Oleh :
21090120120009
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 21090120120009
Penulis
21090120120009
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang maha esa , karena oleh berkat dan
segala kemurahannya atas kemurahannya saya dapat menyelesaikan tugas
proposal metodologi penelitian dengan judul “Penyebab dan Pencegahan
Pencemaran Laut” ini dengan tepat waktu.
JUDUL.......................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................1
PERMASALAHAN.................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
KESIMPULAN ....................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................6
LAMPIRAN..........................................................................................7
1.Pendahuluan
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan
dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga
mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring
air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan
ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa
melebihi konsentrasi yang di air.
2.Pemasalahan
3.Pembahasan
I. Pencemaran Minyak
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan
tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung
berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air.
Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka
menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri
sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme
yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak,
sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah
bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
II. Pencemaran oleh Plastik
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang,
terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut
adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak
akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk
hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut
berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam
akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang
di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba,
penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang
membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi
hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui
sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan
mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya
mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan
zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi
lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
III. Pencemaran oleh Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif.
Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk
mengontrol hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak diinginkan.
Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat
membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan
lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di
laut.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup
bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang
sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam
sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat
berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara terus menerus akan
membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu
tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organism yang hidup
didaerah tersebut.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap
ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat
menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut ,
seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.
2.3. Penanggulangan pencemaran laut :
Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu
menetralisir pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari
ledakan ladang minyak.
Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap
logam berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut
adalah pohon api-api (Avicennia marina). Pohon Api-api memiliki
kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi.
Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
Tidak membuang sampah ke sungai yang bermuara ke laut.
Tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bom, racun, pukat
harimau, dan lain-lain yang mengakibatkan rusaknya ekosistem laut
4.Kesimpulan
a) Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia,
limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme
invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
b) Penyebab pencemaran laut yaitu :
- Pencemaran oleh Minyak
- Pencemaran oleh Plastik
- Pencemaran oleh Pestisida
Upaya pencegahan maupun penanggulangan pemcemaran laut telah diatur
oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut.
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk
hidup ada. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar
kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk
menyelematkan bumi dengan stop pencemaran laut akibat ulah manusia.
Daftar Pustaka :