TERMOKIMIA
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TIDAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Termokimia” dengan tepat waktu makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah kimia dasar.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
1.3.Tujuan .........................................................................................................2
A. Kesimpulan ................................................................................................21
B. Saran ..........................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari azas kekekalan energi
1.3.2 Mengetahui pengertian dari Entalpi dan Perubahan Entalpi
1.3.3 Mengetahui raeksi eksoterm dan Endoterm
1.3.4 Mengetahui Perubahan Entalpi Standar (∆ H 0 )
1.3.5 Mengetahui jenis kalori reaksi
1.3.6 Mengetahui penentuan Entalpi Reaksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asas Kekekalan Energi
Di dalam zat atau materi terdapat energi, yang telah dirumuskan oleh
Albert Einstein :
3
E=mc 2
Keterangan :
m = massa zat
c = kecepatan cahaya
Zat atau materi dapat menerima dan melepaskan enegri. Hal itu
dapat terjadi dengan kita liat pada peristiwa penguapan dan pengembunan
air. Yang dimana pada proses penguapan, air berubah bentuk cair menjadi
bentuk uap dengan menyerap energi panas (kalor). Kemudian pada proses
pengembunan, air berubah dari bentuk uap menjadi bentuk cair dengan
melepaskan kalor.
Energi dalam (U) adalah energi total dari suatu zat yang dalam
keadaan diam pada saat pada keadaan tertentu .Hukum pertama
termodinamika yaitu :
∆ U =q−w
Keterangan :
4
q = kalor yang dilepaskan atau diserap sistem, bernilai positif jika
sistem menyerap kalor dan bernilai negatif jika sistem melepaskan kalor.
Sistem
q (+) w (+)
Lingkungan
∆ U =q−w
Sistem
q (-) Lingkungan w(-)
∆ U =−q +w
Contoh Soal :
Suatu sistem mengalami perubahan energi. Selama perubahan, sistem
menyerap kalor sebesar 150 kkal. Di samping itu, sistem juga
melakukan kerja sebesar 100 kkal. Berapakah perubahan energi dalam
sistem?
Jawab :
Sistem
q (+) w (+)
Lingkungan
Rumus ∆ U =q–w
= (150-100) kkal
5
= 50 kkal
Sebelum terjadi reaksi, zat yang ada adalah zat reaktan yang memiliki
energi dalam U1. Setelah terjadi reaksi, zat yang ada adalah zat produk yang
memiliki energi dalam U2. Pada saat reaksi, terjadi perubahan energi dalam
∆ U sebesar U2 – U1 yang jika disesuaikan dengan hukum pertama
termodinamika dapat ditulis sebagai berikut :
U2 – U2 = q –w atau ∆ U =q−w
6
yaitu w = P∆ V ( P=1 atm=tekananudara bebas ) .perubahan energi
dalam sisem pada reaksi wadah terbuka yaitu
∆ U =q p−P ∆ V
Atau
q p=∆U + P ∆V
(q p=kalor reaksi pada tekannatetap ¿
Entalpi (H) sistem adalah jumlah dari energi sistem dalam bentuk,
yaitu jumlah energi dalam sistem (U) dan energi dalam bentuk kerja sistem
pada tekanan tetap, hal ini dapat ditulis :
H = U+ P ∆ V
Entalpi suatu zat atau sistem tidak dapat ditentukan suatu besarnya,
akan tetapi yang akan ditentukan adalah perubahan entalpinya (∆ H ¿.
Perubahan entalpi adalah pengurangan dari entalpi produk oleh entalpi
reaktan, dapat ditulis persamaanya :
∆ H =H p−H y
∆ H =q
Perubahan entalpi sistem sama dengan harga kalor reaksi, dalam tanda
positif dan negatif perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor
Reaksi R P + q (kalor)
Perubahan entalpi ∆ H =H p−H R=−q
Simbol sistem q
Aliran kalor adalah dari sistim ke lingkungan
2. Reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor
Reaksi R + q (kalor) P, atau R P – q (kalor)
Perubahan entalpi ∆ H =H p−H R=+ q
7
Simbol sistem q
Aliran kalor adalah dari lingkungan ke sistem
Pada pembahasan awal sudah dibahas jika reaksi dalam wadah terbuka
memiliki kalor reaksi qp = ∆ U + P ∆V . Reaksi yang dilakukan pada tekanan
tetap, perubahan entalpi sistem sama dengan kalor reaksi sistem (qp) dapat
ditulis menjadi :
∆ H =q p =∆ U + P ∆ V
Contoh Soal :
Reaksi ; S(s) + O2(g) SO2(g) + 296,83 kJ
Tentukanlah besar perubahan entalpi jika massa unsur S yang dibakar adalah
3,2 gram! (Ar S = 32)
Pembahasan :
Reaksi ; S(s) + O2(g) SO2(g) + 296,83 kJ
Pada reaksi ini sistem melepaskan kalor sebesar 296,83 kJ atau
∆ H =−296,83 kJ sehingga reaksi dapat kita tuliskan menjadi S(g) + O2(g)
SO2(g) : ∆ H = -296,83 kJ. Untuk membakar 1 mol S Mempunyai ∆ H =
-296,83 kJ
3,2 gram
3,2 gram S =
32 gram ❑ mol
❑
= 0,1 mol
Untuk membakar 0,1 mol S mempunyai ∆ H = 0,1 x (-296,83) kJ = -28,683
kJ
8
1. Contoh Reaksi eksoterm
a. Logam natrium (Na) Dimasukkan ke dalam Air
Reaksi : 2Na(s) + 2H2O(i) 2NaOH(aq) + H2 (g)
Pada reaksi tersebut berlangsung dengan cepat dan manimbulkan
ledakan. Setelah reaksi berlangsung, suhu larutan lebih tinggi dari
suhu lingkungan sehingga otomatis kalor mengalir dari sostem
(larutan) ke lingkungan. Jadi, reaksi ini adalah eksoterm.
b. Pembuatan Etanol dari Hasil Peragian (Fermentasi) Glukosa
Reaksi : C6H12O6 2C2H5OH(l) + 2CO2(g)
Pada reaksi tersebut berlangsung lambat dengan hasil sampingan
berupa gas CO2. Setelah reaksi berlangsung, suhu sistem lebih tinggi
dari suhu lingkungan sehingga kalor akan mengalir dari sistem ke
lingkungan. Reaksi ini disebut reaksi eksoterm.
2. Contoh Reaksi Endoterm
a. Urea ¿ Dilarutkan ke dalam Air
Reaksi : CO(NH2)2(s) + H2O(l) CO(NH2)2(aq) + H2O
Pada reaksi ini disebut dengan ralsi pelarutan urea ke dalam air dan
berlangsung dengan cepat. Setelah urea larut, suhu sistem (larutan)
lebih rendah dari suhu lingkungan sehingga kalor mengalir dari
lingkungan ke sistem. Reaksi ini disebut reaski endoterm.
b. Reaksi anatar gas N2 dengan gas O2
Reaksi : N2(g) + 2 O2(g) 2NO2(g)
Pada reaksi tersebut berlangsung pada suhu tinggi, yang dimana
setelah reaksi berlangsung suhu sistem megalami penurunan. Hal
itu bisa kita liat dari penurunan suhu pada termometer yang
dipasangkan pada reaktor, dan selanjutnya, kalor mengalir dari
lingkungan ke sistem yang diesbut reaksi endoterm.
c. Diagram Tingkat energi untuk reaksi Eksoterm
Contoh reaksi eksoterm : A+ B C + D
9
∆ H =∑ H Produk −∑ H Reaktan
10
Dalam reaksi endoterm sistem menyerap kalor dali
lingkungan yang berarti ∑Hproduk > ∑HReaktan sehingga ∆ H berbilai
positif. Yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Contoh Soal :
Diketahui reaksi sebagai berikut :
C(s) + O2(g) CO2(g) ; ∆ H = -393,5 kJ
Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi tersebut!
Jawab :
11
2.4 Perubahan Entalpi Standar (∆ H 0 )
Kondisi standar bagi berbagai ∆ H reaksi adalah 298 K dan 1 atm, serta
satuan ∆ H merupakan kJ adan satuan ∆ H molar reaksi merupakan kJ/
mol.
1. Kondisi standar Termokimia
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi yang
bergantung pada suhu dan tekanan pengukurannya. Perubahan entalpi
standar diukur pada 25oC dan 1 atm yang dinyatakan dengan lambang
∆ H o atau ∆ H 298 . Kondisi standar yang diaman memiliki suhu 25oC dan
tekanna 1 atm. Pada umunya data termokimia ditetapkan pada kondisi
tersebut. Jadi perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi
pengukuran dinyatakan dengan lambang ∆ H saja.
2. Persamaan Termokimia
Persamaan Termokimia merupakan persamaan reaksi kimia
yang menyetarakan kalor reaksi atau perubahan entalpi (∆ H ) reaksi.
Karena entalpi tergolong sifat ekstensif, maka nilai perubahan entalpi
yang dituliskan pada persamaan termokimia harus sesuai dengan
stokiometri reaksi, yang artinya jumlah mol zat yang terlibat di dalam
reaksi sama dengan koefisien reaksinya. Kemudian, karena entalpi
reaksi juga bergantung pada wujud zat yang terlibat dalam reaki, maka
wujud atau keadaan zat harus dinyatakan, dengan membutuhkan indeks
s untuk zat padat, I untuk zat cair, g untuk gas.
Contoh persamaan termokimia :
a.Reaksi : C(s) + O2(g) CO2(g) + 393,52 kJ
12
Reaksi itu merupaka reaksi yang membebaskan kalor (reaksi
eksotrm) dengan ∆ H = -393, 52 kJ sehingga persamaan termokimia
dapat diganti menjadi persamaan termokimia dengan menyetarakan
∆ H manjadi seperti ini :
C(s) + O2 (g) CO2(g) ∆ H = -393,52 kJ
Dari persamaaan tersebut menunjukkan bahwa jika 1 mol C
bereaksi dengan 1 mol O2, sistem melepaskan kalor ke lingkungan
sebesar 393,52 kJ.
b.Reaksi : N2 (g) + 2O2 (g) 2 NO2 (g). ∆ H = +66, 4 kJ
Reaski ini memiliki ∆ H positif sehingga termasuk reaki endoterm.
Reaksi ini dapat dirubah menjadi persmaan termikimia yang
menyetarakan kalor reaksi yang akan menjadi :
N2 (g) + 2O2(g ) + 66, 4 kJ 2 NO2(g)
Persamaan tersebut menujukkan bahwa jika 1 mol N2 bereaksi
dengan 2 mol O2 membentuk 2 mol NO2, sistem menyerap kalor dari
lingkungan sebesar 66,4 kJ.
13
sebesar 1 m perdetik yang berpindah 1 m. Hubungan kalori dala joule
menurut Jamse Prescott Joule :
1 kalori = 4,184 joule atau 1 koule = 0,24 kalori
Di persamaan termokimia satuan ∆ H yang digunkan berdasarkan sostem
internasional (SI) adalah kJ mol-1. Berikut tabel kalor pembentukan standar
( ∆ H o f ) dari bebrapa zat degan persamaan termokimianya.
14
Kalor Pembakaran standar dan Persamaan Termoimia
15
q=m x c x ΔT
q kalorimeter=C x ΔT
Keterangan :
q = Jumlah Kalor (J)
m = massa larutan dalam kalorimeter (gr)
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J/ g K atau J/ g 0C)
C = Kapasitas kalor dari bom kalorimeter ( J/K atau J/ 0C)
ΔT = Perubahan suhu larutan (kalorimeter) ( 0C atau K)
Contoh Soal :
Berapakah jumlah kalor yang diterima 1 kg air ketika dipanaskan dari
temperatur 20 Celcius menjadi 30 Celcius jika diketahui kalor jenis air
adalah 4,2 J/g Celcius.
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 1 kg = 1000 g
T = (30-20) oC = 10 oC
c = 4,2 J/g oC
Jawab :
Besarnya kalor yang diserap oleh air ketika dipanaskan dapat
dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut :
q=m x c x ΔT
q = 1000 g x 4,2 J/g oC x 10oC
q= 42.000 J
16
mengukur. Sehingga untuk menghitung kalor reaksinya menggunakan
Hukum Hess yaitu “kalor yang menyertai suatu reaksi tidak bergantung
pada jalan yang ditempuh tetapi hanya pada keadaan awal dan akhir”
dengan bentuk :
a=b+ c
Contoh Soal :
Bila diketahui :
Pembahasan :
Penjelasan:
II. Reaksi tetap, karena letak atom C(s) yang diketahui (pereaksi) sama
dengan letak atom C (s) reaksi yang ditanyakan (sama-sama ruas
kiri).
17
III. Jumlah mol dan harga entalpi dikali dua karena H2 (g) yang diminta 2
mol, scdangkan yang diketahui dalam soal 1 mol. Reaksi tidak dibalik
karena letak H2 sama-sama di ruas kiri.
I. Reaksi dibalik, sehingga AH juga harus dibalik, karena CH3OH(g)
yang ditanyakan tcrletak di ruas kanan, sedangkan pada reaksi yang
diketahui di ruas kiri.
∆H = H2 – H1
Dengan rumus :
Jawaban :
ΔHR = [1 ΔHf CO2 + 2 ΔHf H2O] – [ ΔHf CH4 + 3 ΔHf O2]
- 802 kJ = [1(- 393,51) + 2 (-285,83)] – [ ΔHf CH4 + 3 . 0] kJ
- 802 kJ = [- 393,51 + (-571,66)] kJ – [ ΔHf CH4] kJ
ΔHf CH4 = - 163,17 kJ
Jadi, entalpi pembentukannya adalah - 163,17 kJ.
18
Dari data energi katan pereaksi dan hasil reaksi maka bisa
menentukan kalor reaksi. Energi ikatan merupakan energi ikatan rata-
rata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar dua atom dalam
senyawa ΔH0atom yaitu energi yang diperlukan untuk memutuskan
semua ikatan dalam suatu senyawa dalam keadaan gas menjadi atom-
atomnya.
Tabel Energi Ikatan
19
Bahan bakar utama adalah bahan bakar fosil yang berasal
dari pelapukan sisa organisme, baik tumbuhan maupun hewan, yaitu
gas alam, minyak bumi, dan batubara. Pembentukan bahan bakar ini
membutuhkan waktu yang sangat lama baik ribuan sampai jutaan
tahun. Bahan bakar fosil terdiri atas kandungan senyawa hidrokarbon
yang hanya terdiri atas karbon dan hydrogen.
Contoh pembakaran :
C8H18 + 12O2 8CO2 + 9H2O
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
20
Termodinamika merupakan cabang dari ilmu kimia yang
membahas hubungan kalor dengan bentuk dari energi lain pada reaksi
kimia dan proses fisika. Termokimia merupakan cabang dari ilmu
kimia yang membahas kalor reaksi pada reaksi kimia dan proses fisika.
Dalam reaksi kimia, sistem bisa melepaskan atau
menyerap kalor. Reaksi kimia dengan sistem yang melepaskan kalor
dapat disebut dengan reaksi eksoterm, kemudian reaksi kimia dengan
sistem menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Perubahan Entalpi Standar (∆ H 0 ), kondisi standar bagi
berbagai ∆ H reaksi adalah 298 K dan 1 atm, serta satuan ∆ H
merupakan kJ adan satuan ∆ H molar reaksi merupakan kJ/ mol.
Penentuan Entalpi Reaksi terdiri dari penentuan Kalor
Reaksi berdasarkan berdasarkan Kalorimeter (kalorimetri), Penentuan
Kalor Reaksi berdasarkan Hukum Hess, Penentuan Kalor Reaksi
berdasarkan Data Entalpi Pembentukan Standar, Penentuan Kalor
Reaksi Berdasaran Data Energi Ikatan , Energi bahan bakar.
1.2 Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi
“Termokimia”, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kami berharap para pembaca bisa mengkritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan khusunya para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
21
Michael Purba, 2003 Kimia 2000 untuk SMU Kelas 2 Jilid 2A.
Jakarta : Erlangga
Parning Horale, 2004. Kimia Kelas 2 SMA Semester Pertama, Jakarta :
yudhistira
BAB II KAJIAN TEORI 10 0. (n.d.). [online] . Available at:
http://repository.uin-suska.ac.id/20159/7/7.%20BAB%20II.pdf
[Accessed 16 Apr. 2021].
22