Teori ini dikemukakan oleh Linnaeus (1707 – 1778) dan Cuvier (1769 – 1832). Teori Linnaeus menyebutkan bahwa:
Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini, dahulu dengan serentak diciptakan di atas bumi hanya oleh
satu ciptaan saja.
Linnaeus
Sedangkan Teori Cuvier menyebutkan bahwa:
Tiap-tiap periode dari sejarah bumi mungkin selalu diakhiri dengan bencana yang memusnahkan hampir semua
makhluk hidup. Sehabis berlangsungnya suatu bencana, diciptakan lagi makhluk hidup baru yang lain dari
makhluk hidup sebelumnya.
Cuvier
Teori Kozmozoa
Teori ini mengatakan bahwa kehidupan yang ada di bumi berasal dari suatu sumber lain di jagat raya. Awal kehidupan ini
berbentuk spora dan diduga mencapai bumi secara tidak sengaja dari planet. Konsep ini disebut panspermia.
Pendapat tentang asal-usul kehidupan yang senada dengan teori kosmozoa adalah dari Julian Huxley. Beliau mengemukakan
bahwa:
Kehidupan mungkin dibawa ke bumi dari suatu tempat dalam alam semesta, yaitu dari bagian dalam meteorit.
Julian Huxley
*Teori asal-usul kehidupan menurut Biologi Modern
Berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa bahan terpenting bagi kelangsungan hidup organisme adalah
protein. Komponen utama dari protein adalah senyawa karbon-nitrogen. Oleh karena itu sangatlah wajar jika
Haeckel (1900) menyatakan bahwa bentuk-bentuk yang paling sederhana dari protoplasma makhluk hidup
haruslah timbul dari senyawa karbon-nitrogen yang tak hidup, melalui suatu proses abiogenesis. Teori ini
kemudian dikenal dengan Teori Kimiafisika.
Terbentuknya bahan kehidupan manurut teori kimiafisika pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli biokimia
bangsa Rusia, yaitu Dr. A.L. Oparin (1924) Oparin mengatakan bahwa:
Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada masa di mana atmosfir bumi belum mengandung
oksigen bebas.
Pendapat ini di dukung oleh Dr. J.B.S. Haldane dari Inggris yang berpendapat bahwa:
Dari methan, amonia dan air (dalam bentuk uap) akan terbentuk bermacam-macam bahan organik, yaitu gula
dan beberapa bahan yang dapat membentuk protein. Bahan-bahan organik ini dapat terbentuk dengan adanya
panas dan berbagai sumber energi.