Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Allah S.W.T. yang


senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan,
kesempatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya sebagai tugas Fisika.
Penulisan karya tulis berjudul “Gejala Pemanasan Global” adalah untuk
mengetahui serta memperdalam tentang pemanasan global (Global
Warming).Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan
yang bersifat membangun. Penulis juga berharap karya tulis ini dapat
bermafaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………. 1.1
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………. 1.2
TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………………… 1.3
MANFAAT PENULISAN…………………………………………………………………….. 1.4
BAB 2 PEMBAHASAN
SEKTOR INDUSTRI DAN PEMANASAN GLOBAL…………………………………. 2.1
MEKANISME PEMANASAN GLOBAL OLEH GAS RUMAH KACA…………. 2.2
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL………………………………………………………. 2.3
SOLUSI DALAM MEMINIMALKAN PEMANASAN GOBAL…………………. 2.4
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………. 3.1
SARAN……………………………………………………………………………………………. 3.2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Global warming atau yang sering dikenal dengan istilah pemanasan global, merupakan
suatu masalah yang banyak menjadi pemberitaan hangat melalui media massa, baik
cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa tersebut
terjadi hampir di seluruh wilayah NKRI, bahkan di belahan dunia.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan
bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Pada tahun 1966, IPCC (Intergovermental
Panel on Climate Change) atau Panel Antarpemerintah mengenai Perubahan Iklim
menyatakan bahwa suhu rata-rata Bumi telah meningkat 0,3 hingga 0,6°C, dan
permukaan laut naik 10 hingga 25 cm selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan
suhu inilah yang disebut dengan pemanasan global.
Salah satu penyebab pemanasan global adalah banyaknya perindustrian yang berdiri di
berbagai negara. Di mana, pada zaman modern dengan teknologi yang canggih, banyak
dijumpai industri-industri yang bergerak di berbagai bidang. Industri yang bergerak
dalam skala besar maupun kecil tersebut dijadikan sebagai penyangga ekonomi
terbesar bagi rakyatnya. Pada dasarnya, industry memiliki pengaruh yang sangat besar
bagi perekonomian dunia yang selalu mengalami perubahan.
Contohnya adalah Indonesia, dengan adanya perindustrian skala kecil maupun besar,
kiranya dapat menjadi penopang ekonomi bagi rakyat, serta dapat mengurangi jumlah
pengangguran dan kemiskinan. Selain hal itu, juga terdapat dampak negative dari
banyaknya perindustrian yang berdiri hampir di seluruh dunia, yaitu terjadinya
pencemaran air, udara, tanah, ataupun suara.
Seperti keadaansekarang, kegiatan industri yang didominasi oleh pabrik-pabrik besar
yang berproduksi setiap hari dengan sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil berupa
gas-gas seperti CO2, dan NO2 yang menimbulkan dampak yang besar terhadap
perubahan iklim dunia.
Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil misalnya
minyak bumi, menjadi penyumbang terbesar terjadinya pencemaran udara. Sekitar 50%
gas CO2 yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi
dapat menyebabkan perubahan iklim dunia yang ekstrim.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu sebuah kelompok peneliti
yang mengamati tentang hal yang berkaitan dengan perubahan iklim menyatakan
bahwa manusia merupakan ‘penyebab dominan’ pemanasan global yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini akan menimbulkan berbagai dampak negatif
bagi makhluk hidup di muka bumi.
Sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas, makalah ini akan membahas mengenai
pemanasan global. Mulai dari mekanisme efek rumah kaca, hingga dampak dan solusi
pencegahan yang dapat dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh berkembangnya sektor industri terhadap pemanasan global?
2. Bagaimana dampak adanya pemanasan global terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia?
3. Bagaimana solusi untuk meminimalkan pemanasan global?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengaruh sektor industri terhadap pemanasan global.
2. Untuk mengetahui dampak pemanasan global terhadap lingkungan dan
kesehatanmanusia.
3. Untuk mengetahui solusi untuk meminimalisir pemanasan global.
1.4 Manfaat Penulisan
Kiranya penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan pemanasan global, dapat dijadikan
sebagai himbauan, masukan, dan kesadaran kepada masyarakat modern akan
pentingnya menjaga bumi dan lingkungannya dari berbagai dampak yang ditimbulkan
oleh adanya pemanasan global. Serta, dapat menerapkan solusi-solusi yang diberikan di
dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sektor Industri dan Pemanasan Global


Dewasa ini dunia sedang marak membicarakan isu perubahan iklim yang terjadi di
bumi. Perubahan iklim di dunia sejalan dengan pemanasan global yang terjadi akibat
adanya aktivitas manusia di seluruh dunia. Aktivitas manusia yang paling dominan
adalah kegiatan industri. Kegiatan industri merupakan salah satu penyebab utama
pemanasan global, karena kegiatan industri merupakan salah satu pemasok gas karbon
dioksida sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil ke udara yang terbesar dan lambat
laun akan berdampak dan akan merusak lapisan ozon yang merupakan lapisan
pelindung bumi dari paparan sinar ultraviolet.
Namun, dibalik itu, dapat membahayakan kondisi bumi akibat perubahan iklim yang
drastis. Banyaknya pencemaran udara, air, tanah ataupun suara sebagai akses negatif
dari proses produksi. Lahan pertanian atau hutan-hutan semakin berkurang untuk
pembangunan pabrik. Hal ini akan mengurangi persediaan oksigen dan semakin
banyaknya gas karbon dioksida yang terkumpul di atmosfer. Sehingga memicu
perubahan iklim dan cuaca yang pada akhirnya akan merujuk pada pemanasan global.
Selain itu, hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun
yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah,
sehingga hasil yang didapat kurang baik bahkan sangat tidak bagus jika dikonsumsi oleh
manusia.Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan
oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas
rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas. Kenaikan suhu ini dapat
menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan an kelangsungan makhluk hidup di
bumi.
2.2 Mekanisme Pemanasan Global oleh Gas Rumah Kaca
Dalam laporan oleh panel iklim PBB, meyakini bahwa manusia adalah ‘penyebab
dominan’ pemanasan global yang terjadi sejak tahun 1950an. Hal ini dibuktikan dengan
bukti-bukti fisik di balik perubahan iklim. Pemanasan global terjadi sebagai dampak dari
efek rumah kaca (greenhouse effect).
Pada awalnya, matahari memancarkan gelombang pendek seperti sinar ultraviolet
(Sinar UV) dan cahaya tampak, sedangkan sumber dingin memancarkan gelombang
panjang, yaitu sinar inframerah (sinar IM).
Atmosfer bumi memiliki gas-gas yang bekerja seperti rumah kaca, misalnya
karbondioksida (CO2), klorofluorokarbon (CFC), metana (CH4), dan nitrogen oksida
(NO2). Gas-gas tersebut disebut gas rumah kaca, karena meloloskan sinar matahari
untuk masuk ke atmosfer tetapi menahan energi inframerah yang dilepaskan kembali
oleh permukaan bumi.
Jadi, gas rumah kaca tersebut akan menyerap dan memancarkan sebagian besar sinar
inframerah kembali ke permukaan bumi. Hal ini yang menyebabkan radiasi inframerah
tidak dapat meninggalkan bumi, sehingga menghangatkan Bumi. Efek rumah kaca ini
menguntungkan, karena tanpa efek rumah kaca ini, suhu rata-rata bumi adalah -18°C.
Jika suhu bumi serendah ini, bumi tidak dapat didiami oleh makhluk hidup. Sehingga
dengan adanya efek rumah kaca bumi menjadi lebih hangat, dan dapat didiami oleh
makhluk hidup.
Akan tetapi, akibat jumlah gas rumah kaca yang berlebih di atmosfer, gas-gas tersebut
akan menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi
secara berulang-ulang, akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi.
Hal ini dapat menyebabkan suhu rata-rata di Bumi terus meningkat, sehingga
menimbulkan perubahan iklim yang memicu pemanasan global.
2.3 Dampak Pemanasan Global
A. Terhadap Lingkungan
Pemanasan global memiliki dampak yang nyata terhadap lingkungan. Selain dapat
menyebabkan suhu bumi meningkat, pemanasan global juga dapat mengubah iklim
dunia, yang selanjutnya akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi.
Beberapa dampak pemanasan global terhadap lingkungan adalah sebagai berikut.
· Es di Kutub Utara (Artik) dan di Kutub Selatan (Antartika) mencair sehingga
menyebabkan permukaan laut naik. Keanikan ini akan menyebabkan daerah-daerah
pantai dan daerah dataran rendah akan tergenang.
· Kenaikan suhu akan mengubah curah hujan dan aliran air. Perubahan ini akan
mempengaruhi distribusi sumber air dunia sehingga mempengaruhi sistem pertanian
yang bergantung pada sungai. Contohnya, kenaikan suhu bumi sebesar 2°C akan
mengurangi curah hujan sebesar 10% di daerah pertanian dapat mengurangi aliran
sungai sampai 50% atau lebih. Kurangnya hujan akan menyebabkan sawah mengering.
Sementara itu, di tempat yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi akan
meningkatkan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir.
· Naiknya suhu akibat efek rumah kaca yang berlebih dapat menyebabkan
beberapa hewan dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup. Sehingga ditakutkan akan
mengancam ekosistem laut.
· Perubahan pola iklim dan cuaca, antara lain:
1) Angin topan terjadi lebih sering dan lebih kuat karena suhu lautan lebih tinggi.
2) Pergeseran pada jalur badai siklon dalam skala besar, yang akan membawa dampak
distribusi hujan dan terjadi badai-badai yang hebat, termasuk tornado.
3) Meningkatnya gelombang panas dan musim kemarau. Sehingga banyak terjadinya
kebakaran. Maraknya kebakaran hutan akan menimbulkan kekeringan dan juga kabut
asap.
B. Terhadap Kesehatan Manusia
Selain berdampak terhadap lingkungan, pemanasan global juga berdampak terhadap
kesehatan manusia. Berikut ini merupakan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa
suhu bumi yang semakin meningkat dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
· Suhu yang lebih panas akan meningkatkan angka kematian. Contohnya, semakin
banyak orang yang terkena serangan jantung. Hal ini dikarenakan karena jantung harus
bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu tubuh tetap dingin pada cuaca yang
panas.
· Keletihan dan beberapa masalah pernapasan meningkat. Contohnya, pada bulan
Juli 1995 lebih dari 700 orang meninggal di Chicago, Amerika Serikat, karena gelombang
panas yang suhunya lebih dari 32°C pada siang dan malam hari. Kasus lainnya terjadi
pada musim panas Eropa pada tahun 2003, dimana tercatat sekitar 35.000 orang
meninggal dunia.
· Suhu udara yang tinggi meningkatkan konsentrasi ozon pada level tanah, yang
dapat melukai jaringan paru-paru. Meningkatnya suhu bumi akan semakin
meningkatkan insidensi penyakit alergi (hipersensitivitas) karena udara yang lebih
hangat akan memperbanyak polutan, sporamoid, dan serbuk sari tanaman. Selain alergi
juga memungkinkan banyaknya penyakit pernapasan, seperti asma.
· Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis semakin meluas dan
kemungkinan dapat berpindah tempat ke daerah yang dulunya dingin dan subtropis.
Membuat meratanya penyakit tertentu di seluruh dunia, misalnya penyakit malaria,
demam berdarah (DBD), dan ensefalitis.
· Meningkatnya suhu bumi akan meningkatkan risiko terjadinya kematian akibat
stress panas (heatstroke) pada manusia. Seperti pada kasus musim haji di Saudi Arabia
yang kebetulan bersamaan dengan terjadinya musim panas di wilayah benua Afrika.
· Munculnya berbagai penyakit baru yag tidak diketahui sebelumnya dan belum
ada obatnya, seperti SARS, aviant influenza (flu burung), aviant malaria, berbagai
macam flu yang mematikan, atau bahkan Ebola. Jika berbagai wabah penyakit ini
muncul secara mendadak seperti yang terjadi pada tahun 1918 saat influenza muncul di
dunia, sekitar 40 juta orang meninggal. Dengan demikian populasi penduduk dunia
terancam punah, apalagi di era globalisasi dimana orang dapat berpindah atau
bermigrasi dari satu negara ke negara lainnya tanpa mengenal ruang dan waktu, maka
penyebaran berbagai wabah penyakit akan semakin sulit untuk dikendalikan.
Selain paparan di atas, National Institues of Health (NIH) telah menguraikan kategori
konsekuensi dari perubahan iklim bagi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang
ditimbulkan dari efek pemanasan global ini adalah asma, penyakit pernapasan, kanker,
penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit bawaan makanan dan gizi, penyakit saraf,
penyakit zoonosis (infeksi yang ditularkan antara hewan vertebrata dan manusia atau
sebaliknya), penyakit yang ditularkan melalui air, dan pernyataan tentang suatu
penyakit terkait cuaca.
2.4 Solusi dalam Meminimalkan Pemanasan Global
Pemanasan global sangat berdampak bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak dampak yang ditimbulkan akibat
pemanasan global. Pemanasan global dapat diminimalkan dari manusia itu sendiri
sebagai pelestari alam. Keberhasilan solusi pemanasan global tidak terlepas dari
peraturan dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak
pemanasan global. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengurangi dampak pemanasan global.
2.3.1 Konservasi atau Pelestarian Lingkungan
Konservasi atau pelestarian lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon kembali
(reboisasi) dan penghijauan di lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam
proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan
menghasilkan oksigen. Sehingga akumulasi gas-gas karbon dioksida di atmosfer dapat
dikurangi.
2.3.2 Mengurangi Penggunaan Energi Bahan Bakar Fosil
Penggunaan energi bahan bakar fosil menghasilkan gas emisi yang dapat meningkatkan
efek rumah kaca, seperti CO2. Jika hal ini terus-menerus dilakukan dalam jangka
panjang akan berdampak pada atmosfer bumi dan juga kesehatan manusia.
Penggunaan ini dapat dikurangi dengan mengganti sumber energi dengan sumber
energi alternatif yang lebih aman dari emisi gas-gas rumah kaca. Misalnya energi
matahari, air, angin, bioenergi, dan energi geothermal. Di harapkan, pada daerah tropis
yang kaya akan energi matahari muncul teknologi yang mampu menerapkan energi ini.
Misalnya dengan mobil tenaga surya, atau listrik tenaga surya.
2.3.3 Hemat Listrik
Eenergi listrik yang digunakan sebagian besar adalah hasil pembakaran dari minyak
bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut akan menghasilkan gas-gas
rumah kaca. Apabila terjadinya pemborosan listrik, penggunaan pembangkit listrik akan
selalu meningkat. Penggunaan pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin
banyaknya pelepasan gas-gas rumah kaca yang akan meningkatkan peningkatan suhu
dunia. Oleh karena itu, perlu lebih diterapkan konsep hemat listrik. Karena masih
banyak pemborosan listrik. Misalnyamenyalanya lampu-lampu jalan pada siang hari, air
yang dibiarkan menyala walaupun sudah penuh, lampu rumah yang menyala walaupun
tidak ada penghuninya, dan lain-lain.
2.3.4 Cerdas dalam Berkendara
Penggunaan bahan bakar dapat menyebabkan polusi atau pencemaran udara. Hasil dari
penggunaan bahan bakar seperti gas karbon dioksida dan gas karbon monoksida dapat
membahayakan kesehatan, serta dapat meningkatkan gejala pemanasan global akibat
efek rumah kaca. Hal ini juga dipengaruhi oleh semakin banyaknya jumlah kendaraan
bermotor yang tidak dibarengi dengan infrastrukur jalan, sehingga bukan hanya polusi
udara yang berdampak kepada pemanasan global, kemacetan juga terjadi. Oleh karena
itu, sebagai pengguna jalan harus bisa menjadi pengendara yang cerdas. Jika, Anda
memiliki kantor atau sekolah yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau
bersepeda, maka itu lebih baik dilakukan dengan jalan kaki atau bersepeda. Hal itu
dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara. Dianjurkan juga untuk bepergian
dengan transportasi massal atau angkutan umum. Selain dapat mengurangi kemacetan
serta polusi udara, juga dapat menunjang perekonomian.
2.3.5 Peran Pendidikan dalam Memberikan Pemahaman dan Penerapan Prinsip-
Prinsip.
a. Peran manusia
Manusia dapat berperan sebagai pengguna, perusak dan juga pelestari alam. Manusia
harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam memiliki
keterbatasan dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi alam. Manusia
memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan kebutuhan sosial lainnya.
Akan tetapi, disadari atau tidak, tindakannya dapat berakibat fatal bagi kerusakan
faktor-faktor ekologis. Oleh karena itu, manusia harus menyadari bahwa ia dan
perilakunya adalah bagian dari alam yang saling mempengaruhi.
b. Penegakan hukum
Pelanggaran atas tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapat ganjaran
yang setimpal. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian yang penting guna
menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi efek jera bagi yang melanggar.
Penegakan hukum juga diharuskan tidak memandang strata sosial masyarakat yang
bersangkutan. Bagi yang memiliki pemahanan yang lebih baik terhadap lingkungan
hidup (berpendidikan) hendaknya dapat memberi contoh dan sikap yang baik kepada
masyarakat. Misalnya, kasus aparat pemerintah dibalik kerusakan hutan dengan
memberikan modal maupun perlindungan bagi perusak hutan. Oleh karena itu, hukum
harus ditegakkan tanpa adanya ‘pandang bulu’.
c. Keterpaduan
Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian lingkungan dan
sumber daya alam. Upaya ini harus dilakukan secara komprehensif dan lintas sektor.
Misalnya, untuk mengatasi emisi gas-gas rumah kaca akibat peningkatan jumlah
kendaraan di Kota Jakarta, harus diatasi secara bersama dengan daerah sekitarnya,
seperti Kota Bogor, Depok, Bekasi, dan Tanggerang. Karena pekerja yang menggunakan
kendaraan bermotor setiap harinya masuk ke Kota Jakarta bermukim di kota tersebut.
Kasus lain seperti, kasus mengatasi banjir di Gorontalo. Hal tersebut tidak dapat diatasi
dengan perbaikan fasilitas lingkungan dan membinma kesadaran penduduk kota saja,
tetapi secara menyeluruh dengan masyarakat di wilayah lain seperti di daerah hulu dan
daerah aliran air (DAS) yang memberi kontribusi besar terhadap bencana banjir.
Masyarakat dan pemerintah daerah terdekat seperti Kabupaten Bone Bolango dan
Kabupaten Gorontalo juga turut bertanggung jawab dalam upaya penanggulangan
banjir di Kota Gorontalo.
d. Mengubah pola pikir dan sikap
Sikap dan perilaku manusia terhadap alam cepat atau lambat dapat memberi dampak
terhadap lingkungannya. Peduli terhadap lingkungan pada dasarnya merupakan sikap
dan perilaku bawaan manusia. Akan tetapi munculnya ketidakpedulian terhadap
lingkungan merupakan pikiran atau persepsi yang berbeda-beda ketika manusia
berhadapan dengan masalah lingkungan. Sehingga, sikap itulah yang seharusnya
diubah. Manusia harus memandang bahwa dirinya adalah bagian dari unsur ekosistem
dan lingkungannya. Naluri untuk mempertahankan hidup akan memberi motivasi bagi
manusia untuk melestarikan ekosistem dan lingkungannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
a. Pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di
permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. efek rumah kaca adalah
peristiwa terperangkapnya radiasi inframerah dari permukaan Bumi oleh gas rumah
kaca (CO2, CFC, CH4, NO2) sehingga suhu bumi memanas. Efek rumah kaca memiliki
manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika terjadi secara berlebihan dapat
menaikkan suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim dunia.
b. Sekitar 50% gas CO2 yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil,
seperti minyak bumi dapat menyebabkan perubahan iklim dunia yang ekstrim.
c. Akibat dari sangat berdampaknya pemanasan global terhadap kehidupan bumi
dan makhluk hidup, solusi-solusi diberikan untuk meminimalisir dampak pemanasan
global.
3.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran, sebagai
berikut:
a. Kiranya sebagai manusia yang memiliki pemahaman yang lebih baik
(berpendidikan) dapat memberi contoh atau pendoman yang baik kepada yang
masyarakat lainnya. Bukan malah sebaliknya.
b. Sebagai aparat penegakan hukum, dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Tidak pandang bulu terhadap siapapun. Dapat memberikan hukuman yang sesuai
dengan perbuatannya.
c. Sebagai makhluk sosial yang notebenenya tinggal satu negara, satu kota, satu
daerah, seharusnya sama-sama membangun daerah tersebut menjadi lebih baik dan
lebih maju agar tercipta kesejahteraan sosial antar rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai