Pemanasan Global
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
berupa makalah yang bertema Pemanasan global.
Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna. Karenanya, kami meminta kritik dan saran untuk revisi kedepannya dan
sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan.
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul (Sampul) .................................................. 1
Kata Pengantar .................................................. 2
Daftar Isi .................................................. 3
Bab 1 (Pendahuluan) 4
1.1 Latar Belakang .................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................. 5
Bab 2 (Pembahasan) 6
2.1 Pengertian .................................................. 6
2.2 Penyebab .................................................. 6
2.3 Dampak .................................................. 8
2.4 Solusi .................................................. 9
Bab 3 (Penutup) 11
3.1 Kesimpulan .................................................. 11
3.2 Saran .................................................. 11
Daftar Pustaka .................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, efek dari
pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Mencairnya es sehingga
permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan
sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
Selain hal tersebut, populasi manusia yang terus bertambah akan menyebabkan makin
banyaknya sampah yang dihasilkan, banyak pula lahan-lahan hijau ataupun lahan
pertanian yang kini dijadikan sebagai lahan pemukiman. Oleh karena itu penulis memilih
pemanasan global sebagai topik dalam makalah ini selain berdasarkan tugas yang
diberikan, juga ingin mendalami tentang makna, penyebab, dampak, dan solusi dari
pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan, referensi
pembaca serta mengingatkan kembali mengenai fenomena pemanasan global di bumi, dari
makna, penyebab, dampak, maupun solusinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi,
yang kemudian peristiwa ini disebut sebagai efek rumah kaca. Peristiwa tersebut
sebenarnya menjaga bumi agar tetap dalam kondisi hangat dan tidak membeku, namun
jika intensitasnya berlebih sifatnya sangat merusak karena semua panas terperangkap di
dalam bumi dan suhu umum bumi secara universal meningkat yang menyebabkan banyak
hal seperti mencairnya es di bagian kutub, tidak menentunya cuaca, hewan – hewan yang
kehilangan habitatnya, dan timbulnya berbagai macam penyakit, misalnya kanker kulit.
2.2 Penyebab
Banyak orang termasuk para ahli yang menuding bahwa penyebab kenaikan
temperatrur bumi adalah aktivitas-aktivitas manusia yang memicu dan mendorong
timbulnya gas efek rumah kaca. Berbagai aktivitas manusia yang memicu
peningkatan gas efek rumah kaca antara lain kegiatan industri, pembabatan hutan
secara terus-menerus, kendaraan bermotor, kegiatan peternakan dan rumah tangga.
Pemicu atau penyumbang gas efek rumah tangga yang dominan adalah kegiatan
industri (dan pabrik-pabrik), kendaraan bermotor, dan perambahan hutan yang
berlangsung secara terus-menerus.
Lubang Ozon
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu
lapisan awan yang terletak antara 15 - 35 km dari permukaan bumi. Istilah 'lapisan
ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan inggris,
BAC menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut
merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi.
Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di
mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk
ozon .Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.
Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan
ozon semakin parah.
Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan
temperatur rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan
terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom,
berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. Berdasar
hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari
radiasi UV-B ini semakin menipis.
Gas CFC atau freon disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya
penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari
es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut
terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Sehingga kegiatan manusia merupakan
faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Seperti halnya karbondioksida,
CFC juga merupakan gas rumah kaca dan berpotensi terhadap pemanasan global
jauh lebih tinggi dibanding karbondioksida sehingga dampak akumulasi CFC di
atmosfer mempercepat laju pemanasan global. CFC akan tetap berada di atmosfer
dalam waktu berabad -abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan lapisan
ozon dan Perubahan Iklim akan berlangsung dalam waktu sangat lama.
Efek balik
Contohnya pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan
gas rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap
air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan
ini menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat
meningkatkan kandungan air absolut di udara, namun kelembaban relatif udara
hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat.
Karena usia CO 2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini secara perlahan
dapat dibalikkan.
Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah
akan dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek
pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan
radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan .
Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah efek
balik positif akibat terlepasnya CO 2 dan CH 4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost). Selain itu, es yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat
menimbulkan umpan balik positif.
2.3 Dampak
Bidang Kesehatan
a. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
b. Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat akan
memperbanyak polutan
c. Meningkatnya penyakit – penyakit tropis, seperti demam kuning dan encephalitis
d. Meningkatnya penularan penyakit seperti DBD dan malaria
e. Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, dan melemahnya sistem
kekebalan tubuh.
2.4 Solusi
Ada banyak sekali cara agar mengurangi efek dari pemanasan global ini, antara
lain Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di
lahan-lahan kritis. Dalam hal ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan
menghasilkan oksigen yang berarti akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi penggunaan
energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas karbon yang
terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Untuk
mengatasinya bisa dengan menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergi. Di
daerah tropis, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik tenaga surya. Selain itu ada
bioenergi, antara lain biji tanaman jarak (Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak.
Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan
kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu
sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan,
misalnya dari sampah organik. Sampah yang akan dibuang sebaliknya dipilah agar dapat
didaur ulang. Penegakan Hukum. Hutan di Indonesia sekarang sudah berkurang karena
illegal logging maupun pembakaran hutan untuk dijadikan lahan. Untuk melestarikannya
maka diperlukan dasar hukum yang mengatur sektor perhutanan.
Mengubah kebiasaan individu, seperti mengurangi penggunaan listrik yang
berlebihan atau pemborosan seperti memakai lampu hemat listrik, memakai air
secukupnya, mematikan lampu atau AC saat tidak dipakai, dan mengurangi produk yang
menggunakan gas emisi rumah kaca seperti AC, kulkas dan parfum . Gaya hidup ramah
lingkungan, misalnya berbelanja dengan membawa kantung atau tas sendiri, mencatat
dengan handphone, mengeringkan rambut dengan handuk, mengeringkan cucian dengan
sinar matahari, dan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum saat berpergian.
Selain itu, Pendidikan lingkungan hidup. Agar lebih mencintai alam, diperlukan
penyuluhan kepada masyarakat dari usia dini tentang wawasan lingkungan, misalnya agar
memilah sampah, tidak membakar sampah, dan menanam pohon.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk mencegah pemanasan global perlu kerjasama seluruh manusia di bumi untuk
lebih menjaga dan mencintai lingkungannya, misalnya tidak melakukan pemborosan
ataupun produk yang dapat menambah gas emisi rumah kaca, selain itu bisa juga dengan
mengubah gaya hidup yang ramah lingkungan seperti membawa kantung belanja sendiri
dan menjadi vegetarian.
Daftar Pustaka