Disusun oleh:
Kelompok Einstein
Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga
kepada pihak yang sudah ikut serta dalam pembuatan makalah kami yang berjudul “Angin,
Gas, Lipid, dan Minyak”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang fisika lingkungan
khususnya fluida yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi
dan referensi serta berita. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan, baik
itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami meminta maaf karena
ketidaksempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Gas .......................................................................................................................... 8
a. Sifat Umum Gas................................................................................................ 8
b. Hukum yang Berkaitan dengan Gas .............................................................. 8
c. Klasifikasi Gas .................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu materi bahasan fisika lingkungan adalah fluida. Fluida merupakan zat
alir yang terdiri atas air, zat cair, udara, angin, minyak, dan emulsi/larutan (Gabriel,
2012). Perbedaan antara semua macam zat ini adalah komponen kimianya dan sifat fisik,
misalnya viskositas, titik didih, titik beku, dan berat jenis. Selain itu, fluida merupakan
salah satu jenis zat yang dapat mengalir. Bentuk fluida cenderung tidak tetap, yakni
bergantung pada wadah atau penampungan tempat zat itu berada. Karena sifatnya yang
demikian, maka pemanfaatannya fluida dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak.
1
2
2.1 Angin
a. Pengertian Angin
Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan
udara di dua tempat berbeda. Aliran angin berasal dari tempat yang memiliki tekanan
udara tinggi menuju ke tempat yang bertekanan udara rendah. Terjadinya angin
dipengaruhi oleh rotasi bumi bersamaan dengan proses pemanasan suatu wilayah oleh
matahari.
Angin diberi nama berdasarkan asal datangnya, seperti angin darat, angin
lembah, dan angin gunung. Kekuatan angin dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan di
kehidupan manusia. Penduduk yang tinggal di pesisir pantai memanfaatkan angin
ketika akan pergi melaut dengan kapal layar. Angin juga berguna untuk
menerbangkan mainan layang-layang. Warga negara Belanda memanfaatkan angin
untuk menjadi sumber energi pembangkit listrik tenaga angin.
Proses terjadinya angin tidak lepas dari hubungan antara tekanan udara
dan suhu. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang memuai menjadi lebih
ringan dan tekanan udara turun karena kepadatan udara berkurang. Udara dingin
kemudian mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut. Ketika aliran naik,
maka udara panas dan ketika aliran turun, maka udara dingin. Peristiwa ini
dinamakan konveksi. Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan knot. Sedangkan,
arah mata angin terbagi menjadi delapan, yaitu utara, selatan, barat, timur, tenggara,
barat laut, timur laut, dan barat daya.
2. Letak tempat
Kecepatan angin di wilayah yang dekat dengan khatulistiwa lebih cepat daripada
wilayah yang jauh dari khatulistiwa.
3. Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, maka semakin kencang angin yang bertiup. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesek yang menghambat laju udara. Topografi
yang tidak merata di permukaan bumi, seperti gunung, bukit, dan pohon
memberikan gaya gesek yang besar. Dengan demikian, semakin tinggi suatu
tempat, maka gaya gesek yang dihasilkan semakin kecil.
3
4
4. Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam hari.
c. Macam-Macam Angin
1. Angin laut
Angin laut (sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari kira-kira dari pukul 09.00 sampai
pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan
para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada
siang hari karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan
sehingga sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan.
Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas
permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan
menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung
masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya, terjadi gradien tekanan dari
lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah sehingga menyebabkan
terjadinya angin laut dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari
8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.
2. Angin darat
Angin darat (land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah
laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan
jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan
untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Pada
malam hari, daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan karena kapasitas
panas tanah lebih rendah daripada air.
3. Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah
gunung dan terjadi pada malam hari.
4. Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak
gunung dan terjadi pada siang hari.
5
5. Angin fohn
Angin fohn (foehn wind) adalah angin lokal, angin terjun, atau angin jatuh
yang terjadi seusai hujan orografis. Angin fohn bertiup pada suatu wilayah dengan
temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena adanya
gerakan massa udara yang naik ke daerah pegunungan yang tingginya lebih dari
200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Ketika naik, angin mengalami proses
pendinginan dan uap air yang terbentuk turun sebagai hujan orografis. Ketika angin
menuruni lembah, kenaikan tekanan menaikkan suhu udara yang terbawa melalui
proses adiabatik.
Angin fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering karena
uap air sudah dibuang pada saat hujan orografis. Angin fohn dapat terjadi
di Kepulauan Biak, Eropa tengah, dan Eropa selatan. Biasanya, angin ini bersifat
panas, merusak, dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin fohn
bisa mati karena kekeringan. Efek terhadap manusia, yaitu penurunan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit dan penurunan kesehatan mental.
6. Angin Muson
Angin muson (monsoon) adalah angin yang berhembus secara periodik
(minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain dan polanya akan
berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya, pada setengah
tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya
bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober-April, matahari berada pada
belahan langit selatan sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh
pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya, di Australia terdapat pusat
tekanan udara rendah (depresi), sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan
udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke
benua Australia.
Di Indonesia, angin ini merupakan angin musim timur laut di belahan bumi
utara dan angin musim barat di belahan bumi selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, maka banyak membawa uap air
sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh
wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Semakin ke timur curah
hujan, maka semakin berkurang karena kandungan uap airnya semakin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara sehingga benua
Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat
tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara
tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.
Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin
musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang
luas, maka angin tidak banyak mengandung uap air. Oleh karena itu, di indonesia
terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan
6
pantai selatan Irian Jaya. Diantara kedua musim tersebut, terdapat musim yang
disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu musim kemareng yang merupakan
peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau dan musim labuh yang
merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri
musim pancaroba, yaitu udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan terjadi
hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin muson dibagi menjadi dua, yaitu Muson Barat atau dikenal dengan
Angin Musim Barat dan Muson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur.
a) Angin Musim Barat
Angin musim barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim
dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang
banyak di Indonesia bagian Barat. Hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra
yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin musim
barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi antara
bulan Oktober sampai bulan April.
d. Pergerakan Angin
Aliran angin dalam jumlah yang besar merupakan akibat dari adanya rotasi
bumi, perbedaan suhu, dan perbedaan tekanan udara antara dua tempat dengan
kecepatan yang dinamis dan fluktuatif. Proses pengaliran angin merupakan
perpindahan massa udara dari satu tempat ke tempat lainnya secara mendatar atau
hampir mendatar. Pengaruh perputaran bumi terhadap angin disebut dengan efek
Coriolis. Pergerakan angin yang searah jarum jam dan berlawanan arah dengan jarum
jam disebabkan oleh efek Coriolis. Angin bergerak mengitari daerah bertekanan
rendah di belahan bumi bagian selatan dengan searah jarum jam. Sebaliknya, angin
bergerak berlawanan arah jarum jam mengitari daerah bertekanan rendah di belahan
bumi bagian utara.
e. Pengukuran Angin
Angin di permukaan diukur dengan menggunakan anemometer. Alat ukur
dipasang pada ketinggian 10 meter dari permukaan Bumi. Anemometer mengukur
kecepatan dalam satuan m/detik atau knot. Selain itu, anemometer juga
memberikan informasi dari arah angin. Arah angin dinyatakan dengan derajat. Angin
7
dari arah utara dinyatakan dengan 360 derajat, dari arah timur dengan 90 derajat, dari
arah selatan dengan 180 derajat, dan dari arah barat dengan 270 derajat. Sedangkan,
angin yang sangat lemah dan tidak dapat dipastikan arahnya ditandai dengan 0
derajat. Energi angin setara dengan kecepatannya. Tingkat kekuatan angin ditentukan
berdasarkan skala Beaufort, sedangkan kecepatan angin dirumuskan berdasarkan
skala Beaufort oleh George Simpson.
f. Peranan Angin
1. Peternakan dan Tanaman
Angin dapat mempengaruhi suhu udara, kelembaban udara, dan pergerakan
awan. Arah angin berpengaruh terhadap pembawaan uap air yang yang membentuk
awan dan dapat menyebabkan hujan. Ternak yang terkena oleh angin akan
mengalami pelepasa panas tubuh pada permukaan kulit. Pelepasan panas pada
tubuh ternak terjadi lebih cepat jika suhu udara di tingkat yang sedang dan
kecepatan angin di tingkat yang tinggi.
2. Pengaturan cuaca
Dalam ilmu cuaca, angin dimanfaatkan untuk pemindahan panas dan
pemindahan uap air. Angin dimanfaatkan untuk membuatkan kesetimbangan
neraca radiasi matahari dengan melakukan pemindahan panas dari garis lintang
rendah ke garis lintang tinggi. Panas yang dipindahkan merupakan panas dalam
bentuk yang dapat diukur maupun yang tersimpan dari garis lintang rendah ke
lintang yang lebih tinggi. Sedangkan, pemanfaatan angin untuk pemindahan uap air
dilakukan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan,
kabut, ataupun embun. Uap air yang dipindahkan berasal dari laut dan ditempatkan
ke daratan.
3. Pembentukan hujan
Hembusan angin membawa air yang banyak. Air ini kemudian berubah
menjadi uap air. Pada tekanan tertentu, uap air berubah menjadi awan. Setelah
menjadi awan, uap air berubah menjadi tetes air yang kemudian jatuh ke
permukaan bumi menjadi hujan.
bekerja. Adanya efek Coriolis akibat rotasi bumi membuat gerakan udara memiliki
kemiringan dan memotong garis-garis isobar dengan sudut yang kecil. Perubahan
gradien tekanan menunjukkan nilai kecepatan angin. Kecuraman gradien tekanan
menandakan angin bergerak dengan kecepatan tinggi. Tingkat kecuraman gradien
tekanan ditentukan melalui kerapatan isobar.
2.2 Gas
a. Sifat Umum Gas
Gas merupakan salah satu komponen suatu zat alir, selain air atau zat cair. Gas
memiliki sifat umum sebagai berikut.
1. Massa jenis sangat rendah
2. Fluiditas yang tinggi
3. Tidak keras/kaku
4. Selalu terisi dalam ruang apa saja
5. Perubahan kecil pada tekanan atau temperature akan mengakibatkan terjadi
perubahan besar dalam isi (volume)
6. Setiap molekul selalu bertumbukan
7. Mengadakan penekanan oleh karena momentum
c. Klasifikasi Gas
Banyak macam-macam gas, namun secara sederhana dapat digolongkan dalam dua
macam, yaitu sebagai berikut.
1. Gas merupakan bagian dari udara
Komponen gas yang ada di dalam udara, yaitu N2, O2, CO2, O3, He, Argon, Neon,
Kripton, N2O, Xenon, NH3, dan CO.
4) Gas keluar dari perut bumi (C1-C5) berupa gas methana dan gas dari batu-
batuan.
5) LNG (Liquefied Natural Gas), yaitu gas alam dengan kandungan utama
methana. Gas alam ini harus didinginkan mencapai temperatur kriagenik
( ) sehingga menjadi liquefied (keadaan cair) dan harus disimpan pada
wadah yang diisolasi agar dapat mempertahankan keadaan cair.
6) LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan hasil produksi dari gas
petroleum. LPG terdiri dari gas propan dan butan dan harus disimpan
dibawah tekanan agar tetap dalam keadaan liquid. Pada tekanan atmosfer dan
diatas temperature beku, LPG berbentuk gas. LPG pada temperatur
sampai dengan (pada titik didih rendah) dan pada tekanan uap yang
tinggi, tetap berbentuk liquid dan ditempatkan dalam tabung silinder.
a. Klasifikasi Lipid
Berdasarkan Bloor, lipid diklasifikasikan menjadi berikut.
1. Lipid sederhana merupakan ester dari asam lemak dengan bermacam-macam
alkohol yang terdiri dari:
a) Lemak
Lemak adalah ester dari asam lemak dengan gliserol lemak. Dalam keadaan cair
dikenal sebagai minyak.
b) Malam (waxes)
Malam adalah ester dari asam lemak dengan monohidrik alkohol berkadar
tinggi.
2. Senyawa lipid merupakan ester dari asam lemak ditambah satu alkohol dan satu
asam lemak.
a) Senyawa lipid terdiri dari phospholipid, yaitu lipid ditambah asam lemak,
alcohol, dan asam fosfor. Contoh gliserofosfolipid.
b) Cerebrosides (glikolipid), yaitu senyawa asam lemak dengan karbohidrat
mengandung nitrogen asam lemak, tetapi tidak mengandung asam fosfat.
c) Senyawa lipid lainnya, yaitu sulfolipid, amino lipid, dan lipoprotein.
10
3. Turunan lipid merupakan substansi lipid hasil hidrolisis, misalnya asam lemak
jenuh/tak jenuh, seperti gliserol, steroid, alkohol ditambah gliserol dan steroid,
lemak aldehid serta badan keton.
c. Macam-Macam Minyak
1. Minyak dari Hewan Darat/Laut
Minyak hewan darat atau laut sehari-harinya dikenal dengan sebutan gemuk
(tallow), lemak (lard), dan grease.
a) Contoh minyak dari hewan darat/laut
Makhluk laut, misalnya minyak ikan paus, minyak ikan hiu, minyak ikan
sarden, minyak ikan salmon, dan minyak penyu.
Makhluk darat, misalnya minyak ular, minyak biawak, minyak ayam, minyak
kambing, minyak onta/minyak samin, minyak sapi, dan minyak babi.
c) Kegunaan
Pada umumnya lemak/minyak dikonsumsi untuk menambah energi tubuh selain
yang bersumber dari karbohidrat dan protein. Dengan menggunakan Bomb
Calorimeter oleh Richards and Baray diperoleh hasil pembakaran 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Tentang kegunaan lemak hewan dapat dirinci sebagai
berikut.
Lemak babi dipakai sebagai minyak goreng.
Lemak sapi dipakai sebagai minyak goreng dan untuk pembuatan mandi.
Lemak ayam dipakai sebagai minyak goreng dan untuk menyembuhkan
sariawan.
Lemak kambing dipakai sebagai minyak goreng dan untuk menyembuhkan
sariawan.
Lemak onta dipakai sebagai minyak goreng. Lemak kambing/onta dikenal
sebagai minyak samin.
11
b) Jenisnya
Minyak ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Minyak yang tidak menguap
Minyak ini tidak mengandung kadar eter
Kondisi kental
2) Daun-daun, akar, sari bunga ditumbuk halus kemudian ditambah dengan air,
kemudian dipanaskan, dan uapnya didinginkan. Contohnya adalah
pembuatan minyak cengkeh dan minyak kayu putih. Proses pembuatan ini
dikenal dengan nama penyulingan.
3. Minyak Bumi
Minyak bumi (minyak mentah), yaitu minyak yang terkandung dalam perut
bumi diperoleh dengan cara menambang. Minyak bumi atau disebut petroleum
(petra = batuan, oleum = minyak) dibentuk melalui pembusukan materi organik
yang berasal dari laut yang terjadi pada lapisan atas bumi ditutupi oleh bebatuan.
2) Fraksi II
Destilasi menengah, yaitu kerosene
Heating oil
Hasil minyak digunakan sebagai bahan bakar untuk diesel, jet, roket, dan
gas turbin
Mempunyai titik didih
Hidrokarbonnya mempunyai atom karbon 10-14 (untuk kerosin),
sedangkan yang lainnya 12-20
Nilai oktan lebih besar dari 45
3) Fraksi III
Mempunyai titik didih
Hidrokarbonnya mempunyai atom karbon 20-36
Diperoleh dari malam (waxes), yaitu minyak lubrikasi
4) Fraksi IV
Asphaltic/aspal berwarna coklat gelap sampai hitam, bentuknya padat atau
semi padat, mengandung karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, dan beberapa
nitrogen. Aspal menyusun tiga komponen berikut.
Asphaltena, yaitu keras (hard), rapuh, dan serbuk yang tidak dapat
dicairkan.
Resin, yaitu semi padat, padat yang lentur, dan merupakan materi yang
adesiv
Oli/minyak, yaitu struktur sama dengan fraksi minyak lubrikasi.
2. Gliserol merupakan salah satu senyawa alkohol trihidrat. Gliserol ini memiliki banyak
manfaat seperti bahan dasar dalam pembuatan lotion dan kosmetik. Tetapi jika
pemakaiannya tidak sesuai batas aman, maka akan menimbulkan berbagai kerugian.
Kerugian-kerugian seperti apa yang akan dirasakan jika pemakaian gliserol berlebih?
3. Seperti kita tahu bahwa asam lemak esensial dapat membantu pembentukan sel,
mengatur sistem saraf, menguatkan sistem kardiovaskular, membangun sistem
kekebalan tubuh, dan membantu tubuh menyerap nutrisi. Namun, di satu sisi asam
lemak esensial memiliki kerugian. Apa saja kerugian yang dihasilkan dari asam lemak
esensial? Jelaskan.
4. Secara sederhana, angin adalah udara yang bergerak. Angin merupakan fenomena
keseharian yang selalu kamu rasakan. Angin merupakan gerakan udara mendatar atau
sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat lainnya. Lantas darimana dan menuju ke manakah
angin itu bergerak? Jelaskan.
5. Angin terjadi salah satunya disebabkan oleh perbedaan kerapatan atmosfer sehingga
menimbulkan perbedaan tekanan atmosfer secara horizontal. Pengaruh apa yang
menyebabkan perbedaan tekanan pada atmosfer? Jelaskan.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fisika lingkungan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang objek
secara fisis yang berhubungan dengan konsep mengenai teori lingkungan termasuk
sistem ekologi dan dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh alam ataupun
manusia. Salah satu materi fisika lingkungan adalah fluida. Fluida terdiri dari air, gas,
udara, dan lainnya.
Sebagai contoh, angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi
ke daerah yang bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan
tekanan udara di dua tempat berbeda. Aliran angin berasal dari tempat yang memiliki
tekanan udara tinggi menuju ke tempat yang bertekanan udara rendah.
Selain angin, contoh fluida lainnya adalah gas, lipid, dan minyak. Gas merupakan
salah satu komponen suatu zat alir, selain air atau zat cair. Kemudian, minyak merupakan
zat cair yang mengandung lemak baik yang berasal dari hewani, nabati, atau perut bumi.
Sedangkan, lipid merupakan kelompok senyawa yang beraneka ragam yang mengandung
asam lemak.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari
materi yang kami sajikan untuk memberikan kemudahan dalam memahami konsep fisika
lingkungan, khususnya fluida. Untuk kami semoga kedepannya lebih bisa memberikan
pengetahuan-pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Khanafiyah, S., & Yulianti, D. (2013). MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA
PERKULIAHAN FISIKA LINGKUNGAN UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP
KEPEDULIAN LINGKUNGAN. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9, 35–36.
17