Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  “Sel Prokariotik
dan Eukariotik beserta gambar dan keterangan”. Dalam penyusunan makalah ini kami telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia
biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan
maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.

Nunggi, Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik...............................................................................
B. Sel Jamur dan Virus......................................................................................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Kritik Dan Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional bagi semua organisme
hidup. Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu
menyimpan informasi, menerjemahkan informasi, mensintesis molekul sel, serta
menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan. Sel-sel mampu bergerak
dan mengkompensasikan fluktuasi lingkungan melalui reaksi-reaksi biokimiawi alternatif
di bagian dalamnya. Sel dapat menduplikasi, melangsungkan informasi turun-temurun
seperti juga sistem utama biokimiawi dan molekulernya, sebagai bagian reproduksi sel.
Semua kegiatan ini dikemas dalam suatu unit struktural yang pokok dalam bentuk kecil.
Sel prokariotik dan sel eukariotik merupakan sebuah ruang berukuran kecil dengan
dinding membran yang berisi cairan kimia pekat dalam pelarut air. Sel-sel tersebut
merupakan bagian dari semua makhluk hidup. Sel eukariotik terdapat pada
makroorganisme seperti tumbuhan dan hewan, sedangkan sel prokariotik terdapat
pada mikroorganisme sel tunggal seperti bakteri. Meskipun keduanya merupakan
golongan sel makhluk hidup, sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa
perbedaan mendasar antar keduanya. Perbedaan paling umum dari sel eukariotik lebij
kompleks dan lebih besar daripada sel prokariotik. Selain itu terdapat beberapa perbedaan
lainnya, untuk lebih jelasnya berikut ini kita akan membahas tentang perbedaan
sel prokariotik dan sel eukariotik lengkap dengan penjelasannya. Sel terbagi menjadi
dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel
tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan
sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua
sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang
membuat protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada
nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak
terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel
eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi
struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel
prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan
intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum diselubungi oleh membran inti.
Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi
tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam
penulisan ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik ?
2. Apa perbedaan sel jamur dan virus ?
C. Tujuan
Melihat rumusan permasalahan yang sudah ditetapkan, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui perbedaan sel jamur dan virus.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik


1. Pengertian Sel Prokariotik
Prokariotik berasal dari bahasa yunani pro- yang artinya “sebelum” dan
karyon yang artinya “inti”. Prokariotik merupakan salah satu organisme yang tidak
memiliki membran inti (nukleus) dan berbagai membran lain yang ada didalam
tubuh organelnya. Jadi dapat disimpulkan, sel prokariotik adalah sejenis sel
yang tidak memiliki kompleksitas tinggi jika dibandingkan dengan jenis sel lainnya
seperti sel eukariotik, sel prokariotik juga tidak memiliki nukleus dan organel
membran lainnya. Sel prokariotik merupakan sel penyusun dari beberapa jenis
organisme bersel satu seperti domain Archaea dan domain Bacteria.

2. Pengertian Sel Eukariotik


Eukariotik merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Eu
artinya sejati dan karyon artinya inti. Eukariotik adalah suatu organisme yang
memiliki sel dan di setiap sel eukariotiknya memiliki inti sel (nukleus) dan berbagai
membran lain yang ada didalam tubuh organelnya. Sel eukariotik merupakan jenis
sel dengan kompleksitas lebih tinggi dibandingan dengan jenis sel lainnya seperti
prokariota. Eukariotik berada di dalam takson Eukarya (Eukaryota). Sel eukariotik
adalah jenis sel yang memiliki sistem endomembran seperti mitokondria dan badan
golgi. Sel eukariotik berbentuk uniseluler (memiliki 1 sel) dan multiseluler (banyak
sel) yang menyusun tubuh organisme. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan,
bahwa sel eukariotik adalah sel yang mengandung inti terorganisir dan organel
yang diselimuti oleh organel yang diselimuti oleh membran. Sel eukariotik dapat
ditemukan pada Tumbuhan, Hewan, Jamur dan Protista.
3. Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik
Berikut adalah tabel perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik :
Tabel Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik
N
O
Pro = sebelum dan Eu = sejati dan karyon
1 Asal Kata karyon = bagian dalam = bagian dalam biji
biji (inti sel) (inti sel)
Organisme Bakteri (Archaebacteri Protista, fungi, hewan
2
dan Eubacteria) dan tumbuhan
Lokasi DNA Di sitoplasma (cairan Sebagian besar berada
3
sel) dalam nukleus
4 Bentuk DNA Sirkular (membulat) Memanjang
Ukuran sel Umumnya 1-10 mikro Umumnya 5-100 mikro
5
Meter Meter
6 Metabolisme Anaerob dan aerob Aerob
Organel Sedikit atau tidak ada Nukleus, mitokondria,
7 kloroplas, RE dan lain-
lain
Sitoplasma Tidak ada sitoskeleton Sitoskeleton tersusun
8
(rangka sel) atas filamen protein.
RNA dan Protein Disentesis pada Sintesis RNA di dalam
9 beberapa kompartemen nukleus, sementara
protein di sitoplasma
10 Organisasi seluler Umumnya uniseluler Umumnya multiseluler
Memiliki membran inti
Tidak memiliki
11 Membran inti dan organel-organel
membran inti
yang bermembran.

4. Ciri-Ciri Sel Prokariotik


Secara umum sel prokariotik mirip dengan sel eukariot. Sel prokariot
mempunyai materi inti, pigmen, ribosom, membrane plasma, serta sitoplasma
dengan ribosom di dalamnya, meskipun demikian sitoplasma prokariot tidak
mempunyai sitoskeleton. Sel prokariotik tidak mempunyai sistem endomembran
seperti yang dimiliki oleh retikulum endoplasma (RE) serta badan golgi atau
kompleks golgi. Sel prokariotik juga tidak mempunyai kloroplas serta
mitokondria. Bentuk DNA sel prokariotik adalah sirkuler, berbeda dengan sel eukariot
yang bentuk DNA-nya linier. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri.
Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung butiran-butiran
ptotein, glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma
sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki sistem
endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas,
mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom banyak
ditemukan pada sitoplasma bakteri. Adapun ciri sel prokariotik yaitu :
a. Biasanya relatif kecil dan sederhana.
b. Batasnya adalah membran plasma
c. Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom
d. Dinding yang kaku tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada
dinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada
Archaebacteria)
e. Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan
f. Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma
yang disebut nukleoid.
Struktur Sel prokariotik terdiri atas :
a. Dinding sel. Tersusun atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel berfungsi
sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran plasma. Tersusun atas molekul lipid dan protein yang
berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.
c. Sitoplasma. Tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi
untuk mencerna makanan secara ekstraseluler untuk melakukan
metabolisme sel.
d. Mesosom. Membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk
bangunan. Fungsinya sebagai penghasil energI dan berperan dalam
pembelahan sel.
e. Ribosom. Tempat berlangsungnya sintesis protein
f. Bahan genetik (DNA). Berfungsi sebagai pembawa informasi genetika
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. Bahan genetik (RNA). Berfungsi membawa kode-kode genetika sesuai
pesanan DNA
5. Ciri-Ciri Sel Eukariotik
Ciri penting dari sel eukariot adalah adanya membran atau selaput inti sel,
dengan adanya membran ini, maka materi genetik tidak tersebar keseluruh sitoplasma
sel, namun terbungkus rapi di dalam selaput.Tipe sel eukariotik pada tumbuhan
sedikit berbeda dengan hewan. Pada sel hewan, bagian luar sel tidak ditemukan
adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya
dinding sel. Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh kitin sedangkan pada tumbuhan
selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas sedangkan pada jamur
dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan,
tumbuhan, dan jamur memiliki struktur yang serupa. Ciri-ciri sel eukariotik yaitu :
a. Mempunyai suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran,
yang disebut organela.
b. Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang
sebenarnya)
c. Mempunyai sitosol di mana organela-organela khusus terletak
d. Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel
e. Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas
sel pada ruangan sitoplasma
Struktur Sel Eukariotik terdiri atas :
1. Membran Sel
Sel eukariotik memiliki membran sel yang merupakan sebuah
lapisan tipis. Biasanya ketebalannya hanya 8 nm. Membran sel memiliki tugas
sebagai pembatas bagi isi sel dan sekitarnya. Membran sel memiliki
fungsi untuk mengontrol zat yang keluar dan masuk. Mampu melindungi isi sel
agar tetap dalam porosnya. Lalu menerima rangsangan atau bisa sebagai
reseptor dari luar

2. Sitoplasma
Yang mana merupakan cairan sel yang ada dalam sel. Sitoplasma berbentuk
seperti cairan koloid dengan homogen yang jernih. Selain itu, juga berfungsi
sebagai penyebab adanya pergerakan organel sel. Sitoplasma bisa
menjadi tempat untuk metabolisme sel serta bisa menyimpan molekul
organik.
3. Protein Membran
Berbagai molekul protein tertanam dalam lapisan ganda
fosfolipid dasar. Beberapa protein melekat pada permukaan membran sel baik
pada permukaan internal maupun eksternal. Ini mungkin reseptor hormon,
enzim atau protein pengenalan sel (atau antigen). Protein lain tertanam
dalam lapisan ganda fosfolipid itu sendiri. Ini sering dikaitkan dengan
pengangkutan molekul dari satu sisi membran ke sisi lain dan disebut sebagai
protein pembawa. Beberapa di antaranya membentuk saluran atau pori-pori
tempat zat tertentu yang dapat lewat (difusi terfasilitasi), sementara yang lain
mengikat zat di satu sisi membran dan membawanya ke sisi lain membran
(transpor aktif). Protein yang terpapar ke lingkungan luar sel sering kali
memiliki karbohidrat yang melekat padanya yang bertindak sebagai antigen
(misalnya golongan darah A & B di mana golongan AB memiliki keduanya dan
golongan O tidak memiliki keduanya). Beberapa virus juga dapat mengikat di
sini.
4. Nukleus
Adapun nukleus yang mana ini merupakan bagian penting dalam tubuh.
Terdapat beberapa lubang yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya
makromolekul. Tujuannya agar tidak terlalu berlebihan ataupun kekurangan.
Struktur sel eukariotik ini memiliki fungsi untuk mengontrol jalannya protein.
Berfungsi sebagai pengendalian.

5. Mitokondria
Letaknya tersebar acak di sitoplasma, atau menempati lokasi tertentu di
dalam sel. Mitokondria memiliki faedah yang sangat urgen yaitu guna
menghasilkan energi. Mitokondria mempunyai peran yang sangat urgen dalam
menjaga fokus ion kalsium yang tepat dan lumayan dalam sekian banyak
kompartemen sel. Mitokondria pun berperan dalam membina bagian-bagian
tertentu dari darah serta hormon laksana testosteron dan estrogen.Mitokondria
yang ada dalam sel-sel hati memiliki enzim yang bisa mendetoksifikasi amonia.
Mitokondria berperan dalam proses kematian sel terprogram, yakni sel
yang tidak diharapkan serta jumlah yang terlalu tidak sedikit sehingga bakal
dipangkas selama pertumbuhan organisme.
Metabolisme sel dan menyimpan informasi DNA. Tak lupa juga
berfungsi untuk tempat penggandaan DNA atau replikasi.
6. Mitokondria
Letaknya tersebar acak di sitoplasma, atau menempati lokasi tertentu di
dalam sel. Mitokondria memiliki faedah yang sangat urgen yaitu guna
menghasilkan energi. Mitokondria mempunyai peran yang sangat urgen dalam
menjaga fokus ion kalsium yang tepat dan lumayan dalam sekian banyak
kompartemen sel. Mitokondria pun berperan dalam membina bagian-bagian
tertentu dari darah serta hormon laksana testosteron dan estrogen.Mitokondria
yang ada dalam sel-sel hati memiliki enzim yang bisa mendetoksifikasi amonia.
Mitokondria berperan dalam proses kematian sel terprogram, yakni sel yang tidak
diharapkan serta jumlah yang terlalu tidak sedikit sehingga bakal dipangkas
selama pertumbuhan organisme.
7. Ribosom
Adapun struktur sel eukariotik yang berupa ribosom. Bentuknya adalah
butiran kecil yang memiliki diameter 20-22 nm. Ribosom ini terbagi dalam
dua jenis. Ribosom bebas yang memiliki fungsi sebagai sitosol dalam mensintesis
protein. Hal ini hampir sama dengan enzim metabolisme. Ribosom terikat yang
memiliki fungsi untuk mensintesis protein dalam membran RE. Hal ini juga
termasuk dalam sekresi protein dan pembungkus pada organ tertentu.
Misalnya pembungkus organ seperti lisosom.

8. Retikulum Endoplasmik
Merupakan membrane lipoprotein dan sitoplasma yang terletak antara
membrane inti dengan membrane sitoplasma. Dengan adanya system
endomembran ini, maka terbentuklah lumen yang menyerupai “terowongan”
yang menghubungkan nucleus dengan bagian luar sel.
Ada 2 macam RE, yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom
sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung
protein yang dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk
kedalam rongga RE
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom
sehingga tampak halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE
dibandingkan sel-sel bukan kelenjar. Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat
transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.

9. Golgi Apparatus
Aparatus Golgi adalah organel yang memproses, mengemas dan
mensekresi sel, sehingga jauh lebih umum di sel kelenjar. Aparatus Golgi
adalah sistem membran, terbuat dari struktur pipih seperti kantung yang
disebut sisterna. Ia bekerja memodifikasi protein untuk diekspor oleh sel.
Membentuk vesikula (kantung) guna ekskresi, membentuk lisosom,
memproses protein dan membentuk membran plasma.

10. Lisosom
Lisosom hanya terdapat pada sel hewan. Lisosom merupakan
membrane berbentuk kantong kecil yang berisi hidrolitik yang disebut lisozim.
Berfungsi memecah protein, lipid, polisakarida, serta fosfolipid, mencerna
makanan yang ada saat terjadi kekurangan makanan, mencerna makanan
yang dihasilkan dari fagositosis dan pinositosis, menghancurkan sel yang
sudah tidak berfungsi atau rusak, menetralkan zat yang bersifat karsinogen dan
menghancurkan benda yang berasal dari luar.
11. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah sebuah kerangka yang terkandung di dalam sitoplasma
sel. Sitoskeleton ada dalam semua sel. Sel juga membutuhkan struktur
untuk mempertahankan bentuk dan ukurannya. Pada sel hewan, yang
tidak memiliki dinding sel, kerangka internal yang disebut sitoskeleton
mempertahankan bentuk sel, dan membantu sel untuk bergerak. Sitoskeleton
terdiri dari dua struktur : Mikrotubulus dan Mikrofilamen.
12. Sentriol
Di dalam organel sel ada 1 sel yang juga memiliki 1 pasang
sentriol, yang letaknya tegak lurus dan berdampingan. Berfungsi untuk proses
pembelahan sel dalam menyusun benang spindel dan berperan menyusun silia
dan flagela.

13. Silia dan Flagella


Silia dan flagella berfungsi untuk menggerakkan cairan diatas
permukaan jaringannya. Dan pada beberapa hewan, silia dan flagella berfungsi
untuk menggerakkan medium cair melewati sel, pada epitel silia berfungsi untuk
mengeluarkan partikel debu yang terhisap. Flagella pada ganggang dan jamur
berfungsi dalam pergerakkan mendorong organisme tersebut kedalam air.
Pada sperma flagella berfungsi untuk bergeraknya sperma. Pada sel epitel
berfungsi untuk menggerakkna cairan. Silia juga berfungsi sebagai pengambil
makanan maupun sebagai penerima rangsanngan.
B. Sel Jamur dan Virus
Mikroorganisme adalah oranisme yang berukuran kecil/jasad
renik/mikroba yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa tanpa alat bantu
mikroskop. Termasuk jamur dan virus.
Tabel Perbedaan Sel Jamur dan Virus
1. Sel Jamur
Termasuk eukaryotic, memiliki karyon (nucleus/inti), memiliki
membran inti. Bersel satu (uniselluler) dan bersel banyak (multi selluler).
1) Ciri ciri jamur
a) Mempunyai dinding sel
b) Umumnya tidak bergerak
c) Tidak mempunyai klorofil
d) Tidak mempu melakukan proses fotosintesis atau menghasilkan bahan organic
dari karbondioksida dan air.
2) Sifat hidup jamur
a) Saprofit, sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda
atau bahan-bahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan
tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana.
Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah.
b) Parasit, fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih
hidup yang disebut inang. Fungi semacam itu dapat bersifat parasit obligat
yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme yang
mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya, selanjutnya
hidup pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit.
c) Simbion, jamur dapat bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis
dengan laga menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan
simbiosis dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan mikoriza
3) Klasifikasi Jamur
a) Divisio Oomycotina
1. Reproduksi seksual dengan cara oogami yang melibatkan penggabungan
satu oosfer (gamet betina) dengan gamet jantan yang terbentuk
dalam anteridium, menghasilkan oospora.
2. Sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk zoospora yang
dihailkan dalam sporangium.
3. Hifa fungi ini adalah hifa non-septat (tidak bersepta).
b) Divisio Zygomycotina
1. Reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet
menghasilkan zigospora
2. Reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan spora yang terkandung
dalam konidium atau sporangium.
3. Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak bersepta (non-
septa). Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium yang
bercabang-cabang

c) Divisio Ascomycotina
1. Pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang disebut
askospora., yaitu spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur
khusus yang disebut askus
2. Reproduksi aseksual dilakukan denganmenghasilkan konidia.
3. Kelompok ini meliputi ragi, bermacam-macam kapang bahkan
beberapa cendawan.

d) Divisio Basidiomycotina
1. Divisio ini dicirikan dengan pembentukan spora seksual disebut
basidiospora dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada yang
disebut basidium.
2. Pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan pembentukan konidium.
3. Tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini, menyebabkan
penampilan mereka sangat menyolok dan secara umum sering disebut
cendawan yang secara awam disebut jamur.
4. Kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada juga yang hidup
sebagai parasit terutama pada tumbuh-tumbuhan.
e) Divisio Deuteromycotina
1. Perkembangbiakan seksual belum diketahui sehingga dikenal sebagai
cendawan tidak sempurna (Fungi imperfecti)
2. Perkembangbiakan aseksual dari kelompok ini adalah dengan
konidium seperti pada Ascomycotina. Anggotanya adalah beberapa fungi
yang hidup parasit pada manusia dan hewan.
2. Virus
Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
yang diselubungi oleh pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein.
Pengertian virus secara etimologi adalah kata virus berasaldari bahasa latin
yaitu virion yang artinya "racun". Virus merupakanorganisme subseluler
karna ukurannya yang sangat kecil, dimana virushanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Virusberukuran lebih kecil dari pada bakteri.
 Ciri virus adalah sebagai berikut :
a. Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).
b. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitu sekitar 20-
300 milimikron.
c. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).
d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal).
e. Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau kapsid), isi tubuh,dan
serabut ekor.
f. Hanya hidup di dalam sel hidup.
g. Tidak melakukan aktivitas metabolisme.
h. Bentuk bervariasi, mulai dari bentuk oval, silinder, polihedral, dan kompleks.
i. Virus tidak bergerak, tidak membelah diri.
j. Virus dapat dikristalkan
 Klasifikasi virus
1. Virus DNA
a. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
b. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
c. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
d. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
e. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
f. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
Contoh virus jenis deoksiribovirus
a. Virus herpes (penyebab herpes)
b. Virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, adapula yang
menyebabkan AIDS)
c. Virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau)
d. Virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma)
2. Virus RNA
a. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
b. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
c. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
d. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
e. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
f. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
g. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
h. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
Contoh virus jenis ribovirus
a. Virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis)
b. Virus arena (penyebab meningitis)
c. Virus picorna (penyebab polio)
d. Virus orthomyxo (penyebab influenza)
e. Virus paramyxo (penyebab pes pada ternak)
f. Virus rhabdo (penyebab rabies)
g. Virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia)
h. Retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membrane inti sehingga aktivitas
sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
 Sel prokariot biasanya berupa sel tunggal
 Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membrane inti sehingga sel ini memiliki
inti sel dan pada sel eukariot terdapat organel-organel sel yang memiliki
fungsinya masing-masing
 Sel eukariot ada yang berbentuk tunggal dan multiseluler
 Selain adanya perbedaan organel sel, terdapat perbedaan genom.
 Genom prokariot pada kromosom tunggal, DNA atau RNA saja
 Pada eukariot genom inti terdapat pada kromosom dan informasi genetic
(genom) organel terdapat pada mitokondria dan plastid (kloroplas)
 Dalam proses hidupnya, terdapat perbedaan dalam proses sintesis protein yaitu pada
tahap transkipsi dan translasi
 Pada prokariot proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara simultan dan
berlangsung sederhana sedangkan pada eukariot transkipsi terjadi di inti dan translasi
terjadi di sitoplasma, karena keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan.
 Beberapa organel seperti membrane plasma, sitoplasma, dan ribosom sama- sama
dimiliki oleh sel prokariotik dan eukariotik.
B. Kritik Dan Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, mungkin banyak
kesalahan, seperti pembahasan yang kurang lengkap, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang mendukung agar penulisan makalah untuk kedepan lebih baik dan
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-bengkulu/biologi/makalah-biologi-sel-
hety-h/38136938

Anda mungkin juga menyukai