B. Atmosfer
Atmos berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan. Atmosfer adalah
gas yang menyelubungi sebuah planet. Atmosfer terdiri dari campuran
beberapa gas dan uap air. Campuran gas yang tidak mengandung uap air
dinamakan udara kering.
Komposisi Atmosfer
Struktur Atmosfer
Lapisan-lapisan atmosfer
D. Massa udara
Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya ribuan meter dari
permukaan tanah. Suhu dan kelembapannya sama dengan arah mendatar.
Karakteristik cuaca massa udara bergantung pada sebaran suhu ke arah tegak
dan kadar airnya. Sebaran suhu tersebut membuaat massa udara makin kuat.
Sifat pokok wilayah yang menentukan sifat massa udara adalah:
Kawasan Polar Tropis
maritim mP mT
(dingin, lembab, tidak stabil) (Hangat, lembab, tidak stabil)
continental cP cT
(dingin, kering, stabil) (panas, kering)
Selain tanda diatas dipakai juga tanda (A) untun wilayah Arktik dan
(AA) untuk wilayah Antartika. Sehingga kombinasi penamaan massa udara
yang dipakai dapat menjadi cA, cAA.
E. Front
Front adalah bidang pertemuan dua massa udara yang berbeda jenis.
Jenis- jenis front
1. Front hangat (Warm Front)
Terbentuk saat udara lembab dan panas bergerak naik di atas bidang
udara dingin. Dampak cuaca yang dihasilkan dari front ini adalah
terbentuknya awan yang luas membawa hujan ringan, salju dan udara
yang hangat.
Awan tersebut halus, serta berstruktur seperti serat dan juga bentuknya
mirip seperti bulu burung.
Bentuknya ialah seperti kelembu putih yang halus serta rata menutup
seluruh langit sehingga tampak sangat cerah, dapat juga terlihat seperti
anyaman yang bentuknya itu tidak teratur.
Awan tersebut juga menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang
menyelimuti matahari serta bulan yang biasanya terjadi pada musim
kemarau.
3. Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
1. Awan Altokumulus(A-Cu)
2. Awan Altostratus(A-St)
1. Awan Stratokumulus(St-Cu)
2. Awan Stratus(St)
Awan tersebut cukup rendah serta juga sangat luaas. Tingginya awan ini
di bawah 2000 m.
Lapisannya itu melebar seperti kabut serta juga berlapis.
3. Awan Nimbostratus(Ni-St)
1. Awan Kumulus(Cu)
adalah awan tebal dengan puncak yang lumayan tinggi. Terlihat pada
gumpalan putih atau juga cahaya kelabu yang terlihat ialah seperti bola
kapas mengambang,
awan tersebut berbentuk garis besar yang tajam serta juga dasar yang
datar.
Dasar ketinggian pada awan ini umumnya 1000 meter serta lebarnya 1
km.
2. Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi
titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua
cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena
air lebih cepat menyengat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik
tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu
akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak
terhingga banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin
lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu
berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti
menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada
awan yang tidak membawa hujan.
G. Bencana meteorology
Bencana Meteorologi adalah bencana yang disebabkan oleh
parameter parameter meteorology. Beberapa contoh bencana meteorology
yaitu:
1. Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir
sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak
terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan
sehingga air keluar dari sungai itu..
2. Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah
dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun).
Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus
mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang
akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis
akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia.
3. Siklon
Siklon adalah sebuah wilayah atmosfer bertekanan rendah yang bercirikan
pusaran angin yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam di
bumi belahan utara dan searah jarum jam di bumi belahan
selatan.[1][2] Istilah siklon ini secara umum mengacu kepada berbagai variasi
dari fenomena cuaca, termasuk siklon tropis, dan siklon ekstratropis,
4. Tornado
Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang
berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari
awan dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong..."
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai
emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada,
tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan
pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-
konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang
mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur
dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada
di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu
rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)
dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya,
apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian
saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra
merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya
bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar
matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek
pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan
tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan
tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain
karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas
komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang
digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian,
umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan
balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model
yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke empat.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah
beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH 4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.
3. Variasi matahari
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan
yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar
dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak
es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air
di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi)
selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut
9 – 88 cm (4 - 35 inci) pada abad ke-21.
rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang
sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Everglades, Florida.
4.Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi
ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Dengan adanya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor
penyakit (eq aedes aegypti), virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten
terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa
diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi
ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga
akan berdampak perubahan iklim (climate change) yang bisa berdampak kepada
peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang/kebakaran
hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu) Gradasi Lingkungan yang
disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi
pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi
udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan
C. Menengah, mempunyai ketinggian dasar awan antara 2- 6 km, ex: awan alto
cumulus, dan alto stratus.
3. Kota A memiliki ketinggian 5 meter dpal dan rata- rata suhu udara di kota A 280
C, berapakan rata- rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 215 m dpal,
jika setiap naik 100 meter suhu turun 0,60 C......
A. 26.710C.
B. 26.840C.
C. 27.000C.
D. 27.740C.
E. 28.000C.
Penyelesaian :
Tx = T0 – 0.60C (h)/100
= 28 – 0.6 (215)/100
= 28 – 0.6 (2.15)
= 28 – 1,29
= 26.71
keterangan:
Tx = Temperatur rata- rata suatu tempat (x) yang di cari dengan satuan derajat
celcius.
To = Temperatur suatu tempat yang sudah diketahui dengan satuan derajat
celcius.
60C = Penurunan temperatus tiap naik 100 m.
h = Ketinggian tempat
C. Turbulensi.
D. Konduksi.
E. Absorpsi.
Penyelesaian :
6. Angin kering yang bertiup dan bersifat merusak didaerah Probolinggo dan
Pasuruan adalah.......
A. Brubu.
B. Wambrau.
C. Bohorok.
D. Gending.
E. Kumbang.
Penyelesaian :
7. Hujan yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya
disebut hujan.....
A. Orografis.
B. Frontal.
C. Zenital.
D. Muson.
E. Tropika.
Penyelesaian :
Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan massa udara panas dengan
massa udara dingin.
8. Pada suhu normal bayaknya uap air dalam 1 m3 udara adalah 17 gram, jumlah
air yang dapat dikandung udara pada suhu 260C yaitu 25 gram, maka kelembapan
relatifnya adalah......
A. 42 %.
B. 51 %.
C. 68 %.
D. 72 %.
E. 75 %.
Penyelesaian :
RH= e/E x 100%
= 17/25 x 100%
= 68%
Ket: RH= Kelembaban Relatif (%)
e= Kandungan uap air yang benar benar ada diudara dari hasil pengukuran
E= Kemampuan maksimum udara dalam menampung uap air
C. Zenital/ konveksi, yaitu terjadi karena uap air naik secara vertical karena
pemanasan matahari yang tinggi (hujan ini biasanya terjadi di daerah equator).
11. Perbedaan antara angin siklon dan antisiklon adalah terletak pada.....
A. Topografinya.
B. Besar derajat geothermis.
C. Luas permukaan tanah.
D. Arah dan tempatnya.
E. Besar gradien temperaturnya.
Penyelesaian :
12. Bila 1 m udara pada suhu 250C terdapat uap air sebanyak 30 gram dan pada
suhu tersebut udara dapat menampung uap air sebanyak 50 gram, maka
kelembapan relatif udara adalah......
A. 100 %.
B. 90 %.
C. 80 %.
D. 70 %.
E. .60 %.
Penyelesaian :
RH= e/E x 100%
= 30/50 x 100%
= 60%
Ket: RH= Kelembaban Relatif (%)
e= Kandungan uap air yang benar benar ada diudara dari hasil pengukuran
E= Kemampuan maksimum udara dalam menampung uap air
13. Unsur gas yang paling banyak merusak lapisan ozon dan mempengaruhi
perubahan iklim global adalah......
A. Metana.
B. Belerang.
C. Nitrogen oksida.
D. Karbon dioksida.
E. Amoniak.
Penyelesaian :
D. Karbon dioksida.
14. Akibat effek rumah kaca dan gejalah pemanasan global mengancam bumi, hal
itu terjadi karena gas- gas. yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor
yaitu berupa gas......
A. Nitrogen dan ozon.
B. Karbon monoksida dan cloroflouro carbon.
C. Nitrogen dan argon.
D. Ozon dan cloroflouro carbon.
E. Argon dan karbon monoksida.
Penyelesaian :
C. Karbon monoksida dan cloroflouro carbon.
15. Garis pada peta yang menghubungkan tempat- tempat yang memiliki suhu
udara yang sama dinamakan.....
A. Isobar.
B. Isoseista.
C. Isohyet.
D. Isotherm.
E. Isoseista.
Penyelesaian :
D. Isotherm, yaitu garis- garis pada peta yang menghubungkan tempat- tempat yang
mempunyai suhu/ temperature udara yang sama.
LATIHAN
1. Lapisan atmosfer dengan muatan istrik antarpartikel yang paling besar terdapat
pada:
a. Lapisan Ionosfer
b. Lapisan Termosfer
c. Lapisan Eksosfer
d. Lapisan Troposfer
e. Lapisan Tropopause
3. Berikut ini pernyataan yang kurang tepat tentang kondisi pada saat El Nino
adalah . . .
a. Curah hujan di Peru tinggi
4. Pola curah hujan yang dengan ciri ciri puncak curah hujan terjadi setelah
ekuinoks disebut pola curah hujan . . .
a. Monsunal
b. Ekuatorial
c. Lokal
d. Musiman
e. Frontal
b. Kumulus
c. Stratus
d. Cirrus
e. Cirrostratus
b. 1,95°C
c. 29,95°C
d. 26,05°C
e. 8,5°C
8. Angin yang terbentuk akibat keseimbangan antara gaya coriolis dengan gaya
gradient tekanan adalah angin . . . .
a. Geostropik
b. Muson
c. Tornado
d. Gradien
e. Prevailing wind
10. Tiga sel sirkulasi meridional mulai dari lintang rendah menuju lintang tinggi
adalah . . .
a. Hadley, Ferrel, Polar
11. Dalam klasifikasi iklim Koppen, stepa dikategorikan sebagai iklim tipe . . .
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
12. Berikut ini pernyataan yang salah tentang front dingin adalah . . .
a. Merupakan front yang bergerak paling cepat diantara jenis front lain
d. Front dingin cenderung bergerak lebih jauh dibandingkan jenis front lain
e. Contoh awan yang terbentuk seperti awan altocumulus, cirus, serta stratus
13. Semakin tinggi lintang suatu tempat, maka gaya coriolisnya akan semakin . . .
a. Rendah
b. Tinggi
c. Stabil
d. BIasa saja
e. Gaya coriolis tidak dipengaruhi lintang suatu tempat
14. Lapisan atmosfer dimana tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi
adalah . . .
a. Troposfer
b. Mesosfer
c. Stratosfer
d. Thermosfer
e. Eksosfer
b. Beafort
c. Mercalli
d. Richter
e. Saffir simpson
18. Berikut ini pernyataan yang kurang tepat tentang kondisi atmosfer Indonesia
adalah . . .
a. Suhu udara rata-rata tinggi
19. Perubahan iklim sedang menjadi issue global yang cukup ramai
diperbincangkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah efek rumah kaca yang
paling erat kaitannya dengan gas . . .
a. Ozon
b. Karbondioksida
c. Oksigen
d. Nitrogen
e. Argon
b. Bahorok
c. Gending
d. Wambrau
e. Grenggong