DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CIKARANG UTARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 91, Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Telp: 021-8901320
DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
IDENTITAS
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik
dapat menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi (4C).
UKBM GEO 3.6/X/2
Udara sangat dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lain untuk melangsungkan
kehidupannya. Oksigen yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup untuk bernapas
tersedia bebas di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi menyerap sinar matahari yang
membahayakan kehidupan Bumi. Atmosfer juga berperan sebagai pelindung bumi dari
jatuhnya benda ruang angkasa yang mengancam kehancuran bumi. Gejala cuaca seperti hujan
dan petir juga berlangsung di atmosfer.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi. Kata atmosfer
berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap/udara dan sphaira yang berarti
lapisan.
Komposisi Atmosfer
Bumi diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas, debu, dan
air. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer terutama adalah unsur Nitrogen dan Oksigen.
Selain berupa gas-gas, di atmosfer juga terdapat debu dan air. Kurang lebih 80% kandungan
atmosfer berada pada lapisan troposfer. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi.
Adanya gravitasi ini menyebabkan udara yang dekat dengan permukaan bumi menjadi lebih
mampat.
Lapisan-lapisan Atmosfer
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana atmosfer itu sebenarnya berlapis-lapis?
Bagaimana karakteristik dan manfaatnya? Udara yang kita lihat dan rasakan mulai dari
bawah sampai ke atas bukanlah satu lapisan yang sama. Melainkan terbentuk atas lapisan-
lapisan.
Atmosfer bekerja sebagai pelindung kehidupan di bumi dari pancaran energi matahari
yang sangat kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada
malam hari. Tanpa atmosfer, suhu bumi akan meningkat hingga 93,3°C pada siang hari dan
turun hingga -148,9°C pada malam hari.
Secara vertikal atmosfer bumi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Thermosfer, dan Eksosfer. Pembagian itu didasarkan pada
perubahan suhu vertikal atmosfer.
Stratosfer
Ciri-ciri lapisan stratosfer:
1. Lapisan yang letaknya di atas troposfer
2. Berada pada ketinggian antara 10-50 km di atas permukaan bumi
3. Semakin tinggi suhu udara semakin meningkat. Berkisar antara -60 hingga 10℃ di
puncaknya
4. Memiliki lapisan ozon yang berfungsi untuk menyerap radiasi ultraviolet dari
pancaran sinar matahari
Mesosfer
Ciri-ciri lapisan mesosfer:
1. Lapisan yang terletak di atas lapisan stratosfer
2. Terletak pada ketinggian antara 50 sampai dengan 75 km di atas permukaan bumi.
3. Terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya ketinggian. suhu berkisar 10°C,
sedangkan di puncaknya bersuhu -120°C
4. Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari hantaman meteor yang
terbakar dan terurai saat melewati lapisan ini
Thermosfer
Ciri-ciri lapisan thermosfer:
1. Lapisan yang terletak di atas mesosfer
2. Terletak pada ketinggian sekitar 75 hingga 650 km di atas permukaan bumi
3. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Suhu udara
di lapisan bagian atas thermosfer dapat mencapai 1.100°C sampai 1.650°C
4. Di lapisan ini terjadi proses pemantulan gelombang radio yang dipancarkan dari bumi
untuk kemudian diterima di tempat lainnya
Eksosfer
Lapisan yang terletak di atas termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari
atmosfer yang ketinggiannya tidak diketahui. Pada lapisan ini kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Pengaruh gaya gravitasi juga sangat kecil. Satelit-satelit buatan manusia yang
diterbangkan untuk berbagai tujuan biasanya ditempatkan di lapisan eksosfer.
Temperatur udara
Suhu atau temperatur adalah derajat panas dan dinginnya udara. Suhu udara diukur
dengan menggunakan alat berupa termometer. Satuan ukuran yang digunakan biasanya
derajat Celcius (°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (°K). Temperatur udara di berbagai tempat
tidak sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya temperatur udara suatu
daerah adalah:
1. Sudut datang sinar matahari. Semakin tegak sudut datang sinar matahari maka energi
panas yang diterima semakin besar.
2. Kondisi awan. Keberadaan awan akan menghalangi sinar matahari yang datang ke
bumi.
3. Lamanya penyinaran matahari. Daerah yang lebih lama menerima radiasi matahari
maka daerah tersebut akan semakin panas.
4. Perbedaan letak lintang bumi. Semakin dekat suatu daerah di bumi dengan dengan
khatulistiwa atau garis equator maka suhu udara semakin panas.
5. Ketinggian tempat. Semakin mendekati daerah pantai maka suhu akan semakin panas
sedangkan suhu di daerah pegunungan semakin dingin.
6. Kondisi geografis suatu wilayah. Indonesia sebagian besar pulaunya dikelilingi oleh
perairan yang mengakibatkan perbedaan suhu udara antara malam dan siang hari tidak
terlalu besar. Sedangkan di daerah gurun perbedaan suhu siang dan malam sangatlah
besar.
Gambar 3: Termometer
Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki massa. Secara
vertikal semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut, maka semakin rendah tekanan
udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya udara yang menekan. Tetapi secara
horizontal tekanan udara di berbagai daerah juga berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor lokal seperti temperatur udara, ketinggian tempat, dan letak lintang bumi.
Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan alat yang bernama Barometer. Tekanan udara
dihitung dengan menggunakan satuan milibar (mb).
Gambar 4: Barometer
Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena perbedaan tekanan udara dari daerah
bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum). Besarnya kecepatan
angin dapat diukur dengan alat yang dinamakan Anemometer. Besaran satuan kecepatan
angin yang biasa dipakai adalah km/jam. Terdapat beberapa jenis angin:
1. Angin muson atau angin musim. Musim di Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan
angin. Perbedaan tekanan udara di benua Asia dan Australia menyebabkan pergerakan
angin muson melewati Indonesia. Pada bulan Oktober-Maret angin bergerak dari Asia
ke Australia dan menyebabkan musim hujan di Indonesia. Pada bulan April-
September sebaliknya, menyebabkan musim kemarau.
2. Angin darat dan angin laut. Angin darat adalah angin yang bergerak dari darat ke laut
pada malam hari. Sedangkan pada siang hari terjadi angin laut yang bergerak dari laut
menuju daratan.
3. Angin lembah dan angin gunung. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari
lembah menuju lereng gunung yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung
adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah , terjadi pada malam
hari.
4. Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas. Hal
ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan sebagai hujan di lereng gunung yang
berhadapan dengan arah datangnya angin.
5. Angin siklon dan angin antisiklon. Angin siklon terjadi ketika daerah yang bertekanan
minimum dikelilingi oleh daerah yang bertekanan maksimum. Sedangkan sebaliknya
angin antisiklon terjadi ketika daerah yang bertekanan maksimum dikelilingi oleh
daerah yang bertekanan minimum.
Gambar 5: Anemometer
Kelembaban
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air ini berasal dari
evaporasi atau penguapan dan menjadi cikal bakal hujan. Alat pengukur kelembaban udara
disebut Higrometer. Kelembaban udara dibedakan menjadi kelembaban mutlak dan
kelembaban nisbi. Satuan ukuran yang dipakai adalah gr/m3 untuk kelembaban mutlak dan
persen (%) untuk kelembaban nisbi.
1. Kelembaban mutlak adalah bilangan yang menunjukan kandungan uap air yang
tertampung dalam satu meter kubik udara. Misalnya 6 gr/m3
2. Kelembaban nisbi adalah bilangan yang menunjukan perbandingan antara jumlah uap
air yang ada di udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara tersebut. Misalnya kandungan uap air nya 70%.
Gambar 6: Higrometer
Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan terjadi
karena adanya pengembunan (kondensasi) yang terdapat di udara setelah melampaui keadaan
jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan
suhu. Awan terdiri atas berbagai jenis tergantung ketinggiannya, yaitu terdiri atas awan
tinggi, awan menengah, dan awan rendah. Kondisi awan di suatu daerah itulah yang akan
menentukan terjadinya hujan.
Untuk mengukur intensitas curah hujan digunakan alat Fluviograf atau Rain Gauge.
Satuan ukuran curah hujan biasanya milimeter (mm), centimeter (cm), atau inchi (in).
Berdasarkan proses kejadiannya, kita mengenal tiga macam hujan, sebagai berikut:
1. Hujan Orografis. Hujan yang terjadi akibat gerakan massa udara yang mengandung
uap air terhalang oleh gunung atau pegunungan sehingga dipaksa naik ke lereng
pegunungan. Sampai pada ketinggian tertentu, kelembaban relatifnya mencapai 100%
sampai terbentuk awan. Kumpulan awan itu kemudian dijatuhkan sebagai hujan
orografis. Massa udara yang telah kering karena kadar airnya telah dijatuhkan sebagai
hujan ini, terus bergerak menuruni lereng daerah bayangan hujan disebut sebagai
angin fohn.
2. Hujan Zenithal. Jenis hujan yang terjadi akibat massa udara yang banyak mengandung
uap air naik secara vertikal. Pada daerah ini, awan terbentuk akibat kenaikan massa
udara ke atmosfer secara vertikal, sampai pada ketinggian tertentu kelembaban
relatifnya mencapai 100%. Kumpulan awan itu kemudian dijatuhkan sebagai hujan
zenithal.
3. Hujan Frontal. Jenis hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara panas dengan
massa udara dingin. Akibat pertemuan massa udara yang berbeda temperaturnya
maka di daerah pertemuan kedua massa udara tersebut terjadi kondensasi dan
terbentuk awan badai siklon, kemudian dijatuhkan sebagai hujan frontal.
1. Pahami kembali materi tentang unsur-unsur cuaca dengan cara melengkapi tabel berikut!
No Unsur cuaca Pengertian Alat ukur Satuan ukuran Keterangan
1 Suhu udara
2 Tekanan udara
3 Angin
4 Kelembaban
5 Awan
6 Hujan
1 Awan tinggi
4 Awan menengah
7 Awan rendah
10
Gambar 11: Angin muson barat (kanan) dan angin muson timur (kiri) menjadi
penyebab iklim musim di Indonesia
4. Faktor Topografi
Indonesia adalah negara dengan topografi bermacam-macam, terdiri atas
dataran tinggi dan rendah, banyak gunung, lembah serta daerah berpantai. Seperti
yang kita ketahui ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap kondisi suhu dan
curah hujan. Sehingga di setiap tempat yang berbeda topografinya, menyebabkan
iklim yang berbeda juga. Dalam hal ini, seorang ahli Botani dari Belanda bernama
Junghuhn membuat penggolongan iklim di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Dia
mencari hubungan antara ketinggian tempat, suhu udara, dan vegetasi yang tumbuh.
Pembagian iklimnya disebut sebagai sistem klasifikasi iklim Junghuhn.
PERUBAHAN IKLIM
Perubahan iklim adalah suatu kondisi berubahnya pola cuaca bumi dari
keadaan normal. Perubahan iklim juga sering dikaitkan dengan pemanasan global
(global warming), yaitu naiknya suhu udara sehingga bumi semakin terasa lebih
panas. Beberapa unsur cuaca yang mengalami perubahan misalnya suhu udara dan
curah hujan. Suhu bumi yang semakin panas serta curah hujan yang semakin sedikit
dari keadaan biasanya, menunjukan telah terjadinya perubahan iklim.
Gambar 14: Kontribusi per sektor ekonomi terhadap peningkatan gas rumah kaca
(sumber: IPCC tahun 2014)
Carilah informasi mengenai beberapa kebijakan berikut dalam upaya mengatasi perubahan
iklim, lalu lengkapi tabel berikut!
No Kebijakan Keterangan (aksi nyata)
1 Penghematan listrik
3 Pelestarian hutan