Anda di halaman 1dari 10

Dinamika Atmosfer dan Pengaruhnya Terhadap

Kehidupan
 Atmosfer merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi
 Tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar
 Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak
sebagai angin).
 Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
 Manfaat Atmosfer
 Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang ada di muka bumi karena
membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam
 Untuk menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya dengan lapisan ozon
 Menjaga temperatur dari suhu yang ekstrim
 Untuk melindungi bumi dari benda yang angkasa yang akan jatuh => meteor, komet
 Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti oksigen
dan hidrogen yang diperlukan tumbuhan dan juga hewan untuk keberlangsungan hidupnya.
 Komposisi Atmosfer

 Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
 Lapisan ini merupakan lapisan terbawah dalam lapisan atmosfer.
 Di khatulistiwa ketebalannya mencapai 18 km, di sekitar lintang tengah mencapai 11
km, dan di daerah kutub tebalnya 8 km
 Setiap naik 100 meter terjadi penurunan suhu 0,5 - 0,6 oC
 Lapisan troposfer ini merupakan tempat terjadinya peristiwa cuaca dan iklim
 Batas dari lapisan stratosfer ini disebut tropopause
 Sebagian massa atmosfer => 80% nya troposfer
 0-18 km diatas permukaan laut
2. Stratosfer
 Lapisan Stratosfer merupakan lapisan kedua dari lapisan atmosfer bumi.
 Lapisan ini terletak pada ketinggian 12-50 km.
 Pada lapisan ini terdapat ozon lapisan (O3) untuk melindungi bumi dari radiasi matahari
yang berbahaya. (pada ketinggian 35 km)
 Lapisan Stratosfer disebut juga lapisan Isothermis
 Semakin tinggi tempat maka suhu semakin naik
 Batas dari lapisan stratosfer ini disebut stratopouse
 Lapisan stratosfer ini terdiri dari tiga lapisan, yakni lapisan isotermis, lapisan panas, dan
lapisan campuran teratas. Selain itu juga ada lapisan ozon di dalam lapisan stratosfer ini.
1) Lapisan Isotermis
 Lapisan isotermis merupakan lapisan yang berada paling bawah di lapisan
stratosfer hingga mencapai jarak 20 km
 Suhu udara atau temperatur yang ada di lapisan ini bersifat tetap. Sehingga
dapat dikatakan dari lapisan paling bawah stratosfer hingga ketinggian
mencapai 20 km mempunyai suhu udara atau temperatur yang tetap.
2) Lapisan panas
 Lapisan panas ini merupakan lapisan yang berada di atas lapisan isotermis.
Pada lapisan ini sudah terjadi peningkatan suhu atau temperatur hingga
ketinggian mencapai kurang lebih 45 kilometer
 Kadanya kenaikan suhu pada lapisan ini karena adanya lapisan ozon yang
menyerap sinar utraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Maka dari itu
lapisan ini akan terasa panas
 Pada lapisan ini, kita tidak menemukan lagi yang namanya uap air, awan,
maupun debu- debu atmosfer
 Pada lapisan ini pula biasanya pesawat- pesawat dengan mesin jet
diterbangkan. Alasan mengapa pesawat- pesawat tersebut diterbangkan pada
lapisan ini karena menghindari adanya perubahan cuaca. Memang perubahan
cuaca sudah tidak kita temui pada lapisan ini karena letaknya yang terlalu
tinggi.
3) Lapisan campuran teratas
 Lapisan yang paling atas. Karena letaknya yang paling atas, maka lapisan ini
letaknya paling dekat dengan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan
stratosfer, yakni lapisan mesosfer.
 Pada lapisan campuran teratas ini akan dapat kita temui lapisan stratopause, yakni batas
pertemuan antara lapisan stratosfer dengan lapisan mesosfer
3. Mesosfer
 Lapisan Mesosfer merupakan lapisan udara ketiga
 Ketinggian 50-80 km
 Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan suhu 0,4 C setiap 100 meter
 Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang
memiliki suhu paling rendah, kira-kira -110 C
 Lapisan ini dapat menghancurkan meteor
 Ketika memasuki lapisan ini, maka kita akan menemukan bahwa suhu yang berada di
lapisan ini sangatlah rendah, hingga mencapai minus 140 derajat celcius. Pada lapisan
mesosfer inilah akan kita temui kristal- kristal es yang membentuk sebuah awan yakni
awan noctilucent
 Semakin ke atas maka suhu akan semakin rendah
4. Termosfer/Ionosfer
 Lapisan ini adalah lapisan keempat dari lapisan atmosfer bumi
 Ketinggian 85-500 km
 Pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yang tejadi pada suhu dan ketinggian tertentu.
Ionisasi bermanfaat untuk memantulkan gelombang radio
 Batas atas lapisan termosfer disebut termopause
 Suhu mencapai 1.500 0C
 Pada lapisan termosfer atau ionosfer ini terdapat lapisan inversi, yakni lapisan atmosfer
yang menunjukkan semakin naik maka suhunya semakin tinggi. Karena adanya lapisan
inversi inilah lapisan termosfer atau ionosfer ini mempunyai temperatur yang cukup
tinggi hingga mencapai ratusan derajat celcius
 Di dalam lapisan termosfer ini setidaknya ada tiga lapisan yang menyusun lapisan
termosfer ini. Lapisan yang menyusun lapisan termosfer antara lain sebagai berikut:
1) Lapisan udara E yang terletak di antara ketinggian 80 hingga 150 kilometer. Rata-
rata ketinggian lapisan ini adalah 100 kilometer di atas permukaan air laut. Lapisan
ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini juga
dinamakan lapisan udara Kennely dan juga Heaviside. Suhu di lapisan ini sekitar di
antara minus 70 derajat Celcius hingga 50 derajat Celcius. Lapisan ini mempunyai
sifat memantulkan gelombang radio.
2) Lapisan udara yang kedua adalah lapisan udara F. Lapisan ini terletak di antara 150
hingga 400 kilometer. Lapisan ini juga dikenal dengan nama lapisan udara Appleton.
3) Lapisan udara yang ketiga adalah lapisan udara atom. Pada lapisan ini mempunyai
benda- benda yang berbentuk atom. Lapisan ini terletak ini diantara 400 kilometer
hingga 800 kilometer. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, sehingga
di lapisan ini suhu akan terasa lebih panas. Diduga suhu yang ada di lapisan ini
mencapai 1200 derajat Celcius
5. Eksosfer
 Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi
 Pengaruh gaya gravitasi pada lapisan ini sangat kecil
 Pada lapisan ini meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi
 Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari
angkasa luar
 Lapisan eksosfer ini juga dinamakan sebagai lapisan disipasisfer atau ruang antar planet
dangeostasioner. Dinamakan demikian karena terdapat pengaruh gaya berat yang sangat
kecil pada lapisan ini sehingga jarang sekali terjadi benturan- benturan yang ada di udara
 Lapisan eksosfer ini merupakan lapisan yang paling panas. Karen merupakan lapisan
yang paling panas, maka dari itu pada lapisan ini terjadi gerakan partikel udara yang
yang tidak beraturan
 Gejala Optik
1. Pelangi
 Proses pembiasan sinar matahari oleh titik-titik air hujan
 Terurai jadi berkas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
2. Halo
 Lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan/matahari
 Akibat pembiasan sinar matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terkonsentrasi dalam
jenis awan-awan tinggi seperti awan cyrus dan awan sirokomulus
 Terlihat saat bulan bersinar terang setelah sore hari terjadi hujan
3. Sandikala
 Cahaya merah kekuningan yang muncul saat matahari terbit dan terbenam
4. Fatamorgana
 Ilusi optic yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui kepadatan yang berbeda
Contoh : melihat sumber air di jalan, padahal engga ada
5. Aurora
 Cahaya warna-warni yang ada di kutub utara dan kutub selatan
 Karena interaksi antara gelombang elektromagnetik matahari dan medan magnet bumi
 Kutub utara : aurora borealis
 Kutub selatan : aurora australis
 Negara yang bisa melihat Aurora :
1. Alaska
2. Kanada
3. Finlandia
4. Norwegia
5. Islandia
 Perbedaan Cuaca dan Iklim
Cuaca
 Kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu tertentu di daerah yang tidak luas
 Panas, cerah, berawan, hujan, dingin dan berangin
Iklim
 Kondisi rata-rata cuaca dalam periode yang panjang dan cakupan wilayah yang luas
 Iklim tropis, iklim kering, iklim kutub
Cuaca dan iklim dibedakan berdasarkan tiga hal utama, yaitu:
1) Luas wilayah
Cuaca mencakup wilayah yang lebih sempit
Iklim mencakup wilayah yang luas
2) Waktu
Cuaca mengacu pada waktu yang lebih singkat
Iklim mengacu pada waktu yang lebih panjang
3) Ilmu yang mempelajarinya
Cabang ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi
Cabang ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi
 Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
1. Penyinaran Matahari
 3% diserap ozon
 25% dipantulkan awan
 19% diserap oleh debu dan gas
 8% dipantulkan dari bumi
 45% diserap bumi
 Alat : Sunshine recorder
Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh bumi tergantung hal- hal berikut:
 Lamanya penyinaran
 Sudut datangnya matahari
 Miring : pada pagi dan sore hari
 Tegak lurus : pada siang hari
 Tinggi rendahnya tempat
 Tempat tinggi : lebih cepat
 Keadaan udara
 Awan banyak => sinar matahari sedikit
 Angin dan arus laut
 Suhu di Indonesia panas karena berada di garis khatulistiwa/tekanan equator
 Suhu panas : udara panas/naik => tekanan rendah
 Angin muson timur : kemarau
 Angin muson barat : hujan
 Keadaan tanah
 Daratan : mudah menyerap panas dan mudah melepaskan panas
 Lautan : sulit menyerap panas dan sulit melepaskan panas (jadi suhunya hangat)
2. Suhu Udara
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Suhu dinyatakan dalam skala Celcius (C),
Reamur (R), Fahrenhait (F), dan Kelvin (K).
Alat : termometer
Faktor suhu suatu tempat dipengaruhi oleh :
 Sudut datang
 Intensitas penyinaran matahari
 Tinggi rendahnya suatu tempat
 Arus laut dan angin
 Awan
3. Tekanan Udara
Tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan udara karena zat-zat yang terkandung di
Udara
Alat : Barometer
 Berbanding terbalik dengan suhu
Suhu rendah : tekanan tinggi
Suhu tinggi : tekanan rendah
4. Angin
Alat : Anemometer
Udara yang bergerak, dipengaruhi oleh faktor :
 Perbedaan tekanan
 Bergerak dari daerah yang memiliki tekanan maksimum ke minimum
 Ketinggian
 Posisi di Bumi
**Semakin tinggi suatu tempat angin yang bertiup semakin cepat.
5. Kelembapan Udara
Kandungan uap air yang ada dalam udara.
1) Kelembapan mutlak/absolut
 Jumlah uap air yang terdapat dalam udara dinyatakan dalam gram/m3
2) Kelembapan nisbi/relative
 Perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang
dikandung udara pada suhu yang sama dinyatakan dalam persen (%)
6. Awan
Titik-titik air yang ada di atmosfer
Alat : ceilometer
Pembentukan awan :
1) Air akan menguap (evaporasi)
2) Uap-uap air akan menjadi awan
3) Jika tertiup angin akan semakin menggumpal
4) Tidak dapat menahan titik-titik air lagi sehingga terjadi hujan
Jenis-jenis awan
A. Grup Awan Tinggi
- Awan Cirrus (Ci)
 Dinamakan dengan awan cirrus karena memiliki struktur yang halus seperti
serat bulu burung
 Bentuknya indah, melengkung di angkasa biru dengan pola horizontal di ke
dua titiknya.
 Awan dengan model sirrus ini biasanya berdiri dengan ketinggian lebih dari 5
kilo meter. Bentuknya yang menyerupai Kristal es, serta berada pada tempat
yang tinggi ini menandakan bahwa suhu yang ada pada awan ini sangat
rendah, meskipun berada di musim panas.
- Awan Cirrocumulus (Ci Cu)
 Awan ini akan tampak indah menghiasi angkasa biru. Polanya yang saling
terputus terhubung ini tampak selalu di penuhi oleh Kristal es yang sangat
mudah sekali membeku
 Awan jenis ini tetap berpotensi mendatangkan hujan. Sayangnya hujan
tersebut tidak sampai pada permukaan bumi yang kita tinggali. Awan-awan
yang jatuh ini nantinya akan bercampur dengan salju.
- Awan Cirrostratus (Ci St)
 Awan dengan bentuk seperti lebih tampak seperti kelambu yang berbentuk
seperti serabut dengan jalur-jalur yang tipis seperti cadang atau mirip dengan
kerudung yang halus dan berwarna keputih-putihan dan dapat menutup
sebagian atau seluruh langit.
 Dengan tekstur halus dan rata menutupi langit, menampakkan warna langit
yang semakin cerah dan bersinar. Inilah jenis awan yang kerap menampikan
hallo matahari dan bulan (lingkaran bulat cincin) yang mengitari antara
matahari dan bulan.
B. Grup Awan Sedang
Iklim di indonesia tergantung pembagian musim di Indonesia yang biasanya pada
daerah yang memiliki iklim tropis jaraknya dengan permukaan bumi sekitar 2 kilo
meter sampai dengan 8 kilo meter. Sedangkan pada kawasan yang berada pada iklim
sedang berjarak antara 2 kilo meter sampai dengan 7 kilo meter dari permukaan bumi.
Untuk kawasan kutub utara dan selatan terletak pada ketinggian sekitar 2 kilo meter
sampai dengan 4 kilo meter dari permukaan bumi. Inilah beberapa macam awan
dengan tipe sedang :
- Awan alto cumulus (A cu)
 Tipe awan sedang dengan jenis ini memiliki bentuk yang bulat-bulat serupa
bola yang tebal, dengan ukuran kecil dan berjumlah banyak
 Warna awan ini biasanya putih pucat, bahkan sampai kelabu
 Awan dengan pola ini biasanya muncul di waktu waktu senja
 Banyak orang yang salah mempersepsi antara awan ini dengan Siro Cumulus.
Cara membedakannya adalah dengan warnanya. Jika alto cumulus berwarna
putih, sedangkan siro cumulus berwarna kelabu
 Awan jenis ini biasanya di temukan di beberapa tempat tertentu, seperti di atas
pegunungan yang misalnya ada di gunung tertinggi di Indonesia yang akan
lebih terlihat dari ketinggian diatas gunung
- Awan Alto Stratus (A St)
 Awan dengan jenis ini memiliki bentuk yang meluas, menyebar di angkasa
dengan tebal, serta berwarna putih kelabu. Biasanya bentuk awan seperti ini
merupakan salah satu pertanda hari akan turun hujan.
C. Grup Awan Rendah
- Awan Strato Cumulus (St Cu)
 Awan yang berbentuk gelombang ini terihat tipis, sehingga sangat minim
sekali muncul hujan saat anda menemuinya. Warnanya yang putih serta
beberapa bagian yang kelabu bisa terjadi saat senja datang sampai petang hari
- Awan Stratus (St)
 Awan model stratus yang memiliki kabut yang berada pada ketinggian sangat
rendah, yakni sekitar 2 kilo meter saja. Biasanya terlihat di ujung lautan
dengan tekstur tipis dan berlapis-lapis
 Awan stratus tidsk tumbuh secara vertikal seperti tipe awan cumulus, awan ini
berkembang mengikuti arah aliran angin yang mengakibatkan udara akan
terkondensasi pada ketinggian yang rendah
 Awan ini berbentuk sama dan cenderung datar dengan warna abu-abu, awan
ini dapat menyebabkan gerimis
D. Awan Nimbo Stratus (Ni St)
 Awan nimbo stratus adalah awan yang berada pada ketinggian rendah dan tidsk
menyebar tanpa bentuk (rapat). Dengan bentuknya yang berat, bulat, tidak
beraturan di ujungnya
 Awan ini menyebar cukup luas memenuhi angkasa, berwarna putih gelap. Awan
ini yang dapat menimbulkan hujan atau salju yang stabil dan lama.
E. Grup Awan Perkembangan Vertikal (awan udara naik)
Awan dengan tipe ini memiliki jarak pandang dari permukaan bumi cukup dekat
dengan bumi, yakni hanya sekitar 0,5 kilo meter sampai dengan 1.5 kilo meter saja.
Beberapa macam macam awan dengan tipe ini adalah :
Awan Cumulus (Cu)
Awan Cumola Nimbus (Cu Ni)
7. Curah hujan
Alat : fluviometer
Jumlah air yang jatuh pada suatu tempat di permukaan bumi
 Hujan orografi : hujan naik pegunungan
 Hujan konveksi/zenital : hujan di khatulistiwa & udara naik karena terpanaskan
 Hujan frontal : ada perbedaan suhu yang ekstrim

Anda mungkin juga menyukai