Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Pencemaran Laut”. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan tepat
pada waktunya.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
saya menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah sempurna.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca . Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Pengertian Pencemaran Laut
B. Penyebab Pencemaran Laut................................................................................................
C. Dampak Pencemaran Laut..................................................................................................
D. Pencegahan dan Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air Laut.............................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................................................
2. Saran ......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya
dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan
pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara
perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Dengan
makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industri
mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam
jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana
terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran laut
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


a)   Apa yang dimaksud dengan pencemaran laut?
b)   Apa yang menjadi sumber dan bahan pencemaran laut?
c)  Apa saja dampak dari pencemaran laut?
d)  Apa saja kasus Pencemaran Laut yang pernah terjadi di Indonesia dan di dunia?
e)  Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran laut dan kebijakan
untuk menangani perihal tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk mengetahui semua informasi tentang
pencemaran laut mulai dari definisinya, sumber, serta bahan-bahan yang mencemari laut,
dampak pencemaran laut , cara penanggulangan dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi
perihal pencemaran laut dan kasus-kasus pencemaran laut yang pernah terjadi di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN LAUT


Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah
industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke
dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk
partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar
adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi
dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi,
kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya,
banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi
anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,
terhanyut maupun melalui tumpahan.

B. PENYEBAB PENCEMARAN LAUT


1. Pencemaran oleh minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan kecelakaan
yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker
mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun.  Apabila terjadi pencemaran miyak
dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya
terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :
a)    Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung mati
b)    Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975
c)    Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
                             
2. Pencemaran oleh logam berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk
setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium
(Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering
menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya
pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi
oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
3. Pencemaran oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan
terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik,  sebuah
komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.  Massa plastik di
lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa
liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun
termakan.
4. Pencemaran oleh pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka sengaja
ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau
organism-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai
spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa
merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di
laut.
5. Pencemaran akibat proses Eutrofikasi
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya
senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan
peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan
dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen,
penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.

6. Pencemaran akibat peningkatan keasaman


Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi udara, tanah dan
air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu
contoh adalah semakin banyak karbon dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbondioksida
yang kita hasilkan sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar
keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi
kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka.
Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin
memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling
rentan menghadapi peningkatan keasaman ini.

C. DAMPAK PENCEMARAN LAUT


1. Logam berat
WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food
Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak
mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama
dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki
kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan
kematian.

2. Tumpahan minyak
Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang
diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka
menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri serta dapat
menyebabkan keracunan pada burung tersebut.

3. Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang
plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat
dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini,  sehingga menyumbat saluran
pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh
terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan
manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan
dengan air laut, dll.

5. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga
dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak
maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal,  serta
terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut.
Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan
menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
6. Peningkatan keasaman
Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut terpengaruh
karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang memiliki tulang karbonat kalsium
dan yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut lainnya. Satu miliar orang yang
bergantung pada ikan sebagai sumber utama penghasil protein akan terkena dampak dari
peningkatan keasama laut tersebut.
7. Polusi kebisingan
Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas yang dapat
berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi yang penting, yang menjadikan tidak
terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting
seperti untuk mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik
perhatian, atau melemahkan mangsa.

4. Pestisida
Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air :

a) Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi
system syaraf pusat.
b) Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah
tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.
c) Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap racun
pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN
LAUT
            Upaya pencegahan maupun penanggulangan pemcemaran laut telah diatur oleh
pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut  :
a.    Pencegahan terjadinya pencemaran laut
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut
:
 Tidak membuang sampah ke laut
 Penggunaan pestisida secukupnya
 Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung
rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.
 Kurangi penggunaan plastik
 Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.
 Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
 Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup.
 Pendaurulangan sampah organik
 Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
 Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah

b.    Penanggulangan pencemaran laut :


 Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu menetralisir 
pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang minyak.
 Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap logam berat juga
ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia
marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi.
 Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a)    Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,
pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut,
yang berpotensi memberi efek berbahaya.
b)    Penyebab pencemaran laut yaitu :
-  Pencemaran oleh minyak
-  Pencemaran oleh logam berat
-  Pencemaran oleh sampah
-  Pencemaran oleh pestisida
-  Pencemaran akibat proses Eutrofikasi
-  Pencemaran akibat peningkatan keasaman
-  Pencemaran akibat polusi kebisingan
d)    Upaya pencegahan maupun penanggulangan pemcemaran laut telah diatur oleh pemerintah
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut.
2. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta
melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi dengan stop
pencemaran laut akibat ulah manusia.
DAFTAR ISI

 Ahmar, Hilal. 2013. Bahan-bahan Pencemaran Laut.


http://majalahhilalahmarsolo.blogspot.com/2013/03/sehat-lingkungan-bahan-bahan
pencemar.html. diakses pada 2 Juni 2016.
 Massa. 2011. Sumber-sumber pencemaran di laut.
http://massal2003.wordpress.com/2011/10/22/sumber-sumber-pencemaran-laut-
sources-of-marine-pollution/. diakses pada 2 Juni 2016.
 Nurul, Agus K. 2013. Dampak Pencemaran Laut.
http://agusnurul.blogspot.com/2011/02/marine-pollution-pencemaran-laut-tugas.html.
pada tanggal 2 Juni 2016.
 Suwito, Vivien Anjadi. 2013. Sumber-sumber pencemaran di laut.
http://vivienanjadi.blogspot.com/2012/02/pencemaran-pesisir-dan-laut.html. diakses
pada 2 Juni 2016.

Anda mungkin juga menyukai