Anda di halaman 1dari 19

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

(UKBM) PESERTA DIDIK

NAMA PESERTA DIDIK :


KELAS :
TAHUN AJARAN :
SEMESTER :
MATA PELAJARAN :
GURU MAPEL :

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CIKARANG UTARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 91, Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Telp: 021-8901320
DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
IDENTITAS

a. Mata Pelajaran : Geografi


b. Semester : Genap
c. Kompetensi Dasar : 3.5
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


Dinamika Atmosfer Dan Dampaknya  Mengidentifikasi lapisan-lapisan
Terhadap Kehidupan atmosfer Bumi
 Menganalisis unsur-unsur cuaca
dan interpretasi data cuaca
 Memahami Karakteristik iklim di
Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas manusia
 Memahami perubahan iklim dan
dampaknya terhadap kehidupan

e. Materi Pokok : Dinamika Atmosfer dan Dampaknya


f. Alokasi Waktu : 3 JP x 2 pertemuan
g. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik
dapat menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi (4C).
UKBM GEO 3.6/X/2

LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER DAN KARAKTERISTIKNYA

Udara sangat dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lain untuk melangsungkan
kehidupannya. Oksigen yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup untuk bernapas
tersedia bebas di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi menyerap sinar matahari yang
membahayakan kehidupan Bumi. Atmosfer juga berperan sebagai pelindung bumi dari
jatuhnya benda ruang angkasa yang mengancam kehancuran bumi. Gejala cuaca seperti hujan
dan petir juga berlangsung di atmosfer.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi. Kata atmosfer
berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap/udara dan sphaira yang berarti
lapisan.

Komposisi Atmosfer
Bumi diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas, debu, dan
air. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer terutama adalah unsur Nitrogen dan Oksigen.
Selain berupa gas-gas, di atmosfer juga terdapat debu dan air. Kurang lebih 80% kandungan
atmosfer berada pada lapisan troposfer. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi.
Adanya gravitasi ini menyebabkan udara yang dekat dengan permukaan bumi menjadi lebih
mampat.

Gambar 1: Kandungan gas atmosfer bumi

Lapisan-lapisan Atmosfer
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana atmosfer itu sebenarnya berlapis-lapis?
Bagaimana karakteristik dan manfaatnya? Udara yang kita lihat dan rasakan mulai dari
bawah sampai ke atas bukanlah satu lapisan yang sama. Melainkan terbentuk atas lapisan-
lapisan.
Atmosfer bekerja sebagai pelindung kehidupan di bumi dari pancaran energi matahari
yang sangat kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 1


UKBM GEO 3.6/X/2

malam hari. Tanpa atmosfer, suhu bumi akan meningkat hingga 93,3°C pada siang hari dan
turun hingga -148,9°C pada malam hari.
Secara vertikal atmosfer bumi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Thermosfer, dan Eksosfer. Pembagian itu didasarkan pada
perubahan suhu vertikal atmosfer.

Gambar 2: Lapisan vertikal atmosfer bumi dan karakteristiknya


Troposfer
Ciri-ciri lapisan troposfer:
1. Lapisan paling bawah dan paling dekat dengan permukaan bumi
2. Berada pada ketinggian antara 0-12 km
3. Semakin tinggi suhu udara semakin rendah. Setiap naik 100 meter, suhu berkurang
sekitar 0,6℃. Di lapisan paling bawah suhu di troposfer sekitar 30℃. Sedangkan di
puncaknya sekitar -60 ℃
4. Sebagai tempat terjadinya gejala cuaca dan iklim seperti: hujan, petir, awan, angin, dll

Stratosfer
Ciri-ciri lapisan stratosfer:
1. Lapisan yang letaknya di atas troposfer
2. Berada pada ketinggian antara 10-50 km di atas permukaan bumi
3. Semakin tinggi suhu udara semakin meningkat. Berkisar antara -60 hingga 10℃ di
puncaknya
4. Memiliki lapisan ozon yang berfungsi untuk menyerap radiasi ultraviolet dari
pancaran sinar matahari

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 2


UKBM GEO 3.6/X/2

Mesosfer
Ciri-ciri lapisan mesosfer:
1. Lapisan yang terletak di atas lapisan stratosfer
2. Terletak pada ketinggian antara 50 sampai dengan 75 km di atas permukaan bumi.
3. Terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya ketinggian. suhu berkisar 10°C,
sedangkan di puncaknya bersuhu -120°C
4. Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari hantaman meteor yang
terbakar dan terurai saat melewati lapisan ini

Thermosfer
Ciri-ciri lapisan thermosfer:
1. Lapisan yang terletak di atas mesosfer
2. Terletak pada ketinggian sekitar 75 hingga 650 km di atas permukaan bumi
3. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Suhu udara
di lapisan bagian atas thermosfer dapat mencapai 1.100°C sampai 1.650°C
4. Di lapisan ini terjadi proses pemantulan gelombang radio yang dipancarkan dari bumi
untuk kemudian diterima di tempat lainnya

Eksosfer
Lapisan yang terletak di atas termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari
atmosfer yang ketinggiannya tidak diketahui. Pada lapisan ini kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Pengaruh gaya gravitasi juga sangat kecil. Satelit-satelit buatan manusia yang
diterbangkan untuk berbagai tujuan biasanya ditempatkan di lapisan eksosfer.

No Lapisan Ketinggian Suhu Fungsi

Tempat terjadinya cuaca dan


1 Troposfer 0-12 km 30 sd -60°C
iklim

Mengandung lapisan ozon yang


2 Stratosfer 10-50 km -60 sd 10°C melindungi bumi dari sinar
ultraviolet matahari

Pelindung bumi dari hantaman


3 Mesosfer 50-75 km 10 sd -120°C
meteor

4 Termosfer 75-650 km -120 sd 1650°C Pemantul gelombang radio

Daerah luar angkasa serta tempat


5 Eksosfer +650 km -
berlabuhnya satelit
Tabel 1: karakteristik lapisan-lapisan atmosfer

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 3


UKBM GEO 3.6/X/2

1. Carilah informasi mengenai penyebab rusaknya lapisan ozon di stratosfer! Uraikan


juga solusinya secara jelas!
2. Jelaskan keistimewaan atmosfer bumi sehingga mendukung adanya kehidupan!

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 4


UKBM GEO 3.6/X/2

UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Temperatur udara
Suhu atau temperatur adalah derajat panas dan dinginnya udara. Suhu udara diukur
dengan menggunakan alat berupa termometer. Satuan ukuran yang digunakan biasanya
derajat Celcius (°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (°K). Temperatur udara di berbagai tempat
tidak sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya temperatur udara suatu
daerah adalah:
1. Sudut datang sinar matahari. Semakin tegak sudut datang sinar matahari maka energi
panas yang diterima semakin besar.
2. Kondisi awan. Keberadaan awan akan menghalangi sinar matahari yang datang ke
bumi.
3. Lamanya penyinaran matahari. Daerah yang lebih lama menerima radiasi matahari
maka daerah tersebut akan semakin panas.
4. Perbedaan letak lintang bumi. Semakin dekat suatu daerah di bumi dengan dengan
khatulistiwa atau garis equator maka suhu udara semakin panas.
5. Ketinggian tempat. Semakin mendekati daerah pantai maka suhu akan semakin panas
sedangkan suhu di daerah pegunungan semakin dingin.
6. Kondisi geografis suatu wilayah. Indonesia sebagian besar pulaunya dikelilingi oleh
perairan yang mengakibatkan perbedaan suhu udara antara malam dan siang hari tidak
terlalu besar. Sedangkan di daerah gurun perbedaan suhu siang dan malam sangatlah
besar.

Gambar 3: Termometer
Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki massa. Secara
vertikal semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut, maka semakin rendah tekanan
udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya udara yang menekan. Tetapi secara
horizontal tekanan udara di berbagai daerah juga berbeda-beda karena dipengaruhi oleh

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 5


UKBM GEO 3.6/X/2

berbagai faktor lokal seperti temperatur udara, ketinggian tempat, dan letak lintang bumi.
Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan alat yang bernama Barometer. Tekanan udara
dihitung dengan menggunakan satuan milibar (mb).

Gambar 4: Barometer
Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena perbedaan tekanan udara dari daerah
bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum). Besarnya kecepatan
angin dapat diukur dengan alat yang dinamakan Anemometer. Besaran satuan kecepatan
angin yang biasa dipakai adalah km/jam. Terdapat beberapa jenis angin:
1. Angin muson atau angin musim. Musim di Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan
angin. Perbedaan tekanan udara di benua Asia dan Australia menyebabkan pergerakan
angin muson melewati Indonesia. Pada bulan Oktober-Maret angin bergerak dari Asia
ke Australia dan menyebabkan musim hujan di Indonesia. Pada bulan April-
September sebaliknya, menyebabkan musim kemarau.
2. Angin darat dan angin laut. Angin darat adalah angin yang bergerak dari darat ke laut
pada malam hari. Sedangkan pada siang hari terjadi angin laut yang bergerak dari laut
menuju daratan.
3. Angin lembah dan angin gunung. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari
lembah menuju lereng gunung yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung
adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah , terjadi pada malam
hari.
4. Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas. Hal
ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan sebagai hujan di lereng gunung yang
berhadapan dengan arah datangnya angin.
5. Angin siklon dan angin antisiklon. Angin siklon terjadi ketika daerah yang bertekanan
minimum dikelilingi oleh daerah yang bertekanan maksimum. Sedangkan sebaliknya
angin antisiklon terjadi ketika daerah yang bertekanan maksimum dikelilingi oleh
daerah yang bertekanan minimum.

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 6


UKBM GEO 3.6/X/2

Gambar 5: Anemometer
Kelembaban
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air ini berasal dari
evaporasi atau penguapan dan menjadi cikal bakal hujan. Alat pengukur kelembaban udara
disebut Higrometer. Kelembaban udara dibedakan menjadi kelembaban mutlak dan
kelembaban nisbi. Satuan ukuran yang dipakai adalah gr/m3 untuk kelembaban mutlak dan
persen (%) untuk kelembaban nisbi.
1. Kelembaban mutlak adalah bilangan yang menunjukan kandungan uap air yang
tertampung dalam satu meter kubik udara. Misalnya 6 gr/m3
2. Kelembaban nisbi adalah bilangan yang menunjukan perbandingan antara jumlah uap
air yang ada di udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara tersebut. Misalnya kandungan uap air nya 70%.

Gambar 6: Higrometer

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 7


UKBM GEO 3.6/X/2

Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan terjadi
karena adanya pengembunan (kondensasi) yang terdapat di udara setelah melampaui keadaan
jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan
suhu. Awan terdiri atas berbagai jenis tergantung ketinggiannya, yaitu terdiri atas awan
tinggi, awan menengah, dan awan rendah. Kondisi awan di suatu daerah itulah yang akan
menentukan terjadinya hujan.

Gambar 7: Jenis-jenis awan


Hujan
Kandungan uap air dalam udara semakin lama akan semakin tinggi. Karena
dipengaruhi oleh suhu maka kandungan uap air tersebut akan mengalami kondensasi dan
berubah menjadi awan. Apabila awan sudah tidak mampu lagi menampung titik-titik air
karena sudah cukup banyak maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk
hujan atau presipitasi.

Gambar 8: Fluviograf dan Rain Gauge

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 8


UKBM GEO 3.6/X/2

Untuk mengukur intensitas curah hujan digunakan alat Fluviograf atau Rain Gauge.
Satuan ukuran curah hujan biasanya milimeter (mm), centimeter (cm), atau inchi (in).
Berdasarkan proses kejadiannya, kita mengenal tiga macam hujan, sebagai berikut:
1. Hujan Orografis. Hujan yang terjadi akibat gerakan massa udara yang mengandung
uap air terhalang oleh gunung atau pegunungan sehingga dipaksa naik ke lereng
pegunungan. Sampai pada ketinggian tertentu, kelembaban relatifnya mencapai 100%
sampai terbentuk awan. Kumpulan awan itu kemudian dijatuhkan sebagai hujan
orografis. Massa udara yang telah kering karena kadar airnya telah dijatuhkan sebagai
hujan ini, terus bergerak menuruni lereng daerah bayangan hujan disebut sebagai
angin fohn.
2. Hujan Zenithal. Jenis hujan yang terjadi akibat massa udara yang banyak mengandung
uap air naik secara vertikal. Pada daerah ini, awan terbentuk akibat kenaikan massa
udara ke atmosfer secara vertikal, sampai pada ketinggian tertentu kelembaban
relatifnya mencapai 100%. Kumpulan awan itu kemudian dijatuhkan sebagai hujan
zenithal.
3. Hujan Frontal. Jenis hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara panas dengan
massa udara dingin. Akibat pertemuan massa udara yang berbeda temperaturnya
maka di daerah pertemuan kedua massa udara tersebut terjadi kondensasi dan
terbentuk awan badai siklon, kemudian dijatuhkan sebagai hujan frontal.

Gambar 9: Jenis-jenis hujan: hujan orografis, hujan zenithal, hujan frontal

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 9


UKBM GEO 3.6/X/2

1. Pahami kembali materi tentang unsur-unsur cuaca dengan cara melengkapi tabel berikut!
No Unsur cuaca Pengertian Alat ukur Satuan ukuran Keterangan

1 Suhu udara

2 Tekanan udara

3 Angin

4 Kelembaban

5 Awan

6 Hujan

2. Lengkapi tabel tentang klasifikasi awan berikut!


No Klasifikasi awan Nama awan Ketinggian Ciri-ciri

1 Awan tinggi

4 Awan menengah

7 Awan rendah

10

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 10


UKBM GEO 3.6/X/2

KARAKTERISTIK IKLIM INDONESIA

Kondisi iklim Indonesia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor:


1. Faktor Letak Lintang
Indonesia adalah negara yang berada di garis lintang rendah. Posisi lintangnya
terletak antara 6°LU-11°LS. Posisi lintang tersebut menurut klasifikasi iklim matahari
berada pada iklim tropis. Sehingga Indonesia memiliki iklim tropis. Iklim matahari adalah
pembagian iklim berdasarkan konsentrasi pancaran sinar matahari terhadap permukaan
bumi, bahwa setiap daerah di muka bumi mendapatkan pancaran sinar matahari yang
berbeda-beda.

Gambar 10: Klasifikasi iklim matahari

Ciri-ciri iklim tropis:


1. Terletak di garis lintang 0° sampai dengan 23° LU/LS
2. Suhu udara rata-rata iklim tropis adalah 20 sampai dengan 30°C
3. Perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
4. Iklim tropis memiliki curah hujan yang lebih lama serta tinggi sehingga termasuk
wilayah subur dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
5. Mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun
6. Penguapan air sangat tinggi sehingga menyebabkan terbentuknya banyak awan hujan
7. Memiliki tekanan udara yang relatif rendah namun kelembaban tinggi
8. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau
9. Merupakan wilayah yang banyak ditumbuhi tanaman hijau lebat karena hujan tinggi
dan tanah yang subur. Sehingga daerah tropis banyak memiliki hutan

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 11


UKBM GEO 3.6/X/2

2. Faktor Angin Muson/Musim


Indonesia adalah negara yang diapit oleh dua benua dan dua samudera, yaitu
samudera Pasifik dan Hindia serta benua Asia dan Australia. Kondisi geografis ini
menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Pada bulan Oktober-Maret tekanan udara benua Asia lebih tinggi daripada
di Australia. Lalu angin muson barat bergerak dari Asia ke Australia melewati
Indonesia. Angin yang bergerak membawa uap air sangat banyak dan diturunkan
sebagai hujan di daerah Indonesia. Bulan April-September sebaliknya, tekanan udara
di Australia lebih tinggi sedangkan di Asia rendah. Angin muson timur bergerak dari
Australia menuju Asia dengan membawa sedikit uap air. Karena angin yang bergerak
cenderung kering, pada saat itulah terjadi musim kemarau di Indonesia.

Gambar 11: Angin muson barat (kanan) dan angin muson timur (kiri) menjadi
penyebab iklim musim di Indonesia

3. Faktor Negara Kepulauan


Bentuk wilayah Indonesia berupa kepulauan yang dikelilingi laut
mengakibatkan tingkat penguapan (evaporasi) sangat tinggi. Sehingga mengakibatkan
kandungan uap air dalam udara (kelembaban) juga tinggi, bahkan pada musim
kemarau pun kelembaban relatifnya masih di atas 70%–80%. Tingginya kelembaban
udara berpotensi banyak membentuk awan hujan. Iklim Indonesia akibat pengaruh
laut ini disebut dengan iklim laut.

4. Faktor Topografi
Indonesia adalah negara dengan topografi bermacam-macam, terdiri atas
dataran tinggi dan rendah, banyak gunung, lembah serta daerah berpantai. Seperti
yang kita ketahui ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap kondisi suhu dan
curah hujan. Sehingga di setiap tempat yang berbeda topografinya, menyebabkan
iklim yang berbeda juga. Dalam hal ini, seorang ahli Botani dari Belanda bernama
Junghuhn membuat penggolongan iklim di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Dia
mencari hubungan antara ketinggian tempat, suhu udara, dan vegetasi yang tumbuh.
Pembagian iklimnya disebut sebagai sistem klasifikasi iklim Junghuhn.

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 12


UKBM GEO 3.6/X/2

Gambar 12: sistem klasifikasi iklim Junghuhn di Indonesia

Pahami materi karakteristik iklim Indonesia dengan melengkapi tabel berikut!


No Faktor Iklim Indonesia Kondisi iklim Keterangan

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 13


UKBM GEO 3.6/X/2

PERUBAHAN IKLIM

Perubahan iklim adalah suatu kondisi berubahnya pola cuaca bumi dari
keadaan normal. Perubahan iklim juga sering dikaitkan dengan pemanasan global
(global warming), yaitu naiknya suhu udara sehingga bumi semakin terasa lebih
panas. Beberapa unsur cuaca yang mengalami perubahan misalnya suhu udara dan
curah hujan. Suhu bumi yang semakin panas serta curah hujan yang semakin sedikit
dari keadaan biasanya, menunjukan telah terjadinya perubahan iklim.

Proses dan Penyebab Perubahan Iklim


Karena merupakan keadaan menyimpang, maka perubahan iklim selalu
berdampak negatif bagi kehidupan di muka bumi. Seperti yang diketahui sebelumnya,
atmosfer bumi terdiri atas kandungan gas-gas alami seperti nitrogen, oksigen, helium,
xenon, dll. Namun terutama sejak revolusi industri, banyak sekali gas-gas non alami
di atmosfer kita yang disebabkan oleh aktivitas manusia di bumi. Gas-gas tersebut
kemudian disebut sebagai Gas Rumah Kaca (GRK), yang terkumpul banyak di
atmosfer dan berfungsi layaknya selimut. Akibatnya radiasi pancaran sinar matahari
yang seharusnya dipantulkan bumi terhalang oleh gas-gas rumah kaca tersebut dan
membuat suhu bumi semakin panas.

Gambar 13: proses terjadinya pemanasan global

Beberapa Gas Rumah Kaca (GRK) penyebab pemanasan global:


1. Uap air. Terbentuk secara alami melalui proses penguapan air (evaporasi) dari
laut, sungai, danau, dll.

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 14


UKBM GEO 3.6/X/2

2. Karbondioksida (CO2). Bersumber dari perusakan hutan, pembakaran bahan


bakar fosil di bidang transportasi dan industri, perubahan lahan, sampah, dll.
3. Metana (CH4). Metana dihasilkan dari sektor energi, industri, kegiatan
pertanian dan peternakan, penggunaan lahan, serta aktivitas pengelolaan
sampah.
4. Nitro Oksida (N2O). Gas rumah kaca yang disebabkan oleh praktik budidaya
tanah, terutama penggunaan pupuk kimia dan organik, pembakaran bahan
bakar fosil, produksi asam nitrat, serta pembakaran sisa-sisa tanaman.
5. Klorofluorokarbon (CFCs). Seluruhnya berasal dari industri yang digunakan
dalam berbagai produk dan barang, seperti lemari pendingin (kulkas),
pendingin ruangan (AC), pendorong kaleng aerosol seperti parfum dan
pengharum ruangan, bahan pelarut, proses pembuatan plastik, produk-produk
pertanian dan kehutanan, juga ditemukan di dalam asap pembakaran pabrik,
kendaraan, dan sebagainya.

Gambar 14: Kontribusi per sektor ekonomi terhadap peningkatan gas rumah kaca
(sumber: IPCC tahun 2014)

Dampak Perubahan Iklim


Dampak perubahan iklim sangatlah kompleks, mulai dari masalah lingkungan hingga
berdampak panjang pada kondisi sosial ekonomi. Beberapa diantaranya:
1. Naiknya suhu bumi sehingga cuaca harian terasa semakin panas. Keberadaan gas
rumah kaca membuat sinar matahari terperangkap di atmosfer dan membuat suhu
bumi semakin hangat.
2. Melelehnya lapisan es di kutub dan gunung-gunung es dunia pada musim panas akibat
suhu bumi yang meningkat.

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 15


UKBM GEO 3.6/X/2

3. Kehancuran lapisan es Greenland dan Antartika bisa menimbulkan kenaikan tajam


permukaan air laut dan akan menjadi persoalan besar bagi negara-negara dataran
rendah dan kepulauan.
4. Terjadinya cuaca ekstrem di berbagai tempat dunia, seperti misalnya curah hujan
tinggi, badai, gelombang laut tinggi dan lain-lain.
5. Peluruhan salju di gunung-gunung es dunia sehingga menyebabkan berkurangnya
pasokan air minum serta terjadinya banjir.
6. Pemanasan samudera, dimana sekitar 90% panas muka bumi terakumulasi. Hal ini
akan berimplikasi pada berkurangnya fitoplankton, sehingga berdampak negatif pada
produktivitas ikan laut secara keseluruhan.
7. Kekeringan mencekam yang berpotensi meluas hingga 70% daratan bumi.
8. Pergeseran musim serta suhu musim dingin dan musim panas yang lebih tinggi dari
biasanya.
9. Dampak negatif pada hasil panen di bidang pertanian akibat kenaikan suhu global
rata-rata.
10. Punahnya berbagai spesies di muka bumi.
11. Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap bidang kesehatan, seperti malaria, asma,
diare, kolera, penyakit pernapasan, dll.
No Dampak primer (utama) Dampak sekunder (ikutan)

1 Kenaikan suhu udara ● Suhu udara panas


● Kekeringan
● Kekurangan air bersih
● Melelehnya salju di gunung es

2 Melelehnya lapisan es kutub ● Tenggelamnya daerah pesisir laut


● Hilangnya habitat spesies kutub

3 Kenaikan permukaan air laut ● Tenggelamnya daerah pesisir laut


● Intrusi air laut ke darat
● Banjir rob

4 Cuaca ekstrem ● Pergeseran musim


● Musim dingin semakin dingin
● Musim panas semakin panas
● Kekeringan mencekam
● Badai
● Gelombang tinggi
● Kepunahan berbagai spesies
● Penurunan produksi ikan laut

5 Perubahan jumlah curah hujan ● Pencemaran air


● Banjir
● Kekeringan
● Malaria, diare, demam berdarah, dll
● Gagal panen
Tabel 2: Dampak perubahan iklim

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 16


UKBM GEO 3.6/X/2

Carilah informasi mengenai beberapa kebijakan berikut dalam upaya mengatasi perubahan
iklim, lalu lengkapi tabel berikut!
No Kebijakan Keterangan (aksi nyata)

1 Penghematan listrik

2 Gerakan menanam pohon

3 Pelestarian hutan

4 Penggunaan energi alternatif

5 Pengurangan emisi CO2

6 Mengurangi sampah plastik

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan | 17

Anda mungkin juga menyukai