Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Disusun oleh :

FARIS AHMAD SATRIAWAN

X - TPL

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SMK NEGERI 1 BALIKPAPAN

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan Proyek IPAS ini dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis telah banyak mendapatkan


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam bentuk apapun.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………....2

I. BAB I Pendahuluan
1. Judul Penelitian ................................................................ 4
2. Latar Belakang Masalah .................................................... 4
3. Rumusan Masalah.............................................................. 5
4. Tujuan Penelitian................................................................ 5

II. BAB II Tinjauan Pustaka


1. Industri pemanasan global ................................................. 6
2. Mekanisme Pemanasan Global .......................................... 7
3. Dampak Pemanasan Global ............................................... 7

III. BAB III Pembahasan


1. Solusi Peminimalan ...........................................................12

IV. BAB IV Penutup


1. Kesimpulan ........................................................................ 15
2. Saran .................................................................................. 15
3. Daftar pustaka ................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Judul Penelitian
PENGARUH INDUSTRIALISASI TERHADAP BUMI DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KESEHATAN MANUSIA.
2. Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba modern ini, banyak dijumpai industri – industri yang
bergerak dalam berbagai bidang. Industri tersebut bergerak dalam skala besar maupun
kecil yang menampung banyak karyawan dengan latar belakang ekonomi yang
berbeda. Mayoritas dari mereka memiliki latar belakang ekonomi menengah ke
bawah. Sehingga, dengan adanya industri tersebut dapat menjadi penopang ekonomi
bagi mereka yang membutuhkan.
Banyak negara maju dan negara berkembang yang menjadikan industri
sebagai penyangga ekonomi terbesar bagi rakyatnya. Karena, industri memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia yang selalu mengalami
siklus. Contohnya adalah Indonesia, yang menjadikan pula industri sebagai penopang
ekonomi bagi rakyat yang menganggur dan miskin. Dengan adanya industri yang
semakin besar, maka akan menyerap tenaga kerja yang banyak pula, sehingga
pengangguran dan kemiskinan lambat laun akan berkurang, serta akan membuat
negara, seperti Indonesia menjadi negara industri dengan ikon rakyatnya makmur dan
sejahtera tanpa pengangguran dan kemiskinan.
Selain menolong keadaaan, industri mempunyai kontribusi yang besar dalam
pemanasan global. Industri merupakan pemasok emisi gas rumah kaca terbesar, selain
kendaraan bermotor dan gas pembakaran lainnya (Industri menjadi salah satu
penyebab terjadinya pemanasan global). Mengapa industri mempunyai kontribusi
besar dalam pemanasan global?
Seperti keadaan sekarang, kegiatan industri didominasi oleh pabrik – pabrik
besar yang berproduksi setiap hari dengan sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil
berupa gas CO 2 yang menimbulkan dampak besar terhadap perubahan iklim.
Menurut para peneliti, pembakaran bahan bakar fosil pada industri telah
melepas CO 2 dalam jumlah yang besar ke atmosfer. Akibatnya, emisi karbon yang
4
dihasilkan tetap akan terus berdampak pada atmosfer bumi selama berabad – abad ke
depan. Tuduhan bahwa industri adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca
tidak terbantahkan lagi.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah kelompok peneliti
yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
perubahan iklim mengatakan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini akan
menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi, terutama
kelangsungan hidup manusia.
Sesuai dengan ilustrasi keadaan seperti yang telah dipaparkan di atas, makalah
ini diberi judul “Pengaruh Industrialisasi Terhadap Bumi dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan Manusia”.

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini, sebagai berikut :
 Bagaimana pengaruh industrialisasi terhadap pemanasan global (perubahan
iklim)?
 Bagaimana dampak adanya pemanasan global terhadap kesehatan manusia?
 Bagaimana solusi dalam meminimalkan pemanasan global?

4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari makalah ini, sebagai berikut :
 Untuk mengetahui pengaruh industri terhadap pemanasan global (perubahan
iklim)
 Untuk mengetahui dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia
 Untuk mengetahui solusi dalam meminimalisir pemanasan global

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Industri dan Pemanasan Global

Dewasa ini dunia sedang marak membicarakan isu perubahan iklim yang terjadi di
bumi.Perubahan iklim di dunia sejalan dengan pemanasan global yang terjadi akibat aktivitas
manusia di seluruh dunia.Aktifitas manusia yang dimaksud adalah kegiatan industri yang
merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Mengapa? Karena kegiatan industri
merupakan salah satu pemasok gas karbon dioksida sisa hasil pembakaran ke udara yang
terbesar dan lambat laun akan merusak lapisan ozon yang merupakan selimut pelindung bumi
dari paparan sinar UV.
Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh
peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca
yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas sehingga penyebabkan terjadi kenaikan
suhu bumi dan menimbulkan berbagai macam dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk
hidup di bumi.
Pemanasan global merupakan salah satu krisis yang sedang dihadapi dunia.Fenomena
dimana suhu bumi secara bertahap memanas hingga mencapai titik yang mengganggu
keseimbangan global. Pemanasan global seiiring dengan perubahan iklim tentunya.
Pemanasan global dapat menjadikan kutub es di utara dan selatan mencair dan meningkatkan
volume air laut. Hal ini bisa membanjiri garis pantai dunia dan menurunkan salinitas atau
besarnya kadar garam lautan. Hal ini bisa mengganggu arus laut yang mengatur suhu di
seluruh dunia, yang menyebabkan perubahan drastis pada iklim setempat (perubahan iklim).
Adanya perubahan iklim terus menerus, akan membuat kelangsungan hidup manusia
di muka bumi menjadi terganggu.

6
Mekanisme Pemanasan Global oleh Gas Rumah Kaca.
Gas rumah kaca (CO ¿ ¿ 2, C 0 , N 2 O) ¿ yang dihasilkan oleh sisa pembakaran industri
akan memberikan efek seperti rumah kaca, dimana di dalam ruangan kaca lebih panas
dibandingkan dengan luar ruangan, hal ini dikarenakan panas yang masuk keruangan secara
radiasi terjebak oleh lapisan kaca.
1. Mula-mula energi sinar matahari diradiasikan ke bumi, sinar matahari yang
diradiasikan berupa sinar energy tinggi (UV), sinar tampak (VIS), energy rendah
(IR). Radiasi sinar tersebut kemudian akan sampai kebumi dan sebagian akan
dipantulkan (Sinar energy rendah), sebagian lagi akan diserap (Sinar energy tinggi
dan sinar tampak).
2. Bumi memilki lapisan pelindung yang dinamakan atmosfer, bagian terpenting dari
artmosfer guna melindungi dari radiasi UV adalah O3 (Ozone), sinar energi tinggi
akan diubah menjadi sinar dengan panjang gelombang lebih panjang yaitu berupa
Infra Red.
3. Sinar matahari tampak dan infrared akan mencapai permukaan bumi, kemudian
sebagian diserap, sebagian lagi dipantulkan, radiasi sinar IR lebih banyak
dipantulkan dari pada sinar Vissible.
4. Radiasi sinar IR yang dipantulkan akan kembali ke Atmosfer, akibat dari
akumulasi CO2 dan gas rumah kaca lainnya, radiasi sinar IR ini terjebak, karena
lapisan gas rumah kaca memiliki sifat tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar
gelombang panjang (IR).
5. Akibatnya radiasi sinar IR akan terjebak di troposfer yang kemudian
mengakibatkan akumulasi energy panas, akumulasi energy panas inilah yang
menyebabkan suhu permukaan bumi terus naik. Yang kemudian dinamakan
Global Warming.

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia


Saat pemanasan global terjadi dan iklim di bumi menjadi lebih panas, para ilmuwan
memprediksi akan banyak orang meninggal karena gelombang panas seperti yang terjadi
pada musim panas Eropa pada tahun 2003 yang lalu, dimana tercatat sekitar 35.000 orang
meninggal dunia. Selain itu, iklim yang panas ini membuat wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis semakin meluas dan kemungkinan dapat berpindah tempat ke

7
daerah yang dulunya dingin dan subtropis seperti Eropa dan Amerika. Pemanasan global
dengan segala kompleksitas permasalahannya telah diuraikan dengan jelas.
Namun, secara spesifik akibat pemanasan global tersebut dapat diidentifikasi dampak
langsung terhadap kesehatan manusia secara umum, yaitu :
1. Sesuai teori Blum (1974), bahwa di antara keempat faktor yang mempengaruhi
derajat / status kesehatan individu maupun masyarakat, maka faktor lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya penyakit pada manusia.
Perubahan cuaca dan iklim dunia akibat pemanasan global secara langsung dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan tempat manusia tinggal. Curah hujan yang
tinggi bisa menstimulasi pertumbuhan vektor yang tak terkendali beberapa
penyakit infeksi menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di daerah yang rawan terhadap nyamuk
pembawa penyakit malaria dan persentase ini akan semakin meningkat menjadi
60% jika suhu meningkat. Berdasarkan data epidemiologis Depkes RI Tahun
2005, semua daerah di wilayah Indonesia saat ini sudah termasuk daerah endemis
DBD dan Incidence Rate paling tinggi berada di daerah perkotaan seperti Jakarta,
Medan, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya di Indonesia. Malaria ini
menjadi endemik di 106 negara dan mengancam sebagian besar populasi
penduduk dunia, terutama di negara berkembang seperti Asia dan Afrika. Hal
yang paling mengkhawatirkan dari malaria ini karena parasit ini sudah resisten
(tidak mempan lagi) disembuhkan dengan berbagai macam obat dan sangat sulit
dikendalikan penyebarannya. Di Indonesia, penyakit malaria ini sering mewabah
di Sumatera dan Papua yang menjadi sangat rawan terhadap endemic malaria.
Saat suhu rata-rata di Sumatera dan Papua naik di antara 25−27o C , suhu tersebut
merupakan suhu ideal bagi perkembangan vektor malaria, dalam hal ini nyamuk
Anophelesbetina. Wabah demam berdarah juga akan melanda di seluruh dunia
saat iklim menjadi lebih hangat, terutama di Amerika dan di wilayah subtropis
lainnya. Saat curah hujan mulai meningkat dan semua daerah di seluruh belahan
bumi ini menjadi lebih hangat, penyebaran penyakit demam berdarah akan
semakin meluas. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
PBB, 3.5 milyar orang pada tahun 2085 berisiko terkena demam berdarah yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedesaegepty. Di Indonesia penyakit ini

8
terbukti telah memakan korban yang tidak kenal usia yang kerap terjadi setiap
tahun saat musim hujan tiba.
2. Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatnya risiko terjadinya kematian
akibat stress panas (heatstroke) pada manusia, seperti yang dapat kita saksikan
saat musim haji di Saudi Arabia yang kebetulan bersamaan dengan terjadinya
musim panas dan wilayah benua Afrika.
3. Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatkan insidensi penyakit-
penyakit alergi (hipersensitivitas) karena udara yang lebih hangat akan
memperbanyak polutan, sporamold, dan serbuk sari tanaman. Padahal penyakit
alergi merupakan penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan sehingga dapat
meningkatkan biaya kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat akibat
penyakit tersebut.
4. Meningkatnya insidensi penyakit – penyakit tropikal khas lainnya seperti demam
kuning (yellow fever), encephalitis, dan meningitis. Penyakit-penyakit tersebut
sangat rawan terjadi pada usia anak-anak sehingga secara langsung pemanasan
global merupakan ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak usia balita.
5. Selain penyakit – penyakit yang telah disebutkan di atas, banyak ilmuwan
memprediksikan akan muncul berbagai penyakit baru yang tidak diketahui
sebelumnya dan belum ada obatnya seperti SARS, aviant influenza (flu burung),
aviant malaria, berbagai macam flu yang mematikan, atau bahkan Ebola.
Jika berbagai wabah penyakit ini muncul secara mendadak seperti yang terjadi
pada tahun 1918 saat influenza muncul di dunia, sekitar 40 juta orang meninggal.
Dengan demikian sebagian populasi penduduk dunia terancam punah, apalagi di
era globalisasi ini dimana orang bisa berpindah / migrasi dari satu negara ke
negara lainnya tanpa mengenal ruang dan waktu, maka penyebaran
berbagai wabah penyakit akan semakin sulit untuk dikendalikan.
Selain paparan di atas, National Institutes of Health (NIH) telah mempelajari dampak
iklim global terhadap kesehatan manusia dalam sebuah perspektif kesehatan manusia tentang
perubahan iklim. Dalam perspektif tersebut NIH menguraikan kategori konsekuensi dari
perubahan iklim bagi kesehatan manusia.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan dari efek pemanasan global ini adalah asma dan
penyakit pernapasan, kanker, penyakit kardiovaskular dan stroke, penyakit bawaan makanan
dan gizi, efek perkembangan manusia, kesehatan mental dan gangguan yang berhubungan
dengan stres, penyakit saraf, vectorborne dan penyakit zoonosis (infeksi yang ditularkan
9
antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya), penyakit yang ditularkan melalui air,
dan morbiditas terkait cuaca.
Penyakit – penyakit tersebut kini rawan menjadi penyebab kematian umat manusia di
muka bumi selain kematian akibat bencana alam.
Dari sumber yang berbeda yaitu myhealthnewsdaily yang dikutip dari
http://sains.kompas.com/ disebutkan bahwa efek dari pemanasan global salah satunya adalah
perubahan iklim. Ternyata, perubahan iklim selain berdampak buruk pada lingkungan, juga
berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk perubahan iklim terhadap
kesehatan :

1. Buruk untuk jantung


Pemanasan global membuat suhu udara bertambah panas, sehingga dapat
menyebabkan penambahan polusi. Kenaikan tingkat polusi ini yang berefek buruk
pada jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan suhu yang lebih tinggi dan
kerusakan ozon dapat membuat kesehatan jantung memburuk. Hal ini dikaitkan
suhu udara yang tinggi dengan penurunan denyut jantung. Denyut jantung yang
rendah dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Para peneliti juga
mengatakan suhu yang lebih tinggi dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap
racun.

2. Lebih mudah terkena alergi


Studi menunjukkan alergi meningkat di negara-negara maju, termasuk Amerika
Serikat, yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya kadar karbon dioksida
dan suhu yang lebih panas. Alergi yang dimaksudkan dapat merupakan reaksi
terhadap serbuk bunga (pollen) yang diproduksi lebih banyak karena suhu yang
bertambah panas. Namun sebuah studi juga mengatakan sensitivitas terhadap
serbuk bunga juga meningkat. Perubahan iklim juga menambah panjang musim
berbunga sehingga berakibat lebih buruk terhadap alergi.

3. Peristiwa alam ekstrim


Pemanasan global dapat meningkatkan terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti
banjir dan badai besar, tsunami sehingga memperbanyak angka kematian. Selain
itu dengan semakin meningkatnya peristiwa alam ektrim, maka semakin banyak

10
masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Hal ini membuat daya tahan tubuh
biasanya melemah dan mudah terkena penyakit.

4. Kekeringan
Perubahan iklim membuat musim kemarau lebih panas dan kering sehingga
kekeringan lebih banyak terjadi. Padahal air salah satu unsur yang penting untuk
menunjang kesehatan. Dengan berkurangnya air, maka terjadi gangguan
kesehatan. Air juga berguna untuk pertanian yang menghasilkan pangan. Karena
kekeringan, pangan sulit diproduksi dan menyebabkan kesehatan terganggu.

5. Pertumbuhan bakteri
Pemanasan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di
laut. Debu dari tanah yang tertiup ke laut meningkatkan kadar besi ke laut dan
membuat bakteri berkembang biak semakin subur. Sebuah studi di American
Association untuk Advancement of Science mengatakan debu memicu
pertumbuhan vibrio, yaitu bakteri laut yang menyebabkan gastroenteritis dan
penyakit menular pada manusia.

6. Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan yang diakibatkan perubahan iklim membuat
penyakit lebih mudah untuk menyebar. Terutama penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan suhu udara. Seperti malaria,
kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah baru dipicu oleh suhu udara
yang meningkat. Curah hujan juga diduga sebagai faktor yang menyebabkan
penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar. Terutama penyakit yang
dibawa oleh serangga.

11
BAB III
PEMBAHASAN

Solusi dalam Meminimalkan Pemanasan Global


Telah kita ketahui bahwa pemanasan global sangat berdampak pada kelangsungan
hidup manusia, salah satanya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan pun tidak
tanggung – tanggung seperti yang dijelaskan di atas. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan
langkah – langkah pasti agar dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan
global.
Pemanasan global dapat diminimalkan dengan cara perilaku kita sehari – hari. Selain
itu, keberhasilan solusi pemanasan global tidak terlepas dari peraturan dan regulasi yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Berikut ini langkah – langkah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari
dalam mengurangi dampak pemanasan global.
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di
lahan – lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis,
dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan
oksigen. Akumulsi gas – gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif, guna mengurangi
penggunaan energi bahan bakar fosil. Emisi gas karbon yang terakumulasi ke
atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal
bahwa paling banyak mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil. Karena itu, diupayakan sumber energi lain yang
aman dari emisi gas – gas ini, misalnya energi matahari, air, angin, bioenergi,
energi geothermal.
Di daerah tropis yang kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi
yang mampu menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik
tenaga surya. Sekarang ini sedang dikembangkan bioenergy, antara lain biji
tanaman jarak (Jathropa sp.) yang menghasilkan minyak.

12
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan
kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon.
Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu
dikembangkan, misalnya dari sampah organik.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Dimensi manusia
Manusia berperan sebagai pengguna, perusak, dan pelestari alam. Manusia
harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam
memiliki keterbatasan dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi
alam. Manusia memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan
kebutuhan sosial lainnya, tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat
berakibat kerusakan factor – factor ekologis. Karena itu manusia harus
menyadari bahwa ia dan perilakunya adalah bagian dari alam dan lingkungan
yang saling mempengaruhi.
b. Penegakan hukum dan keteladanan
Pelanggaran atas tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapat
ganjaran. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian yang penting guna
menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi efek jera bagi yang melanggar.
Penegakan hukum tidak memandang strata sosial masyarakat. Selain itu
adalah panutan dan ketokohan seseorang memegang peranan penting. Mereka
yang memiliki pemahaman yang lebih baik (berpendidikan) terhadap
lingkungan hidup hendaknya berperan memberi contoh dan sikap lingkungan
yang baik pula kepada masyarakat. Misalnya, kita masih menemukan kasus
peran beberapa aparat pemerintah dibalik kerusakan hutan, baik dengan
memberikan modal maupun perlindungan bagi perambah hutan.
c. Keterpaduan
Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian lingkungan
dan sumber daya alam serta penegakan hukumnya. Upaya ini harus dilakukan
secara komprehensif dan lintas sektor. Misalnya, untuk mengatasi emisi gas
gas rumah kaca akibat peningkatan jumlah kendaraan di Kota Jakarta, harus di
atas secara bersama dengan daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan
Tangerang. Karena pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor setiap hari
masuk ke Kota Jakarta bermukim di empat kota tersebut. Demikian halnya
13
mengatasi banjir di Kota Gorontalo, misalnya, tidak dapat diatasi dengan
perbaikan fasilitas lingkungan dan membina kesadaran penduduk kota, tetapi
secara menyeluruh dengan masyarakat di wilayah lain (hulu dan DAS) yang
memberi kontribusi terhadap bencana banjir. Masyarakat dan pemerintah
daerah terdekat seperti Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo
turut bertanggung jawab dalam upaya penanggulangan banjir di Kota
Gorontalo. Secara geografis, terdapat daerah aliran sungai dimana dua sungai
besar yang melewati dan bermuara di kota ini. Karena itu bencana alam dan
kerusakan lingkungan tidak dapat dipilah menurut wilayah administratif
semata, tetapi bersifat area geografis – ekologis.
d. Mengubah pola pikir dan sikap
Faktor – faktor lingkungan fisik, mahluk hidup lain dan manusia memiliki
peran masing – masing dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai mahluk
yang diberi kemampuan logika harus mampu memandang kepentingan
hidupnya terkait dengan kehidupan mahluk hidup lain beserta kejadian proses-
proses alam. Sikap dan perilaku manusia terhadap alam cepat atau lambat
memberi berdampak pada lingkungan hidupnya. Peduli terhadap lingkungan
pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku bawaan manusia. Akan tetapi
munculnya ketidak pedulian manusia adalah pikiran atau persepsi yang
berbeda-beda ketika manusia berhadapan dengan masalah lingkungan.
Manusia harus memandang bahwa dirinya adalah bagian dari unsur ekosistem
dan lingkungannya. Naluri untuk mempertahankan hidup akan memberi
motivasi bagi manusia untuk melestarikan ekosistem dan lingkungannya.
e. Etika lingkungan
Kecintaan dan kearifan kita terhadap lingkungan menjadi filosofi kita tentang
lingkungan hidup. Apa pun pemahaman kita tentang lingkungan hidup dan
sumber daya, kita harus bersikap dan berperilaku arif dalam kehidupan. Dalam
wujud budaya tradisional, kearifan lokal melahirkan etika dan norma
kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan
lingkungannya. Selama masyarakat masih menghormati budaya tradisional
yang memiliki etika dan nilai moral terhadap lingkungan alamnya, maka
konservasi sumber daya alam dan lingkungan menjadi hal yang mutlak. Dalam
kehidupan masyarakat demikian, etika lingkungan tidak tampak secara
teoretik tetapi menjadi pola hidup dan budaya yang dipelihara oleh setiap
14
generasi. Etika lingkungan akan berdaya guna jika muncul dalam tindakan
nyata dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pertumbuhan industri yang semakin pesat di zaman modern ini memiliki
dampak positif maupun negatif dalam kehidupan manusia. Dampak positif
diantaranya dapat menolong keadaan. Artinya, industri yang digadang – gadang
sebagai sektor penopang perekonomian terbesar dapat mengurangi pengangguran dan
kemiskinan yang terjadi di suatu negara, Indonesia salah satunya.
Sehingga, untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan secara besar –
besaran, berarti industri akan semakin ditingkatkan. Padahal dalam satu industri saja
mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan pemanasan global. Apalagi industri
yang semakin digalakkan lagi, menjadikan bumi sebagai sasaran tepat objek
pemanasan global.
Adanya pemanasan global berdampak pada kelangsungan hidup manusia,
salah satunya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan sangat drastis. Pasalnya,
dampak tersebut menyerang siapa saja, sampai akhirnya menimbulkan kematian.
Tentunya hal itu akan berpengaruh terhadap SDM yang semakin menipis.
Dampak besar adanya pemanasan global dapat diminimalkan dengan langkah
nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya, menanam
pohon di lokasi yang tandus, tidak berlebihan dalam menggunakan bahan bakar,
mendaur ulang barang bekas serta efisiensi energi, dan yang paling penting
penanaman kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.

2. Saran
Dengan upaya meminimalkan dampak pemanasan global yang diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari, akan menjadikan dampak tidak terlalu berarti dalam
kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Dimulai dengan langkah kecil tapi pasti,

15
akan membuahkan hasil yang akan mengurangi dampak pemanasan global, terutama
dari aspek kesehatan manusia.

Daftar Pustaka
1. http://www.kompasiana.com/fajrisatriahidayat/pengaruh-pertumbuhan-industri-dan-
solusi-energi-terbarukan-dalam-mengatasi-
perubahaniklim_552fd2506ea834d1408b463a
2. https://budimanp20.wordpress.com/2012/08/07/karya-ilmiah-menyingkap-kebenaran-
pemanasan-global-global-warming/
3. http://1health.id/id/article/category/sehat-a-z/dampak-pemanasan-global-terhadap-
kesehatan.html
4. http://pustakadigitalindonesia.blogspot.co.id/2013/02/6-efek-buruk-pemanasan-
global-bagi.html
5. http://health.kompas.com/read/2015/12/21/090100323/
Dahsyatnya.Efek.Pemanasan.Global.terhadap.Kesehatan?page=all
6. http://setkab.go.id/teknologi-industri-dan-pemanasan-global/
7. https://www.academia.edu/25334096/MAKALAH_PEMANASAN_GLOBAL

16

Anda mungkin juga menyukai