Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap atau udara dan sphaira yang
berarti lapisan. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan ini tepat
berada di atas litosfer dan hidrosfer, namun tidak ada batas yang jelas antara atmosfer dan
angkasa luar. Lapisan udara ini terdiri atas berbagai macam gas dengan persentase
volume dan kepadatan (density) yang berbeda-beda.
Atmosfer memiliki beberapa peranan antara lain melindungi bumi dari benda
angkasa luar yang jatuh, seperti meteor atau komet, menyerap radiasi sinar matahari yang
berlebihan, dan menjaga temperatur dari suhu yang ekstrem.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi ?
2. Bagaimana pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca ?
3. Bagaimana klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global ?
4. Apa saja karakteristik iklim di indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas
manusia ?
5. Bagaimana pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan ?
6. Apa saja lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data atmosfer ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi
2. Untuk mengetahui pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca
3. Untuk mengetahui klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global
4. Untuk mengetahui karakteristik iklim di indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas
manusia
5. Untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan
6. Untuk mengetahui lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data
atmosfer

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmosfer Bumi


1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap atau udara dan sphaira yang
berarti lapisan. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Atmosfer sebagai lapisan udara yang melindungi bumi memiliki beberapa sifat
fisik, antara lain sebagai berikut:
a. Berada di ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai 560 km di atas
permukaan tanah.
b. Terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air.
c. Tidak berwarna, tidak berwujud, tidak berbau, bisa dirasakan dalam bentuk angin.
d. Dapat menyebabkan tekanan karena memiliki berat.
e. Dapat menyembang dan menyusut (memiliki sifat dinamis).
f. Terdiri dari lapisan-lapisan udara yang memiliki karakteistik dan manfaatnya
masing-masing.
2. Lapisan-Lapisan Atmosfer
Secara vertikal, atmosfer bumi di bagi menjadi beberapa lapisan antara lain
sebagai berikut:
a. Lapisan troposfer ( 0-18 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi.
2) Tempat terjadinya fenomena iklim, seperti angin, hujan, petir, dan pelangi.
3) Ketebalan lapisan ini di daerah ekuator sekitar 18 km dpl, sedangkan di
wilayah kutob hanya 8 km dpl.
4) Sebagian besar ( 80 % ) masa atmosfer berada di troposfer.
5) Terjadi penurunan suhu 0, 6 ᴼ C setiap kenaikan tempat 100 m.
6) Suhu udara pada lapisan teratastroposfer mencapai 60 C, sedangkan pada
permukaann laut di daerah tropis sekitar 27 C.
7) Terdapat lapisan tropopause, yaitu lapisan diantara lapisan troposfer dan
stratosfer.
b. Lapisan stratosfer ( 18-60 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Lapisan yang terletak di atas lapisan tropopause.

2
2) Terdapat lapisan uzon ( 02 ) pada ketinggian 35 km dpl yang bermanfaat untuk
melindungi bumi dari pancaran sinar ultraviolet yan berlebihan.
3) Terdapat dua lapisan udara yang memiliki sifat berbeda, yaitu lapisan
isotermal (ketinggian 11-22 km dpl) yang memiliki suhu sekitar 60 ᴼ C dan
lapisan inversi (ketinggian 20-60 km dpl).
4) Terdapat lapisan stratopause, yaitu lapisan diantara lapisan stratosfer dan
mesosfer.
c. Mesosfer (60-80 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Berfungsi sebagai pelindung bumi dari benda angkasa luar yang hendak
menabrak bumi (meteor).
2) Semakin keatas, suhu udarapada lapisan ini semakin rendah. Setiap kenaikan
1.000 m, suhu akan turun 2,5 ᴼ C – 3 ᴼ C.
3) Pada ketinggian 80 km dpl, suhu udara mencapai 90 ᴼ C.
4) Terdapat lapisan mesopause yaaitu lapisan diantara lapisan mesosfer dan
termosfer/ionasfer.
d. Termosfer (80-100 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki temperatur antara 40 ᴼ C hingga 50 ᴼ C.
2) Dilapisan ini, sebagian molekul dan atom udara mengalami ionisasi.
e. Ionosfer (80-1.500 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki temperatur antara 0 ᴼ C sampai lebih dari 70 ᴼ C.
2) Di dalam lapisan ini, seluruh atom udara mengalami ionisasi.
3) Pada lapisan inosfer, terdapat tiga lapisan sebagai berikut:
a) Lapisan E atau lapisan kennelly sampai Heavyside (100-200 km).
b) Lapisan F atau lapisan Appleton (200-400 km).
c) Lapisan atom (400-800 km).
f. Eksosfer (800-1.500 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut
 Tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
 Lapsan paling panas.
 Di sebut juga sebagai ruang antar planet dan geostasioner.
3. Gejala Optik di Atmosfer
Gejala optik adalah fenomena alam yang terjadi di lapisan atmosfer. Gejala
tersebut antara lain sebagai berikut.

3
a. Pelangi
Pelangi adalah gejala optik yang terjadi akibat proses pembiasan sinar
matahari oleh titik-titik air hujan sehingga terurai menjadi berkas warna (spektrum
warna).warna-warna pelangi terdiri atas merah, jingga, kuning, hijau, nila, biru,
dan ungu.
b. Halo
Halo adalah lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan atau matahari.
c. Sandikala
Sandikala adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika
matahari terbit dan terbenam.
d. Fatamorgana
Fatamorgana adalah ilusi optik yang dihasilkan dari pembiasan cahaya
melalui kepadatan yang berbeda.
e. Aurora
Aurora adalah pita cahaya warna-warni yang terdapat di langit kutub utara
dan kutub selatan.
4. Manfaat Penyelidikan Atmosfer
Stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi adalah tempat
penyelidikan atmosfer. Ada beberapa manfaat penyelidikan atmosfer, di antaranya
sebagai berikut.
a. Melakukan prakiraan cuaca.
b. Menyelidiki kemungkinan hujan buatan.
c. Mengetahui penyebab gangguan radio, dan televisi di udara serta caranya
memperbaikinya.
B. Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca dan Interpretasi Data Cuaca
1. Penyinaran Matahari
Temperatur di indonesia dipengaruhi oleh posisi lintang dan keadaan alamnya.
Indonesia terletak di sekitar garis ekuator 0 ᴼ LU / LS sehingga indonesia berada di
daerah iklim tropis. Sebagian panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi
diserap oleh udara dan awam. Suhu udara bergantung pada lamanya penyinaran, sudut
datangnya sinar matahari, tinggi rendahnya tempat, dan keadaan permukaan bumi.
Panas matahari memanasi udara di sekitar permukaan bumi melalui proses konveksi,
adveksi, turbulensi, dan konduksi.

4
a. Konveksi adalah pemanasan secara vertikal.
b. Adveksi adalah penyebaran panas secara horizontal.
c. Turbulensi adalah penyebaran panas secara berputar-putar.
d. Konduksi adalah pemanasan secara kontak atau bersinggungan.
2. Suhu Udara
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu dinyatakan dengan skala celcius (C), reamur
(R), fahrenheit (F), dan kelvin (K). Kondisi temperatur suatu daerah dipengaruhi oleh
sudut datang dan intensitas penyinaran sinar matahari, tinggi rendahnya suatu tempat,
angin, arus laut, dan awan.
Keadaan suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut.
a. Sudut datangnya sinar matahari
Sinar matahari yang jatuh tegak lurus kepermukaan bumi, maka daerah
sekitarnya akan terasa lebih panas dibandingkan sinar matahari yang arah jatuhnya
lebih condong. Sebagai contoh, pada saat pagi hari, sinar matahari yang jatuh ke
permukaan bumi memiliki arah yang condong sehingga suhu udara masih terasa
sejuk. Berbeda pada siang hari ketika arah sinar matahari tegak lurus jatuh ke
bumi, membuat suhu udara terasa terik dan lebih panas.
b. Lamanya penyinaran matahari
Semakin lama matahari menyinari permukaan bumi, suhu udara akan terasa
semakin panas.
c. Keadaan awan
Semakin banyak awan yang menutupi permukaan bumi, suhu akan terasa
lebih sejuk karena sinar matahari terhalang oleh awan.
3. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah berat massa udara yang memiliki tenaga untuk
memberikan tekanan pada permukaan bumi dan menggerakkan massa udara dalam
satuan luas tertentu.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer dengan
satuan milibar.
4. Angin
Angi adalah udara yang bergerak.

5
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan angin, di antaranya gradien
barometrik, ketinggian suatu tempat, dan posisinya di bumi. Gradien barometrik
adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada jarak 111 km.
Dalam kehidupan sehari-hari, anda mengenal beberapa jenis angin.
a. Angin pasat
Angin pasat merupakan angin tetap yang bertiup sepanjang tahun dari
daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
b. Angin antipasat
Angin di daerah ekuator yang bergerak ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik adalah angin antipasat.
c. Angin monsun
Angin monsun adalah angin yang berganti arah setiap setengah tahun
sekali, yaitu monsun barat dan monsun timur.
5. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer.
Pembagian jenis awan yang ada sekarang ini adalah hasil kongres meteorologi
internasional yang diadakan di Munich, Jerman, pada tahun 1802, dan Uppala,
Swedia, pada tahun 1894, pembagian jenis awan adalah sebagai berikut.
a. Awan tinggi, dengan ketinggian antara 6-12 km.
1) Sirus (Ci). Awan jenis ini halus dan berstruktur seperti bulu burung, tampak
tersusun dari serat lembut berwarna putih, sering tersusun seperti pita
melengkung di langit, sering terdapat kristal es, suhu sangat dingin walau saat
musim panas, dan tidak menimbulkan hujan.
2) Sirostratus (Cs). Halus dan rata menutup sebagian atau seluruh langit,
bentuknya seperti kelambu putih atau anyaman yang tidak terartur, dan sering
menimbulkan halo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari atau
bulan pada musim kering.
3) Sirokomulus (Cc). Awan ini terputus-putus, penuh dengan kristal-kristal es,
berbentuk seperti segerombolan domba, dan sering menimbulkan bayangan.
b. Awan menengah dengan ketinggian antara 3-6 km.
1) Altokomulus (Ac). Berbentuk seperti bola yang agak tebal. Berwarna putih
sampai pucat, berukuran kecil-kecil, tetapi banyak. Ada bagian yang kelabu
dan bergerombol dan berdekatan seakan-akan saling bergandengan.

6
2) Altostratus (As). Luas dan tebal. Umumnya terbentuk padasore hari yang
diikuti hujan pada malam hari.berwarna kelabu sehingga pada matahari dan
bulan akan tampak terang, dapat menghasilkan hujan ringan dan gerimis.
c. Awan rendah, dengan ketinggian kurang dari 3 km.
1) Stratokomulus (Sc). Berbentuk seperti bola-bola. Sering menutupi seluruh
langit. Cenderung lebih mengembang ke arah horizontal. Tampak seperti
gelombang di lautan. Lapisannya tipis. Tidak menimbulkan hujan.
2) Status (St). Rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2.000 m. Lapisannya
melebar seperti kabut dan berlapis-lapis.
3) Nimbostratus (Ns). Bentuknya tidak menentu. Tepinya compang-camping tak
beraturan. Warna putih kegelapan (kelabu tua).penyebarannya di langit cukup
luas. Hanya menimbulkan hujan gerimis.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, dengan ketinggian antara 500-1.500 m.
1) Kumulus (Cu). Awan yang mengandung kristal es. Tebal dengan puncak-
puncak agak tinggi. Terbentuk pada siang hari karena udara yang naik.
Terlihat terang jika berhadapan dengan matahari dan timbul bayangan kelabu
jika hanya sebelah saja memperoleh sinar matahari.
2) Komulonimbus (Cb). Menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Bervolume
besar. Posisinya rendah dengan puncak yang tinggi seperti menara. Biasanya
di atas awan ini terdapat awan sirostratus. Sering terjadi pada waktu angin
ribut.
6. Kelembapan Udara
Kelembapan menunjukkan jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.
Ada dua jenis kelembapan udara,yakni kelembapan mutlak (absolut) dan
kelembapan nisbi (relatif). Kelembapan mutlak adalah berat uap air dalam satuan
gram pada satumeter kubik udara. Sementara itu, kelembapan nisbi adalah persentase
perbandingan antara jumlah uap air dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air
maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.

Kelembapan mutlak
Kelembapan nisbi= X 100 %
Nilai Jenuh Udara

7
Alat untuk mengukur kelembapan adalah higrometer. Selain digunakan untuk
membantu prakiraan cuaca, higroeter juga dapat digunakan untuk mengatur
kelembapan udara di laboratorium, area penyimpanan, dan pembuatan tanaman.
7. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh pada suatu tempat di permukaan
bumi.
Ada bermacam-macam jenis hujan, diantaranya sebagai berikut.
a. Hujan zenital adalah hujan yang terjadi pada saat matahari berada pada titik
zenitnya (puncaknya), atau beberapa waktu sesudahnya. Hujan zenital terjadi dua
kali setahun di daerah tropis (10ᴼ LU-10ᴼ LS) dan sekali setahun di daerah lintang
23,5ᴼ LU-23,5ᴼ LS.
b. Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena gerakan massa udara yang
mengandung uap air terhalang oleh gunung atau pegunungan. Akibatnya, massa
udara itu bergerak naik ke atas pegunungan.
c. Hujan frontal adalah jenis hujan yang terjadi karena massa udara panas dengan
massa udara dingin bertemu. Ketika massa udara yang suhunya berbeda ini
bertemu, kedua massa udara ini memiliki kerapatan (densitas) yang berbeda dan
tidak mudah untuk tercampur.
C. Klasifikasi Tipe Iklim dan Pola Iklim Global
1. Klasifikasi Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Adapun pembagian daerah iklim matahari adalah sebagai berikut.
a. Iklim tropis (0ᴼ-23,5ᴼ LU dan 0ᴼ-23,5ᴼ LS)
1) Matahari selalu vertikal sehingga suhu udara rata-rata tinggi (20ᴼ C-30ᴼ C).
2) Tekanan udaranya lebih rendah dan berubah secara perlahan dan beraturan.
3) Kejadian hujan lebih banyak daripada banyak wilayah lainnya.
b. Iklim subtropis (23,5ᴼ-40ᴼ LU dan 23,5ᴼ -40ᴼ LS)
1) Daerah peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
2) Terdapatempat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin.
3) Pada musim panas, suhu tidak terlalu panas dan pada musim dingin, suhu juga
tidak terlalu dingin.

8
4) Jika hujannya jatuh pada saat musi dingin, disebut iklim mediterania. Jika
hujannya jatuh pada pada saat musim panas, disebut iklim tiongkok.
5) Wilayah yang memiliki iklim subtropis antaralain meliputi sebagian besar
Eropa (kecuali Skandinavia), kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia
Barat sebelah utara, Amerika Serikat, selatan Amerika Selatan, Afrika Utara,
Selatan Afrika, dan Australia.
c. Iklim sedang (40ᴼ-66,5ᴼ LU dan 40ᴼ-66,5ᴼ LS).
1) Tekanan udara sering berubah-ubah.
2) Arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu. Kadang menimbulkan
badai yang tiba-tiba.
d. Iklim dingin (Kutub Utara dan Kutub Selatan).
1) Terdapat iklim tundra yaitu musim dingin yang berlangsung lama, sedangkan
musim panas berlangsung singkat, udaranya kering.
2) Terdapat iklim es, yaitu terdapat salju abadi akibat suhu yang terus-menerus
rendah.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah klasifikasi iklim yang pembagiannya berdasarkan kondisi
sebenarnya suatu daerah sebagai hasil pengaruh keadaan alam dan lingkungan
sekitarnya.
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Iklim laut
Iklim laut terletak di daerah yang dikelilingi oleh lautan.
b. Iklim darat
Iklim darat adalah iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena letaknya di
tengah-tengah benua.
c. Iklim gunung
Iklim gunung adalah iklim yang terdapat di daerah tinggi, seperti di Tibet dan
Dekan.
d. Iklim musim
Iklim musim adalah iklim yang terdapat di daerah yang dilalui oleh angin musim
sehingga musim berganti setiap setengah tahun.
3. Iklim Menurut Koppen

9
Klasifikasi iklim koppen menggunakan sistem huruf. Hurufpertama dalam
sistem ini terdiri ataslima huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah
hujan. Huruf-huruf kapital tersebut adalah sebagai berikut.
a. Iklim A (iklim tropis). Iklim tropis memiliki rata-rata suhu bulanan yang terdingin
lebih dari 18ᴼ C sehingga kelembapan udaranya tinggi.
b. Iklim B (iklim arid atau kering). Padaiklim kering, proses penguapan air lebih
tinggi dibandingkan dengan kejadian hujannya sehingga tidak terdapat kelebihan
air tanah dan sungai permanen.
c. Iklim C (iklim sedang hangat). Iklim sedang memiliki rata-rata suhu bulanan
sekitar -3ᴼ C-18ᴼ C. Paling tidak, ada satu bulan yang suhu rata-rata bulanannya
melebihi 10ᴼ C.
d. Iklim D (iklim salju). Iklim salju memiliki suhu rata-rata bulanan kurang dari -3ᴼ
C.
e. Iklim E (iklim es atau salju abadi). Iklim es memiliki suhu rata-rata bulanan
terpanas kurang dari 10ᴼ C.
Adapun huruf kedua pada sistem menunjukkan tingkat kelembapan atau
kebekuan wilayah. Untuk iklim A, C, dan D, huruf keduanya adalah sebagai berikut.
a. Huruf f menunjukkan kondisi lembap,tidak terdapat musim kering, dan curah
hujan cukup setiap bulannya.
b. Huruf w menunjukkan musim kering jatuh pada musim dingin.
c. Huruf s menunjukkan musim kering jatuh pada musim panas.
d. Huruf m menunjukkan monsun, yaitu musim kering yang jelas walaupun
periodenya sebentar.
Khusus untuk tipe B, huruf keduanya adalah sebagai berikut.
a. Huruf s (stepa atau semiarid) rata-rata curah hujan tahunannya sekitar 380 mm-70
mm per tahun.
b. Huruf w (gurun atau arid), rata-rata curah hujan tahunannya kurang dari 250 mm
pertahun.
Khusus untuk tipe E, huruf keduanya adalah sebagai berikut.
a. Huruf t artinya tundra.
b. Huruf f artinya salju abadi.
c. Huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Dengan demikian, penggolongan iklim koppen adalah sebagai berikut.

10
a. Af artinya iklim hutan hujan tropis.
b. Aw artinya iklim sabana tropis.
c. Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan sabana.
d. Bs artinya iklim stepa.
e. Bw artinya iklim gurun.
f. Cw artinya iklim lembap dan musim kering terjadi pada musim dingin.
g. Cs artinya iklim lembap dan musim kering terjadi pada musim panas.
h. Cf artinya iklim lembap, lembap sepanjang tahun.
i. Df artinya iklim hutan salju dingin dan lembap sepanjang tahun.
j. Dw artinya iklim hutan salju dingin dan musim kering terjadi padamusim dingin.
k. Et artinya iklim tundra.
l. Ef artinya iklim kutub.
m. Eh.artinya iklim salju pegunungan tinggi.
4. Iklim Menurut Schmidt-Ferguson
Klasifikasi iklim oleh schmidt-ferguson adalah klasifikasi iklim yang banyak
digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Dasarnya adalah jumlah curah
hujan yang jatuh setiap bulan dan tingkat kebasahan yang disebut gradien (Q).
Gradien Q adalah persentase nilai perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering
dan jumlah rata-rata bulan basah.bulan kering memiliki tebal curah hujan kurang dari
60 mm, bulan lembap memiliki tebal curah hujan antara 60 mm-100 mm, dan bulan
basah memiliki tebal curah hujan lebih dari 100 mm.
Indeks Q merupakan persentase perbandingan rata-rata jumlah bulan kering
dan rata-rata jumlah bulan kering dan rata-rata bulan basah.
Md
Rumus Q= X 100 %
Mw
5. Iklim Menurut Oldeman
Iklim menurut oldeman diklasifikasikan berdasarkan banyaknya bulan basah,
bulan lembap, dan bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dengan sistem
pertanian di daerah-daerah tertentu.
D. Karakteristik Iklim di Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas Manusia
Letak astronomis indonesia berada pada 6ᴼ LU-11ᴼ LS dan antara 95ᴼ BT-141ᴼ
BT. Berdasarkan letak astronomis tersebut, indonesia berada di wilayah beriklim tropis.
Hal ini mengakibatkan indonesia mengalami siang hari 12 jam dan malam hari selam 12

11
jam. Selain itu, letak astronomis tersebut mebuat iklim di wilayah indonesia dipengaruhi
oleh tiga iklim, yaitu sebagai berikut.
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap enam
bulan sekali.
2. Iklim laut, dipengaruhi oleh wilayah laut indonesia yang luas sehingga terjadi
banyak penguapan yang mengakibatkan terjadinya hujan.
3. Iklim panas, dipengaruhi oleh indonesia yang berada di daerah tropis. Suhu yang
tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya
hujan.
1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam
Tumbuhan enutupi sebagian besar daratan di bumi. Komunitas tumbuhan di
suatu daerah dapat menjadi indikator iklim yang paling sensitif, terutama panas,
kelembapan, dan sinar matahari. Artinya, komunitas tumbuhan yang berbeda-beda itu
antara lain sebagai berikut.
a. Hutan tropis
Hutan tropis terdiri dari tumbuhan berpohon besar dan rindang. Hutan ini berada
di daerah yang memiliki suhu dan curah hujan yang tinggi. Hutan ini sangat lebat.
Sinar matahari tidak dapat menembusnya.
b. Hutan musim
Keberadaan tanaman di hutan musim bergantung pada musim. Hutan ini terdapat
di daerah beriklim sedang. Hutan musim disebut juga hutan meranggas.
c. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi dengan semak belukar dan pohon-
pohon, seperti eukaliptus dan palem.
d. Stepa
Stepa adalah padang rumput tanpa pepohonan di daerah yang bercurah hujan
sedikit dan bersuhu udara tinggi.
2. Pengaruh Cuaca dan Iklim bagi Kehidupan
Cuaca dan iklim adalah faktor yang sangat penting bagi keidupan manusia
karena peranannya yang sangat besar terhadap keyidupan, seperti dalam bidang
pertanian, perhubungan, telekomunikasi, pariwisata, industri, dan budaya. Berikut ini
manfaat iklim dan cuaca dalam beberapa bidang kehidupan.
a. Bidang pertanian

12
Manfaat iklim di bidang pertanian, diantaranya untuk menentukan waktu tanam
dan jenis tanaman yang sesuai.
b. Bidang transportasi
Manfaat iklim di bidang transportasi khususnya pada bidang transportasi udara.
Kondisi cuaca sangat memengaruhi kelancaran penerbangan pesawat.
c. Bidang telekomunikasi
Kondisi cuaca yang kurang baik dapat mengganggu jaringan telekomunikasi.
Misalnya saat kondisi hujan, sinyal jaringan internet menjadi lemah.
d. Bidang pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Sepeti cuaca
cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, atau panas
mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun wisata laut.
e. Bidang industri
Banyak industri tradisional yang masih bergantung pada kondisi cuaca.
Khususnya, industri yang membutuhkan panas matahari, antara lain industri
genteng, batu bata, dan kerupuk. Cuaca juga mempengaruhi aktivitas penduduk
sehari-hari.
f. Bidang sosial dan budaya
Bagi petani, tidak ekonomisnya pertanian akan menyebabkan alih fungsi lahan
dan pergantian corak produksi. Bagi nelayan, “tidak melaut berarti tidak makan”,
seiring dengan meningkatkan intensitas badai karena tidak bisa mencari nafkah.
Budaya yang lahir akibat interaksi manusia dengan alam akan bergeser ke arah
kebudayaan yang baru. Sebagian masyarakat berpindah ke daerah-daerah yang
lebih produktif. Oleh karena itu, daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak
karena terjadi arus pengungsian.
E. Pengaruh Perubahan Iklim Global terhadap Kehidupan
Pengaruh cuaca dan iklim juga memberikan dampak terhadap perubahan suhu
global atau dikenal sebagai pemanasan global.
Pemanasan global menjadi salah satu ancaman bagi kelangsungan hidup di muka
bumi apabila gejalanya terus-menerus terjadi. Dampak yang ditimblkan oleh pemanasan
global adalah sebagai berikut.
1. Iklim Menjadi Tidak Stabil
Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya suhu di bumi sehingga
penguapan yang terjadi akan semakin meningkat. Jika penguapan meningkat, curah

13
hujan pun akan meningkat dan beberapa wilayah akan mengalami kekeringan. Selain
itu, pemanasan global juga memicu terjadinya anomali iklim di samudra pasifik
bagian ekuator. Anomali iklim tersebut adalah sebagai berikut.
a. El nino. El nino adalah anomali yang terjadi di samudra pasifik (di wilayah sekitar
perairan peru) yang ditandai meningkatnya suhu permukaan laut. Dampak el nino
di wilayah indonesia adalah terjadi musim kemarau yang sangat panjang.
Akibatnya banyak lahan pertanian yang mengalami gagal panen.
b. La nina. La nina adalah anomali yang terjadi di wilayah samudra pasifik yang
ditandai dengan turunnya suhu permukaan laut di bawah suhu normalnya.
Dampaknya terhadap wilayah indonesia adalah terjadi hujan lebat yang dapat
menyebabkan banjir.
2. Permukaan Air Laut Meningkat
Mencairnya lapisan es di kutub utara dan kutub selatan mengakibatkan naiknya
permukaan air laut. Dampaknya, pulau-pulau kecil akan tenggelam, kehidupan
masyarakat di pesisir terancam, dan banjir rob melanda permukiman penduduk akibat
air pasang yang tinggi. Air pasang dan hujan yang tidak menentu menyebabkan
tingginya frekuensi fenomena banjir.
3. Perubahan pada Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
Perubahan arus laut terjadi karena perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah
angin. Hal ini berpengaruh terhadap migrasi ikan sehingga memberi dampak pada
hasil tangkapan nelayan.
4. Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
Tanaman dan hewan memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembapan, kadar air,
dan sumber makanan. Pemanasan global menyebabkan terganggunya siklus air dan
kelembapan udara. Akibatnya, pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat sehingga
menghambat produktivitasnya. Hal ini berpengaruh terhadap kehidupan hewan.
Akhirnya, terjadi kepunahan terhadap beberapa jenis hewan dan tumbuhan. Selain itu,
pemanasan global juga berdampak pada peubahan habitat hewan yang melakukan
migrasi untuk menemukan habitat yang baru yang sesuai.
F. Lembaga-Lembaga Yang Menyediakan dan Memanfaatkan Data Atmosfer
1. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya
bernama Badan Meteorologi, dan Geofisika (BMG) adalah lembaga pemerintah non-

14
departemen yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika indonesia.
2. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) adalah lembaga pemerintah
non-kementerian yang melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan
kedirgantaraan dan pemanfaatannya di indonesia. Empat bidang utama lapan, yakni
pengindraan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa,dan kebijakan dirgantara.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer sebagai lapisan
udara yang melindungi bumi memiliki beberapa sifat fisik, antara lain sebagai berikut:
Berada di ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai 560 km di atas permukaan
tanah. Terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air. Tidak berwarna, tidak berwujud, tidak
berbau, bisa dirasakan dalam bentuk angin. Dapat menyebabkan tekanan karena memiliki
berat. Dapat menyembang dan menyusut (memiliki sifat dinamis).Terdiri dari lapisan-
lapisan udara yang memiliki karakteistik dan manfaatnya.
B. SARAN DAN KRITIK
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, mungkin banyak
kesalahan, seperti pembahasan yang kurang lengkap, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang mendukung agar penulisan makalah untuk kedepan lebih baik dan
lengkap.

16
DAFTAR PUSTAKA

Yasinto Sindhu P. Geografi. Penerbit Erlangga.

17

Anda mungkin juga menyukai