Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM UJI TEKANAN OSMOSIS PADA WORTEL

NAMA : JINGGA AYU SUKMA P.


KELAS : XII MIA 3
NO. : 15
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah
SAW beserta keluarganya.

Penulisan proposal laporan praktikum ini bertujuan untuk bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang lebih baik lagi
untuk masa mendatang.

Surabaya, 24 Agustustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
B. Pembatasan Masalah ………………………………………………………………..1
C. Rumusan Masalah …………………………………………………………………..1
D. Tujuan ………………………………………………………………………………1
II. LANDASAN TEORI……………………………………………………………………… 2
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ………………………………………………………………….5
B. Alat dan Bahan …………………………………………………………………….. 5
C. Cara kerja ………………………………………………………………………….. 5
IV. HASIL PENGAMATAN ………………………………………………………………….7
V. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 8
B. Saran …………………………………………………………………………………8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki membran selektif permeabel (semipermeabel) pada akarnya,
sehingga memungkinkan untuk melakukan proses osmosis. Membran semipermeabel
adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan molekul-molekulnya.
Sedangkan osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul dari larutan berkonsentrasi
rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Agar mudah mengamati proses ini diperlukan
praktikum uji tekanan osmosis dengan bahan wortel dan larutan air garam, larutan air
gula.

B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam Praktikum Osmosis Pada wortel ini adalah :

Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka
pembatasan masalahnya adalah “pengaruh larutan hipertonik dan hipotonis terhadap
proses osmosis pada wortel”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap tekanan osmotik suatu larutan ?
2. Bagaimana pengaruh tekanan osmosis terhadap wortel ?

D. Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh kensentrasi zat terlarut terhadap tekanan osmosis suatu
larutan.
2. Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotik terhadap wortel.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sifat Koligatif Larutan


Hukum Raoult merupakan dasar dari empat macam sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif. Kata koligatif berasal dari kara Latin colligare yang berarti berkumpul bersama, karena
sifat ini bergantung pada pengaruh kebersamaan (kolektif) semua partikel dan tidak pada sifat
dan keadaan partikel. Sifat koligatif larutan ada empat macam yaitu penurunan tekanan uap (ΔP),
kenaikan titik didih (ΔTb), penurunan titik beku (ΔTf) dan tekanan osmosis (π). Sifat kologatif
dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif suatu zat. (Hiskia Achmad, 1996 : 35-
36)

B. Tekanan Osmotik
Jika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu membran (selaput)
semi permeabel, molekul pelarut mengalir melalui membran dari larutan yang lebih encer ke
larutan yang lebih pekat. (Hiskia Achmad, 1996 : 43)
Pada awalnya, permukaan air di kedua tabung sama tingginya. Setelah beberapa saat,
permukaan di bagian kanan mulai naik dan berlanjut sampai mencapai kesetimbangan. Gerakan
bersih molekul pelarut melewati membran semi permeabel dari pelarut murni atau dari larutan
encer ke larutan yang lebih pekat disebut osmosis. Sebenarnya molekul pelarut mengalir melalui
meembran dalam dua arah tetapi laju mengalir molekul pelarut dari larutan encer lebih cepat
dibandingkan dengan larutan yang lebih pekat.
Tekanan osmotik (π) suatu larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan
osmosis. Jika osmosis berhenti, aliran molekul pelarut tetap berlangsung, tetapi laju mengalir
molekul dari kedua arah adalah sama. Permukaan larutan dalam pipa naik sehingga tekanan
hidrostatik sama dengan tekanan osmotik yaitu π = h. ρ dengan ρ adalah kerapatan larutan.
Tekanan osmotik (π) suatu larutan dapat dinyatakan pada persamaan berikut :
Π=MRT
dimana M adalah molaritas larutan, R adalah konstanta gas (0,082 L.atm/K.mol) dan T adalah
suhu mutlak. Tekanan osmotik dinyatakan dalam atmosfer. Karena pengukuran tekanan osmotik
dilakukan pada suhu tetap, kita bisa menyatakan konsentrasi disini dengan satuan yang lebih
mudah yaitu molaritas bukan molalitas.

C. Hukum Tekanan Osmotik


1. Pengaruh Konsentrasi
Seperti halnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, tekanan osmotik berbanding
lurus dengan konsentrasi larutan. Ini tentunya sudah diperkirakan, dengan tetapa mengingat
bahwa semua sifat koligatif hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.
Adanya pengaruh konsentrasi ini maka akan mempengaruhi pula tekanan osmotik sehingga
terdapat istilah isotonik, hipertonik, dan hipotonik.
Larutan isotonik yakni larutan yang mempunyai konsentrasi larutan yang sama, sehingga
memiliki tekanan osmotik yang sama. Dalam hal ini tidak ada pergerakan air.
Larutan hipertonik adalah larutan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi,
sehingga memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi juga. Dalam hal ini terdapat pergerakan air
ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir ke luar sel.
Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang
sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.
Larutan hipotonik adalah larutan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih rendah,
sehingga memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah juga. Dalam hal ini terdapat pergerakan
air ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik
menyebabkam jaringan mengalir air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak
berfungsi.
2. Pengaruh Suhu
Tekanan osmotik berbanding lurus dengan suhu absolut. Sesuai persamaan Π = M R T.
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu absolut maka semakin tinggi tekanan osmotik.
3. Pengaruh Molekular
Larutan-larutan encer dari zat terlarut yang berbeda dengan konsentrasi yang sama pada
temperatur yang sama mempunyai tekanan osmotik yang sama.
4. Kemiripan Larutan Encer dan Gas
Suatu zat terlarut dalam larutan encer mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan
tekanan gas jika zat ini dalam keadaan gas dengan volume yang sama seperti volume larutan
pada temperatur yang sama.
Dari persamaan Π.V = R.T (hukum gas PV = RT) untuk satu mol gas dengan volume 22,4
dm3 pada 0˚C akan mempunyai tekanan 1 atm. Demikian pula halnya dengan satu mol zat
terlarut yang tidak mengion dalam larutan 22,4 dm 3 pada suhu 0˚C, mempunyai tekanan osmotik
satu atm.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu : 08.30 – 16.00 WIB
Tempat : Jalan Dukuh Pakis V F No.24

B. Alat dan Bahan

 Neraca (timbangan)
 Penggaris
 4 Botol
 Air
 Gula
 Garam
 4 Wortel

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 4 buah wortel dan cuci dengan air mengalir hingga bersih
2. Siapkan 4 botol yang diisi dengan air
3. Pada 2 botol pertama masukkan 4 sdm garam dan 6 sdm garam
4. Pada 2 botol kedua masukkan 4 sdm gula dan 6 sdm gula
5. Masukkan wortel ke masing - masing botol yang berisi larutan garam dan
larutan gula
6. Rendamlah wortel tersebut selama 5 jam
7. Setelah 5 jam, ukur panjang dan berat wortel yang telah direndam dilarutan
gula dan larutan garam
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Analisa
Larutan Garam

Waktu Panjang Berat


Awal 14 cm 0,5 gr
Akhir 14,4 cm 0,3 gr

Larutan Gula

Waktu Panjang Berat


Awal 15,3 cm 0,5 gr
Akhir 15,1 cm 0,7 gr

B. Pembahasan
Pada percobaan tersebut terjadi penurunan dan kenaikan massa wortel.
Terjadi penurunan massa pada wortel yang di rendam pada larutan garam. Hal tersebut
terjadi karena air pada bergerak ke luar menuju larutan haram. Larutan garam
mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi dari pada wortel. Hal tersebut menbuktikan
bahwa osmosis adalah proses perpindahan zat dari yang konsentrasinya rendah menuju
konsentrasi tinggi sehingga massa pada wortel berkurang. Perpindahan air pada yang
bersifat hipotonis (konsentrasi rendah) menuju larutan garam yang bersifat hipertonis
(konsentrasi tinggi).
Sedangkan, Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula akan mengalami
penambahan berat. Hal ini dikarenakan larutan pada wortel memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan larutan gula. Pada peristiwa osmosis, larutan dengan
konsentrasi rendah akan bergerak menuju air dengan konsentrasi lebih tinggi sehingga
larutan garam berpindah ke dalam wortel. Akibatnya, wortel mengalami penambahan air
dan bertambah berat.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan, wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penurunan
berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki
konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada
dalam kentang dan wortel tersebut bergerak ke larutan di luarnya. Sedangkan pada wortel
yang dimasukkan atau direndam dalam larutan gula, mengalami penambahan berat.
Dikarenakan konsentrasi larutan dalam wortel yang lebih tinggi sehingga larutan gula
bergerak ke larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah yaitu wortel itu sendiri.
B. Saran
Jika ingin mengetahui tentang tekanan osmosis lebih lanjut maka bisa dengan
mengganti bahan penelitian dan lebih teliti untuk pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

http://badrotulkiromah.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-proses-kerja-osmosis.html?
m=1

https://agustinanurayutami08.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-kimia-tekanan-
osmosis.html

Anda mungkin juga menyukai