Anda di halaman 1dari 11

Nama: Fardhan Riffaldi

Kelas: X.A

Mapel: Geografi

Atmosfer

1. Susunan lapisan atmosfer dan fungsi lapisan atmosfer


a. Troposfer
Di lapisan inilah lokasi berlangsungnya peristiwa cuaca. Mulai dari cuaca hujan,
angin, salju, kemarau, dan cuaca yang lainnya.
b. Stratosfer
Di dalam lapisan ini angin berhembus sangat kencang serta mempunyai pola aliran
tertentu. Pada lapisan stratosfer ini juga tempat terbangnya pesawat. Di dalam
stratosfer terdapat lapisan yang sangat penting yaitu lapisan ozon. Ozon adalah
semacam gas yang mengandung banyak unsur kimia serta memiliki sifat yang racun
bagi makhluk hidup. Pada umunya, di dalam lapisan stratosfer inilah sinar dari ultra
violet disaring sekaligus diserap sebab telah mengandung lapisan ozon dengan kadar
sekitar 90%.
c. Mesosfer
Di dalam lapisan yang satu ini adalah lapisan di mana terdapat bagian yang bisa
mengikis benda-benda langit yang masuk ke dalam permukaan bumi. Benda langit
tersebut dapat berupa komet, meteor, debu angkasa, atau benda-benda asing
angkasa yang lainnya. Proses dari pengikisan berbagai benda itu adalah dengan cara
terkikis sedikit demi sedikit dan kemudian akan terbakar sebab telah bergesekan
dengan udara yang terkandung di dalam lapisan ini.
d. Termosfer
Termosfer adalah – lapisan dimana terjadinya ionisasi partikel-partikel sehingga akan
memberikan efek pada perambatan atau pemantulan gelombang radio, baik itu
gelombang radio dengan frekuensi rendah maupun tinggi. Lapisan termosfer
terletak pada ketinggian 80 kilometer sampai 100 kilometer. Setelah adanya lapisan
mesosfer, terdapat lapisan yang lebih jauh dari mesosfer. Tahukah anda tentang
aurora? Nah, pada lapisan termosfer aurora dapat terbentuk.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan terakhir yang menyelimuti bumi dengan jarak di atas 800
kilometer sampai dengan 3260 kilo meter. Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi
antara gas yang ada di luar angkasa. Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan
eksosfer rendah karena jaraknya yang cukup jauh dari permukaan bumi. Inilah
sebabnya kenapa pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil. Karena pada
lapisan eksofer mulai terjadinya interaksi yang sangat keras dengan susunan gas-gas
yang ada di luar angkasa. Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer.
Munculnya cahaya redup pada lapisan ini disebabkan karena unsur hidrogen sangat
sedikit. Cahaya redup ini dikenal dengan cahaya zodiakal dan gegenscherin. Cahaya
redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari cahaya matahari yang
mana kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik dan tidak terhitung
jumlahnya. Perlu diketahui lapisan eksosfer merupakan lapisan paling panas
daripada 4 lapisan lainnya. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antarplanet
dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.

2. Susunan unsur-unsur atmosfer dan fungsinya


a. Oksigen (O 2 ) – Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95%. Seperti yang sudah diketahui
bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan yang diolah/masuk
ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari pepohonan. Oleh karena itu
kehadiran pepohonan sangat membantu memelihara lapisan ozon. Sangat penting
bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
b. Karbondioksida (CO 2 ) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini
adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran
lahan, pernapasan manusia dan hewan dan energi yang dibutuhkan tanaman.Salah
satu dampak dari karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek kaca rumah
terhadap radar gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika
kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan
suhu di permukaan bumi.
c. Nitrogen (N 2 ) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer
bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh senyawa
organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung membentuk senyawa baru
dengan unsur lain.
d. Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia
karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan
sulit membentuk senyawa yang lain.
e. Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada paras yang
tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon
meteorologi
f. Ozon (O 3 ) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap
radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat besar dan
berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat dicapai pada ketinggian antara 20
km – 30 km.
g. Uap air (H 2 O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut,
danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses
cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.

3. Faktor-faktor iklim dan cuaca


a. Sinar Matahari
Matahari sebagai pengatur iklim di bumi merupakan sumber energi utama di bumi.
Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari
memengaruhi penyinaran matahari ke bumi.
b. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Alat untuk mengukur suhu udara disebut
termometer.Persebaran horizontal menunjukkan bahwa suhu udara tertinggi
terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi
bagian Utara dan Selatan) di mana semakin ke arah kutub, suhu udara semakin
dingin. Sedangkan persebaran vertikal menunjukkan semakin tinggi tempat, maka
suhu udara semakin dingin.
c. Kelembapan Udara (Humidity)
Dalam udara terdapat air yang terbentuk karena penguapan. Semakin tinggi suhu
udara, makin banyak uap air yang dikandungnya, artinya udara tersebut semakin
lembab.
d. Awan
Awan dapat digunakan mengetahui kondisi cuaca di sebuah daerah. Awan
merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah.
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu.
Untuk mengetahui besarnya curah hujan biasanya digunakan alat yang disebut
penakar hujan (Rain Gauge).
f. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum)
ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara
disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti
tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin
disebut anemometer.

4. Jenis-jenis awan

a. Awan Cirrus (Ci)

Awan cirrus adalah gumpalan awan putih berserat kristal es halus yang terlihat jelas
di angkasa biru. Awan ini merupakan bagian dari awan tinggi yang berbentuk seperti
serat filamen halus. Bentuk awan ini kadang terlihat melingkar, kadang juga
horizontal, dan akan terlihat jelas jika terkena sinar matahari dengan background
biru langit.
b. Awan Cirrocumulus (Ci Cu)
Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang tampak seperti ombak di pasir pantai.
Bentuk awan cirrocumulus adalah menyerupai bulat kecil atau serpih dan bewarna
putih yang berkelompok atau berbaris. Awan ini juga terdiri dari kumpulan kristal air
yang membeku dan membetuk kristal es. Proses terjadinya awan cirrocumulus
terpaut cukup cepat dan akan kembali berubah menjadi awan sirostratus.
c. Awan Cirrostratus (Ci St)

Awan cirrostratus adalah salah satu jenis awan tinggi dengan bentuk seperti
kelambu atau serabut dengan jalur-jalur yang tipis, mirip dengan kerudung halus.
Jenis awan ini berwarna keputih-putihan dan dapat menutup sebagian atau bahkan
seluruh langit. Awan cirrostratus tampak lebih cerah saat matahari di posisi siang
hari karena teksturnya yang halus.
d. Awan Alto Cumulus (A Cu)
Awan altokumulus adalah jenis awan sedang yang memiliki bentuk seperti butiran-
butiran kecil dan berjumlah banyak. Saat melihat awan ini akan menyerupai bola
kapas yang menggulung satu demi satu. Jenis awan ini berwarna putih atau abu-abu,
serta mudah dideteksi pada waktu pagi atau senja. Awan ini akan muncul saat ada
angin kencang yang membawa massa udara yang stabil dan kering.
e. Awan Alto Stratus (A St)

Awan alto stratus adalah jenis awan sedang dengan bentuk lebar menyeluruh dan
menutupi langit-langit baik secara total maupun secara keseluruhan. Jenis awan ini
berwarna abu-abu kebiruan dan sedikit tebal. Saat awan ini muncul, maka matahari
atau bulan akan menjadi lebih terang.
f. Awan Stratocumulus (St Cu)

Awan strato cumulus adalah jenis awan rendah yang bentuknya seperti bola
menggulung-gulung. Lapisan awan ini cenderung tipis. Awan stratocumulus kerap
kali dijumpai di daerah pantai. Warnya adalah putih di bagian atas dan kelabu cerah
di bagian bawah
g. Awan Stratus (St)
Awan stratus adalah jenis awan rendah yang ditemui saat muncul kabut. Bentuknya
berupa serat putih berwarna kelabu atau putih serta berlapis-lapis. Jenis awan ini
sering ditemui saat muncul kabut di pagi hari atau kabut di dataran tinggi. Tekstur
awan stratus sangat tipis, hingga kadang-kadang dapat mengganggu jarak pandang.
h. Awan Nimbo Stratus (Ni St)

Awan nimbo stratus adalah jenis awan rendah dengan bentuk yang tidak menentu,
berubah-ubah dan memiliki tepi yang compang-camping dengan warna kelabu
gelap. Jenis awan ini mampu menghasilkan hujan ringan dalam waktu yang lama.
Pembentukan awan nimbo stratus disebabkan adanya penebalan dari awan
altostratus.
i. Awan Cumulus

Awan cumulus adalah jenis awan yang tumbuh berbentuk secara vertikal ke atas.
Bentuknya menyerupai perkembangan kembang kol yang berkembang di bagian
atasnya. Ketinggiannya bisa mencapai 1 km di atas permukaan laut. Jika terkena
sinar matahari, awan cumulus ini menimbulkan pemandangan yang indah.
j. Awan Cumolonimbus

Awan cumulonimbus atau kumolonimbus adalah jenis awan yang memiliki volume
besar dan berkembang pada tempat yang rendah. Selain itu, ujungnya atasnya
sangat tinggi dan ketebalannya besar. Awan ini dapat menimbulkan hujan dan badai
disertai petir. Karena ciri-cirinya itulah, awan ini paling dikhawatirkan dalam dunia
penerbangan.

5. Jenis-jenis hujan
a. Hujan Frontal
b. Hujan konvektif
c. Hujan Orografis
d. Hujan Muson
e. Hujan Siklon
f. Hujan Asam
g. Hujan Buatan

6. Jenis-jenis angin
 Angin tetap
Angin tetap adalah angin yang bertiup sepanjang tahun. Angin tetap Dibedakan
menjadi berikut:
a) Angin Barat

Angin barat adalah angin yang bertiup dari daerah sub tropis ke lintang
60°, baik lintang utara maupun lintang selatan.

b) Angin Timur

Angin timur adalah angin dingin yang bergerak dari kutub selatan ke arah
lintang 60°. Baik lintang utara maupun lintang selatan

c) Angin Pasat

Angin pasat adalah angin tetap yang berasal dari daerah tekanan
Maksimum subtropics (300-400 LU/LS) menuju kea rah daerah Tekanan
minimum equator (katulistiwa). Angin pasat meliputi angin Pasat di
belahan bumi utara disebut angin pasat timur laut, dan Angin pasat di
belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara. Di sekitar katulistiwa ,
kedua angin pasat ini bertemu. Karena Temperature di daerah tropis
selalu tinggi, maka massa udara Tersebut dipaksa naik secara vertical
(konveksi). Daerah pertemuan
Kedua angin pasat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar
Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperature selalu tinggi. Akibat
kenaikan massa udara ini , wilayah DKAT terbebas dari Adanya angin
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah Doldrum (wilayah tenang).

d) Angin Anti Pasat

Angin anti pasat, pada ketinggian tertentu massa angin pasat naik secara
vertical kembali bergerak mendatar kea rah wilayah sub tropis. Angin anti
pasat bergerak meninggalkan katulistiwa menuju daerah maksimum
subtropis.

 Angin Muson atau Angin Musim

Angin muson atau angin musim adalah angin yang bertiup atau berhembus secara
periodic setiap setengah tahun sekali berganti arah. Angin muson barat laut terjadi
Antara Oktober- April, dengan letak matahari berada di belahan bumi selatan
terutama Australia lebih banyak menerima panas matahari , sehingga suhu disana
lebih tinggi (tekanan udara rendah). Sedangkan suhu di benua Asia rendah (tekanan
udara tinggi). Angin bergerak dari Asia ke Australia, sehigga Indonesia terjadi musim
penghujan karena di perjalanannya banyak Membawa uap air. Angin muson timur
laut terjadi Antara April-Oktober. Pada periode ini matahari berada pada belahan
bumi bagian utara, Terutama bagian Asia yang banyak menerima pemanasan
matahari, Akibatnya suhu di benua Asia tinggi (tekanan udara rendah) Sedangkan di
benua Australia rendah (tekanan udara tinggi). Angin Bergerak dari Australia menuju
Asia , sehingga di Indonesia terjadi Musim kemarau karena dalam perjalananya
sedikit membawa uap air.

 Angin Lokal
a) Angin Darat dan Angin Laut

Pada malam hari, suhu udara di daratan lebih cepat dingin sehingga Tekanan
udara di atas daratan tinggi (maksimum). Sementara itu suhu udara di lautan
lambat dingin sehingga tekanan udaranya Rendah (minimum), sehingga angin
bergerak dari daratan menuju ke Laut disebut dengan angin darat. Sebaliknya
pada siang hari, terjadi Pergerakan udara dari laut menuju darat disebut angin
laut.

b) Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju lereng Gunung
yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung adalah angin yang bertiup
dari puncak gunung menuju lembah , terjadi Pada malam hari

c) Angin Fohn (Angin Jauh)


Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering Dan panas.
Hal ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan Sebagai hujan di lereng
gunung yang berhadapan dengan arah Datangnya angin

d) Angin Siklon dan Anti siklon

Daerah depresi adalah daerah yang bertekanan minimum dikelilingi Oleh daerah
yang bertekanan maksimum. Di daerah tersebut garis-garis Isobarnya tertutup
dan verbal atau ketinggian tekanan udara memusat. Akibatnya terjadi gerakan
angin berputar memusat yang disebut dengan Angin siklon. Sebaliknya, daerah
kompresi yaitu daerah yang Bertekanan maksimum dikelilingi oleh daerah yang
bertekanan Minimum. Pada daerah ini, angin berputar dengan arah yag keluar
Disebut dengan angin antisiklon. Arah gerakan kedua jenis angin Tersebut sesuai
dengan hukum Buys Ballot

Anda mungkin juga menyukai