PEMERIKSAAN PAJAK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAJAK
Adalah HAK*)
TUJUAN PEMERIKSAAN
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN Peraturan Menkeu Nomor 17/PMK.03/2013 tanggal 7 Januari 2013
6
Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan Kantor
1. Memperlihatkan/meminjamkan 1. Memenuhi panggilan untuk datang
buku, catatan, dokumen. menghadiri pemeriksaan
2. Memberi kesempatan pemeriksa
2. Memperlihatkan/meminjamkan
untuk mengakses/mengunduh data
catatan/dokumen
elektronik
3. Memberi kesempatan pemeriksa 3. Memberi bantuan guna kelancaran
untuk memasuki tempat/ruang yang pemeriksaan
patut diduga digunakan sebagai
tempat menyimpan
buku/catatan/dokumen/uang
/barang.
4. Memberi bantuan guna kelancaran 4. Menyampaikan tanggapan secara
pemeriksaan tertulis atas SPHP
5. Menyampaikan tanggapan secara 5. Meminjamkan kertas kerja
tertulis atas SPHP pemeriksaan yang dibuat oleh
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis Akuntan Publik
yang diperlukan 6. Memberikan lisan/tertulis yang
diperlukan
7
PENGHASILAN KENA PAJAK DIHITUNG SECARA JABATAN
WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
WP Badan
pekerjaan bebas
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat meminjam
Penghasilan Kena Tindak tambahan buku, catatan, dan/atau
Pajak dihitung secara Pajak dihitung secara dokumen serta keterangan lain selain
Lanjut jabatan yang sudah dipinjam
jabatan
8
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak secara
Jabatan
• Dalam hal Pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak orang pribadi
yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas atau Wajib Pajak
badan, dan Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian dalam
rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), penghasilan kena pajak dapat dihitung
secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Alasan:
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ke
Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Apabila terkait dengan:
Tahun Pajak lainnya
b. terdapat konfirmasi atau permintaan Alasan:
WP K3S MIGAS WP GRUP
data dan/atau keterangan kepada
pihak ketiga INDIKASI TRANSFER PRICING/
c. ruang lingkup Pemeriksaan meliputi TRANSAKSI KHUSUS LAIN
seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2
2 BULAN 3x 6 BULAN
12
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN KANTOR
Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
a. Pemeriksaan kantor diperluas ke Masa ditemukan indikasi transaksi yang terkait
Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun dengan transfer pricing dan/atau transaksi
Pajak lainnya khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa
b. terdapat konfirmasi atau permintaan transaksi keuangan, pelaksanaan
data dan/atau keterangan kepada Pemeriksaan Kantor diubah menjadi
pihak ketiga Pemeriksaan Lapangan
c. ruang lingkup Pemeriksaan meliputi
seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2 Dalam hal dilakukan perpanjangan
jangka waktu pengujian Pemeriksaan
Lapangan atau Pemeriksaan Kantor,
Kepala UP2 harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada
2 BULAN Wajib Pajak
13
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis
Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan 3 Hari
Pemeriksaan Jangka waktu sejak
Undangan Pembahasan
disampaikan/Sejak WP tanggal SPHP disampaikan Akhir
datang memenuhi sampai dengan tanggal
panggilan s.d. tanggal LHP
SPHP disampaikan Pembahasan Akhir
Risalah
2 Bulan
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU PEMBAHASAN Pembahasan
PENGUJIAN AKHIR DAN PELAPORAN
3 hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN Pembahasan
2 Bulan 2 Bulan dgn Tim QA
Pembahasan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN Tim QA
LAPANGAN LHP
6 Bulan +
3x6 Bulan
paling lama paling lama
4 bulan 14 hari
sejak tanggal surat sejak tanggal WP atau
pemberitahuan wakil, kuasa,
pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor pegawai, atau
disampaikan kepada anggota keluarga
WP atau wakil, kuasa, yang telah dewasa
pegawai, atau dari WP, datang
anggota keluarga Dalam hal jangka waktu terlampaui, memenuhi surat
yang telah dewasa Pemeriksaan harus diselesaikan. panggilan sampai
dari WP, sampai dengan tanggal LHP
dengan tanggal LHP
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, harus memperhatikan
jangka waktu penyelesaian permohonan
Apabila ditemukan transfer pricing Apabila ditemukan transfer pricing /transaksi khusus
/transaksi khusus lainnya yang lainnya yang berindikasi ada rekayasa, Pemeriksaan
berindikasi ada rekayasa, pemeriksaan Lapangan dapat diperpanjang 6 (enam) bulan & dapat
dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali
diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan
Dalam hal pemeriksaan terhadap permohonan lebih bayar (Pasal 17B) maka harus
memperhatikan jangka waktu penerbitan skp
KEWENANGAN PEMERIKSAAN
Dalam PEMERIKSAAN LAPANGAN untuk menguji kepatuhan, pemeriksa berwenang:
a. Melihat dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain yang berhubungan dengan
penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak,
atau objek yang terutang pajak;
b. Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;
c. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau
tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan
buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi
petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan
bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
KEWENANGAN PEMERIKSAAN
Dalam PEMERIKSAAN LAPANGAN untuk menguji kepatuhan, pemeriksa berwenang:
d. Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan,
antara lain berupa:
1) menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam
mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau
keahlian khusus;
2) Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak
dan/atau tidak bergerak; dan/atau
3) Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam
hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk
dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak;
e. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau
tidak bergerak;
f. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak; dan
g. Meminta keterangan dan/atau buku yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit
pelaksana Pemeriksaan.
KEWENANGAN PEMERIKSAAN
Dalam PEMERIKSAAN KANTOR untuk menguji kepatuhan, pemeriksa berwenang:
Buku, catatan, dan dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain tersebut wajib
dipenuhi oleh Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak permintaan disampaikan.
Dalam hal WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak
memenuhi ketentuan tersebut sehingga tidak dapat dihitung besarnya penghasilan kena
pajak, penghasilan kena pajak tersebut dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksaan untuk tujuan lain
Ruang lingkup Pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dapat meliputi penentuan, pencocokan,
atau pengumpulan materi yang berkaitan dengan tujuan pemeriksaan.
Dilakukan dengan kriteria antara lain:
a. pemberian NPWP secara jabatan;
b. Penghapusan NPWP;
c. Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan PKP;
d. WP mengajukan keberatan;
e. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto;
f. Pencocokan data dan/atau alat keterangan;
g. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil;
h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
j. Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu
kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan; dan/
atau
k. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda.
Pokok Pajak
SKPKB >
Kredit Pajak
K
Pokok Pajak
E
SKPLB < T
Kredit Pajak E
Produk T
pemeriksaan Pokok Pajak A
untuk tujuan P
menguji SKPN = A
Kredit Pajak N
kepatuhan
Ada data baru &
SKPKBT utang pajak
BUKTI PERMULAAN
1 SANKSI ADMINISTRASI BERKAITAN DENGAN PEMERIKSAAN
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, atas jumlah kekurangan
pajak yang terutang dalam SKPKB ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung
sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya SKPKB. (Pasal 13 ayat 2 UU KUP)
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPnBM
ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya
dikenai tarif 0% (nol persen) atas jumlah kekurangan pembayaran pajak dalam SKPKB
ditambah sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100%. (Pasal 13 ayat 3 UU KUP)
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi
sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang, atas jumlah pajak dalam
SKPKB ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar: a. 50% (dari PPh
yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak; b. 100% dari PPh yang tidak
atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan
dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau c. 100% dari PPN Barang
dan Jasa dan PPnBM yang tidak atau kurang dibayar. (Pasal 13 ayat 3 UU KUP)
2 SANKSI WP MENOLAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN
sengaja
sehingga tidak dapat diketahui
besarnya pajak yang terutang Menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
Penghitungan penghasilan kena pajak
dilakukan secara jabatan. SANKSI PIDANA
SANKSI ADMINISTRASI
berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % dari PPh yg tidak/kurang dibayar dlm satu Tahun Pajak;
b. 100 % dari PPh yg tidak/kurang dipotong, tidak/kurang dipungut,
tidak/kurang disetorkan, dan dipotong/ dipungut tetapi tidak/kurang
disetorkan;
c. 100 % dari PPN dan PPnBM yang tidak atau kurang dibayar.
{Pasal 13 ayat 3 UU KUP}
SANKSI ADMINISTRASI