Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TERMODINAMIKA

FISIKA LINGKUNGAN
Dosen Pembimbing: Dra. Yulia Ramadhar, M. Pd.

Disusun Oleh:
Rafi Rizqi Salim (1801115001)
Anaz Nazmullaela (1801115005)
Aslihatun Nikmah (1801115009)
Dikta Nurul Mahfiyyah (1801115014)
Muhamad Fachry Septian (1801115020)
Intan Dian Stepen (1801115023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang


masih memberikan Kita nikmat kesehatan sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini dengan judul “Makalah Termodinamika”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Lingkungan.
Dalam makalah ini mengulas tentang Termodunamika dan hal-hal yang berkaitan dengan
Termodinamika.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Jakarta, 20 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Efek yang Timbul Akibat Pengaruh Energi Panas..........................................................2
B. Kebutuhan Tubuh akan Kalori........................................................................................4
C. Transfer Panas.................................................................................................................6
D. Alat Ukur Temperatur.....................................................................................................8
BAB IV PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang
ada didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika
bercakupan jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia.
Bersamaan dengan sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya
kemampuan kita untuk memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk
kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan
perubahan energi.
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui
bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas
dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu
energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang
terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.[CITATION Sus14 \l 1033 ]

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efek yang timbul akibat pengaruh energi panas?
2. Apa saja kebutuhan tubuh akan kalori?
3. Bagaimana terjadinya transfer panas?
4. Apa yang dimaksud alat ukur temperatur?
5. Bagaimana penggunaan termometer?

C. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penulisan makalah ini, yaitu untuk memberikan
pengetahuan baru mengenai Termodinamika dan pembahasan yang berhubungan dengan
Termodinamika.
D.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Efek yang Timbul Akibat Pengaruh Energi Panas


Efek yang ditimbulkan oleh energy panas tergantung besarnya energy panas
taerhadap objek. Objek disini adalah zat padat, zat cair, zat gas ata udara, tumbuh-
tumbuhan, hewan dan manusia.
1. Terhadap Zat Padat
Energi panas menyebabkan zat padat akan mengalami pemuaian dan
penambahan panjang.

V t =V 0 [ α ( t 1−t 0 ) +1 ] α =koefisien pemuaian volume


Lt =L0 [ λ ( t 1−t 0 ) +1 ] λ=koefisien pemuaian panjang

Apabila energi panas makin meningkat maka pada titik temperatur tertentu zat
padat tersebut akan mencair. Titik tersebut dikenal dengan nama “melting point”.
Untuk substansi yang murni, proses mencair atau melebur terjadi pada temperatur
tinggi dan dengan meningkatnya temperatur dengan penambahan energi panas,
proses mencair akan terjadi komplit. Untuk substansi yang murni, proses mencair
atau melebur terjadi pada temperatur tinggi dan dengan meningkatnya temperatur
(dengan penambahan energi panas), proses mencair/melebur akan terjadi komplit.
Pengukuran titik lebur/titik cair sebaiknya pada tekanan udara/satu atmosfer
(10 pascals) agar memperoleh nilai yang presisi. Tetapi perlu diketahui pada proses
pencairan segala substansi akan menyerap energi panas, substansi akan mengalami
perluasan, sebagai konsekuensi terjadi peningkatan tekanan dan pe ningkatan titik
lebur.
Khusus untuk air/es, pada suhu 0° C terjadi pencairan dan terjadi kontraksi
pada volume air. Pada substansi yang lain dengan meningkatnya tekanan akan
terjadi pergeseran titik lebur. Untuk larutan yang terdiri dari dua atau lebih
komponen maka pada proses peleburan akan terjadi di atas rata-rata titik lebur
masng-masing za: tersebut. Pada temperatur tinggi, zat padat tidak akan tampak dan
jika dilakukan pendinginan zat padat akan tampak kembali.

2. Terhadap Zat Cair


Zat cair yang dikenakan panas akan mengalami pemuaian volume, khusus
untuk air daya larut oksigen akan berkurang. Apabila energi panas ditingkatkan pada
titik tertentu maka zat cair akan berada pada posisi transisi yaitu zat cair mengalami
perubahan zat cair menjadi gas. Apabila energi panas ditambah seluruh zat cair akan
mendidih dan berubah menjadi gas selama proses mendidih sampai menjadi gas
temperatur tetap konstan.
Pada substansi yang murni dengan tekanan tertentu proses mendidih atau
evaporsi penguapan terjadi pada temperatur tunggal. Titik didih dapat ditingkatkan
dengan menambah tekanan. Pada temperatur ruangan dengan tekanan 1 atmosfer,
rata-rata perubahan titik didih, sebesar 0,04°C/mmHg atau 0,3°C/kP₁. Dengan

2
peningkatan tekanan, pada akhirnya substansi mencapai titik equilib
rium/keseimbangan dimana fase gas maupun fase cair tidak dapat dibedakan,
keadaan ini dikenal dengan nama temperatur kristis.

3. Terhadap Gas
Zat gas yang mendapat energi panas, maka akan mengalami pemuaian volume
molekul-molekul gas akan saling bertabrakan. Disini perlu kita perhatikan terhadap
rumus yang diberikan oleh boyle dan charles.
pV
=Konstanta(a)
T
P1 V 1 P2 V 2
hukum Boyle ≔ = =(H . Boyle−Gaylussac=H . charles)
T1 T2

4. Terhadap Tumbuh-Tumbuhan
Energi panas yang mengenai tumbuh-tumbuhan, berasal dari cahaya matahari
dari pembakaran sampah, dan udara panas. Energi panas dalam batas normal
menyebabkan reaksi kimia yang terjadi pada daun-daunan.

5. Terhadap Hewan atau Makhluk Hidup


Hewan mendapat energi panas dari luar tubuh dan diperoleh dari dalam tubuh
sendiri yang merupakan hasil metabolisme.
a. Dari luar tubuh, dari udara panas, dalam batas-batas normal tidak
mempengaruhi apa-apa. Tetapi apabila melewati batas normal akan terjadi
pelebaran pembuluh darah, terjadi evaporsi berlebihan, kulit berkeringat terjadi
perpirasi.
b. Dari dalam tubuh diri sendiri. Energi panas disini merupakan hasil metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat ini dibakar menghasilkan kalori
untuk meperluan sel tubuh.
Secara geografis dan geologis, Indonesia terletak di kawasan cincin api karena
memiliki banyak sekali gunung berapi terutama di wilayah Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara. Keberadaan gunung berapi ini merupakan sumber dari energi panas bumi
yang memungkinkan untuk dieksplorasi sebagai sumber energi. Potensi energi panas
bumi ini sekiranya dapat dimanfaatkan secara optimal maka akan mampu
memberikan kontribusi yang signifikan bagi penyediaan energi, misal-nya untuk
kebutuhan energi listrik yang terus meningkat. Terdapat tiga jenis energi panas bumi
yang dihasilkan dari berbagai wilayah di Indonesia dan dapat dimanfaatkan bagi
pembangkit energi kelistrikan ataupun nonkelistrikan, yaitu:
a. Energi panas bumi “uap basah”
b. Energi panas bumi “air panas”
c. Energi panas bumi “batuan panas”

Energi panas bumi yang paling baik dan mudah dimanfaatkan adalah jenis
panas bumi berupa uap kering yang dapat digunakan langsung tanpa melalui proses
pemisahan antara uap dan air untuk menggerakkan pembangkit listrik.

3
Dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan panas bumi juga menimbulkan
dampak positif dan negatif sehingga dengan adanya peraturan yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Panas Bumi diharapkan salah satunya dapat
meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan berbentuk panas bumi yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan sebagai pengendali dalam kegiatan
pemanfaatan panas bumi yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Salah
satu pemanfaatan panas bumi tersebut adalah dengan dibangunnya Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi yang memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan listrik. Di
Indonesia telah dibangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi untuk
menunjang kebutuhan energi listrik nasional. Panas bumi merupakan salah satu energi
alternatif yang dapat diperbarui. Panas bumi merupakan sumber energi panas yang
ada didalam air panas, uap air, batuan beserta mineral dan gas lainnya yang secara
genetik tidak bisa dipisahkan menurut Pasal 1 Undang-Undang Panas Bumi. Berbeda
dengan sumber energi berupa batubara maupun minyak bumi yang berasal dari sisa
bahan organik, energi.
Kegiatan pembangunan pemanfaatan panas bumi di Mataloko juga membawa
dampak terhadap lingkungan sekitar wilayah kerja panas bumi (WKP). Adapun
dampak yang ditimbulkan antara lain:
a. Dampak Ekologi
 berkurangnya sumber mata air;
 kerusakan lahan pertanian;
 tanaman pertanian perkebunan yang perlahan mati, gagal panen, rusak,
keropos bahkan jenis kayu-kayuan tanaman umur panjang seperti kayu
albesia, mahoni, pohon alpokat, pohon enau juga keropos dan mati;
 sebelum adanya semburan gas lumpur panas panen buah alpukat dan
tanaman kopi cukup besar, tetapi sejak adanya radiasi gas lumpur panas,
walau tiba musim hujan banyak tanaman tersebut mati dan kering, buah
alpukat juga semakin mengecil dan setelah dibelah di dalamnya  tidak
berisi, rusak bahkan membusuk. Begitu juga tanaman jagung, kacang-
kacangan, sayur mayur. Awalnya kelihatan segar tetapi mendekat musim
berbuah justru mengering dan mati.
b. Dampak Ekonomi
 Masyarakat yang sebagian besar adalah petani, pendapatannya menurun
karena hasil panennya mengalami penurunan.
 Atap-atap seng rumah warga mengalami kerusakan (keropos) dan sering
diganti 2 tahun sekali.
c. Dampak Sosial
 Meningkatkan penyakit ISPA dan kulit yang dialami oleh masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Ngada, NTT  tahun 2009 sebanyak
545 warga menderita infeksi saluran pernafasan akut, infeksi kulit 185
warga, dan 33 warga sesak napas berasal dari  kelurahan Mataloko dan
Todabelu yang tak jauh dari lokasi semburan.
 Pencemaran suara (bising) akibat pengeboran sumur.

B. Kebutuhan Tubuh akan Kalori

4
Kalori atau energi panas yang diperlukan oleh tubuh tergantung berat badan (kg)
seseorang, makin berat badan seseorang makin tinggi pula kalori yang diperlukan.

Menurut para pakar nutrisi, kebutuhan kalori seseorang dalam sehari hari
adalah:

Berat badan ideal= (tinggi badan-110) + (tinggi badan -10) 10%.

1. Kebutuhan akan Karbohidrat

Kebutuhan akan kalori karbohidrat dalam sehari sebesar:


Kebutuhan kalori/hari
2

Jumlah karbohidrat yang diperlukan dalam sehari


Kebutuhan kalori karbohidrat perhari
(dalam satuan gram)
4

Perlu diketahui yang dimaksud dengan karbohidrat disini adalah zat tepung
misalnya beras, ubi, kentang dan lain lain.

2. Kebutuhan akan Protein

Kebutuhan akan kalori protein dalam sehari sebesar;

Kebutuhan per hari :4


2

Jumlah protein yang diperlukan dalam sehari :

( Total Kebutuhan kalori per hari: 4 ) ; 4


(dalam satuan gram)
2
Mengenai protein perlu dibedakan dalam 2 bentuk yaitu protein nabati dan
protein hewani. Protein nabati adalah kacang-kacangan, sedangkan protein
hewani adalah telur, daging, ikan, dan lain-lain.

3. Kebutuhan akan Lemak


Kebutuhan kalori akan lemak dalam sehari:
Kebutuhan total kalori/hari – (kebutuhan kalori akan karbohidrat) – (keutuhan kalori
akan protein) = kebutuhan kalori akan lemak

Jumlah lemak yang diperlukan dalam sehari-hari:

Kebutuhan kalori akan lemak


(dalam satuan gram)
9

5
Ex : seseorang dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 170 cm. maka
tentukanlah berapa berat badan ideal orang tersebut?

a. Berapa kalori yang diperlukan dalam sehari?

b. Berapa karbohidrat yang diperlukan?

c. Berapa protein yang diperlukan?

d. Berapa lemak yang diperlukan?

Penyelesian :
BBI = (T-110) + (T – 10) 10%
= (170 – 110) + (170 – 10) 10%
= 60 + 6
= 66 kg

Total kalori yang dibutuhkan dalam sehari:


BBI x 45 = 66 x 45

= 2970 kal/hari
Karbohidrat yang diperlukan :

a. Kalori karbohidrat yang diperlukan dalam sehari :

total kal /hari 2970


= =1485 kal/hari
2 2

b. Banyak karbohidrat yang diperlukan dalam sehari :

kal karbohidrat /hari 1485


= =37 gram KH /hari
4 4
Protein yang diperlukan ;
a. Kalori protein yang diperlukan dalam sehari :
½ dari total kalori/ hari : 4
= ½ . 2970 : 4
= 371 kal/ hari

b. Protein yang diperlukan dalam sehrai

Kal protein/hari 371


= =93 gram/ hari
4 4
c. Lemak yang dibutuhkan dalam sehrai :
= total kalori / hari – kalori karbohidrat/ hari – kalori protein/ hari
= 2970 kal/hari – 1485 kal/ hari – 371 kal/hari

= 1114 kal/ hari


Jumlah kalori dari lemak yang diperlukan dalam sehari sebesar114 kal/ hari dan
lemaka yang diperlukan dalam sehari sebesar 124 gram/ hari.

6
C. Transfer Panas
Panas merupakan energi kinetik, transfer panas disebut pula transfer termal. Pada
peralatan industri dikenal dengan nama heat exchange. Namun perlu diperhatikan bahwa
heat change sangat berbeda dengan transfer panas. Pada transfer panas dimana panas
ditransfer atau dipindahkan apabila adanya perbedaan temperatur dan arah pemindahan
ke arah temperatur yang rendah. Proses pemindahan panas ada 4 macam metode yaitu
metode konduksi, metode konveksi, metode radiasi dan metode evaporasi.

1. Metode Konduksi

Mengalirnya energi termal suatu substansi dari daerah yang temperaturnya


tinggi ke temperatur rendah dengan jalan sentuhan. Pada metode ini terjadi oleh
karena ada interaksi antara atom atau molekul.

Pada metode konduksi, terdapat suatu keadaan yang dikenal dengan nama
“konduksi steady state” yaitu apabila temperatur dari seluruh lokasi substansi tetap
pada waktu bersamaan dimana terjadi aliran panas melalui dinding secara uniform.

2. Metode Konveksi

Pemindahan energi termal melalui gerakan fisik dari suatu lokasi ke lokasi
yang lain dari suatu substansi dimana energi termal tersebut disimpan. Pada proses
konveksi, dimana energi panas di transfer atau dipindahkan melalui aliran fluida zat
alir, pada saat yang bersamaan terjadi pula proses konduksi, namun proses proses
konveksi yang di utamakan. Konveksi yang terjadi selama alami yaitu udara panas
dengan berat jenis ringan bergerak ke atas dari permukaan panas. Sedangkan udara
dingin mempunyai berat jenis lebih besar dari udara panas bergerak turun
menduduki tempat udara panas tadi.

Transfer panas melalui konveksi ini dapat terjadi pula apabila pesawat terbang
dengan kecepatan tinggi melewati permukaan bumi. Efek panas dari hasil konveksi
energi kinetik dari fluida zat cair yang mencapai objek dan masuk ke dalam sebagai
energi internal. Pada saat ini temperatur gas meningkat, disamping itu menyebabkan
menghilangnya energi kinetik pada lapisan batas.

3. Metode Radiasi

Energi panas radiasi/dipancarkan oleh zat padat, car dan gas hasil dari
temperatur mereka sendiri. Pancaran energi berupa:

a. Gelombang elektromagnetik atau seluruh spektrum elektromagnetik


b. Spektrum gelombang radio, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet.
c. Bagian dari X-ray (sinar X) dan 𝛾 − 𝑟𝑎𝑦(sinar 𝛾)
d. Benda panas dari bumi, biasanya energi pancaran berupa inframerah.

7
4. Metode Evaporasi

Evaporasi merupakan proses dimana suatu substansi dalam keadaan cair


berubah menjadi keadaan uap. Ada sebagian sarjana menganggap evaporasi
merupakan bagian dari transfer panas, ada sebagian sarjana malahan menganggap
evaporasi merupakan bukan bagian dari transfer panas. Alasan yang dikemukakan
evaporasi merupakan bagian dari transfer panas yaitu pada evaporasi ini, panas yang
dikemukakan evaporasi bukan merupakan bagian dari transfer panas karena pada
proses evaporasi perlu pemberian panas kepada zat cair agar timbul
evaporasi(penguapan).
a. Proses terjadinya evaporasi Molekul zat cair dalam keadaan diam dimana
terdapat tarik menarik dan tolak menolak dalam keadaan setimbang. Pada
molekul zat cair terdapat energi kinetik dan energi potensial dalam keadaan
setimbang pula. Namun, energi kinetik merupakan fungsi terhadap temperatur.
b. Macam macam evaporasi Evaporasi dapat dibagi dalam dua golongan yaitu
evaporasi alam dan evaporasi buatan. Evaporasi alam ada beberapa macam dan
mempunyai nama tersendiri seperti:
1) Penguapan pada kulit disebut evaporasi perspirasi
2) Penguapan dari permukaan air disebut evaporasi
3) Penguapan lewat daun daunan disebut transpirasi
4) Penguapan dari tanaman di atas permukaan tanah disebut evapotranspirasi
Evaporasi alam ini dipengaruhi oleh:
1) Radiasi dari cahaya matahari
2) Adanya kebakaran
3) Udara lingkungan panas
4) Ada tiupan angina
5) Tekanan udara di atmosfer

D. Alat Ukur Temperatur

Suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas satu benda. Benda yang panas
memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Alat untuk
mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik
suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat tersebut.
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termometer
yang banyak digunakan sekarang adalah termometer raksa. Disebut termometer raksa
karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Fungsi raksa adalah sebagai
penunjuk suhu. Raksa akan mengembang bila termometer menyentuh benda yang
lebih hangat dari raksa. Raksa memiliki beberapa keunggulan diantaranya:

1. Peka terhadap perubahan suhu. Suhu raksa segera sama dengan suhu benda yang
ingin diukur.

2. Dapatdigunakanuntukmengukursuhurendah(-40C)sampaisuhutinggi(360
C). Hal ini disebabkan titik beku raksa mencapai -40 C dan titik didihnya

8
mencapai 360 C.

3. Tidak membasahi dinding kaca sehingga pengukuran bisa menjadi lebihteliti.

4. Mengkilap seperti perak sehingga mudahterlihat.

5. Mengembang dan memuai secara teratur.


Selain raksa, alkohol juga dapat digunakan untuk mengisi termometer,
kelebihannya yaitu dapat mengukur suhu yang sangat rendah (mencapai -130 C)
karena titik beku alkohol yang lebih rendah dibandingkan raksa, namun termometer
alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur air mendidih karena titik didih alkohol
hanya 78 C.

1. Termometer dengan Bahan Zat Cair


a. Termometer Laboratorium

Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air
yang sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau
alkohol sebagai penunjuk suhu.

Gambar 1
Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 C hingga
100 C. 0 C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C
menyatakan suhu air yang sedang mendidih.

b. Termometer Ruang

9
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah
atau kantor. Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu
saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C sampai 50 C.

Gambar 2

c. Termometer Klinis

Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini


digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Skala pada
termometer klinis hanya dari 35 C hingga 43

C. Hal ini sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin
di bawah 35 C dan melebihi 43 C.

Gambar 3

d. Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer
maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu
tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer.

Gambar 4

2. Termometer dengan Bahan Zat Padat


a. Termometer Bimetal

10
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk
menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip
logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis,
sedangkan ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak
Gambar 5 bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir
penunjuk. Semakin besar suhu, keping bimetal semakin
melengkung dan meneyebabkan jarum penunjuk bergerak
ke kanan, ke arah skala yang lebih besar.

b. Termometer Hambatan

Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat


digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer
ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan logam, contohnya termometer
hambatan platina.
Dalam termometer hambatan terdapat
kawat penghambat yang disentuhkan ke
benda yang akan diukur suhunya, misalnya
pada pengolahan besi dan baja. Suatu
tegangan atau potensial listrik yang bernilai
tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu
sensor yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika
dipanaskan.
Gambar 5

c. Termokopel
Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat
dilakukan dengan menggunakan termokopel, di mana
suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan
logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk
sebuah loop. Kedua persambungan tersebut memiliki suhu
yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik
yang dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan
secara seri untuk membentuk sebuah termopil.

Gambar 6

3. Termometer dengan Bahan Gas

11
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan
sifat-sifat termal gas. Ada dua macam termometer gas: Termometer
yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan
sifat termometrik dari termometer. Termometer yang tekanan gasnya
dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari
termometer.

Gambar 7

4. Termometer Optis
a. Pirometer

Prinsip kerja pirometer adalah dengan mengukur intensitas


radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya sangat
tinggi. Spirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu antara
500 C – 3.000 C.

Gambar 8

b. Termometer Inframerah

Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai


menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke
sasaran yang dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul
dan pantulan tersebut direspon oleh alat sehingga termometer inframerah
menunjukkan skala suhu yang tepat

Gambar 9

c. Tingkat Tekanan Suara

12
Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur kebisingan, suara yang tak dikehendaki, atau yang
dapat menyebabkan rasa sakit ditelinga. Sound level meter
biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industry.

Gambar 10

[ CITATION Ism12 \l 1033 ]

E. Penggunaan Termometer
1. Termometer Air Raksa
Termometer air raksa adalah jenis termometer yang mungkin paling sering
Anda temui atau gunakan.Termometer air raksa berbentuk tabung kaca yang berisi
logam cair berwarna perak. Cairan ini adalah air raksa atau dikenal juga dengan
zat merkuri.Cara menggunakan jenis termometer ini di bawah lidah untuk
mengukur suhu tubuh. Namun, pastikan Anda membersihkan termometer air raksa
sebelum memasukkannya ke area mulut. Saat diletakkan di bawah lidah, air raksa
yang berada dalam tabung gelas kaca akan naik ke ruang kosong dalam tabung.
Nantinya, air raksa akan berhenti pada titik angka tertentu sebagai penanda suhu
tubuh Anda saat diukur. Meski menunjukkan hasil yang akurat dan harganya
relatif murah, penggunaan alat pengukur suhu tubuh manual ini sudah dilarang.
Apa alasannya?Jenis termometer air raksa terbuat dari tabung kaca, sehingga
termasuk mudah pecah. Bila pecah attau retak, paparan merkuri atau air raksa pun
bisa terjadi ke dalam tubuh dan berisiko menyebabkan keracunan. Jika ingin
membuang termometer air raksa, sebaiknya jangan sembarangan. Pasalnya, alat
tersebut harus dibuang ke dalam tempat khusus limbah medis. Konsultasikan pada
perawat atau dokter apabila Anda ingin membuang termometer air raksa. 

2. Termometer Digital
Termometer digital dianggap dapat menunjukkan hasil secara cepat dan
akurat. Jenis termometer ini menggunakan sensor panas elektronik yang bekerja
mengukur suhu. Bagaimanakah cara menggunakan termometer digital?
a. Cara menggunakan di ketiak
Cara menggunakan termometer di ketiak mungkin jadi metode yang
paling umum untuk mengukur suhu tubuh. Anda cukup meletakkan
termometer digital di ketiak, lalu dijepit. Jangan lupa untuk memastikan
bahwa ujung sensor termometer menyentuh kulit ketiak Anda. Tahan selama
lima menit atau sampai termometer digital berbunyi ‘biip’. Bunyi ini
menandakan bahwa hasil pengukuran suhu sudah siap dibaca di layar yang
terdapat pada termometer.

b. Cara menggunakan di mulut

13
Sebelum menggunakan termometer digital di mulut, pastikan untuk
membersihkannya terlebih dahulu. Setelah termometer bersih, letakkan ujung
sensornya di bawah lidah dengan bibir tertutup.Gunakan bibir Anda untuk
menahan termometer agar tidak jatuh. Kemudian, Anda bisa bernapas secara
normal melalui hidung.Tunggu hingga 40 detik atau hingga sensornya
berbunyi, kemudian Anda dapat melihat hasil ukur suhu tubuh melalui layar
yang tersedia.

c. Cara menggunakan di anus


Cara menggunakan termometer di anus biasanya digunakan pada bayi,
terutama usia di bawah tiga tahun. Pasalnya, bayi cenderung sulit untuk diam
selama beberapa saat ketika ada alat yang dimasukkan ke dalam mulut atau
diletakkan di ketiaknya.Orang tua juga mungkin takut bayinya tersedak jika
memasukkan termometer ke dalam mulut anak. Oleh karena itu, mengukur
suhu tubuh bayi umumnya dilakukan melalui anus.Cara menggunakan jenis
termometer ini, Anda harus mencuci ujung sensor termometer digital dengan
air bersih dan sabun. Lalu, oleskan pelumas seperti petroleum jelly. Bujuk bayi
Anda agar berbaring dalam posisi tengkurap di atas permukaan datar, seperti
di kasur atau di pangkuan Anda. Setelah itu, lalu buka celananya dan
renggangkan kedua kakinya. Setelah menemukan lubang anus, Anda bisa
memasukkan ujung sensor termometer digital ke dalam anus secara perlahan.
Ingat, jangan mendorong termometer terlalu dalam.Setelah termometer sudah
masuk, diamkan selama sekitar tiga menit atau hingga sensor termometer
berbunyi. Ukuran suhu pun akan muncul pada layar termometer.  Penting
diketahui agar tidak menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu
tubuh melalui mulut dan anus secara bersamaan. Sebaiknya, Anda memiliki
dua termometer digital dan memberi label pada masing-alat ukur suhu masing
untuk penggunaan oral dan rektum.Alat pengukur suhu tubuh digital ini bisa
didapatkan di apotek, toko obat, atau toko yang khusus menjual alat-alat
kesehatan. Anda juga bisa membelinya secara online.Karena termometer
digital memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, pastikan Anda
membaca petunjuk terlebih dahulu sebelum membeli dan menggunakan
termometer digital. 

3. Termometer Digital Khusus Telinga


Sesuai namanya, jenis termometer digital digunakan untuk mengukur suhu
bagian dalam telinga. Alat pengukur suhu tubuh ini memiliki sinar inframerah
yang dapat membaca panas di dalam telinga. Anda cukup meletakkan termometer
di lubang telinga dengan benar. Pastikan sensor inframerah menghadap tepat di
permukaan lubang telinga. Anda pun tinggal menunggu layar pada termometer
untuk memunculkan angka suhu tubuh. Untuk bayi berusia satu tahun ke atas, cara
menggunakan termometer digital telinga dapat menunjukkan hasil yang akurat.
Sedangkan pada bayi usia di bawah setahun, hasilnya mungkin kurang
tepat. Selain itu, hasil pembacaan termometer yang tidak akurat mungkin saja
terjadi apabila bayi Anda memiliki banyak kotoran di dalam telinganya.

4. Termometer Digital Bentuk Dot

14
Sesuai namanya, jenis termometer ini bentuknya mirip dot atau empeng bayi.
Termometer dot digital bisa menjadi solusi mudah apabila anak Anda tidak bisa
menggunakan termometer biasa Anda cukup memasukkan termometer ke dalam
mulut bayi layaknya empeng. Biarkan Si Kecil mengisapnya selama 3-5 menit
untuk mendapatkan hasil suhu tubuh, yang akan muncul di layar yang tersedia.

5. Termometer Digital Dahi


Termometer digital dahi menggunakan sinar inframerah untuk mengukur
suhu pada area dahi atau arteri temporalis di pelipis.Sinar inframerah akan
membaca panas yang keluar dari kepala, lalu Anda dapat melihat hasil ukur
melalui layar. Kendati demikian, jenis termometer ini belum dapat memberikan
tingkat akurasi yang setara dengan termometer digital biasa. 

Yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah memakai thermometer:


Beberapa hal berikut sebaiknya Anda diperhatikan sebelum dan sesudah
menggunakan termometer:
1. Jangan menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh segera setelah
Anda melakukan olahraga berat dan mandi air hangat. Sebaiknya, beri jeda hingga
satu jam terlebih dulu.
2. Jangan makan dan minum hidangan panas atau dingin sebelum Anda mengukur
suhu tubuh, terutama jika Anda mengukur suhu melalui mulut. Berikan jeda 20-30
menit terlebih dulu.
3. Jangan merokok sebelum mengukur suhu tubuh. Anda sebaiknya memberikan
jeda waktu selama 20-30 menit.
4. Cara menggunakan termometer yang tepat adalah selalu bersihkan termometer
dengan saksama sebelum dan sesudah memakainya. Anda bisa membersihkannya
dengan air bersih dan sabun,

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi
didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat
gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari materi
yang penulis sajikan untuk memberikan kemudahan dalam memahami Termdinamika.

15
Untuk penulis semoga kedepannya lebih bias memberikan pengetahuan-pengetahuan
baru yang bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Ermawati, T., & Negara, S. D. (2014). Pengembangan Industri Energi Alternatif. Jakarta:
LIPI Press.
J.F., G. (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.
Masthura. (2020). Diktat Penerapan Fisika dalam Lingkungan. FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .

Azizah, I. (2012). Alat Ukur Termometer. Retrieved from Alat Ukur Termometer.
J.F., G. (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.

16

Anda mungkin juga menyukai