DAN INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI AISYAH
KELAS : XI IPA 3
MAKANAN NUSANTARA
Makanan Nusantara merupakan makanan yang dikonsumsi oleh golongan etnik tertentu, dengan
wilayah yang spesifik dan diolah dari resep yang dikenal masyarakat setempat, bahan-bahannya
diperoleh dari suber lokal, serta sesuai dengan selera masyarakat sekitar.
Menu masakan Indonesia sangat beragam dan telah mengalami perkembangan. Dilihat dari waktu
penyajian menu Indonesia sehari-hari dapat digolongkan menjadi makan pagi, makan siang, dan
makan malam. Cara menyusun menu antara makan pagi, makan siang, dan makan malam hampir
sama, hanya saja biasanya orang Indonesia lebih mengutamakan makan siang.
Susunan menu Indonesia mempunyai corak tersendiri yang masih banyak dipengaruhi oleh adat
istiadat, kebiasaan asal yang bersifat kedaerahan, keadaan lingkungna tempat tinggal, keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, pergaulan, dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya
menu dapat ditinjau dari berbagai sudut. Namun sebagai gambaran umum, susunan menu makanan
Indonesia selalu dapat ditinjauu dari susunan bahan dan klasifikasi hidangan.
Sebelum pemerintah mengadakan pembaruan atau revolusi gizi pada tahun 1963, susunan menu
tradisional sudah mendarah daging dan dipakai untu menyusun hidangan keluarga sejak lama.
Susunan tersebut terdiri atas kelompok-kelompok, yaitu :
Proses pengolahan :
ü Pencucian
ü Pemotongan
ü Pembungkusan
Masing-masing tahap tentunya mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap mutu atau sifat
hasil hidangan yang berbeda.
Tehnik-tehnik memasak :
I. Pemanasan
Pemanasan yang dapat berupa pemasakan ditujukan untuk memberikan kondisi agar produk tersebut
siap untuk dikonsumsi ataupun siap digunakan pada proses berikutnya.
a. Pemanasan basah
Pemanasan basah adalah pemanasan dimana terjadi kontak langsung antara bahan dengan cairan
sebagai perantara panas
o Merebus
o Meliwet
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air mendidih dan pada umumnya bahan
makanan tersebut termasuk jenis padi-padian
o Dibubur
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air dimana bahan makanan tersebut dimasak
hingga lunak dengan perbandingan 1 : 4. Contoh : padi-padian dan kacang-kacangan
o Dikolak
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air santan, bumbu, rempah-rempah, dan gula
merah sebagai pemanis. Contoh : kolak pisang
o Dipindang
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan cairan yang diberi bumbu serta menyerupai
sayur. Untuk warna pada hidangan biasanya menggunakan kunyit ataupun kluwak. Perbandingan isi
dengan cairan yaitu 1 : 2
o Dibesta
Yaitu member lapisan gula pada makanan setelah digoreng dan dipanggang. Contoh : gemblong
o Diurap
Yaitu memasak bahan makanan yang umumnya terdiri dari sayuran rebus ataupun mentah dan
dicampur dengan sambal kelapa. Contoh : urap bali dan trancam
o Diacar
Yaitu memasak bahan makanan dengan diberi bumbu yang mengandung cuka, pengolahan dengan
tehnik ini dapat dalam keadaan mentah dapat pula matang. Contoh : acar timun dan acar kuning
o Dipepes
Yaitu memasak bahan makanan dimana bahan makanan tersebut diberi bumbu terlebih dahulu
dikukus, setelah matang dapat pula dipanggang atau dibakar dengan tujuan untuk menambah harum.
Contoh : pepes ikan
b. Pemanasan kering
Pada pemanasan kering tidak lagi terjadi kontak langsung antara air dengan bahan.
o Disangrai
Tujuan utama disangrai adalah untuk memberikan kondisi tertentu bagi bahan untuk siap diolah pada
proses berikutnya seperti pembuatan bubuk
o Digoreng
Digoreng selalu untuk mematangkan produk, juga untuk mengkondisikan produk agar siap untuk
dikonsumsi
Dalam pembuatan kaldu disarankan untuk merebus daging dengan air dingin agar pori-pori daging
terbuka dan mengeluarkan sar dan zat gizi sehingga kaldu yang dihasilkan lebih berkualitas. Sedangkan
dalam pembuatan empal daging disarankan untuk menggunakan air panas untuk menghasilkan daging
yang menyimpan rasa daging dan tidak hambar.
MAKANAN INTERNASIONAL
Makanan internasional itu harus di akui oleh negara yang lain. makanan internasional memiliki ciri
khas dari negara tersebut. makanan internasional itu di bedakan menjadi 2 jenis yaitu makanan
oriental dan makanan kontinental, pengertian makanan oriental itu sendiri adalah makanan yang
berasal dari asia (negara kepulauan) seperti indonesia, thailand, china dan lain-lain. sedangkan
makanan kontinental adalah makanan yang berasal dari benua eropa.
Tiap negara memiliki cara-cara tersendiri dalam menyusun menu, tetapi pada dasarnya adalah
sama. Mereka mengenal makanan ringan yang dinikmati sebagai hidangan pembuka/penarik selera,
dan juga terdapat makanan yang digolongkan ke dalam sop, makanan pokok, manisan yang
digolongkan sebagai makanan penutup.
Bentuk dan susunannya berubah dari tahun ke tahun sesuai dengan perubahan tingkat hidup
suatu bangsa sehingga dikenal dengan adanya menu klasik dan menu modern. Pada bentuk menu
klasik, susunan hidangan terdiri dari tidak kurang dari empat belas jenis hidangan, sehingga
memerlukan persiapan dan pengerjaan yang teliti dan sukar. Pada dewasa ini bentuk menu klasik
masih dipergunakan, tetapi jenis hidangannya lebih terbatas, terdiri dari tujuh sampai delapan jenis
hidangan terutama di dalam pesta perjamuan kenegaraan (state lunheon/dinner).
Sedang bentuk yang kedua berkembang di Amerika Serikat, dan dikebal sebagai menu modern
yang banyak dipakai di hotel-hotel besar pada “chain” yang besar seperti Holiday Inn, Inter
Continental, Hilton, Sheraton dan lain-lain. Sesuai dengan kesibukan dan keterbatasan waktu yang
dimiliki orang-orang jaman sekarang, maka jenis hidangan yang dinikmati terdiri dari empat sampai
lima macam hidangan.
Melihat kedua contoh diatas, ternyata menu modern marupakan suatu bentuk penyederhanaan dari
menu klasik.
JENIS MENU
Adalah merupakan jenis hidangan yang ditawarkan kepada tamu, yang datang, baik yang datang
perorangan maupun yang datang secara rombongan (bergroup).
Kita mengenal beberapa jenis menu berdasarkan :
1. Bentuk penawaran, yaitu dilihat dari sisi bagaimana menu itu disusun dan ditawarkan kepada
tamu yang menyangkut harga. Berdasarkan bentuk penawaran ini, maka menu dapat diklasifikasikan
menjadi :
a. A la carte menu :
Adalah suatu daftar makanan yang mencantumkan berbagai jenis makanan dari appetizer atau
makanan pembuka sampai dengan makanan penutup dimana masing-masing makanan tersebut
memiliki harga tersendiri.
Ini berarti tamu memiliki kesempatan untuk memilih makanan sesuai dengan seleranya dan
kemampuan untuk membayar.
Adalah daftar makanan yang membentuk atau tersusun dalam satu set makanan dengan satu
harga yang pasti. Table d’hote menu ini dapat terdiri dari 2 coursis, 3 coursis maupun 4 coursis.
Ini berarti dalam table d’hote menu ini tidak adanya banyak pilihan bagi tamu dan biasanya menu
semacam ini akan banyak dihidangkan dalam melayani tamu group, karena akan lebih mudah
mempersiapkan dan melayaninya.
Menu untuk banquet dan perayaan sejenis biasanya dibuat setelah diadakan persetujuan antara si
pemesan dan pihak hotel. Setelah melalui pembicaraan dengan banquet manager atau lain yang
ditunjuk untuk itu, dibuatlah susunan menu.
Disini bisa diberikan adanya dua kemungkinan, pertama harganya ditetapkan oleh pemesan dan
menu disusun pihak hotel atau kemungkinan kedua susunan menu diberikan si pemesan dan harga
ditentukan oleh pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak hotel.
Dengan sendirinya tidak tiap pesanan dapat dilayani oleh pihak hotel, meskipun harganya telah
disepakati oleh kedua belah pihak karena si penyelenggara harus mempertimbangkan juga beberapa
hal demu lancarnya perayaan tersebut, seperti kemampuan dari staff restoran dan dapur serta daya
tampung restoran.
3. Rombongan Tourist
Menu disusun berdasarkan group yang bagaimana yang akan datang, apakah tourist itu datang dari
daerah lain ataupun negeri lain atau rombongan tersebut terdiri dari wanita/pria atau anak-anak
muda/orang-orang umur.
Memang betul, bahwa orang-orang tersebut ingin melihat kebudayaan dan mencicipi makanan
setempat, tetapi harus pula dihindari adanya makanan yang terlampau banyak bumbu-bumbu yang
asing, makanan yang kurang baik bentuk maupun warnanya dan tentunya juga kebiasaan bersantap.
Untuk menghindari hal tersebut biasanya untuk rombongan tourist menunya disusun berdasarkan
kombinasi dari makanan daerah dan makanan aslinya.
2. Jenis menu berdasarkan waktu penghidangan (Bentuk hidangan) maka akan dikenal :
a. Hidangan makan pagi (Breakfast)
b. Hidangan makan siang (Lunch)
c. Hidangan makan malam (Dinner)
d. Hidangan makan tengah malam (Supper)
Contoh :
- Sea food cocktail
- Chicken salad Hawaiian
- Lumpia Asem manis
- Egg mayonnaise Russian salad
o Soup
Adalah hidangan yang lebih banyak mengandung air atau hidangan yang encer.
Hidangan ini bahan dasarnya adalah kalsu seperti : kaldu ayam, ikan, sapi dan sebagainya dan
dicampur dengan bahan yang lain.
Jenis-jenis soup
Ada dikenal tiga jenis soup yaitu :
1. Soup kental (thick soup)
2. Soup encer / bening (clear soup)
3. Soup yang terdapat dalam daerah (National soup)
Disamping itu juga makanan pokok ini bisa berupa jenis-jenis pasta seperti : Spaghetti, Pizza,
Macaroni, dan sebagainya.
Contoh :
- Fillet Steak Mitered’ hotel
- Spaghetti Bolognaise
- Pizza Napolitaine
- Chicken Sauted Chasseur
- Fillet Fish Mineure
Terdapat beberapa cara atau teknik yang dibutuhkan dalam mengolah makanan agar menghasilkan
suatu produk makan dengan citarasa yang sesuai dengan keinginan atau harapan. Teknik pengolahan
makanan internasional tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
A. Boiling (Merebus),
Yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair pada suhu 100 ‘C. Merebus dapat di dalam air, susu,
kaldu atau anggur. Pada saat merebus agar tidak terdapat banyak zat makanan yang hilang, maka
perhatikan hal berikut ini;
Gunakan air secukupnya agar ketika makanan itu masak, iar yang digunakan ikut habis,
Masukkan banan makanan setelah air tersebut mendidih lalu tutuplah panci dan setelah air
kembali mendidih maka kecilkan api hingga masakan menjadi matang (sesekali di aduk).
Setelah matang keluarkan dari api sebab jika terlalu lama dalam merebus, hal itu hanya akan
memboros bahan bakar, membuang zat makanan, aroma dan rasa dari makanan itu sendiri
serta membuat warna makanan terlihat busuk.
Jika masih terdapat sisa air rebusan, gunakanlah untuk membuat makanan yang lain.
B.Steaming (Mengukus).
Yaitu memasak bahan makanan dengan uap air yang mendidih yang dilakukan dalam panci
pengukus yang tediri dari dua buah panci yang disusun. Panci bagian bawah berisi air pengukus dan
panci bagian atas adalah wadah makanan yang dikukus dengan dasar panci yang berlubang-lubang.
Kelebihan dari mengukus dibandingkan dengan merebus makan adalah ;
Zat gizi pada makanan tidak hilang sebab tidak larut dalam air,
Air dalam panci bagian bawahnya harus banyak namun tetap dijaga agar air tidak masuk kedalam
makanan. Keebihan makanan yang di tim adalah makanan tidak mudah hancur karena tidak perlu
diaduk dan hampir tidak ada zat makanan yang terbuang.
D. Frying (menggoreng).
Yaitu memasak bahan makanan dalam minyak panas agar bahan makanan menjadi matang, kering
, dan berwarna kecoklatan dan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu;
Deep Frying, yaitu menggoreng dalam minyak goreng yang banyak dan panas dengan
menggunakan penggorengan yang berdasar tebal atau wajan logam atau deep fryer.
Pan Frying, yaitu menggoreng dengan margarin, lemak atau mentega yang cukup untuk
melumuri dasar penggorengan saja. Memggoreng dengan cara ini dapat dilakukan di atas
kompor dengan menggunakan panci dadar (griller) atau dalam oven dengan menggunakan
loyang.
F. Stewing (menyetup).
Yaitu memasak makanan di atas api kecil setelah makanan tersebut direbus, digoreng atau ditumis
dengan tujuan agar makanan menjadi lunak dan bumbu yang ditambahkan dapat meresap. Menyetup
dapat dilakukan pada bahan makanan seperti daging, sayuran, dan buah – buahan.
Namun sayuran yang disetup lama akan dapat kehilangan sebagian zat makanan dan warnanya, jadi
sebaiknya sayuran tidak perlu untuk disetup tapi setelah direbus, ketika masih panas dicampurkan
dengan mentega serta saus.
G. Braising (Menyemur).
Yaitu memasak bahan makanan dalam lemak pada api yang besar hingga makanan terlihat
kecoklatan, misalnya daging yang diberi sedikit cairan dan dibiarkan mendidih di atas api dalam
tempat yang tertutup . menyemur juga dapat dilakukan pada sayuran tetapi tidak dipanaskan hingga
kecoklatan. Zat vitamin yang terdapat pada sayuran tidak akan hilang karena tertutup lapisan lemak.
H. Sauting (Menumis).
Yaitu memasak makanan dengan sedikit margarin, mentega atau minyak agar lebih harum dan
sedap dan dilakukan tidak terlalu lama sambil mengaduk – adaknya.
I.Broilling (memanggang).
Yaitu memasak bahan makanan langsung diatas bara api hingga kecoklatan dan mendapat lapisan
yang kering dan biasanya yang dipanggang itu adalah daging sapi, ayam dan lainnya.
K. Coating (Memanir).
Yaitu memberi lapisan telur atau tepung panir pada makanan yang akan digoreng yang dilakukan
agar makanan mendapatkan kulit yang kering kecoklatan dan bentuk yang rapih serta tidak menyerap
banyak minyak dan serta tidak mudah pecah pada saat digoreng dan bagian dalamnya tidak kering.
Adapun Cara untuk memanir masakan adalah sebagai berikut;
Kocok telur atau putih telur dengan mencampurkan sedikit air namun jangan hingga
berbuih,
Gulingkan dalam tepung panir yang ditaburkan cukup tebal di atas sehelai plastik atau kertas
dan agar lapisannya lebih tebal dan kuat, maka dapat dilakukan berulang –ulang dengan cara
mencelupkannya kembali kedalam kocokan telur dan kembali membalurinya lagi dengan
panir. Lakukan terus hingga dirasa cukup tebal, dan
Ketuk perlahan sisa tepung panir yang tersisa pada makanan dan gorenglah segera dalam
minyak panas.
L. Marinating (memarinir).
membiarkan daging, ikan atau sayur beberapa waktu dalam cairan yang terdiri dari anggur, air jeruk
atau cuka, ditambah dengan bumbu garam, lada, bawang merah, daun laurier, cengkeh, munyak dan
gula dengan tujuan agar daging menjadi lunak, sedap dan tidak cepat membusuk, untuk sayuran agar
tidak memiliki rasa hambar.
M. Farcing (Memfarsir).
Yaitu menutup, membungkus atua mengisi makanan dengan bahan makanan lain yang telah
dihaluskan yang umumnya menggunakan daging cincang. Bahan yang difarsir yaitu ayam, telur, dan
sayur – sayurn misalnya telur ini, ayam kodok, tomat isi dan lainnya.
N. Lardir (Melardir).
Yaitu menjelujur daging dengan pita – pita dari lemak yang dilakukan pada daging yang tidak
berlemak misalnya hati, unggas dan daging buruan agar tidak terlalu kering saat dimasak.
O. Barding (Membardir).
Yaitu membungkus daging dengan selapis lemak yang tipis dengan tujuan seperti melardir yang
sering dilakukan pada daging hewan unggas.
P. Blancing (memblansir).
Yaitu mencelupkan bahan makanan kedalam air yang mendidih hingga beberapa detik lalu diangkat
dan secepatnya dimasukkan kedalam air dingin. Ukuran lama atau tidaknya memblansir tergantung
pada jenis bahan makanan yang digunakan. Hal ini dilakukan pada bahan makanan sepeerti sayuran
dan buah untuk memudahkan saat dikupas, membunuh bakteri, dan menyegarkan warnanya.
S. Glaseing (Menggelasir).
Yaitu memberikan lapisan mengkilap pada makanan, tar atau kue lainnya dengan cara menutup
dengan gelasir air atau gelasir putih telur yang dibuat dari camouran gula halus, air jeruk atau putih
telur.
T. Thicken (Mengentalkan).
Yaitu menambahkan bahan pengental pada zat cair dengan menggunakan pati, telur dan gelatin
atau agar – agar. Tepung kentang dan maizena labih besar daya kentalnya daripada bahan pengental
lainnya.
U. Clarifying (Menjernihkan).
Yaitu menjernihkan cairan yagn akan digunakan dalam memasak dengan cara mengkocok putih
telur, tuangkan kedalam cairan yang akan dijernihkan lalu dipanaskan secara perlahan – lahan sambil
diaduk. Pada saat putih telur mulai membeku, maka kotoran yang halus akan terikat. Didhkan
sebentar, angkat dari api, jangan diaduk lagi. Putih telur mengikat kotoran akan terapung, kemudian
disaring dengan kain yang halus.
W. Chilling (Mendinginkan).
Yaitu membiarkan makanan untuk sementara waktu dalam lemari pendingin hingga encapai suhu
dingiin yang diinginkan.
X. Serving (Menghidangkan).
Yaitu menghidangkan makanan yang sudah matang dan sudah bisa untuk dimakan.
SUMBER ARTIKEL :
1. https://pengetahuanpanganpertanian.blogspot.com/2016/09/susunan-menu-indonesia-
dan-kontinental.html
2. https://www.awalilmu.com/2018/02/pengertian-makanan-internasional-dan-
contohnya.html
3. https://jurnal-sdm.blogspot.com/2013/02/pengetahuan-menu-fungsi-truktur-dan.html
4. https://www.ilmucerdasku.com/2019/10/24-carateknik-pengolahan-makanan.html
5. https://riyojatika.blogspot.com/2011/05/pengolahan-makanan-nusantara.html