Anda di halaman 1dari 11

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOKIMIA I

Program Studi : Pendidikan Kimia

Mata Kuliah : Biokimia

Bobot SKS/Semester : 2-1/V

Dosen Pengampu : Drs. Hermansyah Amir, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
ANALISA STRUKTUR TELUR

A. Reaksi Kulit Telur


Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat melakukan percobaan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan konsep kimia.

Dasar :
Telur terdiri dari kuli telur, putih telur dan kuning telur. Kulit telur memiliki bentuk keras terdiri
atas kalsium karbonat dan melindungi isi telur. Pada telur terdapat pori-pori yang dapat ditembus
udara (gas). Telur segar memilki nilai nutrisi yang baik dan tidal mengandung bakteri. Ciri-ciri
telur segar dapat diamante sebagai berikut.
 Kulit telur ayam yang baru agak kasar
 Telur dapa diuji dengan cara penyimpanan
 Telur segar lebih berat daripada teluryang sudah lama karena penguapan kelembapan dari
telur.

Alat dan bahan :


1. 1 butir telur matang
2. Cuka 25%
3. Gelas kaca

Cara Kerja :
1. Dimasukkan telur matang ke dalam gelas.
2. Tambahkan cuka sampai menutupi telur.
3. Biarkan sampai keesokkan harinya.

Catatan :
1. Amati apa yang terjadi seteleh ditambahkan cuka. Apakah timbul gelembung gas ?
2. Apa yang terjadi setelah didiamkan keesokan harinya?

B. Analisa Putih Telur


Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Pipet tetes
3. Botol semprot
4. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
5. Putih telur
6. Aquades
7. Larutan biuret
8. Larutan lugol
Cara Kerja :
1. Masukkan larutan putih telur sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan
3 tetes larutan biuret.
2. Guncang dan amati perubahan yang terjadi
3. Jika larutan berubah warna maka larutan positif mengandung protein.

Catatan :
1. Ulangi langkah di atas dengan pereaksi lugol

C. Analisa Kuning Telur


Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Pipet tetes
3. Botol semprot
4. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
5. Putih telur
6. Aquades
7. Larutan biuret
8. Larutan lugol

Cara Kerja :
1. Masukkan larutan kuning telur ke dalam gelas kimia kemudian ditambahkan aquades
secukupnya hingga warna terlihat bening.
2. Masukkan larutan kuning telur sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 3 tetes larutan biuret.
3. Guncang dan amati perubahan yang terjadi
4. Jika larutan berubah warna merah maka larutan positif mengandung protein.

Catatan :
1. Ulangi langkah di atas dengan pereaksi lugol

Jawablah pertanyaan berikut :

1. Bagaimanakah reaksi kimia yang terjadi pada percobaan (reaksi pada kulit telur, putih
telur dan kuning telur) ?
2. Apa yang terjadi bila cuka diganti dengan HCl: kemukakan alasannya !
3. Mengapa putih telur dan kuning telur saat direaksikan mengalami perubahan warna ?
jelaskan !
PROTEIN

A. Uji Protein
Standar Kompetensi
Mahasiswa mempunyai pengetahuan dasar bahwa protein mempunyai ikatan peptida
yang bereaksi positif dengan uji biuret. Reaksi ini tidal terjadi pada biomolekul lain.

Dasar :
Ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan polipeptida dalam larutan bersuasana basa
/alkali akan berwarna lembayung bila direaksikan dengan Cu2+.

Alat dan bahan :


1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Larutan albumin atau putih telur
4. Air liur
5. Larutan pati 1%
6. NaOH 10%
7. Larutan CuSO4 0,1%

Cara Kerja :
Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih. Pipetkan tabung reaksi seperti pada tabel berikut.

Tabung 1 2 3 4
Larutan albumin (putih telur) 2 ml - - -
Air liur - 2 ml - -
Larutan pati - - 2ml -
Air suling - - - 2ml
NaOH 10% 2ml 2ml 2ml 2ml
Larutan CuSO4 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Warna
Bila belum terbentuk warna lembayung

B. Pengendapan Protein pada Titik Isoelektrik


Standar Kompetensi
Mahasiswa mempunyai pengetahuan dasar bahwa kelarutan protein sangat dipengaruhi
oleh pH lingkungan .

Dasar :
Pada pH tertentu, muatan positif suatu protein tepat sama dengan muatan negatif
sehingga muatan keseluruhan menjadi nol. pH itu disebut pH isoelektrik atau pI.
Alat dan bahan :
1. Gelas kimia
2. Pipet tetes
3. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
4. Larutan kasein netral
5. Larutan asam asetat 0,1 M
6. Larutan Na-asetat 0,1 M

Tabung 1 2 3 4 5 6 7 8
Natrium asetat 1 1 2 3 5 6 8 9
(CH3COONa)
Asam asetat 15 9 8 6 5 3 2 1
(CH3COOH)
Larutan kasein 3,0 3,8 4,1 4,4 4,7 5,0 5,3 5,6
Ph 3 3 3 3 3 3 3 3
Kekeruhan

Jawablah pertanyaan berikut :


1. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi ketika uji protein menggunakan CuSO4
2. Mengapa pada percobaan uji protein, sampel dapat berubah warna menjadi warna
lembayung ?
3. Apa yang menyebabkan pada uji pengendapan protein tiap tabung memiliki tingkat
kekeruhan yang berbeda ?
ENZIM

A. Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Enzim


Standar kompetensi
Mahasiswa dapat membuktikan bahwa kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu tertentu
sebading dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhu optimum.

Dasar :
Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhetinya kerja enzim secara reversible,
karena dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara partikel E (Enzim) dan S (Substrat).
Akibatnya kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidal terbentuk, sehingga P
(produk) juga tidal terbentuk. Bila suhu dinaikkan sedikit demi sedikit, benturan E-S akan makin
gencar sehingga P yang terbentuk makin gencar, sehingga P yang terbentuk makin banyak.
Keadaan ini terjadi sampai pada suhu tertentu yaitu suhu optimum.
Suhu yang lebih tinggi dare suhu optimum menyebabkan enzim terdenaturasi. Akibatnya
meskipun benturan E dan S lebih gencar lagi, kompleks ES tidal terbentuk karena enzim enzim
terdenaturasi. Akibatnya pembentukan P berkurang. Denaturasi enzim dapat terjadi irreversible
terutama bila suhu lingkungan jauh melampaui suhu optimum.

Alat dan bahan :


1. Encerkan liur dengan menambahkan 100 ml air liur suling
2. Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih.
a. Pasangan pertama ditempatkan dalam bejana berisi es 00C
b. Pasangan kedua ditempatkan dalam bejana berisi air, yang suhunya ipertahankan
tetap pada 250C
c. Pasangan ketiga ditempatkan di rak tabung pada suhu ruang
d. Pasangan keempat ditempatkan dalam penangas air yang suhunya dipertahankan tetap
pada 370C
e. Pasangan kelima ditempatkan dalam penangas air yang suhunya diterapkan tetap pada
600C
f. Pasangan keenam ditempatkan dalam penangas air mendidih (1000C).
Tiap pasangan tabung diberi B untuk blako dan U untuk Uji. Keram pasangan tabung
pada setiap suhu selama 5 menit.
3. Pipetkan ke dalam tiap-tiap tabung

Larutan Tabung B Tabung U


Larutan pati 10 tetes 10 tetes
Keram pasangan tabung dare tiap suhu paling sedikit 5 menit
Liut (diencerkan 100x) - 1ml
Campurkan baik-baik, keram tepat 1 menit
Larutan lugol (untuk suhu 600C dan 100)C 10 tetes 10 tetes
penambahan dilakukan di luar penangas
Air suling 4 ml 3 ml
Segera baca serapan (A) pada panjang gelombang 630 nm. Hitung selisih serapan (∆A)
antara tabung B (A pada t=0 menit) dengan tabung U dare tiap suhu.
4. Buatlah tabel berikut ini :

SUHU AB Au ∆A/menit (v)


00C
250C
Suhu ruang
370C
600C
1000C
5. Buatlah kurva yang menggambarkan hubungan kecepatan reaksi enzimatik (v=∆A/menit)
dengan suhu

Jawablah pertanyaan berikut :

1. Mengapa suhu yang lebih tinggi dare suhu optimum menyebabkan enzim terdenaturasi ?
2. Mengapa dalam percobaan enzim digunakan air liur sebagai sampel ?
3. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi antara larutan pati dengan air liur ?
GLIKOLISIS DALAM SEL RAGI

Standar kompetensi

1. Mahasiswa memahami proses glikolisis di dalam sel ragu dengan mengukur kadar
glukosa yang tersisa, kadar etanol dan CO2 yang dihasilkan.
2. Mahasiswa memahami pengaruh inhibitor seperti fluoride dan arsenat terhadap proses
glikolisis

Dasar :

Glukosa oleh ensim-enzim glikolisis di dalam sel ragi akan diubah menjadi etanol dan CO2.

C6H12O6 → C2H5OH +CO2

Glukosa Etanol

Pada penambahan inhibitor, lebih sedikit glukosa yang diubah menjadi etanol dan CO2

Alat dan bahan :

1. Tabung peragian
2. Suspensi rag
3. Larutan glukosa 2 %
4. Inhibitor proses glikolisis

Cara kerja :

1. Sediakan 4 tabung peragian yang bersih dan kering


2. Pipetkan ke dalam setiap tabung
3. Campurkan isi tabung dengan membalik-balikkannya 3 sampai 4 kali sehingga lengan
tertutupnya terisi dengan suspensi ragi
4. Biarkan 10 menit dalam suhu kamar.

Tabung 1 2 3 4
Suspensi ragi 14 ml - 14 ml 14 ml

Suspensi ragi yang telah didihkan - 14 ml - -


Larutan fluoride - - 0,5 ml -
Larutan arsenat - - - 0,5 ml
Larutan glukosa 2 ml 2ml 2ml 2ml
5. Setelah tepat 15 menit lakukan pengukuran pada setiap tabung tersebut.
a. Tingginya kolom CO2 yang terbentuk pada lengan tertutup
b. Kadar glukosa
c. Kadar etanol

Jawablah pertanyaan berikut :

1. Mengapa dalam percobaan ini menggunkaan suspensi ragi sebagai sampel ?


2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap proses glikolisis dalam sel ragi saat percobaan ?
3. Jelaskan pengaruh inhibitor terhadap glikolisis yang terjadi pada saat percobaan ?
FOTOSINTESIS

Standar kompetensi

1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen


2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum

Dasar :

Fotosintesis berasal dare kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.
Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dare zat organic H 2O dan CO2 menjadi senyawa
organic yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari. Tahapan reaksi fotosintesis dapat berupa reaksi terang dan reaksi gelap. Rekasi
terak terjadi di bagian grana sedangkan reaksi gelap terjadi di bagian stroma.

A. Percobaan I
Alat dan Bahan
1. Beaker glass 100ml
2. Corong kaca kecil
3. Tabung reaksi
4. Termometer
5. Baskom plastic/ ember kecil
6. Es
7. Air hangat 400C
8. NaHCO3
9. Kaeat
10. Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
Cara Kerja
1. Rangkailah alat dan bahan. Upayakan tabung reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidal
ada rongga udara)
2. Berilah perlakuan sebagai berikut:
a. Perangkat pertama diberi NaHCO3
b. Perangkat kedua diberi es batu
c. Perangkat ketiga tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
3. Amati gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan
B. Percobaan II
Alat dan bahan
1. Tabung reaksi
2. Kaca arloji
3. Larutan lugol
4. Sudip
Cara kerja
1. Haluskan 10 gram hydrilla menggunakan alu dan lumpang
2. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda
3. Tambahakan larutan lugol 2 ml
4. Tabung 1 dibiarkan terkena sinar matahari sedangkan tabung 2 dibiarkan tanpa terkena
sinar matahari
5. Amati yang terjadi

Jawablah pertanyaan berikut :


1. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada saat penambahan soda kue ?
2. Berdasarkan percobaan jelaskan faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi proses
fotosintesis !
3. Apa fungsi penambahan lugol pada percobaan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai