Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

ILMU LINGKUNGAN
DEGRADASI ATMOSFER DAN DEGRADASI HIDROSFER

Anggota :
Bayu Briliyantama 112.14.0111
Cahyo Tri Laksono 112.14.0173
Fiqky Yuandika 112.14.0158
Rahmat Budi Prasetya 112.14.0142

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
2016
DEGRADASI ATMOSFER
A. Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sfera yang berarti
lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang
menyelubungi bumi, sedangkan yang dimaksud dengan udara adalah semua gas yang
tersusun dari berbagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak dapat dilihat.
Atmosfer adalah lapisan kulit luar bumi dibawah litosfer (Sardiman, dkk. 2004: 20).
Atmosfer bumi tersusun atas 20 macam gas yang berbeda. Dua gas yang utama adalah
oksigen dan nitrogen. Atmosfer juga mengandung partikel-partikel air dan debu,
karena atmosfer bumi adalah hamparan udara yang sangat luas, maka tentu saja
memiliki berat. Jika atmosfer tersebut dapat dimanfaatkan dengan disatukan menjadi
sebuah skala, maka beratnya kira-kira 5.700.000.000.000.000 (5.700 triliyun) ton.

1. Udara tersusun dari berbagai zat pembentuk, sebagai berikut:


a. Nitrogen berjumlah 78%,
b. Oksigen berjumlah 21%,
c. Argon berjumlah 0,9%,
d. Karbondioksida berjumlah 0,03%, dan
e. Karbon, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon berjumlah 0,07%.

2. Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-


sifat sebagai berikut:
a. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b. Elastis dan dinamis sehinga dapat mengembang dan mengerut.
c. Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
d. Memilki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
e. Tediri atas beberapa gas.
f. Terdiri atas beberapa lapisan.

3. Lapisan atmosfer
Atmosfer terbentuk dari beberapa lapisan udara antara lain:
a. Lapisan troposfer (9-12 km)
Lapisan troposfer adalah lapisan udara yang paling dekat dengan permukaaan
bumi dengan ketebalan yang berlainan, yaitu sekitar 9 km di daerah kutub dan 12
km di daerah ekuator (Katino, 2006: 31).
Sifat-sifat khas lapisan ini adalah setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun
0,5-0,64C. Lapisan udara yang tebal pada troposfer dapat melindungi bumi dari
sinar matahari sehingga suhu bumi tidak terlalu tinggi pada siang hari dan tidak
terlalu rendah pada malam hari. Pada lapisan inilah terjadi proses gerakan udara
(angin), terbentuknya awan, dan terjadinya hujan yang merupakan cirri unsure
cuaca. Cuaca sangat berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
b. Lapisan Stratosfer (12-50 km)
Lapisan stratosfer adalah lapisan udara yang tingginya sekitar 18-60 km di atas
permukaan bumi (Katino,2006: 31). Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon
pada ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi lapisan troposfer dari
radiasi sinar ultraviolet matahari. Pada lapisan stratosfer terdapat proses
persenyawaan dan pengeluaran panas sehingga lapisan stratosfer memiliki lapisan
mesosfer. Batas antara traposfer dengan lapisan stratosfer disebut tropopause yang
bersuhu mnimum, sedangkan batas antara stratosfer dengan mesosfer disebut
stratopause yang berimpit dengan bagaian atas ozon bersuhu maksimum.
c. Lapisan Mesosfer (50-80 km
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang berada di atas lapisan stratosfer (Katino,
2006: 31). Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio dan televise (VHF
dan UHF). Lapisan ini berfungsi ntuk melindungi bumi dari hujan meteor. Semakin
ke atas, suhu udara di lapisan mesosfer semakin dingin. Pada lapisan mesopause
(lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer) suhu dapat mencapai 140C di
bawah nol (-140C).

d. Lapisan Termosfer (50-80 km)


Lapisan termosfer adalah lapisan atmosfer yang paling panas dengan lapisan
atmosfer yang lain (Katino, 2006: 31).
Lapisan ini terletak di ketinggian antara 80 km sampai batas antara atmosfer
dengan angkasa luar. Pada lapisan termosfer ini suhu udara dapat mencapai
1.500C. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer (ketinggian 80-450 km).
Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini berfungsi untuk
memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun gelombang
pendek.
e. Lapisan Eksosfer
Dinamakan eksosfer karena merupakan lapisan terluar dari atmosfer, di mana
pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan-benturan udara jarang terjadi.
Ketinggian lapisan ini di antara 500 km sampai dengan 1.000 km. Butiran-butiran
gas pada lapisan ini berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar. Lapisan
ini juga dinamakan dissipasisfer.

4. Manfaat Lapisan Atmosfer (udara)


a. Untuk bernapas makhluk hidup di bumi.
b. Pelindung makhluk hidup dari radiasi matahari.
c. Pelindung bumi dari kemungkinan adanya benturan-benturan benda-benda
angkasa karena daya tarik bumi.
d. Pemantul gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi dan radio.

5. Gejala-gejala atmosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan.


a. Cuaca dan Iklim
Menurut J. Criegfield, cuaca adalah keadaan keseluruhan dari kondisi
atmosfer dalam waktu yang singkat serta pada wilayah sempit. Jangka waktu
mencapai 1-14 hari (Kurniawati12.blogspot.com, 22 April 2012).
Iklim adalah kumpulan dari kondisi fisik di atmosfer dalam waktu lama dan pada
wilayah luas (Katino, 2006: 38).
Jangka waktu antara 10-30 tahun. Jadi, perbedaan antara cuaca dan iklim meliputi
dua hal utama, yaitu waktu dan wilayah cakupan. Kesamaan dari keduannya
adalah system pengontrol dan elemen-elemen pembentuknya. Ilmu yang
memepelajari tentng cuaca disebut mteorologi. Ilmu yang mempelajari tentang
iklim disebut klimatologi.
Manfaat Iklim dan Cuaca bagi Kehidupan sebagai berikut:
1) Dibidang pertanian, iklim dan cuaca bermanfaat sebagai berikut.
a) Menentukan pola tanaman, waktu memupuk, memberantas hama, atau
memetik hasil produksi.
b) Menentukan jenis tanaman perkebunan.
c) Bermanfaat bagi para petani garam untuk memperoleh hasil maksimal pada
waktu musim kemarau karena mendapat penyinaran matahari cukup lama untuk
mengkristalkan air asin menjadi garam.
2) Dibidang teknologi, yaitu mendorong kapal layar nelayan tradisional serta
menggerakkan kincir angina tau sumber energi, penerbangan, dan teknologi
industri bangunan.
3) Dibidang pariwisata, dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata, seperti
membangun objek wisata yang sesuai dan menarik para pengunjung.
b. Angin
Pengertian angin adalah uadara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi
(suhu rendah) ke daerah bertekanan rendah (suhu tinggi) (Katino, 2006: 33).
Angin terjadi karena temperature udara di daerah daratan dan di atas permukaan
laut berbeda, di daerah lembab dan di daerah pegunungan juga berbeda.
Perbedaan sifat yang bertolak belakang tersebut berpengaruh pula terhadap
perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan
terjadinya pergerakkan uadara yang juga disebut dengan nama angin.
Pengaruh angin terhadap kehidupan adalah dapat kita lihat pada jenis mata
pencaharian penuduk di daerah pantai, yaitu nelayan tradisional. Mereka
memanfaatkan angin laut dan angin darat untuk pergi dan pulang dari menangkap
ikan di laut
c. Hujan
Hujan adalah proses jatuhnya titik-titik air yang telah mengkristal dari
atmosfer ke permukaan bumi (Katino, 2006: 36).
Titik-titik tersebut merupakan proses penguapan (evaporasi) akibat penyinaran
matahari. Pengaruh hujan terhadap kehidupan dapat kita lihat pada mata
pencarian penduduk. Penduduk yang tinggal di daerah yang banyak memiliki
curah hujan mayoritas bekerja di bidang pertanian, terutama pertanian lahan
basah atau pertanian yang menghasilkan padi, buah, dan sayuran, serta palawija.
Adapun penduduk yang tinggal di daerah yang sedikit memiliki curah hujan
cenderung bekerja di bidang pertanian lahan kering atau perladangan yang
mengahsilkan padi gogo, palawija, dan jagung.

Degradasi Atmosfer
a. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat
pada bumi oleh gaya gravitasi bumi. Gas-gas atmosfer yang menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca disebut gas rumah kaca. Gas-gas tersebut adalah uap
air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida
(N2O), dan yang lainnya. Tahukah kamu, bagaimanakah terjadinya efek rumah
kaca?
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh industri,
transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang sering terjadi.
Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi
membentuk semacam perisai. Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari
lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan CO2 berfungsi sebagai
reflektor terhadap panas dari bumi. Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke
bumi ini akan menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas (global
warming). Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek
rumah kaca.
b. Hujan Asam (Acid Rain)
pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal
ini karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang
terkandung dalam asap pabrik maupun
kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam
semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun) di udara dan
kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah apa yang disebut hujan asam.
c. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat
di lapisan stratosfer (ketinggian 2035 km di atas permukaan bumi). Bagian
paling atas dari stratosfer, terdapat ozon
terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara
radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari.
Menurut para ahli, kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah
zat kimia buatan dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. Di antara bahan
kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluorokarbon (CFC) yang mempunyai
nama dagang freon. Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai,
dan dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada
ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang
dilepaskan ini akan mengikat satu atom O sehingga molekul ozon (O3)
menghasilkan O2. Pada setiap atom Cl yang terbentuk diperkirakan dapat
merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak karena reaksi lain.
Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon.
Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar
ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya mengakibatkan kanker kulit, lensa mata
dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga
keseimbangan terganggu.
Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering, proses
fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan hasil panen. Upaya
memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan cara
pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara, penghentian emisi
CFC, dan penggunaan filter untuk menyaring CO2 dari asap pembuangan pabrik.
DEGRADASI HIDROSFER
1.1 Latar Belakang
Latar belakang Bumi merupakan tempat hidup manusia yang menyediakan
danmemenuhi segala kebutuhan yang manusia perlukan. Segala yang ada di bumi
dimanfaatkan oleh manusia untuk bertahan hidup dan mencari keuntungan.
Kenyataannya manusia menggunakan sumber daya yang adadi bumi secara
berlebihan tanpa memikirkan dan mempertimbang kan kelestariannya. Hal ini terjadi
dengan banyaknya eksplorasi atau pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan
hingga tidak bisa dikendalikan lagi. Hal itu telah mengakibatkan terjadinya perubahan
lingkungan menuju degradasi dan kerusakan yang berkelanjutan.Keserakahan
manusia ini juga mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi kehidupannya di
saat ini dan di masa yang akan datang.
Salah satu akibat dari perusakan bumi ini adalah Global warming atau
Pemanasan global. Pemanasan global kini bukanlah kata-kata yang asing bagi telinga
manusia, kata-kata tersebut sering muncul dan manusiadengar beberapa tahun
ini.Global warming tentunya sangat berkaitandengan kondisi lingkungan hidup yang
manusia tempati saat ini yang akanrentan sekali terhadap segala dampak negatif yang
akan ditimbulkan oleh pemanasan global ini dan menjadi ancaman umat manusia
yang tidak dapat disepelekan lagi. Negara-negara di dunia juga mulai merasakan
keresahan dengan isu seputar pemanasan global yang dari tahun ke tahun semakin
parah dengan mengadakan KTT bumi yang dibentuk oleh PBB sehingga mereka
sering mengadakan perkumpulan untuk berusaha mengatasi dan memikirkan
penyelesaian yang sekarang tengah mengancam keselamatan seluruh manusia.
Planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari
tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca disekitar, juga ditemukan makin
banyaknya bencana dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak
terkendali belakangan ini.Bencana yang terjadi belakangan ini bisa dilihat mulai dari
banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari
tahun ke tahun. Peristiwa yang terjadi tersebut tidak lain bahwa merupakan tanda-
tanda alam yang menunjukkan bahwa bumi ini sedang mengalami proses kerusakan
yang menuju pada kehancuran.
Bicara tentang efek pemanasan global tentu dampaknya akansangat
mempengaruhi terhadap kondisi atmosfer, geosfer, biosfer dankhususnya hidrosfer
seperti yang akan manusia bahas dalam makalah ini.Hidrosfer merupakan bagian dari
bumi yang berbentuk bulatan air.Keadaan hidrosfer di permukaan bumi sangat erat
sekali kaitannya dengan keselamatan manusia dan pemanasan global. Dengan
keadaan bumi ini yang semakin memanas, dimana suhu di bumi ini secara global telah
danakan terus meningkat, maka dapat dipastikan akan terjadi pencairan terhadap
gletser-gletser yang sedang terjadi ini dan akan terus berlangsung.
Mencairnya gletser tersebut banyak sekali dampak yang terjadi pada keadaan
dan kondisi air di permukaan bumi seperti naiknya volumeair laut, bencana banjir,
hilangnya daratan dan masih banyak lagi. Dampak yang muncul ini akan
berkesinambungan dengan hal-hal lain yang merugikan bagi makhluk hidup yang ada
di bumi ini. Oleh sebab itu manusia sebagai penghuni dan yang bertanggung jawab
akan bumi perlumemberikan solusi dan konstribusi nyata terhadap upaya untuk
menanggulangi semakin parahnya pemanasan global sebelum dunia iniakan benar-
benar hancur. Dengan semakin parah dan bahayanya dampak pemanasan global
terhadap kondisi hidrosfer itulah maka makalah inidibuat dengan tujuan agar
mengetahui penyebab, akibat dan cara untuk menanggulanginya.

Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Semakin meningkatnya
jumlah penduduk yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan manusia
terutamadalam bidang transportasi dan industri, maka pakar-pakar atmosfer
duniamemprediksi akan terjadi kenaikan suhu di seluruh permukaan bumi yang
dikenaldengan pemanasan global.Pemanasan global sendiri di definisikan sebagai
adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan di bumi
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, sepertimeningkatnya curah
hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan,
di belahan bumi lain akan mengalami musim keringyang berkepanjangan disebabkan
kenaikan suhu. menarik kesimpulan sebagai berikutSelama kurang lebih 160.000
tahun terakir ini, suhu di bumi mengalamigejolak naik dan turun yang tajam dan telah
terjadi dua zaman es.Adanya peninggalan budaya yaitu lukisan-lukisan pemandangan
Belandayang penuh dengan es oleh Bruegel, serta adanya laporan-laporan
tentangfestival es di sungai Thames, hal inilah yang mendukung pernyataan bahwa
pada abad pertengahan, yaitu Abad 12-14, belahan bumi utara

mengalami suatu periode yang cukup hangat, diikuti dengan zaman eskecil hingga
awal abad ke 19. Adanya peristiwa pemanasan global sertamelelehnya es yang terjadi
setelah periode tersebut dapat dianggapsebagai tahap pemulihan dari periode
tersebut.Memang selama ini pemanasan global hanya dikenal dari wacana ataudiskusi
saja, akan tetapi dewasa ini pemanasan global telah benar-benar terjadi.Sekarang ini
harus dicari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Semua bukti di atas
menujukkan bahwa bumi belum pernah sepanas ini selama satumilenium atau lebih
dan mungkin bumi tidak pernah memanas secepat 25 tahunterakir, suatu masa dimana
hal alami yang berpengaruh terhadap suhu global,seperti bintik matahari yang
seharusnya berefek mendinginkan tidak berarti apa-apa. Adanya efek rumah kaca
yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan selamalebih dari seabad yang lalu telah
sulit dibantah ahli klimatologi yang mengatakan bahwa apa yang sedang manusia
alami ini merupakan perubahan iklim akibat ulahmanusia.

Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hydro artinya air dan sphaira artinya lapisan.Hidrosfer
adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumimanusia. Ilmu
khusus yang mempelajari air di wilayahdaratan dinamakan hidrologi. Air di daratan
sebagian besar berasal dari curahhujan. Air hujan ini sebagian meresap ke dalam
tanah, ada yang mengalir pada permukaan tanah yang mengalir ke sungai kemudian
terus ke laut, ada juga yangmengalir ke danau atau ke rawa-rawa, sebagian ada yang
menguap langsung ataumelalui tumbuh-tumbuhan dan binatang. Semuanya akan
mengalir kembali kelaut. Dari laut airnya akan menguap dan menuju ke daratan lagi
yang akhirnyamenjadi hujan.Akan tetapi kini air menjadi ancaman yang sangat
menakutkan bagimanusia maupun makhluk hidup lainnya. Sering sekali terjadi
bencana yang berkaitan dengan air. Bencana yang manusia hadapi saat ini sangat erat
kaitannyadengan peamanasan global. Pemanasan global sangat berpengaruh pada
kondisihidrosfer dipermukaan bumi. Akibat terjadinya pemanasan global banyak
sekali terjadi perubahan siklus air yang sangat mempengaruhi terhadap kondisi
dankeselamatan manusia.

1.Penyebab Pemanasan Global


Pengaruh Aktivitas Intenal Bumi
Bumi berbeda dengan planet-planet lain dalam tata surya manusia, planet Bumi bisa
dikatakan merupakan planet yang masih hidup,karena itu maka planet bumi masih
menunjukkan aktivitasnya.Aktivitas internal bumi ternyata menimbulkan dampak
tehadap bumiitu sendiri. Dampak tersebut antara lain berupa kenaikan suhu
bumi.Kenaikan suhu bumi tentu akan mempengaruhi kondisi saju di kutubutara dan
selatan sehingga menyebabkan pencairan.Aktivitas intenal bumi yang berpengaruh
pada pemanasan globaldibagi menjadi 2 golongan, yaitu proses vulkanik gunung
berapi dan proses pembusukan sampah organik. Secara tidak langsung, manusiaikut
andil dalam pemanasan global, melalui gas rumah kaca yangtimbul akibat aktivitas
manusia sendiri.
Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan gas-gas rumah kacaa dalah sebagai
berikut :
1.Transportasi
Pada kota-kota besar, terutama kota dengan lalu lintas padatmemiliki kegiatan
industrinya, dapat dipastikan udara dalamlingkungannya sudah tercemar.
Pencemaran udara yangdikeluarkan dari kegiatan tersebut berupa:
-Karbon monoksida (CO)
-Nitrogen oksida (NO
-Belerang oksida (SOx)
-Hidrokarbon (HC)
2.Industri
Aktivitas industri berdampak sangat luas terhadap perekonomian suatu Negara
sehingga banyak Negara di duniameningkatkan kesejahteraan rakyatnya
melalui pengembanganindustri, termasuk Indonesia.Semua aktivitas industri
yang melibatkan penggunaan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan
gas bumi), terutamasebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik yang
diperlukandalam indutri, dapat dipastikan akan ikut menambah emisi
gasrumah kaca.
3.Pembakaran Stasioner
Pembakaran stasioner sebagai bagian aktivitas manusiaadalah pembakaran
bssahan bakar fosil yang pada umumnyadigunakan untuk bahan bakar
pembangkit sumber daya listrik (Pearce, 2009:243). Pembangkit sumber daya
listrik inidigunakan untuk berbagai keperluan manusia, antara lain listrik untuk
keperluan rumah tangga, untuk keperluan industri danuntuk keperluan
transportasi.Mekanisme gas rumah kaca yang timbul dari
pembakaranstasioner, mirip dengan mekanisme timbulnya gas rumah kaca
pada aktivitas transportasi dan industri yang menggunakan bahan bakar fosil.
2.Dampak Terhadap Hidrosfer
Dampak dari pemanasan global yang paling berbahaya adalah perubahan iklim
dengan adanya kenaikkan suhu, pencairan es dan gletser,kenaikan muka air laut, serta
kerusakan ekologi makhluk hidup (Pearce,2003:225). Melihat keadaan bumi ini
memang semakin memanas di manasuhu di bumi ini secara global akan terus
meningkat, maka dapatdipastikan pencairan terhadap gletser-gletser yang sedang
terjadi akanterus berlangsung.
Dampak terhadap hidrosfer merupakan rangkaian dari dampak terhadap
atmosfer, antara lain berupa kenaikan suhu atmosfer yangmenyebabkan es di kutub
meleleh terutama lapisan es yang ada di KutubSelatan. Lubang ozon yang sudah
tampak melebar ada di atas KutubSelatan dan bergerak ke arah katulistiwa yang
menyebabkan tambahankenaikan suhu atmosfer di Kutub Selatan. Hal ini menjadi
penyebab es diKutub Selatan lebih banyak yang meleleh dibandingkan dengan es
yangada di Kutub Utara. Dampak pelelehan es kutub terhadap hidrosfer, antaralain
berupa:
Luas daratan kutub (terutama Kutub Selatan) berkurang
Banjir bandang
Tinggi permukaan air laut, kadar garam dan suhu air laut berubah
Permukaan air tanah berubah
Penjelasan lebih lanjut mengenai dampak tersebut di atas dapat diikutisecara garis
besar melalui uraian berikut ini.
a.Banjir bandang
Banyak sekali dampak yang muncul akibat dari pemanasan global,dampak
yang muncul ini berkesinambungan dengan hal-hal lain yangmerugikan bagi manusia
ataupun makhluk hidup yang ada di bumi. Salahsatunya adalah mencairnya gletser
dalam skala yang cukup besar, hal inimenyebabkan jumlah air di bumi ini menjadi
sangat melimpah danmenyebabkan terjadinya banjir bandang. Banjir bandang yang
ditimbulkanakan menjadi ancaman yang besar bagi makhluk hidup.
b.Luas Daratan Kutub Berkurang
Akibat mencairnya es di kutub tersebut adalah terbentuknya pulau- pulau mini
berupa serpihan pulau es atau serpihan bukit es yang terpisahdari induk daratan es
semula. Serpihan-serpihan pulau es tersebut padaakhirnya akan mencair dan habis
atau hilang menyatu menjadi air laut.Serpihan-serpihan pulau es mencair lebih cepat
karena terbawa arus keSamudra Atlantik dan Samudra Pasifik yang suhu air lautnya
lebih hangatdari pada suhu air laut Arktik dan suhu air laut Antartika.Dari penjelasan
tersebut menjadi mudah dipahami mengapadaratan es di kutub menjadi berkurang
luasnya. Luas daratan es kutubmenjadi lebih sempit oleh karena daratan es di kutub
merupakan habitatatau tempat tinggal orang-orang Eskimo, burung penguin, beruang
kutub,singa laut, dan habitat sejenis lumut yang hanya hidup di dearah kutub,maka
ekosistem berubah dan ini jelas akan berpengaruh terhadapkehidupan dan habitat
tersebut.

c.Tinggi Permukaan Air Laut, Kadar Garam, dan Suhu Air Laut Berubah
Perubahan fisik air laut berupa tinggi permukaan air laut, kadar garam dan
suhu air laut berubah karena pemanasan global. Perubahantersebut jelas terkait
dengan melelehnya es di kutub utara dan kutubselatan. Es yang meleleh menjadi air
tersebut sudah barang tentumenambah volume air laut, sehingga permukaan air laut
akan naik.Selain itu, kadar garam air laut berubah menjadi lebih rendah darikadar
semula. Perubahan kadar garam air laut jelas akan berpengaruhterhadap ikan, udang
dan biota laut lainnya. Adapaun perubahan suhu air laut juga ada hubungannya
dengan pelelehan es di kutub utara dan KutubSelatan. Perubahan suhu air laut dan
juga kadar garam air laut akanmenyebabkan perubahan arah arus air laut yang
membawa Plankton dan perubahan ini tentu akan berpengaruh pada kehidupan ikan,
udang dan biota lainnya.
d.Tinggi Air Permukaan Berubah
Air permukaan dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya pemanasan
global. Pemanasan global seperti yang sudah dibahas di muka.
menyebabkan suhu atmosfer meningkat, sehingga kebakaran hutan mudahterjadi yang
berakibat pada meluasnya tanah gundul dan gersang yangmenyebabkan menurunnya
kemampuan tanah untuk menyerap danmenyimpan air hujan sehingga air permukaan
makin sulit dicapai karenamakin dalam letaknya.Keadaan ini yang menjadi penyebab
sumur rumah tangga jadikering. Bukan hanya sumur rumah tangga, kemungkinan
besar debit mataair di kaki gunung dan sungai yang berhulu di mata air juga akan
berkurang atau mengering. Apabila hal ini terjadi maka sawah yangmengandalkan
pengairan dari sungai tersebut akan mengalami kekeringandan gagal panen pasti akan
terjadi. Akibat selanjutnya yaitu bencanakekeringan dan kelaparan mengancam umat
manusia.

e.Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim


NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas padasemakin
ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa
dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satutempat, tetapi kekeringan di
tempat yang lain. Topan dan badai tropis baruakan bermunculan dengan
kecenderungan semakin lama semakin kuat,ditambah tidak dapat diprediksinya.
kedatangan musim hujan ataupunkemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani
karena musim tanamyang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah
hujan.Benua Antartika di kutub selatan adalah daratan benua dengan wilayah
pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih
dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarangmeleleh, bahkan ada
lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah.
Kesimpulan
Planet Bumi dari tahun ke tahun semakin mengalami kerusakan.Kerusakan
yang semakin parah itu telah menyebabkan pemanasan global.Pemanasan global telah
menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umatmanusia terutama
dampaknya terhadap kondisi hidrosfer di permukaan bumi.Fenomena ini tidak lain di
akibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dandampaknya diderita oleh manusia itu
juga. Dalam mengatasi pemanasan globaldiperlukan usaha yang sangat keras karena
hampir mustahil untuk diselesaikansaat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi,
namun manusia bisamengurangiefeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran
manusia terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila manusia telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah
kelam yang pernah menimpa bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai