FISIKA LINGKUNGAN
Dosen Pembimbing: Dra. Yulia Ramadhar, M. Pd.
Disusun Oleh:
Rafi Rizqi Salim (1801115001)
Anaz Nazmullaela (1801115005)
Aslihatun Nikmah (1801115009)
Dikta Nurul Mahfiyyah (1801115014)
Muhamad Fachry Septian (1801115020)
Intan Dian Stepen (1801115023)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Lingkungan.
Dalam makalah ini mengulas tentang Termodunamika dan hal-hal yang berkaitan dengan
Termodinamika.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Efek yang Timbul Akibat Pengaruh Energi Panas..........................................................2
B. Kebutuhan Tubuh akan Kalori........................................................................................4
C. Transfer Panas.................................................................................................................6
D. Alat Ukur Temperatur.....................................................................................................8
BAB IV PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang
ada didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika
bercakupan jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia.
Bersamaan dengan sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya
kemampuan kita untuk memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk
kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan
perubahan energi.
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui
bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas
dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu
energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang
terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.[CITATION Sus14 \l 1033 ]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efek yang timbul akibat pengaruh energi panas?
2. Apa saja kebutuhan tubuh akan kalori?
3. Bagaimana terjadinya transfer panas?
4. Apa yang dimaksud alat ukur temperatur?
5. Bagaimana penggunaan termometer?
C. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penulisan makalah ini, yaitu untuk memberikan
pengetahuan baru mengenai Termodinamika dan pembahasan yang berhubungan dengan
Termodinamika.
D.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila energi panas makin meningkat maka pada titik temperatur tertentu zat
padat tersebut akan mencair. Titik tersebut dikenal dengan nama “melting point”.
Untuk substansi yang murni, proses mencair atau melebur terjadi pada temperatur
tinggi dan dengan meningkatnya temperatur dengan penambahan energi panas,
proses mencair akan terjadi komplit. Untuk substansi yang murni, proses mencair
atau melebur terjadi pada temperatur tinggi dan dengan meningkatnya temperatur
(dengan penambahan energi panas), proses mencair/melebur akan terjadi komplit.
Pengukuran titik lebur/titik cair sebaiknya pada tekanan udara/satu atmosfer
(10 pascals) agar memperoleh nilai yang presisi. Tetapi perlu diketahui pada proses
pencairan segala substansi akan menyerap energi panas, substansi akan mengalami
perluasan, sebagai konsekuensi terjadi peningkatan tekanan dan pe ningkatan titik
lebur.
Khusus untuk air/es, pada suhu 0° C terjadi pencairan dan terjadi kontraksi
pada volume air. Pada substansi yang lain dengan meningkatnya tekanan akan
terjadi pergeseran titik lebur. Untuk larutan yang terdiri dari dua atau lebih
komponen maka pada proses peleburan akan terjadi di atas rata-rata titik lebur
masng-masing za: tersebut. Pada temperatur tinggi, zat padat tidak akan tampak dan
jika dilakukan pendinginan zat padat akan tampak kembali.
2
peningkatan tekanan, pada akhirnya substansi mencapai titik equilib
rium/keseimbangan dimana fase gas maupun fase cair tidak dapat dibedakan,
keadaan ini dikenal dengan nama temperatur kristis.
3. Terhadap Gas
Zat gas yang mendapat energi panas, maka akan mengalami pemuaian volume
molekul-molekul gas akan saling bertabrakan. Disini perlu kita perhatikan terhadap
rumus yang diberikan oleh boyle dan charles.
pV
=Konstanta(a)
T
P1 V 1 P2 V 2
hukum Boyle ≔ = =(H . Boyle−Gaylussac=H . charles)
T1 T2
4. Terhadap Tumbuh-Tumbuhan
Energi panas yang mengenai tumbuh-tumbuhan, berasal dari cahaya matahari
dari pembakaran sampah, dan udara panas. Energi panas dalam batas normal
menyebabkan reaksi kimia yang terjadi pada daun-daunan.
Energi panas bumi yang paling baik dan mudah dimanfaatkan adalah jenis
panas bumi berupa uap kering yang dapat digunakan langsung tanpa melalui proses
pemisahan antara uap dan air untuk menggerakkan pembangkit listrik.
3
Dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan panas bumi juga menimbulkan
dampak positif dan negatif sehingga dengan adanya peraturan yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Panas Bumi diharapkan salah satunya dapat
meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan berbentuk panas bumi yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan sebagai pengendali dalam kegiatan
pemanfaatan panas bumi yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Salah
satu pemanfaatan panas bumi tersebut adalah dengan dibangunnya Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi yang memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan listrik. Di
Indonesia telah dibangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi untuk
menunjang kebutuhan energi listrik nasional. Panas bumi merupakan salah satu energi
alternatif yang dapat diperbarui. Panas bumi merupakan sumber energi panas yang
ada didalam air panas, uap air, batuan beserta mineral dan gas lainnya yang secara
genetik tidak bisa dipisahkan menurut Pasal 1 Undang-Undang Panas Bumi. Berbeda
dengan sumber energi berupa batubara maupun minyak bumi yang berasal dari sisa
bahan organik, energi.
Kegiatan pembangunan pemanfaatan panas bumi di Mataloko juga membawa
dampak terhadap lingkungan sekitar wilayah kerja panas bumi (WKP). Adapun
dampak yang ditimbulkan antara lain:
a. Dampak Ekologi
berkurangnya sumber mata air;
kerusakan lahan pertanian;
tanaman pertanian perkebunan yang perlahan mati, gagal panen, rusak,
keropos bahkan jenis kayu-kayuan tanaman umur panjang seperti kayu
albesia, mahoni, pohon alpokat, pohon enau juga keropos dan mati;
sebelum adanya semburan gas lumpur panas panen buah alpukat dan
tanaman kopi cukup besar, tetapi sejak adanya radiasi gas lumpur panas,
walau tiba musim hujan banyak tanaman tersebut mati dan kering, buah
alpukat juga semakin mengecil dan setelah dibelah di dalamnya tidak
berisi, rusak bahkan membusuk. Begitu juga tanaman jagung, kacang-
kacangan, sayur mayur. Awalnya kelihatan segar tetapi mendekat musim
berbuah justru mengering dan mati.
b. Dampak Ekonomi
Masyarakat yang sebagian besar adalah petani, pendapatannya menurun
karena hasil panennya mengalami penurunan.
Atap-atap seng rumah warga mengalami kerusakan (keropos) dan sering
diganti 2 tahun sekali.
c. Dampak Sosial
Meningkatkan penyakit ISPA dan kulit yang dialami oleh masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Ngada, NTT tahun 2009 sebanyak
545 warga menderita infeksi saluran pernafasan akut, infeksi kulit 185
warga, dan 33 warga sesak napas berasal dari kelurahan Mataloko dan
Todabelu yang tak jauh dari lokasi semburan.
Pencemaran suara (bising) akibat pengeboran sumur.
4
Kalori atau energi panas yang diperlukan oleh tubuh tergantung berat badan (kg)
seseorang, makin berat badan seseorang makin tinggi pula kalori yang diperlukan.
Menurut para pakar nutrisi, kebutuhan kalori seseorang dalam sehari hari
adalah:
Perlu diketahui yang dimaksud dengan karbohidrat disini adalah zat tepung
misalnya beras, ubi, kentang dan lain lain.
5
Ex : seseorang dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 170 cm. maka
tentukanlah berapa berat badan ideal orang tersebut?
Penyelesian :
BBI = (T-110) + (T – 10) 10%
= (170 – 110) + (170 – 10) 10%
= 60 + 6
= 66 kg
= 2970 kal/hari
Karbohidrat yang diperlukan :
6
C. Transfer Panas
Panas merupakan energi kinetik, transfer panas disebut pula transfer termal. Pada
peralatan industri dikenal dengan nama heat exchange. Namun perlu diperhatikan bahwa
heat change sangat berbeda dengan transfer panas. Pada transfer panas dimana panas
ditransfer atau dipindahkan apabila adanya perbedaan temperatur dan arah pemindahan
ke arah temperatur yang rendah. Proses pemindahan panas ada 4 macam metode yaitu
metode konduksi, metode konveksi, metode radiasi dan metode evaporasi.
1. Metode Konduksi
Pada metode konduksi, terdapat suatu keadaan yang dikenal dengan nama
“konduksi steady state” yaitu apabila temperatur dari seluruh lokasi substansi tetap
pada waktu bersamaan dimana terjadi aliran panas melalui dinding secara uniform.
2. Metode Konveksi
Pemindahan energi termal melalui gerakan fisik dari suatu lokasi ke lokasi
yang lain dari suatu substansi dimana energi termal tersebut disimpan. Pada proses
konveksi, dimana energi panas di transfer atau dipindahkan melalui aliran fluida zat
alir, pada saat yang bersamaan terjadi pula proses konduksi, namun proses proses
konveksi yang di utamakan. Konveksi yang terjadi selama alami yaitu udara panas
dengan berat jenis ringan bergerak ke atas dari permukaan panas. Sedangkan udara
dingin mempunyai berat jenis lebih besar dari udara panas bergerak turun
menduduki tempat udara panas tadi.
Transfer panas melalui konveksi ini dapat terjadi pula apabila pesawat terbang
dengan kecepatan tinggi melewati permukaan bumi. Efek panas dari hasil konveksi
energi kinetik dari fluida zat cair yang mencapai objek dan masuk ke dalam sebagai
energi internal. Pada saat ini temperatur gas meningkat, disamping itu menyebabkan
menghilangnya energi kinetik pada lapisan batas.
3. Metode Radiasi
Energi panas radiasi/dipancarkan oleh zat padat, car dan gas hasil dari
temperatur mereka sendiri. Pancaran energi berupa:
7
4. Metode Evaporasi
Suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas satu benda. Benda yang panas
memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Alat untuk
mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik
suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat tersebut.
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termometer
yang banyak digunakan sekarang adalah termometer raksa. Disebut termometer raksa
karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Fungsi raksa adalah sebagai
penunjuk suhu. Raksa akan mengembang bila termometer menyentuh benda yang
lebih hangat dari raksa. Raksa memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1. Peka terhadap perubahan suhu. Suhu raksa segera sama dengan suhu benda yang
ingin diukur.
2. Dapatdigunakanuntukmengukursuhurendah(-40C)sampaisuhutinggi(360
C). Hal ini disebabkan titik beku raksa mencapai -40 C dan titik didihnya
8
mencapai 360 C.
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air
yang sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau
alkohol sebagai penunjuk suhu.
Gambar 1
Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 C hingga
100 C. 0 C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C
menyatakan suhu air yang sedang mendidih.
b. Termometer Ruang
9
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah
atau kantor. Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu
saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C sampai 50 C.
Gambar 2
c. Termometer Klinis
C. Hal ini sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin
di bawah 35 C dan melebihi 43 C.
Gambar 3
d. Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer
maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu
tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer.
Gambar 4
10
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk
menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip
logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis,
sedangkan ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak
Gambar 5 bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir
penunjuk. Semakin besar suhu, keping bimetal semakin
melengkung dan meneyebabkan jarum penunjuk bergerak
ke kanan, ke arah skala yang lebih besar.
b. Termometer Hambatan
c. Termokopel
Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat
dilakukan dengan menggunakan termokopel, di mana
suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan
logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk
sebuah loop. Kedua persambungan tersebut memiliki suhu
yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik
yang dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan
secara seri untuk membentuk sebuah termopil.
Gambar 6
11
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan
sifat-sifat termal gas. Ada dua macam termometer gas: Termometer
yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan
sifat termometrik dari termometer. Termometer yang tekanan gasnya
dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari
termometer.
Gambar 7
4. Termometer Optis
a. Pirometer
Gambar 8
b. Termometer Inframerah
Gambar 9
12
Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur kebisingan, suara yang tak dikehendaki, atau yang
dapat menyebabkan rasa sakit ditelinga. Sound level meter
biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industry.
Gambar 10
E. Penggunaan Termometer
1. Termometer Air Raksa
Termometer air raksa adalah jenis termometer yang mungkin paling sering
Anda temui atau gunakan.Termometer air raksa berbentuk tabung kaca yang berisi
logam cair berwarna perak. Cairan ini adalah air raksa atau dikenal juga dengan
zat merkuri.Cara menggunakan jenis termometer ini di bawah lidah untuk
mengukur suhu tubuh. Namun, pastikan Anda membersihkan termometer air raksa
sebelum memasukkannya ke area mulut. Saat diletakkan di bawah lidah, air raksa
yang berada dalam tabung gelas kaca akan naik ke ruang kosong dalam tabung.
Nantinya, air raksa akan berhenti pada titik angka tertentu sebagai penanda suhu
tubuh Anda saat diukur. Meski menunjukkan hasil yang akurat dan harganya
relatif murah, penggunaan alat pengukur suhu tubuh manual ini sudah dilarang.
Apa alasannya?Jenis termometer air raksa terbuat dari tabung kaca, sehingga
termasuk mudah pecah. Bila pecah attau retak, paparan merkuri atau air raksa pun
bisa terjadi ke dalam tubuh dan berisiko menyebabkan keracunan. Jika ingin
membuang termometer air raksa, sebaiknya jangan sembarangan. Pasalnya, alat
tersebut harus dibuang ke dalam tempat khusus limbah medis. Konsultasikan pada
perawat atau dokter apabila Anda ingin membuang termometer air raksa.
2. Termometer Digital
Termometer digital dianggap dapat menunjukkan hasil secara cepat dan
akurat. Jenis termometer ini menggunakan sensor panas elektronik yang bekerja
mengukur suhu. Bagaimanakah cara menggunakan termometer digital?
a. Cara menggunakan di ketiak
Cara menggunakan termometer di ketiak mungkin jadi metode yang
paling umum untuk mengukur suhu tubuh. Anda cukup meletakkan
termometer digital di ketiak, lalu dijepit. Jangan lupa untuk memastikan
bahwa ujung sensor termometer menyentuh kulit ketiak Anda. Tahan selama
lima menit atau sampai termometer digital berbunyi ‘biip’. Bunyi ini
menandakan bahwa hasil pengukuran suhu sudah siap dibaca di layar yang
terdapat pada termometer.
13
Sebelum menggunakan termometer digital di mulut, pastikan untuk
membersihkannya terlebih dahulu. Setelah termometer bersih, letakkan ujung
sensornya di bawah lidah dengan bibir tertutup.Gunakan bibir Anda untuk
menahan termometer agar tidak jatuh. Kemudian, Anda bisa bernapas secara
normal melalui hidung.Tunggu hingga 40 detik atau hingga sensornya
berbunyi, kemudian Anda dapat melihat hasil ukur suhu tubuh melalui layar
yang tersedia.
14
Sesuai namanya, jenis termometer ini bentuknya mirip dot atau empeng bayi.
Termometer dot digital bisa menjadi solusi mudah apabila anak Anda tidak bisa
menggunakan termometer biasa Anda cukup memasukkan termometer ke dalam
mulut bayi layaknya empeng. Biarkan Si Kecil mengisapnya selama 3-5 menit
untuk mendapatkan hasil suhu tubuh, yang akan muncul di layar yang tersedia.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi
didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat
gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari materi
yang penulis sajikan untuk memberikan kemudahan dalam memahami Termdinamika.
15
Untuk penulis semoga kedepannya lebih bias memberikan pengetahuan-pengetahuan
baru yang bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ermawati, T., & Negara, S. D. (2014). Pengembangan Industri Energi Alternatif. Jakarta:
LIPI Press.
J.F., G. (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.
Masthura. (2020). Diktat Penerapan Fisika dalam Lingkungan. FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .
Azizah, I. (2012). Alat Ukur Termometer. Retrieved from Alat Ukur Termometer.
J.F., G. (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.
16