Anda di halaman 1dari 7

Tugas: Filsafat Dan Sejarah Fisika

dosen: Zaiturrahmi, S.Si., M. Pd.

Nama: Nur Azila

Nim: 1930007

Prodi : Pendidikan Fisika

PERKEMBANGAN SAINS ABAD KE 20

filsafat abad ke-20 adalah filsafat pasca modern karena periode waktunya setelah abad
modern. Ciri khas filsafat pasca modern adalah kritik terhadap filsafat modern. Aliran
fillsafat yang berkembang pada abad ke 20 ini banyak, diantaranya dua yang terkenal
yaitu pragmanitsme dan filsafat eksistesialisme. Pragmatism dari William James (1842-
1910). Pragmatisme menurut James adalah realitas sebagaimana kita mengetaui.
Pragmatisme James menentang rasionalisme dalam filsafat.

James memperluas ide pragmatismenya untuk diterapkan pada hasil-hasil praktis


pada agama, moral dan kehidupan personal. Filsafat eksistesialisme dari Jean Paul Sartre
(1905-1980\) yang menyatakan bahwa eksistensi manusia mendahului esensinya. Filsafat ini
pun muncul akibat tekanan rasionalisme yang menjadikan keadaan dunia kacau pada saat
tersebut.

Perkembangan science di abad ke-20 sangat pesat. Tahun 1896, terdapat sekitar
50.000 orang yang melaksanakan tradisi sains dan tidak lebih dari 15.000 orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan pengetahuan dalam bidang sains. Perkembangan
sains bukan hanya dalam jumlah orang yang terlibat, tetapi karakter sains dalam
hubungannya dengan masyarakat pun berubah. Sains dalam pertumbuhannya tergantung pada
industri dan pemerintah. Bahkan mulai memasuki dunia institusi pengajaran dan militer.

A. PERKEMBANGAN BIOLOGI ABAD KE-20

1. Biologi Sel dan embriologi

Pengetahuan manusia tentang sel diperoleh jauh sebelum abad ke20. tetapi penyusun
membran sel diketahui secara pasti pada abad ke-20. Ilmuwan mulai membangun model
molekul membran sepuluh tahun sebelum membran pertama kali dilihat dengan mikroskop
tahun 1950-an. Pada tahun 1895 Charles Overton menyatakan bahwa membran terdiri dari
lipid. Berdasarkan pengamatannya bahawa unsur yang larut dalam lemak memasuki sel lebih
cepat dari unsur yang tidak larut dalam lipid. Salah satu bagian terpenting dari biologi sel
adalah penelitian ynag mendetail tentang reproduksi sel, fertilisasi dan multiplikasi sel
menjadi organisme baru.

Driesch (1867-1941) pada tahun 1891 menemukan bahwa telur urchin laut membelah
menjadi dua bagian, berkembang menjadi dua larva yang lengkap. Loeb (1859-1924) pada
tahun 1900 menyatakan bahwa telur yang tidak dibuahi dapat diinduksi dengan perlakuan
kimia tertentu menjadi organisme sempurna. Spemann (18691941), Holftreter dan Mangold
pada tahun 1931 mendemontrasikan bahwa pemberian senyawa kimia atau stimulus kimia
tertentu kepada telur yang tidak dibuahi mampu menginduksi pembentukan organsime utuh;
sedangkan untuk yang lainnya, perlakuan hanya pada tahap lebih lanjut ketika ormanisme
tumbuh mampu menghasilkan bagian-bagian tubuh tertentu seperti mata atau anggota tubuh
lainnya.

2. Mikrobiologi

Sejarah penemuan virus dimulai abad ke 19 dengan ditemukannya kelainan pada daun
tembakau berbintik kuning oleh Adolf Meyer seorang ilmuwan Jerman tahun 1883. pada
abad ke-20 pengetahuan tentang virus yaitu bahwa virus bersifat patogen dan dapat menular,
virus pun tidak dapat ditumbuhkan dalam medium tumbuh bakteri. Dua orang ilmuwan
bernama Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri dan
menyebabkan bakteri lisis (pecah).

Virus ini kemudian disebut bakteriofag atau sering disebut fag (phage) saja. Pada tahun
1935 Wendell Stanley seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan mahluk hidup yang
menyerang tanaman tembakau tersebut. Mahluk tersebut kemudian dibneri nama TMV
(Tobacco Mosaic Virus) Stanley menemukanan bahwa virus dapat mengkristal pada saat
bersamaan masih memiliki sifat-sifat organisme hidup. Partikel virus dapat berkembang biak
dalam inang yang baru.

3. Teori Evolusi

Sejak ditemukannya artikel penelitian Mendel para ahli genetika percaya bahwa hukum
pewarisan bertentangan dengan seleksi alam Darwin. Darwin menekankan karakter
kuantitatif dalam populasi yang bervariasi. Dan kita sekarang mengetahui bahwa karakter
kuntitatif dipengaruhi oleh lokus gen ganda. Sedangkan Mendel dan ahli genetik lainnya di
awal abad ke-20, mengenalnya hanya sebgai ciri yang terpisah pada individu yang berbeda.
Teori evolusi yang komprehensif dikenal sebgai sintesis modern diliris tahun 1940-an disebut
sintesis karena merupakan intgrasi dari penemuan dan pendapar berbagai bidang.

4. Genetika dan Hereditas

Sejak penemuan dalam bidang biologi sel berkembang banyak penelitian dilakukan untuk
menjelaskan genetik. Sejarah perkembangan genetika molekuler dimulai pada tahun 1928.
Frederick Griffith, seorang dokter Inggris mempelajari Steptococcus pneumoniae, bakteri
penyebab pneumonia pada mamalia. Griffith mempunyai dua varietas bakteri, patogen dan
bakteri non patogen. Tahun 1952 Alfred Hershey dan Martha Chase menemukan bahwa
DNA adalah materi genetik baktriofag yang disebut sebagai T2.

pada waktu tersebut para ilmuwan tahu bahwa virus memiliki dua komponen kimia yaitu
DNA dan protein. Untuk menjawab hal ini Hershey dan Chase melakukan eksperimen
dengan menggunakan kedua komponen T2 tersebut yaitu protein dan DNA. Mereka
menggunakan isotof radioaktif yang berbeda untuk menandai DNA dan protein. b. Hereditas
Pada tahun 1901 Hugo De Vries (Belanda), Carl Correns (Jerman) dan Erick Von Tschermak
(Austria) secara terpisah menemukan kembali hukum mendel yang diterbitkan 35 tahun yang
lalu. Penemuan ini medorong penelitian ilmuan tentang pewarisan sifat keturunan.

B. Perkembangan Biokimia abad ke-20


Meskipun pada abad ke dua puluh usaha-usaha ilmiah dalam bidang biologi lebih kecil
daripada fisika (Bernald 1981:867), tetapi penemuan-penemuannya jauh lebih penting, tidak
hanya karena berpengaruh terhadap kehidupan manusia dengan ditemukannya pengobatan
baru dan nutrisi tetapi juga dalam hal pengetahuan kita tentang kehidupan alam.

Situasi biologi abad ke –20 analog dengan situasi kimia pada abad ke –19. Di bawah
kenaikan permintaan industri terutama industri tekstil, kimia berubah dari ringkasan resep
tradisional, dan teori flogiston yang berbau mistik ke disiplin praktis kuantitatif yang
didukung oleh paduan teori matematika atomik.

Akibatnya aktivitas kimia ini berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Biokimia jauh
lebih aplikatif terhadap masalah biologi daripada kimia. Biokimia berkembang menjadi
disiplin ilmu tersendiri bukan hanya karena ruang lingkup pelaksanaannya berbeda, tetapi
juga karena perbedaan metode kerjanya. Objek kajiannya tidak hanya untuk memeriksa
struktur molekul yang ditemukan dalam struktur hidup tetapi juga termasuk seluruh bentuk
reaksi baik reaksi pemisahan maupun reaksi penggabungan.

C. Perkembangan Fisika Abad 20

a.          Dari Gravitasi ke Relativitas Khusus


Teori Gravitasi Newton mempersatukan teori gerakan linear lurus yang dikemukakan
Galileo dengan gerakan linear dalam garis tertutup yang diajukan oleh Keppler. Hukum-
hukum Mekanika Newton memberi inspirasi pada pembuatan alat-alat bantu sederhana dalam
kehidupan manusia. Apalagi prinsip-prinsip mekanik Newton dipacu secara spektakuler oleh
temuan mesin Uap oleh James Watt tahun 1765. Dengan dua pilar itu dunia memasuki dunia
industri.  
Selama dua abad para ilmuwan bersepakat bahwa Newton telah membuat garis besar
system of the world. Sampai akhir abad ke-19, para ilmuwan telah memiliki gambaran
komprehensif tentang bagaimana kerja dunia. Sejumlah orang besar telah menyelesaikan
problem besar. Tugas penerus hanyalah mengisi detil, untuk menambah angka desimal
selanjutnya.
Seabad setelah Newton, matematikawan Perancis Lagrange (1736-1813)
mengungkapkan pandangannya bahwa Newton adalah Jenius terbesar yang pernah ada, kita
tak dapat menemukan lebih dari satu tatanan dunia yang mantap.

b.         Teori Relativitas Einstein.


Teori relativitas khusus yang dirilis Einstein tahun 1905 memperlihatkan bahwa
hanya gerak relatif yang dapat diamati, bergantung dari gerakan pengamatnya. Teori ini
berbicara tentang hukum fisika berlaku sama untuk semua pengamat selama mereka bergerak
dengan kecepatan konstan pada arah yang tetap.
Teori relativitas khusus tidak cocok dengan teori gravitasi Newton yang menyatakan
bahwa benda-benda tertarik satu sama lain dengan gaya yang bergantung pada jarak benda-
benda itu. Artinya jika kita menggerakkan salah satu benda, maka seketika itu pula gaya yang
bekerja akan berubah. Hal ini berarti bahwa efek gravitasi bergerak dengan kecepatan tak
hingga, tidak seperti yang diperkirakan oleh teori relativitas khusus (yang menyatakan tak
ada sesuatu yang bergerak lebih pesat dari kecepatan cahaya.
Teori ini pada dasarnya berbicara tentang ruang alam semesta yang melengkung.
Dalam teorinya yang baru ini, Einstein mengatakan bahwa gravitasi bukanlah merupakan
gaya seperti gaya-gaya yang lainnya, namun dia menggambarkan gravitasi sebagai
konsekuensi ruang-waktu yang tidak datar.

D. Listrik Dan Keradioaktifan

1. Tabung Sinar Katoda Penemuan Elektron.

Perkembangan teori tentang atom pada akhir abad ke-19 adalah mengenai struktur atom
itu sendiri, yaitu tentang bagaimana atom itu dibangun. Teori tentang struktur atom ini
dilandasi oleh penemuan elektron serta fakta adanya zat-zat yang memancarkan sinar
radioaktif. Tahun 1859 Julius Plucker menemukan adanya sinar katoda. Yang ia temukan
ketika mengalirkan arus listrik melalui tabung yang berisi gas bertekanan rendah. Ternyata ia
mengamati ada sinar yang memancar dari katoda. Hittorf (1869) menemukan bahwa sinar itu
dapat dibelokkan oleh medan magnet. Atas dasar temuannya ia mengemukakan pendapatnya
bahwa sinar katoda yang terjadi dalam yang terjadi dalam tabung Crookes itu telah mengenai
anoda yang terbuat dari logam dan mengakibatkan terjadinya sinar yang memancar keluar
dari tabung itu. Sinar itu dinamai sinar X.
Dengan ditemukannya sinar X (1895), J.J. Thomson yang juga melakukan eksperimen
dengan tabung Crookes, mengemukakan bahwa sinar katoda itu terdiri atas partikel-partikel
yang amat kecil dan bermuatan listrik negarif (1897). Ia melakukan pengukuran terhadap
partikel itu yang dikatakannya sebagai bagian dari semua jenis atom. Ia menyebut partikel itu
sebagai corpuscles. Pengukurannya menunjukkan bahwa rasion massa dengan muatan pada
partikel tersebut adalah seperseribu dari rasio massa dengan muatan ion hidrogen. Istilah
Elekton untuk partikel sinar katoda diperkenalkan oleh George Johnstone Stoney. Sedangkan
muatan elektron ditentukan oleh Milikan dengan percobaan tetes minyak.

2. Radioaktivitas.
Becquerel, yang berpikir bahwa sinar x harus mempunyai sesuatu dengan kilauan yang
tampak dalam tabung Crookes, berusaha mencari bahan lainnya, seperti mineral dan garam,
misalnya uranium, akan menunjukkan sifat-sifat yang sama. Untuk menguji gagasannya, ia
membungkus pelat fotografi dengan kertas hitam agar tidak terkena sinar matahari, kemudian
ia menempatkan sebuah kristal yang berfosforensensi di atas pelat tadi dan meletakkannya
diluar agar terkena sinar matahari. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa pancaran
tersebut berasal dari uranium. Becquerel menemukan adanya sifat radioaktif pada uranium ini
pada tahun 1896 dan 1903 ia memperoleh hadiah Nobel bersama Piere dan Marie Curie atas
hasil penelitiannya mengenai sifat radioaktif dalam uranium.

3. Transmutasi radioaktif
Rutherford mempelajari sifat-sifat radioaktif, dan memperlihatkan bahwa salah satunya,
sinar alfa, adalah sesuatu yang baru dalam sains. Sinar itu terdiri atas partikel material yang
ditembakkan dengan kecepatan yang inconceivable. Di melihat bahwa atom radium
melepaskan atom helium, unsur langka yang revealed matahari elalui karakter cahaya yang
diemisikan, dan meninggalkan atom lainnya atom radium.
Dengan kombinasi antara teknik fisika dan kimia, Rutherford dan Sody meneruskan
penelitiannyanya, dan tahun 1899 1907 ditemukan seluruh keluarga transmutasi natural, dari
uranium, thorium dan aktinium. Setiap unsur radioaktif mengeluarkan sinar alfa, beta dan
gamma dan berubah menjadi unsur lainnya, semuanya berakhir pada unsur yang stabil,
timbal. Dalam penelitian tentang proses ini menjadi nyata bahwa unsur unsur itu ternyata
tidak stabil dan homogen, setiap unsur dapat mengandung sejumlah yang mirip secara kimia
tetapi terbelah secara fisika dengan cara yang berbeda-beda. Inilah yang disebut dengan
isotop.

E. Teori Kuantum
Abad ke-19 pengetahuan tentang atom ini tidak mengalami perkembangan sama sekali.
Baru setelah ditemukan elektron oleh Thomson pada tahun 1897, dimulai usaha untuk
memikirkan susunan materi terkecil ini. Model atom roti-kismis dari Thomson mengawali
suatu teori atom yang kemudian disempurnakan oleh Rutherford, karena model Thomson
tidak mampu menjelaskan fenomena hamburan sinar alfa oleh lempeng emas.
Model tata-surya atom Rutherford ternyata tidak dapat menjelaskan kestabilan lintasan
elektron pada orbitnya yang bertentangan dengan prinsip elektrodinamika.
Menurut Ernest Rutherford, atom terdiri atas elektron-elektron yang mengitari inti bermuatan
positif seperti tata surya.
Tahun 1913 Niels Bohr yang datang ke Inggris untuk berkerja dengan Rutherford untuk
memperbaiki model Rutherford dengan mengemukakan postulatnya tentang lintasan stasioner
dari elektron dan bahkan sekaligus menjelaskan fenomena radiasi dalam berbagai deret
spektrum atom hidrogen. Postulat Bohr ini berkoinsiden dengan prinsip pencatuan energi dari
Max Planck yang sukses digunakan untuk menjelaskan spektrum radiasi termal dan sekaligus
mengawali sebuah era yang sama sekali baru, yaitu era teori kuantum.

Sumber:

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33129135/Tinjauan_perkembangan_filsa
fat_abad_ke.pdf?response-content-

https://nary-junary.blogspot.com/2013/04/perkembangan-filsafat-dan-sains-abad-20.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001122-
ENI_NURAENI/MAKALAH/Tinjauan_perkembangan_filsafat_abad_ke.pdf

https://newuke8554.blogspot.com/2009/06/perkembangan-sains-abad-20.html

Anda mungkin juga menyukai