Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

KIMIA LINGKUNGAN
MAKALAH PENIPISAN LAPISAN OZON

KELOMPOK 4 :
 LUTHFIYAH
 YANA ERISA UTAMI
 MUHAMMAD ALIF SAPUTRA
 DWI CINTYA RORI
 TIA MONIKA
 ZAKI LIJUARDI
 INDAH SAFITRI HARAHAP

POLITEKNIK ATI PADANG


ANALISIS KIMIA
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan
apapun.
Makalah yang berjudul “Makalah Penipisan Lapisan Ozon” ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia lingkungan. Dalam penyusunan makalah
ini tentu masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengaharapkan
kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya penulisan makalah yang akan
datang lebih baik.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, 13 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................................1
Kata Pengantar ..........................................................................................................2
Daftar Isi ...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan................................................................................................5
E. Sistematika Penulisan...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A.Definisi dan Pembentukan Lapisan Ozon..............................................................6
B.Manfaat Lapisan Ozon...........................................................................................7
C.Faktor Penyebab Penipisan Lapisan Ozon.............................................................7
D.Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon.....................................................................8
E.Dampak Menipisnya Lapisan Ozon.......................................................................9
F. Pencegahan dari Penipisan Lapisan Ozon...........................................................10
G.Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon...........................................................10
H. Contoh Kasus .....................................................................................................15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19

Daftar Pustaka........................................................................................................20
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari
pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi
manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu
unsur pembentuk plastik.
Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung
bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Indikasi kerusakan lapisan ozon
pertama kali ditemukan sekitar tiga setengah dekade yang lalu oleh tim peneliti
Inggris, British Antarctic Survey (BAS), di benua Antartika. Beberapa tahun
kemudian hasil pantauan menyimpulkan kerusakan ozon di lapisan stratosfer
menjadi begitu parah. Lapisan ozon melindungi kehidupan di bumi dari radiasi
ultraviolet matahari. Namun, semakin membesarnya lubang ozon di kawasan kutub
bumi akhir- akhir ini sungguh mengkhawatirkan. Bila hal tersebut tidak
diantisipasi, bisa menimbulkan bencana lingkungan yang luar biasa.
Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi
hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan
lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk pada musim
semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali.
Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit
cuaca menunjukan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika
sebenarnya terus menurun. Penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga
memberikan hasil yang sama.
Gas chlofluorocarbons (CFC) disebut juga sebagai gas yang menyebabkan
terjadinya penipisan lapisan ozon ini. Selain CFC, ada pula
hydrochlorofluorocarbons (HCFC), halons, methyl bromide, carbon tetra chloride,
dan methylchloform. Ozon tercipta jika radiasi yang berasal dari matahari bertemu
dengan oksigen di dalam atmosfer.
Penipisan lapisan ozon disebabkan meningkatkan persentasi gas-gas yang
bereaksi dengan ozon (O3) sehingga mengurangi kadarnya di atmosfir. Di pihak
lain, lapisan ozon ini diperlukan untuk mengurangi penetrasi ultraviolet dari
matahari.
Di lain pihak, manusia juga membutuhkan ultraviolet ini guna menunjang
ketersediaan vitamin D bagi setiap orang. Oleh karena itu, ozon perlu dijaga
konsentrasinya sehingga kehidupan dapat berjalan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan bagaimana proses pembentukan lapisan ozon.
2. Apa manfaat dari lapisan ozon
3. Apa yang menjadi faktor penyebab menipisnya lapisan ozon
4. Bagaimana mekanisme penipisan lapisan ozon
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari penipisan lapisan ozon
6. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah menipisnya lapisan ozon
7. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanggulangi menipisnya lapisan
ozon baik oleh badan dunia, negara Indonesia maupun masyarakat dunia.
C. Tujuan Penulisan
 Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan lapisan ozon
 Memberikan informasi kepada pembaca tentang manfaat lapisan ozon
 Menginformasikan kepada pembaca tentang faktor penyebab penipisan
lapisan ozon
 Mendeskripsikan mekanisme proses penipisan lapisan ozon
 Memberikan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan dari penipisan
lapisan ozon
 Memberi penjelasan tentang upaya pencegahan dan penanggulangan dari
penipisan lapisan ozon.
D. Manfaat
Mengetahui manfaat lapisan ozon dan efek samping akibat menipisnya
lapisan ozon.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penulisan, Manfaat dan Sistematika Penulisan.
Bab II Pembahasan, yang terdiri dari : Definisi dan Pembentukan Lapisan Ozon,
Manfaat Lapisan Ozon, Faktor Penyebab Penipisan Lapisan Ozon, Mekanisme
Penipisan Lapisan Ozon, Dampak Menipisnya Lapisan Ozon, Pencegahan dari
Penipisan Lapisan Ozon, Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon, Alasan
Keberadaan Lubang Ozon di Antartika, Contoh Kasus
Bab III Penutup, yang terdiri dari : Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Pembentukan Lapisan Ozon
Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon
merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan
simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua
lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya
tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di
atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang
lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan
konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon.
Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer.
Ozon yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk
hidup di bumi dari penyinaran sunar UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada
lapisan troposfer memiliki efek yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di
dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini bersifat racun
dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di troposfer juga
menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan manusia.
Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan
cairan berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai
bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara
akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan
tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu
menyebabkan kematian.
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari
pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan
ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran
sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini
dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah
bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian
terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
Sinar Ultra Violet → O─O + O → O3
Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon
adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan
ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.
Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi juga
proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat
memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali
menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal,
tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian
molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di
stratosfir relatif stabil.

Reaksi Penguraian Ozon :


Sinar UV + O3 ===> O2 + O
O + O3 ===> O2 + O2
2O3 <==> 3O2

B. Manfaat Lapisan Ozon


Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia
berfungsi sebagai :
1. Melindungi makhluk hidup yang ada di bumi dengan cara menyerap hampir
90% radiasi sinar ultraviolet B (UV-B) yang dipancarkan oleh matahari.
Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih
pendek daripada cahaya. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-315 nm.
Telah diketahui bahwa Sinar UV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan :
 Penyakit kanker kulit
 Katarak
 Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
 Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di
air
 Mengurangi hasil pertanian dan dan merusak tanaman
 Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi
jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan
hewan- hewan laut.
2. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh
lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
3. Ozon stratospheric memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu
dunia

C. Faktor Penyebab Penipisan Lapisan Ozon


1. CFC. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah
kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC
digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya
2. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif
pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat
merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak,
semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa
dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume
kendaraan semakin hari semakin bertambah
3. Penggundulan hutan secara besar-besaran sangat berakibat buruk pada
kualitas udara yang ada di bumi. Gas-gas karbon yang merusak lapisan ozon
tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan
untuk menyerap gas-gas tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan
ozon dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?
4. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil
tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan
sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami
kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak
hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
5. Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan,
kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang
menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan
bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk
mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua
negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP
(United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang
bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.
6. Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam
memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan.
Gas yang dikeluarkan dapat
Merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan
limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.

Zat-zat perusak ozon dikenal dengan nama Bahan Perusak Ozon (BPO), contohnya
yaitu:
1. Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).CFC
yang berlebihan dikonsumsi oleh masyarakat modern dunia sejak berpuluh-
puluh tahun yang lalu. CFC dapat melepaskana tom Chlorine dan dapat
merusak lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara
yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan penggunaan Freon pada alat
AC, lemari es, dan alat pendingin lainnya merupakan salah satu bentuk yang
turut andil dalam pengrusakan lapisan ozon, karena alat ini menggunakan
CFC-11,
2. Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114 secara luas juga digunakan
pada produk dengan alat kerja penyemprot atau disebut aerosol spray seperti
kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut (hair spray),
minya wangi/parfum, insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven,
produk-produk farmasi, cat, minyak pelumas dan oli.
3. Penggunaan CFC-113 sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada
proses pembuatan peralatan elektronik, penghilangan lemak (degreasing)
logam selama proses fabrikasi. Selain itu CFC-113 digunakan untuk dry-
cleaning dan spot-cleaning pada industri tekstil.
4. Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran (aerosol
fire extinguiser) sepertiMethyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl
Chloroform.
5. Penggunaan methyl chloroform dan carbon tetrachloride sebagai bahan
pelarut (solvent).
D. Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon
Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang
mengandung khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon
seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom.
Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan
ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah
menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan
mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang
mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke
dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan
sinar UV dan membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan
ozon dan menghasilkan Lubang Ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam
suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen (O2). Reaksi ini
dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu
dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC bertindak sebagai
katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah ozon menjadi
oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama
bertahun-tahun.
Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai 100.000
senyawa ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer. Padahal stratosfer
hanya bisa menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada akhirnya meskipun
penggunaan CFC ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih cukup besar dan
perlu waktu yang sangat lama untuk diserap.
1. Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
Fotodisosiasi CFC :
CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
Reaksi dengan O3 :
O3 + Cl ==> ClO + O2
ClO + O ==> Cl + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2

2. Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin


Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Bromin, dan meng-
katalisa perusakan Ozon :
O3 + Br ==> BrO + O2
BrO + O ==> Br + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai
29 juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon kurang dari 200 DU
dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole).
Dari data dan pengamatan kondisi ozon di atmosfir kondisi dari bulan
Oktober 1980 sampai dengan Oktober 1991 kondisi lubang pada lapisan ozon
makin memprihatinkan dan makin membesar, bahkan berdasarkan laporan dari
NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta km², hampir
sebesar benua Australia. Kondisi terbaru memang sudah lebih baik menurut data
per – 9 September 2011 konsentrasi rata-rata lapisan ozon minimum 164 DU (
lubang ozon = 200 DU) terletak di lokasi 76 derajat selatan dan 108 derajat sebelah
barat dengan luas sekitar 18.12 million km2 dan kehilangan partikel ozon sebesar
8.14 megatron. Dari foto satelit lubang ozon di kutub utara masih terlihat terjadi
penipisan. penipisan itu berada di sekitar Rusia dan Skandinivia, selain yang juga
terlihat di Australia.

E. Dampak Penipisan Lapisan Ozon


Dampak Negatif
Apabila lapisan ozon semakin tipis, praktis akan mengakibatkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Lapisan ozon akan membentuk lubang sehingga makin banyaknya sinar UV
yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon
akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Hal ini sangat
berbahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan :

 Kanker kulit pada manusia. Menurut pnelitian, di Punta Arenas, Chili terjadi
peningkatan kasus kanker kulit sebesar 66% selama 1994 – 2004, di
Australia 1000 kasus per 100.000 orang/thn.
 Penyakit katarak pada mata manusia
 Rusaknya sistem imunisasi tubuh
 Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
 Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume sinar
ultra ungu melebihi batas normal
 Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan
akan cenderung kerdil, sehingga menurunkan produktifitas pertanian.
 Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang
di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber
makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
 Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu
reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan
penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun,
terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan
pada manusia.

2. Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan


naiknya permukaan air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun
akan tenggelam.
3. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan
bumi yang sering disebut sebagai “Global Warming”. Sebagian besar ozon
stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang
tinggi dengan skala besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga
musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

Dampak Positif
Beberapa dampak positif dari sinar ultraviolet antara lain :
1. Sebagai penghangat
2. Pembentukan vitamin D untuk tulang
3. Membasmi & membunuh bakteri
4. Energi bagi tumbuhan
5. Menghilangkan depresi
Oleh sebab itu disarankan untuk “sering” berjemur secara sehat di pagi hari
selama 30 menit. Untuk mendapatkan vitamin D dan agar tak gampang terserang
osteoporosis. Itupun disarankan hanya pada muka dan tanggan saja dan hanya
dilakukan di pagi hari.
Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
1. Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
2. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit,
dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
3. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu
penapis menghilangkan besi dan arsenik),
4. Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
5. Membantu mewarnakan plastik,
6. Menentukan ketahanan getah.

F. Pencegahan dari Penipisan Lapisan Ozon


Dalam memelihara lapisan ozon, seluruh masyarakat di dunia harus bertindak yaitu
dengan cara :
1. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari
sinar UV.
2. Menggunakan selalu produk-produk yang berlogo ramah ozon.
3. Menggunakan alat pemadam api yang tidak mengandung Haloncarbon.
4. Memeriksa dan merawat peralatan pendingin/pengatur suhu dan sistem
pemadam api secara berkala untuk memastikan tidak adanya kebocoran BPO
(CFC, HCFC atau Halon)
5. Memastikan bahwa CFC/HCFC/Halon yang ada di dalam sistem diambil
kembali (recovery) dan didaur ulang (recycle) dalam proses perawatan dan
perbaikan sistem pendingin atau pemadam api.
6. Mengirim CFC/HCFC/Halon yang sudah tidak terpakai ke fasilitas
pengolahan BPO bekas seperti Halon Bank, Pusat Reklamasi CFC atau
Pemusnahan BPO
7. Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat
perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan misalnya
pembangkit tenaga listrik dari sel surya, angin atau arus air terjun/turbin.
8. Diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat
dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai
penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses,
produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon dengan cara
mengadakan seminar “Save Our Earth”.
9. Tidak membakar hutan maupun menebang pohon-pohon secara liar.
Cara Pencegahan Langsung Dampak Sinar Ultraviolet
Dibawah ini beberapa tips mencegar paparan langsung dari dampak negatif sinar
Ultraviolet.
1) Menghindari berjemur dibawah sinar matahari yang terik pada jam 10 – 16
sore.
2) Waspadai SUNBURN respon inflamasi kulit normal yang bersifat akut,
lambat dan sementara setelah terjadinya paparan oleh sinar UV. Ditandai
dgn eritema pd kulit, jika berat dapat terbentuk vesikel, bula, terjadi edema
& nyeri.
3) Menggunakan baju yg mampu menangkal sinar UV (Bahan pakaian terdiri
dari SPF 15 – 50 (Suppl):S79-S82 yang aman bagi tubuh)).
4) Penggunaan Tabir Surya Topikal terbukti mampu menjadi induksi solar
keratosis & KSS.
5) Mengunakan kacamata, topi dan payung pada puncak sinar matahari yaitu
pada pukul 10.00 s/d 16.00. Kurangi pemakaian barang-barang yang
memiliki bahan .
6) Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang
digunakan.
7) Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat
masuk dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga
keperluan AC bisa dikurangi.
8) Sesuaikan kapasitas kulkas dengan dengan kebutuhan sehingga lebih efektif.

G. Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon


Kerusakan lapisan ozon semakin meyakinkan dengan ditemukannya lapisan
ozonyang berlubang pada awal tahun 1985 di Antartika. Rusaknya lapisan ozon
distratosfer lintang tengah sampai utara berjalan jauh lebih cepat dari
yangdiperkirakan. Hasil pengamatan satelit menunjukkan bahwa lubang ozon di
Antartika lebih luas dari wilayah Amerika Serikat.
Upaya perlindungan terhadap lapisan ozon dilakukan melalui “Konvensi
Wina” pada tahu 1985 dan tahun 1987 Amerika Serikat melarang penggunaan CFC
yang digunakan pada aerosol. Dua tahun kemudian sejumlah peraturan selesai
disusun dalam “Protokol Montreal” dan diberlakukan sejak Januari 1989. Protokol
ini diratifikasi 36 negara yang mencakup 80% konsumen CFC dunia, mengusulkan
agar diturunkannya produksi dan penggunaan CFC dan Halon yang berbahaya
secara bertahap sampai tuntas tahun 2005. Meskipun agak terlambat, Indonesia
juga meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal pada tahun 1992. Dengan
demikian Indonesia sepakat menghentikan pembuatan dan penggunaan bahan
perusak ozon tersebut dan mulai Januari 1997 telah dilakukan larangan impor CFC
dan sebagai penggantinya adalah HCFC (Hydro-Chloro-Fluoro-Carbon) yang
mendapat subsidi dari pemerintah dalam bentuk bea masuk yang lebih kecil.
Dengan berlakunya ketentuan itu, Indonesia akan mengeluarkan sanksi bagi
importer produk yang mengandung zat penipis lapisan ozon (Ozon Depletion
Substances/ODS) antara lain dengan pengembalian produk tersebut ke negara asal.
Badan Perlindungan Lingkungan Dunia mengemukakan, bila Indonesia tidak
melakukan hal tersebut, diperkirakan penggunaan ODS akan meningkat dan pada
tahun 2010 sudah hampir 4 kali lipat dari penggunaan tahun 1998.
Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk memulihkan ketebalan ozon yaitu:
 Melalui bidang pendidikan baik di sekolah maupun di keluarga:
menanamkan etika lingkungan mulai dari anak usia dini hingga dewasa.
 Dosen dan mahasiswa: membuat penelitian untuk mengembangkan bahan
pengganti CFC.
 Dinas Tata Kota: membuat rencana yang bijaksana terkait tata kota agar
tetap menyediakan ruang hijau atau paru-paru kota yang memadai.
 Dinas industri dan perdagangan: lebih ketat dalam melakukan pengawasan
bahan berbahaya beracun B3 yg masuk ke Indonesia sehingga mencegah
terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup khususnya di
Indonesia.
 Pemerintah pusat dan atau daerah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dengan menginformasikan tentang masalah lingkungan melalui media cetak
maupun elektronik.

H. Contoh Kasus peristiwa Penipisan Ozon


1. Dilema Lubang Ozon dan Kerusakan Ozon di Inggris Akibat Kondisi Cuaca
Arktik - Ketika Es Antartika Terancam oleh Pulihnya Lubang Ozon
Kalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global
bisa teratasi? Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas
Antartika malah menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang.
Ketika lubang ozon pulih, pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari
udara yang hangat menjadi terbuka, mengakibatkan Antartika menghangat,
demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di Australia.
Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang
unik karena cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa
dasawarasa belakangan. Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya
lubang pada lapisan ozon yang mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan
memperkuat angin yang mengarah ke barat dan berputar-putar di dalam benua
Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari pola pemanasan,
sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain dunia.
Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan
semenjak lama. Protokol Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan
pelarangan bahan-bahan perusak ozon, sehingga kerusakan yang lebih parah bisa
terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak sesederhana itu. Studi telah dilakukan
pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi atmosfer dari tahun 1950 sampai
akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa ketika tingkat ozon
terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas
permukaan Bumi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur
sampai 9 derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau
sudah begitu, temperatur menjadi lebih ’suam-suam kuku’ di Antartika, bersamaan
dengan itu, angin yang mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan
temperatur yang lebih hangat dan kering di Australia dan meningkatnya presipitasi
di Amerika Selatan.
Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC
(Intergovernmental Panel on Climate Change’s) tidak memperhitungkan detil
mengenai kimiawi ozon. Banyak model tidak menyertakan situasi pada 30 km di
atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan stratosfer itu paling tidak
membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi
ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan ozon
dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh
satu.
Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan
model yang ada masih kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang
ditetapkan selama ini juga salah. Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh
pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga studi mendatang harus bisa
menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan iklim.
Kerusakan Ozon di Inggris Akibat Kondisi Cuaca Arktik
Para ilmuwan mengatakan lapisan ozon di atas atmosfer daerah Inggris
berada di tingkat rendah. Pengamatan ozon yang berpusat di Jerman
memperlihatkan lapisan ozon, berfungsi melindungi bumi dari radiasi matahari
yang berbahaya, ketebalannya makin menipis, yakni dari 4 mm - 5mm turun
menjadi 2,5 mm.
Menurunnya ketebalan lapisan ozon di Inggris, menurut kepala program
pengamatan ozon Eropa di Postdam, disebabkan adanya kombinasi dari salju
Arktik dan udara bertekanan tinggi di sekitar Atlantik Utara. Keadaan tersebut
dapat bertambah buruk, tergantung dari apa yang terjadi pada bulan selanjutnya
dan juga bahwasanya penipisan ozon yang terjadi di Inggris baru-baru ini memang
hal yang signifikan.
Tingkatan ozon menipis di sekeliling Arktik dan Antarktika akibat pantulan
sinar matahari mendorong bahan-bahan kimia perusak ke atmosfer. Temperatur
rendah mempercepat kerusakan ini, dan yang paling menjadi perhatian saat ini
adalah Antartika, dimana sebuah lubang di lapisan ozon telah terbuka sejak tahun
80-an.
Melihat kondisi suhu dingin yang tidak biasa di Arktik saat musim dingin
(yang dihubungkan dengan pemanasan global) para ilmuwan Eropa memberi
peringatan mengenai kerusakan ozon di utara pada bulan Januari.
Komisi Eropa mengatakan bahwa sehubungan dengan terjadinya
pendinginan di lapisan stratosfer Arktik, peningkatan kerusakan ozon dapat terjadi
dalam beberapa dekade. Sebuah lubang di lapisan ozon dapat mengakibatkan
meningkatnya intensitas radiasi UV yang mempengaruhi daerah kutub dan
skandinavia, dan mungkin turun ke Eropa Tengah. Hal ini dapat mempengaruh
kesehatan manusia dan juga keanekaragaman hayati lainnya.
Kerusakan lapisan ozon yang diakibatkan oleh penggunaan zat-zat kimia
yang mengandung CFCs (chloroflurocarbons) seperti yang terdapat di dalam
pendingin ruangan dan aerosols sprays ini diakibatkan oleh banyaknya Chlorine
yang dihasilkan dari suatu fenomena yang dikenal dengan polar vortex.
Polar vortex merupakan kejadian dimana CFCs digerakkan oleh sirkulasi
angin global menuju utara dan selatan bumi, sehingga ‘kumpulan CFCs’ tersebut
‘terjebak’ di kutub. Awan yang terbentuk dalam musim dingin ini adalah yang
terbesar terlihat di Arktik dalam 20 tahun terakhir. Polar vortex merupakan tempat
kejadian dan situasi menjadi lebih buruk. Kerusakan ozon yang terjadi bisa lebih
banyak lagi jika vortex tetap stabil.
Kutub Arktik berputar, tidak seperti Antarktika yang tetap posisinya tiap
tahun. Hal ini mencegah penipisan ozon yang terpusat pada suatu tempat, seperti
yang terjadi di hemisphere selatan setiap musim semi, namun hal ini membuat
pancaran UV ke permukaan bumi tidak dapat diprediksi.
Kebanyakan pengrusakan ozon terjadi karena pembentukan formasi ozon
baru di daerah tropis, yang ‘diangkut’ ke Arktik. Kerusakan zat kimia ozon
semestinya diimbangi dengan perpindahan ozon.
Kerusakan lapisan ozon karena adanya pergerakan alami polar vortex Arktik
yang menyebar sampai sekitar Skandinavia dan daerah Inggris bagian utara
lainnya. Musim dingin 2004-2005 di Arktik merupakan musim dingin yang paling
buruk yang pernah tercatat, dengan temperatur mencapai -78ºC pada lapisan
stratosfer. Sampai sejauh ini, hal tersebut merupakan bukti yang paling dipercaya
bahwa perubahan iklim global dapat mempengaruhi kenaikan suhu yang ekstrim
daripada hanya sekedar pemanasan secara umum di lapisan atmosfer yang lebih
rendah.
2. Katarak dan Kanker Kulit pun Meningkat
Kerusakan ozon telah merupakan perhatian dan kekhawatiran dunia. Padahal
lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi, karena lapisan ini akan
melindungi dari radiasi sinar ultraviolet. Berbagai penyakit dan gangguan
kesehatan dapat timbul akibat peristiwa ini.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi
penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, Radiasi
ultraviolet (UV) dari matahari berperan dalam peningkatan beberapa penyakit
noninfeksi.
Kebanyakan radiasi yang sampai ke bumi merupakan sinar UV-A yang
memiliki panjang gelombang 315 - 400 nanometers.
Sedangkan sinar UV-C (180-280 nm) akan dihalangi sepenuhnya oleh
atmosfer dan UV-B (290-315 nm) yang dapat menyebabkan katarak, kanker kulit
dan bersifat immunosupresi akan diserap ozon pada lapisan stratosfer. Namun
seiring dengan menipisnya ozon akibat penumpukan gas CFC, sinar UV-B ini
tidak terblok dan dapat menimbulkan berbagai penyakit noninfeksi tersebut.
Kerusakan Mata
Pada mata, energi radiasi UV-B sebagian besar diserap kornea dan dapat
mencapai lensa. Sedangkan UV-A dapat diserap kuat oleh lensa dan sebagian kecil
dapat mencapai retina. Katarak merupakan penyebab kebutaan dari setengah
jumlah kasus kebutaan akibat radiasi ultraviolet. Risiko ini meningkat sebanding
dengan dosis pajanan radiasi. Asam amino dan sistem transport membran pada
lensa umumnya mudah mengalami proses fotooksidasi oleh oksigen radikal dari
UV-B.
Gangguan mata lain yang dapat terjadi akibat radiasi adalah
keratokonjungtivitis, pterigium, eritema dan gangguan pada kornea dan kelopak
mata. Keratokonjunctivitis (welderís flash atau snow blindness) yaitu reaksi radang
akut kornea dan konjungtiva mata akibat reaksi fotokimia pada kornea
(fotokeratitis) dan konjungtiva (fotokonjungtivitis) yang dapat timbul beberapa jam
setelah pajanan 200 - 400 nm dan berlangsung umumnya hanya 24 - 48 jam. Gejala
yang mungkin timbul berupa memerahnya bola mata disertai rasa sakit yang parah
dan pada beberapa kasus terjadi blepharospasme.
Eritema kornea mata muncul muncul beberapa jam pasca pajanan akut 20 - 400
nm, biasanya berlangsung selama 8 - 72 jam bergantung tingkat pajanan dan
daerah spektrum. Pajanan kronik dapat pula menimbulkan pterygium atau
tumpukan lemak di atas kornea.
Kanker Kulit
Penyerapan UV-B/C pada kulit dibatasi oleh lapisan basal epidermis,
sedangkan UV-A dapat menembus stratum korneum dan lapisan atas stratum
Malphigi. UV-C memberikan efek tidak langsung terhadap timbulnya eritem dan
mengubah fungsi imunitas sel langhans. UV-B memberikan efek terparah, dari
eritema, kaker kulit sampai dengan induksi luka bakar. UV-A dapat menimbulkan
kanker kulit dan pigmentasi kulit.
Peningkatan suhu dalam jangka waktu lama sebesar 2 derajat C sebagai
akibat perubahan iklim, akan meningkatkan efektivitas UV sebesar 10%.
Kanker kulit yang berkaitan dengan radiasi sinar matahari, dapat berupa
kanker nonmelanomatous(basal sell karsinoma, squamous sell karsinoma) dan
melanoma superficial. Melanoma merupakan bentuk kanker kulit yang paling
serius.
Sedangkan basal cell carcinoma merupakan jenis kanker kulit yang paling
sering ditemukan, biasanya berbentuk benjolan, kecil, atau nodul. Sedangkan
squamous sell karsinoma berbentuk nodul merah bersisik. Tidak seperti kanker
kulit lainnya, melanoma tidak berhubungan dengan pemaparan kumulatif total
terhadap radiasi ultraviolet, melainkan berkaitan dengan pemaparan intermiten
yang kuat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lapisan Ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet dari matahari. Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang terletak
di sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya
zaman, penggunaan bahan-bahan yang mengandung Bahan Perusak Ozon (BPO)
telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia hingga sekarang. Sehingga
menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan terbentuknya lubang ozon.
Generasi mendatang berada dalam ancaman bahaya. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan langkah perbaikan lingkungan secara global dan berkesinambungan.
B. Saran
Perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan oleh semua
masyarakat dunia untuk mengantisipasi kerusakan pada lapisan ozon. Tindakan
yang dapat dilakukan oleh masyarakat dunia untuk mencegah penipisan lapisan
ozon diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
2. Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat
perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.
3. Beberapa kegiatan ramah ozon (ozone friendly) harus digalakkan dan
disosialisasikan untuk mengubah secara bertahap perilaku manusianya.
Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle,
replace/replant).
4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan
penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan
teknologi yang tidak merusak lapisan ozon dengan cara mengadakan
seminar-seminar dan penyuluhan secara rutin di berbagai organisasi
masyarakat.
Dari pembahasan, maka penulis memberikan saran-saran kepada pembaca agar
peduli terhadap lapisan ozon dengan cara sebagai berikut :
1) Memperluas ilmu mengenai faktor penyebab dan dampak kerusakan
lapisan ozon.
2) Berperan aktif dalam suatu seminar atau acara tentang penipisan lapisan
ozon agar mengetahui bagaimana pencegahan dan penanggulangan lapisan
ozon.
3) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga
yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon

Daftar Pustaka

id.wikipedia.org/wiki/Ozon (diunduh pada Jum’at, 21 Desember 2012 pukul 21.00


WIB)
www.scribd.com/doc/56907443 (diunduh pada Jum’at, 21 Desember 2012 pukul
......... 21.05 WIB)
www.g-excess.com › Pendidikan › IPA (diunduh pada Jum’at, 21 Desember 2012
pukul 21.05 WIB)
www.menlh.go.id/pengertian-lapisan-ozon-bahan-perusak-ozon-dam...(diunduh
pada Jum’at, 21 Desember 2012 pukul 21.10 WIB)
www.sitenar.com › Kabar Terkini › Science ...(diunduh pada Jum’at, 21 Desember
2012 pukul 21.10 WIB)
...(diunduh pada Jum’at, 21 Desember 2012 pukul 21.10 WIB)
www.suaramerdeka.com ...(diunduh pada Selasa 1 Januari 2013 pukul 07.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai