Anda di halaman 1dari 12

MANFAAT ATMOSPER BAGI KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

A. Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas
dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas
yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga
kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media
penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer.
Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10 km atau 33.00 ft
dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3. lapisan ini mengandung sekitar 75% massa
dari atmosfir.
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi.
Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%, oksigen + 21%, karbon dioksida
0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan lain- lain +0,07 %.

B. Manfaat Atmosfer Bagi Kehidupan Manusia


Bumi yang kita tinggali ini tidak hanya terdiri atas lapisanlapisan yang membentuk
permukaan bumi, namun juga diselubungi oleh lapisan-lapisan gas. Lapisan-lapisan gas
tersebut dinamakan atmosfer. Atmosfer merupakan gabungan dari berbagai gas berlapis-lapis
dan tidak berwarna. Keberadaan atmosfer bumi sangat penting bagi kehidupan. Bayangkan
apabila udara yang kita hirup dan kita butuhkan setiap saat berkurang, tercemar, atau bahkan
tidak ada sama sekali. Tentu kehidupan manusia akan terganggu, begitu juga makhluk hidup
yang lain.
Atmosfer tidak hanya penting untuk pernapasan makhluk hidup, tetapi juga sangat
penting untuk sarana transportasi udara, komunikasi, memengaruhi keadaan cuaca dan iklim,
serta menjadi pelindung bumi dari benda-benda luar angkasa. Secara fisik atmosfer dapat
dirasakan dan dapat diperkirakan keberadaannya. Ketika kamu berdiri di pantai atau di
lapangan terbuka, akan terasa sekali terpaan angin yang merupakan bagian dari atmosfer.
1. Mengurangi Radiasi Matahari Yang Sampai Pada Permukaan Bumi.
Pada peranan atmosfer yang ini adalah berkaitan dengan lapisan atmosfer yang ke-dua
dari yang terbawah/terdekat jaraknya dari bumi yaitu lapisan Stratosfer. Ketinggian lapisan
stratosfer berkisar antara 15–50 km. Lapisan Stratosfer bawah yang disebut isothermia
berketinggian antara 11–20 km. Pada lapisan isothermia ini, terkandung bulir-bulir sulfat
yang memiliki kegunaan sebagai pembentuk hujan.
Lapisan stratosfer tengah yang disebut daerah inversi memiliki ketinggian antara 21–
35 km. Pada daerah inversi. Suhu akan makin tinggi seiring meningkatnya ketinggian.
Lapisan Stratosfer paling atas atau stratopause berketinggian antara 36– 50 km. Lapisan
stratosfer paling atas merupakan daerah inversi yang kuat. Pada lapisan stratosfer paling atas,
terdapat kandungan ozon (O3) yang berfungsi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet
dari matahari sehingga mampu menjaga makhluk hidup yang ada di bumi. Pada lapisan ini
gejala-gejala cuaca sudah tidak dijumpai lagi, sehingga keadaan udara relatif tenang.
Radiasi matahari sendiri adalah sinar yang dipancarkan dari matahari kepermukaan bumi,
yang disebabkan oleh adanya emisi bumi dan gas pijar panas matahari. Radiasi dan sinar matahari
dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga pancarannya yang sampai dipermukaan bumi sangat
bervariasi. Penyebabnya adalah kedudukan matahari yang berubah-ubah, revolusi bumi, dan lain
sebagainya. Walaupun cuaca cerah dan sinar matahari tersedia banyak, besarnya radiasi supaya
tiap harinya selalu berubah-ubah.
Ozon, berasal dari kata kerja bahasa Yunani yang artinya ”mencium”, merupakan
suatu bentuk oksigen alotropis (gabungan beberapa unsur) yang setiap molekulnya memuat
tiga jenis atom. Formula ozon adalah O3, berwarna biru pucat, dan merupakan gas yang
sangat beracun dan berbau sengit. Ozon mendidih pada suhu –111,9° C (–169.52° F),
mencair pada suhu –192,5° C (–314,5° F), dan memiliki gravitasi 2.144.
Ozon cair berwarna biru gelap, dan merupakan cairan magnetis kuat. Ozon terbentuk
ketika percikan listrik melintas dalam oksigen. Adanya ozon dapat dideteksi melalui bau
(aroma) yang ditimbulkan oleh mesin-mesin bertenaga listrik. Secara kimiawi, ozon lebih
aktif ketimbang oksigen biasa dan juga merupakan agen oksidasi yang lebih baik. Biasanya
ozon digunakan dalam proses pemurnian (purifikasi) air, sterilisasi udara, dan pemutihan
jenis makanan tertentu.Di atmosfer, terjadinya ozon berasal dari nitrogen oksida dan gas
organik yang dihasilkan oleh emisi kendaraan maupun industri, dan ini berbahaya bagi
kesehatan di samping dapat menimbulkan kerusakan serius pada tanaman. Pentingnya
pengaturan kadar nitrogen oksida yang dilepas ke udara oleh, misalnya, pembangkit listrik
tenaga batu bara adalah untuk menghindari terbentuknya ozon yang dapat menimbulkan
penyakit pernapasan seperti bronkitis dan asma. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai
melalui keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat
mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon semakin
berkurang, dan menimbulkan lubang ozon.
a. Proses Terjadinya Perusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet yang berbahaya dari
matahari. Dengan bertambahnya bahan kimia buatan manusia yang mengandung senyawa
khlorin dan bromin, akan ikut merusak molekul ozon pada lapisan ini. Teori pertama yang
mendukung CFC sebagai perusak lapisan ozon di stratosfer dikemukakan pada tahun 1974
oleh Sherwood Rowland dan rekannya Mario Molina dari Universitas California.
Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara alami yang ditemukan
pada atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang gelombang tertentu dari radiasi
ultraviolet matahari sebelum mencapai permukaan bumi. Pada lapisan Stratosfer radiasi
matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin dan menghasilkan
radikal Khlor dan Brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi
berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon
terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi
konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung Khlor dan Brom
perusakan lapisan ozon semakin parah.

b. Masalah Penipisan Lapisan Ozon


Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-bahan kimia buatan manusia,
seperti CFC, Halon, Metil Bromida, dan bahan perusak ozon lain ke udara dapat
menyebabkan rusaknya lapisan pelindung bumi di lapisan stratosfir. Berjuta-juta molekul
ozon mengalami kerusakan setiap menitnya, sehingga menyebabkan peningkatan intensitas
sinar UV-B berbahaya yang sampai ke permukaan bumi. Apabila manusia terpapar oleh sinar
ini, maka akan mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit kanker kulit, katarak mata, dan
menurunnya ketahanan tubuh. Dengan cara yang sama sinar UV akan menurunkan
produktifitas pertanian, merusak rantai makanan di laut, dan merusak bahan-bahan seperti
plastik dan sebagainya.
Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat
umum sangat diharapkan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi kecenderungan
meningkatnya bahaya tersebut, dengan cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan
Bahan Perusak ozon tersebut.
c. Lubang Ozon
Kejadian lubang ozon stratosfer di atas Antartika, di kutub selatan, ditemukan pada
awal 1985. Pada tahun 1989, dipastikan bahwa kemungkinan perusakan lapisan ozon dalam
jumlah besar dapat juga terjadi di daerah Kutub Utara, dan kemungkinan juga di daerah
tropis. Selama beberapa dekade terakhir, CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai
jumlah yang cukup besar sehingga jika tidak di cegah, dikhawatirkan akan menghancurkan
lapisan ozon.
Diantara dari penyebab berlubangnya lapisan ozon jg adalah Pemanasan global atau
global warming. Ini merupakan masalah serius yang sedang mengancam bumi kita saat ini.
Salah satu akibat dari pemanasan global adalah rusaknya lapisan Ozon dan perubahan iklim
yang tidak menentu. Ozon adalah lapisan mantel bumi,yang berfungsi melindungi bumi
beserta isinya dari sinar ultra violet secara langsung. Bisa dibayangkan jika tidak ada lagi
lapisan ozon yang melindungi bumi, maka tidak akan ada lagi siklus kehidupan. Menurut
penelitian para ilmuwan dunia, lapisan ozon telah mengalami penipisan dari tahun ke tahun.
Bahkan katanya saat ini sudah ada lubang ozon di dareah Arizona. Lubang ozon itu terbentuk
karna adanya dampak dari pemanasan global (global warming), efek rumah kaca dan
lainnya.

2. Mendistribusikan Air Ke Berbagai Wilayah Di Permukaan Bumi.


pada peranan atmosfer yang ke dua ini berkaitan pada lapisan atmosfer yang paling
prtama dari bumi,yaitu lapisan Troposfer.
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling rendah. Lapisan ini bersentuhan dengan
permukaan bumi. Kandungan massa udara terbesar berada pada lapisan troposfer. Ketinggian
lapisan troposfer berbeda di setiap daerah. Di wilayah kutub, ketinggiannya mencapai 8 km,
di daerah sedang mencapai 11 km, dan di daerah khatulistiwa dapat mencapai 16 km. Secara
umum, ketebalan lapisan ini adalah 15 km. Makin tinggi lapisan troposfer di suatu wilayah,
maka akan makin rendah temperaturnya. Setiap ketinggian naik 100 m, temperatur akan
makin turun atau rendah hingga antara 0,5°– 0,6° celcius. Maka temperatur atau suhu di
pegunungan lebih rendah dibandingkan di daerah pantai. Bagian tertinggi dari lapisan
troposfer disebut tropopause. Pada tropopause, suhu tidak akan mengalami
penurunan.Segala. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer yang
mengandung uap air.

Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan sifat troposfer.


1) Fenomena dan peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar, dan lain-lain terjadi
pada lapisan ini sehingga lapisan ini sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup
di bumi yang langsung berinteraksi.
2) Troposfer terdiri atas:
a. lapisan planet air, pada ketinggian 0–1 km,
b. lapisan konveksi, pada ketinggian 1–8 km, dan
c. lapisan tropopause, pada ketinggian 8–12 km.
3) Lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause,
merupakan temperatur yang relatif konstan.
4) Pada lapisan tropopause aktivitas udara secara konveksi akan terhenti.
5) Lapisan troposfer di kutub setinggi ± 8 km dengan suhu ± –46°C, di daerah sedang
setinggi ±    11 km suhu dengan ± –50°C, dan di daerah ekuator setinggi ± 16 km dengan
suhu ± –50°C.
6) Temperatur troposfer relatif tidak konstan yang berarti semakin tinggi posisinya akan
semakin rendah temperaturnya.

Untuk lebih spesifikasinya yaitu dengan terjadi peristiwa hujan. Bumi kita terdiri atas
dua per tiga air. Air ada dimana-mana, di samudra, lautan sungai, kali, parit, bak mandi,
bahkan di tubuh kita. Air ini akan mengalami penguapan oleh sinar matahari. Uap air juga
bisa berasal dari transpirasi tumbuhan dan hewan, juga manusia. Uap air ini selanjutnya
terkumpul di udara lalu mengalami kondensasi (pemadatan. Dari hasil kondensasi ini kita
bisa melihat awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan
hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan angin vertikal ke atas
menyebabkan awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan gumpalan awan
semakin membesar dan saling bertindih-tindih. Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai
atmosfir yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai terbentuk.
Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan akhirnya awan yang
sudah berisi air ini mengalami presipitasi, maka jatuhlah air tersebut yang kemudian
dinamakan hujan.
Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu tempat di bumi dapat diketahui dengan
mengukur besarnya curah hujan tersebut menggunakan alat penakar hujan. Ada pula
beberapa sebutan untuk alat penakar hujan yaitu sering disebut fluviometer ataupun
ombrometer. Curah hujan atau presipitasi adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang
jatuh hingga permukaan bumi. Alat pengukur curah hujan berfungsi untuk mengukur jumlah
hujan yang jatuh selama sehari di dalam suatu gelas ukur. Alat pencatat hujan otomatik
berfungsi mencatat secara otomatis jumlah curah hujan pada kertas pencatat yang setiap hari
atau minggu diganti dengan yang baru. Cara menghitung curah hujan dalam sebulan adalah
dengan menjumlah curah hujan di tiap hari dalam satu bulan.
Besarnya curah hujan tidak merata di setiap wilayah Indonesia. Jumlah curah hujan
tidak sama sepanjang tahun, paling banyak ialah selama bertiup angin musim barat. Ada
bermacam-macam jenis hujan yang dapat dijelaskan berikut ini.
1. Hujan zenithal, adalah hujan yang terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik
ekuatorial, biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal
antara pukul 14.00–15.00. Di daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan
zenithal, sedangkan daerah lintang 23½° LU/LS mengalami satu kali hujan zenithal. Di
daerah tropis, daerah lintang 10° LU–10° LS, hujan ini terjadi bersamaan waktunya
dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya, atau beberapa waktu sesudahnya.
2. Hujan muson, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson. Hujan zenithal di
daerah muson mengalami perubahan karena daerahdaerah ini dipengaruhi oleh angin
muson.
3. Hujan siklonal, adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik disertai angin
berputar atau cyclon. Karena kondisi di atas dingin, udara menjadi jenuh, dan setelah
itu terjadilah prosesi kondensasi yang menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal
terjadi.
4. Hujan musim dingin, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah
subtropis di pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami
hujan, ketika matahari berada pada posisi nadir. Daerah hujan musim dingin, antara
lain: Portugal, Spanyol, Afrika Utara, Palestina, Mesopotamia, dan California Barat
Daya.
5. Hujan musim panas, adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis, di sekitar pesisir
timur kontinen-kontinen. Daerahnya terletak antara 30°– 40° LU/LS, yaitu sebelah
tenggara Amerika Serikat, Argentina Utara, Uruguay, Cina Timur, Jepang, dan lain-
lain.
6. Hujan frontal, adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan kekuatan
besar memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan
terangkat ke atas. Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas sehingga
bertemulah massa udara panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang disebut garis
front. Di sekitar garis inilah terbentuk awan yang bergumpal dan bergerak ke atas
dengan cepat sehingga terjadilah hujan lebat atau hujan frontal.
7. Hujan pegunungan atau hujan orografis, adalah hujan yang terjadi di daerah
pegunungan, di mana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas
pegunungan. Gerakan itu menurunkan suhu udara tersebut sehingga terjadi kondensasi
dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnyaangin.

Beberapa daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua.
Misalnya, Gurun Sahara, Gurun Gobi, Daerah Tibet, Semenanjung Arabia, pedalaman Persia,
Turkistan, bagian barat Afrika Selatan, dan di sebagian daerah subtropis. Sebutan daerah
basah dan kering sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan yang turun di daerah
tersebut. Daerah basah mempunyai curah hujan tinggi, di atas 3.000 mm/tahun. Contohnya
adalah Dataran Tinggi Sumatra Barat, Sibolga, Ambon, Bogor, Batu Raden, dan Dataran
Tinggi Irian Jaya (Papua). Daerah kering mempunyai curah hujan rendah, kurang dari 1.000
mm/tahun. Contohnya adalah daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan sekitar Palu dan
Luwuk di Sulawesi Tengah.
Daerah di sekitar garis ekuator 0°–10° LU/LS secara umum merupakan daerah panas
dan daerah dingin terletak antara 66 ½°–90° LU/LS. Di samping itu, letak lintang dan tinggi
tempat menentukan panas dinginnya suatu daerah di muka bumi.

Berikut adalah ilustarasi dari peroses hujan.

3. Menyediakan Oksigen Dan Karbon Dioksida Dalam Menunjang Kehidupan


Makhluk Hidup.
Berkaitan dengan peranan atmosfer yang ketiga ini, menjelaskan bahwa
peranannya tidak berlangsung untuk menyediakan oksigen dan karbondioksida, tetapi melalui
pelaku utama yaitu tumbuh-tumbuhan dengan kegiatannya yang disebut fotosintesis. Untuk
lebih jelasnya mari disimak pada penjelasan dibawah ini.
.Banyak sebab udara tercemar yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk.
diantaranya akibat pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Pembakaran
BBF mengemisikan gas CO2 (karbondioksida) ke atmosfer dan terus-menerus terakumulasi
dan meningkatkan konsentrasi CO2 atmosfer / udara. Sebab itu, Gas CO2 kini bukan lagi
sebagai komponen alamiah atmosfer bumi, tetapi berstatus sebagai zat pencemar. Selama 150
tahun terakhir, konsentrasi CO2 telah meningkat dari 280 ppm menjadi hampir 380 ppm.
 Gas CO2 yang pekat di atmosfer  menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali
keatas permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Perubahan iklim
global akan berdampak pada kepunahan jenis hidupan liar  flora dan fauna, karena tidak
mampu beradaptasi terhadap suhu yang panas dan perubahan iklim. Sebagai negara yang
mendapat julukan the megabiodiversity country (Indonesia memiliki luas 1,3% dari luas
dunia, tetapi memiliki lebih dari 10% tumbuhan berbunga, 12% mamalia dunia, 16% reptil
dan amfibi, 17% jenis burung, dan 35% jenis ikan di dunia) maka ancaman kepunahan jenis
hayati di Indonesia..

 
Gambar . Pohon berfungi menyerap CO2, penghasil O2 dan penyimpan karbon (foto oleh Aep
Syaepul R.).

Tumbuhan / tanaman dalam kehidupannya sehari-hari melakukan apa yang disebut


fotosintesis. Dalam proses fotosintesius ini selain diperoduksi zat organik juga dihasilkan gas
oksigen. Banyak manfaat dari tanaman ini, yakni :
a) Tanaman menghasilkan zat organic yang berfungsi segai bahan makanan (misalnya
beraneka ragam buah-buahan).
b) Tanaman menghasilkan kayu untuk bahan bangunan, industri mebel, kertas, kayu lapis,
lantai,  dan lain-lain.
c) Tanaman berguna untuk peneduh dan penyegar lingkungan di jalan-jalan, perkantoran,
pemukiman, di kota dan di desa.
d) Tanaman memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan (lihat jenis-jenis pohon
penghijaun di kota-kota dan tanaman hias).
e) Tanaman memberikan keindahan alam sehingga menambah eksotisme suatu tempat
tujuan wisata.
Manfaat tumbuhan yang diuraikan diatas hanya beberapa saja yang dengan mudah
dapat kita rasakan. Banyak manfaat lain yang sangat penting yang tidak begitu popular di
mata masyarakat, yaitu manfaat tumbuhan/tanaman dalam mengurangi zat pencemara udara
dan penghasil oksigen. Melalui proses fotosintesis atau sering disebut sebagai manfaat
ekologis, Fotosintesis tumbuhan  adalah suatu proses alamiah yang terjadi di dalam daun-
daun tumbuhan dimana terjadi penyerapan CO2 dan dihasilkannya gas oksigen yang
ditambahkan ke udara kita.  Persamaan rekasi kimia fotosintesis adalah : karbondioksida gas
(CO2) + air (H2O) + pigmen klorofil daun + energi mata hari → zat organik (C6H12O6) + 
oksigen gas (O2). Penyerapan CO2 oleh tumbuhan  memberi andil dalam mengurangi
pencemar CO2 di udara.
Karbon dari CO2 ini disimpan di dalam jaringan tumbuhan (kayu) yang kemudian
kayu ini berguna bagi manusia. Suatu laporan menyebutkan bahwa  sebatang pohon selama
hidupnya diprediksi mampu menyerap 7.500 gram karbon. Karena alasan inilah tumbuhan
dikenal  sebagai pelaku Carbon Sinks.
Sumber lain menyebutkan bahwa   secara taksiran kasar, dalam satu hari sebatang
pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di pekarangan rumah anda
terdapat 10 buah pohon, maka dalam sebulan pekarangan anda memberikan kontribusi
menyerap CO2 sebanyak 5,6 – 10,08 kg atau menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu
tumbuh di sana. Kalau di sekitar rumah anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama
dengan di rumah anda, maka jumlah CO2 yang diserap menjadi 0,5 – 1,008 ton atau karbon
yang disimpan   sebanyak 75 ton.
Hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa  dalam sejam satu lembar daun
memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Dengan mengambil contoh pekarangan rumah anda
dan sekitarnya yang ditanami pepohonan tadi dan bila rata-rata jumlah daun per pohon 200
lembar,  maka pohon-pohon di tempat tinggal anda dan sekitarnya akan menyumbang
oksegen sebanyak 10 x 100 x 200 x 5 ml = 1.000 liter per jam. Angka ini setara dengan 
jumlah kebutuhan  oksigen untuk pernapasan sebanyak 18 orang (kebutuhan oksigen untuk
satu orang bernapas adalah 53 liter per jam). 
Dengan menyimak uraian diatas, maka tak diragukan lagi bahwa pemanasan global
harus dihentikan; dan setiap individu  punya andil untuk berpartisipasi. Caranya adalah
dengan menanam pohon  : di kawasan hutan, di lahan-lahan kritis, di pekarangan rumah, di
kantor-kantor, di kampus-kampus, di sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik di kota dan di desa.
Selain itu, pohon-pohon yang sudah ada harus dijaga kelestariannya.

4. Sebagai Tabir Penghalang Bagi Benda Luar Angkasa Yang Jatuh Dan
Mengurangi Dampak Tumbukan Ke Permukaan Bumi
Untuk peranan yang kali ini sangat berkaitan pada lapisan Mesosfer yang merupakan
lapisan dengan ketinggian antara 50-80 km. Pada lapisan ini, makin bertambah ketinggian
maka suhu akan makin turun. Pada ketinggian sekitar 50 km, suhu berkisar 5°C, sedangkan
pada lapisan puncaknya yang disebut mesopause, suhu berkisar –95°C. Gas pada lapisan ini
tidak terlalu padat. Pada lapisan ini, tidak ada sirkulasi udara. Lapisan ini berfungsi
menyaring benda-benda angkasa (meteor) yang akan jatuh ke bumi karena tarikan gravitasi
Diantara funginya adalah:
(1) Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor. Meteor yang
menuju bumi akan terbakar dan hancur sebelum sampai di permukaan bumi.
(2) Temperatur berkisar antara –50°C sampai 70°C.
(3) Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan peralihan antara
mesosfer dengan stratosfer disebut mesopause.

Gambar: contoh lapisan yang siap menghancurkan benda apa saja yang berusaha menembus
ke permukaan bumi.
5. Menjaga Temperatur Bumi.
Tanpa atmosfer, temperatur bumi pada siang dan malam dapat berbeda drastis.
Temperatur siang akan tinggi sekali dan temperatur malam akan rendah sekali. Atmosfer
menjaga agar temperatur antara siang dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.
6. Sebagai Pemantul Gelombang Radio Yang Digunakan Dalam Proses
Telekomunikasi.
Lapisan termosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Ketinggiannya
berkisar > 80 km. Pada lapisan ini, terdapat molekul-molekul oksigen dan nitrogen. Makin
tinggi lapisan termosfer, maka temperaturnya akan makin tinggi pula. Pada kisaran tinggi 480
km, temperatur dapat mencapai 1,23°C. Sementara, pada kisaran tinggi 120 km, suhunya
mencapai -38°C, dan pada lapisan paling bawah, suhu berkisar antara -95°C. Termosfer
adalah zona terakhir atmosfer sebelum menyentuh angkasa hampa. Di dalamnya terdapat
lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa. Gejala 
aurora tercipta di lapisan terbawah termosfer dari kedua kutub.
Pada lapisan termosfer, terjadi proses ionisasi. Ionisasi merupakan proses di mana
elektron pada partikel-partikel yang ada pada termosfer bertambah atau berkurang. Oleh
sebab itu, lapisan ini disebut pula sebagai lapisan ionosfer. Karena peristiwa ionisasi tersebut,
lapisan termosfer bermuatan listrik. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini berfungsi
sebagai pemantul gelombang radio, sehingga sangat membantu dalam  bidang komunikasi.
Lapisan pemantul gelombang radio disebut lapisan Kennelly Heaviside dan lapisan Apleton.

Gambar: satelit yang siap menagkap pantulan dari gelombang radio yang telah dipantlkan
lebih
dahulu oleh pemancar di bumi.
Demikianlah diantara peranan penting atmosfer bumi yang berdampak positif bagi
kehidupan manusia, dan masih banyak lagi peranan-peranan lainnya jika kita mau
mengkajinya lebih dalam lagi.

Anda mungkin juga menyukai