Kleion keluar dan menuju ke Ruang Kelasnya. Akan tetapi baru sampai di pintu..
Huu.. Kata teman-teman sekelasnya.
Hei, kalian enggak boleh berkata seperti itu, seharusnya berkata, sombong.. Kata
salah satu teman sekelasnya.
Tertawa yang lainnya, walau ada sebagian yang merasa serius iba dan kasihan pada
hidup Kleion.
Kleion hanya terdiam dan tidak membalas ucapan dari teman-temannya, bagi
dirinya, hal tersebut bukan suatu hal yang perlu untuk dibalas dan diperbincangkan,
Kleion duduk ke tempat duduknya, namun salah seorang teman yang lain
mengganggu tempat duduk Kleion dengan menggoyang-goyangkannya dan
menepuk
meja
dengan
keras
di
hadapannya.
Hei kalian enggak boleh begitu! Kata salah satu teman lain yang merasa iba
bernama
Muara.
Enggak apa-apa, lagi pula dia juga enggak marah, kan sombong? Tanya salah
satu teman kelasnya.
Kleion tidak menghiraukannya. Hanya Muara yang betul dan serius memperhatikan
keadaan Kleion dari antara teman-teman yang lainnya baik itu yang senang
mengganggu dan sekedar merasa iba. Kemudian beberapa lama, guru yang
mengajar dan menjadi Wali Kelas tersebut datang menuju ke kelas. Dan pelajaran
berlangsung dengan tertib hingga selesai pelajaran. Wali Kelasnya memanggil
Kleion untuk datang ke ruangannya.
Semoga
sukses,
sombong..
Kata
salah
satu
teman
sekelasnya.
Tersenyum yang lainnya juga melihat ke arah Kleion yang merupakan teman-teman
dari salah satu teman sekelasnya tersebut.
Kleion, Ibu sudah mendengar dari Kepala Sekolah dan juga menyelidiki seluk-beluk
kehidupanmu.. Kata Wali Kelas. Kleion terdiam dan menunduk malu. Kamu anak
yang mandiri ya.. Kata Wali Kelas tersenyum. Kleion mengangkat kepalanya dan
merasakan sesuatu. Jangan patah semangat, apa pun yang terjadi, kamu harus
menghadapi dengan tetap semangat, seperti suatu perlombaan, bila kamu merasa
awal sudah kalah maka kamu merasa akhir tiada artinya.. Kata Wali Kelas
tersenyum.
Kleion merasakan semakin dekat dengan sesuatu. Jadi lakukanlah apa pun yang
kamu ingin, sebisa, semampu, sekuat, seluruh dari kerahkan kemampuan yang
kamu miliki dari awal hingga akhir, karena hidup itu penuh perjuangan.. Kata Wali
Kelas tersenyum dan memegang tangan Kleion. Kleion terdiam serius mendengar
ucapan dari Wali Kelasnya. Beberapa lama kemudian, Kleion ke luar dari ruangan
tersebut dan Muara menunggu Kleion dari luar.
mengamati
bahwa dia
tersenyum
kehilangan
Semenjak hari itu juga, Kleion menjalankan hidup kembali sebagai seorang
pendirian sebatang kara, bukan lagi karena Kleion merasa jenuh atau bosan seperti
yang dirasakan sebelumnya, namun kali ini Kleion sangat menikmatinya dengan
bahagia dan tersenyum, Kleion merasa keinginannya sudah terwujudkan baik itu
dirinya dan Kleion, Kleion selalu merasakan kehadirannya yang ada di hati Kleion,
hingga di terik matahari pagi mengawali harinya, Kleion pun menyempatkan
mengucapkan, Bila dia bisa, maka aku pun bisa, aku sudah mewujudkan keinginan
yang aku dan kamu miliki.