Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL

Oleh:

Audry Tracy Simatupang

Febby Rachel Eunike Saragih

Gregorian Turnip

Lydia Loviana Hutapea

Tegar Sentosa Simamora

XI IPA 3

SMA Santo Thomas 1 Medan

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan

rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanasan Global”.

Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang pemanasan global dan bagaimana cara

mengatasi masalah tersebut.

Dalam makalah ini, penulis menyadari akan kemampuan diri penulis yang kiranya

masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis dibimbing oleh banyak pihak dan dapat

menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih atas bimbingan, motivasi, dan bantuannya dalam penulisan

makalah ini. Dengan demikian, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materil dalam

penulisan karya tulis ini

2. Bapak guru pembimbing

3. Teman – teman kelas XI SMA Santo Thomas 1 Medan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kesalahan, baik dari segi isi

dan cara penulisannya. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan karya tulis ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

kehidupan kita.

Medan, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………….... i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….............................2

C. Tujuan .…………………………………………………………………………….. 2

D. Manfaat .…………………………………………………………………………… 2

BAB II ISI ………………………………………………………………………………….3

A. Efek Rumah Kaca .………………………………………………………………… 3

1. Rumah Kaca………………………………………………………………...3

2. Efek Rumah Kaca………………………………………………………….. 3

B. Pemanasan Global ………………………………………………….……………... 4

1. Penyebab Pemanasan Global ……………………………………………… 6

2. Dampak Pemanasan Global ……………………………………………….. 8

3. Pengendalian Pemanasan Global ………………………………………….. 12

4. Perjanjian Internasional …………………………………………………… 13

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 15

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim.
Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak
berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas
yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu. Bumi kita terasa
semakin panas. Hal ini disebut sebagai pemanasan global atau global warming.
Pemanasan global atau yang sering disebut dengan global warming ialah peristiwa
meningkatnya suhu rata-rata pada permukaan bumi dan lapisan atmosfer. Pemanasan
global memiliki dampak yang sangat membahayakan bagi kesehatan bumi serta tentu
juga berdampak bagi seluruh penghuni bumi. Di zaman yang serba modern ini,
banyak dijumpai industri – industri yang bergerak dalam berbagai bidang. Industri
tersebut bergerak dalam skala besar maupun kecil yang menampung banyak karyawan
dengan latar belakang ekonomi yang berbeda. Mayoritas dari mereka memiliki latar
belakang ekonomi menengah ke bawah. Sehingga, dengan adanya industri tersebut
dapat menjadi penopang ekonomi bagi mereka yang membutuhkan.
Banyak negara maju dan negara berkembang yang menjadikan industri sebagai
penyangga ekonomi terbesar bagi rakyatnya. Karena, industri memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap perekonomian dunia yang selalu mengalami siklus.
Contohnya adalah Indonesia, yang menjadikan pula industri sebagai penopang
ekonomi bagi rakyat yang menganggur dan miskin. Dengan adanya industri yang
semakin besar, maka akan menyerap tenaga kerja yang banyak pula, sehingga
pengangguran dan kemiskinan lambat laun akan berkurang. Selain menolong
keadaaan, industri mempunyai kontribusi yang besar dalam pemanasan global.
Industri merupakan pemasok emisi gas rumah kaca terbesar, selain kendaraan
bermotor dan gas pembakaran lainnya (Industri menjadi salah satu penyebab
terjadinya pemanasan global). Mengapa industri mempunyai kontribusi besar dalam
pemanasan global?
Seperti keadaan sekarang, kegiatan industri didominasi oleh pabrik – pabrik besar
yang berproduksi setiap hari dengan sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil berupa
gas CO2 yang menimbulkan dampak besar terhadap perubahan iklim.

1
Menurut para peneliti, pembakaran bahan bakar fosil pada industri telah melepas CO2
dalam jumlah yang besar ke atmosfer. Akibatnya, emisi karbon yang dihasilkan tetap
akan terus berdampak pada atmosfer bumi selama berabad – abad ke depan. Tuduhan
bahwa industri adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca tidak terbantahkan
lagi. Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah kelompok peneliti
yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
perubahan iklim mengatakan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini akan
menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi, terutama
kelangsungan hidup manusia. Sesuai dengan ilustrasi keadaan seperti yang telah
dipaparkan di atas, makalah ini diberi judul “Pemanasan Global”.

B. Rumusan Masalah
 Bagaiman terjadinya efek rumah kaca?
 Apa pengertian dari pemanasan global?
 Bagaimana pemanasan global dapat terjadi?
 Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global?
 Bagaimana cara mengatasi dampak yang ditimbulkan pemanasan global?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.
 Untuk memberikan informasi mengenai pengertian dan konsep dari
pemanasan global.
 Untuk memberikan informasi mengenai penyebab timbulnya dan dampak
pemanasan global.
 Untuk memberikan informasi mengenai solusi dari pemanasan global.

D. Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pemanasan global. Makalah ini dapat dijadikan
pedoman maupun masukan dalam menangani pemanasan global dan dapat dijadikan
himbauan, masukan, dan kesadaran kepada pembaca akan pentingnya menjaga bumi
dan lingkungannya dari berbagai dampak yang ditimbulkan akibat adanya pemanasan
global.

2
BAB II
ISI

A. Efek Rumah Kaca


1. Rumah Kaca
Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang berbentuk rumah yang keseluruhan
bangunannya terdiri dari kaca. Baik di bagian dinding, atap, tembok dan
sebagainya. Rumah kaca biasanya akan digunakan untuk menanam sayuran, buah-
buahan, bunga dan lain sebagainya. Biasanya rumah kaca ini dimiliki oleh para
petani yang berada di negara 4 musim.
Sedangkan di Indonesia rumah kaca jarang digunakan karena matahari selalu
bersinar sepanjang tahun. Suhu yang ada di dalam rumah kaca biasanya akan terasa
lebih hangat walaupun di luar rumah sedang musim dingin. Fungsi dari rumah kaca
ini adalah untuk menangkap cahaya matahari, karena panas dari sinar matahari
tersebut terperangkap di dalam bangunan.
Jadi pada siang hari suhu di dalam rumah kaca akan semakin hangat, sebaliknya
jika di malam hari suhu akan tetap hangat tidak terpengaruh dengan cuaca di luar
rumah. Efek rumah kaca sering dianggap sebagai penyebab lapisan ozon semakin
membesar, sehingga bumi menjadi sangat panas khususnya ketika musim panas
tiba.

2. Efek Rumah Kaca


Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yakni
sinar ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi, sebagian dari
sinar itu akan diserap,dan sebagian lagi akan dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang
sampai dipermukaan Bumi akan diserap,dan berubah menjadi kalor. Kalor ini
kemudian di radiasikan kembali ke angkasa oleh Bumi dalam bentuk inframerah
dan ketika mengenai gas rumah kaca di atmosfer maka sinar tersebut akan
dipantulkan kembali ke Bumi Akibatnya panas tersebut terperangkap di permukaan
Bumi, dan menjadikan Bumi panas.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar

3
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami :
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
- 25% diserap awan.
- 45% diadsorpsi permukaan Bumi.
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.
Selain itu, efek rumah kaca juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
kerusakan hutan (kebakaran hutan dan penebangan liar), pemanfaatan pupuk,
pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan
pembakaran sabana di sektor pertanian dan peternakan, pemakaian AC yang
berlebihan, CFC yang banyak terdapat pada spray dan parfume, asap kendaraan
bermotor, dan hasil buangan industri.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya menyerap karbondioksida
(CO2) di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek
rumah kaca juga dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengambang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar. Perubahan cuaca dan
lautan juga dapat mengakibatkan munculnya dampak sosial dan politik yaitu
munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas, penyebaran
penyakit melalui air. Temperature yang panas menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
Bumi sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca
tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara
1.5-4.5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan
Bumi semakin meningkat.

B. Pemanasan Global

4
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah
kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat
juga timbul akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap
air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami
seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen
dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti
tumbuhan). Secara alamiah gas-gas rumah kaca tersebut kita perlukan untuk mengatur
suhu permukaan Bumi tetap hangat untuk kita diami. Meningkatnya gas rumah kaca
di atmosfer berarti semkakin banyak radiasi IM yang dipancarkan kembali oleh
permukaan Bumi terserap oleh gas-gas rumah kaca.
Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 kurang lebih 0,18
derajat Celcius selama seratus tahun terakhir. Hasil analisis lingkungan sebagai
berikut:
1. Atmosfer diselimuti gas karbondioksida
2. Kenaikan permukaan laut
3. Berkurangya es dikutub
4. Pembukaan lahan secara besar-besaran untuk lahan perkebunan
5. Terjadi kebakaran lahan gambut secara masif
6. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan pabrik

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan

5
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8, dan
dinyatakan bahwa pendorong terbesarnya adalah karbon dioksida hasil emisi
pembakaran bahan bakar fosil. Kurva Keeling adalah kurva yang membantu
membatasi debat berkepanjangan perubahan iklim dengan fakta yang sangat nyata..
Kurva keeling menunjukkan bahwa kadar CO2 ( karbon dioksida) dibumi semakin
meningkat.

Charles David Keeling adalah seorang ilmuwan Amerika yang rekaman karbon
dioksida di Observatorium Mauna Loa pertama kali memperingatkan dunia tentang
kemungkinan kontribusi antropogenik terhadap "efek rumah kaca" dan pemanasan
global.Ia mendapati bahwa konsentrasi CO2 berubah dari jam ke jam, yang
kemungkinan disebabkan oleh lalu lintas kendaraan pengguna bahan bakar fosil.
Untuk menghindari hiruk pikuk lalu lintas, ia pergi berkemah ke hutan belantara
untuk melakukan pengukuran. Ia mendapti bahwa konsentrasi CO2 juga mengalami
sedikit perubahan yang cukup berarti. Hasil pengukuran yang ia lakukan di Caltech
ini menginspirasinya untuk melakukan kerja monitor CO2 di atmosfer yang akan
ditekuni seumur hidupnya.Pada tahun 1956, ia bergabung dengan Scripps Institute of
Oceanography di La Jolla, California, tempat ia bekerja selama 43 tahun.

1. Penyebab Pemanasan Global


Penyebab Pemanasan Global (Global Warming)-Banyak para ahli yang
mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya
pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi
karena meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak
hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu
teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal tersebut.
Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut :

6
• Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan
planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan
bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan
ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek
rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika
berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan
mengganggu iklim.
• Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap
panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat
diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas
rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2).
penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu
bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam.
• Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon
adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk
memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat
pada kulkas dan AC
• Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab
terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan
berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana
dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan.
Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global
karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak
dapat keluar ke angkasa.
• Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana
menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan
global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan
oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada
peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak
maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
• Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan
mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan
pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap

7
oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer
yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
• Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah
hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil
pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida.
• Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan
maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan
bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global.
Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan
yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global
karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat
memerangkap panas.

2. Dampak Pemanasan Global


a. Perubahan Iklim
o Pemanasan global menyebabkan iklim yang ada menjadi tidak stabil dan
juga sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak
seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan global ini
kondisi di kutub utara Bumi lebih panas dan ini menyebabkan salju yang
ada di wilayah kutub Bumi menjadi mencair. Akibat pemanasan global
inilah daerah- daerah yang di dekat kutub yang pada awalnya mengalami
hujan salju ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair.
o Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim
dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
o Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air
yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah
kelembapan tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air
merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan
efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga
akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan

8
cahaya Matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan
menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
o Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata,
sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Curah hujan di
seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun
terakhir ini. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih
kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh
kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin
mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrem.
b. Peningkatan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak pemanasan global yang paling dirasakan dari segi kelautan
adalah naiknya permukaan air laut. Kenaikan pada permukaan air laut ini
memanglah tidak terlalu banyak sehingga mungkin saja kita tidak terlalu
menyadari. Meski demikian permukaan air laut yang terus menerus naik lama-
lama akan sangat kita rasakan. Misalnya, banyak tempat yang dulunya tidak
tergenang air dan sekarang tergenang air laut, kemudian terjadi banjir rob di
berbagai tempat, selain itu banyak pulau- pulau kecil yang tenggelam.
Kenaikan permukaan air laut ini tidak lain karena disebabkan oleh es yang
mencair akibat suhu bumi semakin panas atau pemanasan global. Es- es yang
mencair ini merupakan es yang berada di kutub bumi, baik kutub utara maupun
kutub selatan. Di kutub- kutub bumi tersebut kita mendapati gunung- gunung
es yang sangat besar. Namun karena kondisi bumi yang sudah panas, maka
dalam beberapa periode, gunung- gunung es tersebut longsor dan es mulai
mencair. Ketika es mencair maka akan menambah volume air laut, sehingga
permukaan air laut menjadi naik akibat bertambahnya volume tersebut. mpak
pemanasan global yang selanjutnya adalah suhu di permukaan air laut
meningkat, tidak seperti sebelum terjadi pemanasan global. Hal inilah yang
menyebabkan suhu air laut sekarang ini lebih hangat daripada laut yang dulu.
Air laut yang hangat ini akan membawa perubahan ke ekosistem air laut. Air

9
laut yang hangat ini disebabkan oleh cuaca di bumi yang semakin panas akibat
pemanasan global.
c. Dalam bidang Pertanian
Dampak yang paling nyata dan paling kita rasakan dari pemanasan global
terhadap pertanian adalah menurunnya produksi pertanian. Mengapa hal ini
bisa terjadi? Ini tidak lepas dari keberadaan musim yang kacau dan ditambah
dengan pola pergantian musim yang sulit sekali untuk diproduksi. Akibatnya
para petani sangat kesulitan untuk menentukan masa tanam dan juga masa
panen. Belum lagi ditambah berbagai bencana alam yang sering terjadi akibat
musim atau cuaca yang tidak menentu. Beberapa bencana alam yang sangat
ditakuti oleh petani adalah hidrometeorologi yakni banjir, kekeringan serta
angin puting beliung. Ketiganya sangat berpengaruh terhadap produksi
pertanian sehingga akan menurunkan produksi pertanian dari petani. Naiknya
suhu permukaan bumi menyebabkan terjadinya kekacauan pola musim,
khususnya di Indonesia. Di mana cuaca yang tidak menentu membuat para
petani sulit dalam memperkirakan waktu untuk mengelola lahan dan memanen.
Ancaman bencana yang paling sering menghantui para petani adalah
hidrometeorologi (banjir, kekeringan dan angin puting beliung). Hal ini akan
memiliki dampak serius terhadap lingkungan, produktivitas pertanian dan
ketahanan pangan nasional.
d. Kehidupan Hewan dan Tumbuhan
Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan pola
hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami
kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak
binatang bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan
misalnya).
Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih dingin
memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan
yang mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini
menyebabkan tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang
mempunyai suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak
binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai
produsen yang mati, sehingga makanan alami yang tersedia pun akan
berkurang jumlahnya.

10
Pemanasan global atau global warming menyebabkan beberapa spesies
binatang kehilangan habitatnya. Hal ini terutama bagi para binatang yang
dulunya tinggal di wilayah hutan yang lebat. Pemanasan global yang
mengganggu cara menjaga kelestarian hutan menyebabkan hutan menjadi rusak
sehingga beberapa binatang kehilangan spesiesnya. Hal ini merupakan suatu
hal yang memprihatinkan. Bagaimana nantinya binatang tersebut akan
mendapatkan tempat tinggal yang baru dan memadai, sementara hutan telah
rusak. Pemanasan global juga menyebabkan berbagai tumbuhan atau tanaman
mati. Kematian tumbuhan atau flora ini karena disebabkan oleh perubahan
iklim yang tidak menentu, sehingga terkadang tumbuhan kekurangan air. Selain
itu, kebakaran hutan yang dapat terjadi akibat adanya pemanasan global
menjadi pemusnah massal bagi berbagai jenis tanaman. Apabila tidak segera
dilakukan reboisasi maka akan terjadi berbagai bencana alam baru seperti
banjir, kekeringan dan tanah longsor. Secara langsung maupun tidak langsung,
pemanasan global dapat menyebabkan beberapa spesies tumbuhan menjadi
punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai spesies tumbuhan menjadi punah.
Bukan hanya oleh kekurangan pangan seperti yang telah dijelaskan di atas,
namun juga oleh perubahan cuaca yang dinilai ekstrim. Selain itu, kesulitan
akan adanya pangan juga kana memicu manusia untuk melakukan perburuan
terhadap binatang. Apabila perburuan ini dilakukan secara liar, maka akan
menyebabkan berbagai macam binatang mengalami kepunahan. Kesulitan akan
ekonomi akibat dari perubahan iklim yang tidak menentu, juga merangsang
manusia untuk melakukan jalan pintas yakni melakukan perburuan terhadap
binatang – binatang langka yang bernilai jual tinggi.
e. Kesehatan Manusia
Dari semua makhluk hidup yang ada di bumi, yang mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap terjadinya pemanasan global adalah manusia. Sadar atau
tidak banyak sekali aktivitas manusia yang menjadi penyebab pemanasan
global, seperti penggunaan bahan bakar yang mencemari lingkungan, hingga
penggunaan alat- alat elektronik yang menghasilkan berbagai gas rumah kaca.
Aktivitas- aktivitas manusia yang modern justru mendatangkan pemanasan
global yang mempunyai dampak buruk bagi manusia. Pemanasan global
menyebabkan perubahan iklim yang sangat tidak menentu. Salah satu
akibatnya adalah merebaknya wabah penyakit yang tidak menentu. Seperti

11
penyakit yang disebabkan karena perubahan musim yang tidak menentu,
misalnya adalah demam tinggi, diare, dan lain sebagainya. Berbagai macam
penyakit juga timbul akibat bencana alam yang terjadi karena pemanasan
global, seperti saluran pernafasan yang timbul karena kebakaran hutan, dan lain
sebagainya.
Banyak penyakit yang dapat timbulkan dari pemanasan global ini. Penyakit
yang dapat ditimbulkan tersebut antara lain stress, gangguan kardiovaskular,
hingga stroke. Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus yang
dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak juga penyakit yang
dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang. Sebagai contoh adalah panyakit
malaria dan juga demam berdarah yang ditimbulkan oleh serangga jenis
nyamuk. Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring dengan
meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena itulah pemanasan global
akan menyebabkan perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.
Pemanasan global juga menyebabkan cuaca menjadi sangat panas sehingga
memicu manusia menggunakan alat- alat pendingin udara. Alat- alat pendingin
udara tersebut tanpa kita sadari justru mengeleuarkan berbagai gas rumah kaca
yang akan memperparah pemanasan global, seperti penggunaan AC dan kulkas.

3. Pengendalian Pemanasan Global


Langkah- langkah yang sedang dilakukan saat ini tidak ada yang dapat mencegah
pemanasan global dimasa depan. Hal yang dapat dilakukan hanyalah mengatasi
efek yang timbul sambil melakukan langkah – langkah untuk mencegah semakin
berubahnya iklim dimasa depan. Ada dua cara untuk memperlambat bertambahnya
gas rumah kaca, yaitu mencegah gaskarbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dan
menghilangkan gas karbon dioksida di udara. Ada beberapa langkah-langkah
konkrit yang dapat kita lakukan sebagai cara kita mengendalikan pemanasan global
tersebut baik dengan cara menghilangkan gas karbon dioksida di udara maupun
tidak melepaskan karbon dioksida sampai ke atmosfer, cara-caranya adalah sebagi
berikut:
a. Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO₂ dan metna dan membutuhkan banyak air.
Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana

12
saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization
(FAO) PBB menyebutkan produksi danging menyumbang 18% pemanasan
global. Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam
buku panduan “kick the habit”, 2008 menyebutkan bahwa pola makan daging
untuk setiap oran per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO₂, sementara diet
vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO₂. Oleh sebab itu kita
disarankan untuk mengurangi makan daging.
b. Menanam Pohon
Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon
dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan
menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat pengundulan
telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Langkah untuk mengatasi hal
ini yaitu dengan reboisasi agar hutan dapat menyerap karbon dioksida untuk
mengurangi bertambahnya gas rumah kaca di atmosfer.
c. Bepergian menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan kendaraan umum, atau pergi
bersama-sama dalam satu obil tidak membawa mobil masing-masing. Bila
memungkinkan gunakan kendaraan yang mengunakan bahan bakar alternatif.
Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang
2,5 kg CO₂ , bila jaraknya dekat atau tidak keburu waktu anda dapat
menggunakan kereta api dari pada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan
pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
d. Daur ulang sampah organik
Tempat pembuangan sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca
melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan
mempuat kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan dan daun
daunan) untuk kebun anda, anda bisa membantu mengurangi masalah ini.

4. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional yang membahas masalah pemanasan global dimuat dalam
protoklo kyoto. Protokol kyoto adalah sebuah amandemen terhadap konvensi
rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCC), sebuah persetujuan
internasional mengenai pemanasan glonal. Negara-negara yang meratifikasi
protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan lima gas

13
rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dengan perdagangan emisi jika mereka
menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan
dengan pemanasan global.
Jika berhasil diberlakukan , protokol kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata
cuaca global antara 0,02⁰C dan 0,28⁰C pada tahun 2050. Nama resmi persetujuan
ini adalah kyoto protocol to the United Nation framework convention on climate
change (prtokol kyoto mengenai konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan
iklim). Protokol ini dinegosiasika di kyoto pada Desember 1997, dibuka untuk
penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999.
Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang
dilakukan Rusia pada 18 November 2004.
Menurut siaran pers dari Program Lingkungan PBB: “protokol kyoto adalah
sebuah persetujuan sah dimana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas
rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990
(namun yang perlu diperlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan
perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa protokol, target ini berarti
pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi
dari enam gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, sulfur
heksafluorida, HCF, dan PCF, yang dihitung secara rata-rata selama 5 tahun antar
2008-2012. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7%
untuk Amerika Serikat, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang
diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Eslandia.”
Secara ilmiah pemanasan global haruslah dikoreksi agar kehidupan di bumi
menjadi lebih baik bagi penghuninya. Kita perlu diingatkan tentang akibat
pemanasan terhadap Planet Venus. Pada masa awalnya, iklim di Venus mirip di
bumi, sampai peningkatan cepat efek rumah kaca menjadikan atmosfer venus
seperti saat ini, yaitu mengandung 95% CO₂ dengan suhu rat-rata permukaan
460⁰c. Ini menyebabkan Venus sebagi planet terpanas di tata surya. Sebagai umat
manusia kita tentu tidak ingin bumi yang diciptakan Tuhan ini menjadi seperti
Venus.

14
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan suhu rata-rata
atmosfer Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek umpan balik, dan
kegiatan manusia seperti penebangan hutan, penggunaan bahan bakar minyak
yang berlebihan dan penggunaan spray yang banyak mengandung gas CFC.
Pemanasan Bumi menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan
iklim, kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan
pemanasan Bumi juga berdampak pada manusia karena menyebabkan timbulnya
wabah penyakit akibat suhu yang panas, temperatus yang tinggi dapat
menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai