daya tarik. Atas dasar ini, jenis data yang perlu dikumpulkan harus disesuaikan
dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan itu.
Paparan megenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan dengan desain dan
pemilihan subjek uji coba tertentu. Misalnya, pengumpulan data mengenai kecermatan isi dapat
dilakukan secara perseorangan dari ahli isi.

Instrumen Pengumpulan Data


Bagian ini mengemukakan insteumen yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti
yang sudah dikemukakan dalam butir sebelumnya. Jika menggunakan instrument yang sudah ada,
maka perlu ada uraian mengenai karakteristik instrument itu, terutama mengenai kesahihan dan
keterdalanya. Apabila instrument yang digunakan dikembangkan sendiri, maka prosedur
pengembangannya perlu juga dijelaskan.

Teknik Analisis Data


Tekik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji coba dikemukakan
dalam bagian ini dan disertai alasannya. Apabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup
dikenal, maka uraian tidak perlu rinci sekali. Akan tetapi apabila teknik tersebut belum banhyak
dikenal, maka uraian perlu lebih rinci.

25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini minimal dapat mengungkapkan empat butir penting, yaitu Tahap-Tahap Penelitian,
Penyajian Data Uji Coba, Analisa Data, dan Revisi Produk berdasarkan hasil analisis data. Hasil
ini kemudian dibahas setiap bagian. Bagian-bagian ini bisa saja dimasukkan ke dalam tahapan
model pengembangan produk.

Tahap-Tahap Pengembangan
Pada bagian ini dijelaskan kembali tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari awal
kegiatan sampai akhirnya memperoleh produk yang diharapkan. Tahapan-tahapan ini harus
dijabarkan secara rinci.

Penyajian Data Uji Coba


Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan dalam bagian ini.
Penyajian data sebaiknya dituangkan dalam bentuk tabel, bagan, atau gambar yang dapat
dikomunikasikan dengan jelas. Sebelum dianalisis, data ini perlu diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya dan komponen produk yang dikembangkan. Klasifikasi ini akan sangat berguna untuk
keperluan revisi produk.

Analisa Data
Bagian ini mengungkapkan secara rinci hasil analisis data hasil uji coba. Penyajian hasil
analisis data perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tanpa interpretasi pengembang.
Kesimpulan hasil analisis perlu dikemukakan dalam bagian akhir dari butir ini. Kesimpulan inilah
yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.

Revisi Produk
Kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data tentang produk yang diuji cobakan
digunakan sebagai dasar dalam menetapkan apakah produk itu perlu direvisi atau tidak. Keputusan
merevisi produk hendanya disertai dengan pembenaran bahwa setelah direvisi produk itu akan
menjadi lebih efektif, efisien, dan atau menarik. Komponen-komponen yang direvisi dan hasil
revisinya harus jelas dikemukakan dibagian ini.

26
BAB V PENUTUP
Ada tiba butir penting yang perlu dikemukakan dalam bab ini, yaitu simpulan, kajian
terhadap produk yang telah direvisi dan saran pemanfaatan, saran diseminasi, serta saran
pengembangan produk lebih lanjut.

Simpulan
Berisi mengenai simpulan penelitian yang telah dilakukan. Bagian ini adalah jawaban dari
rumusan masalah yang ditarik sebelumnya.

Kajian Produk yang Telah Direvisi


Wujud akhir dari produk yang telah dikembangkan setelah direvisi perlu dikaji secara
objektif dan tuntas. Kajian harus didasarkan pada landasan teoritis yang telah dibahas pada BAB
II, dan hasil kajiannya mengarah pada peluang dimanfaatkannya suatu produk untuk memecahkan
masalah yang ada.
Kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan produk hendaknya dideskripsikan secara
lengkap dengan tinjauan yang komprehensif terhadap kaitan antara produk dengan masalah yang
ingin dipecahkannya. Peluang munculnya masalah lain dari pemanfaatan produk juga perlu
diidentifikasi, dan sekaligus disertai deskripsi bagaimana mengantisipasi permasalahan baru itu.

Saran Pemanfaatan, Diseminasi, Dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut


Pengajuan saran dalam bagian ini diarahkan ke tiga sisi, yaitu: saran untuk keperluan
pemanfaatan produk, saran untuk diseminasi produk kesasaran yang lebih luas, dan sara untuk
keperluan pengembangan lebih lanjut.
Setiap saran hendaknya didasarkan pada hasil kajian terhadap produk seperti yang telah
dibahas dalam butir sebelumya. Pengungkapannya hendaknya menggunakan pernyataan-
pernyataan yang jelas dan diusahakn agar saran yang satu secara eksplisit berbeda dari saran
lainnya. Argumentasi juga perlu disertakan dalam setiap saran yang diajukan.

27
CATATAN
Untuk pembuatan proposal skripsi peneliti dapat menulis sampai pada penulisan bab III,
selanjutnya proposal tersebut diseminarkan untuk menyempurnakan proposal yang sudah di
kembangkan. Kemudian skripsi yang akan ditulis kembali mejadi artikel yang akan dimuat di
jurnal, maka pembimbing dapat dicantumkan namanya sebagai penulis dengan tetap
mencantumkan peneliti sebagai penulis utama. Untuk itu pembimbing skripsi diharapkan dapat
memberikan motivasi dan bimbingan secara komperehensif kepada peneiliti untuk menulis artikel
untuk dikirimkan ke jurnal yang relevan.

28
BAB 4. FORMAT SKRIPSI - PENELITIAN NON PENDIDIKAN

Sistematika Penulisan Skripsi Hasil Penelitian Non Pendidikan


Skripsi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah penelitian eksperimen di dalam laboratorim, dan
penelitian non Pendidikan lainnya. Sistematika skripsi hasil penelitian kuantitatif dibagi tiga
bagian, yaitu bagian awal,bagian akhir dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci dan
dijelaskan dalam uraian berikut.

Bagian Awal
Struktur penulisan skripsi penelitian non pendidikan pada bagian awal yaitu:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Motto dan Persembahan
6. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
7. Halaman Pernyataan Uji Kemiripan
8. Abstrak
9. Abstract
10. Kata pengantar
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar
14. Daftar Lampiran

Bagian utama skripsi hasil penelitian non pendidikan meliputi hal-hal sebagai berikut
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian

29
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 (Teori 1)
2.1.2 (Teori 2)
2.1.3 dst
2.2 Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian (jika diperlukan)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Teknik Perolehan Data
3.5 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Bagian Akhir
Bagian akhir pada skripsi laporan penelitian kuatitatif antara lain:
4. Daftar Pustaka
5. Lampiran-lampiran
6. Daftar Riwayat Hidup

30
Penjelasan Isi Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir
Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup halaman seperti dijelaskan diatas. Halaman Pengesahan adalah
halaman berisi pengesahan oleh ketua jurusan dan juga dekan FKIP Universitas Bengkulu.
Halaman persetujuan berisi mengenai persetujuan pembimbing dan penguji. Halaman persetujuan
di print menggunakan kertas berlatar belakang logo Universitas Bengkulu (tinta timbul).

Isi Bagian Inti


Bagian inti penulisan skripsi hasil penelitian kuatitatif adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1. Latar belakang masalah dalam skripsi hampir sama dengan yang terdapat dalam usulan
penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas. Sebab itu pada latar belakang skripsi juga
ada identifikasi masalah, keaslian penelitian, dan hasil yang diharapkan. Latar belakang ini
bertujuan untuk menguraikan permasalahan yang dihadapi dengan beberapa metode,
biasanya diuraikan dari permasalahan luas ke permasalahan yang lebih khusus. Identifikasi
masalah dapat diambil dari terjadinya gap antara teori dan kenyataan yang ada.
2. Batasan Masalah berisi mengenai jangkauan dan Batasan penelitian yang dilakukan.
Subbab ini bertujuan agar penelitian tidak meluas ke bagian-bagian yang lain. Peneliti
harus dapat membatasi penelitian yang dilakukan dengan pertimbangan secara ilmiah.
3. Rumusan masalah skripsi dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah sebaiknya
spesifik, terukur dan menggambarkan fokus penelitian. Rumusan masalah ini nantinya
yang akan dijawab oleh hasil penelitian dan disimpulkan di bagian simpulan.
4. Tujuan penelitian diuraikan sesuai rumusan masalah yang ada. Kedua bagian ini biasanya
saling berhubungan.
5. Manfaat hasil penelitian hendaknya diuraikan sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Manfaat hasil penelitian diformulasikan manfaat praktis dan manfaat teoritis.

BAB II Tinjauan Pustaka


1. Isi kajian pustaka pada skripsi hampir sama dengan yang dikemukan pada usulan
penelitian, dan mungkin telah diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang
dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

31
2. Landasan teori skripsi juga tidak berbeda dengan yang disajikan pada usulan penelitian dan
mungkin telah diperluas dan disempurnakan.
3. Penelitian yang Relevan berisi mengenai penelitian-penelitian terdahulu (bisa dari skripsi,
tesis, maupun artikel jurnal) yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Subbab ini menjabarkan nama peneliti, judul peneliti dan pernyataan relevan di bagian
mana dengan penelitian yang sedang dilakukan. Tidak perlu mencantumkan hasil dari
skripsi, tesis atau artikel jurnal yang diambil di subbab ini.
4. Kerangka Berpikir berisi mengenai bagan bagaimana peneliti berpikir dari adanya latar
belakang masalah hingga munculnya solusi untuk permasalahan itu. Dalam bagian ini, juga
dapat ditambahkan paragraf sedikit penjelasan mengenai alur berpikir peneliti.

BAB III Metode penelitian


Waktu dan Tempat Penelitian
Bagian ini berisi mengenai dimana dan kapan penelitian ini dilakukan. Waktu mengarah
pada rentang bulan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian, sedangkan tempat mengarah
ke tempat mana saja dilakukan penelitian. Misal: Laboratorium Basic Science.

Alat dan Bahan


Penelitian non Pendidikan biasanya membutuhkan alat dan bahan. Kedua bagian ini
dijabarkan secara terpisah pada bagian ini. Alat biasanya berupa peralatan laboratorium atau
instrument yang digunakan dalam mendapatkan data penelitian, sedangkan bahan berupa bahan
pokok yang digunakan sebagai variabel ataupun bahan-bahan kimia lain yang dibutuhkan untuk
penelitian ini. Alat yang digunakan sebaiknya dilengkapi dengan detail yang ada, misalkan besar
volume.

Prosedur Penelitian
Bagian ini berisi mengenai tahapan peneliti melakukan penelitian. Sebaiknya, tahapan
yang dilakukan dijabarkan dengan detail yang dibutuhkan. Bagian ini biasanya meliputi tahap
preparasi dan tahap perlakuan, namun disesuaikan dengan penelitian masing-masing, karena tidak
semua penelitian non Pendidikan sama.

32
Teknik Perolehan Data
Bagian ini meliputi teknik yang digunakan peneliti untuk memperoleh data penelitian.
Teknik ini dijelaskan satu per satu teknik sesuai penelitian yang dilakukan.
Cara terbaik untuk menentukan teknik yang tepat ialah membuat suatu rencana yang tepat
tentang (1) jenis data yang diinginkan atau diperlukan, dan berapa banyak data, (2) dimana data
tersebut diperoleh, (3) bagaimana cara memperolehnya dan mencatatnya, dan (4) kapan sebaiknya
data tersebut dikumpulkan.

Teknik Analisis Data


Cara menganalisis data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika dan dapat pula
tidak menggunakan statistika, melainkan menggunakan logika atau penalaran yang di dukung oleh
fakta, pendapat atau hasil penelitian terdahulu. Dalam uraian batang tubuh skripsi ini yang akan di
bicarakan adalah analisis statistika, baik yang bersifat deskripsi maupun yang bersifat inferensial
induktif. Kedua kelompok statistiska ini terdiri dari bermacam-macam teknik pula. Penggunaan
stastiska ditentukan oleh jenis data (deskrit atau kontiyu) dan tingkat pengukurannya (nominal,
ordinal, interval, atau rasio).
Data nominal dapat dianalisis dengan menggunakan grafik, diagram, mode, frekuensi,
persentase, chi-kuadrat, v-craemer dan sebagainya. Untuk data ordinal dapat di pakai (selain yang
digunakan untuk data nominal) antara lain seperti histogram, median, tes tanda, tes wilcoxen, tes
medain, korelasi tingkat spearman, analisis varian, koefisien kecocokan kendal, q metodologi dan
sebagainya. Sedangkan data interval dan rasio selain yang disebutkan, juga dapat digunakan garfik
garis, korelasi, tes, analisis varian, analisis regresi, dan sebagainya. Uraian mengenai analisis data
hendaknya dikemukakan secara jelas dan bila dianggap perlu cantumkan juga rumus-rumus atau
formula yang digunakan.
Untuk menguji tingkat hubungan (menguji hipotesis) dapat dipergunakan Chi Kuadrat atau
model lainnya. Demikian juga halnya bila seorang peneliti (mahasiswa)akan menggunakan teknik
korelasi supaya mencantumkan rumus serta alasan-alasannya, misal uji-linearitas, uji-normalitas
dan sebagainya.

33
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian berisi pemaparan deskripsi data dan pembahasan. Hasil penelitian yang
didapatkan kemudian dibahas. Kedua bagian ini menjadi satu dan tidak terpisah. Pembahasan atas
hasil penelitian berupa temuan penelitian memiliki arti penting bagi keseluruhan kegiatan
penelitian. Tujuan pembahasan adalah menjawab masalah-masalah penelitian (menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian tercapai), menafsirkan temuan-temuan penelitian, mengintergrasikan
temuan-temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, memodifikasi teori
yang ada atau menyusun teori baru, dan menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian,
termasuk keterbatasan-keterbatasan penelitian. Dalam bagian ini juga ditambahkan penelitian
terdahulu yang mempunyai kesamaan hasil (relevan) untuk mendukung hasil penelitian yang
didapatkan. Pada Bab ini, peneliti dapat menjabarkan hasil penelitian dan pembahasannya dengan
menguraikan setiap rumusan masalah atau dapat juga berdasarkan desain penelitian yang telah
disusun di awal.

BAB V Penutup
Dalam bab penutup skripsi di muat dua hal, yaitu simpulan dan saran. Isi simpulan
penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Simpulan penelitian terkait secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang
mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan.
Saran yang diajukan hendaknya bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan
hasil penelitian.Saran hendaknya berisi implikasi-implikasi yang relevan dengan konteks
penelitian.

Bagian akhir skripsi hasil penelitian non pendidikan


Isi bagian akhir skripsi adalah daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
Lampiran yang dibutuhkan adalah yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.
Misal Surat Izin, Surat Keterangan Selesai Penelitian, Data Mentah, Proses Pengolahan Data,
Dokumentasi Penelitian dan hal-hal lain yang dianggap mendukung penelitian tersebut.

34
BAB 5. KAIDAH PENULISAN SKRIPSI

Teknik penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk memberikan rambu-rambu umum
terkait dengan penulisan dengan menggunakan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Sumber acuan untuk pemakaian huruf, tata kata, pemenggalan kata, dan tanda baca
adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditetapkan dengan Permendikbud
Nomor 50 Tahun 2015, menggantikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2009).

I. Format Penulisan
Penulisan skripsi bagi mahasiswa program studi Pendidikan kimia FKIP UNIB mengacu
pada panduan penyusunan di lingkungan FKIP UNIB diuraikan sebagai berikut:
1. Jenis kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A4 80 gram.
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12.
3. Jarak penulisan adalah 1,5 spasi, kecuali abstrak/abstract dengan format 1 spasi.
4. Margin kiri berjarak 4 cm; margin kanan berjarak 3 cm; margin atas berjarak 3 cm; margin
bawah berjarak 4 cm
5. Nomor halaman ditulis pada bagian bawah tengah. Halaman bagian awal menggunakan i, ii,
iii; Halaman bagian inti menggunakan angka seperti biasa (1, 2, 3, dst)
6. Format numbering dan points:
a. Subbab menggunakan format nomor bab diikuti titik dan urutan pada subbab tersebut.
b. Sub-subbab menggunakan format penomoran subbab diikuti titik dan urutsan pada sub-
subbab tersebut
c. Numbering selanjutnya menggunakan numbering seperti biasa dengan urutan nomor
biasa (1, 2, 3, dst); alfabet kecil (a, b, c, dst), nomor biasa dengan kurung, alfabet kecil
dengan kurung, dan points.
Contoh (perhatikan mana yang dibold, dan mana yang tidak dibold):
BAB III METODE PENELITIAN (BAB)
3.1 Rancangan Penelitian (sub bab)
3.2 Populasi dan Sampel (sub bab)

35
3.3 Lokasi dan Waktu (sub bab)
3.4 Instrumen Penelitian (sub bab)
3.4.1 Instrumen Pra Penelitian (sub sub bab)
3.4.2 Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi (sub-sub-sub bab)
a. Lembar Observasi Keaktifan Siswa (sub-sub-sub-sub bab)
b. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains (sub-sub-sub-sub bab)
1) Indikator Keterampilan Proses Sains
a) Mengamati
- Mengamati proses siswa dalam mengukur volume menggunakan
gelas ukur
- Mengamati proses siswa dalam menimbang massa kristal NaOH
dengan menggunakan neraca analitik
b) Mengelompokkan
2. Instrumen Tes
7. Format Tabel:
a. Nomor Tabel disesuaikan dengan letak Tabel tersebut berada pada Bab berapa.
b. Judul tabel ditulis diatas tabel
c. Nomor tabel menggunakan format bold, diikuti judul tabel ditulis dengan format biasa
(tidak bold)
d. Judul tabel menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata, kecuali kata
hubung.
e. Garis pada tabel hanya terdiri atas garis horizontal saja, tanpa garis vertikal
f. Header-Row (Baris Judul) pada setiap tabel menggunakan format Bold
g. Spasi yang digunakan dalam tabel adalah spasi 1, namun menggunakan spasi before 6
pt untuk memberi jarak dengan paragraf sebelumnya, serta spasi after 6 pt untuk
memberi jarak dengan paragraf setelahnya.
h. Jika judul table lebih dari 1 baris, maka spasi yang digunakan adalah spasi 1

36
Contoh:
Tabel 2.1. Data Hasil Validasi Media Pembelajaran Sistem Periodik Unsur
Validator Persentase Kriteria
Validator 1 86,67% Sangat Baik
Validator 2 79,82% Baik
83,24% Sangat Baik

8. Format Gambar:
a. Nomor Gambar disesuaikan dengan letak Gambar tersebut berada pada Bab berapa.
b. Judul gambar ditulis dibawah gambar
c. Nomor gambar ditulis dengan format bold, diikuti judul gambar ditulis dengan format
biasa (tidak bold)
d. Judul gambar menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata, kecuali kata
hubung.
e. Jika judul gambar lebih dari 1 baris, maka menggunakan spasi 1.
f. Format spasi pada gambar menggunakan spasi before 6 pt untuk memberi jarak dengan
paragraf sebelumnya.
g. Format spasi pada judul gambar adalah after 6 pt untuk memberi jarak dengan paragraf
setelahnya.
Contoh:

Gambar 4.1. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi terhadap Intensitas Efektif

37
II. Kebahasaan
Kebahasaan dalam penyusunan skripsi disusun dengan memperhatikan hal berikut:
1) Dalam penulisan diupayakan tidak memenggal kata; jika terpaksa, ikuti aturan pemenggalan
kata di PUEBI. Beberapa contoh kesalahan yang lazim ditemukan pada karya tulis mahasiswa
dapat dilihat pada Tabel 5.1-Tabel 5.6.
2) Pemilihan kata yang tepat dalam kalimat akan memberi pengertian yang jelas dan nalar bahasa
yang benar. Makin tinggi jumlah kosakata yang dipakai makin ilmiah sifat tulisannya. Kata
salah, kurang tepat, tidak benar, atau keliru memiliki makna yang serupa, tetapi pengaruh
pemakaiannya sangat berlainan. Dalam setiap bahasa memang terdapat seperangkat sinonim,
yaitu kata-kata yang tidak selamanya sama artinya. Kata ongkos, sewa, upah, belanja, biaya,
anggaran bersinonim yang masing-masing mempunyai makna dan pengertian khusus. Buku
Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk memperluas kosakata penulis
(dapat diakses di http://tesaurus.kemdikbud.go.id/ tematis/).
3) Perbaikan khasanah kosakata dapat dicapai dengan banyak membaca lalu mempelajari kata-
kata yang sulit dengan menggunakan kamus. Jika kita melihat kata hutan dalam kamus umum,
akan terungkap beberapa macam makna yang dimilikinya, baik sebagai kata benda (hutan
pinus), kata kerja (menghutankan), kata sifat (ayam hutan), dan bentuk-bentuk turunannya
(kehutanan, perhutanan, penghutanan) lengkap dengan artinya. Jika penyimakan diteruskan ke
kamus istilah, akan terdapat bentukan perhutanian yang dipadankan dengan istilah Inggris
agroforestry. Jadi, dengan bantuan kamus umum, kamus istilah, dan glosarium, akan dapat
diketahui jenis, medan makna, ragam, cara pemakaian, dan penjabaran kata untuk dipahami
dan dikuasai dengan baik.
4) Aturan pemakaian huruf
Tabel 4.2. Aturan Pemakaian Huruf
Pemakaian Contoh
Huruf Italic
- Kata asing dan bahasa daerah yang - learning outcome, output, file
belum menjadi kata serapan
- Tetapan dan peubah yang tidak - x, y, l
diketahui dalam matematika - lihat, lihat juga
- Pernyataan rujukan silang - Tabel 4.1 Aturan pemakaian huruf
- penekanan dalam kalimat (lanjutan)
- Judul buku atau jurnal yang - Hayati Journal of Biosciences,

38
disebutkan dalam tubuh tulisan Microbiology Indonesia
- Digunakan untuk menuliskan nama - Pseudomonadales, Pseudomonaceae,
takson bakteri dari ordo sampai Pseudomonas, Pseudomonas aureus
spesies - Flaviviridae, Flavivirus, Yellow fever
- Digunakan untuk menuliskan nama virus
famili, genus, dan spesies virus - Brassica oleracea var. capitata
- Digunakan untuk menuliskan nama - Felis catus (Felidae) [nama spesies
takson pada tingkat genus dan tingkat dan famili kucing]
di bawah genus (tumbuhan, hewan - Manis javanica Desmarest 1822
avertabrata dan vertebrata, tidak
termasuk nama penemunya)
Huruf Kapital
Setiap kata dalam judul buku, bab, dan - Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
subbab dalam kalimat, kecuali kata untuk Tugas Akhir (buku)
tugas: dan, yang, untuk, di, ke, dari, - Sistematika Karya Ilmiah (bab)
terhadap, sebagai, tetapi, berdasarkan, - Sistematika Umum (subbab)
dalam, antara, melalui, secara, yang
tidak terletak pada posisi awal
Huruf Kapital
Nama bangsa, bahasa, orang, agama, - bangsa/bahasa/orang Indonesia
hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah, - agama Islam, Kristen, Hindu, Budha,
nama ilmiah takson makhluk, Katolik, dan Konghucu
lembaga, dan jabatan/gelar/pangkat - Masehi, Hijriah, Saka
yang diikuti nama orang atau tempat - Gerakan 30 September, Agresi Militer
Belanda, Perang Dunia I
- Perissodactyla (ordo)
- Rhinoceros sondaicus (spesies badak
jawa)
- Bengkulu University (lembaga)
- Rektor Bengkulu University (jabatan-
tempat)
- Rektor Retno (jabatan-orang)
- Prof. Dr. Ir. Arif Budiman, M.Si. (gelar)
Nama-nama geografi yang melekat - asinan Bogor, bakso Malang, rendang
pada nama produk dan karya cipta seni Padang, batik Solo
dan menjadi ciri khas daerah tersebut
menggunakan huruf kapital.
Pengecualian:
- nama-nama geografi yang melekat
- bika ambon, gula jawa
pada nama produk dan bukan
menjadi ciri khas daerah tersebut
- nama jenis (biasanya ada nama - tahu bandung, jeruk medan, harimau
ilmiah) sumatera

39
Penulisan nama orang pada hukum, - hukum Dalton, uji Duncan, metode
dalil, uji, teori, metode, analisis, asas, Epstein, analisis Fourier, asas
prinsip, kaidah, skala, dan istilah lain Archimedes, kaidah Amagat-Leduc,
dalam bidang ilmu yang menggunakan prinsip Bernoulli, parameter Coriolis,
nama orang pengaruh Kelvin, percepatan Coriolis,
skala Likert
Pengecualian:
Penulisan nama orang pada benda - mesin diesel
yang merupakan nama dagang yang
sudah menjadi istilah umum ditulis
dengan huruf kecil

Penamaan yang disingkat -rancangan acak lengkap (RAL) proses


hierarki analitik (PHA), atau metode
imunodifusi ganda (MIG)
Huruf Tebal
Untuk judul bab dan subbab - Pendahuluan (bab)
- Latar Belakang (subbab)
Huruf Yunani
Dipakai dalam rumus matematika, - 2 (rumus)
lambang astronomi, satuan ukuran, - deklinasi (lambang astronomi)
istilah kimia/biokimia, atau kedokteran - m (satuan)
- α-amilase, γ-globulin (istilah biokimia/
kedokteran)

5) Kesalahan dalam pengejaan

Tabel 4.3 Contoh kesalahan dalam pengejaan


Macam Kesalahan Salah Benar
Kesalahan ejaan nafas, negatip, aktip, napas, negatif, aktif,
aktifitas, aktivitas,
propinsi, miliyar/milyar, provinsi, miliar, triliun,
triliyun/ kementerian, kualitas,
trilyun, kementrian, jadwal
kwalitas, jadual
Gabungan unsur terikat dan pasca sarjana, antar kota, pascasarjana, antarkota,
kata multi strata, anti jamur, multistrata, antijamur,
dasar non kolesterol, sub bab nonkolesterol, subbab
Gabungan kata dasar dan budidaya, tandatangan, budi daya, tanda tangan,
kata sumberdaya, sumber daya, tanggung
dasar, kecuali kata yang tanggungjawab, jawab, terima kasih, kerja
sudah terimakasih, sama
padu benar, misal olahraga, kerjasama
kepada, daripada
Catatan:
Gabungan kata dasar dan kata dasar akan ditulis gabung jika mendapatkan awalan
dan akhiran sekaligus, contoh: membudidayakan, menandatangani,

40
mempertanggungjawabkan
Peluluhan huruf awal k, p, s, mengkarantinakan, mengarantinakan,
t akibat awalan meN- (me-, mengkilap, mengkelola, mengilap, mengelola,
mem-, men-, mengkolonisasi, mengolonisasi,
meny-, meng-, dan menge-) mengkombinasikan, mengombinasikan,
mengkonsumsi,mengkore mengonsumsi,
ksi, memperinci, mengoreksi,
mempengaruhi, memerinci,
mempublikasikan, memengaruhi,
mensikapi, mensintesis, memublikasikan,
mensukseskan, menyikapi,
mensucikan, menyintesis,
mensosialisasikan, menyukseskan,
mentaati,menterjemahkan menyucikan
, mentoleransi menyosialisasikan,
menaati,
menerjemahkan,
menoleransi
Catatan: Ketentuan di atas tidak berlaku bila:
awalan meN- diikuti oleh huruf konsonan ganda,contoh: mengklasifikasikan,
mengkristalkan, mengkritik, mempraktikkan, memproduksi, memproklamasikan,
menstabilkan, mensterilkan, mentransfer, mentransformasi
Macam Kesalahan Salah Benar
Peluluhan huruf awal k, p, s, pengkuras, penguras, pengikisan,
t akibat awalan peN- (pe-, pengkikisan, pengulitan, pemaparan,
pem-, pen-, peny-, peng-, pengkulitan, pemasangan, pemukulan,
dan penge-) pempaparan, penyusunan, penyiapan,
pempasangan, penyalinan, penyesuaian,
pempukulan, penukaran, penafsiran
pensusunan, pensiapan,
pensalinan, pensesuaian,
pentukaran, pentafsiran
Macam kesalahan Salah Benar Catatan:
- awalan peN-diikuti oleh huruf konsonan ganda(tidak luluh),contoh:
pengklasifikasian, pengkristalan,
penstabilan, pensterilan.
- awalan peN-diikuti oleh huruf konsonan ganda (luluh),contoh: pemrograman,
pemrakarsa, pemrosesan.
- kata bermakna ganda, contoh: pengkajian berbeda dengan pengajian, petinju
berbeda dengan peninju

Penambahan awalan menyolok, menyuci, mencolok, mencuci,


dengan penambahan merubah/ merobah, mengubah, mengesahkan
mensahkan
huruf/bunyi

41
Kata dasar satu suku kata mensahkan, mencat, mengesahkan, mengecat,
mendapat imbuhan meN- mencap, mengecap, mengepel
Kata dasar mempel, - mengubah
- merubah (kata dasar: - mencuci
ubah)
- menyuci (kata dasar:
cuci)
Penyesuaian ejaan - menyolok (kata dasar: - mencolok
berdasarkan colok) analisis, sintesis,
bahasa Inggris, bukan analisa, sintesa, hidrolisa hidrolisis
bahasa komplex atau komplek kompleks, taksonomi,
Belanda xilem
Penggunaan huruf x
Huruf h pada gugus gh, kh, taxonomi, silem atau sorgum, kromatografi,
rh, th ksilem sorghum, metode,
dihilangkan, sedangkan khromatographi, morfologi
huruf ph methode/metoda, ameba, atmosfer, jadwal,
menjadi f dan ch menjadi k morphologi/ kualitas/mutu, varietas,
Salah tulis karena tidak morpologi amuba, otomatis,
mengetahui bentuk bakunya atmosfir/atmosfera, mikrob, standardisasi
jadual, kwalitas, varitas,
automatis,
mikroba/mikrobia/
Nama-nama ilmu tertentu mikrobe, standarisasi Sistematika (nama ilmu);
berakhiran –ika Sistematik/sistimatik kosmetik, antibiotik,
(nama tropik
ilmu); kosmetika, (bukan nama ilmu)
antibiotika;
tropika/tropis
6) Kesalahan dalam penulisan kata
Tabel 4.4 Contoh kesalahan dalam penulisan kata
Macam Kesalahan Salah Benar
Penggunaan kata depan Didalam, diantaranya, Di dalam, di antaranya,
disamping itu, kedalam, di samping itu, ke
dikelirukan dengan dilapangan, kelaboratorium dalam, di lapangan, ke
penggunaan imbuhan laboratorium

Penggunaan imbuhan Di lakukan, di amati, di Dilakukan, diamati,


nyatakan dinyatakan
dikelirukan dengan
penggunaan kata depan
7) Kesalahan dalam penggunaan tanda baca
Tabel 4.5. Contoh kesalahan dalam penggunaan tanda baca
Jenis Tanda Baca Salah Benar
Tanda titik (.)
Pemisah jam dan menit pukul 15:30 pukul 15.30
Tanda desimal* 0.7; 11.67 0,7; 11,67
Di belakang angka atau 9.1.; 9.1.1.; 9.1.2 9.1; 9.1.1; 9.1.2
huruf terakhir dalam suatu

42
bagan, ikhtisar, atau daftar
Pemisah bilangan ribuan tahun 2.022; tahun 2022;
atau kelipatannya yang tidak NIP 19500110.198301.1001 NIP
menunjukkan jumlah 195001101983011001
Memisahkan nama orang Prof Dr Ir Ahmad, MPd Prof. Dr. Ir. Ahmad,
M.Pd
dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk
membedakan dari nama diri
atau keluarga
Penulisan nilai uang Rp. 35 000,- Rp35.000,00
Tanda titik terangkat (·)
Penulisan gugus air dalam CuO5.H2O CuO5.H2O
senyawa
Pengganti tanda kali (×) k x g x (a+2) k × g × (a+2) dapat
dicetak kg(a+2) atau
kg·(a+2)

8) Penggunaan tanda baca lain


Tabel 4.6 Contoh penggunaan tanda baca lain
Jenis Tanda Baca Contoh
Tanda koma (,)
Memisahkan nama, alamat serta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
bagian-bagiannya Pendidikan, Universitas Bengkulu, Jalan WR
Supratman, Bengkulu 33170
Tanda desimal
Dipakai pada akhir perincian yang Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat
berupa kata atau frasa (1) berupa:
a) teguran,
b) peringatan tertulis,
c) penundaan pemberian hak dosen,
d) penurunan pangkat dan jabatan
akademik,
e) pemberhentian dengan hormat, atau
f) pemberhentian tidak dengan hormat.
Memisahkan anak kalimat yang Karena baik hati dan ramah, beliau
mendahului induk kalimat mempunyai banyak sahabat.
Tanda titik koma (;)
Memisahkan unsur-unsur dalam Kajian bertumpu pada tiga golongan
deret yang rumit, terutama jika hewan: hewan pengerat (tikus dan tupai);
unsur-unsur itu telah mengandung ruminansia (sapi, kambing, dan kerbau);
tanda baca dan serangga (belalang, kumbang, dan
rayap).

43
Memisahkan nama-nama (Amir et al. 2019; Handayani et al. 2021)
pengarang pada pengacuan
majemuk
Dipakai pada akhir perincian yang Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat
berupa klausa dari jabatan sebagai dosen karena
a) melanggar sumpah dan janji jabatan;
b) melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan
kerja bersama; atau
c) melalaikan kewajiban dalam menjalankan
tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara
terus- menerus.
Tanda titik dua (:)
Menandakan pengutipan langsung Budiman (2022) mengungkapkan: “Pandemi
Covid-19 saat ini berdampak secara langsung
pada kondisi perekonomian masyarakat”
Menandakan nisbah (angka banding) Nisbah mahasiswa perempuan terhadap laki-
laki ialah 3:1.
Memisahkan judul dan subjudul Miskonsepsi: Bagaimana Mengatasinya?
Memisahkan nomor volume dan Microbiol Indones. 2(1):85–86.
halaman dalam daftar pustaka
Tanda tanya (?)
Menunjukkan keragu-raguan Karena ketiadaan pembanding, untuk
dalam suatu pernyataan sementara bambu ini sebaiknya
dideterminasi sebagai Gigantochloa?
Atroviolacea
Tanda hubung (-)
Merangkaikan se- dengan kata se-Indonesia, abad ke-21, tahun 2000-an
berikutnya yang dimulai dengan
huruf capital, ke- dengan angka,
angka dengan -an
Tanda pisah (–, —)
- Tanda pisah en (–) - halaman 15–25, panjangnya 24,5–31,0 mm
digunakan untuk - dari halaman 15 sampai 25, bukan dari
menunjukkan kisaran halaman 15–25
- Penggunaan tanda pisah - bersama - antara tahun 1945 dan 1950, bukan antara
tahun 1945–1950, -4 sampai -6 ºC, bukan -4 –
perkataan “dari” dan “antara”, atau -6 °C Penembakan menjangan di lapangan
bersama tanda kurang harus istana—guna
- mengatur daya dukung tapak
dihindari penggembalaan—dilaksanakan setiap 3 tahun
- Tanda pisah em dipakai untuk
membatasi penyisipan kalimat
yang tidak terkait erat dengan
kalimat induknya

44
Catatan: tanda en (–) dan em (—) dapat ditemukan di symbol dalam MS Word special
characters
Tanda kurung ((...))
Tambahan keterangan atau Pengujian selanjutnya terhadap salah satu
penjelasan yang bukan bagian noda (nomor 4) memberikan dugaan bahwa
integral atau dapat dilepaskan dari
senyawa yang terkandung dalam media
pokok pembicaraan biakan cendawan x ialah senyawa
seskuiterpena.
Huruf untuk memperkenalkan Fraksi etil asetat dapat dipisahkan dengan
singkatan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT)
preparatif
Penomoran yang dimasukkan dalam Ketiga langkah itu ialah (a) pencegahan,
kalimat (b)pengobatan, dan (c) pemulihan.
Keterangan dalam kalimat yang Persamaan kedua proses (perbedaannya
sudah bertanda kurung dibicarakan di dalam bagian kajian pustaka
[lihat hlm. 35−38]) perlu dijabarkan di sini.
Penggunaan khusus dalam [lihat Kepustakaan]
kepustakaan
Tanda petik satu (‘...’)
Makna terjemahan Dinas Kesehatan Jawa Barat mencanangkan
program fogging ‘pengasapan’ untuk mencegah
penyakit demam berdarah.
Tanda petik dua (“...”)
Istilah yang kurang dikenal atau kata Daerah Semanggi, Kuningan, dan Jalan Gatot
yang mempunyai arti khusus Subroto dinamakan daerah “segi tiga emas”.
Tanda elipsis (...)
Menunjukkan bahwa ada bagian Pola distribusi pemasaran ... berdasarkan
yang dihilangkan pada suatu kutipan pengamatan cuplikan.
Tanda garis miring (/)
Tanda bagian atau menunjukkan 1/2 = 0,5
bilangan pecahan
Kata tiap 125 ton/ha atau ton ha−1

9) Penulisan frasa tidak baku dan baku dalam kalimat bahasa Indonesia
Tabel 4.7 Contoh penulisan frasa tidak baku dan baku dalam kalimat bahasa Indonesia
Bentuk tidak baku atau salah Bentuk baku atau benar
bukan ... tetapi bukan ... melainkan
tidak ... melainkan tidak ... tetapi
terdiri dari terdiri atas
tergantung pada bergantung pada
bertujuan untuk bertujuan ... (tanpa “untuk”)
antara x dan y

45
antara x dengan y dibandingkan dengan ...
dibanding ... walau atau meskipun ..., (tanpa kata tetapi)
walau atau meskipun, tetapi ... serangkaian molekul
(se) rangkaian molekul-molekul para responden
para responden-responden banyak unsur
banyak unsur-unsur disebabkan oleh
agar atau supaya
disebabkan karena
agar supaya dalam rangka ..., atau untuk ...
dalam rangka untuk contoh batuan ialah ... atau misalnya ...
contoh jenis batuan misalnya ... … baik ... maupun ...
… baik ... ataupun ... Jika/bila/kalau/seandainya ..., ... (tanpa kata
Jika/bila/kalau/seandainya ... maka maka setelah tanda koma) atau ... maka ...
... Contoh:
Jika sel sudah matang, ia akan membelah.
Sel sudah matang maka ia akan membelah.
Kata “dimana” sering digunakan secara salah. Kesalahan pertama ialah penulisannya harus
dipisah (ditulis “di mana”). Kesalahan kedua ialah bahwa dalam tata bahasa Indonesia, kata di
mana adalah kata tanya, hanya digunakan untuk menanyakan tempat. Penggunaannya sebagai
kata hubung harus dihindari. Untuk menghindarinya, dapat digunakan kata berikut: yang,
ketika, pada saat, waktu, atau tempat. Pemilihan diksinya disesuaikan dengan tautan
kalimatnya.
Seseorang bebas menentukan kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasannya dalam
tulisan. Akan tetapi, dalam penggunaan istilah bidang ilmu, penulis harus taat pada istilah yang
sudah dibakukan; istilah tidak dapat diragamkan. Misalnya: propagasi dalam fisika
‘perambatan’ sedangkan dalam biologi ‘perkembangbiakan’. Istilah dan tata nama ilmiah akan
diuraikan pada bab Angka, Lambang, Istilah, dan Tata Nama Ilmiah.

10) Penataan Kalimat


Kalimat dalam bahasa Indonesia umumnya mempunyai ciri pendek, pasif, dan
sederhana. Kalimat harus memiliki subjek dan predikat. Susunan kalimat dapat
diputarbalikkan dengan memutasikan tempat kata-katanya tanpa mengubah artinya, kecuali
untuk memberikan penekanan maknanya. Contoh: Pengamatan pada X dilakukan oleh Sigit
pada tahun 2009 atau Sigit pada tahun 2009 mengamati X. Kesalahan yang sering terjadi
adalah membuat kalimat yang tidak memiliki subjek dan/atau predikat. Contoh kalimat yang
tidak bersubjek ditunjukkan pada Tabel 5.7.
Pemilihan kata, peragaman struktur kalimat, dan penggunaan tanda baca dengan tepat
akan meningkatkan keefektifan kalimat. Adakalanya, kalimat dapat lebih diefektifkan bila
beberapa kalimat pendek digabung dan bagian-bagian yang setara disejajarkan atau
dipertentangkan, atau disusun dengan menekankan hubungan sebab-akibat. Akan tetapi,
penggabungannya harus berhati-hati agar tidak berlebihan sehingga kalimat menjadi
berkepanjangan, rancu, dan maksudnya tidak langsung dapat ditangkap. Dalam penulisan
ilmiah, gaya penulisan yang beremosi perlu dihindari. Oleh karena itu, ungkapan seperti

46
kesimpulan amat berarti, temuan mahapenting, atau hasil sangat menarik harus dihindari.
Tabel 4.8 Contoh kalimat yang tidak efektif
Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif
Penelaahan ini membicarakan tentang Penelaahan ini membicarakan kerusakan
kerusakan pascapanen ... pascapanen ...
Dari Tabel I memperlihatkan bahwa ... Tabel 1 memperlihatkan bahwa ...
Berdasarkan hasil penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ....
menunjukkan bahwa ...
Kalimat tidak berpredikat Kalimat berpredikat
Mahasiswa ke ladang jagung Mahasiswa pergi ke ladang jagung
Mahasiswa penelitian di laboratorium Mahasiswa melaksanakan penelitian di
laboratorium atau mahasiswa meneliti di ...
Kalimat tidak bersubjek Kalimat bersubjek
Di sini menggunakan alat pukat harimau Di sini nelayan menggunakan alat pukat
dalam menangkap ikan harimau dalam menangkap ikan
Dalam mengolah lahan menggunakan Dalam mengolah lahan, petani
traktor menggunakan traktor

47
BAB 6. PENGUTIPAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

Dalam karya tulis, karya seseorang atau kelompok orang dikutip karena penulis ingin
memperkuat gagasan tulisannya. Kutipan dalam karyanya menunjukkan penulis telah menghargai
hasil penelitian orang lain untuk mendukung kegiatannya atau mengembangkan dan memperbaiki
hasil penelitian yang sudah ada. Oleh sebab itu, kutipan yang digunakan harus diberi keterangan dari
mana diperoleh dengan menuliskan nama penulis dan tahun terbitan, kadang kala untuk bidang
ilmu tertentu dengan menyertakan nomor halaman tempat kutipan berada pada sumber aslinya.
Dengan demikian, penulis telah mengikuti etika dalam pengacuan sumber informasi dan terhindar
dari plagiarisme.
Tidak semua sumber pustaka layak dirujuk di sebuah karya ilmiah. Sumber pustaka yang
dapat dirujuk haruslah dapat dipercaya (credible source). Penulis karya ilmiah yang mengutip
sebuah sumber yang tidak dapat dipercaya dapat merusak kepercayaan para pembacanya. Sumber
pustaka yang dapat dipercaya antara lain yang berasal dari artikel dalam jurnal ilmiah, buku,
monograf, atau makalah ilmiah yang sudah teruji oleh komunitas akademik seilmu dan diterbitkan
dalam jurnal atau penerbit yang bereputasi. Indikasi terbitan yang bereputasi misalnya terindeks
Sinta, Scopus, atau yang mempunyai impact factor tinggi. Sumber pustaka harus mutakhir,
misalnya dipublikasi maksimal 10 tahun lalu, walau terkadang bisa lebih lama terkait topik dan
bidang ilmu.
Jika akan menggunakan sumber informasi dari situs Internet, sumber tersebut harus
dievaluasi dengan lebih hati-hati. Situs harus dapat dipercaya misalnya situs yang terdaftar
sebagai milik lembaga pemerintah atau pendidikan, misalnya situs dengan domain .gov, .edu, atau
.ac. Sumber dalam situs tersebut dilengkapi dengan nama penulis yang reputasinya jelas. Situs
dengan domain .com, .org, dan .net kurang dapat dipercaya karena dapat dibeli dan digunakan
secara perorangan. Situs Wikipedia dikategorikan sebagai situs yang tidak dapat dipercaya karena
setiap orang dapat menyunting laman dalam situs ini. Pustaka berupa skripsi, tesis, atau disertasi
yang relevan dapat dikutip secara terbatas.
Suatu informasi harus dikutip dengan benar supaya tidak melanggar etika ilmiah. Ketika
mengutip karya atau pendapat orang lain sebagai suatu pernyataan dalam tulisannya, penulis wajib
menuliskan sumber acuannya. Beberapa gaya penulisan sumber acuan ialah American
Mathematical Society, American Psychological Association, dan Council of Science (CSE),

48
Modern Language Association of America, The Chicago Manual of Style, dan gaya Turabian. Pada
dasarnya sumber acuan ditulis dengan tujuan yang sama, yaitu supaya pembaca mudah
menelusurnya kembali.
Dua macam sistem pengacuan dikenal sebagai sistem Harvard (nama-tahun) dan
Vancouver (nomor). Pada sistem nama-tahun, sumber acuan di dalam teks dinyatakan dengan
nama penulis dan tahun ketika informasi diterbitkan, selanjutnya sumber informasi lengkapnya
disusun menurut abjad pada Daftar Pustaka. Pada sistem nomor, sumber acuan di dalam teks
dinyatakan dengan nomor berurut mengikuti ketentuan yang didaftarkan dengan urutan nomor
tadi di dalam Daftar Pustaka.
Pengacuan yang digunakan karya ilmiah lingkup FKIP UNiversitas Bengkulu
menggunakan sistem Harvard dengan mengikuti gaya penulisan sumber acuan American
Psychological Association (APA) edisi ke-7. Untuk kemudahan melakukan pengacuan dan
penyusunan daftar pustaka dapat digunakan perangkat lunak pengelolaan referensi secara
daring seperti EndNote atau Mendeley. Perangkat lunak tersebut dapat diunduh dari Internet dan
mudah digunakan dengan mengikuti petunjuk yang disediakan dalam bentuk teks atau video di
www.youtube.com.
Pada karya tulis, kutipan menggunakan nama belakang dari penulis diikuti oleh tahun
publikasi.
Kutipan Narasi: Menurut Smith (1998), Style APA adalah format sitasi paling mudah untuk
yang pertama kali mempelajarinya.
Kutipan dalam kurung: Style APA adalah format sitasi paling mudah untuk yang pertama kali
mempelajarinya (Smith, 1998).
Jika mengutip halaman atau bab tertentu dari suatu dokumen, maka dapat menyertakan
informasi halaman tersebut dalam tanda kurung.
Style APA adalah format sitasi paling mudah untuk yang pertama kali mempelajarinya (Smith,
1998, p. 203)
Pada bagian Daftar Pustaka, penulisan diurutkan secara alfabetik dilihat dari nama
belakang penulis.
Smith, P. (1998). Learning to cite using APA Style. Journal of College Writing, 6, 60513.

49
Tabel 5.1. Contoh Penulisan Kutipan
Jumlah penulis Kutipan dalam Kurung Kutipan Narasi
Satu Penulis (Gonzales, 2019) Gonzales (2019)
Dua Penulis (Gonzales & Jones, 2019) Gonzales and Jones (2019)
Tiga atau Lebih Penulis (Gonzales et al., 2019) Gonzales et al. (2019)
Grup penulis dengan
abbreviasi:
Sitasi pertama (American Psychological American Psychological
Association [APA], 2020) Association (APA, 2020)

Sitasi Selanjutnya (APA, 2020) APA (2020)


Grup penulis tanpa abreviasi: (Universitas Bengkulu, Universitas Bengkulu (2020)
2020)
Tidak ada penulis (“New Drug”, 1993)
Menggunakan versi
abreviasi dari judul

Buku:
Satu Penulis:

Dua Penulis:
Difonzo, N., & Bordia, P. (2007). Rumor psychology: Social and organizational approaches.
American Psychological Association.

Grup Penulis (Corporate):


American Sociological Association. (1975). Approaches to the study of social structure. Free
Press.

Buku yang diedit:


Rhodewalt, F. (Ed.). (2008). Personality and social behavior. Psychology Press.

Tdak ada Penulis:


The universal declaration of human rights. (1974). U.S. Catholic Conference, Division of Latin
America.

50
Ebooks:
Dengan doi:
Gillam, T. (2018). Creativity, wellbeing and mental health practice. Wiley Blackwell.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-74884-9

Tanpa doi (sama dengan buku yang di print):


Lauwers, J., Opsomer, J. & Schwall, H. (Eds.). (2018). Psychology and the classics: a dialogue of
disciplines. De Gruyter.

Dari website:
Sanger, M. (2000). Woman and the new race. Bartleby.com. http://www.bartleby.com/1013/
(Original work published 1920).

Bab dari buku:


Levi-Strauss, C. (1971). Totem and caste. In F. E. Katz (Ed.), Contemporary sociological theory
(pp. 82- 89). Random House.

Artikel, atau bab dari buku referensi online (ensiklopedia, kamus, handbook):
Online dengan doi:
Watkins, M. (2013). Mind-body problem. In H. Pashler (Ed.), Encyclopedia of the mind. SAGE.
http://dx.doi.org/10.4135/9781452257044.n191

Online tanpa doi:


Shevell, S. K. (2000). Color vision. In A. E. Kasdin (Ed.), Encyclopedia of psychology (Vol.2,
pp.182-186). Oxford University Press.

ERIC Documents:
Evans, V. (2016). An Evaluation of CHAMPS for classroom management (ED581571). ERIC.
https://eric.ed.gov/contentdelivery/servlet/ERICServlet?accno=ED581571

Artikel Jurnal:

51
Artikel tanpa doi atau bentuk print:
Scroggins, W. A., Thomas, S .L., & Morris, J. A. (2008). Psychological testing in personnel
selection, Part II: The refinement of methods and standards in employee selection. Public
Personnel Management, 37(2), 185-199.

Dua atau lebih penulis (sampai 20 penulis):


Klimonske, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in organizations. Consulting
Psychology Journal: Practice and Research, 45(2), 10-36. doi:10.1037/1061-4087.45.2.10

Jika dalam artikel terdapat 21 penulis atau lebih, daftar 19 nama pertama, kemudian
tambahkan titik sejumlah 3 (. . .) dan kemudian tambahkan penulis terakhir.
Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., Johnson, A., Ito,
H., Ramirez, J., Jones, H., Anderson, P., Winkle, S., Short, A., Bergen, W., Wentworth, J.,
Ramos, P., Woo, L., Martin, B., Josephs, M., ... Brown, Z. (2005). Study of the brain.
Psychology Journal, 32(1), 1-15. doi:10.1037/1061-4087.45.1.11

Artikel dalam Koran:

Didapatkan dari web, tanpa penulis:


It’s subpoena time. (2007, June 8). New York Times. https://www.nytimes.com/2007/06/08/opinion/08fri1.html

Koran print:
Jones, S. (1997, October 19). Hit-and-run suspect commits suicide. New York Times, p. 17.

Artikel Majalah:
Dari database atau print:
Kluger, J. (2010, November 1). Keeping young minds healthy. Time, 176(18), 40-50.

Dari website:
Heid, M. (2015, August 12). You asked: Why do I blush so much? Time.
http://time.com/3992760/blush- blushing/

52
Website:

Nama organisasi sebagai penulis (Grup Penulis):


National Institutes of Mental Health. (2015, May). Anxiety disorders.
http://www.nimh.nih.gov/health/topics/anxiety-disorders/index.s

Tanpa penulis, tanpa tanggal:


What is psychology? (n.d). BestPsychologyDegrees.com. https://www.bestpsychologydegrees.com/what-
is-psychology/

Disertasi, atau karya ilmiah lain:


Electronic copy dari disertasi atau karya tulis lain dari database:
Rockey, R. (2008). An observational study of pre-service teachers’ classroom management
strategies (Publication No. 3303545) [Doctoral dissertation, Indiana University of
Pennsylvania]. ProQuest Dissertations and Theses Global.

Electronic copy dari disertasi dari repository:


Gerena, C. (2015). Positive Thinking in Dance: The Benefits of Positive Self-Talk Practice in
Conjunction with Somatic Exercises for Collegiate Dancers [Master’s thesis, University of
California Irvine]. University of California, eScholarship.
https://escholarship.org/uc/item/1t39b6g3

53
DAFTAR PUSTAKA

[BPPB] 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. [diakses 2019 Okt 31]. https://
kbbi.kemdikbud.go.id/

[BPPB] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: BPPB.

[CSE] Council of Science Editors. 2014. Scientific Style and Format: The CSE Manual for Authors, Editors,
and Publishers. Ed ke-8. Chicago (IL): Univ Chicago Pr.

[Kemendiknas] Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Kemendiknas.

[Kemenristekdikti] Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 2015. Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemenristekdikti.

[PPB] Pusat Pembinaan Bahasa. 2005. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Ed ke-3. Jakarta: Pusat
Pembinaan Bahasa

[PRI] 2012. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Jakarta: Sekretariat Negara.

Insistut Pertanian Bogor. 2019. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir Mahasiswa Edisi ke-4.
Bogor: IPB Pr.

Keraf G. 2001. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Cetakan ke-12. Ende: Penerbit Nusa
Indah

54
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Sampul Skripsi
JUDUL

(Times New Roman 14, kapital [kecuali nama spesies dan simbol], maksimal 3 baris, spasi satu, posisi
center)

4,5 cm

SKRIPSI
(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

NAMA (Times New Roman ukuran 14)


NPM (Times New Roman ukuran 14)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ……


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

55
Lampiran 2. Format Halaman Judul Skripsi
JUDUL

(Times New Roman 14, kapital [kecuali nama spesies dan simbol], maksimal 3 baris, spasi satu, posisi
center)

4,5 cm

SKRIPSI
(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan ……..
(Times New Roman 14, posisi center)

Oleh

NAMA (Times New Roman ukuran 14)


NPM (Times New Roman ukuran 14)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ……


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022 (Tahun Ujian)
(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

56
Lampiran 3. Lembar Pengesahan Skripsi
JUDUL

(Times New Roman 14, kapital [kecuali nama spesies dan simbol], maksimal 3 baris, spasi satu, posisi
center)

SKRIPSI
(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

Disahkan Oleh:
(Times New Roman 12, kapital, posisi center)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(Times New Roman 14, kapital, posisi center)

Dekan FKIP UNIB Ketua Jurusan Pendidikan MIPA


FKIP UNIB

Dr. Alexon, M.Pd Dr. Abdul Rahman, M.Si


NIP 19601202 198603 1 002 NIP 19810820 200604 1 006

57
Lampiran 4. Lembar Pengesahan Penguji Skripsi
JUDUL

(Times New Roman 14, kapital [kecuali nama spesies dan simbol], maksimal 3 baris, spasi satu, posisi
center)

SKRIPSI
(Times New Roman 12, kapital, posisi center)

Oleh:

NAMA (Times New Roman ukuran 12)


NPM (Times New Roman ukuran 12)

Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Program Studi


Pendidikan …………..
Jurusan Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Ujian dilaksanakan pada:


Hari/Tanggal :……………………………………
Pukul : ……………………………………
Tempat : ……………………………………

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Nama Pembimbing Utama Nama Pembimbing Pendamping


NIP NIP

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji:


Penguji Nama Dosen Tanda Tangan Tanggal

Penguji I

Penguji II

Penguji III

Penguji IV

58
Lampiran 5. Format Surat Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN

Nama :
NPM :
Program Studi :

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

TULISKAN JUDUL (Times New Roman 12, kapital, ditebalkan/bold) beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menerima resiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada saya jika di kemudian
hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya atau ada klaim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bengkulu, tgl-bulan-tahun
Yang membuat pernyataan

Materai
10.000

Nama Lengkap
NPM

59
Lampiran 6. Format Abstrak/Abstract pada Skripsi

JUDUL

(Times New Roman 14, kapital [kecuali nama spesies dan simbol], maksimal 3 baris, tebal/bold, spasi
satu, posisi center)

Nama Mahasiswa1*, Nama Pembimbing Utama2, Nama Pembimbing Pendamping3 (Tanpa Gelar)
(Times New Roman 12, Tebal/Bold,spasi satu, posisi center)

123
Nama Program Studi (Times New Roman 12, spasi satu, posisi center)

ABSTRAK
(Times New Roman 12 posisi center)

Narasi abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menggunakan huruf Times New Roman
ukuran 12, spasi 1 dan dengan panjang teks maksimal 200 kata. Abstrak versi Bahasa Indonesia ditulis
menggunakan Bahasa Indonesia baku dengan ejaan yang disempurnakan. Penulisan singkatan dan rumus
matematika di dalam abstrak perlu dihindari. Abstrak memaparkan secara ringkas tentang masalah, tujuan,
metode, hasil dan kesimpulan. Penulisan kalimat lengkap minimal mengandung unsur subyek dan predikat.
Dalam penulisan kalimat pasif, unsur subyek dan predikat harus jelas, tidak rancu dengan unsur keterangan
(obyek). Abstrak versi Bahasa Inggris ditulis menggunakan Bahasa Inggris pakem British dalam bentuk
past tense dan kalimat yang berpatutan. Hasil dan kesimpulan ditulis dalam bentuk present tense. Abstract
diharapkan lebih komunikatif dan tidak monoton. Kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris minimal
mengandung unsur subject dan predicate.

Kata kunci: abstrak, bold, italic, maksimal lima kata/frase

*e-mail: Tuliskan e-mail mahasiswa

60
Lampiran 7. Contoh Abstract pada Skripsi

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Guided Discovery Untuk Mata Pelajaran Kimia pada
Materi Reaksi Redoks (Research and Development)

Isnaeni* 1 , Elvinawati2, Dewi Handayani3


123
Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan pengembangan modul elektronik kimia berbasis guided discovery yang bertujuan
untuk mengetahui efektivitas modul dalam membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep dimana
materi pada e-modul yang dikembangkan adalah reaksi redoks. Modul elektronik ini menggunakan model
pengembangan ADDIE. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Kota Bengkulu dengan subjek penelitian
yaitu 9 siswa kelas X MIPA A untuk uji coba skala kecil dan 30 siswa kelas X MIPA D untuk uji coba
skala. Dari hasil penelitian diperoleh (1) tingkat kelayakan e-modul pada aspek materi yaitu 88,42%
sedangkan dari aspek media yaitu 91,42% sehingga berdasarkan hasil validasi oleh validator e-modul
dinyatakan sangat valid, (2) berdasarkan hasil uji coba skala kecil persentase respon siswa yaitu 75,97%
dengan kategori menarik, sedangkan untuk uji coba skala besar yaitu 84,48% dengan kategori sangat
menarik, (3) Berdasarkan hasil pre test diperoleh skor rata-rata 19 dan rata-rata skor post test yaitu 68,7
diperoleh N-Gain skor sebesar 0,63 pada kategori sedang, maka diketahui bahwa terjadi peningkatan yang
cukup signifikan terhadap pemahaman konsep siswa pada materi reaksi redoks.

Kata Kunci : modul, elektronik, guided, discovery, konsep

E-mail : isnaeni.mk@gmail.com

61
Lampiran 8. Format Abstract pada Skripsi
Development of Electronic Module Based on Guided Discovery For Chemistry Subjects on Redox
Reaction Materials (Research and Development)

Isnaeni* 1 , Elvinawati2, Dewi Handayani3


123
Chemistry Education Study Faculty of Teacher Training And Education
University of Bengkulu

ABSTRACT

This research is the development of an electronic-based guided discovery module that aims to determine
the effectiveness of the module in helping students improve the concept of understanding where the material
on the E-module developed is redox reaction. This electronic module uses the ADDIE development model.
Research was conducted at SMA Negeri 6, Bengkulu with the study subject 9 students grade X MIPA A
Students for small scale trials and 30 students grade X MIPA D Students for scale trials. From the results
of the research obtained (1) the level of feasibility of e-modules on the material aspect is 88.42% while
from the media aspect is 91.42% so that based on the results of validation by the E-module validator is
declared very valid, (2) based on the test results of the smallscale student response percentage of 75.97%
with interesting category, while for large-scale trials of 84.48% with a very interesting category, (3) based
on the results pre test obtained an average score of 19 and the average post test score of 68.7 acquired N-
Gain score of 0.63 on medium category , it is known that there is a significant increase in understanding
the concept of students in redox reaction material.

Kata Kunci : modules, electronic, guided, discovery, concept

E-mail : isnaeni.mk@gmail.com

62
Lampiran 9. Contoh Kata Pengantar pada Skripsi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Alat Evaluasi
Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer Menggunakan Wondershare Quiz Creator Pada Materi Larutan
Penyangga” sebagai tugas akhir dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 pada Program Studi Pendidikan
Kimia, Jurusan Pendidikan Matematikan dan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis memperoleh motivasi, bimbingan serta bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan baik ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Alexon, M.Pd selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu.
2. Bapak Dr. M. Lutfi Firdaus, MT selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu.
3. Ibu Dr. Rina Elvia, M.Si selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia. Serta selaku
Pembimbing Utama dan Penasehat Akademik yang telah memberikan ilmu, waktu,
bimbingan, masukan, perhatian, nasehat, motivasi dan semangat kepada penulis sehingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dewi Handayani, M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan ilmu,
waktu, bimbingan, masukan, perhatian, nasehat, motivasi dan semangat kepada penulis
sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Salastri Rohiat, M.Pd dan Bapak Drs. Hermansyah Amir, M.Pd selaku penguji yang telah
memberikan kritik dan saran sebagai perbaikan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Bengkulu yang telah membekali penulis dengan ilmu serta
membimbing dan memberikan arahan selama perkuliahan.
7. Tim validator media dan materi yaitu Prof. Johanes Sapri, M.Pd, Salastri Rohiat, M.Pd, Dr.
Nurhamidah, M.Si dan Nofa Kusminiarti, S.Pd yang telah memberikan masukan maupun
saran pada produk penelitian skripsi penulis.

63
8. Bapak Basuki Dwiyanto, M.Pd selaku kepala SMAN 4 Kota Bengkulu yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bapak
pimpin.
9. Segenap siswa Kelas XI MIPA 3 SMA N 4 Kota Bengkulu yang telah terlibat dalam proses
penelitian skripsi penulis.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu demi
terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, masukan dan
saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan.

Bengkulu, Juni 2020

Penulis

64
Lampiran 10. Format Daftar Isi pada Skripsi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN (spasi 1 dan after 6) .................................................. xx


LEMBAR PERSETUJUAN (spasi 1 dan after 6) ..................................................... xx
ABSTRAK (spasi 1 dan after 6) ................................................................................. xx
ABSTRACT (spasi 1 dan after 6) ................................................................................ xx
RINGKASAN (spasi 1 dan after 6) ............................................................................ xx
KATA PENGANTAR (spasi 1 dan after 6) .............................................................. xx
DAFTAR ISI (spasi 1 dan after 6) ............................................................................. xx
DAFTAR TABEL(spasi 1 dan after 6) ...................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR(spasi 1 dan after 6) ................................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN(spasi 1 dan after 6) .............................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN(spasi 1 dan after 6) ........................................................... xx


1.1. Latar Belakang (spasi 1) ................................................................. xx
1.2. Rumusan Masalah.................................................. ......................... xx
1.3. Tujuan Penelitian .................................................... ....................... xx
1.4. Kegunaan Penelitian ................................................... ................... xx
1.5. Ruang lingkup penelitian ....................................... ........................ xx
1.6. Definisi Konsep (jika ada) .............................................................. xx
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA (spasi 1, before 6 dan after 6) ............................. xx
2.1 Deskripsi Teoritik ................................................. .......................... xx
2.1.1 Judul Sub Bab ......................................................................... xx
2.1.2 Judul Sub Bab ......................................................................... xx
2.1.3 Judul Sub Bab ......................................................................... xx
2.2 Penelitian yang Relevan ..................................... .............................. xx
2.3 Kerangka Berpikir ......................................... .................................. xx
BAB III. METODE PENELITIAN(spasi 1, before 6 dan after 6)............................ xx
3.1 Rancangan Penelitian (spasi 1)......................................... ............... xx
3.2 Subjek Penelitian ................................................ .............................. xx
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen............. . xx
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... xx
3.3.2 Pengembangan Instrumen Penelitian ...................................... xx
3.4 Teknik Analisa Data ........................................... .............................. xx
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... xx
(spasi 1, before 6 dan after 6)
4.1 Langkah 1: Analisis................................................ .......................... xx

65
4.2 Langkah 2: Design ............................................................................ xx
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN(spasi 1, before 6 dan after 6).......................... xx
5.1 Simpulan (spasi 1) ............................................................................. xx
5.2 Saran.................................................................................................. xx
DAFTAR PUSTAKA(spasi 1, before 6 dan after 6) .................................................. xx
LAMPIRAN(spasi 1, before 6 dan after 6) ................................................................. xx

66
Lampiran 11. Format Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran pada Skripsi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Judul Tabel 1 ............................................................................................. xx


Tabel 2.1 Judul Tabel 2 ............................................................................................. xx
Tabel 3.1 Judul Tabel 3 (dan seterusnya) .................................................................. xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Judul gambar 1...................................................................................... xx


Gambar 2.1 Judul gambar 2...................................................................................... xx
Gambar 3.1 Judul gambar 3 (dan seterusnya) .......................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Judul Lampiran 1 ............................................................................... xx


Lampiran 2. Judul Lampiran 2 ............................................................................... xx
Lampiran 3. Judul Lampiran 3 (dan seterusnya) .................................................... xx

67
Lampiran 12. Format Riwayat Hidup Pada Skripsi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota…. pada tanggal bulan tahun sebagai anak ke ... dari
pasangan bapak ... dan ibu ... Pendidikan sekolah menengah atas (SMA) ditempuh
Pas Photo di sekolah ... , dan lulus pada tahun .... Pada tahun ..., penulis diterima sebagai
Warna 3x4
mahasiswa program sarjana (S-1) di Program Studi Pendidikan ... di Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Bengkulu.
Selama mengikuti program D-3/S-1, penulis aktif menjadi ... (riwayat dan
pengalaman organisasi, asisten akademik, dan sebagainya). Penulis juga pernah
mengikuti lomba karya ... (riwayat kegiatan ilmiah) memperoleh atau pernah terpilih sebagai ... (riwayat
prestasi akademik).

68
Lampiran 13. Contoh penomoran bab, subbab, sub-subbab, dan subsub-subbab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Judul Subbab


2.1.1
1.
2.
3.
a.
b.
1)
2)
3)
4)
a)
b)
c)
-
-

69

Anda mungkin juga menyukai