Anda di halaman 1dari 7

MODUL BAB VII

Nama : Muhammad Rifqi Syech Putra

NIM : D131191046

Fakultas/Jurusan : Teknik/Lingkungan

1. Mengapa karangan atau tulisan disebut karya tulis ilmiah ?

Jawab :

Karangan atau tulisan disebut karya tulis ilmiah apabila karya tulisan

tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan

ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Fakta yang

disajikan dapat berasal dari pengamatan, uji laboratorium, studi pustaka,

penyebaran angket, wawancara, ataupun dari pengalaman. Fakta tersebut

selanjutnya ditulis dengan kaidah yang berlaku dalam karya tulis ilmiah, baik

yang berupa makalah, laporan ilmiah, maupun artikel ilmiah.

2. Jelaskan perbedaan antara karangan ilmiah, ilmiah populer dan non

ilmiah !

Jawab :

Perbedaan antara karangan ilmiah, karangan ilmiah populer, dan karang non

ilmiah dapat dilihat dari beberapa aspek, yakni :


1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual

objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek

yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau

observasi.

2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan

masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah

yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan

penentuan strategi.

3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa

ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan

karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli

bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat

juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli

bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan

karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa

karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan

nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan.

Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang

ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut
sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih

mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah

khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah

menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan

sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap

sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan

(preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah

yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah

laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan

semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong

karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,

roman, puisi, dan naskah drama.

3. Jelaskan jenis karya ilmiah yang saudara ketahui !

Jawab :

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Artikel

Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif

penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa.


Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat

dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah

dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel

ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil

pengembangan proyek.

2. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang

pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di

kelas (tugas perkuliahan).

3. Kertas Kerja

Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun

dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada

seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu

menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh

forum ilmiah.

4. Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi

(mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya


sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika

penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan yang

berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

5. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang

studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan

pendapat penulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.

Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif,

baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di

laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru

dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu

aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

6. Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi

S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan

skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari

penelitian sendiri.
7. Disertasi

Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa

untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang

mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan

data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini

berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.

8. Artikel Ilmiah Populer

Artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa

populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa

(suratkabar, majalah, tabloid).

Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat

dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum,

untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk

keperluan akademik, tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada publik melalui

media massa.
Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan dengan

lebih ringkas dan lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau

induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini

penulis.

Anda mungkin juga menyukai