Anda di halaman 1dari 16

I.

Tujuan Percobaan
 Mengetahui cara kerja dari penetapan
kadar
Phenylbutazon
 Mengetahui kadar phenylbutazon dalam
sample
 Mengetahui prinsip kerja dari
phenylbutazon
II. Prinsip Dasar
Prinsip dari penetapan kadar phenylbutazon
Adalah acidimetri yaitu suatu titrasi asam
basa dengan menggunakan indikator tertentu
untuk mengetahui TAT atau disebut asam
Basa.
III. Teori Dasar
Rumus molekul : C19H20N2O2
Berat Molekul : 308,38
Nama IUPAC : 4-Butil-1,2-difenil-3,5-
pirazolidinadion Pemerian : Serbuk hablur, putih
atau agak putih; tidak berbau.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; mudah
larut dalam
aseton dan dalam eter; larut dalam etanol. Larut
dala larutan
alkali.
Titik lebur : 1040 -107 0 (Ditjen POM, 2010; The
Department of Health, 2002).
Fenilbutazon digunakan untuk mengobati rematoid artritis dan
sejenisnya sejak tahun 1949, kemudian secara berurutan
didapat
turunan fenibutazon, yaitu oksifenbutazon, sulfinpirazon, dan
ketofenilbutazon.Fenilbutazon juga mempunyai efek antipiretik
dan analgesik. Efek antiinflamasinya sama dengan salisilat (Kee
dan Hayes, 1996).
Phenylbutazon merupakan salah satu obat turunan fenozen
yang
sering digunakan untuk pengobatan rematik maupun sebagai
anti,phenylbutazon dapat menyebabakan mual, muntah,
referensi cairan dan eelektrolit asam lambung dll.Salah sattu
obat turunan dirazon adalah phenylbutazon semua
phenylbutazon digunakan untuk melarutkan amino penazon.
Tetapi segera dikenali bahwa senyawa ini sendiri memiliki
kerja analgetik dan antiinflamasi.
Pada dosis yang cukup. Phenylbutazon dapat
membrikan pengurangan rasa nyeri pada
penderita pada penyakit rematik lainnya.
Namun rasa nyeri pada penderita penyakit
tersebut akan timbul kembali segera, setelah
dihentikan obat.
IV. Prosedur Kerja
A. Alat
1. Erlemeyer: Tempat titrasi sampel
2. Buret: Untuk titrasi
3. Klem dan standar: Penyangga buret
4. Kaca arloji: Untuk menimbang sampel
5. Pipet takar: Mengambil zat
6. Batang pengaduk: Mengaduk larutan
7. Gelas piala: Meletakkan zat
B. Bahan
1. Sampel: Phenylbutazon
2. Aseton: Pelarut
3. NaOH: Larutan standar
4. Larutan iodo: Pentitar
5. Larutan kanji: Indikator

C. Cara kerja
 Pembuatan larutan Na₂S₂O₃
25 ml larutan KIO₃ 0,1N kedalam erlemyer,larutkan H₂SO₄
tambahkan 2gr KI. Titrasi dengan larutan thio sulfat 0,1N
sampai
TAT kuning muda. Tambahkan Indikator amylum dan
titrasi
sampai warna biru tepat hilang.
 Pembakuan larutan titer I₂ 0,1N
25ml larutan I₂ Kedalam erlemeyre. Dititrasi dengan
larutan
thiosulfat sampai menjadi warna kuning muda.
Tambahkan 4-5ml
larutan indikator amylum, titrasi sampai warna biru
hilang.

 Penetapan kadar phenylbutazon


Timbang 200mg sampel, larutkan dalam 5ml air,
tambhakan 5ml
HCL pekat 0,02N. Dan segera titrasi dengan iodo 0,1N
deengan
menggunakan indikator laruan kanji dengan kocok
sekali-kali hingga
warna biru yang mantap.
D. Skema kerja atau diagram alir
 Pembakuan larutan NaoH 0,1N

Ditambahkan 10 ml asam oksalat


Ditambah Indiktor Amilum

Masukan dalam elemeyer

Titrasi dengan NaOH 0,1 N


TAT = warna rose
 Kadar Phenylbutazon

Timbang 1 gr sampel

Masukan dalam elemeyer

Ditambah 3ml aseton netral


Tambah indikator PP

Titrasi dengan AgNO₃ 0,1 N


TAT = Orange
V. Data pengamatan
 Berat sampel :
- Berat sampel I: 1,0008
- Berat sampel II: 1,0008

 Volume sampl:
- Volume sampel I: 10,70
- Volume sampel II: 9,50

 Standarisasi NaOH O,1N


(V.N)NaoH = (V.N)as.oksalat
10,00ml X NNaoH = 10,00ML X 0,1N
NNaoH = 0,1N
1ml larutan NaoH 0,1N setara dengan 30,84mg
0,1000 / 0,1000 X 30,84 = 30,84mg
V = 10,10 -̶ 10
= 0,10
Berat phenlybutazon = 30,84 X 0,10
= 3,084
Kadar phenlybutazon=Berat phenlybutazon/Berat
sampel X100%
= 3,084 / 1,0008 X 100%
= 0,30%
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini adalah tentang
penentuan kadar phenlybutazon dengan
menggunakan metode acidimtri dimana ini adalah
titrasi asam basa yang mnnggunaka indiator pp
sesuai dengan penunjuk TAT.
Setelah dilakukan percobaaan, volume titasi
yang diperoleh yaitu sebesar 0,10ml dimana setiap
1ml NaoH seetara dengan 30,84mg phenlybutazon.
Berarti sebanyak 3,084 phenilbutaon dalam sampel
yang digunakan.
Dan kadar phenilbutazon dalam sampel di
dapatkan sebesar 0,30% ini menunjukkan bahwa
jumlah phenilbutazon dalam sampel adalah sedikit
sekali. Ini tidak ssuai dengan pembentukan kadar
phnilbutazon pada kemasan.
VII. Penutup
1.7 Kesimpulan
- Kadar phenylbutazon yang didapatkan dalam
sampel sesbesar 0,30%
- Kadar yang didapatkan sangat sedikit sekali
- Dengan menggunakan prinsip asidimetri.

2.7 Saran
- APD lengkap
- Lakukan pratikum sesuai dengan prosedur kerja

- Hati hati dalam titrasi

- Teliti dalam bekrja


VIII. Daftar pustaka
Afub. Fermi, 2010. Modul Pratikum Kimia Farmasi
Yogyakarta. UGM
Anonim. 2002. Penuntun Kimia Analisis Universitas
Islam Indonesia. Makasar
Wunas, J, Said. 1998. Analisis Kimia Analisi Kimia
Farmasi Kuantatif. UN HAS: Makasar

Anda mungkin juga menyukai