Anda di halaman 1dari 11

rMAKALAH KIMIA

PEMANASAN GLOBAL

OLEH:
I Made Agastya Dwiva Kriswana (X2/12)

SMA NEGERI 1 DENPASAR TAHUN AJARAN 2022/202

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Yang
membawa umatnya ke alam yang penuh ilmu pengetahuan ini. Karena atas
kelancaran yang diberikanNya Saya dapat menyelesaikan makalah kimia ini
dengan sesuai yang diharapkan dan tepat waktu. Sebagaimana yang telah
diberikan tugas kepada saya untuk membuat makalah kimia dengan judul
“Pemanasan Global”.
Makalah ini memuat tentang pemanasan global yang dikaitkan dengan
reaksi kimia. Dengan makalah ini saya harap semua dapat mengetahui lebih dalam
tentang hubungan antara pemanasan global dalam sudut pandang kimia. Saya
mengetahui bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kesalahan
dan kekurangan, oleh karena itu saya memohon maaf sebesar besarnya kepada
pembaca dan juga saya harap pembaca dapat memberikan kritikan atau saran yang
membangun.

Denpasar 7 Mei 2023

I Made Agastya dwiva K.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Pemanasan Global...................................................................2
2.2 Penyebab Pemanasan Global.....................................................................2

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir akhir ini, pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam
skala kecil sampai dengan skala besar. Sampai saat ini pemanasan global masih
menjadi masalah yang belum bisa diatasi oleh orang-orang yang tinggal di bumi
kita ini yang dikarenakan kurangnya kesadaran orang-orang terhadap betapa
pentingnya mengurangi pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatnya suhu
permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu global
dapat berubah ubah secara alami. Akan tetapi, dalam kurun waktu 50 tahun
terakhir suhu global terus menerus meningkat lebih cepat dari yang terekam
sebelumnya. Tentu saja kejadian ini dengan aktifitas manusia. Hal ini juga bisa
terjadi akibat radiasi matahari yang menuju ke atmosfer bumi.
Faktanya pemanasan global kini berdampak kepada perubahan lingkungan,
seperti cuaca yang sangat ekstrem. Dari air laut yang mulai lebih tinggi dari
daratan di Jakarta sampai membuat tanah yang subur menjadi kering dan
menghambat tumbuhnya tanaman untuk kebutuhan pangan manusia. Penyebab
dari pemanasan global itu sendiri adalah karena emisi gas rumah kaca dan
peningkatan kadar gas CO2 di atmosfer.
Tentunya pemanasan masih bisa dihambat ataupun dikurangi dengan
melakukan kegiatan kegiatan sederhana, mulai dari tidak membakar sampah, tidak
menggunakan bahan bakar fossil secara berlebihan dan lain sebagainya. Masih
banyak cara untuk mengurangi masalah pemanasan global.
Di dalam makalah ini akan membahas pemanasan global dalam sudut
pandang kimia, dari hal hal yang menyebabkan terjadinya pemanasan global,
dampak dari pemanasan global, dan cara untuk menanggulangi pemanasan global.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami rumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana hal hal yang menyebabkan pemanasan global dapat terjadi?
2. Bagaimana dampak pemanasan global?
3. Bagaimana cara menanggulangi agar efek pemanasan global berkurang?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses hal hal yang menyebabkan pemanasan global.
2. Mengetahui dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global.
3. Mengetahui cara menanggulangi efek pemanasan global dengan baik dan benar.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemanasan Global


Sebuah penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2050, sekitar 95% wilayah
Jakarta Utara akan terendam. Permukaan tanah di Jakarta Utara telah menurun
sebesar 2,5 meter dalam 10 tahun terakhir dan di beberapa bagian terus menurun
sebesar 25 cm setiap tahunnya. Penurunan ini disebabkan karena adanya dampak
dari naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Naiknya
permukaan air laut terjadi karena adanya pemanasan global (global warming).
Selain naiknya permukaan air laut , adanya miliaran ton gas karbon dioksida
(CO2) yang dilepaskan ke atmosfer bumi akan menyebabkan gas CO 2
terperangkap di dalam atmosfer sehingga terjadi peningkatan suhu di bumi. Gas
tersebut menghalangi sinar matahari yang tiba di permukaan bumi sehingga sinar
tersebut tidak bisa dipantulkan kembali ke angkasa. Peristiwa itulah yang disebut
dengan pemanasan global (global warming)
Sehingga, pemanasan global atau sering disebut dengan global warming
adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan saratan di bumi. Penyebab
pepeningkatan suhu di permukaan bumi dikarenakan adanya radiasi matahari
menuju atmosfer bumi.
2.2 Penyebab Pemanasan Global
1. Penggunaan Senyawa Kloroflurokarbon (CFC) dalam Kehidupan Sehari-
hari.
Senyawa Kloroflurokarbon (CFC) sering kali kita gunakan di kehidupan
sehari hari, seperti: kulkas, pendingin ruangan (AC), pengharum ruangan,
pembasmi nyamuk, hairspray, dan parfum. Gas CFC sendiri termasuk senyawa
yang tidak mudah di uraikan. Hal ini dapat menyebabkan gas CFC dapat mencapai
lapisan ozon. Ozon sendiri memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi sinar
ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Yang menandakan bahwa ozon
berfungsi sebagai pelindung bumu dari radiasi sinar ultraviolet(UV). Pada lapisan
ozon gas CFC akan di pecah oleh radiasi sinar UV dan melepaskan atom atom

2
klorin. Kemudian, atom klorin bereaksi pada ozon yang berlangsung secara terus
menerus. Reaksi senyawa ClO di atmosfer adalah sebagai berikut.

Cl(g) + O3(g) → ClO(g) + O2(g)


ClO(g) + O(g) → Cl(g) + O(g)
ClO(g) + ClO(g) → O2(g) + 2Cl(g) (dengan bantuan matahari)
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut dapat diketahui jika gas ozon
bereaksi dengan senyawa CFC yang mengandung atom Cl yang sangat berbahaya,
maka kepadatan ozon akan berkurang karena terpecah menjadi gas oksigen (O2)
biasa. Dengan demikian akan terjadi penipisan pada lapisan ozon bahkan bisa
sampai membuat ozon berlubang. Hingga akhirnya hal tersebut dapat menyebabkan
masuknya sinar UV ke permukaan bumi. Jika hal itu terjadi maka akan
membuahkan masalah masalah Kesehatan kepada manusia, seperti: katarak sampai
kanker kulit.

2. Penggunaan kendaraan bermotor.


Seiring berkembangnya zaman, kendaraan sangatlah penting bagi kehidupan
manusia. Kendaraan memiliki dampak positif untuk kita. Kendaraan berfungsi
untuk mempercepat kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Akan tetapi kendaraan bermotor juga memiliki dampak negatif. Karena
banyaknya pengguna kendaraan bermotor dan akhirnya membuat kemacetan,
sehingga mengakibatkan kendaraan bermotor menghasilkan asap yang banyak.
Asap asap tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas udara. Kandungan yang
terdapat dalam asap dari kendaraan bermotor antara lain, gas karbon monoksida
(CO2), nitrogen oksida (NO), belerang oksida (SO), dan kandungan kandungan
lainnya. Zat zat tersebut mampu menyebabkan panas terperangkap, sehingga
mengakibatkan bumi menjadi lebih panas. Pembakaran bahan bakar kendaraan
bermotor berbahan bensin (C8H18) yang mampu menghasilkan asap dapat
berlangsung secara sempurna dan tidak sempurna.
1. Pembakaran sempurna.
Pembakaran sempurna ini akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2)
dan uap air (H2O) yang dimana senyawa tersebut tidak beracun. Adapun reaksi
dari pembakaran sempurna sebagai berikut.

2C8H18 (l) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g)


2. Pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna ini akan menghasilkan partikel partikel padat
yang dikenal sebagai butiran butiran halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida

3
(CO), karbon dioksida (CO2), dan uap air (H2O). Adapun reaksi dari pembakaran
tidak sempurna sebagai berikut.

2C8H18 (l) + 15O2(g) → 8C(g) + 4CO2(g) + 18H2O(g)


Adanya gas karbon dioksida (CO2) yang merupakan gas rumah kaca, dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global., sedangkan karbon monoksida (CO)
akan mengikikat dan berkaitan dengan hemoglobin, sehingga mengganggu fungsi
dari oksigen (O2). Akibatnya mengakibatkan pada kadar tertentu dapat
menyebabkan kematian.

3. Meningkatnya gas metana oleh industri peternakan dan pertanian.


Di zaman sekarang kita tidak bisa terlepas dari perindustrian. Ternyata
industri memiliki dampak negatif untuk bumi kita ini. Salah satunya adalah
industri peternakan. Industri peternakan ini dapat meningkatkan kadar gas metana
(CH4) di atmosfer. Sapi merupakan hewan ternak yang paling banyak di jumpai.
Sapi sendiri mempunyai proses pencernaan yang dimana proses pencernaannya
dibantu oleh mikroorganisme yang hidup di dalam rumennya. Bantuan ini
diperlukan untuk mencerna selulosa yang berasal dari dinding sel tumbuhan.
Dalam pemecahan selulosa ini terjadi fermentasi yang menghasilkan gas metana.
Selain itu, hampir seperlima (20%) dari emisi karbon berasal dari peternakan.
Jumlah ini melampaul jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan
di dunia.
Sektor peternakan telah menyumbang 9% karbon dioksida, 37% gas metana,
65% dinitrogen oksida, dan 64% amonia yang dihasilkan karena campur tangan
manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.
Selain dari industri peternakan, industri pertanian pun juga menghasilkan
gas metana (CH4) yang berasal mulai dari tahap sebelum padi di tanam. Saat itu,
terjadi pembusukan anaerob di dalam tanah sehingga melepaskan gas metana.
Setelah panen, pembusukan batang, daun, dan biji akan mengeluarkan emisi gas
metana lebih tinggi. Selain itu, pupuk dengan kadar nitrogen tinggi seperti urea
dan NPK juga akan menghasilkan emisi metana yang lebih banyak. Di dalam
proses pemupukan juga dapat menyebabkan pemanasan global. Dimana pada
pupuk pertanian terdapat kandungan nitrogen (N) yang bisa di lepas dalam bentuk
gas nitrogen oksida (NO). Nitrogen oksida (NO) ini juga merupakan gas rumah
kaca yang menjadi penyebab pemanasan global.
2.3 Dampak Pemanasan Global
1. Mencairnya es di kutub
Sering kali kita dengar es di kutub mencair dan mengakibatkan banyak
hewan disana mulai berkurang populasinya. Mencair nya es di kutub ini

4
merupakan dampak paling jelas terlihat oleh kita. Tentunya es yang mencair ini di
akibatkan oleh suhu yang tinggi. Penelitian yang di lakukan pada tahun 2006
mengatakan bahwa pemanasan global menyebabkan permukaan es pada kutub
mengalami penurunan drastic hingga 10-15 kali lebih cepat daripada biasanya.
Pemanasan ini akan mengakibatkan gunung es mencair dan juga membuat es yang
mengapung di perairan semakin sedikit.
2. Hewan kutub akan punah
Karena es di kutub sudah mulai mencair, banyak hewan disana mulai
kesulitan untuk bertahan hidup. Hewan hewan disana sudah mulai tidak memiliki
tempat tinggal seperti penguin, beruang kutub, walrus. Mereka sangat
membutuhkan permukaan es untuk tempat berburu, berlindung dari pemangsa
mereka, sampai sebagai tempat untuk bertelur dan membesarkan anaknya.
Pastinya jika habitat mereka rusak maka populasi mereka juga akan ikut
berkurang sampai akhirnya punah.
3. Meningkatnya volume air laut.
Naiknya permukaan air laut merupakan dampak langsung dari mencairnya
es di kutub. Es yang seharusnya membeku, jika sudah mencair akan menimbulkan
penambahan volume air yang tidak terkendali. Para ahli memprediksi bahwa akan
terjadi kenaikan permukaan air laut sekitar 65,8 m jika es di kutub mencair, Hal
tersebut akan menyebabkan negara Florida yang terkenal sebagai wilayah tropis
akan tenggelam selamanya. Selain itu, para ahli juga memprediksi bahwa daerah
pesisir akan mengalami dampak yang serupa.
4. Rusaknya ekosistem laut.
Pemanasan global sendiri mengakibatkan suhu di bumi meningkat. Jika
suhu di bumi meningkat maka akan sangat mengganggu bagi ekosistem di laut.
Hal tersebut terjadi karena seluruh ekosistem laut itu sendiri memiliki Batasan
suhu ideal untuk dapat hidup. Suhu bumi yang meningkat ini akan mengakibatkan
suhu air laut yang biasanya ideal menjadi terganggu.
Tidak hanya suhu pada air lait yang meningkat karen pemanasan global.
Akan tetapi akan membuat keasaman pada air laut juga. Kedua hal ini akan
membuat terumbu terumbu karang mengalami pemutihan dan lama kelamaan
akan rusak. Terumbu karang merupakan salah satu unsur terpenting dalam
ekosistem laut. Jika terumbu karang sudah rusak, tentu akan membuat ekosistem
laut terganggu.
2.4 Solusi Dan Upaya Untuk Mengatasi Pemanasan Global
Kita sebagai mahkluk yang tinggal di bumi ini pasti sangat merasakan
dampak dari pemanasan global itu sendiri. Untungnya kita tidak hanya akan
tinggal diam dan menerima dampak dari pemanasan global yang dimana hal itu
sangat merugikan. Tentunya kita masih bisa mengatasi pemanasan global ini

5
dengan berbagai upaya. Berikut merupakan upaya yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi pemanasan global.
1. Melakukan penanaman pohon kembali (reboisasi)
Gas ini sangat sering kita dengar bahkan kita sebagai manusia pun dapat
mengeluarkan gas tersebut. Gas ini adalah karbon dioksida (CO2). Karbon
dioksida (CO2) merupakan salah satu dari gas rumah kaca, yang berarti gas
tersebut dapat menaikkan suhu di bumi.
Kita memiliki penyerap karbon dioksida (CO2) yang baik. Penyerab karbon
dioksida tersebut adalah tumbuhan. dengan kita menanam kembali pohon di
halaman rumah ataupun di lingkungan sekitar, pasti akan sangat mampu untuk
membantu kita untuk mengurangi gas karbon dioksida (CO2) di lingkungan
sekitar kita. Pohon juga mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen
(O2)m, yang dimana oksigen (O2) digunakan kebanyakan mahkluk hidup untuk
bernafas.
2. Menghemat energi
Pemanasan global sangat di dominasi oleh peningkatan karbon dioksida
(CO2). Peningkatanan karbon dioksida (CO2) biasanya disebabkan oleh kegiatan
industri dan pembangkit listrik yang berbahan bakar fossil. Oleh karena itu kita
dapat mengurangi penggunaan listrik agar mengurangi peningkatan karbon
dioksida (CO2). Berikut merupakan cara cara untuk menghemat energi dalam
kehidupan sehari hari.
A.) Berjalan jika pergi ke tempat yang dekat
B.) Mematikan lampu pada saat siang hari
C.) Lebih memilih menggunakan transportasi umum dibandikan
transportasi pribadi
D.) Menggunakan alat elektronik dengan bijaksana
E.) Menggunakan mesin industry seefisien mungkin
3. Mengolah sampah
Populasi manusia selalu meningkat setiap tahunnya, dimana ini juga
menandakan bahwa banyaknya orang yang menggukan barang dan berakhir
menjadi sampah. Sampah sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu, sampah organik,
sampah anorganik dan sampah B3. Sampah organik merupakan sampah yang
dapat mengalami pembusukan sehingga dapat diolah menjadi kompos. Contohnya
kulit kulit buah, daun kering, dan lain lain. Sampah anorganik merupakan sampah
yang tidak bisa terurai. Contohnya plastik, kaleng bekas, dan lain lain. Namun
sampah anorganik dapat di daur ulang. Sedangkan sampah B3 merupakan sampah
yang dapat membahayakan Kesehatan dan kelangsungan mahkluk hidup.
Contohnya baterai bekas, kaleng bekas racun serangga, masker bekas, dan lain
lain.
Sampah sampah tersebut dapat kita olah menggunakan metode reduce,
reuse, recycle, replace, dan composting. Akan tetapi sampah B3 tidak dapat di
olah menggunakan metode tersebut, melainkan harus dibuang di tempat
pengolahan khusus sampah B3.

6
a. Reduce (mengurangi)
Reduce merupakan kegiatan mengurangi penggunaan barang atau produk
yang nantinya akan menjadi sampah. Misalnya menggunakan produk sampo yang
dapat di isi ulang daripada membeli botol baru, menggunakan produk minuman
yang dapat di isi ulang.
b. Reuse (menggunakan kembali)
Reuse merupakan kegiatan menggunakan kembali barang atau produk yang
telah digunakan sebelumnya. Misalnya ember yang sudah rusak dijadikan pot,
memakai pakaian bekas untuk dijadikan lap.
c. Recycle (mendaur ulang)
Recycle merupakan kegiatan mendaur ulang sampah yang sudah tidak
dipakai menjadi barang atau produk yang bermanfaat. Misalnya membuat kursi
dari botol plastik, membuat sebuah kerajinan dari kertas kertas sisa.
d. Replace (mengganti)
Replace merupakan kegiatan mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alternatif yang lebih ramah lingkungan. Misalnya mengganti
penggunaan tisu dengan menggunakan sapu tangan
e. Composting (Membuat kompos)
Sampah organik dapat dibuat kompos, bisa sampah organik dari tumbuhan
maupun hewan. Sampah yang paling sering digunakan dalam pembuatan kompos
adalah sampah organik dari tumbuhan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Pemanasan global atau sering disebut dengan global warming adalah suatu
bentuk ketidak seimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan saratan di bumi. Penyebab
peningkatan suhu di permukaan bumi dikarenakan adanya radiasi matahari
menuju atmosfer bumi.
2. Senyawa Kloroflurokarbon (CFC) sering kali kita gunakan di kehidupan
sehari hari, seperti: kulkas, pendingin ruangan (AC), pengharum ruangan,
pembasmi nyamuk, hairspray, dan parfum. Hal ini dapat menyebabkan gas
CFC dapat mencapai lapisan ozon.
3. Ozon sendiri memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi sinar
ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Pada lapisan ozon gas CFC

7
akan di pecah oleh radiasi sinar UV dan melepaskan atom atom klorin.
Cl(g) + O3(g) → ClO(g) + O2(g)
ClO(g) + O(g) → Cl(g) + O(g)
ClO(g) + ClO(g) → O2(g) + 2Cl(g) (dengan bantuan matahari)
4. Pembakaran sempurna ini akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2)
dan uap air (H2O) yang dimana senyawa tersebut tidak beracun.
5. Adapun reaksi dari pembakaran tidak sempurna sebagai berikut.
2C8H18 (l) + 15O2(g) → 8C(g) + 4CO2(g) + 18H2O(g)
6. Gas rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.
3.2 Saran
Untuk mengurangi dampak dari pemanasan global sebaiknya kita harus
sama-sama mengurang penggunaan bahan-bahan yang akan menghasilkan gas
rumah kaca sepertikarbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida
(NOx) yang terdiri dari gasnitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2), chloroflourocarbon (CFC) yangterbagi meliputi haloflourocarbon
(HFC) dan perfluorocarbon (PFC). Selain itu juga kitaharus mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil yang menyumbangkan CO2 terbanyakke
atmosfer. Kita harus lebih memaksimalkan energi terbarukan seperti: energi
air, panas bumi, energi angin dan energi surya dalam kehidupan sehari-
hari untuk mengurangiemisi CO2. Selain itu juga kita harus menjaga pohon-
pohon dihutan dan tidak menebanginya

Anda mungkin juga menyukai