Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TUGAS BIOLOGI

PEMANASAN GLOBAL

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Boy Zami

2. Frisya Callista

3. Muhammad Fauzan Nasrullah

4. Muhammad Riza Rizki

5. Salsa Nabilah

6. Syva Nopita Muslimah

SMA Negeri 84 Jakarta

JL.Utan Jati, No.42 RT10/RW14, Kalideres, Jakarta Barat 11840

2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbilalamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan nikmat iman, islam, sehat walafiat serta hidayahnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pemanasan Global”
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Biologi yang wajib kami laksanakan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, kebahasaan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru Mata
Pelajaran dalam proyek ini guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam - dalamnya


kepada
Yth :

1. Bpk. Berton Simamora M,Pd selaku kepala sekolah


2. Priyono S,Pd. selaku pembimbing dalam proyek ini
3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
4. Serta rekan - rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...…... 3

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………... 4

A. Konsep Pemanasan Global ………..……………………………………..... 4 - 5


B. Konsep Menipisnya Lapisan Ozon .........................................………....... 6 – 7

BAB II :
PERUBAHAN LINGKUNGAN SEBAGAI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL ….. 8 – 12

BAB III :
KEGIATAN DAN AKTIFITAS MANUSIA YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN SEBAGAI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL ….………..…….. 13 – 14

BAB IV :
SOLUSI UNTUK MENGATASI PERUBAHAN LINGKUNGANSEBAGAI DAMPAK
PEMANASAN GLOBAL …………………………………….……………………..... 15 – 19

BAB V : PENUTUP …….……………….……………………………....................... 20

4.1 Pesan dan Saran …………………………………………………………. 20

4.2 Kesimpulan ……..……………………………………..……................… 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konsep Pemanasan Global


Pemanasan global (Global Warming) merupakan proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Terjadinya pemanasan global dapat
dipengaruhi oleh adanya aktivitas manusia maupun aktivitas alam itu sendiri
(alamiah). Aktivitas manusia yang diperkirakan berkontribusi pada kenaikan suhu
bumi antara lain adalah aktivitas yang meningkatkan konsentrasi gas rumah
kaca maupun aktivitas yang mempercepat terjadinya penipisan lapisan ozon.

Beberapa aktivitas yang dapat menghasilkan GRK adalah:


1. Aktivitas yang menghasilkan CO2 seperti kegiatan penggunaan bahan bakar
kayu (biomass), batu bara, minyak bumi, dan gas alam oleh industri,
kendaraan bermotor, dan rumah tangga serta pembakaran hutan. Gas CO2
menyerap radiasi pada panjang gelombang yang sedikit lebih panjang dari
panjang gelombang cahaya tampak atau pada daerah inframerah.
Sebenarnya gas karbon dioksida bukanlah suatu masalah. Tanpa gas karbon
dioksida didalam atmosfer, temperatur bumi akan terlalu dingin dan semua air
akan membeku. Gas CO2 merupakan peredam kuat sinar inframerah,
sehingga akan menyerap panas yang dipancarkan bumi dan dipantulkan
kembali. Proses tersebut merupakan suatu proses alami yang sangat penting
bagi terbentuknya kehidupan di bumi. Namun, kadar CO2 yang berlebihan
akan menyebabkan semakin banyaknya panas yang diserap dan dipantulkan
kembali ke bumi sehingga temperatur bumi meningkat.
2. Kegiatan yang menghasilkan gas CH4 seperti kegiatan industri yang
menghasilkan bahan baku, kegiatan pembakaran biomass yang tidak
sempurna, serta kegiatan penguraian oleh bakteri di tempat pembuangan
akhir (TPA), ladang padi dan peternakan
3. Kegiatan yang menghasilkan N2O hasil dari pemakaian pupuk nitrogen yang
berlebihan di dalam usaha penanaman padi, aktivitas industri dengan

4
menggunakan limbah padat sebagai bahan bakar alternatif dan penggunaan
bahan bakar minyak bumi.
4. Kegiatan yang menghasilkan gas Klorofluorokarbon(CFC) penggunaan alat-
alat pendingin buatan seperti kulkas,AC,dll. Ketika terlepas ke atmosfer,
Klorofluorokarbon(CFC) akan berubah menjadi Karbondioksida yang akan
menambah kepadatan gas rumah kaca di atmosfer. CFC juga mengakibatkan
penipisan lapisan ozon bumi. Sehingga sinar Ultarviolet matahari masuk ke
bumi secara langsung dan meningkatkan suhu bumi.

Kenaikan suhu permukaan bumi akibat adanya peningkatan gas rumah kaca
di atmosfer akan mempengaruhi pola radiasi matahari (khususnya
gelombang panjang) yang masuk dan mencapai permukaan bumi. Radiasi
matahari (khususnya gelombang panjang) tidak dapat langsung
dilepaskan/dipantulkan kembali ke luar angkasa, tetapi tertahan dan
dipantulkan kembali ke bumi oleh Gas Rumah Kaca. Gas Rumah Kaca yang
berlebihan di atmosfer akan dapat menahan radiasi panas matahari untuk
keluar dari atmosfer bumi. Kejadian tertahannya radiasi matahari ini akan
meningkatkan suhu bumi dan bila kejadian ini berlangsung cukup lama dan
terjadi pada wilayah yang luas maka pemanasan bumi secara global akan
terjadi.

Faktor lain penyebab terjadinya kenaikan suhu muka bumi adalah akibat
adanya penipisan lapisan ozon di atmosfer.

5
B. Konsep Menipisnya Lapisan Ozon
Lapisan ozon merupakan berkurangnya ozon di atmosfer diakibatkan terjadi
pemecahan ikatan senyawa ozon dan berikatan dengan unsur lain. Nah, proses
yang terjadi, yaitu radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung
klorin atau bromin. Klorin dan bromin kemudian bereaksi dan memecah ikatan
gas lain di atmosfer termasuk ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan molekul
ozon terpecah. Sehingga mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.

 Penyebab Penipisan Lapisan Ozon


Penyebab penipisan lapisan ozon merupakan ulah manusia. Manusia tidak
secara langsung menghancurkan ozon. Namun, berbagai zat atau polusi yang
dihasilkan oleh peralatan manusia mengakibatkan rusaknya lapisan ozon kita.
Berikut beberapa penyebab penipisan lapisan ozon.
1. Meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) seperti
kloroflorokarbon (CFC) dan hidroklorofluorokarbon (HCFC).
2. Meningkatnya karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor
dan pabrik.
3. Penggundulan hutan pun turut berkontribusi lantaran kemampuan pohon
dan hutan dalam menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan ozon.

Penggunaan senyawa-senyawa berbahaya yang berlebihan atau melebihi batas


dari keamanan lingkungan dapat merusak lapisan ozon. Berikut beberapa bahan
juga dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon.
1. Klorofluorokarbon (CFC) atau freon. Jenis CFC yang kerap digunakan
adalah CFC-11 (trichloromonofluoromethane) dan CFC-12
(dichlorodifluoromethane). Bahan kimia ini banyak digunakan sebagai
bahan pengembang dalam pembuatan busa dan panel insulasi, bahan
pendingin dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta bahan
pendorong (propelan) dalam tabung spray, bahan pelarut dan pembersih.

6
Barang-barang yang kerap menggunakannya adalah lemari es, Air
Conditioner (AC), dan aerosol.
2. Hidroklorofluorokarbon (HCFC) atau freon, penggunaannya sama seperti
CFC.
3. Jenisnya adalah bromo chlorodifluoro methane dan bromo triifuoro
methane, digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
4. Carbon Tetrachloride (CC14) atau karbon tetraklorida. Digunakan sebagai
bahan pelarut, pembersih, bahan pemadam kebakaran, dan refrigerasi.
5. Methyl Chloroform (CH3CCI3). penggunaannya sama dengan karbon
tetraklorida.
6. Methyl Bromida (CH3Br). Digunakan sebagai pestisida, bahan fumigasi
dalam pergudangan dan dan karantina pertanian.

 Akibat Penipisan Lapisan Ozon


Penipisan lapisan ozon yang masif terjadi dapat mengakibatkan beberapa
kerugian. Berikut akibat dari penipisan lapisan ozon.
1. Penipisan lapisan ozon akan meningkatkan radiasi sinar ultraviolet sinar
matahari sampai ke bumi yang menimbulkan dampak langsung bagi
kesehatan manusia seperti kanker, tumbuhan, dan hewan.
2. Penipisan lapisan ozon juga mengakibatkan meningkatnya suhu bumi
(pemanasan global) yang memicu mencairnya es di kutub, meningkatnya
permukaan air laut, tidak menentunya cuaca dan iklim, dan meningkatnya
bencana alam.
3. Penipisan lapisan ozon meningkatkan radiasi ultraviolet sinar matahari ke
bumi yang dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata, dan
mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, menghambat
pertumbuhan tanaman, hingga memusnahkan organisme kecil di bumi.

7
BAB II
PERUBAHAN LINGKUNGAN SEBAGAI
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Interaksi yang teratur antar komponen-komponen ekosistem menjadikan ekosistem


dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut tidak selalu statis (selalu
tetap), tetapi dinamis (berubah-ubah). Perubahan lingkungan ini dapat mengarah
kepada perbaikan lingkungan atau kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir
bandang, gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran
hutan, angin puting beliung, dan perubahan musim.
Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia meliputi segala aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya, kebutuhan pangan, sandang, papan, lahan,
dan sarana transportasi.
Peningkatan jumlah penduduk yang diikuti dengan kemajuan iptek berakibat pada
semakin banyaknya sumber daya alam yang tereksploitasi. Jika tidak dikendalikan,
dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

 POLUSI (PENCEMARAN LINGKUNGAN)


Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kualitas lingkungan.
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah masuknya/dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat, energi, dan makhluk hidup yang dimasukkan ke dalam lingkungan hidup biasanya
berupa sisa usaha atau kegiatan manusia yang disebut dengan limbah. Sebagian besar

8
pencemaran lingkungan disebabkan oleh adanya limbah yang dibuang ke lingkungan
hingga daya dukungnya terlampaui
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut dengan polutan.
Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk ke
dalam lingkungan yang mempunyai akibat mengganggu mahluk hidup.

1. Pencemaran Udara
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari gas nitrogen (78%), oksigen
(21%), gas argon (sekitar 1 %), (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %).
Jika komposisi gas di atmosfer tersebut mengalami perubahan, maka terjadilah polusi
udara.
sejumlah oksida nitrat (NO2, NO3) dan oksida belerang sebagai polutan di udara dapat
membentuk persenyawaan asam nitrat dan asam sulfat, dalam jumlah banyak bahan ini
akan menimbulkan hujan asam yang akan merusak tumbuh-tumbuhan, mikroorganisme
tanah, dan hewan-hewan air tawar
polutan di udara dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia seperti
mata berair, batuk-batuk, penyakit pernafasan seperti bronkitis, emfisema dan mungkin
kanker paru-paru.
selain itu polutan di udara dapat merusak bangunan karena lapuk, menyebabkan korosi
pada logam, karet menjadi rapuh, cat menjadi pudar warnanya, kertas menjadi pudar
dan rapuh ,kulit warnanya pudar dan rapuh, dan banyak lagi kerusakan lain yang
sangat merugikan
Penggunaan CFCs, sebagai gas pendingin menyebabkan gas tersebut menjadi polutan
di udara yang tak dapat terurai dalam jangka waktu yang lama (± 100 tahun). Gas ini
masuk ke stratosfer dan akan merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring
radiasi ultra violet dari cahaya matahari. Radiasi ultra violet, jika intensitasnya
bertambah akan berbahaya bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan kanker
kulit.
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara di antaranya berikut ini.

9
Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan,
asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang
membebaskan partikel- partikel debu radioaktif ke udara.
Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang
membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
Chloro Fluoro Carbon (CFCs) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan,
kulkas, AC mobil.

2. Pencemaran Air
Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di
samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat kimia berbahaya (syarat
kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh
karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang sangat
penting.
apabila perairan tercemar dengan bahan atau logam berbahaya seperti arsenat,
kadmium, krom, timah, air raksa, benzen, tetraklorida karbon dan lain-lain, bahan-
bahan tersebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker
pada sungai-sungai yang alirannya lambat dan pada danau karena banyak polutan
terurai dan juga terdapat bahan-bahan anorganik yang menyuburkan, airnya akan
menjadi subur sekali untuk pertumbuhan ganggang dan tumbuhan air lainnya keadaan
ini disebut eutrofikasi jika tumbuhan dan ganggang mati akan terjadi pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan terjadi pengendapan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pendangkalan danau
Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap kedalam air tanah yang
menjadi sumber air untuk cuci, mandi, dan untuk air minum.
Air tanah yang tercemar sukar sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Jadi air tanah yang

10
tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang sangat lama walau tidak ada lagi
bahan pencemar baru yang masuk.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau,laut).
Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air bekas cucian, air
kamar mandi.
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

Beberapa parameter kimia kualitas air meliputi BOD, COD, DO, dan pH.
BOD (Biochemichal Oxygen Demand)
BOD adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme dalam air
untuk menguraikan bahan organik. Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal
dengan oksigen terlarut akhir. Apabila kandungan oksigen dalam air menurun,
kemampuan mikroorganisme aerob untuk menguraikan limbah organik jga menurun.
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar limbah dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia.
DO (Dissolved Oxygen)
DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil nilai DO perairan, tingkat
pencemaran air semakin tinggi.
pH
pH adalah ukuran keasaman suatu perairan. Air bersih mempunyai pH 6,5 – 7,5.
Dengan pH yang lebih kecil atau lebih besar menunjukkan adanya pencemaran. Air
tersebut tidak sesuai untuk kehidupan mikroorganisme.

3. Pencemaran Tanah

11
Pencemaran tanah karena aktivitas manusia yang dikaitkan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama ialah karena mulai bervariasinya macam sampah
yang ditemukan dalam kehidupan serta dipergunakannya berbagai macam zat kimia
untuk pupuk atau keperluan industri lainnya
plastik yang dibuang sembarangan menyebabkan tanah yang mengandung plastik
tersebut tidak dapat menyerap air dan akan menjadi gersang.
Pemupukan dengan dosis yang melampaui dari yang diperlukan maka hal ini telah
merupakan pencemaran
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya sebagai
berikut:
Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang ditimbun dalam tanah.
Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
Limbah deterjen yang dibuang ke tanah.
Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan

12
BAB III
KEGIATAN DAN AKTIFITAS MANUSIA YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN SEBAGAI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

1. Penebangan hutan (deforestasi)


Setiap tahun, penebangan hutan terjadi di berbagai belahan dunia untuk
kepentingan komersil, seperti produksi kayu untuk bahan baku kertas dan mebel
maupun untuk membuka lahan pertanian, peternakan, perumahan, atau industri.
Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah tersebut. Hal ini
juga bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain ke udara.
Pepohonan berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan
menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di
atmosfer.

2. Emisi gas bahan bakar kendaraan


Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama
pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga lambat laun akan merusak
kualitas udara, tanah, dan air. Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini,
baik transportasi darat, udara, maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum,
seperti bensin atau diesel.
Sebagai contoh, metana tidak bisa bertahan lama saat berada di udara, tetapi bisa
mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak daripada CO2.

3. Limbah industri
Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga
terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor.

13
Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi penyebab paling awal pemanasan global.
Studi menunjukkan global warming perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-
19 mengikuti maraknya revolusi industri di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Satu barel berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah dapat mengandung 118 kg
karbon. Apabila dihitung secara kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa
menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida (CO2).

4. Limbah pertanian dan peternakan


Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global
juga tidak boleh Anda pandang sebelah mata. Selain dari deforestasi untuk pembukaan
lahan, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi
gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan kerbau,
menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas penyebab pemanasan global.
Selain itu, pupuk kompos dari kotoran hewan juga menghasilkan gas dinitrogen oksida
(N2O). Limbah industri agrikultur tercatat menyumbang sekitar 10% dari total volume
emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada 2019.

5. Penggunaan listrik
Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara sejauh ini menjadi
penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik. Pembakaran
batu bara untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon
dioksida (CO2) setiap tahun di Amerika Serikat. Penggunaan tenaga listrik yang boros
bisa menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca pada tahun 2019.
Alat-alat elektronik di dalam rumah Anda, seperti lemari es, freezer, dan pendingin
ruangan juga berkontribusi menjadi penyebab pemanasan global. Gas berfluorinasi
(fluorinated gas) yang dihasilkannya memiliki efek pemanasan yang sangat kuat,
bahkan sampai 23 ribu kali lebih besar dari CO2.

14
BAB IV
SOLUSI UNTUK MENGATASI PERUBAHAN LINGKUNGANSEBAGAI DAMPAK
PEMANASAN GLOBAL

1. Melakukan reboisasi

Reboisasi merupakan satu di antara cara efektif mengatasi karbon dioksida yang
berlebihan. Menurut Thomas Crowther (ahli ekologi), menanam pohon adalah solusi
termudah dan cara terefektif mengatasi pemanasan global.

Hal itu dikarenakan pohon dapat menyerap zat karbondioksida yang terperangkap di
udara. Dengan adanya proses fotosintesis pohon dan tanaman lain, mampu menyerap
karbon dioksida serta menghasilkan oksigen.

Tanaman menjadi sebuah bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Bahkan
beberapa jenis tanaman mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa
disebabkan oleh kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia lainnya.

2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

Saat ini sudah banyak orang yang mempunyai kendaraan pribadi. Penggunaan
kendaraan pribadi yang berlebihan bisa menyebabkan pemanasan global.

Maka dari itu, sebiasa mungkin tinggalkan kendaraan pribadi, jika memungkinkan
bepergian menggunakan kendaraan umum. Jadi, 30 orang dalam satu bus itu lebih baik
daripada 30 orang mengendarai kendaraannya masing-masing bagi bumi.

15
3. Menghemat penggunaan energi

Satu di antara cara mengatasi pemanasan global, yaitu mematikan lampu yang sudah
tidak digunakan lagi. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik dan pembangkit listrik
dihasilkan dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, gas alam atau batubara.

Dengan menghemat penggunaan energi, terutama listrik, kita berkontribusi pada


pengurangan polusi yang berasal dari pembakaran zat-zat tersebut.

4. Meminimalisasi penggunaan plastik

Dalam artikel di jurnal Plos One via Salamadian, para peneliti menyimpulkan, dalam
produk plastik, seperti botol air, sedotan, tas kresek atau pembungkus makanan,
mengeluarkan gas etilena dan metana ketika terkena sinar matahari.

Itulah mengapa, mulailah mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai dan
menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang.

Bawalah kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja ke pasar atau supermarket agar
kita tidak menyumbangkan lebih banyak sampah di bumi.

5. Gunakan produk ramah lingkungan

Saat ini, banyak produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, mulai lampu,
ac, mesin cuci sampai motor listrik. Walau tetap menyumbang angka untuk pemanasan
global, jumlahnya lebih sedikit dibanding produk lain pada umumnya.

Maka dari itu, bijaklah saat membeli sebuah barang dan gunakan produk-produk ramah
lingkungan yang dibuat oleh produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian
lingkungan.

Jangan gunakan plastik terlalu sering. Selain itu, ada baiknya membeli produk yang
berasal dari bahan daur ulang.

16
6. Jalankan pola hidup sehat dan hemat

Untuk mengatasi global warming, terapkan pola hidup sehat, misalnya dengan
bersepeda atau berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan bermotor.

Selain itu kita harus berhemat, dengan cara membeli barang yang memang harus
dibeli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori lingkungan.

7. Reduce, Reuse, Recycle

Reduce, Reuse, Recycle merupakan cara mengatasi pemanasan global yang paling
sederhana setelah pengurangan emisi gas buang kedaraan bermotor.

Reduce meruapakan kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik


seminimal mungkin. Cara ini akan mengurangi pemborosan. Selain itu, reduce bisa
dilakukan dengan membeli produk yang bisa digunakan kembali alih-alih sekali pakai.

Sedangkan reuse merupakan langkah menggunakan kembali benda-benda bekas,


seperti kantong plastik atau botol plastik.

Lalu, recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi
berguna kembali, seperti mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca, dan limbah
lain menjadi benda atau karya yang bermanfaat

8. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang paling pertama adalah Batasi penggunaan
mobil dan sepeda motor hanya untuk menempuh jarak jauh, untuk jarak dekat kamu
bisa memulai kebiasaan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Hal ini akan
membatasi peningkatan karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer.

Sementara untuk pergi ke jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan
umum massal, seperti busway dan kereta api. Naik kendaraan pribadi bersama-sama
secara bergantian bersama dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau
setujuan dapat menjadi pilihan edufrieds.
17
9. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang mudah adalah CFC (Cloro Four Carbon)
merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan
fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu
diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek
rumah kaca. Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat
merancang sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak
perlu memakai pendingin ruang atau AC. Namun seandainya penggunaan AC memang
diperlukan pastikan kita memakai AC non CFC yang ramah lingkungan.Begitu juga
dengan kulkas, sebaiknya kita memakai kulkas non CFC untuk menghindari efek rumah
kaca serta agar pemanasan global agar tidak semakin memburuk dan merugikan
manusia.

10. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketiga adalah dengan Matikan lampu, kipas,
AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan.

Menggunakan lampu LED adalah cara cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi.
Apalagi harga lampu LED sekarang sudah terjangkau, pilihlah yang memiliki sensor
cahaya sehingga bisa mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik,
seperti TV dan komputer, memiliki fitur standby (mode siaga).

FYI Grameds, mode standby masih mengonsumsi sampai 40 persen dari energinya
dalam waktu 20 jam. Karena itu, jika alat tak dipakai, adalah penting untuk mematikan
perangkat dibanding memilih mode standby. Selain itu jemur pakaian alih-alih
menggunakan mesin pengering untuk menghindari membuang bahan bakar fosil untuk
konsumsi listrik. Gunakan insulasi di atap untuk mencegah pembuangan panas pada
saat musim dingin. Kamu juga bisa memilih untuk mengadopsi sumber energi
terbarukan untuk kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga matahari.

18
11. Hemat Air

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keempat adalah dengan Hemat Pemakaian
Air. Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan
menggosok gigi, dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang
dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi menggunakan gayung yang terukur dan
seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada
‘bath-tub’.

12. Menjadi Vegetarian

Menjadi vegetarian. Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kondisi planet adalah dengan menghilangkan daging dan
produk susu dari menu makanan.

Mengingat populasi global yang diperkirakan mencapai skala 10 miliar pada 2060, para
peneliti pun menganalisis dampak lingkungan yang disebabkan oleh produksi dan
konsumsi makanan oleh manusia. Ide di balik penelitian ini adalah untuk membantu
menginformasikan produsen makanan dan konsumen tentang cara yang lebih baik
untuk mengurangi dampak buruknya terhadap bumi.

Diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian oleh Oxford University di Inggris dan
lembaga penelitian pertanian Swiss, Agroscope, menemukan bahwa daging dan produk
susu berkontribusi sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua
protein.

Produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen


dari emisi gas rumah kaca industri pertanian. “Produksi daging melibatkan produksi
pakan dan kerap mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis.
Karenanya terapkan pola hidup vegan untuk selamatkan bumi kita.

19
Pola makan vegan diantaranya adalah mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan,
kacang polong, sayuran dan buah-buahan. Seorang vegan juga tidak mengonsumsi
produk hewani atau produk turunan hewani seperti telur, daging dan produk susu.

BAB IV
PENUTUP
4.1 PESAN DAN SARAN
Saran :
Untuk mengatasi global warming, terapkan pola hidup sehat, misalnya
dengan bersepeda atau berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan bermotor.
Selain itu kita harus berhemat, dengan cara membeli barang yang memang
harus dibeli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori
lingkungan.

4.2 KESIMPULAN

Kesimpulan :

Pemanasan global terjadi ketika karbon dioksida (CO2) dan polutan udara
lainnya terkumpul di atmosfer dan menyerap sinar matahari dan radiasi matahari
yang telah dipantulkan ke permukaan bumi.

Adanya Perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global,


Kegiatan dan aktifitas manusia yang mepengaruhi pemanasan global, ada pula
langkah dan solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi dampak dari
pemanasan global.

20

Anda mungkin juga menyukai